prolaps organ panggul.pdf

Upload: sugiharto-saputra

Post on 19-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Prolaps Organ Panggul.pdf

    1/13

    Prolaps Organ Panggul

    Sugiharto Saputra11-2014-227

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

    KEPANITERAAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

    RUMAH SAKIT RAJAWALI

  • 7/23/2019 Prolaps Organ Panggul.pdf

    2/13

    Pendahuluan

    Prolaps berarti tergelincir atau jatuh dari tempat asalnya. yang dimaksud dengan prolapsus

    genitalis adalah penempatan yang salah organ pelvis ke dalam vagian atau melampaui

    lubang vagina (introitus vaginae). Organ yang dimaksud sudah meliputi uretra, kandung

    kemih, usus besar, dan usus kecil, omentum dan rektum, disamping uterus, serviks dan

    vagian itu sendiri. 1

    Dasar letak panggul mempunyai 3 lapisan fungsional yaitu :

    1. Fasia ( fasia endopelvik) , yang melekat dan mengelilingi semua organ pelvis ( kandung

    kemih, uterus, rektum)

    2. Otot, (elevator ani, koksigeus atau juga disebut diafragma pelvis) berbentuk otot yang

    terus menerus berkontraksi, terutama bila ada tekanan abdominal yang meningkat

    3. Membran perineal ( terdiri dari diafragma urogenital dan otot-otot yang membentuk

    badan perineal dan sfingter uretra). Otot yang aktif sebagai penggantung ini dengan

    syaraf-syarafnya penting untuk mempertahankan posisi organ pelvis dan merupakan

    penyangga yang aktif. Dengan kata lain, penyangga beban dilakukan oleh otot-otot

    pelvis. Di sisi lain, jaringan ikat (fasia) berfungsi untuk mempertahankan dan

    menstabilkan organ pelvis.1

    Bila otot ini tidak berfungsi dengan baik, maka fasia akan menjadi regang dan dapat retak

    dan putus. Fasia parietal yang membungkus otot skeletal pelvis dibentuk dari serabut

    kolagen dengan vaskularisasi yang sedikit, serta fibroblas yang kurang aktif. Fasia viseralis,

    yang membungkus otot hakus, terbuat dari jaringan kolagen yang longgar dan lentur dan

    jaringan lemak kaya pembuluh darah.

  • 7/23/2019 Prolaps Organ Panggul.pdf

    3/13

    Vagina dan penyangganya adalah kunci untuk mengetahui terjadinya prolapsus. Bila

    jaringan penyangga vagina normal, maka kandung kemih, uretra, vagina, dan rektum

    letaknya akan normal. Jaringan-jaringan penyangga yang mempertahankan posisi dan letak

    uterus dan vagina terdiri dari :

    a. Tulang panggul, tempat melekat melekat terakhir jaringan lunak. Bila tulang ini rusak,

    karena fraktur misalnya maka fungsinya sebagai penyokong akan terganggu

    b. Ligamentum latum dan ligamentum rotundum. tempat dimana terdapat banyak pembuuh

    darah dan pembukuh limfe. Ligamentum ini tidak berfungsi dalam menyangga uterus

    untuk tetap dalam posisinya. Ligamentum rotundum yang termasuk dalam ligamentum

    latum ini berfungsi terutama untuk mempertahankan uterus dalam antefleksi serta

    memberikan stabilitas pada sumbu dengan sudutnya yang relatif sempit di atas vagina.

    c. Ligamentum kardinal dan Ligamentum sakrouterina, terdiri dari serabut otot yang kuar

    dan merupakan bagian yang penting untuk mempertahankan kedudukan serviks dan

    vagina bagian atas. Ligamentum ini menggantung serviks dan vagian bagian atas pada

    dinding samping panggul. Sementara itu, ligamentum sakrouterina menggantung serviks

    setinggi ostium uteri internum ke daerah tulang sakrum. Di dalam kedua ligamentum ini

    terdapat banyak pembuluh darah dan kelenjar limfe. Kedua ligamentum dapat

    mengalami hipertrofi akibat tekanan intraabdomen yang terus-menerus hingga

    menyebabkan lemahnya kedua ligamentum ini.

    d. Diafragma pelvis, diafragma ini dibentuk oleh otot-otot elevator ani, yaitu otot

    pubokoksigeus dan otot iliokoksigeus. Otot ini berawal pada tualng pubis bagian dalam

    dan menyebar ke arah panggul dan terus ke belakang dan berakhir di tulang koksigeus.

    Sebagian menyebar ke vagina sehingga disebut pubovaginalis, sedangkan yang

    menyebar ke rektum disebut puborektalis.

  • 7/23/2019 Prolaps Organ Panggul.pdf

    4/13

    e. Diafragma urogenital, otot pubokoksigeus kanan dan kiri ini bersatu di belakang rektum,

    seperti membentuk huruf U. Tugas otot ini adalah menarik uretra, vagina, dan rektum ke

    arah atas, ke daerah simfisis.

    f. Perineum, Otot iliokoksigeus berasal dari arkus pubis tendinius, berjalan ke belakang

    bersama-sama dengan otot pubokoksigeus membentuk otot puborektalis, sebagian

    serabut-serabutnya kanan dan kiri, terys berjalan menuju mediorafe dan ikut membentuk

    perineum. Otot levator ani berfungsi membuat keseimbangan tekanan intraabdominal

    dan tekanan luar. Bila otot ini melemah atau rusak, maka tekanan abdominal akan lebih

    tinggi daripada tekanan luar, dan akan menjadi faktor pendorong timbulnya prolapsus

    uteri.1

    Epidemiologi

    Wanita multipara, terutapa multipara yang aktif, bila diperiksa secara seksama menunjukkan

    pertahanan pelvis yang kurang sempurna, meskipun banyak yang tida mengeluh dan hanya

    10-15% yang membutuhkan tindakan atau pengobatan. Sebaliknya ada sebagian yang

    pertahanan pelvis nya baik, tetapi mengeluhkan gejala prolapsus. Banyak wanita (40%)

    memiliki prolaps derajat rendah atau tanpa gejala. 2

    Etiologi

    Penyebab prolapsus organ pelvis sulit untuk dicari etiloginya karena secara teknis sulit

    membedakan mana yang disebut normal dan abnormal. Secara hipotetik penyebab

    utamanya persalinan pervaginam dengan bayi aterm. Keadaan ini akibat terjadinya

    kerusakan pada fasia penyangga dan inervasi syaraf otot dasar panggul. Faktor lain seperti

    lemahnya kualitas jaringan ikat, penyakit neurologik, keadaan penyakit menahun yang

    menyebabkan peningkatan tekanan intra-abdomen.

  • 7/23/2019 Prolaps Organ Panggul.pdf

    5/13

    Organ pada pelvis wanita meliputi vagina, serviks, uterus, kandung kemih, uretra, dan usus

    kecil. Melemahnya atau rusaknya otot dari pelvis yang menyanggah organ-organ tersebut

    dapat terjadi setelah melahirkan per vaginam secara berulang, atau dapat juga terjadi karena

    meningkatnya tekanan pada daerah pelvis, seperti pada orang yang obesitas, konstipasi,

    batuk kronik, dan sering mengangkat berat.1,2

    Manifestasi Klinis

    Prolaps dapat muncul dari dinding bagian depan vagina , dinding beakang vagina, rahim

    atau puncak vagina. Banyak wanita mengalami prolaps pada 1 atau lebih bagian pada saat

    yang bersamaan. Prolaps bagian depan merupakan kelainan paling sering kelainan ini

    meliputi kandung kencing dan atau saluran kencing yang menonjol ke vagina. Prolaps

    bagian belakang, hal ini terjadi ketika rektum menonjol ke dinding belakang vagina atau

    bagian dari usus halus akan menonjol dari bagian tertinggi dari dinding belakang vagina.

    Prolaps bagian puncak, yaitu ketika rahim jatuh ke bawah dan menonjol ke vagina.

    Kelainan ini merupakan kelainan kedua tersering.

    Gejala yang dapat dirasakan pada penderita adalah terdapatnya penonjolan pada vagina,

    penderita merasakan terdapat sesuatu yang keluar dari vagina, pelvis terasa penuh atau

    berat, kesulitan untuk berkemih, terdapat rasa berkemih yang tidak tuntas, sering berkemih.

    Pada wanita yang menderita sistokel bisa terdapat urine yang keluar tanpa disadari saat

    beraktivitas karena memberikan tekanan pada kandung kemih yang disebut stress urinary

    incontinence.

    Selain saat beraktivitas saat batuk dan tertawa juga dapat menyebabkan urine keluar dengan

    sendirinya. Lalu terdapat retensi urin dan ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung

    kemih secara tuntas. Pada sistokel yang parah, dapat menyebabkan uretra terbelit atau

    terblok. Wanita dengan sistokel yang ringan lebih sering tidak menimbulkan gejala.1,2

  • 7/23/2019 Prolaps Organ Panggul.pdf

    6/13

    Tabel 1.1 3

    S t a g i n g p a d a p r o l a p s o r g a n p a n g g u l :

    Uterus dan Puncak Vagina

    Vagina dan serviks bersatu satu sama lain, dan prolaps serviks uteri dihubungkan dengan

    prolaps vagina atas. Ketika uterus turun di bawah level normalnya, digunakan istilah prolaps

    uterovaginal. Pada pasien yang uterusnya telah diangkat, turunnya puncak vagina di bawah

    posisi normalnya pada pelvis disebut prolaps puncak vagina, dan seluruh vagina keluar

    digunakan istilah eversi vagina.

    Lokasi serviks dan posisi relatifnya terhadap cincin himen digunakan untuk

    menggambarkan derajat keparahan prolaps uteri. Jika serviks tidak terlihat karena terdapat

    sistokel atau rektokel, maka lokasinya dapat teraba saat pasien mengedan. Saat serviks turun

    1 cm dari cincin himen, maka telah terjadi hilangnya penyokong secara bermakna. Pada

    keadaan dimana uterus tidak akan diangkat, harus diyakinkan bahwa uterus disangga

    dengan baik. hal ini dapat dilakukan dengan cara mencengkram serviks dengan tenakulum

    atau forseps cincin dan melakukan traksi hingga uterus berhenti turun. Dengan cara inidapat dideteksi adanya occult prolapse, di mana serviks di bawah cincin himen.

    Dinding Vagina Posterior

    Dinding vagina posterior adalan tempat bagi rektokel dan enterokel. Evaluasi dan koreksi

    kedua masalah ini adalah tantangan, bahkan bagi ahli bedah ginekologi yang berpengalaman

    sekalipun, dan mungkin adalah kelainan penyokong pelvis yang paling sulit dipahami.

    Karena dispareunia dapat terjadi setelahnya, koreksi defek dinding posterior asimptomatik

    Stage 0 Tidak ada prolaps

    Stage 1 Bagian paling distal dari prolaps >1cm di atas hymen

    Stage 2 Bagian paling distal dari prolaps

  • 7/23/2019 Prolaps Organ Panggul.pdf

    7/13

    bukannya tanpa risiko. Di sisi lain, rektokel atau enterokel yang terjadi setelah histerektomi

    vagina dan kolporafi anterior adalah hasil yang tidak diharapkan, dan pertimbangan yang

    teliti terhadap penyokong dinding vagina posterior merupakan hal yang penting.

    Rektokel terjadi ketika dinding anterior rektum dan vagina di depannya menonjol ke bawah

    cincin himen. Enterokel terjadi ketika cul-de-sac meregang dengan usus halus dan tonjolan

    dinding vagina posterior keluar. Dapat juga terjadi keadaan dimana dinding posterior

    menonjol ke vagina, bukan karena penyokong rektum yang buruk, melainkan karena

    defisiensi pada badan perineal. Hal ini dijelaskan oleh Nichols dan Randall sebagai

    pseudorektokel dan dapat dibedakan dengan rektokel sejati karena kontur dinding rektum

    anterior normal pada pemeriksaan rekutm. Tipe lain pseudorektokel adalah jika terdapat

    penurunan puncak vagina atau serviks dan hilangnya penyokong posterior yang nyata.

    Namun, jika penyokong apikal normal dipertahankan dengan forseps cincin atau operasi,

    maka dugaan rektokel tidak terbukti. Hal ini penting untuk ditentukan sebelum operasi,

    karena hilangnya tonus otot levator ani dan otot sfingter anal dengan pengunaan obat-obatan

    paralisis otot selama anestesi, menyulitkan penentuan adanya rektokel sejati.

    Enterokel

    Selalu ada cul-de-sac antara vagina atas dan rektum. Hal ini memungkinkan dilakukan

    kuldosentesis dan kolpotomi melalui dinding vagina posterior saat awal histerektomi

    vagina. Kantong peritoneal normalnya terbentang 3-4 cm di luar sambungan vagina dan

    serviks. Karenanya, tidak terjadinya enterokel pada wanita normal harus dijelaskan oleh

    faktor yang membuat cul-de-sac tetap tertutup dan ada di antara vagina atas dan rektum.

    Posisi vagina atas dekat dengan sakrum, di atas rektum dan lempeng levator yang intak

    membuat ruang ini tetap tertutup.

    Terdapat dua tipe enterokel: pulsion enterocele dan traction enterocele. Pulsion enterocele

    terjadi jika cul-de-sac melebar dan muncul sebagai tonjolan massa yang semakin membesar

    dengan meningkatnya tekanan abdomen. Hal ini dapat terjadi dengan puncak vagina atau

    dinding uterus tersokong dengan baik, pada kasus dimana serviks atau puncak vagina pada

  • 7/23/2019 Prolaps Organ Panggul.pdf

    8/13

    level normal dan enterokel memotong antara vagina dan rektum. Jika enterokel

    dihubungkan dengan prolaps uterus atau puncak vagina, maka prolaps dan enterokel terjadi

    bersama-sama.

    Traction enterocele menggambarkan situasi dimana prolaps uterus menarik peritoneum cul-

    de-sac ke bawah, namun tidak terdapat tonjolan atau distensi cul-de-sac saat tekanan

    abdomen meningkat. Kondisi ini ditemukan pada waktu dilakukan histerektomi vagina

    ketika serviks sudah prolaps. Hal ini menunjukkan enterokel potensial, karena tidak terdapat

    tonjolan massa yang terpisah dari uterus.

    Rektokel

    Tanda rektokel yang khas adalah pembentukan kantong yang menyebabkan dinding anterior

    rektum menggelembung dan turun melewati introitus. Ketika dilakukan pemeriksaan rektum

    pada prolaps, rektokel terjadi jika ada perluasan lumen rektum ke bawah sumbu anus. Hal

    ini tidak hanya memastikan diagnosis namun juga menggambarkan mekanisme bagaimana

    rektokel menimbulkan gejala. Selama dinding rektum anterior memiliki kontur yang licin

    dan tidak terdapat kantong, walaupun dapat lebih mobile dari pada normal, feses dapat

    melewati anus. Namun, ketika terbentuk kantong saat pasien mengedan, feses dapat

    terperangkap.

    Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan ditujukan untuk mengindefitikasi komplikasi yang serius (infeksi, obstruksi

    saluran kemih, pendarahan, strangulasi), dan tidak diperlukan untuk kasus tanpa komplikasi.

    Urinalisis dapat dilakukan untuk mengetahui infeksi saluran kemih. Kultur getah serviks

    diindikasikan untuk kasus yang disertai ulserasi atau discharge purulen. Pap smear atau

    biopsi mungkin diperlukan bila diduga terdapat keganasan. jika terdapat gejala atau tanda

    obstruksi saluran kemih, pemeriksaan BUN dan kadar kreatinin serum dilakukan untuk

    menilai fungsi ginjal.

  • 7/23/2019 Prolaps Organ Panggul.pdf

    9/13

    Penatalaksanaan

    Terapi non bedah

    Penanganan pada prolaps organ pelvis dengan perubahan gaya hidup dan latihan fisik

    berupa pelvic floor muscle training (PFMT). Hal ini dapat digunakan untuk kasus prolaps

    ringan hingga sedang. Tujuan dari terapi konservatif ini adalah mencegah prolaps menjadi

    semakin parah, mengurangi keparahan dari gejala, meningkatkan kekuatan dari otot pelvis,

    mencegah atau menunda terapi dengan pembedahan. Intervensi gaya hidup mencakup

    penurunan berat badan dan mengurangi kegiatan yang dapat meningkatkan tekanan intra-

    abdominal.3

    Pemasangan alat pesarium lebih dipilih oleh banyak orang dengan alasan untuk

    menghindari pembedahan. Ring pessarium dan Gelhorn pesarium adalah pessarium yang

    paling sering digunakan.

    Terapi bedah

    Tujuan utama dari terapi bedah adalah untuk meringankan gejala yang mungkin disebabkan

    oleh prolaps. Kebanyakkan kasus terapi bedah berfungsi untuk mengembalikan anatomi

    vagina menjadi normal kembali sehingga aktivitas seksual dapat kembali seperti semula.

    Pada rektokel dan entrokel operasi yang dilakukan adalah kolpoperineoplastik. Prolaps uteri

    tergantung dari beberapa faktor, seperti umur penderita, masih berkeinginan mempunyai

    anak atau mempertahankan uterus, tingkat prolaps, dan adanya keluhan. Ventrofiksasi

    dilakukan pada perempuan yang tergolong masih muda dan menginginkan anak. Operasi

    menurut prandare adalah untuk membuat uterus ventrofiksasi. 2,3

    Prolaps uteri biasanya disertai dengan prolaps vagina. Maka, jika likakukan pembedahan

    untuk prolapsus uteri, prolapsus vagina perlu ditangani pula. Ada kemungkinan terdapat

    prolapsus vagina yang membutuhkan pembedahan, padahal tidak ada prolaps uteri, atau

    sebaliknya. Indikasi untuk melakukan operasi pada prolaps vagina ialah adanya keluhan.4

  • 7/23/2019 Prolaps Organ Panggul.pdf

    10/13

    Terapi pembedahan pada jenis-jenis prolapsus vagina:

    1. Sistokel

    Operasi yang lazim dilakukan ialah kolporafia anterior. Setelah diadakan sayatan dan

    dinding vagina depan dilepaskan dari kandung kencing dan urethta, kandung kencing

    didorong ke atas, dan fasia puboservikalis sebelah kiri dan sebelah kanan dijahit

    digaris tengah. Sesudah dinding vagina yang berlebihan dibuang, dinding vagina

    yang terbuka ditutup kembali. Kolporafia anterior dilakukan pula pada urethrokel.

    2. Rektokel

    Operasi disini adalah kolpoperinoplastik. Mukosa dinding belakang vagina disayat

    dan dibuang berbentuk segitiga dengan dasarnya batas antara vagina dan perineum,

    dan dengan ujungnya pada batas atas retrokel. Sekarang fasia rektovaginalis dijahit di

    garis tengah, dan kemudian m. levator ani kiri dan kanan didekatkan di garis tengah.

    Luka pada dinding vagina dijahir, demikian pula otot-otot perineum yang superfisial.

    Kanan dan kiri dihubungkan di garis tengah, dan akhirnya luka pada kulit perineum

    dijahit.

    3. Enterokel

    Sayatan pada dinding belakang vagina diteruskan ke atas sampai ke serviks uteri.

    Setelah hernia enterokel yang terdiri atas peritoneum dilepaskan dari dinding vagina,

    peritoneum ditutup dengan jahitan setinggi mungkin. Sisanya dibuang dan di bawah

    jahitan itu ligamentum sakrouterinum kiri dan kanan serta fasia endopelvik dijahit ke

    garis tengah.

    4. Prolapsus uteri

    Indikasi untuk melakukan operasi pada prolapsus uteri tergantung dari beberapa faktor,

    seperti umur penderita, keinginannya untuk masih mendapatkan anak atau untuk

    mempertahankan uterus, tingkat prolapsus, dan adanya keluhan.

  • 7/23/2019 Prolaps Organ Panggul.pdf

    11/13

    Macam-macam Operasi:5

    1. Ventrofikasasi

    Pada golongan wanita yangmasih muda dan masih ingin mempunyai anak, dilakukan

    operasi untuk membuat uterus ventrofiksasi dengan cara memendekkan lIgamentum

    rotundum atau mengikat ligamentum rotundum ke dinding perut atau dengan cara

    operasi Purandare.

    2. Operasi Manchester

    Pada operasi ini biasanya dilakukan amputasi serviks uteri, dan penjahitan

    ligamentum kardinale yang telah dipotong, di muka serviks; dilakukan pula

    kolporafia anterior dan kolpoperioplastik. Amputasi serviks dilakukan untuk

    memperpendek serviks yang memanjang (elongasi colli). Tindakan ini dapat

    menyebabkan infertilitas, abortus, partus prematur, dan distosia servikalis pada

    persalinan. Bagian yang terpenting dari operasi Menchester adalah penjahitan

    ligamentum kardinale di depan serviks karena dengan tindakan ini ligamentum

    kardinale diperpendek, sehingga uterus akan terletak dalam posisi anteversifleksi,

    dan turunnya uterus dapat dicegah.

    3. Histerektomi vaginal

    Operasi ini tepat untuk dilakukan pada prolaps uteri tingkat lanjut, dan pada wanita

    menopause. Keuntungannya adalah pada saat yang sama dapat dilakukan operasi

    vagina lainnya (seperti anterior dan posterior kolporafi dan perbaikan enterokel),

    tanpa memerlukan insisi di tempat lain maupun reposisi pasien. Saat pelaksanaan

    operasi, harus diperhatikan dalam menutup cul-de-sac dengan menggunakan

    kuldoplasti McCall dan merekatkan fasia endopelvik dan ligamen uterosakral pada

    rongga vagina sehingga dapat memberikan suport tambahan. Setelah uterus diangkat,

    puncak vagina digantungkan pada ligamentum rotundum kanan kiri, atas pada

    ligamentum infundibulo pelvikum, kemudian operasi akan dilanjutkan dengan

    kolporafi anterior dan kolpoperineorafi untuk mencegah prolaps vagina di kemudian

    hari.

  • 7/23/2019 Prolaps Organ Panggul.pdf

    12/13

    4. Kolpokleisis (Operasi Neugebauer-Le Fort)

    Pada waku obat-obatan serta pemberian anestesi dan perawatan pra/pasca operasi

    belum baik untuk wanita tua yang secara seksual tidak aktif, dapat dilakukan operasi

    sederhana dengan men jahitkan dinding vagina depan dengan dinding belakang, sehingga

    lumen vagina tertutup dan uterus letaknya di atas vagina. Akan tetapi, operasi ini tidak

    memperbaiki sistokel dan rektokelnya sehingga dapat menimbulkan inkontinensia urine.

    Obstipasi serta keluhan prolaps lainnya juga tidak hilang.

    Pencegahan

    Ada beberapa intervensi klinik yang mempunyai pengaruh kuat terhadap terjadinya

    prolapsus genital. Parameter obstetrik yang di perkirakan dapat menjadi penyebab

    kerusakan ini adalah nulipara, makrosomi, dan penggunaan cunam forseps. Melatih otot -

    otot pelvis sebagai pengobatan primer dapat menguntungkan perempuan dengan prolapsus

    genital pada stadium awal. Penggunaan pessarium menjadi cara utama untuk mengurangi

    keluhan khususnya bagi mereka yang menghindari operasi.

    Prognosis

    Pada prolaps organ panggul yang ringan biasanya tidak menimbulkan gejala. Tetapi bagi

    yang menimbulkan gejala 75% wanita menempuh bedah vagina dan 90-95% pada wanita

    memilih bedah perut, akan mengalami penyembuhan untuk waktu yang lama. Prolaps

    berulang dapat disebabkan oleh faktor yang menyebabkan prolaps seperti konstipasi dan

    melemahnya jaringan.

  • 7/23/2019 Prolaps Organ Panggul.pdf

    13/13

    Daftar Pustaka

    1. Soejoenoes A, Junizaf. Ilmu kandungan : kelainan letak alat-alat genital. PT. BINA

    PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO. Jakarta, 2011. Hal 340-350

    2. International urogynecological association. Prolaps organ panggul. IUGA Office. 2011

    3. Holly E Richer, R Edward Varner. Berek & Novaks Gynecology. Ed 14th. 2007. Hal

    898-910

    4. Lurain JR. in Menefee SA. Novaks Gynecology. Chapter 20: Incontinence, Prolapse,

    and Disorder of the Pelvic Floor. Pelvic organ prolapse. Lippincott Williams & Wilkins

    2002. P28

    5. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Prolaps genital. Dalam Ilmu

    Kandungan. Edisi kedua. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta;1994;

    ha.428-33.