proposal tugas akhir - stepanus kukuh kurniadi

15
RANCANG BANGUN ALAT PENGOMPOS SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA PROPOSAL TUGAS AKHIR PERIODE 2 SEMESTER GANJIL 2013/2014 Oleh: STEPANUS KUKUH KURNIADI 2010 041 007 Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta 2013

Upload: stepanuskukuhkurniadi

Post on 13-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Contoh Proposal Tugas Akhir

TRANSCRIPT

  • RANCANG BANGUN ALAT PENGOMPOS SAMPAH

    ORGANIK RUMAH TANGGA

    PROPOSAL TUGAS AKHIR

    PERIODE 2 SEMESTER GANJIL 2013/2014

    Oleh:

    STEPANUS KUKUH KURNIADI

    2010 041 007

    Program Studi Teknik Mesin

    Fakultas Teknik

    Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

    Jakarta

    2013

  • LEMBAR PERNYATAAN

    CALON PEMBIMBING TUGAS AKHIR

    Yang bertanda tangan di bawah ini, calon pembimbing Tugas Akhir dari

    mahasiswa:

    Nama : Stepanus Kukuh Kurniadi

    NIM : 2010 041 007

    Topik Tugas Akhir : Rancang Alat Pengompos Sampah Organik

    Rumah Tangga

    Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas akan mengikuti Seminar Proposal

    Tugas Akhir Periode 2 Semester Ganjil 2013/2014

    Jakarta, 16 Januari 2013

    Calon Pembimbing Tugas Akhir

    Ir. Isdaryanto Iskandar, M. Sc.

  • PROPOSAL TUGAS AKHIR

    Nama : Stepanus Kukuh Kurniadi

    NIM : 2010 041 007

    Peminatan : Konstruksi dan Perancangan Mesin

    Calon Pembimbing : Ir. Isdaryanto Iskandar, M.Sc.

    Topik Tugas Akhir : Rancang Bangun Alat Pengompos Sampah Organik

    Rumah Tangga

    Latar Belakang

    Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat menimbulkan masalah

    produksi sampah yang semakin meningkat. Berdasarkan catatan Kementrian.

    pada tahun 2010 volume sampah perharinya mencapai 200 ribu ton dan

    meningkat dua kali lipat pada tahun 2012 menjadi 490 ribu ton per hari. Dari total

    sampah yang dibuang, 50% sampah merupakan sampah rumah tangga [1]

    Sekitar 24.5 % sampah ditangani dengan tepat dan 75.5 % sisanya

    dibuang begitu saja tanpa diolah [1]. Pembiaran terhadap sampah menjadi

    ancaman serius bagi kualitas hidup masyarakat.

    Untuk wilayah DKI jakarta pada tahun 2012, komposisi sampah rumah

    tangga didominsai oleh sampah organik sebesar 53,75% s isanya adalah sampah

    kertas (14.92%), sampah kayu (0.87%), sampah kain (1.1%), sampah karet dan

    tiruan karet (0.52%), sampah plastik (14.02%), sampah logam (1.82%), sampah

    kaca (2.45%), sampah baterai (0.56%) dan lain-lain (9.98%) [2]. Dengan

    penanganan yang tepat, sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang

  • dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah. Pengolahan kompos yang

    dilakukan di Tempat Pembuanagan Akhir (TPA) tidak dapat mengakomodir

    keseluruhan sampah organik yang diproduksi sehingga diperlukan peran serta

    masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga. Perilaku bijak dengan

    membiasakan untuk memilah sampah organik dan anorganik lalu mengolah

    sampah organik menjadi kompos akan sangat membantu. Dengan latar belakang

    ini dirasakan perlu adanya alat yang dapat membantu proses pengomposan

    sampah organik rumah tangga.

    Rumusan Masalah

    Bagaimana merancang alat yang dapat membantu proses pengomposan

    sampah organik rumah tangga?

    Bagaimana prinsip kerja alat pengompos sampah organik?

    Tujuan

    Tujuan dari perancangan ini adalah merancang alat yang membantu

    proses pengomposan sampah organik rumah tangga.

    Manfaat Perancangan

    Manfaat dari perancangan alat pengompos sampah organik rumah tangga

    adalah membantu proses pengomposan agar dapat berjalan lebih cepat

  • Batasan Masalah

    Batasan masalah dilakukan agar topik bahasan menjadi lebih terfokus. Batasan

    masalah meliputi :

    1. Bahan baku sampah organik yang digunakan memiliki perbandingan 30 :

    1 antara daun-daun hijau dan ranting pohon atau tanah.

    2. Pengomposan dilakukan dengan metode aerob.

    Tinjauan Pustaka

    Kompos

    Kompos adalah hasil penguraian tidak lengkap macam-macam bahan

    organik. Membuat kompos adalah mengatur aspek-aspek yang berpengaruh

    selama proses penguraian agar berjalan lebih cepat. Aspek-aspek tersebut meliputi

    temperatur, kelembapan, mikroorganisme pengurai sampah organik. Kompos

    yang baik harus memenuhi persyaratan teknis tertentu agar layak digunakan.

    Berikut ini persyaratan teknis pupuk organik menurut DEPTAN RI (Departemen

    Pertanian Republik Indonesia) yang dapat dilihat pada gambar 1.

  • Gambar 1. Persyaratan Teknis Minimal Pembenah Tanah Organik [3]

    Bahan Dasar Kompos

    Untuk bahan dasar kompos dapat diperoleh dari sampah lingkungan

    sekitar seperti limbah dari rumah tangga (sayuran, kertas bekas, tulang, rumput,

    daun, dan ranting pohon), limbah peternakan (kotoran hewan) dan limbah

    pertanian. Bahan baku yang mengadung nitrogen (N) dapat diperoleh dari

    Teknik Pembuatan Kompos

    Terdapat dua teknik pembuatan kompos yaitu dengan teknik aerob dan

    anaerob. Teknik aerob memungkinkan oksigen dari luar berinteraksi selama

    proses pengomposan sedangkan metode anaerob tidak mengijinkan oksigen

    bereaksi selama proses pengomposan.

  • Kompos Metode Aerob

    Pembuatan kompos metode aerob sebaiknya dilakukan di udara terbuka

    (terdapat sirkulasi udara). Jenis bahan baku yang cocok untuk pengomposan aerob

    adalah material organik yang mempunyai perbandingan unsur karbon (C) dan

    nitrogen (N) 30 : 1, kadar air 40%-50% dan pH 6-8. Contohnya seperti

    leguminosa, jerami, gedebog pisang dan kotoran unggas [4]. Proses

    pembuatannya dilakukan dengan cara mencapurkan semua sampah organik

    tersebut dan ditambahkan mikroorganisme stater. Temperatur kompos akan

    meningkat drastis setelah 24 jam hingga 65oC. Temperatur ini perlu

    dipertahankan hingga 4 hari untuk membunuh bakteri patogen. Setelah 4 hari

    temperatur kompos perlu diturunkan antara 45oC hingga 60

    oC dan kadar air 40%

    - 50% [4]. Setelah itu dibiarkan saja hingga kompos matang. Kompos yang

    matang dapat diketahui dengan melihat warnanya yang cenderung hitam dan

    beraroma seperti tanah.

    Kompos Metode Anaerob

    Untuk teknik anaerob bahan organik yang dicampurkan harus memiliki

    perbandingan carbon (C) dan nitrogen (N) diatas 40 : 1. Temperatur optimal untuk

    proses pengomposan dengan teknik ini adalah sekitar 35oC -45

    oC dan kadar air

    30% - 40% [4]. Proses pembuatannya diawali dengan mencampurkan seluruh

    bahan dan ditambahkan mikroorganisme tambahan kemudian ditutup rapat

    hingga menjadi kompos. Selama proses ini akan menimbulkan bau yang tidak

  • sedap. Kompos yang matang cenderung berwarna hitam dan aroma yang

    menyengat.

    Mikrokontroler

    Mikrokontroler adalah mikroprosesor yang terintegerasi dengan memori,

    input/output dan timer. Untuk lebih jelasnya ditunjukan oleh gambar 2.

    Gambar 2. Diagram Blok Mikrokontroler [5]

    Mikrokontroler pada umumnya memiliki pin eksternal untuk dihubungkan

    dengan input/output, daya listrik, penghitung waktu dan kontrol sinyal. Pada

    umumnya setiap port memiliki 8 jalur untuk mentransfer 8-bit data.

    Sensor dan Transduser

    Transduser merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk

    merubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik maupun sebaliknya

  • sedangkan sensor adalah contoh transduser yang berfungsi untuk mengubah

    besaran fisik menjadi besaran listrik yang dapat dianalisa dan diukur.

    Sensor yang umum digunakan adalah sensor cahaya, sensor temperatur,

    sensor gaya, sensor kelembapan dan sensor kecepatan.

    Sensor yang digunakan dalam perancangan ini adalah sensor temperatur

    dan sensor kelembapan.

    Sensor Temperatur

    Sensor temperatur adalah sensor yang berfungsi untuk membaca

    perubahan temperatur. Perubahan temperatur yang ditangakap oleh sensor

    selanjutanya dirubah menjadi besaran listrik untuk kemudian dianalisa oleh

    mikrokontroler. Terdapat macam-macam sensor temperatur yang umum

    digunakan, diantaranya : bimetallic strips, resistance temperature detectors

    (RTDs), thermistor, thermodiodes dan transistor, dan thermocuples [5]. Yang

    paling digunakan adalah sensor temperatur tipe thermodiodes dan transistor.

    Thermodiodes dan Transistor

    Perbedaan pada dioda semikonduktor seringkali digunakan sebagai sensor

    temperatur. Saat temperatur pada permukaan semikonduktor berubah, perubahan

    tersebut akan mempengaruhi eletron yang melewati lubang untuk nerdifusi

    dengan proton dan neutron. Penggunaan sifat ini diterapkan pada produk sensor

    temperatur LM35. Setiap perubahan 1oC diwakili oleh 10 mV/

    oC. Sensor

    temperatur LM35 memiliki range temperatur dari -40oC hingga 110

    oC [5].

    Berikut ini adalah gambar sensor temperatur LM35.

  • Gambar 3. Sensor Temperatur LM35 [5]

    Sensor Kelembapan

    Sensor yang digunakan untuk mengukur kelembaban air yang terkandung

    dalam kompos.

    Gambar 4. Sensor Kelembapan [6]

  • Komponen Penggerak

    Motor Listrik

    Motor listrik merupakan perangkat yang umum digunakan untuk

    mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik yang dihasilkan

    motor listrik dapat diaplikasikan ke perangkat-perangkat lain seperti mixer, bor

    listrik dan gerinda

    Secara garis besar, motor listrik dibagi menjadi dua jenis berdasarkan jenis

    listrik yang digunakan untuk menggerakan motor listrik. Dalam gambar 6 dapat

    dilihat klasifikasi motor listrik.

    Gambar 5. Klasifikasi Motor Listrik [7]

    Motor DC adalah motor listrik yang menggunakan arus searah (direct

    current) pada kumparan medan untuk mengubah energi listrik menjadi energi

    mekanik. Motor DC terdiri 3 bagian utama untuk dapat. Ketiga bagian utama

    tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Kutub medan

    Kutub medan berfungsi sebagai tempat berinteraksinya kutub positif

    dan negatif listrik dalam motor DC

  • 2. Dinamo

    Dinamo merupakan bagian dalam motor DC yang berupa kumparan

    dan terhubung dengan poros penggerak

    3. Commutator

    Commutator merupakan bagoan dalam motor DC yang berfungsi

    untuk membalikan arah putaran poros.

    Sistem Transmisi

    Gerak yang dihasilkan oleh motor listrik perlu ditransmisikan agar dapat

    berguna. Dalam hal ini motor listrik digunakan untuk menggerakan pengaduk

    kompos. Pengaduk kompos berfungsi untuk menjaga temperatur kompos.

    Transmisi Rantai Rol

    Transmisi Rantai Rantai digunakan bila letak poros saling berjauhan dan

    tidak bias dijangkau transmisi roda gigi. Rantai terhubung dengan roda gigi

    sproket, kemudian daya diteruskan ke poros [6]. Penggunaan transmisi rol dapat

    dilihat pada gambar 6.

    Gambar 6. Transmisi Rantai Rol [8]

  • Metodologi Perancangan

    Mulai

    Identifikasi masalah

    Cari teori dasar proses pengomposan

    Evaluasi terhadap kriteria teknik dan ekonomi

    Spesifikasi Alat Pengompos

    Tentukan fungsi dan struktur

    kefungsian alat pengompos

    Konsep Rancangan

    Pemilihan Komponen Penggerak

    Pemilihan Komponen Frame

    Selesai

    Per

    bai

    kan

    / P

    enin

    gk

    atan

    Pemilihan Controller

    Pemilihan Sensor

    Tata Letak Sensor

    Pemrograman ControllerPembuatan Sistem Mekanik

    Pemasangan Controller ke Alat Pengompos

    Alat Berjalan Sesuai Keinginan ?

    Desain Rancangan (CAD)

    Perencanaan PengujianPelaksanaan Pengujian

    Performance

    Hasil Pengujian

  • Daftar Pustaka

    [1] Fauzi, A., Darnaedi, D. and Prasetyo, L. B. 2013. Status Lingkungan Hidup

    Indonesia 2012. Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.

    [2] Badan Pusat Statistik Jakarta. 2013. Jakarta Dalam Angka 2013/Jakarta In

    Figures 2013, (Online) Desember 2013,

    (http://jakarta.bps.go.id/flip/jda2013/files/assets/basic-html/page282.html),

    (diakses: 20 Desember 2013).

    [3] Suriadikarta, D. A. and Setyorini, D. 2007. Baku Mutu Pupuk Organik.

    Bandung: Departemen Pertanian RI.

    [4] Alamtani. 2013. Cara Membuat Kompos Metode Aerob dan Anaerob,

    (Online), Desember 2013 (http://www.alamtani.com/cara-membuat-

    kompos.html), (diakses: 20 Desember 2013).

    [5] Bolton, W., 2008, Mechatronic: Electronic Control Systems in Mechanical

    and Electrical Engiinering, ed, England : Pearson Education Limited.

    [6] Gardenbot.org. 2014. The Soil Moisture Sensor, (Online), Januari 2014

    (http://gardenbot.org/howTo/soilMoisture/how-to_moisture-sensor_small.png),

    (diakses, 15 Januari 2014).

    [7] Elektronika-dasar.web.id. 2014. Jenis-Jenis Motor Listrik, (Online), Januari

    2014 (http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jenis-jenis-motor-

    listrik/) (diakses: 15 Jan 2014).

    [8] Sularso, 1978, Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin. Tokyo:

    Association for International Technical Promotion.

    Mengetahui,

    Calon Pembimbing Tugas Akhir

    Ir. Isdaryanto Iskandar, M.Sc.

  • Lampiran

    Gambar Rancangan Alat

    Bak Penampung Air

    Bak Penampung Sampah Organik

    Motor Listrik

    Speed Reducer

    Ball Valve

    Sensor Temperatur

    dan Kadar Air

    Poros Pengaduk Sampah Organik

    Transmisi Rantai -Sprocket