45 daftar pustaka 1. azizahwati, maryati kurniadi, heidi

27
45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi Hidayati, analisis zat warna sintetik terlarang unuk makanan yang beredar di pasaran. Available from: URL: http://journal.ui.ac.id/index.php/mik/article/download/1185/1091 (accessed 7 februari 2013) 2. Ditjend POM Depkes RI,1990 Nomor : 00386/C/SK/II/90 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor ; 239/ Menkes/Per/V/85 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya. 3. Depkes RI, 1988. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan. Jakarta. 4. Soleh, sardjono,K. dan wisnu, C. Identifikasi zat warna yang dilarang (Rhodamin dan Methanyl Yellow) pada produk makanan dan minuman. Bandung. Jurusan Teknologi Pangan, FT-universitas pasudan; 2003. 5. Penyusun. Patologi Ginjal dan Saluran Kemih. 2008. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. 6. Risma Dumiri Manurung. Manfaat Pemberian Madu Terhadap Perubahan Kadar Ureum dan Kreatinin serta Makroskopik Ginjal dan Histopatologi Tubulus Proksimal Ginjal Menci (Mus musculus L.) Jantan yang diberi Rhodamin B. Magister Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan. 2011. 7. Umi Fatimah. Struktur Histologis Hepar dan Ren Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Feminina Gravid Setelah Pemberian Rhodamin B secara oral. Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2012.

Upload: duonganh

Post on 01-Feb-2017

246 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

45

DAFTAR PUSTAKA

1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi Hidayati, analisis zat warna sintetik

terlarang unuk makanan yang beredar di pasaran. Available from: URL:

http://journal.ui.ac.id/index.php/mik/article/download/1185/1091

(accessed 7 februari 2013)

2. Ditjend POM Depkes RI,1990 Nomor : 00386/C/SK/II/90 tentang

Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor ; 239/

Menkes/Per/V/85 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai

bahan berbahaya.

3. Depkes RI, 1988. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan. Jakarta.

4. Soleh, sardjono,K. dan wisnu, C. Identifikasi zat warna yang dilarang

(Rhodamin dan Methanyl Yellow) pada produk makanan dan minuman.

Bandung. Jurusan Teknologi Pangan, FT-universitas pasudan; 2003.

5. Penyusun. Patologi Ginjal dan Saluran Kemih. 2008. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

6. Risma Dumiri Manurung. Manfaat Pemberian Madu Terhadap Perubahan

Kadar Ureum dan Kreatinin serta Makroskopik Ginjal dan Histopatologi

Tubulus Proksimal Ginjal Menci (Mus musculus L.) Jantan yang diberi

Rhodamin B. Magister Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara. Medan. 2011.

7. Umi Fatimah. Struktur Histologis Hepar dan Ren Tikus Putih (Rattus

Norvegicus) Feminina Gravid Setelah Pemberian Rhodamin B secara oral.

Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2012.

Page 2: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

46

8. Ariani. Studi Toksisitas dan Bioakumulasi Senyawa Rhodamine B.

Skripsi. Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Departemen Kimia Universitas Indonesia; 2004.

9. Sciencelab . Material Safety Data Sheet Rhodamine B, O MSDS .

Available from: URL:

http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924812

10. Astuti R, Meikawati W, Siti S. Penggunaan Zat Warna “Rhodamin B”

pada Terasi Berdasarkan Pengetahuan dan Sikap Produsen Terasi di Desa

Bonang Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. 2010. Available from :

URL : http://jurnal.unimus.ac.id

11. S. Hamdani. Rhodamine B. Available from: URL:

http://catatankimia.com/catatan/rhodaminb.html (accessed 23 november

2013)

12. Chemical Product of Rhodamine B. Available from: URL:

http://www.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_EN_CB748556

9.htm (accessed 18 agustus 2013).

13. N. Bhadusha, T. Ananthabaskaran. Kinetic, Thermodynamic and

Equilibrium Studies on Uptake of Rhodamine B onto ZnCl2 Activated

Low Cost Carbon.2011;9(1) Available from : URL:

downloads.hindawi.com/journals/chem/2012/873026.pdf

14. Pamela Iryanti Widjanarko. Kinetika Absorpsi Zat Warna Congo Red dan

Rhodamine B dengan Menggunakan Serabut Kelapa dan Ampas Tebu.

Jurnal Teknik Kimia Indonesia.2006;5(3):416

15. Aroni, Rijali. Kajian Penghambatan Efek Toksik Karmoisin dan

Rhodamin Terhadap Proliferasi Sel Limfosit Tikus Oleh Ekstrak Daun

Jelatang (Urtica dioica L.). 2011. p. 4-6. Available from:

http://repository.ipb.ac.id.

16. Santa Cruz. Material Safety Data Sheet of Rhodamine B. Available from;

URL : http://datasheets.scbt.com/sc-203756.pdf.

Page 3: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

47

17. Dr. Ir. Wisnu Cahyadi, M.Si. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan

Tambahan Pangan. 1st ed. Jakarta. Ikrar Mandiriabadi; 2009

18. Sylvia AP, Lorraine MW. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit Volume 1 Edisi 6. Jakarta : EGC :2005 : p.868-994

19. Rhodamine B. http://id.scribd.com/doc/92982912/Rhodamin-B

20. Drake et Al. Gray’s Anatomy for Students 2nd Edition. 2010. Philadephia:

Elsenvier. p. 355-59

21. Gartner, L. Hiatt. Color Textbook of Histology 3rd Edition. 2007. Available

from : www.studentconsult.com

22. Macfarlane, Reid, Callander. Pathology Illustrated 5th Edition.

Philadephia: Elsenvier. p. 429-32

23. Victor P. Eroschenko, Atlas Histologi Di Fiore. Edisi 9. Jakarta : EGC

:2003 :p.247-255

24. Penyusun, Lecture Notes Histologi 2. 2010. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro Semarang.

25. Stuktur Histologi Ginjal. Available from: URL:

http://www.proteinatlas.org/dictionary/normal/kidney/detail+1/magnificati

on+1

26. Robbins SL, Kumar V, Oswari J, editor. Buku ajar patologi I (Basic

Pathology). Jakarta: EGC; 1995

27. Sarjadi, Wijaya I, Endro PB, Sandhana U. Panduan praktikum patologi

anatomi. Ed 2. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2003

28. Underwood JCE. Ginjal dan traktus urinarius. In: Sarjadi, editor. Patologi

umum dan sistemik. 2nd

ED. Jakarta: EGC; 1999. P.665-668.

29. Macfarlane, Reid, Callander. Pathology Illustrated 5th

Edition. Available

from: URL: http://www.freebook4u.net/2011/04/pathology-illustrated.html

30. Sudigdo S, Sofyan I. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi 2.

Jakarta: Sagung Seto; 2002

31. MacSween RNM, Whaley Keith, editor. Muir’s textbook of pathology.

13th

ed. Great Britain; 1992

Page 4: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

48

32. Hudgson E, Levi PE, A textbook of modern toxicology. 2nd

ed. New York:

The McGraw-Hill; 2001: 492-500

33. Robbins SL, Kumar V, Oswari J, editor. Buku ajar patologi II (Basic

Pathology). Jakarta: EGC; 1995

34. Wijaya I, Miranti IP. Patologi ginjal & saluran kemih. Ed 3. Semarang:

Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2005

Page 5: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

49

Lampiran 1. Ethical clearance

Page 6: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

50

Lampiran 2. Surat keterangan melakukan penelitian

Page 7: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

51

Lampiran 3. Cara perhitungan dosis

1) Berat molekul sebesar 479 g/mol

2) Dosis lethal Rhodamine B tikus wistar = 887 mg/kgBB/hari

a) Perlakuan pertama (kelompok kontrol) = 0 Dosis lethal = 0 x 887 =

0 mg/kgBB/hari

b) Perlakuan kedua = 1/16 Dosis lethal = 1/16 x 887 = 55,44

mg/kgBB/hari

c) Perlakuan ketiga = 1/8 Dosis lethal = 1/8 x 887 = 110,88

mg/kgBB/hari.

d) Perlakuan keempat = 1/4 Dosis lethal = 1/4 x 887 = 221,75

mg/kgBB/hari

e) Perlakuan kelima = 1/2 Dosis lethal = 1/2 x 887 = 443,5

mg/kgBB/hari.

f) Perlakuan keenam = 1 Dosis lethal = 1 x 887 = 887 mg/kgBB/hari

Page 8: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

52

Lampiran 4. Metode baku histologis pemeriksaan jaringan

A. Cara pengambilan jaringan dan fiksasi

1) Mengambil jaringan sesegera mungkin setelah tikus wistar diterminasi

dengan cara dislokasi leher (maksimal 2 jam)

2) Kemudian memasukkan ke dalam larutan fiksasi dengan urutan

sebagai berikut:

a) Fiksasi dalam larutan formalin 10%

b) Dehidrasi dengan alcohol 30% selama 20 menit I, 20 menit II, dan

20 menit III

Lalu lanjutkan dengan Alkohol 40% 1 jam

Alkohol 50% 1 jam

Alkohol 70% 1 jam

Alkohol 80% 1 jam

Alkohol 90% 1 jam

Alkohol 96% 1 jam

(alkohol 70-80% dapat ditunda sampai keesokan harinya

c) Larutan xylol alcohol 1 : 1 dengan waktu kurang lebih 24 jam

d) clearing dengan larutan xylol 1,2,3 dengan waktu masing-masing

20 menit, sehingga jaringan terlihat tembus pandang

e) xylol parafin 1 : 1 selama 20 menit/24 jam dengan dipanaskan

dalam oven 60o celcius

Page 9: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

53

f) Embeding dan bloking : parafin 1,2,3 selama 20 menit, lalu

jaringan dicetak blok parafin kemudian didinginkan, sehingga cetakan

dapat dibuka

g) Trimming: memotong balok-balok parafin sehingga jaringan

mudah dipotong

B. Cara pemotong blok (sectioning)

1) Menyiapkan kaca objek bersih

2) Kaca objek diberi albumin ditengahnya

3) Blok yang sudah disiapkan dipotong dengan ketebalan 5 mikron,

lalu dimasukkan dalam air panas kurang lebih 60o

celcius. Setelah

jaringan mengembang, jaringan diambil dengan kaca objek yang

sudah diberi albumin

4) keringkan

5) parafin yang ada pada kaca objek atau jaringan dihilangkan dengan

dipanaskan dalam oven 60o celcius atau drngan tungku

C. Pewarnaan HE

Slide jaringan dimasukkan dalam :

1) Xylol 1, xylol 2, xylol 3 masing-masing 10 menit

2) Rebidrasi dengan alcohol xylol selama 5 menit

3) Bilas alcohol 30-96% masing-masing kurang lebih 30 menit

4) Bilas aquades 1x kurang lebih 10 menit

Page 10: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

54

5) Rendam dalam hematoksilin kurang lebih 10 menit

6) Bilas dengan air mengalir sampai bersih

7) Bilas aquades, lalu acid alcohol (alcohol+Nacl 0,9%)

8) Bilas alkohol 50-96%

9) Eosin kurang lebih 2-5%

10) Bilas alkohol 96% 2x

11) Bilas alkohol xylol

12) Keringkan dengan kertas saring, langsung dibersihkan kotoran-

kotoran yang ada disekitar jaringan

13) Xylol 1 (5 menit), xylol 2 (5 menit), tetesi asam Canada, langsung

ditutup kaca penutup

14) Preparat sudah siap untuk diamati

D. Pewarnaan PAS JONES

1) Lakukan deparafinisasi dan hidrasi dengan aquadest selama 10

menit

2) Rendam dalam periodic acid 0,5% selama 30 menit

3) Bilas dengan aquadest

4) Rendam dalam larutan GMS yang berisi aquadest, methenamine

silver 6% AgNO3 2,5% dan borak 5%, panaskan dalam oven

dengan suhu 600

C, selama 30 menit, cek tiap 10 menit sampai

warna berubah menjadi coklat kayu

5) Bilas dengan aquadest

Page 11: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

55

6) Tetesi Gold chloride 0,2 %, 5 tetes selama 1 menit atau sampai

berwarna abu-abu

7) Bilas dengan aquadest

8) Tetesi Na thio sulfa 1% selama 1 menit

9) Cuci dalam air

10) Rendam dalam hematoksilin selama 10 menit

11) Cuci dalam air

12) Rendam dalam eosin selama 5 menit

13) Keringkan, bersihkan slide dan beri coverslip

Page 12: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

56

Lampiran 5. Jumlah tubulus normal dalam 5 lapangan pandang

KELOMPOK

lapangan pandang

1 2 3 4 5 total

K1 54 54 49 59 50 266

K2 55 52 54 49 56 266

K3 48 47 51 46 45 237

K4 49 49 46 50 45 239

K5 53 52 51 55 56 267

P1-A 35 34 38 36 35 178

P1-B 33 33 35 32 34 167

P1-C 36 35 34 36 33 174

P1-D 35 36 34 34 35 174

P1-E 36 36 36 34 33 175

P2-A 23 22 26 21 22 114

P2-B 24 22 23 23 26 118

P2-C 23 23 29 25 24 124

P2-D 22 26 23 24 23 118

P2-E 23 24 21 23 23 114

P3-A 11 12 13 10 16 62

P3-B 12 14 17 15 14 72

P3-C 16 16 16 10 13 71

P3-D 14 16 11 11 13 65

P3-E 10 12 10 14 14 60

P4-A 13 14 10 12 11 60

P4-B 12 10 13 12 13 60

P4-C 10 10 13 10 11 54

P4-D 11 14 11 12 11 59

P4-E 10 10 13 15 11 59

Page 13: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

57

Lampiran 6. Hasil Analisis Pengamatan Histologis Tubulus Normal

Explore

Case Processing Summary

kelompok

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

tubulus normal kontrol 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

perlakuan 1 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

perlakuan 2 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

perlakuan 3 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

perlakuan 4 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Descriptives

kelompok Statistic Std. Error

tubulus normal kontrol Mean 255.00 6.950

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 235.70

Upper Bound 274.30

5% Trimmed Mean 255.33

Median 266.00

Variance 241.500

Std. Deviation 15.540

Minimum 237

Maximum 267

Range 30

Interquartile Range 29

Skewness -.615 .913

Kurtosis -3.273 2.000

Page 14: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

58

perlakuan 1 Mean 173.60 1.806

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 168.59

Upper Bound 178.61

5% Trimmed Mean 173.72

Median 174.00

Variance 16.300

Std. Deviation 4.037

Minimum 167

Maximum 178

Range 11

Interquartile Range 6

Skewness -1.263 .913

Kurtosis 2.709 2.000

perlakuan 2 Mean 117.60 1.833

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 112.51

Upper Bound 122.69

5% Trimmed Mean 117.44

Median 118.00

Variance 16.800

Std. Deviation 4.099

Minimum 114

Maximum 124

Range 10

Interquartile Range 7

Skewness 1.022 .913

Kurtosis .918 2.000

perlakuan 3 Mean 66.00 2.387

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 59.37

Upper Bound 72.63

5% Trimmed Mean 66.00

Page 15: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

59

Median 65.00

Variance 28.500

Std. Deviation 5.339

Minimum 60

Maximum 72

Range 12

Interquartile Range 11

Skewness .164 .913

Kurtosis -2.654 2.000

perlakuan 4 Mean 58.40 1.122

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 55.28

Upper Bound 61.52

5% Trimmed Mean 58.56

Median 59.00

Variance 6.300

Std. Deviation 2.510

Minimum 54

Maximum 60

Range 6

Interquartile Range 4

Skewness -2.017 .913

Kurtosis 4.225 2.000

Tests of Normality

kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tubulus normal kontrol .360 5 .032 .725 5 .017

perlakuan 1 .339 5 .061 .875 5 .287

perlakuan 2 .261 5 .200* .862 5 .236

Page 16: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

60

perlakuan 3 .226 5 .200* .903 5 .429

perlakuan 4 .394 5 .011 .710 5 .012

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Karena data signifikansinya tidak normal (p < 0.05) , maka data ditransformasikan

Explore

Case Processing Summary

kelompok

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

tubulus_trans kontrol 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

perlakuan 1 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

perlakuan 2 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

perlakuan 3 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

perlakuan 4 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Descriptives

kelompok Statistic Std. Error

tubulus_trans kontrol Mean 2.4059 .01198

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.3726

Upper Bound 2.4392

5% Trimmed Mean 2.4065

Median 2.4249

Variance .001

Std. Deviation .02680

Minimum 2.37

Page 17: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

61

Maximum 2.43

Range .05

Interquartile Range .05

Skewness -.616 .913

Kurtosis -3.267 2.000

perlakuan 1 Mean 2.2395 .00456

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.2268

Upper Bound 2.2521

5% Trimmed Mean 2.2398

Median 2.2405

Variance .000

Std. Deviation .01019

Minimum 2.22

Maximum 2.25

Range .03

Interquartile Range .02

Skewness -1.307 .913

Kurtosis 2.780 2.000

perlakuan 2 Mean 2.0702 .00670

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.0516

Upper Bound 2.0888

5% Trimmed Mean 2.0696

Median 2.0719

Variance .000

Std. Deviation .01499

Minimum 2.06

Maximum 2.09

Range .04

Interquartile Range .03

Skewness .970 .913

Page 18: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

62

Kurtosis .755 2.000

perlakuan 3 Mean 1.8184 .01569

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.7749

Upper Bound 1.8620

5% Trimmed Mean 1.8185

Median 1.8129

Variance .001

Std. Deviation .03508

Minimum 1.78

Maximum 1.86

Range .08

Interquartile Range .07

Skewness .110 .913

Kurtosis -2.596 2.000

perlakuan 4 Mean 1.7661 .00858

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.7423

Upper Bound 1.7899

5% Trimmed Mean 1.7673

Median 1.7709

Variance .000

Std. Deviation .01918

Minimum 1.73

Maximum 1.78

Range .05

Interquartile Range .03

Skewness -2.036 .913

Kurtosis 4.292 2.000

Page 19: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

63

Tests of Normality

kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tubulus_trans kontrol .361 5 .032 .725 5 .017

perlakuan 1 .343 5 .055 .870 5 .266

perlakuan 2 .255 5 .200* .866 5 .249

perlakuan 3 .225 5 .200* .908 5 .453

perlakuan 4 .398 5 .009 .703 5 .010

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Karena setelah data diransformasikan lalu dilakukan uji normalitas tetap tidak

normal ( p < 0.05), maka selanjutnya dilakukan uji non parametrik yaitu uji

kruskal wallis.

Kruskal-Wallis Test

Ranks

kelompok N Mean Rank

tubulus normal kontrol 5 23.00

perlakuan 1 5 18.00

perlakuan 2 5 13.00

perlakuan 3 5 7.80

perlakuan 4 5 3.20

Total 25

Page 20: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

64

Test Statisticsa,b

tubulus normal

Chi-Square 22.979

df 4

Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: kelompok

Di dapatkan hasil p = 0.000 (p > 0.05) yang berarti ada beda bermakna dan

signifikan

Mann-Whitney Test

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

tubulus normal kontrol 5 8.00 40.00

perlakuan 1 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

tubulus normal

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.627

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Page 21: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

65

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

tubulus normal kontrol 5 8.00 40.00

perlakuan 2 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

tubulus normal

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.635

Asymp. Sig. (2-tailed) .008

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

tubulus normal kontrol 5 8.00 40.00

perlakuan 3 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

tubulus normal

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Page 22: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

66

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

tubulus normal kontrol 5 8.00 40.00

perlakuan 4 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

tubulus normal

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.635

Asymp. Sig. (2-tailed) .008

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

tubulus normal perlakuan 1 5 8.00 40.00

perlakuan 2 5 3.00 15.00

Total 10

Page 23: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

67

Test Statisticsb

tubulus normal

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.635

Asymp. Sig. (2-tailed) .008

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

tubulus normal perlakuan 1 5 8.00 40.00

perlakuan 3 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

tubulus normal

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

tubulus normal perlakuan 1 5 8.00 40.00

Page 24: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

68

perlakuan 4 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

tubulus normal

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.635

Asymp. Sig. (2-tailed) .008

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

tubulus normal perlakuan 2 5 8.00 40.00

perlakuan 3 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

tubulus normal

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.627

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Page 25: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

69

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

tubulus normal perlakuan 2 5 8.00 40.00

perlakuan 4 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

tubulus normal

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.643

Asymp. Sig. (2-tailed) .008

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

tubulus normal perlakuan 3 5 7.80 39.00

perlakuan 4 5 3.20 16.00

Total 10

Test Statisticsb

tubulus normal

Mann-Whitney U 1.000

Wilcoxon W 16.000

Z -2.440

Page 26: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

70

Asymp. Sig. (2-tailed) .015

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .016a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Lampiran 7. Dokumentasi penelitian

Gambar 14. Proses penelitian

a. Pemilihan tikus sesuai kriteria inklusi dan ekskusi; b.tikus diberi kandang

secara terpisah; c.tikus diberi Rhodamine B selama 12 minggu; d. Preparat; e.

Fiksasi preparat; f. pengecatan

Page 27: 45 DAFTAR PUSTAKA 1. Azizahwati, Maryati Kurniadi, Heidi

71

Gambar 15. Pengamatan jaringan dengan setelah organ dijadikan preparat di

lab.PA, pengamatan menggunakna mikroskop perbesaran 100x dan kemudian

difoto dengan menggunakan alat eyepiece camera.

Lampiran 8. Biodata penulis

Identitas

Nama :Seia Mahanani

NIM :G2A009059

Tempat/tanggal lahir :Semarang, 5 september 1991

Jenis kelamin :Perempuan

Alamat :Jl. Hanoman Raya no.419 krapyak semarang

No.hp :085659070700

Email :[email protected]

Riwayat Pendidikan Formal

1.SD :MI Pembangunan UIN JKT Lulus tahun : 2003

2.SMP :MTS Pembangunan UIN JKT Lulus tahun : 2006

3.SMA : SMA Negeri 3 JKT Lulus tahun : 2009

4.SI : Fakultas Kedokteran Univeritas Diponegoro Masuk tahun : 2009