proposal usaha es krim baba dina
DESCRIPTION
Proposal KewirausahaanTRANSCRIPT
PROPOSAL USAHA
ES KRIM BABA DINA(TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN)
Lita Latifah
(1210112054)
Fakultas Ekonomi S1 Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara yang termasuk dalam kawasan tropis, yaitu
kawasan yang memiliki hawa yang sangat panas. Sebagian orang mungkin mengeluh
dengan panasnya cuaca di Indonesia ini. Hal ini bisa menjadi peluang bisnis untuk
membuka sebuah usaha, salah satunya adalah bisnis es krim. Es krim merupakan salah
satu makanan atau minuman yang banyak dicari dan disukai oleh semua kalangan pada
saat panas.
Es krim adalah sebuah makanan beku (sering digunakan untuk menunjuk ke
dessert beku dan makanan ringan), yang dibuat dari produk dairy seperti krim dan
sejenisnya serta digabungkan dengan perasa dan pemanis.
Bisnis es krim merupakan peluang bisnis yang sangat menggiurkan untuk
kawasan tropis. Berdasarkan hitungan, balik modal dari bisnis es krim ini sekitar 1 (satu)
tahun. Disamping itu, pengelolaan dari bisnis es krim juga terhitung mudah.
Es Krim Baba Dina merupakan es krim dalam kemasan cup (mangkuk), yang
memiliki aneka rasa dan topping. Secara rasa mampu bersaing dengan es krim merek lain
yang sudah lebih dulu menguasai pasar. Kelebihan Es Krim Baba Dina adalah harga
yang lebih ekonomis dengan penetrasi pasar yang lebih menyentuh target konsumennya,
yakni anak-anak.
Es Krim tersebut disajikan oleh sumber daya-sumber daya yang handal dan sudah
terampil dalam menyajikan berbagai es krim yang selain memiliki rasa yang enak, tapi
juga aman untuk dikonsumsi anak-anak karena dibuat dari bahan-bahan alami tanpa
bahan pengawet.
Di awal usaha, Es Krim Baba Dina akan menggalakan pemasaran melalui online
serta penetrasi langsung ke sekolah-sekolah. Untuk tahap awal dari rencana bisnis ini
adalah membuka beberapa akun di sosial media yakni twitter, facebook, path dan
instagram sebagai basis informasi dan promosi Es Krim Baba Dina, serta diharapkan
dengan keberadaan media sosial tersebut dapat menjalin personal approach antara Es
Krim Baba Dina dengan konsumennya. Target jangka panjang adalah Es Krim Baba Dina
memiliki gerai tetap di beberapa lokasi yang diperkirakan menjadi tempat berkumpulnya
target pasar, yakni anak-anak seperti kantin sekolah dan taman hiburan.
Untuk saat ini, Es Krim Baba Dina akan bersaing dengan beberapa merek lain dari
tipe cup yang sudah menguasai pasar melalui mini market, yakni Walls dan Campina.
Sedangkan untuk penetrasi langsung terhadap pasar (seperti kantin sekolah, door to door,
taman hiburan) dari sisi harga Es Krim Baba Dina akan bersaing dengan merk Monas dan
Woody.
Elemen utama yang ditawarkan, yang akan membedakan antara Es Krim Baba
Dina dengan es krim merk lainnya adalah:
1. Harga yang ekonomis namun tetap mengutamakan es krim yang berkualitas tinggi,
dengan bahan-bahan pilihan, asli alami dan TANPA BAHAN PENGAWET.
2. Rasa khas ‘es krim rumahan’ yang tidak didapatkan pada merk lain.
3. Metode pemasaran yang unik.
BAB II
ANALISIS USAHA
A. Profil Usaha
Usaha Es Krim Baba Dina ini dimulai atas dasar usaha keluarga dan pencairan peluang
usaha, yang hanya dengan modal minim ditambah hasil pinjaman bank. Nama Baba Dina
sendiri diambil dari nama kakek kami.
Untuk tempat usaha awal kami memilih tempat di Jalan Jeruk Purut depan Sekolah
Menengah Pertama Negeri 56 Jakarta Selatan. Tempat ini dipilih karena secara geografis
dekat dengan rumah kami sebagai workshop es krim ini dan juga karena di sekitar SMPN 56
Jakarta juga terdapat Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah, dan SMPN 212 Jakarta
Selatan. Karena prospek kedepannya sangat bagus, dilihat dari lokasinya yang strategis dekat
dengan sekolah, memungkinkan usaha ini terus berkembang.
Tempat usaha untuk sementara merupakan hasil dari sewa dengan pekerja hanya 2 (dua)
orang untuk membantu kelancaran dalam menjalankan usaha.
B. Keunggulan Usaha
Adapun keunggulan usaha dari Es Krim Baba Dina antara lain, sebagai berikut :
1. Bahan baku yang mudah didapat
2. Pembuatan produk yang tidak rumit
3. Produk mudah dipasarkan dan digemari masyarakat, terutama untuk anak-anak, remaja,
dewasa, hingga orang tua.
4. Modal tidak terlalu besar
5. Alat-alat yang digunakan sederhana
6. Proses pembuatan mudah
C. Keunggulan Produk
Adapun keunggulan produk dari Es Krim Baba Dina antara lan, sebagai berikut :
a. Makanan yang digemari semua kalangan
b. Halal, praktis, dan higienis
c. Harganya terjangkau
d. Enak, lezat dan tidak mengandung bahan pengawet
e. Mengandung gizi yang cukup, seperti : karbohidrat, protein, dll.
D. Sistematika Pemasaran Produk
1. Gambaran Umum Pasar
Pada produk Es Krim Baba Dina ini memakai sistem produksi langsung. Yaitu dari
produsen langsung ke konsumen.
Adapun sasaran konsumen/pembelinya meliputi seluruh lapisan masyarakat, yang wilayah
pemasarannya masih dalam area Jalan Ampera, Jeruk Purut Jakarta Selatan dan sekitarnya.
2. Strategi Pemasaran Produk
Strategi pemasaran yang kami lakukan berupa proses produksi dan proses promosi.
1) Proses Produksi
· Produk
a. Selalu melakukan inovasi baru bagi kepuasan pelanggan.
b. Menerima kritik dan saran disetiap proses produksinya, demi memajukan usaha
agar selalu digemari oleh semua kalangan.
c. Dalam produk ini kami akan menerima pesanan jika memang ada pelanggan yang
menginginkannya.
· Harga
Harga satuan per cup adalah Rp 4.000
· Jalur Penjualan
Dijual melalui took karena menurut saya lebih sederhan, sehingga konsumen dapat
mengunjunginya dengan mudah.
Dijual melalui door to door (untuk tahap awal area pengiriman masih terbatas wilayah
Jakarta Selatan) I melalui sosial media
2) Proses Promosi
Produk akan saya promosikan melalui sosial media, brosur selebaran, dan mouth to mouth
sehingga dapat menambah peluang pasar.
BAB III
ANALISIS SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
· Mempunyai harga yang ekonomis Rp. 4000, berbeda dengan usaha es krim yang lainnya
yang cenderung mahal di atas Rp. 6000.
· Tempatnya strategis.
· Rasanya enak, halal dan produk higienis.
· Personal approach marketing, yang secara terbuka menginformasikan workshop proses
pembuatan es krim kami pada sosial media, sehingga menumbuhkan rasa percaya customer
bahwa produk yang mereka beli benar-benar dibuat secara berkualitas
2. Weakness (kelemahan)
- Merek masih baru, belum dikenal masyarakat.
· Kurang cocok dikonsumsi ketika musim penghujan
· Karena tidak menggunakan bahan pengawet, produk yang dibuat harus sekali habis, jika
sisa harus dibuang
- Karena sifat workshopnya home industry, demi menjaga kualitas dan citarasa, Kami
belum berani menambah SDM untuk menambah omset produksi, sehingga jumlah
produksi kami cenderung sedikit dan terbatas
3. Opportunity (Peluang)
· Es krim merupakan makanan segala usia dan digemari oleh sebagian besar masyarakat.
· Peluang membuka franchise
4. Threat (ancaman)
· Pesaing sesama metode took dari merk lain yang lebih dulu penetrasi pasar.
· Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan kenaikan harga es
krim yang mungkin dapat mengurangi pembeli.
· Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak begitu banyak
(jarang).
BAB IV
PERENCANAAN KEUANGAN
1. Bahan Utama
Tabel 1.biaya bahan baku
No Bahan Baku Jml Harga satuan Biaya
1 Terigu 1 kg 12.000 Rp 12.000
2 Panir ½ kg 16.000 Rp 8.000
3 Telur ½ kg 14.000 Rp 7.000
4 Susu 2 rasa 2 klg 10.000 Rp 20.000
5 Selai 4 rasa 1 kg 12.000 Rp12.000
6 Ice cream 5 rasa 2 liter 40.000 Rp 80.000
7 Roti tawar 50 bks 10.000 Rp 50.000
8 Gas 1 15.000 Rp 15.000
Jumlah Rp 204.000
Tabel 2. Peralatan penunjang
No Peralatan Jml Harga satuan Biaya
1 Freezer 1 Rp 800.000 Rp 800.000
2 Scoop ice cream 2 Rp 20.000 RP 40.000
3 Cool box 1 Rp 65.000 Rp 65.000
4 Baskom 3Rp 10.000
/3buahRp 10.000
5 Piring 2 lusin Rp 25.000 Rp 50.000
6 Mangkuk 3 lusin Rp 30.000 Rp 90.000
7 Gelas 3 lusinRp 70.000
/3lusinRp 70.000
8 Alat penggorengan 1 set Rp 100.000 Rp 100.000
9 Mesin fry 1 Rp 500.000 Rp 500.000
10 Sendok garpu 3 lusinRp 100.000
/3lusinRp 100.000
Jumlah Rp 1.825.000
2. Bangunan dan Tata Letak Bangunan
Kedai Es Krim Baba Dina ini memiliki luas tanah 40 m2, memiliki luas bangunan
30 m2, 10 m2 untuk tempat parkir. Tata letak bangunan yaitu tempat berjualan, tempat
parkir dan toilet.
3. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan operasional penjualan mulai launching dan diperkenalkan kepada
masyarakat mulai tanggal 24 Juni 2015.
4. Perkiraan Biaya Teknis dan Operasi
Perkiraan biaya teknis dan operasi yaitu mencapai Rp 9.000.000.
No Jenis Jangka waktu Jumlah
1 Sewa kios 1 tahun Rp 7.000.000
2 Peralatan teknis - Rp 1.000.000
3 Listrik 1 bulan Rp 100.000
4 Biaya promosi 1 bulan Rp 900.000
Jumlah RP 9.000.000
Tabel 3. Perkiraan biaya operasional
No Jenis Jangka waktu Jumlah
1Biaya transportasi
/hari 16.0001 bulan Rp 480.000
Jumlah Rp 480.000
A. Rencana Pengoperasian Usaha
1. Proses Operasi Usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk,
penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
2. Kebutuhan Bahan
Kebutuhan bahan operasi Es Krim Baba Dina ini dikelola sepenuhnya oleh saya dan
dibantu oleh karyawan apabila ada kekurangan.
3. Kegiatan Perawatan Peralatan
Kegiatan perawatan mesin saya menggunakan tenaga ahli sesuai bidangnya. Yaitu
untuk perawatan mesin freezer dan mesin fry
BAB V
ASPEK KEUANGAN
A. Kebutuhan Dana Investasi
1. Investasi Harga Tetap
Investasi ini mencapai Rp.......
2. Biaya Pra Operasi
Biaya pra operasi mencapai Rp 9.725.000.
3. Modal Kerja
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai
Rp 12.240.000
Total kebutuhan dana investasi= Rp.......
B. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana
Dalam usaha Es Krim Baba Dina ini, Kami menggunakan modal sendiri yaitu
Rp 30.000.000;
C. Rencana Kebutuhan Dana
1. Aktiva Tetap
a) Freezer Rp 800.000
b) Scoop ice cream 40.000
c) Cool box 65.000
d) Baskom 3 buah 10.000
e) Piring 2 lusin 50.000
f) Mangkuk 3 lusin 90.000
g) Gelas 3 lusin 70.000
h) Alat penggorengan 100.000
i) Mesin fry 500.000
j) Sendok garpu 3 lusin 100.000
k) Kursi 5 set 1.000.000
l) Sewa bangunan pertahun 7.000.000 +
Jumlah aktiva tetap Rp 9.725.000
2. Aktiva Lancar
No Bahan Baku Jml Harga satuan Biaya
1 Terigu 1 kg 12.000 Rp 12.000
2 Panir ½ kg 16.000 Rp 8.000
3 Telur ½ kg 14.000 Rp 7.000
4 Susu 2 rasa 2 klg 10.000 Rp 20.000
5 Selai 4 rasa 1 kg 12.000 Rp12.000
6 Ice cream 5 rasa 2 liter 40.000 Rp 80.000
7 Roti tawar 50 bks 10.000 Rp 50.000
8 Gas 1 15.000 Rp 15.000
Jumlah bahan baku perhari Rp 204.000
9 Listrik Rp 100.000
10 Gaji Rp 1.400.00
11 Transportasi Rp 480.000
12 Promosi Rp 900.000
D. Usaha Keuangan
1. Usaha Pendapatan
Dari 5 liter ice cream akan menghasilkan 150 cup es krim yang akan kami jual sehari
dengan harga Rp. 4000 perbuah. Jadi dalam sebulan kami menjual 1.500 buah.
a) Pendapatan per hari
Pendapatan perhari = Jumlah barang x harga x 1 hari
= 150 x 4000 x 1
= Rp 600.000
b) Pendapatan per bulan
Pendapatan per bulan = jumlah barang x harga x 30 hari
= 150 x 4000 x 30
= Rp 18.000.000
c) Pendapatan per tahun Rp 216.000.000
Pendapatan per tahun = jumlah barang x harga x 12 bulan
= 150 x 4000 x 12 bulan
= Rp 216.000.000
2. Usaha Biaya Pertahun
Untuk biaya produksi pertahunnya adalah:
a) Peralatan Rp 1.825.000
b) Biaya produksi ice cream goreng Rp 204.000 x 1 bulan (30 hari) = Rp 18.000.000
Jadi 18.000.000 x 12 bulan = Rp 216.000.000
c) Gaji karyawan
1 pimpinan Rp 9.600.000
1 karyawan operator produksi Rp 7.200.000
d) Biaya listrik Rp 1.200.000
e) Sewa bangunan Rp 7.000.000 +
Jumlah Biaya 242.825.000
3. Usaha Rugi Laba
Perhitungan laba/rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan dan pengeluaran.
Diketahui:
Biaya bahan baku perhari = Rp 204.000
HPP = Rp 204.000
50
= Rp 4080 dibulatkan menjadi 4000
a. PERHARI:
Harga pokok jual perhari = Rp 12.000 50 x 12.000 = 600.000
Modal pokok jual perhari = 4080 50 x 4080 =
Rp 204.000
Biaya operasional perhari = rp 16.000
1. Laba kotor = harga jual pokok – modal pokok
= Rp 600.000 – Rp 204.000
= Rp 396.000
2. Laba bersih = laba kotor – biaya operasional
= Rp 396.000 – Rp 16.000
= Rp 380.000
b. PERBULAN
Harga pokok jual = Rp 12.000 perbuah
= 30 hari x 50 x Rp 12.000
= Rp 18.000.000 perbulan
Modal pokok jual = Rp 4080 perbuah
= 30 hari x 50 x Rp 4080
= Rp 6.120.000 perbulan
Biaya operasional =Rp 16.000 x 30 hari
= Rp 480.000
1. Laba kotor = harga jual pokok – modal pokok
= Rp 18.000.000 – Rp 6.120.000
= Rp 11.880.000
2. Laba bersih = laba bersih – biaya operasional
= laba kotor – biaya operasional
= Rp 11.880.000 – Rp 480.000
= Rp 11.400.000
c. PERTAHUN
Harga pokok jual = Rp 12.000 perbuah
= 1 tahun x 50 x Rp 12.000
= Rp 216.000.000 pertahun
Modal pokok jual = Rp 4080 perbuah
= 1 tahun x 50 x Rp 4080
= Rp 73.440.000 pertahun
Biaya operasional =Rp 16.000 x 1 tahun
= Rp 5.760.000
1. Laba kotor = harga jual pokok – modal pokok
= Rp 216.000.000 – Rp 73.440.000
= Rp 142.560.000
2. Laba bersih = laba bersih – biaya operasional
= laba kotor – biaya operasional
= Rp 142.560.000 – Rp 5.760.000
= Rp 136.800.000
Perkiraan Bridge Even Point (BEP)
Total kebutuhan modal usaha:
Rp 14.634.000
Cicilan pengembalian modal setiap bulan:
50% x keuntungan bersih
50% x Rp 11.400.000= Rp 5.700.000
Target BEP = total kebutuhan modal
Cicilan pengembalian modal
= 14.634.000
Rp 5.700.000
= 2,567
4. Perhitungan Kelayakan Usaha
Dengan metode Payback Periode
Payback Period = Investasi x 1 tahun
Arus Cash Inflow
Arus Cash Flow = EAT + Depresiasi
Aktiva tetap Rp 9.725.000
Depresiasi =1.572.500
Diperoleh dari total depresiasi
Beban Depresiasi:
Keuntungan bersih pertahun = omset per tahun – biaya operasional
= Rp 216.000.000 - Rp 93.008.000
= Rp 122.992.000
Hari kerja diasumsikan 336 hari
BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
A. Penyerapan Tenaga Kerja
Usaha ice cream goreng memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja
sebanyak 2 orang dan memperkecil angka pengangguran di masyarakat
B. Dampak Terhadap Lingkungan Masyarakat
1. Peningkatan gizi masyarakat
2. Adanya lowongan lapangan pekerjaan baru
3. Adanya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para karyawan
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Peluang bisnis es krim tak akan pernah tua, dari zaman dulu sampai sekarang
bisnis es krim tetap ada. Usaha es krim ini layak untuk dijalankan. Usaha ini
menghasilkan laba yang cukup baik.
B. Saran
Penentuan lokasi sangat menentukan dalam penjualan. Maka dari itu hatus pandai
memilih lokasi untuk berwirausaha.