proposal program kreativitas mahasiswa...

29
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TEH BACAN (DAUN BUNGUR, KAYU SECANG DAN DAUN PANDAN) MINUMAN HERBAL UNTUK KESEHATAN BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: RISSA FAJARINI I8313054/Angkatan 2013 TIFFANY DINOVITA I8313061/Angkatan 2013 HESTU BAGUS PANUNTUN I8312024/Angkatan 2014 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 i

Upload: phamkien

Post on 04-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

TEH BACAN (DAUN BUNGUR, KAYU SECANG DAN DAUN PANDAN)

MINUMAN HERBAL UNTUK KESEHATAN

BIDANG KEGIATAN:

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh:

RISSA FAJARINI I8313054/Angkatan 2013

TIFFANY DINOVITA I8313061/Angkatan 2013

HESTU BAGUS PANUNTUN I8312024/Angkatan 2014

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

i

DAFTAR ISI

HALAMAN KULIT MUKA ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii

DAFTAR ISI DAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. iii

RINGKASAN ............................................................................................................ iv

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2 Perumusan masalah ...................................................................... 2

1.3 Tujuan program ........................................................................... 2

1.4 Luaran yang diharapkan ............................................................... 2

1.5 Keguanaan produk ....................................................................... 2

BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran Usaha .......................................................................... 3

2.2 Pangsa pasar ................................................................................. 4

2.3 Diferesiasi .................................................................................... 4

2.4 Kompetitior .................................................................................. 4

BAB III. METODE PELAKSANAAN

3.1 . Perancangan Produk .................................................................... 6

3.2 Pengadaan Bahan ........................................................................ 6

3.3 Produksi ....................................................................................... 6

3.4 Quality Control ............................................................................ 7

3.5 Pemasaran .................................................................................... 7

3.6 Penyusunan Kesimpulan ............................................................. 7

3.7 Laporan Akhir ............................................................................. 7

BAB VI. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya ........................................................................... 7

4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................... 8

LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

2. Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

3. Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

4. Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

5. Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU atau Pernyataan Kesediaan dari

Mitra

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Metode Pelaksanaan ................................................................................. 5

Gambar 2. Gambar Rancangan Produk ...................................................................... 6

Gambar 3. Rancangan Anggaran Biaya ..................................................................... 7

Gambar 4. Jadwal Kegiatan Program......................................................................... 8

iii

RINGKASAN

Teh Herbal merupakan racikan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering

yang dibuat menjadi sebuah minuman. Bungur (Lagerstroemia) adalah tumbuhan

sejenis pohon atau perdu yang di kenal sebagai pohon peneduh jalan atau

pekarangan. daun Bungur memiliki kandungan kimia seperti saponin, flovanoid,

dan tannin sehingga berguna untuk menurunkan tekanan darah, kadar glukosa

pada penderita diabetes serta kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Tujuan dari

kegiatan PKM-Kewirausahaan ini yaitu membuat Teh Bacan dalam kemasan

celup yang mudah diseduh dan bermanfaat bagi kesehatan. Produk teh herbal ini

berisi daun Bungur, kayu Secang dan daun Pandan. Pembuatan Teh Bacan

dilakukan dengan cara mengeringkan bahan-bahan, menghaluskan dan

mengemasnya dalam kantong teh. Dengan cara tersebut masyarakat dengan

mudah melakukannya dirumah-rumah. Perhitungan analisis ekonomi dari produk

ini, untuk kapasitas produksi 30 Kg dibutuhkan daun Bungur kering sebanyak 15

Kg, kayu Secang kering 7.5 Kg, dan daun Pandan segar 37.5 Kg. Untuk

pengenalan produk ini, dilakukan dengan menjual produk Teh Bacan kepada

masyarakat disekitar wilayah Solo. Produk dipasarkan melalui media sosial,

leaflet dan brosur.

Kata kunci: Teh Herbal, Daun Bungur, Kayu Secang, Daun Pandan, Diabetes,

Kolesterol

iv

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini semakin maraknya minuman berbahan kimia

yang tidak sesuai dengan standar hidup manusia berkembang pesat di negara

Indonesia. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan gaya hidup,

masyarakat menjadi lebih selektif dan kritis terhadap konsumsi pangan untuk

menunjang kesehatan. Tuntutan akan minuman yang bermutu tinggi serta

bermanfaat bagi kesehatan manusia saat ini sangat dibutuhkan.

Rempah-rempah yang banyak terdapat di Indonesia dapat dimanfatkan

sebagai alternatif bahan pembuatan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan

tubuh manusia. Remah-rempah sudah terbukti dapat menghambat proses

terbentuknya senyawa oksigen reaktif atau Reactive oxygen species (ROS), serta

kandungan antioksidannya dapat menangkal radikal bebas. Teh merupakan

minuman yang tidak asing dan sangat familiar dikalangan masyarakat Indonesia.

Teh dapat dibuat dari dedaunan dan berbagai campuran rempah-rempah yang

sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tradisi mengkonsumsi teh telah

dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak lama.

Strategi pengembangan teh yang memanfaatkan sumber daya alam di

Indonesia harus dikembangkan lebih lanjut. Banyakanya varietas tumbuhan yang

ada di Indonesia yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh manusia dapat

dijadikan sebagai sumber bahan untuk pembuatan teh. Namun kurangnya

pengetahuan serta pengembangan pemanfaatan sumber daya alam potensial pada

sector ini belum maksimal.

Bungur (Lagerstroemia) adalah tumbuhan sejenis pohon atau perdu yang

di kenal sebagai pohon peneduh jalan atau pekarangan. Bunganya berwarna merah

jambu, bila mekar bersama-sama akan tampak indah. Bijinya berbentuk bulat

berwarna cokelat sebesar kelereng. (Anonim, 2010). Tanaman ini dapat

dimanfaatkan sebagai obat, contohnya obat tradisional untuk penderita Diabetes

Militus, kencing manis, tekanan darah tinggi serta mengurangi kadar kolesterol

jahat. Obat tradisional ini biasanya di konsumsi dalam bentuk rebusan. Daun

Bungur memiliki kandungan kimia seperti saponin, flovanoid, dan tannin.

Selain daun Bungur yang dijadikan bahan utama pembutan teh ini bahan

tambahan juga dapat dimasukkan dalam pembuatan teh hernbal ini antara lain

daun Pandan dan serutan kayu Secang, serutan kayu Secang memiliki banyak zat

yang terkandung dalamnya antara lain brazilin, alkaloid, falvonoid, saponin, tanin,

fenil propana dan terpenoid. Selain khasiatnya yang banyak, zat warna yang

ditimbulkan oleh kayu secang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai

visual dari teh ini.

Pemanfaat daun Pandan untuk produksi teh ini lebih pada pengambilan

aromanya selain itu daun Pandan juga memiliki kandungan zat antara lain

1

alkaloid, saponin, flavoida, tanin, polifenol dan zat warna yang dapat dijadikan

obat untuk penurunan tekanan darah, rematik serta penenang.

Banyaknya tanaman Bungur yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh

manusia yang tersebar di wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai alternatif

bahan untuk pembuatan teh. Kami sebagai mahasiswa Universitas Sebelas Maret

mencoba mengusulkan ide kami untuk membuat teh dari campuran daun Bungur,

serutan kayu Secang, dan daun Pandan yang belum dimanfaatkan secara optimal

menjadi produk baru yang bernilai ekonomis dan bermanfaat bagi kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana cara membuat Teh Bacan yang murah dan praktis dengan

daya saing tinggi?

b. Apakah daun Bungur dapat digunakan sebagai alternative bahan utama

pembuatan teh untuk kesehatan?

c. Apakah Teh Bacan dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan

pekerjaan baru untuk mahasiswa mandiri dan masyarakat luas?

1.3 Tujuan Program

a. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan variasi produk yang lebih

bermanfaat, ekonomis, dan praktis berbahan daun Bungur.

b. Memanfaatkan daun Bungur sebagai alternatif bahan pembuatan teh.

c. Mengembangkan peluang usaha bagi mahasiswa untuk menjadi

enterpreneur muda.

1.4 Luaran yang Diharapkan

a. Terciptanya ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan

berwirausaha.

b. Terciptanya alternatif Teh Bacan yang bermanfaat bagi kesehatan

sebagai penganti teh yang selama ini dikonsumsi masyarakat.

c. Terciptannya produk unggulan dalam negeri yang berdaya saing global.

1.5 Kegunaan Produk

a. Memberikan solusi permasalahan kekurangan minuman kesehatan

tradisional dalam negeri. b. Sebagai sarana pengembangan jiwa enterpreneur. c. Memberikan inovasi produk dan membuka lapangan usaha yang

sederhana.

BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Kegiatan ini adalah usaha yang bergerak di bidang pengolahan minuman

berupa inovasi teh dari bahan aun Bungur, serutan kayu Secang, dan daun Pandan.

Teh dari daun Bungur ini kaya akan brazilin, alkaloid, falvonoid, saponin, tanin,

fenil propana dan terpenoid yang berfungsi sebagai obat diabetes militus. Daun

bungur belum termanfaatkan secara optimal, sehingga dapat menjadi usaha

2

optimalisasi. Dalam hal ini, daun Bungur akan dikemas sebagai minuman

fungsionalis berbentuk teh yang nantinya dapat dinikmati disela-sela istirahat

maupun beraktivitas. Selain rasanya enak dan segar, Teh Bacan juga

menyehatkan.

1. Prospek pengembangan usaha: Teh Bacan saat ini belum dioptimalkan

dengan baik sehingga tidak banyak diminati pula untuk dikonsumsi. Padahal,

Teh Bacan mengandung banyat zat bermanfaat pencegah dan penyembuh

diabetes militus juga penurun tekanan darah. Oleh karena itu, peluang yang

ada untuk memasarkan manfaat yang terkandung dalam daun bungur

menginspirasi kami mengolahnya menjadi teh.

2. Target penjualan: Target kami adalah seluruh masyarakat Indonesia,

walaupun dari masyarakat kalangan menengah bawah dapat tejangkau produk

kami ini sehingga dapat membantu pemerintah dalam proses pemerataan

kualitas hidup di Indonesia. Setelah itu, merambah ke luar Indonesia. Entah

itu pada negara maju ataupun negara berkembang lainnya yang sangat

membutuhkan keseimbangan gizi. Targetan untuk produksi tiap harinya yang

terjual adalah 10 box.

2.1 Harga Unit produksi

Analisis biaya produksi

Jika basis produksi adalah 10.000 gram/bulan, maka:

Dalam Teh Bacan tiap kantong seberat 2 gram, memiliki komposisi 50%

Daun Bungur kering, 25% Kayu Secang kering, dan 25% Daun Pandan

kering.

Jika

No Nama Bahan Jumlah Harga Satuan Harga Total

1. Daun Bungur Kering 5 Kg Rp. 5.000 Rp. 25.000

2. Kayu Secang Kering 2.5Kg Rp. 40.000 Rp. 100.000

3. Daun Pandan Segar

(setiap 100 gram daun

pandan segar akan

menghasilkan 20

gram pandan kering)

12.5 Kg

(2.5 kg ×

20%

rendemen

daun pandan)

Rp. 7.000 Rp. 87.500

4. Kantong Teh 5000

kantong

Rp. 100 Rp. 500.000

5. Benang Food Grade 1 rol Rp. 150.000 Rp. 150.000

6. Kotak Teh 250 Rp. 1.000 Rp. 250.000

Total Biaya Produksi Awal/10.000 gram Rp. 1.112.500

Total Biaya Analisa

a. Uji Cemaran Logam

b. Uji Cemaran Mikroba

c. Uji Komponen

Rp. 2.000.000

3

Harga unit produksi diperoleh dari perbandingan antara biaya total

produksi dengan total unit yang diproduksi. Adapun harga unit produksi

dan harga jual tiap unit 20 kantong/ box sebagai berikut:

Harga unit produksi = Rp 1.112.500/ 250 box

= Rp 4.450/box

Harga jual tiap unit = Rp 9.000,00/box

2.2 Perolehan Profit

Perolehan profit wirausaha ini didapat dengan menghitung selisih antara

harga jual produk/botol dengan harga produksi/botol. Jadi dengan 400

botol produk yang dibuat mampu menghasilkan profit usaha sebesar :

Profit usaha = (Rp 9.000,00 – Rp 4.450,00) x 250

= Rp 1.137.500,00

2.3 Perhitungan BEP

Perhitungan BEP diperoleh dengan membagi total biaya produksi dengan

harga jualnya:

BEP (Break Event Point) = Rp 1.137.500,00/ Rp 10.000,00

= 113 box

Jadi, modal akan kembali setelah mampu menjual 113 box.

2.4 Strategi Pemasaran

Tingkat persaingan: Untuk usaha teh saat ini sudah lumayan banyak

tetapi untuk teh dengan bahan dasar daun Bungur dan serutan kayu

Secang ini masih jarang sekali dikarenakan masyarakat belum

menguasai teknik pembuatan Teh Bacan ini. Sehingga tingkat

persaingan antar produsen bisa dibilang kecil.

Sasaran konsumen: Bidikan kami adalah masyarakat sekitar Solo

mahasiswa, birokrat sekitar, orang lansia, dan anak-anak.

Analisa pasar sasaran: Target penjualan tiap minggu adalah sekitar 70

box. Untuk memenuhi targetan ini, produk di distribusikan ke

swalayan-swalayan skala besar ataupun kecil serta membuka stand di

acara-acara sekitar Solo. Selain itu, promosi dapat kita tampilkan

lewat media elektronik seperti jejaring sosial, internet, atau pun media

cetak seperti pamflet, leafleat, ataupun brosur.

Bauran pemasaran

Produk: Teh Bacan komoditas produk lokal yang multi-manfaat

bagi kesehatan.

Harga Jual: harga jual disesuaikan dengan harga pasar Rp. 9.000,-

/box

Tempat: swalayan-swalayan skala kecil maupun besar, stand-

stand promosi, toko-toko, dan kantin-kantin disekitar lingkungan

UNS.

4

Promosi: Promosi dapat kita tampilkan lewat media elektronik

seperti jejaring sosial, internet, atau pun media cetak seperti

pamphlet, leafleat, ataupun brosur.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilakukan dengan langkah uji coba pembuatan Teh Bacan dari

daun Bungur dengan membuat beberapa sampel percobaan dan memilih sampel

yang memiliki nilai ekonomis untuk dijual, kemudian melakukan proses produksi.

Seiring dengan berjalannya proses produksi kami melakukan rancangan produk

kemasan, setelah itu kami menjalankan sistem pemasaran dengan menjual produk

kepada konsumen. Adapun alur pembuatan Teh Bacan meliputi: persiapan bahan

dan alat, proses pembuatan/produksi.

Gambar III.1 Proses Pembuatan Teh Bacan.

Daun Bungur, serutan

kayu Secang dan daun

Pandan.

Dikeringkan dimesin

pengering

pelaksanaameliputi

Dicuci dan dipotong-

potong

Diblender sampai halus

Campuran bahan

dimasukkan dalam

kantong teh

Teh dimasukkan dalam

kemasan

Segel kemasan

5

3.1 Perancangan Produk

Bentuk rancangan produk yang dibuat sebagai berikut:

3.2 Pengadaan Bahan

Bahan-bahan pembuatan Teh Bacan seperti daun Bungur, serutan Kayu

Secang, daun Pandan, dan bahan-bahan herbal lainnya didapatkan dari sekitar

kampus UNS dan pasar-pasar di wilayah Solo.

3.3 Produksi

Pada tahap pertama, yaitu persiapan bahan dan alat, kita melakukan

serangkaian kegiatan persiapan untuk pendirian usaha, persiapan alat bahan

yan digunakan dalam proses produksi, dan pembuatan.

Adapun alat dan bahan, serta cara kerja pembuatan the bungur antara

sebagai berikut:

a. Alat: Pisau, pengering daun bungur, oven, tatakan, baskom, ember, dll

b. Bahan: Daun bungur segar, serutan kayu secang, dan daun pandan.

c. Cara kerja:

Pengelohan daun bungur menjadi the antara lain sebagai berikut:

1. Mencuci daun bungur sampai bersih

2. Memotong daun bungur menjadi bagian-bagian kecil

3. Memasukkan potongan daun bungur pada alat pengering agar

kandungan air dapat berkurang

4. Menjemur potongan daun bungur pada udara terbuka sampai kering

5. Setelah kering daun Bungur di blender hingga menjadi serbukan

kering

6. Pengolahan serbuk kayu secang dan daun pandan perlakuannya sama

seperti pada pengolahan daun bungur.

Tahap kedua, pengemasan. Pada tahapan ini sangatlah mempengaruhi hasil

produk yang dihasilkan dari segi penampilan pada suatu produk itu. Adapun

prosesnya adalah sebagai berikut:

1. Siapkan pembungkus teh yang berupa filter

2. Masukan teh dalam kemasan filter hingga pada ukuran batas

maksimum, lalu pasang tali dan rekatkan

3. Setelah itu sortir satu persatu the yang sudah dibungkus

6

4. Teh yang telah tersortir sebanyak 30 buah, masukan kedalam kotak

kemasan.

5. Setelah itu kotak kemasan diberi plastik pembungkus kotak dengan

cara dipanaskan dengan herdayer

6. Proses tersebut dilakukan sampai secara berulangan hingga produk the

dimasukan kedalam kotak pembungkus

3.4 Quallity Control

Menguji Teh Bacang pada keadaan yang sebenarnya agar diketahui apakah

Teh Bacang yang dihasilkan sesuai harapan atau tidak.

3.5 Pemasaran

Memasarkan sekaligus mempromosikan hasil produk melalui sampel dan

edukasi kepada konsumen.

3.6 Penyusunan Kesimpulan

Penyusunan kesimpulan dan saran dilakukan berdasarkan data-data yang

telah dikumpulkan dan pengaplikasian Teh Bacan pada kondisi sebenarnya

(real condition).

3.7 Laporan Akhir

Penyusunan laporan akhir dibuat sebagai bentuk dari pertanggung-jawaban

kami atas kegiatan yang telah kami laksanakan.

BAB VI

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Ringkasan anggaran biaya PKM-K

No. Jenis Pengeluaran Biaya

1. Bahan habis pakai Rp. 4.737.500

2. Perlengkapan Rp. 2.890.000

3. Perjalanan Rp. 470.000

4. Lain-lain Rp. 246.000

Jumlah Rp. 8.343.500

7

4.2 Jadwal Kegiatan

4.5 Tabel Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN BULAN

Ke I Ke II Ke III

1 Pembelian

bahan

2 Proses

produksi

3 Quality

control

4 Promosi

5 Pemasaran

6 Penyusunan

laporan akhir

7 Penyerahan

laporan akhir

8

DAFTAR PUSTAKA

Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Agromedia Pustaka.

Ayuningtyastuty, Hilda. 2009. Quality Control pada Pengolahan The Hijau.

Tugas Akhir. Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sebelas Maret.

Surakarta.

Herdianan D.D, Utami Rohula, Anandito R.B.K. 2014. Kinetika Degradasi

Termal Aktivitas Antioksidan pada Minuman tradisional Wedang Uwuh

Siap Minum. Jurnal Teknosains Pangan Vol. 3 No. 3.

Hernawan U.E, Sutarno, Setyawan A.D. 2004. Aktivitas Hipoglikemik dan

Hipolipidemik Ekstrak Air Daun Bungur (Lagerstroemia speciosa [l.]

pers.) terhadap tikus Diabetik. Jurnal BioFarmasi Vol. 2 No.1.

Setyamidjaja, Djoehana. 2000. The Budi Daya dan Pengolahan Pacapanen.

Kanisius. Jogjakarta.

2

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Uraian biaya kegiatan secara rinci, antara lain meliputi :

a. Bahan habis pakai

Tabel rincian bahan habis pakai 3 bulan produksi

No Nama Bahan Justifikasi Jumlah Harga

Satuan

Harga Total

1. Daun Bungur

Kering

Bahan Baku

The 15 Kg Rp. 5.000 Rp. 75.000

2. Kayu Secang

Kering

Penyumbang

warna alami 7.5 Kg Rp. 40.000 Rp. 300.000

3. Daun Pandan

Segar

Pemberi

aroma 37.5 kg Rp. 7.000 Rp. 262.500

4. Kantong The Pengemasan 15000

kantong Rp. 100 Rp. 1.500.000

5. Benang Food

Grade

Pengemasan 1 rol

Rp.

150.000 Rp. 150.000

6. Kotak The Pengemasan 450 Rp. 1.000 Rp. 450.000

Sub Total Rp. 2.737.500

Total Biaya Analisa

a. Uji Cemaran Logam

b. Uji Cemaran Mikroba

c. Uji Komponen

Rp. 2.000.000

b. Perlengkapan

Tabel rincian perlengkapan

No. Nama Barang Justifikasi Jumlah Harga Satuan Harga Total

1. Mesin Perekat Perekat

kertas the 1 buah Rp. 250.000 Rp. 250.000

2. Ember Wadah

pengumpulan

bahan

3 buah Rp. 20.000 Rp. 60.000

3. Mesin Pencacah Pemotong 1 buah Rp.1.400.000 Rp.1.400.000

4. Baskom Wadah

pencucian

bahan

3 buah Rp. 10.000 Rp. 30.000

5. Tatakan Media untuk

memotong 3 buah Rp. 10.000 Rp. 30.000

6. Loyang Wadah

pengering

dalam oven

3 buah Rp. 25.000 Rp. 75.000

7. Blender Penghalus

bahan 1 buah Rp. 300.000 Rp. 300.000

8. Timbangan

Digital

Pengukuran

berat bahan 1 buah Rp. 100.000 Rp. 100.000

8. Buku Nota Pemasaran 2 buah Rp. 5.000 Rp. 10.000

10. Buku Keuangan Arsip 1 buah Rp. 15.000 Rp. 15.000

11. Stempel Pemasaran 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000

12. Label Produk Pemasaran 1 buah Rp. 70.000 Rp. 70.000

13. Pamflet

Promosi

Pemasaran 1 rim Rp. 200.000 Rp. 200.000

13. Listrik & Air Penunjang

proses

produksi

Rp. 300.000 Rp. 300.000

Sub Total

Rp.2.890.000

c. Perjalanan

No. Uraian Justifikasi Jumlah Harga

Satuan

Harga Total

1. UNS – Pasar

Gede

Pembelian

Bahan

baku

6 Rp. 15.000 Rp. 90.000

2. UNS – Ngawi Pembelian

bahan

penunjang

8 Rp. 10.000 Rp. 80.000

3. UNS – UGM Perjalanan

untuk

Analisis

Sampel

6 Rp. 50.000 Rp. 300.000

Sub Total

Rp. 470.000

d. Lain-lain

No. Nama Barang Justifikasi Jumlah Harga

Satuan

Harga Total

1. Pengadaan

Proposal

Administrasi 6 eks Rp. 10.000 Rp. 60.000

2. Alat Tulis Administrasi 2 set Rp. 5.000 Rp. 10.000

3. Kertas HVS Administrasi 2 rim Rp. 35.000 Rp. 70.000

4. Tinta Printer Administrasi 2 set Rp. 28.000 Rp. 56.000

5. Dokumentasi+CD Arsip 1 set Rp. 50.000 Rp. 50.000

Sub Total Rp. 246.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas.

No Nama / NIM

Program Studi

Bidang Ilmu

AlokasiWaktu (jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Rissa Fajarini / I8313054

Diploma III Teknik Kimia

21 Penyediaan Bahan dan Alat

Produksi

2 Tiffany Dinovita /I8313061

Diploma III Teknik Kimia

21 Produksi, Pemasaran dan

Penyusunan

Laporan 3 Hestu Bagus

Panuntun/ I8314024

Diploma III Teknik Kimia

21 Administrasi dan Kesekretariatan

Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU atau Pernyataan Kesediaan dari

ffffffffffffnnfMitra.

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA DARI MITRA

USAHA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA

Yang Bertandatangan di bawah ini,

Nama :

Pemimpin Mitra Usaha :

Bidang Usaha :

Alamat :

Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan pelaksanaan

kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa - Kewirausahaan

Nama Ketua Tim Pengusul : Rissa Fajarini

Nomor Induk Mahasiswa : I 8313054

Program Studi : Diploma Teknik Kimia

Nama Dosen Pembimbing : Ir. Endah Retno Dyartanti, M.T.

Perguruaan Tinggi : Sebelas Maret Surakarta

Guna menerapkan dan/atau mengembangkan IPTEKS pada tempat usaha kami.

Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak Mitra

Usaha Pelaksanaan Kegiatan Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan

ikatan usaha dalam wujud apapun.

Demikian Surat Peryataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab

tanpa ada unsur paksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Surakarta, September 2015

Yang Menyatakan,