proposalpengembangan usaha budidayajamur tiram kjrdhgkrvygbkfdhgkhdfkjhgjkfhgtjfhjghjhfvhchvjfh

5
. PROPOSALPENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYAJAMUR TIRAM(Pleurotus ostreatus)2013http://organikganesha.com/2009/09/28/proposal- pengembangan-usaha-budidaya-jamur-tiram-pleurotus-ostreatus-part- 1/ 2. A. PENDAHULUAN Berangkat dari niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan untukmemberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat maka dengan segenap pengalaman,pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta konsultasi, penulis menyusun proposalpengembangan usaha jamur tiram ini. Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapapertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial,kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta telahtersedianya sarana dan prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan dialokasikanuntuk dana operasional usaha.Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus ostreatus ini masih tergolong baru.Di Indonesia budidaya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petaniterutama di Cisarua, Lembang, Jawa Barat pada tahun 1988, dan pada waktu itu petani danpengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Sekitar tahun 1995, para petani di kawasanCisarua, yang semula merupakan petani bunga, peternak ayam dan sapi mulai beralih menjadipetani jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga. Dalam perkembangannya,beberapa industri berskala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV dan memilikibadan hukum. B. SEKILAS TENTANG JAMUR TIRAMJamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang sangat baikuntuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur tiram jugamemiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19 – 35 % dariberat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 – 81,8 %. Selain itu jamur tirammengandung tiamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin, biotin serta beberapa garam 3. mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam komposisi yang seimbang. Biladibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih lebih lengkapsehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan

Upload: leo-sihombing

Post on 16-Sep-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sjasfjsfnjshdgusdgjkdsfhifygfu fiughydfgdfhgusdbigdfghjkdsfhguffghdkg dfudnfvkdhfkhgjkfhjkgfjkhjkghdurhjghjfngjdhfuguhfhgfnbnvcnbjhxdgfihbikfhgjkfkbkchkbhjfghjkhfkjhkghkndkfnjbhjfhjxhkjhjkhdgkjhjidfn hjfig fghnkfhgkfdhisiuhytirybeytuiysuiyruiyuigyduyruytuydruituisyr riyurtytisrtyhuhtruihyuirdyuitgiudhrtuihgkjfhtuhuthtg

TRANSCRIPT

. PROPOSALPENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYAJAMUR TIRAM(Pleurotus ostreatus)2013http://organikganesha.com/2009/09/28/proposal-pengembangan-usaha-budidaya-jamur-tiram-pleurotus-ostreatus-part-1/ 2. A. PENDAHULUANBerangkat dari niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan untukmemberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat maka dengan segenap pengalaman,pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta konsultasi, penulis menyusun proposalpengembangan usaha jamur tiram ini. Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapapertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial,kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta telahtersedianya sarana dan prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan dialokasikanuntuk dana operasional usaha.Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus ostreatus ini masih tergolong baru.Di Indonesia budidaya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petaniterutama di Cisarua, Lembang, Jawa Barat pada tahun 1988, dan pada waktu itu petani danpengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Sekitar tahun 1995, para petani di kawasanCisarua, yang semula merupakan petani bunga, peternak ayam dan sapi mulai beralih menjadipetani jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga. Dalam perkembangannya,beberapa industri berskala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV dan memilikibadan hukum.

B. SEKILAS TENTANG JAMUR TIRAMJamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang sangat baikuntuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur tiram jugamemiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19 35 % dariberat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 81,8 %. Selain itu jamur tirammengandung tiamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin, biotin serta beberapa garam 3. mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam komposisi yang seimbang. Biladibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih lebih lengkapsehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti :Dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah.Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang sangat baik bagipencernaan.Antitumor, antioksidan, dll.Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Jamur tiram merupakan salahsatu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu,konsumsi masyarakat akan jamur tiram cukup tinggi, sehingga produksi jamur tiram mutlakdiperlukan dalam skala besar.Jamur tiram tumbuh pada serbuk kayu, khususnya yang memiliki serat lunak seperti jeniskayu albasiah. Suhu optimum untuk pertumbuhan tubuh buah jamur tiram adalah 20 28C,dengan kelembaban 80 90 %. Pertumbuhan jamur tiram membutuhkan cahaya mataharitidak langsung, aliran udara yang baik, dan tempat yang bersih.

C. LATAR BELAKANGPemilihan bentuk usaha budidaya jamur tiram ini dilatarbelakangi oleh :a. Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yangtelah jelas serta permintaan pasar yang selalu tinggi memudahkan para pembudidayamemasarkan hasil produksi jamur tiram.b. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan denganteknik yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan 4. mudah diperoleh seperti serbuk gergaji, dedak dan kapur, sementara proses budidayasendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya.c. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pertanian jamur tiram.d. Media pembelajaran yang bertanggung jawab bagi penulis dalam memasuki duniabisnis.VisiMenjadi industri budidaya jamur tiram yang memenuhi kebutuhan jamur tiram dalam negerikhususnya daerah Bandung sekitarnya dan Indonesia pada umumnya.MisiMeningkatkan taraf hidup petani dengan menghasilkan jamur berkualitas baik.Memperkenalkan jamur tiram secara luas kepada masyarakat melalui pendekatankualitas (cita rasa, mutu dan kesegaran) dan pendekatan pelayanan konsumen.Membuka pelatihan budidaya jamur tiram kepada masyarakat secara luasMensosialisasikan manfaat jamur tiram bagi kesehatan masyarakat sekitar Bandungpada khususnya dan Indonesia pada umumnya.D. ANALISIS PASAR1. Deskripsi produkProduk jamur tiram yang dihasilkan berupa :a) Jamur Tiram segarb) Produk turunan Jamur Tiram seperti kripik jamur, jamur goreng tepung, jamur siapmasak dalam kemasan plastik, dll. 5. E. PROSPEK PASARBudidaya jamur tiram di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung telah memiliki pasar yangjelas. Hampir semua petani jamur tiram memiliki hubungan dengan pedagang yang siapmenerima hasil produksi jamur tiram dari petani dengan harga yang cukup tinggi biladibandingkan dengan tanaman sayuran lainnya. Hal ini diperkuat dengan beberapa alasansebagai berikut:1. Permintaan jamur tiram di daerah Bandung dan sekitarnya mencapai 7 -10 ton /hari.Adapun produksi jamur tiram baru mencapai 2,5 3 ton /hari. Ini berarti terdapat gapsebesar 4 7 ton/hari, yang sedikitnya dapat diisi dalam rencana budidaya jamurtiram ini.2. Pasar jamur tiram saat ini telah meluas di sekitar Jawa Barat, DKI Jakarta dan Bantensehingga diperlukan produksi jamur tiram dalam skala besar.3. Masyarakat semakin sadar pentingnya mengkonsumsi jamur untuk tujuan kesehatan.4. Jamur saat ini dikonsumsi sebagai pengganti daging selain dari beralihnya pola makanmasyarakat kepada bahan pangan organik.F. KEBUTUHAN DAN KECENDERUNGAN PASARTarget market usaha ini adalah konsumen jamur dari house need sehingga kebutuhan akanjamur tiram masih tergolong tinggi dan pemenuhannya masih terbatas pada pasar tradisionalpada umumnya dan beberapa retail pada beberapa kota besar.Sementara itu kecenderungan pasar akan jamur tiram masih tergolongkan pada secondarygoods, namun permintaan pasar masih tinggi. Sebaliknya pada segmen hotel dan restoranyang kebutuhan akan jamur tiramnya cukup tinggi suppliers jamur tiram masih minim danmasih sangat dibutuhkan. 6. Kecenderungan dari hotel dan restoran yang paling penting untuk disikapi adalah pelayananakan faktor satisfaction penyediaan barang, mulai dari ketepatan waktu, jenis pambayaran,layanan purna jual, dan yang paling utama penurunan harga jual.G. TARGET PASARPada tahun-tahun awal, pemasaran produk difokuskan pada pasar domestik, traditionalmarket, dan house need.Produk jamur segar yang dihasilkan akan dipasarkan ke / melalui :1. Agen baik dalam skala besar maupun kecil, yang selanjutnya akan dikirim keberbagai wilayah Bandung dan sekitarnya maupun luar Bandung seperti Jakarta,Tangerang, Bogor, Cibitung, dll.2. Pasar tradisional Bandung dan sekitarnya. Sebagai gambaran, permintaan pasar indukseperti pasar Caringin atas produk jamur tiram ini sangat tinggi sehingga untuk skalaproduksi yang direncanakan dalam proposal ini pemasarannya sudah cukup melaluipasar induk.3. Pasar swalayan, restoran, dan hotel. Pemasaran direncanakan akan dilaksanakanmelalui sektor tersebut apabila produksi telah stabil serta sarana dan prasarana telahmemadai.

H. PROYEKSI PENGEMBANGAN USAHAUsaha ini diorientasikan sebagai usaha kecil menurut banyak pakar ekonomi, namun usahatersebut dipandang sebagai tulang punggung dalam salah satu pemulihan ekonomi Indonesia.Untuk itu pengembangan budidaya jamur ini akan dibagi dalam tiga tahap, yaitu: tahapindustri kecil awal, tahap industri kecil lanjut, dan tahap industri menengah. Penjelasanmengenai ketiga tahap industri tersebut adalah sebagai berikut : 7. A. Tahap Industri Kecil AwalTahap ini merupakan langkah awal menuju terbentuknya industri padat karya yangkuat dan kokohMenerapkan standar produksi yang tepat untuk mengoptimalkan hasil budidayajamur.Penyempurnaan sistem produksi, keuangan dan distribusi.Penambahan tenaga kerja.Pencarian investorTahap industri kecil awal ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri kecil yangkokoh. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap industri kecil awal diperkirakan berkisar antara25 hingga 100 juta rupiah.B. Tahap Industri Kecil LanjutTahap ini merupakan pengembangan dari tahap industri kecil awal. Setelah kebutuhan danamencukupi, dan seluruh kekurangan telah dapat diatasi, maka dimulailah industri kecil lanjutyang ditargetkan untuk memiliki perijinan dan pembentukan badan usaha. Industri inidiharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja, mulai dari pekerja kasar di bagianproduksi hingga profesional di bidang pemasaran, R & D dan administrasi.Tahap industri kecil lanjut ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri menengahnasional yang produksinya diperkirakan mencapai sedikitnya 100.000 baglog produksi permusim. Tahap industri kecil lanjut itu sendiri diharapkan mampu memproduksi hingga 9 tonper bulan. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap industri kecil lanjut ini diperkirakanberkisar antara 150 hingga 200 juta rupiah. 8. C. Tahap Industri Menengah NasionalSecara umum, tahap industri menengah adalah perluasan dari industri kecil, mulai darisistem, kapasitas produksi hingga ekspansi distribusinya. Tidak tertutup kemungkinan untukmelakukan ekspor. Tahap ini diharapkan mampu menyerap sedikitnya 50 tenaga kerja.Investasi yang diperlukan masih dalam analisis.