proposal program rokok
TRANSCRIPT
5/17/2018 Proposal Program Rokok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-program-rokok 1/10
Latar Belakang
Dalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dijelaskan bahwa Promosi Kesehatan
merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat
dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Hal ini sesuai dengan Visi
Kementerian Kesehatan yaitu “Masyarakat yang Mandiri untuk Hidup Sehat” dimana lebih
menitikberatkan kepada upaya preventif dengan melakukan pembinaan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) kepada masyarakat. Dalam usahanya untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, Kemenkes RI melalui Promosi Kesehatan menggunakan program
yang disebut program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Salah satu target
pembangunan di bidang kesehatan adalah tercapainya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) pada tingkat rumah tangga dari 50 persen menjadi 70 persen. (Rencana Strategis
Kesehatan: 2010-2014).
Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu wilayah yang telah menjalin kerjasama
dengan FKIK UIN Jakarta. Sehingga kota ini menjadi sasaran untuk dilakukan intervensi
program kesehatan masyarakat terutama program PHBS pada tatanan rumah tangga. Kota
Tangerang Selatan adalah sebuah kota baru di Provinsi Banten yang berdiri sejak tahun 2008.
Meskipun terbilang baru, Kota Tangerang Selatan memiliki jumlah penduduk yang cukup
banyak, yaitu ± 1.076.302 jiwa yang tersebar dalam 7 Kecamatan. Kecamatan yang terpadat
adalah Ciputat Timur yaitu 10.642/KM².
Kecamatan ciputat timur ini dipilih sebagai kecamatan intervensi dengan Kelurahan
Rempoa yang merupakan bagian kecamatan ciputat timur sebagai kelurahan/desa binaan
Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM), Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
(FKIK), UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Hal ini dikarenakan Rempoa merupakan
kelurahan/desa terpadat di Kecamatan Ciputat Timur. Wilayah yang padat sangat berisiko
tinggi menyebarnya penyakit menular seputar PHBS dan permasalahan kesehatan masyarakat
lainnya.
Berdasarkan data tahun 2010 yang dikumpulkan secara random oleh mahasiswa yang
sedang melakukan kegiatan PBL, diketahui hanya 18.10 % Rumah Tangga yang
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di wilayah Rempoa. Hasil observasi
juga menunjukkan bahwa lingkungan Rempoa merupakan lingkungan yang padat penduduk,
sebagian besar pemukiman penduduk berbentuk kontrakan, dan tingkat kebersihan
lingkungan juga masih cukup rendah. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya tumpukan
5/17/2018 Proposal Program Rokok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-program-rokok 2/10
sampah, saluran pembuangan limbah yang belum sesuai, banyaknya kandang hewan ternak
yang dekat dengan pemukiman warga, dll. Sementara berdasarkan profil Kesehatan Kota
Tangerang selatan dan Laporan Surveilans W2 diketahui wilayah Rempoa memiliki jumlah
kasus penyakit ISPA yang besar dibandingkan dengan kelurahan lain terutama di wilayah
industri Sandratex. Hal ini dipertegas dengan observasi terhadap beberapa rumah dan hasil
kegiatan focus group discussion bersama tokoh masyarakat dan organisasi kepemudaan di
RW 04 Kelurahan Pamulang Barat (PBL Kesmas: 2010), bahwa kasus ISPA yang terjadi
disebabkan antara lain dari kebiasaan merokok, masih adanya pembakaran sampah,
kurangnya asupan makan yang mengakibatkan daya tahan tubuh kurang dan juga kondisi
rumah yang kurang sehat.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim dosen Kesehatan Masyarakat UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2011, dengan metode harlonkami menyimpulkan
bahwa terdapat lima besar masalah PHBS yang menduduki peringkat teratas dari sepuluh
indikator PHBS di kelurahan Rempoa Tangerang Selatan. Diantaranya mencakup indikator
sebagai berikut: 1) merokok dalam rumah, 2) tidak memberikan asi ekslusif, 3) tidak menggunakan
air bersih, 4) tidak melakukan aktifitas fisik setiap hari, 5) tidak makan buah sayur.
Hasil survei menunjukkan terdapat 61.4 % responden yang mengatakan ada anggota rumah
tangganya yang merokok di dalam rumah. Dan hanya 9.5 % yang tidak pernah merokok di depan
orang lain sementara sisanya pernah merokok di depan orang lain. Hal ini menunjukkan permasalahan
merokok dalam rumah merupakan masalah yang paling urgen di wilayah Kelurahan Rempoa
Berikut ini adalah hasil analisis terhadap akar permasalahan tingginya perilaku
merokok didalam rumah pada warga Kelurahan Rempoa Tangerang Selatan:
DIAGRAM TULANG IKAN
MELIHAT AKAR MASALAH DARI MEROKOK DI DALAM RUMAH
Lingkungan
keluarga (Bapak
perokok)
Pengetahuan masyarakat
tentang dampak bagi
perokok pasif dan aktif
Sosial budaya
masyarakat perokok
Perilaku merokok di
depan umum
Tingginya Perilaku
Merokok di dalam
Rumah
5/17/2018 Proposal Program Rokok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-program-rokok 3/10
Setelah dilakukan pencarian akar masalah maka tahapan selanjutnya adalah
melakukan kegiatan intervensi dengan cara melakukan program kesehatan. Dengan adanya
program kesehatan diharapkan dapat mengurangi tingginya perilaku merokok di dalam rumah
pada wilayah tersebut.
Atas dasar tersebut, maka kami dari mahasiswa semester IV Promosi Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ingin mengadakan program kesehatan sebagai intervensi perilaku
merokok pada tatanan rumah tangga di wilayah Kelurahan Rempoa, Tangerang Selatan.
Kegiatan juga didasarkan atas kewajiban kami, dalam memenuhi tugas mata kuliah Promosi
Kesehatan Komunitas. Pada mata kuliah tersebut, kami ditugaskan untuk melaksanakan
beberapa kegiatan terkait kesehatan. Adapun beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah
program mengurangi perilaku merokok dalam rumah melalui 1) penyuluhan tentang dampak
bagi perokok pasif dan aktif dan bahaya merokok di depan umum bagi kepala keluarga, 2)
Pendidikan Kesehatan di Sekolah bagi remaja SLTA di wilayah Rempoa.
5/17/2018 Proposal Program Rokok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-program-rokok 4/10
BAB III
PROGRAM KESEHATAN TENTANG PERILAKU MEROKOK
DI DALAM RUMAH BAGI WARGA DI WILAYAH KELURAHAN REMPOA
A. PENGERTIAN DAN SASARAN
Berdasarkan hasil survey Rempoa, maka kami menegemukakan beberapa definisi
terkait dalam prioritas masalah yang kami pilih, yaitu Intervensi Bahaya Rokok dalam
keluarga. Berdasarkan data, bahwa hanya 9,5% setiap individu anggota keluarga yang tidak
pernah merokok didepan orang lain. Sedangkan sisanya merokok di depan orang lain.
Anggota keluarga yang punya kebiasaan merokok di dalam rumah sebanyak
61.4%, dengan rincian responden yang mengatakannya kadang-kadang ada 41.8 %.
Sedangkan sering (26.3 %), selalu (13.4 %) dan tidak pernah ada 18.5 %. Hal ini
menunjukkkan bahwa masih kurangnya kesadaran responden khususnya dalamanggota
keluarga untuktidak merokok. Oleh sebab itu kami mengambil sasaran primer dalam
intevensi ini adalah keluarga secara umum (Bapak, ibu, anak, nenek, kakek, dan anggota
keluarga lainnya) dan Bapak sebagai anggota secara khusus.
1. Beberapa Pengertian
a. Promosi Kesehatan
Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
b. Rumah Tangga
Adalah wahana atau wadah, dimana keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan
anak-anaknya melaksanakan kehidupan sehari-hari
c. Perilaku tidak Merokok tatanan Rumah Tangga
Adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan
mampu untuk tidak merokok didalam rumah sehingga dapat meningkatkan kesehatan,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan
masyarakat.
2. Sasaran Intervensi
a. Tatanan Rumah Tangga
5/17/2018 Proposal Program Rokok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-program-rokok 5/10
Sasaran Intervensi pencegahan rokok di rumah tangga adalah seluruh anggota
keluarga secara keseluruhan dan terbagi dalam :
1) Sasaran primer
Adalah sasaran utama dalam rumah tangga yang akan dirubah perilakunya atau
anggota keluarga yang bermasalah (individu dalam keluarga yang bermasalah).
Dalam hal ini kami memilih para orang tua (Bapak) dan laki-laki dalam anggota
keluarga yang sudah dimungkinkan mencoba merokok.
2) Sasaran sekunder
Adalah sasaran yang dapat mempengaruhi individu dalam keluarga yang bermasalah
misalnya, kepala keluarga, ibu, orang tua, tokoh keluarga, kader tokoh agama, tokoh
masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor terkait, PKK
3) Sasaran tersier
Adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam menunjang
atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya program
intervensi tanpa rokok, misalnya, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, guru,
tokoh masyarakat dll.
3. Tujuan
Setelah dilakukan pemetaan PHBS pada tatanan rumah tangga di wilayah Kelurahan
Rempoa, Tangerang Selatan, maka didapatkan satu prioritas permasalahan yang akan kami
intervensi yaitu: Presentase anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok di dalam
rumah sebanyak 61.4%. Berdasarkan hal tersebut, maka kami rumuskan tujuan umum dan
tujuan khusus sebagai berikut:
Tujuan Umum :
Meningkatkan PHBS dalam hal perilaku merokok dalam rumah pada tatanan rumah
tangga di wilayah Kelurahan Rempoa, Tangerang Selatan sebanyak 40% pada tahun 2012.
Tujuan Khusus :
Menurunkan presentase anggota keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok dalam
rumah di wilayah Kelurahan Rempoa, Tangerang Selatan dari 61.4% menjadi 40% pada tahun
2013.
B. STRATEGI INTERVENSI KELUARGA BEBAS ROKOK
A. STRATEGI KELUARGA BEBAS ROKOK
Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit. Perilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga dimensi
ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku, maka promosi kesehatan diharapkan dapat
5/17/2018 Proposal Program Rokok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-program-rokok 6/10
melaksanakan strategi yang bersifat paripurna (komprehensif), khususnya dalam menciptakan
perilaku baru (kebiasaan tidak merokok dalam keluarga.
B. PROGRAM KELUARGA BEBAS TANPA ASAP ROKOK
B.1 Pelatihan Bagi Tokoh Masyarakat dan Kader Kesehatan di Wilayah Rempoa
Program Pelatihan tentang rokok bagi tokoh masyarakat dan kader kesehatan di Wilayah
Rempoa merupakan kegiatan inovatif yang dilaksanakan secara terencana, terpadu, dan
berbasis data. Konsep dasar pelatihan tentang rokok bagi bagi tokoh masyarakat dan kader
mengacu pada kebijakan nasional promosi kesehatan, promosi kesehatan daerah, manajemen
penyuluhan kesehatan masyarakat tingkat Puskesmas dan PHBS tentang perilaku merokok
pada tatanan rumah tangga. Langkah awal program kesehatan tentang perilaku merokok di
wilayah Rempoa adalah dengan melakukan ” Pelatihan Tentang Rokok bagi tokoh
masyarakat dan kader kesehatan di Wilayah Rempoa” dengan rincian kegiatan sebagai
berikut :
1. Peserta
Pelatihan ini dilaksanakan di Balai desa dengan melibatkan petugas promosi
kesehatan Kabupaten/Kota dengan rincian peserta:
a) Lintas program dan lintas sektor terkait Kab/Kota : 5 orang (Dinkes, Diknas,
Bappeda, Kesra, PKK),
b) Lintas program dan lintas sektor Puskesmas : 5 orang ( Ka Pusk, Promkes,
PKK, Diknas, Kecamatan)
2. Materi
a. Program keluarga bebas tanpa asap rokok
b. Bahaya merokok di depan umum (risiko kesehatan bagi perokok pasif dan aktif)
c. Dampak Ekonomis yang ditimbulkan oleh rokok
3. Metode, Media dan Alat Bantu
a. Metode : Penyuluhan
b. Media : PPT Presentation, Video Merokok.
c. Alat Bantu : LCD, Laptop, Pengeras suara
4. Sumber dana
a. Dana Desa Binaan Promosi Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Proposal Sponsorship dari Dinas Kesehatan Tangerang Selatan
5. Luaran
a. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kader tentang rokok dan dampak buruk
bagi perokok aktif dan pasif
5/17/2018 Proposal Program Rokok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-program-rokok 7/10
b. Adanya kesamaan persepsi tentang “Program Keluarga Bebas Tanpa Asap Rokok”
c. Terlaksananya survei pemetaan PHBS perilaku merokok di tatanan rumah tangga
d. Tersedianya data dan informasi PHBS perilaku merokok di tatanan rumah tangga
Kelurahan Rempoa, Tangerang Selatan
e. Pengembangan keluarga bebas tanpa asap rokok di tatanan rumah tangga Kelurahan
Rempoa, Tangerang Selatan
B.2 Penyuluhan Tentang Rokok bagi Kepala Keluarga di Wilayah Rempoa
Program Penyuluhan tentang rokok bagi kepala keluarga di wilayah Rempoa merupakan
kegiatan inovatif yang dilaksanakan secara terencana, terpadu, dan berbasis data. Konsep
dasar penyuluhan tentang rokok bagi kepala keluarga mengacu pada kebijakan nasional
promosi kesehatan, promosi kesehatan daerah, manajemen penyuluhan kesehatan masyarakat
tingkat Puskesmas dan PHBS tentang perilaku merokok pada tatanan rumah tangga. Langkah
awal program kesehatan tentang perilaku merokok di wilayah Rempoa adalah dengan
melakukan ” Penyuluhan Tentang Rokok bagi Kepala Keluarga di Wilayah Rempoa”
dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Peserta
Penyuluhan ini dilakukan oleh mahasiswa Kesehatan Masyarakat semester IV
Spesialisasi Promosi Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan rincian peserta :
a. Primer : Para Kepala Keluarga di Kelurahan Rempoa
b. Sekunder : Anggota Keluarga di Kelurahan Rempoa
2. Materi
a. Bahaya merokok di depan umum (risiko kesehatan bagi perokok pasif dan aktif)
b. Dampak Ekonomis yang ditimbulkan oleh rokok
c. Program keluarga bebas tanpa asap rokok
3. Metode, Media dan Alat Bantu
a. Metode : Penyuluhan
b. Media : PPT Presentation, Video Merokok.
c. Alat Bantu : LCD, Laptop, Pengeras suara
4. Sumber dana
a. Dana Desa Binaan Promosi Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Proposal Sponsorship dari Dinas Kesehatan Tangerang Selatan
5. Luaran
a. Meningkatnya pengetahuan para anggota keluarga tentang rokok dan dampak buruk
bagi perokok aktif dan pasif
5/17/2018 Proposal Program Rokok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-program-rokok 8/10
b. Adanya kesamaan persepsi tentang “Program Keluarga Bebas Tanpa Asap Rokok ”
c. Pengembangan keluarga bebas tanpa asap rokok
C. PLANNING OF ACTION (POA)
D. INTERVENSI DAN PENILAIAN
Setelah ditetapkan maksimal satu prioritas masalah, maka disusunlah rencana
intervensi penyuluhan dan pelatihan dengan kegiatan sebagai berikut :1. Pelatihan Merokok
Pelatihan merupakan salah satu model untuk intervensi pemberdayaan masyarakat,
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah I :
- Undang 5-10 orang wakil masyarakat (Toma, Toga, LSM, Guru, Klp. Remaja,
Majelis Ta’lim, dll)
- Tentukan waktu dan tempat pertemuan formal
Langkah II :
5/17/2018 Proposal Program Rokok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-program-rokok 9/10
- Buka pelatihan (MC)
- Kemukakan satu prioritas masalah hasil survei
- Satukan persepsi tentang isu perilaku merokok di dalam rumah dan langkah konkrit
yang akan dilaksanakan untuk menjawab permasalahan tersebut
- Ajak semua peserta untuk berbicara mengemukakan pendapat, saran dan tanggapan
tentang upaya – upaya pemecahan masalah hasil survei dengan catatan semua pendapat
peserta benar dan tidak boleh disalahkan.
Langkah III :
- Catat semua pembicaraan dan ajak semua peserta untuk membuat simpulan
pemecahan masalah dan langkah-langkah nyata pemberdayaan masyarakat dari hasil
diskusi.
- Tentukan bersama masyarakat siapa melaksanakan apa, kapan dilaksanakan, dimana
kegiatan itu dilaksanakan, dan target perubahan perilaku masalah PHBS tentang
perilaku merokok pada tatanan rumah tangga dalam 6 bulan sampai 1 tahun.
Langkah IV:
- Berikan pelatihan tentang materi yang telah disebutkan diatas.
Langkah V:
- Rencanakan teknis penyuluhan kepada anggota keluarga bersama tokoh masyarakat
dan kader
- Buat kesepakatan tindak lanjut untuk evaluasi dan penilaian program penyuluhan
tentang rokok bagi anggota keluarga.
2. Penyuluhan
- Penyuluhan kesehatan melalui media ppt presentation dan video rokok
3. Evaluasi dan Penilaian
- Setelah intervensi selama 6 bulan – 1 tahun, lakukan evaluasi dan penilaian pada satu
prioritas masalah PHBS hasil survei Kelurahan Rempoa dengan pemetaan/kunjungan
rumah (Gunakan format pemetaan)
- Bandingkan antara presentasi cakupan prioritas masalah PHBS hasil survei sebelum
intervensi dengan cakupan setelah intervensi
- Tentukan angka presentasi cakupan hasil kegiatan dan rumuskan intervensi
pemecahan masalah 6 bulan – 1 tahun berikutnya (jika program kesehatan ini
disepakati sebagai program berkelanjutan daerah).
4. Pembinaan
5/17/2018 Proposal Program Rokok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-program-rokok 10/10
Manajemen PHBS tentang perilaku merokok di Puskesmas dilaksanakan melalui
penerapan fungsi-fungsi. Manajemen secara sederhana untuk memudahkan petugas promosi
kesehatan atau petugas lintas program di Puskesmas dalam pelaksanaan program PHBS di
Puskesmas. Pembinaan Kelurahan Rempoa sebagai Percontohan PHBS tentang perilaku
merokok merupakan lanjutan kegiatan hasil penilaian 6 bulan – 1 tahun pertama dan upaya
dalam rangka pengembangan Kelurahan percontohan di wilayah kerja Puskesmas tahun
berikutnya.
Daftar pustaka