program kerja kepsek
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, karena atas izinnya Program Kerja Sekolah Menengah Umum Negeri 4 Sukabumi ini dapat
diselesaikan. Penyusunan program kerja ini kami sesuaikan dengan dengan tuntutan dunia pendidikan dewasa ini, sejalan dengan kebijakan-kebijakan terbaru
dalam dunia pendidikan, serta disesuaikan dengan daya dukung, situasi, dan kondisi SMU Negeri 4 khusunya serta tidak lepas dari kebijakan pendidikan di Kota
Sukabumi.
Pelaksanaan pendidikan di sekolah tidak akan terlepas dari beberapa faktor pendukung yang mau tidak mau mesti ada, seperti tersedianya administrasi,
tersedianya sarana/prasarana, tersedianya personil sekolah, tersedianya hubungan yang baik antara masyarakat dengan sekolah, tersedianya dana dan daya.
Apabila semua faktor pendukung ini tersedia, niscaya pelaksanaan pendidikan akan berjalan menuju kepada yang direncanakan ( sesuai kurikulum ).
Tidak semua sekolah memiliki daya dukung seperti yang disyaratkan di atas. Terutama dari faktor dana, baik dana dari pemerintah ataupun dari masyarakat.
Menjadi kendala yang sangat menonjol dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai kebijakan telah dibuat demi mendongkrak peningkatan mutu pendidikan,
tetapi masalah dana yang menjadi kendala inti belum juga dapat terpecahkan. Akibatnya dunia pendidikan di abad teknologi ini, di dalam pelaksanaannya masih
tetap belum merata di dalam pemanfaatan teknologinya.
Dalam program ini SMU Negeri 4 berusaha mengkombinasikan pelaksanaan pendidikan dengan mempergunakan teknologi konvensional dan dibantu
dengan penggunaan teknologi yang modern, terutama berupa multimedia pembelajaran, yakni perangkat-perangkat elektronik.
Dengan pendekatan dan strategi demikian diharapkan proses belajar mengajar selain dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dapat
menambah suasana baru, sehingga menjadi hasil yang dicapai akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada seluruh aparat pelaksana pendidikan di SMU Negeri 4 Sukabumi, yang
telah berperan aktif dalam penyusunan Program Kerja ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan kepada kami di dalam melaksanakan Program
Kerja ini.
Sukabumi, Juli 2003Penyusun,
Drs. Tatang Asep MukharamNIP 131106740
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang dan masalahB. Pengertian, peran dan fungsiC. Ruang lingkupD. Tujuan E. Teknik penyusunanF. Sistematika
BAB II RENCANA STRATEGIS SEKOLAH ( VISI, MISI, DAN STRATEGI )A. VisiB. MisiC. StrategiD. Alternative Langkah-langkah Pemecahan Masalah
BAB III KEADAAN SEKOLAHA. Nama sekolahB. StatusC. Surat Keputusan MendikbudD. Nomor Statistik Sekolah (NSS)E. Nomor kode rutin keuanganF. Alamat sekolahG. Keadaan tanahH. Jumlah ruang/prasaranaI. Keadaan guru, karyawan dan rombongan belajarJ. Rencana peningkatan mutu sekolah
BAB IV RENCANA KEGIATAN POKOK1. Umum2. Kurikulum3. Sarana dan prasarana4. Kesiswaan
5. Hubungan sekolah dengan masyarakat6. Dana dan biaya7. Ketenagaan8. Ketata laksanaan9. Evaluasi dan pengawasan
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN1. Denah SMU Negeri 4 Sukabumi2. Permohonan RKB3. Gambar rencana pembangunan ruang belajar4. Gambar rancana pembuatan talud5. Surat izin pembangunan ruang6. Sertifikat tanah milik sekolah
BAB IPENDAHULUAN
1. Latar Belakang dan Masalah
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 20 Tahun 2003 tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL bahwa Pendidikan nasional adalah
pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan zaman. Oleh karena itu SMU Negeri 4 Sukabumi sebagai lembaga pendidika formal berupaya mencapai
tujuan pendidikan nasional sebagaimana tersebut di atas.
Begitu pula sebagaimana tercantum dalam Undang-undang nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistetujuan pendidikan SMU. Tujuan pendidikan di SMU adalah
mendidik siswa menjadi manusia pembangunan sebagai warga negara Indonesia yang berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945, memberi bekal untuk
melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Perguruan Tinggi) setelah menyelesaikan pendidikannya.
Untuk mencapai tujuan SMU seperti tersebut di atas diperlukan berbagai upaya pengelolaan administrasi dan pelaksanaan pendidikan di sekolah dengan
berpedoman kepada peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan baik dari tingkat provinsi maupun kota. Apalagi
dengan di undangkannya Otonomi daerah Nomor 22 tahun 1999. Kebijakan pendidikan di tingkat Kota/Kabupaten dominan dengan kebijakan daerah itu
sendiri.
Kebijakan pendidikan di Kota Sukabumi terhadap dunia pendidikan sangat diutamakan, ini bisa dilihat dari Visi Kota Sukabumi, yaitu untuk meningkatkan
jasa terpadu di bidang perdagangan, pendidikan, dan kesehatan.
Bila dibandingkan dengan SMU Negeri lain di Kota Sukabumi, animo masyarakat untuk memasukan putera-puterinya ke SMU Negeri 4 Sukabumi sangat
tinggi, setiap tahun pendaftar ke SMU Negeri 4 Sukabumi menduduki pendaftar yang terbanyak. Pendaftar ke SMU Negeri 4 Sukabumi menduduki peringkat
terbanyak, karena SMU Negeri 4 Sukabumi memiliki letak yang strategis, berada di tengah kota, mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Tetapi bila di
bandingkan dengan daya dukung ekonomi orang tua murid yang berhasil menyekolahkan ke SMU Negeri 4 Sukabumi, mayoritas dari kalangan ekonomi
menengah ke bawah. Oleh sebab itu pengembangan ke arah sekolah sesuai dengan Sumber Pelayanan Minimal ( KEPMEN Nomor 053/U/2001 ) belum dapat
dipenuhi, terutama dari faktor sarana/prasarana belajar ( Ruang Kelas ).
Penyusunan Program Kerja Kepala SMU Negeri 4 Sukabumi ini, merupakan langkah-langkah yang akan dan harus dilakukan oleh Kepala Sekolah demi
menyikapi hal-hal tersebut di atas, bagai mana dalam membuat perencanaan, pelaksanaan/ pengelolaan administrasi pendidikan di SMU Negeri 4 Sukabumi.
Program Kerja ini di susun untuk masa 4 tahun, sesuai dengan masa jabatan Kepala Sekolah paling lama 4 tahun ( KEPMEN Nomor 0296/U/1987 ). Yaitu
dari tahun 2003 s.d. 2007.
2. Pengertian, Peran dan Fungsi
Program Kerja Kepala Sekolah disusun merupakan penjabaran dari fungsi pendidikan di sekolah. Program Kerja hakekatnya merupakan perencanaan
pelaksanaan administrasi pendidikan dalam sebuah sistem sekolah, yakni suatu upaya untuk menyesuaikan program sekolah seauai dengan situasi dan kondisi
sekolah yang dimiliki (MPMBS). Basik sekolah dijadikan idea dimasa depan dalam arah dan tujuan yang diinginkan melalui keputusan-keputusan yang
ditetapkan berdasarkan perkiraan-perkiraan proyeksi yang urgen. Berbagai keuntungan dan kerugian sebagai akibat keputusan dan tindakan diambil telah
diprediksi sedini mungkin.
Dalam program kerja ini dicoba diutarakan gambaran situasi dan kondisi sekolah yang merupakan factor penghambat tujuan yang hendak dicapai dicapai
serta upaya yang akan diperbuat dalam kurun waktu yang ditetapkan sebelumnya serta dijadwalkan tahap – tahap program kegiatannya. Melalui program
kerja ini mencoba melihat ke depan dengan bernjak dari kondisi masa kini dan penyusunanya belajar dari pengalaman masa lalu. Jadi Program kerja berfungsi
sebagi perenanaan proses administrasi pendidikan di sekolah.
3. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Program Kerja Kepala Sekolah ini meliputi seluruh aspek administrasi pendidikan di sekolah yang akan dibina dan dikembangkan, meliputi
aspek administrasi Umum, Kurikulum Sarana dan Prasarana, Kesiswaan, Hubungan Sekolah dengan Masyarakat, Dana dan Biaya, ketenagaan, Ketata
Laksanaan serta Evaluasi dan Pengawasan.
Program Kerja ini dibatasi jangkauan waktunya dalam dua siklus empat tahunan sesuai dengan rencana masa jabatan Kepala Sekolah, yaitu siklus pertama
untuk pelaksanaan program perbaikan mulai tahun pelajaran 2003/2004 sampai 2006/2007.
4. T U J U A N
Secara formal Program Kerja ini disusun untuk memnuhi kewajiban seorang Kepala Sekolah sesuai dengan fungsinya yaitu EMASLIM. Secara operasional
program kerja ini bertujuan untuk memberikan pedoman atau arahan bagi setiap Kepala Sekolah atau aparat pembantu – pembantunya dalam melaksanakan
tugas pengelolaan sekolah. Maka dengan adanya program kerja ini diharapkan agar segala bentuk pemborosan tenaga serta waktu dan lain – lain dapat
dihindarkan, sehingga administrasi pendidikan di sekolah dapat dilaksanakan dengan mantap, efektif dan efsien. Program kerja ini dibuat disesuaikan dengan
situasi dan kondisi sekolah. Bila pada satu sekolah sudah tersusun program kerjanya untuk jangka panjang, maka Kepala Sekolah yang baru tidak perlu
membuatnya lagi, melainkan tinggal melaksankannya dan mengembangkannya.
5. TEKNIK PENYUSUNAN
Teknik Penyusunan Program Kerja Kepala Sekolah ini dimulai dengan pengumpulan data dan informasi, baik dari karyawan maupun dari guru. Data dan
Informasi itu ditampung para wakasek sesuai dengan bidang garapannya. Selanjutnya para Wakasek menyusunya berdasarkan format yang disediakan sesuai
dengan aspek – aspek administrasi pendidikan.
Data dan Informasi yang telah disusun itu kemudian dibahas bersama Kepala Sekolah dan Kepala Urusan Tata Usaha dalam suatu rapat khusus. Ditentukan
apa yang menjadi factor penghambatnya dan bagaiman alternatif pemecahannya.
Dari sejumlah alternative pemecahannya dipilih prioritas – prioritas utama yang dirumuskan menjadi program, maka tersusunlah Program Kerja Kepala SMU
negeri 4 Sukabumi ini sebagiamana adanya.
6. SISTEMATIKA
Sistematika Program kerja SMU Negeri 4 Sukabumi ini terdiri dari :
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KEADAAN SEKOLAH
BAB III RENCANA KEGIATAN POKOK
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB II
RENCANA STRATEGIS SEKOLAH ( RENSTRA )
VISI, MISI DAN STRATEGI
A. Visi
Visi SMU Negeri 4 Sukabumi adalah :
UNGGUL DALAM PRESTASI
PELOPOR DALAM KEMANDIRIAN
B. Misi
Misi Sekolah adalah :
1. Optimalisasi Penyelenggaraan Pendidikan
2. Optimalisasi Pelayanan Pendidikan
3. Optimalisasi Peningkatan Mutu Pendidikan
C. Strategi
Untuk mencapai Visi dan Misi seperti tersebut di atas, strategi yang digunakan adalah :
1. Pembentukan managemen sekolah disesuaikan MPMBS yang menjadi potensi dan kondisi di SMU Negeri 4 Sukabumi
2. Melaksanakan School Reform, dan Class Reform mengarah demokratisasi dan memberdayakan potensi yang menjadi stickhouder SMU Negeri 4
Sukabumi
3. Membina dan mempersiapkan personel yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara menggiatkan kerja MGMP dan
KGMP.
4. Melengkapai sarana dan prasarana yang sangat mendukung terhadap kelancaran dan hasil maksimal dari proses pendidikan.
5. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler yang dapat menjadi bekal hidup output siswa SMU Negeri 4 Sukabumi
D. Tujuan Sekolah
Tujuan yang ingin dicapai adalah unggulnya prestasi siswa SMU Negeri 4 Sukabumi baik akademis, maupun non akademis. Dalam bidang akademis
antara lain :
1. Lulusan SMU Negeri 4 Sukabumi mampu bersaing untuk memasuki Perguruan Tinggi melalui PMDK/PBUUD atau SPMB.
2. Mampu bersaing dan berhasil dalam Olym[iade MIPA dan Komputer di Tingka Kota Sukabumi
3. Lancar dalam penguasaan reading, speaking, dan writing bahasa Inggris
4. Memperoleh kejuaraan dalam lomba karya ilmiah baik tingkat Kota Sukabumi, maupun tingkat Provinsi
Bidang Non Akademis antara lain :
1. Lulusan SMU Negeri 4 Sukabumi memiliki keterampilan yang dapat dijadikan bekal hidup.
2. Meraih prestasi dalam kejuaraan-kejuaran keolahragaan di tingkat Kota Sukabumi, tingkat Provinsi, maupun tingkat Nasional
3. Meraih prestasi dalam perlombaan-perlombaan dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh sekolah-sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,
Pemerintah Daerah Kota Sukabumi seperti dalam kegiatan PMR, Pramuka, Paskibra, LTUB, dan kegiatan-kegiatan lain yang merupakan hasil dari
kegiatan ekstra kurikuler.
Dalam bidang keagamaan siswa SMU Negeri 4 Sukabumi, selain menjaidi muslimin dan muslimat yang taat, juga dapat membaca, menulis, dan
memahami huruf Arab dan Al Quransehingga mampu melaksanakan agama Islam secara kaffah
E. Analisis SWOT
SMU Negeri 4 Sukabumi mempunyai analisis SWOT sebagai berikut :
a. Kekuatan ( Strength )
1) SDM yang memadai
2) Lokaisi yang strategis
b. Kelemahan ( Weakness )
1) Sarana dan Prasarana yang kurang
2) Dana yang kurang
c. Peluang ( Opportunity )
1) Otonomi Pendidikan
2) Kebijakan Pemda
d. Ancaman ( Threat )
1) Persaingan lokal dan global
2) Ekonomi masyarakat lemah
F. Alternative Langkah-langkah pemecahan masalah
1) Pembentukan organisasi sekolah
2) Sosialisasi MPMBS
3) Pembentukan Komite Sekolah
4) Penyediaan komputer dan alat elektronik (multimedia)
5) Mengadakan pekan kreatifitas
6) Mengikuti perlombaan tingkat kota dan provinsi
7) Mengadakan studi lapangan
8) Mengadakan kunjungan persahabatan
9) Mengadakan pendidikan-pendidikan keterampilan
10) Penyediaan tambahan RKB
11) Perbaikan / rehab gedung
12) Melengkapai sarana dan prasarana Tata Usaha, BK, Perpustakaan, Laboratorium dan lainnya
13) Mengadakan pendidikan lanjutan
14) Mengikuti pelatihan / work shop
15) Pertemuan MGMP
16) Pertemuan KGMP
17) Mengikuti penataran-penataran
18) Mengusulkan tenaga guru dan tata usaha
19) Merekrut tenaga sukwan
20) Pelatihan kemampuan :
a. kepegawaian
b. kearsipan
c. keuangan
d. kesiswaan
KEADAAN SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMU NEGERI 4 SUKABUMI
2. S t a t u s : Negeri sejak tahun 1989
3. SK Mendikbud : Nomor 0426/0/1991, tanggal 15 Juli 1991
4. N S S : 301026204001
5. Nomor kode Rutin : 152824 KPKN Kotamadya Sukabumi
6. Alamat Sekolah : Jalan Ir. H. Juanda no. 8 Sukabumi 43113 Tlp (0266) 221685
7. Keadaan tanah :
a. luas tanah milik - 6.75 m2 (sudah sertifikat)
b. Luas tanah yang diperlukan :
- Bangunan = 2.165 m2
- Yang belum digunakan = 250 m2
- Halaman = 3.880 m2
- Lapangan olah raga = 630 m2
- Lapangan Upacara = 850 m2
- Rumah jaga = 72 m2
8. Jumlah Ruang/Prasarana :
No. Nama Ruangan/Fasilitas Banyaknya Luas(m2) Keterangan
1. Ruang belajar teori 18 1.038
2. Laboratorium IPA 1 240
3. Laboratorium Bahasa -
4. Ruang Perpustakaan 1
5. Ruang bimbingan konseling 1
6. Ruang Koperasi Sekolah/siswa 1
7. Ruang Kepala Sekolah 1
8. Ruang Tata Laksana 1
9. Ruang Guru 1
10. Ruang OSIS 1
11. Ruang UKS 1
12. Ruang Penggandaan/stensil 1
13. Ruang Gudang 3
14. WC Guru/Kepala Sekolah 3
15. WC Biasa 9
16. Rumah Penjaga 2
17. Ruang Serba Guna (AULA) 1
18. Mesjid 1
9. Keadaan Guru, Karyawan dan Rombongan belajar :
a. Jumlah guru tetap : 41 orang
b. Jumlah guru bantu : 5 orang
c. Jumlah Guru Tidak Tetap : 7 orang
d. Jumlah Karyawan Tetap : 5 orang
e. Jumlah Karyawan Tidak Tetap : 3 orang
f. Jumlah Penjaga Sekolah Tetap : - orang
g. Jumlah Penjaga Sekolah Tidak Tetap : 2 orang
h. Satuan Pengaman : 1 orang
i. Jumlah Rombongan belajar Kelas I : 6 rombongan belajar
Kelas II : 9 rombongan belajar
Kelas III : 9 rombongan belajar
Jumlah : 24 rombongan belajar
10. Rencana Jumlah Kelas, rombongan belajar dan jumlah ruangan lainnya mengacu kepada penyesuaian dengan persyaratan KBK yang harus segera
dilaksanakan. Untuk itu, karena ruangan yang tersedia hanya 18 ruangan, maka SMU Negeri 4 Sukabumi. Mulai tahun pelajaran 2003/2004 berusaha
menyesuaikan dengan kebutuhan dan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan KBK yang harus sudah dilaksanakan mulai tahun
pelajaran 2004/2005.
Tahun Pelajaran
Rombongan Belajar
Jumlah Ruang Kelas
Pelaksanaan belajar
Ruang Kelas Ruang Perpustakaan
Ruang Bimb. Konsel
Ruang Tata Usaha
Ruang Extra Kurikl
Ruang Serba Guna
2003/2004
2004/2005
2005/2006
2006/2007
24 rombel
21 rombel
18 rombel
19 rombel
18 ruang
21 ruang
18 rombel
19 rombel
Pagi dan Sore
Pagi dan Sore
Pagi
Pagi
KekuranganDiusulkan kepada Pemerintah dan Komite sekolah
Dibangun bantuan Komite Sekolah dan Pemerintah
Dibangun bantuan Komite Sekolah dan Pemerintah
Dibangun bantuan Komite Sekolah dan Pemerintah
Belum memadaiDiusulkan kepada Pemerintah dan Komite SekolahDiusulkan kepada Pemerintah dan Komite Sekolah
Dibangun bantuan Komite Sekolah dan Pemerintah
Sudah ada Gedung Baru
Belum memadaiDiusahakan
Diusahakan
Diusahakan
Diusahakan
Dibangun gedung yang representative dari Komite SekolahSudah ada gedung khusus Bimb. Konseling
Belum MemadaiDiusahakan
Diusahakan
Diusahakan
Diusahakan
Diusahakan
Dibangun perluasan ruang TU
Belum MemadaiDiusahakan
Diusahakan
Diusahakan
Diusahakan
Diusahakan
Diusahakan
Belum menadai
Diusahakan
Diusahakan
Diusulkan kepada Pemerintah untuk direhabDirehab oleh pemerintah
Siap Pakai
BAB IIIRENCANA KEGIATAN POKOK
Bidang Sasaran Administrasi
Gambaran situasi/kondisi Tahun Pelajaran 2002/2003
Rencana Siklus I Prog.Perbaikan /Pengadaan 2003/2004,2004/2005,2005/2006,2006/2007
Rencana siklus IIProgram Pengembangan 2007/2008,2008/2009,2009/2010,2010/2011
Sekolah
I. U M U M 1. Struktur organisasi, pembagian kerja, tata kerja dan prosedur kerja masih belum mantap.
2. Belum Seluruh guru dan karyawan mengetahui dan menyadari akan wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
3. Ketertiban dan kebersihan belum memuaskan
4. Pengelolaan batas – batas tanah milik sekolah belum tertib
5. Belum dimilikinya rencana Induk Pengembangan Sekolah yang benar – benar disusun berdasarkan fakta dan data yang objektif serta secara rasional dan fragmatis dapat dilaksanakan.
1. Perbaikan struktur organisasi pembagian kerja, tata kerja, prosedur kerja yang lebih sesuai dengan kebutuhan sekolah dan sesuai denngan peraturan yang berlaku.
2. Seluruh guru dan karyawan mengetahui dan makin menyadari akan wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas nya dengan memperjelas uraian tugas secara lisan/tulisan.
3. Pengertian program 6K perlu dijelaskan dan disebarluaskan
a. Pelayanan UKS perlu ditingkatkan dengan pengadaan sarana/prasarananya
b. Memberikan pengertian kepada para siswa dan pedagang tentang ketertiban dan kebersihan lingkungan
4. Menelusuri batas – batas tanah sekolah sesuai dengan SERTFIKAT TANAH.
Mengajukan bantuan kepada Pemerintah Daerah dan kepada Pengurus BP3 untuk menertibkan batas tanah dalam bentuk TALUD (GAWIR) sepanjang 114 m x 8 m.
5. Rencana Induk Pengembangan Sekolah telah dapat disusun untuk dua siklus empat tahunan sesuai dengan petunjuk dari Kanwil depdikbud Prof. Jabar dengan mengikutsertakan seluruh unsur staf dan Dewan Guru.
1. Pengembangan struktur organisasi, tata kerja dan prosedur kerja sehingga merupakan satu system kerja yang lebih canggih dan mantap dengan selalu mengkaji ulang.
2. Seluruh guru dan karyawan benar –benar mengetahui, menyadari seperlunya akan wewenang dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugasnya secara mantap dan canggih dengan meningkatkan evaluasi.
3. Peningkatan dan pengamalan program 6K yang mantap. Mengadakan kerjasama dengan dinas kesehatan setempat secra rutin. Pengawasan terus menerus terhadap siswa dan pedagang/warungnya.
4. Memelihara pengelolaaan tanah sekolah beserta kebersihannya oleh karyawan sekolah secara teratur, terarah, efektif dan rutin.
5. Penyempurnaan dan pengembangan Rencana Induk Pengembangan Sekolah yang mantap dan dapat dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan perkembangan situasi /waktu serta selalu melakukan evaluasi berprogram.
1 2 3 4
II 1. Pemahaman guru –guru terhadap 1. Guru – guru telah memahami pengertian 1. Guru mampu menyusun, melaksanakan dan
KURIKULUM pengertian konsep kurikulum belum merata.
2. Kelengkapan buku panduan Kurikulum 1994 dan Suplemen, dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (LPP, Juklak dan GBPP) belum memadai dan merata dimiliki serta belum dipahami guru dengan baik
3. Nilai akhir untuk Mata Pelajaran yang di UN/US-kan masih dibawah batas daya serap minimal karena proses belajar mengajar belum sempurna
4. Pelaksanaan proses Belajar Mengajar masih dilaksanakan dua ship (pagi dan sore)
5. masih belum tepatnya waktu dimulai PBM pada awal cawu
6. masih ada jam – jam yang kosong7. Peningkatan administrasi bidang
kurikulum
konsep dasar kurikulum dengan memeberikan penjelasan – penjelasa, pola – pola serta aspek kurikulum.
2. Setiap guru telah memiliki buku panduan kurikulum 1994 SMU (LPP, GBPP & Juknis), KBK mata pelajaran yang diajarkan dengan cara memperbanyak dan membagikannya kepada guru – guru. Seluruh guru telah mampu menjabarkannya serta menyusunnya dalam bentuk Program Cawu dan satuan pelajaran.
3. Peningkatan PBM melalui Peningkatan kemampuan guru. Perbaikan Program dan Pelaksanaan perbaikan program dan pelaksanaan perbaiakn evaluasi dan peningkatan frekuensi latihan serta pemantapan.
4. Mulai tapel 2003/2004 diusulkan kepada Pemerintah untuk mendapat tambahan RB.Dengan dana yang ada (dari DSPT) diusulkan kepada Komite Sekolah untuk menggarap tambahan ruang belajar, sehingga pada tapel 2004/2005 telah dapat terbangun minimal 1 RB Mulai tapel 2004/2005 diusahakan PBM dilaksanakan pada pagi hari saja dan proses pembangunan terus dilakukan sampai terpenuhi kebutuhan ruang belajar.
5. Pembagian tugas dan jadwal pelajaran diupayakan sudah siap sebelum awal catur wulan berjalan.
mengembangkan program kegiatan sesuai dengan konsep kurikulum secara terpadu. Dilakukan secara kooperatif dan kompetitif.
2. Setiap guru masing – masing telah mampu mengembangkan program pengajaran dan menggunakan metode mengajar yang lebih bervariasi dengan cara meningkatkan peran dan fungsi Kgmp maupun MGMP
3. Pengembangan wawasan kopetensi guru melalui penataran, kegiatan KGMP dan Inovasi pendidikan
4. Mulai tapel 2005/2006 jumlah ruang belajar sudah lengkap dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 21 kelas dan dilaksanakan PBM pada pagi hari saja.
5. Sudah menjadi peraturan sekolah pembagian tugas dan jadwal pelajaran sudah disiapkan sebelum cawu berikutnya.
6. a. Meminta izin dan memberi tugas merupakan kebiasaan, bila berhalangan hadir.
b. Petugas invaler direncanakan / dipersiapkan sehingga jam pel tetap penuh
c. Perpustakaan betul – betul berfungsi dengan meningkatkan adm & pengelolaannya.
7. Pembantu urs. Kurikulum telah mampu membuat dan menyelesaikan tugas – tugas pokok kurikulum.
6. a. Guru yang berhalangan hadir harus memberi tugas
b. Diisi oleh guru yang lain (invaler)c. Mengaktifkan perpustakaan
7. a. Pengarsipan b. bank soal
c. pembuatan grafik kemajuan /daya serap dan target kurikulum.
1 2 3 4
III SARAN DAN PRASARANA
1. Kekurangan ruang belajar yang ada baru 18 RB sedangkan rombongan belajar ada 24 kelas. Pada tapel 2005/2006 sekolah mengusulkan permohonan bantuan RKB kepada pemerintah.
2. Tiap kelas masih kekurangan meja kursi siswa dan guru karena yang ada sudah ada yang rusak.
3. belum mempunyai ruang khusus Perpustakaan, karena masih menggunakan ruang belajar dan tidak memenuhi syarat.
4. Ada batas tanah dalam bentuk talud (Gawir) sepanjang 114 m dengan ketinggian 8 m yang belum dibenahi.
5. Sarana.prasarana lapang olahraga perlu diperbaiki diperluas dan dipelihara.
6. Peralatan/Perlengkapan olahraga
1. Tapel 1999/2000 mengajukan permohonan bantuan RKB kepada pemerintah malalui kandep Dikbud.selain RKB, diusulkan pula untuk merehab bangunan ruangan yang ada untuk dibuat bertingkat yang direncanakan dibangun oleh BP3.
2. mengajukan permohonan bantuan mebelair kepada pemerintah melalui kandep Dikbud melaksanakan perbaiakn yang ada secar rutin.
3. mengajukan permohonan bantuan ruang perpustakaan kepada pemerintah melalui kandep Dikbud.
4. Diusulakn kepada Pemda, Pemerintah melalui kandep Dikbud dan Komite Sekolah untuk dapat ditembok.
29. Telah memiliki ruang belajar yang lengkap sesuai dengan kebutuhan dan formasi kelas yang ada.
30. Telah terpenuhi kebutuhan meja kursi siswa dan guru dilaksanakan pemeliharaan rutin.
31. Telah memiliki ruang perpustakaan yang Refresentatif.
32. Talud(GAWIR) telah selesai dibenahi dengan pemagarannya
33. melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan yang kontinyu, rutin dan berkala dari dana yang ada.
34. Melengkapi seluruh alat perlengkapan olahraga sesuai dengan kebutuhan.Peneyempurnaan dan penambahan serta pemeliharaan sarana olahraga.
seperti : senam, permaianan, atletik dlljumlahnya kurang memadai
7. Ruang guru telah ada namun belum tertib
8. Lapangan Upacara bendera kurang luas, ktidak memuat 27 kelas.
9. Lapangan parker belum tertib dan kurang luas.
10. saluran pembuangan air hujan semuanya tersumbat dan membanjiri sebagian Ruang belajar akibatnya.
11. belum memiliki gudang peralatan olahraga dan ruang ganti pakaian
12. Ruang tata laksana sudah ada namun masih dipandang kurang luas dan perlu penataan yang lebih baik.
13. Ruang bimbingan konseling masih belum meadai sehingga perlu perluasan dan penambahan alat – alat untuk menyimpan berkas data.
14. Ruang PMR/UKS, ruang pramuka belum mempunyai ruangan yang khusus dan peralatannyapun belum lengkap
15. Ruang piket guru masih diruang guru dan kurang refresentatif.
16. ruang koperasi yang ada belum memadai, perlu perluasan dan perlu penyempurnaan.
17. BP3 belum ada yang khusus 18. Ruang OSIS yang ada terlalu
sempit serta perlu penambahan mebelair lainnya.
5. Diusahakan melaksanakan perbaiakn/perluasan dari dana rutin OPF atau bantuan dari Komite Sekolah yang ada.
6. Pendayagunaan alat yang ada, perbaikan alat yang rusak serta pengadaan/penambahan alat yang sangat diperlukan dan penyempurnaan sarana olahraga.
7. Penertiban ruang guru dengan melengkapi kebutuhannya
8. Perluasan lapangan basket agar dapat digunakan Upacara bendera dengan tertib.
9. penertiban lapang parker dengan dilengkapi oleh kartu parker
10. Saluran air hujan diperbaiki dan dibuatkan yng baru, agar tidak membanjiri ruang belajar.
11. Mengusahakan adanya gudang khusus untuk peralatan olahraga dan ruang untuk ganti pakaian dekat lapang olahraga.
12. Perlu pemeliharaan dan penataan yang lebih intensif agar pelayanan administrasi sekolah lebih lancer.
13. Penataan ruang yang ada dan melengkapi alat – alat yang lainnya yang belum ada.
14. Pemeliharaan ruang yang sudah ada.
15. Pembuatan ruang guru piket beserta melengkapi alat – alat yang diperlukannya.
16. Penyempurnaan dan pemeliharaan
35. Ruang Guru telah terib dan lengkap dengan segala kebutuhannya.
36. Telah rutin dengan tertib melaksanakan Upacara Bendera.
37. Lapangan parkir telah tertib dengan pengamanan yang sesuai dengan harapan.
38. Pemeliharaan dan perawatan saluran air hujan diproritaskan agar tiidak tersumbat oleh sampah.
39. Pengembangan fungsi gudang peralatan olahraga dan ruang ganti pakaian sebagai sumber informasi lainnya.
40. Diusahakan pengembangan ruang tata laksana yang lebih baik disertai dengan penambhan alat – alat administrasi yang dianggap penting.
41. Penambahan ruangan dan pemeliharaan alat – alat yang sudah ada sehingga pemanfaataanya akan lebih lama.
42. Pembuatan dan pemeliharaan yang lebih intensif sehingga terasa pemanpaatannya akan terasa oleh seluruh siswa dan para pembinannya.
43. Pemeliharaan alat – alat dan tempat yang sudah ada sehingga terasa pemanpaatannya oleh semua pihak.
19. masih ada benteng sebagai batas tanah sekolah yang digunakan untuk kabur.
20. Bangku tempat duduk siswa diwaktu istirahat masih kekurangan
21. Bak/tong sampah di depan tiap kelas belum ada.
22. Lapangan Upacara Bendera menggunakan lapangan Basket dan tidak memuat peserta upacara untuk 27 kelas.
23. WC siswa dekat Mesjid kurang baik tata letaknya sehingga kurang dipakai.
24. Bangunan mesjid suda ada namun kurang terpelihara
25. Sekat pemisah dari tiga kelas ruang belajar disebelah timur terbuat dari papan sudah rusak, sehingga mengganggu KBM antar kelas karena gaduh.
26. Belum memiliki laboratorium bahasa.
27. Belum memiliki perpustakaan yang refresentatif.
28. Belum memiliki master plan sekolah.
ruangan yang sudah ada.17. Mengusahakan adanya ruang
khusus untuk kantor Komite Sekolah
18. Pemeliharaan ruang OSIS yang sudah ada dan penambahan mebelair yang belum ada.
19. Perbaikan dengan cara penambahan tembok.
20. Pembuatan tempat duduk siswa yang permanent di tempat – tempat yang strategis.
21. Pengadaan bak/tong sampah untuk tiap-tiap kelas.
22. Pelebaran lapangan Basket sesuai dengan lahan yanga ada.
23. Perlu ada rehabilitasi WC siswa dekat mesjid.
24. Pemeliharaan Mesjid ditingkatkan dengan dilengkapi peralatan yang sesuai dengan kebutuhannya.
25. pembuatan sekat diantara tiga kelas ruang belajar yang refresentatif agar KBM diantara kelas tersebut tidak saling terganggu.
26. Diusulkan permohonan kepada pemerintah melalui Kandep Dikbud untuk memperoleh Laboratorium Bahasa
27. Diajukan permohonan kepada pemerintah melalui Kandep Dibud untuk memperoleh Gedung perpustakaan.
28. Membuat master plane agar dapat
44. Pemeliharaan yang lebih intensif.45. Pengembangan fungsi kantor
Komite Sekolah sebagai sumber informasi dan admnistrasi Komite Sekolah
46. Pengembangan fungsi ruang OSIS sebagai pusat pengendalian kegiatan siswa.
47. Pengawasan dan pemeliharaan yang lebih efektif terhadap batas sekolah yang rawan dipakai kabur/bolos.
48. Pemeliharaan fungsi tempat duduk.
49. Pemeliharaan dan penjagaan penggunaan bak/.tong sampah tersebut, agar pemanpaatanya lebih lama.
50. Penggunaan dan pemeliharaan lapang basket yang rutin dan berkala.
51. pemeliharaan dan perawatan yang intensif, agar terasa pemanpaatannya oleh semua pihak.
52. Pemeliharaan dan perawatan yang intensif, agar terasa pemanpaatnya oleh semua pihak.
53. Pengawasan dan pemeliharaan sekat yang ada agar tetap bersih untuk menarik gairah kegiatan belajar mengajar.
54. Pemeliharaan, perawatan dan penggunaan yang intensif agar terasa pemanpaatanya oleh semua
dibaca dan dikenang untuk mengembangkan sekolah sebagai wiyata mandala
pihak.55. Pemeliharaan dan perawtan yng
intensif, agar terasa pemanpaatanya oleh semua pihak
56. Pengembangan sekolah guna memenuhi tuntutan pendidikan dengan berpedoman kepada master plane yang ada
1 2 3 4
IVKESISWAAN
1. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) perlu pembinaan administrasi organisasi sesuai dengan AD/ART OSIS serta juklak dari Kanwil
2. Organisasi gerakan Pramuka masih perlu pembinaan administrative organisasi sesuai dengan AD/ART-GP
3. Organisasi PMR/UKS masih perlu pembinaan adminstrasi organisasinya sesuai AD /ART. Tidak ada Pembina PMR yang terlatih.
4. Orgainsasi Paskibra sebagai bagian kegiatan OSIS masih perlu koordinasi pembinaan dengan Kandep Dikbud.
5. Dinamika dan kreatifitas siswa dlam olahraga dan kesenianmasih perlu motivasi
6. Organisasi remaja Mesjid perlu penyempurnaan dan penanganannya oleh tenaga
1. Pengarahan dala proses penyusunan program kerja dan pertanggung jawaban pelaksanaan program kerja. Pebaikan system pembinaan OSIS Pemilihan Pengurus OSIS yang sesuai dengan criteria yang dibutuhkan. Penyelengaraan latihan Kepemimpinan.
2. Perbaikan system pembinaan. Peningkatan Peran Pembina dan Mabigus. Penambahan jumlah anggota dan Pembina. Intensifikasi latihan. Pelaksanaan latsar Kepemimpinan GP.
3. Perbaikan system pembinaan, bantuan sarana perlengkapan , pengadaan ruang khusus PMR/UKS, penyusunan dan pelayanan serta prosedur pelayaanan UKS , mengusulkan guru yang mau menjadi Pembina PMR untuk mengikuti Diklatsar ke-PMR-an ke PMI Tingkat
1. Pengembangan peran dan funsi OSIS dalam menggalang ketahanan sekolah dalam Wawasan Wiyatamandala serta membudayakan 6K
2. Adanya Gudep yang madiri dan lengkap akan mampu membuat dan melaksanakan program latihan terpadu. Lebih banyak anggota yang mencapai tingkat Bantara dan Laksana.
3. Adanya PMR yang dinamis dan kreatif, siap berbakti setiap saat diperlukan. Pelayanan UKS yang lebih sempurna.
4. Pengembangan organisasi sehingga semua siswa mampu melaksanakan Upacara pengibaran dan penurunan bendera sesuai dengan peraturan yang berlaku, tertib/hidmat dan siap setipa saat diperlukan.
5. terbentukny tim – tim olahraga dan kesenian yang tangguh dan
profesionl7. Organisasi kelompok Ilmiah
Remaja (KIR) sebagai bagian dari kegiatan OSIS masih dalam pembinaan awal.
8. Diperlukan penanganan yang professional dari koperasi siswa
9. Partisipasi siswa dalam ketahanan sekolah dan Wawasan Wiyata Mandala perlu ditingkatkan. Kesadaran akan pematuhan terhadap tata tertib sekolah masih kurang
Kabupaten/Kodya.4. Peningkatan intensifikasi
latihan .Lebih banyak siswa yang berpartisipasi sebagai anggota. Membuat penampilan yang menarik siswa.
5. terencana pembinaan olahraga dan kesenian dengan perlengkapan sarana/alat yang memadai dengan latihan yang teratur.
6. Penunjukan guru pendidikan Agama sebagai Pembina rutin. Pelaksanaan kegiatan yang rutin danterencana. Disarankan sekali – sekali mengundang penceramah dari luar luar sekolah.
7. Organisasi KIR yang mantap, memilki program kerja dan latihan yang teratur. Aktif melakukan kegiatan Ilmiah Remaja (diskoveri, inkuiri, pemecahan masalah, eksperimen , riset) baik ilmu alamiah, social maupun budaya.
8. Pembentukan Koperasi siswa yang mandiri
9. Pengorganisasian kelas atau kelompok berdasarkan 6K yang lebih intensif. Peningkatan kesadaran akan pematuhan terhadap tata tertib sekolah.
dapat dibanggakan.6. Dengan kegiatan Remaja Mesjid
yang terkoordinir dan tertib akan nampak keimanan dan ketaqwaan dilingkungan siswa akan nampak, demikian pula dalam kesadaran beragama akan terlihat.
7. Pengembangan organisasi KIR yang aktif dan kreatif melahirkan karya ilmiah (hasil penelitian, eksperimen, telaah pustaka) berpartisipasi dalam lomba karya tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh LIPI.
10. Pengembangan koperasi siswa, baik permodalan, managemen maupun lingkup usahanya.
8. Seluruh siswa memiliki penegtahuan kesadaran tinggi aka pentingnya 6K dalam Wawasan Wiyata Mandala. Peningkatan kesadaran akan pematuhan terhadap tata tertib sekolah terus ditingkatkan dan digalakan.
1 2 3 4
VHUBUNGAN SEKOLAH
1. Hubungan sekolah dengan orangtua siswa perlu ditingkatkan
2. Hubungan sekolah dengan intansi
1. Pemahaman dan penataan Organisasi Komite Sekolah Kputusan Kepala Kanwil
1. Pengembangan peran dan fungsi Komite Sekolah enar sebagai pembantu penyelenggara
DENGAN MASYARAKAT Dikbud, Pemda dan organisasi Profesi masih perlu dibina dan ditingkatkan.
3. Hubungan sekolah dengan alumnus perlu dicari teknik komunikasi yang efektif.
Depdikbud Propinsi Jawa Barat nomor : 865/1994
2. Peningkatan hubungan kerjasama dengan intansi Dikbud, Pemda dan Organisasi Profesi /karyawan. Pembentukan /Pemilihan pengurus KORPRI dan PGRI di sekolah.
3. Menginventarisasi dan memantau : a. Keberadaan para alumnus b. Kelanjutan studi para alumnus c. Karier para alumnus
pendidikan di sekolah baik material, financial maupun pentagonis.
2. Pengembangan hubungan kerj sama yang saling menguntungkan
3. Pendaya gunaan potensi alumni dalam menunjang peningkatan mutu pendidikan.
1 2 3 4
VIDANA DAN BIAYA
1. Adanya kesenjangan antara kebutuhan akan dana/biaya untuk pengelolaan sekolah dengan dana biaya yang tersedia, serta pemerataan & keseimbanganantar mata anggaran belum sesuai.
2. Persiapan lebih dini untuk memperoleh perizinan memungut biaya sesuai dengan prosedur yang berlaku.Pemberian motivasi kepada masyarakat /orangtua siswa agar lebih siap berpartisipasi.
3. Sistem informasi pengelolaan keuangan diperbaiki, sehingga mengenai keuangan sekolah lebih teruka, seluruh guru/pegawai tahu RAPBS serta pelaksanaanya.
1. Pengembangan system anggaran yang lebih rasional dan berimbang, perinian mata anggaran yang ebih merata dan sesuai dengan kebutuhan nyata serta intensifikasi pemasukan sumber dana dari masyarakat daerah.
2. Mengusulkan system yang lebih efektif proses perizinan, pungutan dan pertanggung jawaban keuangan bantuan.
3. Semua guru dan staf berpartisifasi dalam penyusunan RAPBS.
1 2 3 4
VIIKETENAGAAN
1. Jumlah tenaga guru hamper semua mata pelajaran kekurangan
2. Sebagian kecil dari guru yang ada, perlu ditingkatkan kemampuan profesionalnya.
3. Jumlah tenag Tata Laksana tetap masi kekurangan bila dibandingkan dengan kebutuhan, sementara yang ada masih memerlukan pembinaan dan pengawasan dala hal keterampilan kerjanya.
4. Jumlah tenaga pembantu pelaksana (pesuruh) tidak ada, sementara yang dibutuhkan 5 orang.
5. Urusan Kepegawaian sudah cukup dan hanya tinggal melengkapi yang kurang.
6. Urusan kesiswaan dalam garapannya masih ada yang harus ditertibkan.
7. Urusan Inventarisasi masih memerlukan pembinaan karena belum berpengalaman dibidang urusan ini.
8. Urusan agenda masi memerlukan peminaan dan penyuluhan karena digarap oleh tenaga Honorer
9. Urusan Keuangan telah ditunjuk beerapa pegawai Tata Usaha sebagai Bendaharawan masing –masing , yaitu :
1. Diusulkan kepada pemerintah malalui kandep Dikud untuk mendapat tambahan tenaga guru sesuai kebutuhan yang erurah di dalam DSO dan R.8
2. Meningkatkan kemampuan guru melalui supervisi umum/klinis dan melalui KGMP atau MGMP ditingkat kodya atau diikutkan dalam penataran Tk. Propinsi /nasional.
3. mendayagunakan tenaga honorer yang ada dan mengangkat tenaga honorer yang berkelayakan serta mengikutsertakan dalam penataran – penataran khusus bidang ketata laksanaan atau komputer.
4. Mendayagunakan tenaga honorer yang ada (2 orang) dan diusahakan penambahan tenaga honorer yang baru, sabil menunggu tenaga tetap yang diusulkan kepada pemerintah melalui permohonan.
5. Dalam pengelolaan administrasi kepegawaian harus dilengkapi dengan pengusulan kenaikan pangkat atau tingkat, walau pun kenaikan tsb bersipat otomatis.
6. Melengkapi bahan dan alat kantor untuk penertiban lebih lanjut dalam bidang penyusunan kesiswaan dan penyimpanan arsip sebagai dokumen sekolah dan untuk mempermudah system pelaporan
7. Diusahakan melengkapi bahan yang
11. Sekolah telah menduduki tipe A dengan jumlah guru telah memenuhi keutuhan untuk tiap mata pelajaran.
12. mengembangkan kemampuan kopetensi guru yang lebih professional melalui berbagai penataran atau diizinkan belajar lanjutan tanpa meninggalkan tugas pokoknya.
13. Masing –masing sudah memegang tugas khusus dalam bidangnya.
Mengiuti berbagai penataran administrasi serta memberikan izin belajar lanjutan dengan tidak meninggalkan tugas pokoknya
14. terus mengusahakan penambahan tenaga pesuruh sesuai dengan kebutuhan melalui program pengangkatan pegawai.
Meningkatkan keterampilan kerja pesuruh dan melengkapi berbagai perlengkapan kerja yang lebih praktis.
15. Mengusahakan semaksimal mungkin agar masa kenaikan pangkat atau tingkat sesuai dengan masa kerjanya (tidak terlambat).
16. Urusan kesiswaan senatiasa diberi pembinaan dan pengarahan supaya jangan sampai menghiraukan jadwal yang telah ditetapkan, misalnya : Ulum, UN,
a. UYHD b. Iuran Bulanan
c. OPF d. Komite Sekolah
10. Pembuat daftar gaji dipegang oleh salah seorang petugas khusus, walaupun masih merangkap dengan tugas lainnya.
dianggap masih kurang , terutama sarana administrasi namun belum mempunyai ruangan khusus.
8. Diusahakan penambahan bahan/alat administrasi kantor khususnya bidang agenda dan ekspedisi untuk kesempurnaan.
9. Seluruh petugas sebagai Bendaharawan telah berjalan lancer, walaupun masih memerlukan bimbingan, pembinaan dan pengawasan.
10. Karena telah berjalan lancar dan ruti, maka tidak terlalu banyak disarankan, tinggal melakukan pengarahan dan pembinaan agar lebih teliti.
US, Pengisian buku Induk dll.17. Telah diusahakan penambahan
ruang/gudang untuk memudahkan opname barang – barang yang termasuk kakayaan sekolah.
18. Ditertibkan semaksimal mungkin dan telah dilengkapi dengn rak untuk penyimpanan ordner surat masuk dan surat keluar.
19. Untuk meningkatkan keterampilan Bendaharawan harus diikutsertakan Penataran khusus sesuai dengan bidang garapannya.
19. Peningkatan pembinaan dan pengawasan serta pemenuhan kebutuhan untuk kelanaran kegiatannya. Please do not use illegal software...
1 2 3 4
VIIIKETATALAKSANAAN
1. Masih kurangnya kesadaran akan pentingnya fungsi ketatalaksanaan sebagai komponen dalam sebuah system administrasi pendidikan di sekolah.
2. masih kurangnya keterampilan individual pegawai tata laksana
3. Masih lemahnya system kearsipan /dokumentasi sekolah.
4. Tenaga Tata Laksana masih banyak kekurangannya (hanya ada 5 orang yang tetap)
1. Memberikan pengertian dan menyadarkan staf akan pentingnya ketata laksanaan sekolah dalam penapaian tujuan pendidikan dengan memperjelas deskripsi tugas.
2. Pembinaan keterampilan individual pegawai Tata Laksana dengan latihan – latihan melaksanakan tugas pekerjaan tertentu intern atau diiukutkan penataran yang ada kaitannya dengan tugas tata laksana.
3. Memperbaiki system
1. Meningkatkan kemampuan dan pembinan Staf Tata Laksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai wewenang dan tanggung jawabnya.
2. Peningkatan keterampilan Staf tata Laksana dengan pendidikan dan latihan serta izin mengikuti studi lanjutan.
3. Pengembangan system kearsipan dan dokumentasi data dengan system komputerisasi.
4. Pemanfaatan tenaga yang sudah ada dengan efktif dan efisien.
kearsipan/dokumentasi dengan melengkapi sarana yang diperlukan.
4. Diusulkan kepada pemerintah melalui Kandep Dikbud agar dapat ditambah sesuai kebutuhan.
Sambil menunggu tenaga bantuan dari pemerintah , menerima tenaga honorer yang sesuai dengan kemampuannya.
1 2 3 4
IXEVALUASI DAN PENGAWASAN
1. Belum mantapnya pengertian dan pemahaman tentang evaluasi dan pengawasan seara terprogram dan intensif.
2. elum dibiasakan adanya temu wicara secara rutin minimal sebulan sekali antara pihak sekolah dengan pengurus Komite Sekolah dala rangka melaksanakan evaluasi .
3. Luasnya areal tanah dan banyaknya bangunan sekolah , memerlukan pengawasan seara terencana .
4. Pelaksanaan pengawasan administrasi keuangan bantuan Komite Sekolah masih sulit dilaksanakan, demikian pula keuangan lainnya.
5. Tenaga edukatif belum
1. Perbaikan program evaluasi dan pengawasan dengan system pelimpahan dan pembagian tugas habis kepada wara Wakasek dan kepala Urusan Tata Usaha.
2. Dibiasakan diadakan temu wicara antara pihak sekolah dengan pengurus Komite Sekolah baik rutin maupun periodik atau berkala dalam rangka evaluasi program dan diingkatkan pada masalah pembinaan siswa, baik disekolah, dirumah atau diluar sekolah lainnya.
3. Penambahan dan pengukuhan penjaga tidak tetap yang sudah lama secara definitive
4. Perbaiakan system mekanisme pengelolaan segala keuangan.
1. Pengembangan program system evaluasi dan pengawasan yang lebih baik lagi.
2. Pengurus Komite Sekolah mengembangkan programnya dalam rangka meningkatkan bntuannya untuk kemajuan sekolah pada umumnya.
3. Pemantapan tuga yang merata dan tanggung jawab masing – masing.
4. Penetapan Jadwal Pengawasan administrasi keuangan secara rutin dan berkala dan pengembangan perlengkapan serta sistem pelaporan berkala.
5. Secara terprogram diadakan pemeriksaan administrasi guru, kunjungan kelas atau supervise klinis.
6. Secara terprogram diadakan
menyeluruh melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.
6. Tenaga administrative belum menyeluruh melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.
5. Kepala sekolah bersama – sama dengan wakasek Urs. Kurikulum memberi pengarahan dan membimbing cara membuat program dan administrasi guru yang lainnya.
6. Kepala sekolah bersama sama dengan Kepala Urusan Tata Usaha memberi pengarahan dan membimbing pelaksanaan tuganya..
pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan tugas staf tata usaha.