profil ekonomi 2013 kota palangka raya
TRANSCRIPT
PROFIL PEREKONOMIAN
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2013
PROFIL PEREKONOMIAN KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 i
KATA PENGANTAR
Publikasi Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 merupakan
terbitan pertama yang dibuat oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya yang di
dalamnya memuat data-data statistik lintas sektoral yang berisi tabel-tabel pokok dan
angka-angka dari hasil penghitungan, ditambah dengan tinjauan singkat/analisis menurut
sektor, dengan maksud untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang
perkembangan ekonomi daerah Kota Palangka Raya dari waktu ke waktu.
Mengingat semakin besarnya kebutuhan data dan informasi mutakhir bagi
berbagai pihak, maka publikasi ini dibuat dan diharapkan dapat diterbitkan secara berkala
pada masa mendatang. Semoga edisi ini dapat memenuhi sebagian dari data dan
informasi tentang perkembangan perekonomian Kota Palangka Raya secara makro.
Walaupun penyusunan publikasi ini telah kami usahakan sebaik-baiknya, tetapi
kami menyadari bahwa mungkin masih ada kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena
itu tanggapan dan saran dari para pemakai data sangat diharapkan, demi perbaikan
penerbitan selanjutnya.
Demikian dan semoga publikasi Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun
2013 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Palangka Raya, Oktober 2014
KEPALA BAPPEDA KOTA PALANGKA RAYA,
H. RAHMADI HN NIP. 19590518 198603 1 013
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA,
SINDAI M.O. SEA, SE NIP. 19580910 197803 2 001
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... iv
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
PROFIL PEREKONOMIAN KOTA PALANGKA RAYA ........................................ 4
Produk Domestik Regional Bruto ......................................................... 5
Inflasi ................................................................................................... 12
Perbankan ........................................................................................... 15
Distribusi Pendapatan Penduduk ......................................................... 19
Pembentukan Modal ........................................................................... 21
Indeks Pembangunan Manusia ............................................................ 22
LAMPIRAN TABEL ........................................................................................ 23
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 PDRB Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2003 - 2013 . 6
Tabel 2 PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga
Konstan 2000, Tahun 2003 - 2013 .............................................................. 7
Tabel 3 PDRB Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013 (Milyar
Rupiah) ........................................................................................................ 10
Tabel 4 PDRB Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2009-2013
(Milyar Rupiah) ............................................................................................ 10
Tabel 5 PDRB Perkapita Kota Palangka Raya Atas Dasar Berlaku dan Atas Dasar
Harga Konstan 2000, Tahun 2008 – 2013 ................................................... 11
Tabel 6 Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit, Tahun 2003-2013 ........... 13
Tabel 7 Posisi Kredit Rupiah dan Valuta Asing menurut Sektor Ekonomi di Kota
Palangka Raya Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah) ...................................... 17
Tabel 8 Posisi Penghimpunan Dana Rupiah dan Valuta Asing Menurut Jenis
Simpanan di Kota Palangka Raya (Jutaan Rupiah) ...................................... 18
Tabel 9 Distribusi Pendapatan Menurut Kriteria Bank Dunia dan Gini Ratio .......... 19
Tabel 10 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Atas Dasar Harga Berlaku dan
Konstan 2000 serta Pertumbuhannya Tahun 2003 -2013 (Milyar Rupiah) 21
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Perekonomian Kota Palangka Raya 2013 (persen) ...................... 7
Gambar 2 Pertumbuhan Ekonomi Kota Palangka Raya 2003-2013 (persen) .............. 8
Gambar 3 Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit, Tahun 2003-2013 ............ 13
Gambar 4 Trend Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya Tahun 2003 – 2013 ................... 14
Gambar 5 Trend Tingkat Inflasi Sampit Tahun 2003 – 2013 ........................................ 14
Gambar 6 Persentase Posisi Kredit Perbankan Rupiah dan Valuta Asing menurut
Penggunaan di Kota Palangka Raya 2006 –2013 ....................................... 16
Gambar 7 Indeks Pembangunan Kota Palangka Raya, 2010-2013 .............................. 22
PENDAHULUAN
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 2
Kota Palangka Raya sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Tengah merupakan satu-
satunya wilayah administrasi di Kalimantan Tengah yang berstatus Kota diantara 14 wilayah
administrasi setingkat dibawah provinsi. Namun demikian, secara fisik Kota Palangka Raya
mempunyai 3 (tiga) wajah yaitu wajah perkotaan, wajah perdesaan dan wajah hutan.
Kondisi ini memberikan tantangan tersendiri bagi pemerintah Kota Palangka Raya dalam
membangun Kota Palangka Raya. Kondisi ini semakin menantang lagi bila mengingat luas Kota
Palangka Raya yang mencapai 2.678,51 Km2.
Sejalan dengan pelaksanaan pembangunan nasional, Kota Palangka Raya dalam
kerangka otonomi daerah juga melaksanakan pembangunan di daerah yang meliputi segala
bidang. Strategi, kebijakan dan arah tujuan pembangunan Kota Palangka Raya dirumuskan dalam
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Palangka 2008-2013. Dalam
dokumen ini tercantum bahwa RPJM I (2008-2013) diarahkan untuk menata dan
membangun Kota Palangka Raya di segala bidang yang ditujukan untuk meningkatkan
kemandirian, kemajuan, kesejahteraan yang berkeadilan. Salah satu fokus pelaksanaan
pembangunan tersebut adalah pembangunan ekonomi.
Seperti halnya dalam pembangunan ekonomi nasional, pembangunan ekonomi
daerah juga bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan kinerja
perekonomian daerah serta memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat. Strategi
pembangunan yang dilaksanakan di daerah harus mengacu pada karakteristik yang
dimiliki daerah dengan mendayagunakan potensi sumber daya manusia, sumber-sumber
fisik serta kelembagaan lokal. Peran pemerintah daerah dalam bentuk kebijakan
pembangunan memiliki arti penting dalam menentukan keberhasilan tujuan
pembangunan ekonomi.
Untuk dapat menyusun perencanaan pembangunan yang kokoh dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerintah daerah memerlukan dukungan
ketersediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date. Salah satunya
adalah informasi yang memberikan gambaran capaian pembangunan ekonomi di Kota
Palangka Raya. Oleh karena itu, Bappeda Kota Palangka Raya bersama BPS melakukan
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 3
analisis profil perekonomian Kota Palangka Raya tahun 2013 agar Pemerintah Kota
Palangka Raya mampu menentukan sasaran yang tepat untuk pembangunan ekonomi ke
depan. Analisis ini membahas capaian pembangunan ekonomi dengan beberapa indikator
diantaranya pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan perbankan.
PROFIL PEREKONOMIAN
KOTA PALANGKA RAYA
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 5
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) digunakan untuk menggambarkan
pertumbuhan ekonomi suatu daerah/wilayah pada periode waktu tertentu, juga dapat
dijadikan sebagai barometer penting dalam mengukur hasil-hasil pembangunan yang
telah dilakukan. PDRB adalah jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan
oleh berbagai unit produksi di dalam suatu daerah atau wilayah dalam jangka waktu
tertentu (satu tahun).
Dalam perhitungan PDRB terdapat dua cara penilaian yaitu:
1. Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku berguna untuk melihat perubahan struktur
ekonomi pada satu tahun tertentu saja, tetapi juga bermanfaat untuk melihat
terjadinya pergeseran struktur ekonomi dari tahun ke tahun
2. Atas Dasar Harga Konstan
PDRB Atas Dasar Harga Konstan banyak digunakan untuk mengukur
pertumbuhan ekonomi, karena data ini mencerminkan pertumbuhan produksi
barang dan jasa secara riil dari tahun ke tahun. Mulai tahun 2000 PDRB
mengalami perubahan tahun dasar dari tahun dasar 1993 menjadi tahun
dasar 2000.
PDRB yang disajikan menurut sektoral dapat memperlihatkan struktur ekonomi
di suatu wilayah dan perkembangan ekonomi secara sektoral atau berdasarkan
lapangan usaha.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2013
PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan trend meningkat yang cukup tajam.
Hal ini dikarenakan peningkatan PDRB atas dasar harga berlaku dipengaruhi oleh
peningkatan harga dan produksi barang dan jasa yang terjadi pada tahun berjalan. Trend
kenaikan untuk PDRB berlaku menunjukkan bahwa pembangunan yang terjadi di Kota
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 6
Palangka Raya akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan
pertambahan penduduknya di tahun-tahun mendatang.
Tabel 1. PDRB Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2003 - 2013
Tahun PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rp)
(1) (2)
2003 1 347 639,43
2004 1 535 115,03
2005 1 743 643,09
2006 2 084 430,71
2007 2 364 686,24
2008 2 797 115,40
2009 3 107 861,47
2010 3 614 155,01
2011 4 147 987,15
2012*) 4 735 680,80
2013**) 5 475 730,58
Sumber : BPS Kota Palangka Raya Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku digunakan untuk melihat struktur perekonomian
suatu wilayah pada tahun tertentu. Struktur perekonomian Kota Palangka Raya selama
periode 2009 - 2013 didominasi oleh 3 (tiga) sektor yaitu Jasa-jasa, Pengangkutan dan
Komunikasi serta Perdagangan, Hotel dan Restoran. Pada tahun 2013 ketiga sektor ini
memberikan kontribusi sebesar 69,76 persen. Dari ketiga sektor dominan diatas, sektor
jasa-jasa masih menunjukkan komposisi angka tertinggi dalam kontribusi pembentukan
PDRB di Kota Palangka Raya dengan andil 35,50 persen. Disamping itu sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan selama kurun waktu lima tahun terus mengalami
kenaikan. Hal ini menunjukkan perkembangan usaha yang meningkat terjadi di kota
Palangka Raya dan juga memperlihatkan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
menggunakan jasa keuangan, dimana kegiatan tersebut merupakan faktor pendorong
tumbuhnya sektor ini.
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 7
Gambar 1. Struktur Perekonomian Kota Palangka Raya 2013 (persen)
Sumber : BPS Kota Palangka Raya
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000
PDRB atas dasar harga konstan juga selalu mengalami pertumbuhan yang positif
bahkan selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Tabel 2. PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Kota Palangka Raya Atas Dasar
Harga Konstan 2000, Tahun 2003 - 2013
Tahun PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rp)
Laju Pertumbuhan (%)
(1) (2) (3)
2003 1 054 776,39 3,63
2004 1 110 983,42 5,33
2005 1 171 485,38 5,45
2006 1 236 029,41 5,51
2007 1 306 394,09 5,69
2008 1 385 906,11 6,09
2009 1 462 785,90 5,55
2010 1 564 507,21 6,95
2011 1 673 899,06 6,99
2012*) 1 800 406,68 7,55
2013**) 1 939 378,50 7,72
Sumber : BPS Kota Palangka Raya Keterangan : *) Angka sementara
**) Angka sangat sementara
Pertanian 5.29
Pertambangan 1.4
Industri 4.15 Listrik,air &
gas 2.52
Bangunan 6.6
Perdagangan 16.66
Pengangkutan & Komunikasi
17.6
Keuangan 10.27
Jasa-jasa 35.50
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 8
Pada tahun 2013, Kota Palangka Raya mengalami percepatan pembangunan ekonomi.
Hal ini ditunjukkan dengan besaran pertumbuhan ekonomi sebesar 7,72 persen.
Meskipun di tahun 2009 terjadi pertumbuhan yang melambat, artinya ada beberapa
sektor yang mengalami penurunan tetapi pertumbuhan pada tahun-tahun berikutnya
semakin meningkat terutama pada tahun 2013 yang mencapai angka 7,72 persen. Hal
ini berjalan bersesuaian dengan kondisi atau fenomena yang terjadi di Kota Cantik ini,
yaitu dengan banyaknya pembangunan fasilitas umum seperti hotel, tempat rekreasi,
pusat perbelanjaan, pemukiman, tempat usaha baik berupa rumah toko (ruko), juga
peningkatan usaha di bidang perbankan dan lain-lain.
Dari hasil penghitungan PDRB tahun 2012 dan 2013 diketahui bahwa
pertumbuhan riil perekonomian Kota Palangka Raya pada tahun 2013 sebesar 7,72
persen. Laju pertumbuhan sebesar ini lebih tinggi dibanding dengan laju pertumbuhan
pada tahun 2012 yaitu sebesar 7,56 persen atau secara nominal PDRB pada tahun 2012
sebesar 1.800.406,68 juta rupiah dan 1.939.378,50 juta rupiah pada tahun 2013.
Pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya yang selalu diatas lima persen sejak tahun
2007 hal ini menunjukkan geliat perekonomian Kota Palangka Raya terus berkembang
kearah lebih baik sejalan dengan semakin membaiknya perekonomian regional maupun
nasional. Selama lima tahun terakhir (2009 – 2013) rata-rata laju pertumbuhan ekonomi
Kota Palangka Raya mencapai angka sebesar 6,95 persen.
Gambar 2. Pertumbuhan Ekonomi Kota Palangka Raya 2003-2013 (persen)
Sumber : BPS Kota Palangka Raya
3.63
5.33 5.45 5.51 5.69
6.09
5.55
6.95 6.99
7.55 7.72
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
6.5
7
7.5
8
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 9
Pada Gambar 2. dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan ekonomi naik secara tajam
pada periode 2003 – 2004 sebagai akibat adanya proses pemulihan ekonomi yang terjadi
di Kota Palangka Raya pasca krisis ekonomi yang menimpa secara nasional. Hal ini akan
berbeda jika dilihat pada periode 2004 – 2007 dimana perekonomian Kota Palangka Raya
sudah pada taraf stabil setelah periode krisis sehingga laju pertumbuhannya relatif agak
landai. Selanjutnya pada tahun 2009 laju pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya
kembali menurun sebagai dampak krisis ekonomi yang kembali melanda Indonesia tahun
2008. Pemerintah bergerak cepat dalam pemulihan kondisi ekonomi, termasuk juga
Pemerintah Kota Palangka Raya, sehingga pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013
laju pertumbuhan ekonomi terus meningkat, sehingga mencapai level 7,72 persen.
PDRB Penggunaan
Menurut strukturnya, tidak terjadi pergeseran pada peranan setiap komponen
dalam PDRB Kota Palangka Raya atas dasar harga berlaku tahun 2013. Sebagian besar
PDRB penggunaan masih digunakan untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga. Daalm
kurun waktu tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 sekitar 59 persen dari nilai PDRB,
paling banyak digunakan untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga. Selanjutnya
digunakan untuk pengeluaran konsumsi pemerintah dan untuk pembentukan modal
tetap bruto. Sedangkan pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba (lembaga tidak mencari
untung/non profit) dan pengeluaran untuk ekspor nilainya kecil.
Pada tahun 2013 Komponen konsumsi rumahtangga sebesar Rp. 3.281 milyar
(59,92 persen), diikuti oleh komponen impor sebesar Rp. 3.148,76 milyar (57,50 persen).
Disamping peranan impor yang cukup besar, persentase komponen impor juga
mengalami peningkatan, yang berarti bahwa porsi impor barang dan jasa sebagai salah
satu komponen supply juga terus meningkat. Komponen Pembentukan Modal Tetap
Bruto (PMTB) sebesar Rp. 2.443,38 milyar memberikan kontribusi sebesar 44,62 persen
pada tahun 2013. Relatif besarnya kontribusi PMTB menunjukkan bahwa geliat investasi
di Kota Palangka Raya masih bergerak ke arah positif. Kondisi ini tentu akan terus
memberikan dampak positif terhadap perekonomian, karena investasi akan membuka
lapangan kerja sehingga pendapatan masyarakat diharapkan akan semakin meningkat.
Komponen ekspor sebesar Rp. 295,13 milyar (5,39 persen) mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2012. Namun peranan komponen ekspor masih jauh lebih kecil
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 10
dibandingkan peranan impor, sehingga menempatkan ekonomi Kota Palangka Raya
sebagai net importir.
Tabel 3. PDRB Penggunaan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013 (Milyar Rupiah)
Komponen 2009 2010 2011 2012*) 2013**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pengeluaran Konsumsi
Rumah Tangga 2 141,77 2 247,43 2 495,82 2 873,53 3 281,00
2. Pengeluaran Konsumsi
Lembaga Swasta Nirlaba 79,54 94,69 114,06 142,50 172,38
3. Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah 1 117,63 1 340,52 1 592,00 1 891,53 2 289,63
4. Pembentukan Modal
Tetap Bruto 1 075,37 1 527,04 1 801,31 2 119,86 2 443,38
5. Perubahan Stok 204,53 137,58 218,84 136,05 142,99
6. Ekspor Barang-barang &
Jasa 171,73 209,39 236,70 259,66 295,13
7. Dikurangi: Impor Barang
& Jasa 1 682,71 1 942,50 2 310,74 2 687,45 3 148,76
Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) 3 107,86 3 614,16 4 147,99 4 735,68 5 475,73
Sumber : BPS Kota Palangka Raya
Tabel 4. PDRB Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2009-2013 (Milyar Rupiah)
Komponen 2009 2010 2011 2012*) 2013**)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pengeluaran Konsumsi
Rumah Tangga 998,32 1 053,87 1 121,86 1 201,75 1 281,44
2. Pengeluaran Konsumsi
Lembaga Swasta Nirlaba 42,42 44,21 46,20 48,56 52,13
3. Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah 555,42 613,91 692,77 776,59 871,29
4. Pembentukan Modal
Tetap Bruto 489,82 523,49 587,60 646,46 721,34
5. Perubahan Stok 105,30 130,67 137,86 148,49 157,04
6. Ekspor Barang-barang &
Jasa 89,13 94,89 101,36 104,61 111,08
7. Dikurangi: Impor Barang
& Jasa 817,63 896,53 1 013,75 1 126,05 1 254,94
Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) 1 462,79 1 564,51 1 673,90 1 800,41 1 939,38
Sumber : BPS Kota Palangka Raya
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 11
PDRB Perkapita
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu menjamin kemakmuran yang
tinggi pula bagi masyrakatnya. Tingkat pertumbuhan PDRB perkapita lebih menunjukkan
pada perkembangan kemakmuran, sebab bila dilihat dari sudut konsumsi, artinya
masyarakat akan mempunyai kesempatan untuk menikmati barang dan jasa yang lebih
banyak atau lebih tinggi kualitasnya. Selama periode 2008-2013 nilai PDRB Perkapita Kota
Palangka Raya selalu menunjukkan peningkatan, seperti terlihat pada tabel dibawah.
Tabel 5. PDRB Perkapita Kota Palangka Raya Atas Dasar Berlaku dan Atas Dasar
Harga Konstan 2000, Tahun 2008 – 2013
Tahun PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rp)
PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan (Rp)
(1) (2) (3)
2008 13.344.124,91 6.611.705,87
2009 14.422.634,85 6.788.342,10
2010 16.356.455,01 7.080.435,59
2011 18.463.398,69 7.450.810,38
2012*) 20.625.787,46 7.841.492,51
2013**) 24.390.782,09 8.638.657,02
Sumber : BPS Kota Palangka Raya
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 12
INFLASI
Inflasi di suatu daerah adalah indikator penting untuk bahan analisis ekonomi
karena menunjukkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang terjadi karena
adanya kegiatan ekonomi dengan adanya permintaan (demand) dan penawaran (supply).
Indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan inflasi pada publikasi ini adalah
perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Palangka Raya dan Indeks Harga Konsumen
Sampit yang diterbitkan secara bulanan oleh BPS pusat berdasar data hasil survei BPS
Provinsi Kalimantan Tengah.
Menurut para ahli ekonomi, inflasi yang wajar adalah maksimum 10 persen per
tahun. Inflasi di atas 10 persen (double digit inflation), selain merugikan masyarakat
berpendapatan tetap dan berpenghasilan rendah juga akan menyulitkan pertumbuhan
ekonomi daerah, atau dengan kata lain akan timbul stagnase ekonomi.
Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit
Untuk wilayah Kalimantan Tengah terdapat dua kota inflasi, yaitu Palangka Raya
dan Sampit. Sebagai bahan analisis pada penerbitan buku indikator ini akan disajikan
tingkat inflasi Kota Palangka Raya disandingkan dengan tingkat inflasi Sampit sebagai
bahan untuk menganalisa sejauh mana kaitan/hubungan perubahan harga yang terjadi di
Kota Palangka Raya terhadap kabupaten sekitarnya dalam hal ini Sampit.
Dari Tabel 4 dapat kita lihat bahwa fluktuasi harga terjadi baik di Kota Palangka
Raya maupun di Sampit. Dari tahun 2003 – 2013 ada kondisi dimana inflasi Kota Palangka
Raya lebih tinggi dari inflasi Sampit dan sebaliknya dapat terjadi pula justru inflasi di
Sampit lebih tinggi daripada di Kota Palangka Raya.
Inflasi di Kota Palangka Raya maupun di Sampit paling tinggi terjadi pada tahun
2005 yaitu masing-masing sebesar 12,12 persen dan 11,90 persen. Kenaikan harga-harga
yang terwakilkan dengan angka inflasi tersebut terjadi pada era krisis moneter. Kenaikan
harga barang-barang masih dalam kondisi yang tidak stabil karena pasokan barang
kebutuhan pokok masih belum lancar. Sedangkan inflasi terendah terjadi pada tahun
2009 dimana Kota Palangka Raya mencapai angka inflasi sebesar 1,39 persen sedangkan
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 13
Sampit mencapai 2,85 persen. Jika dilihat lebih jauh lagi, pada tahun 2006, 2007, dan
2010 angka inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit relatif berdekatan yang dapat diartikan
bahwa persentase kenaikan harga-harga di Kota Palangka Raya maupun di Sampit tidak
jauh berbeda.
Tabel 6. Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit, Tahun 2003-2013
Tahun Inflasi ( % )
Palangka Raya Sampit
(1) (2) (3)
2003 5,68 3,06
2004 7,25 6,97
2005 12,12 11,90
2006 7,72 7,75
2007 7,96 7,57
2008 11,65 8,89
2009 1,39 2,85
2010 9,49 9,53
2011 5,28 3,60
2012 6,73 4,69
2013 6,45 7,25
Sumber : BPS Kota Palangka Raya
Gambar 3. Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit, Tahun 2003-2013
Sumber : BPS Kota Palangka Raya
0
2
4
6
8
10
12
14
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Palangka Raya Sampit
(%)
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 14
Trend Inflasi Kota Palangka Raya dan Sampit
Apabila kita perhatikan Gambar 4 dan Gambar 5, garis trend inflasi Kota Palangka
Raya dan Sampit tidak sama. Garis trend Kota Palangka Raya dari tahun 2003 sampai
tahun 2013 mengalami kecenderungan menurun yang landai, sedangkan garis trend
inflasi Sampit menunjukkan kecenderungan menurun yang lebih tajam dibanding garis
trend inflasi Kota Palangka Raya.
Gambar 4. Trend Tingkat Inflasi Kota Palangka Raya Tahun 2003 – 2013
Sumber : BPS Kota Palangka Raya
Gambar 5. Trend Tingkat Inflasi Sampit Tahun 2003 – 2013
Sumber : BPS Kota Palangka Raya
02468
101214
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Palangka Raya Linear (Palangka Raya)
(%)
0
2
4
6
8
10
12
14
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Sampit Linear (Sampit )
(%)
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 15
PERBANKAN
Informasi mengenai potensi dana sangat berguna bagi pemerintah, dunia usaha
dan dunia perbankan, terutama bagi perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan
berkaitan dengan aktivitas ketiga lembaga tersebut. Bagi pemerintah informasi tentang
potensi dana dapat dimanfaatkan untuk antisipasi tingkat investasi dan tingkat
kesejahteraan masyarakat sebagai dampak pembangunan. Adapun bagi dunia usaha
informasi tersebut penting untuk antisipasi permintaan barang dan jasa, sedangkan bagi
dunia perbankan lebih diutamakan bagi upaya-upaya mobilisasi dana.
Upaya mobilisasi dana pada hakekatnya mengandung dua aspek
1. aspek peningkatan bagian dari penghasilan yang disisihkan untuk tabungan
(peningkatan saving rate) yang akan meningkatkan investasi
2. aspek peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana tabungan yang
ada, yang akan mendorong peningkatan hasil (produksi barang dan jasa) dari
investasi yang dilakukan
Posisi Kredit Perbankan Menurut Jenis Penggunaannya Tahun 2006 – 2013
Selama kurun waktu tahun 2006 -2013 posisi kredit perbankan pada posisi 31
Desember selalu mengalami peningkatan. Posisi kredit pada tahun 2013 mengalami
peningkatan sebesar 17,89 persen dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 3,92 trilyun
naik menjadi Rp. 3,62 trilyun pada tahun 2013. Adapun penggunaan kredit sebesar
tersebut paling banyak digunakan untuk konsumsi yang mencapai 62,24 persen dari total
penggunaan kredit pada tahun 2013, diikuti penggunaan untuk modal kerja sebesar 21,51
persen serta untuk investasi sebesar 16,25 persen. Terjadi peningkatan yang cukup
signifikan dari masing-masing penggunaannya di tahun 2013. Penggunaan untuk investasi
menunjukkan kenaikan cukup tajam sebesar 64,15 persen dibandingkan penggunaan
untuk investasi pada tahun 2012. Demikian juga penggunaan untuk modal kerja dan
konsumsi yang masing-masing meningkat 5,42 persen dan 14,16 persen dibanding tahun
2012.
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 16
Gambar 6. Persentase Posisi Kredit Perbankan Rupiah dan Valuta Asing menurut Penggunaan di Kota Palangka Raya 2006 – 2013
Sumber : Statistik Ekonomi - Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
(Bank Indonesia – Palangka Raya; Juli 2014)
Posisi Kredit Perbankan Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2009 – 2013
Menurut sektor ekonomi, posisi kredit perbankan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu
kredit yang diberikan berdasarkan lapangan usaha dan kepada bukan lapangan usaha.
Bila berdasarkan lapangan usaha digolongkan menjadi 9 sektor. Pada Tabel 7 kredit
perbankan yang diberikan, didominasi kredit kepada bukan lapangan usaha seperti kredit
untuk rumah tinggal, ruko, rukan dan kendaraan bermotor dengan persentase sebesar
62,24 persen dari total nilai kredit. Kemudian diikuti dengan sektor perdagangan, hotel &
restoran; listrik, gas dan air bersih dan sektor jasa-jasa dengan kontribusi masing-masing
sebesar 16,16 persen, 5,95 persen dan 3,68 persen. Dari uraian tadi sejalan dengan
gambaran sektor-sektor usaha yang berkembang di Kota Palangka Raya, dimana usaha
perdagangan makin menunjukkan kemajuan yang sangat pesat di kota cantik ini.
Pembangunan rumah tinggal maupun ruko bisa kita lihat makin banyak dibangun, dan
juga sektor jasa, yaitu jasa hiburan dan rekreasi seperti Kalawa Waterpark mulai
diresmikan dan dibuka untuk umum, terjadi juga di tahun 2012.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
62.84 61.04 70.45 69.18 72.22 69.51 64.27 62.24
8.17 9.24
9.60 11.78 6.76 7.87 11.67 16.25
28.99 29.72 19.95 19.04 21.02 22.62 24.06 21.51
Konsumsi Investasi Modal Kerja
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 17
Tabel 7. Posisi Kredit Rupiah dan Valuta Asing menurut Sektor Ekonomi di Kota
Palangka Raya Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah)
No. Sektor 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Berdasarkan Lapangan Usaha 513.319 538.914 954.455 1.400.294 1.744.770
1 . Pertanian, Peternakan,
Kehutanan & Perikanan 106.946 57.681 37.937 42.418 64.774
2 Pertambangan dan Penggalian 21.069 974 107.294 121.081 79.704
3 Industri Pengolahan 2.759 7.713 14.084 50.115 79.747
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 144 144 38.115 105.315 275.105
5 Konstruksi 57.697 55.261 67.763 167.085 125.115
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 238.480 311.433 427.986 579.174 746.774
7 Pengangkutan dan Komunikasi 2.077 4.374 28.313 56.441 57.033
8 Keuangan, Real Estate & Jasa
Perusahaan 78.639 58.590 95.508 122.489 146.292
9 Jasa-jasa 5.507 42.744 137.455 156.177 170.227
Bukan Lapangan Usaha
10 Lain-lain 1.152.205 1.400.748 2.176.124 2.518.924 2.875.682
Jumlah 1.665.523 1.939.662 3.130.579 3.919.218 4.620.452
Sumber : Statistik Ekonomi - Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Bank Indonesia – Palangka Raya; Juli 2014)
Posisi Penghimpunan Dana Perbankan di Kota Palangka Raya Tahun 2009 - 2013
Posisi penghimpunan Dana Rupiah dan Valuta Asing pada tahun 2009 sampai
dengan tahun 2013 selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2009 mencapai Rp 2,51
trilyun kemudian mengalami kenaikan dari tahun ke tahun hingga mencapai Rp. 5,18
trilyun pada tahun 2013. Mulai dari tahun 2009 - 2013 kenaikan jumlah penghimpunan
dana masyarakat di bank umum mulai menunjukkan angka yang tinggi, artinya
kepercayaan masyarakat untuk menyimpan uang di bank semakin membaik dan
kesadaran yang tinggi untuk memiliki rasa aman dalam penyimpanan harta benda
mereka.
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 18
Tabel 8. Posisi Penghimpunan Dana Rupiah dan Valuta Asing Menurut Jenis Simpanan di Kota Palangka Raya (Jutaan Rupiah)
Tahun Giro Simpanan Berjangka
Tabungan Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
2009 330.381 644.984 1.532.142 2.507.507
2010 654.005 785.854 2.085.762 3.525.621
2011 792.061 909.111 2.404.466 4.105.638
2012 894.097 1.197.240 2.916.621 5.007.958
2013 693.244 1.373.440 3.110.428 5.177.112
Sumber : Statistik Ekonomi - Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Bank Indonesia – Palangka Raya; Juli 2014)
Dari jumlah total penghimpunan dana tahun 2013 terjadi kenaikan sebesar 3,38
persen dibandingkan tahun 2012. Penghimpunan dana dalam bentuk rekening giro
mengalami penurunan sebesar 22,46 persen dibanding tahun 2012. Sedangkan rekening
simpanan berjangka dan tabungan masing-masing naik sebesar 14,72 persen dan 6,64
persen. Selanjutnya jika dilihat andil masing-masing jenis simpanan terhadap jumlah dana
yang tersimpan pada tahun 2013 maka dapat dilihat rekening giro memberikan andil
sebesar 13,39 persen, rekening simpanan berjangka sebesar 26,53 persen dan rekening
tabungan sebesar 60,08 persen sekaligus sebagai penyumbang andil terbesar yakni
melebihi separuh dari total seluruh simpanan yang berhasil dihimpun oleh seluruh Bank
di Kota Palangka Raya. Selama tahun 2013 di Kota Palangka Raya Bank-bank besar yang
sudah ada di kota ini, mulai banyak membuka unit-unitnya di setiap wilayah kota, seperti
BRI, BTN dan Mandiri, hal ini sebagai upaya untuk memudahkan pelayanan kepada
nasabahnya, dan merupakan strategi untuk membuka peluang penambahan nasabah
baru.
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 19
DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK
Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dengan terciptanya kemakmuran
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
serta stabilitas nasional yang sehat dan dinamis merupakan tujuan pokok dalam
pembangunan nasional. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu aspek yang
diperlukan untuk menggerakkan dan memacu pembangunan di berbagai bidang sekaligus
sebagai kekuatan utama pembangunan untuk mewujudkan pemerataan dan hasil-
hasilnya. Namun demikian pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi bukanlah satu-
satunya dan bukan pula merupakan tujuan akhir dari pembangunan. Tujuan
pembangunan adalah terciptanya masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera, lahir dan
batin.
Yang menjadi masalah sekarang adalah apakah pertumbuhan ekonomi yang
tinggi diikuti dengan tingkat pemerataan yang memadai, dan apakah hasil-hasil
pembangunan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendapatkan
data/informasi tentang besarnya pendapatan masyarakat dan tingkat pemerataannya,
digunakan suatu ukuran tingkat pemerataan, yaitu :
1. Kriteria Bank Dunia
2. Gini Ratio
Kriteria Bank Dunia
Menurut kriteria Bank Dunia kelompok pendapatan dibagi menjadi 3 (tiga)
kelompok yakni: 40% rendah, 40% menengah, dan 20% tertinggi. Berdasarkan
pengelompokan tersebut ketidakmerataan sebaran pendapatan diukur dari persentase
pendapatan yang dinikmati oleh 40% penduduk berpendapatan rendah. Bila kelompok ini
menerima kurang dari 12% dari total pengeluaran, maka tingkat ketidakmerataan
pendapatannya tinggi. Selanjutnya bila menerima 12% - 17% maka ketidakmerataan
pendapatannya sedang, dan bila diatas 17% ketidakmerataan pendapatannya rendah.
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 20
Gini Ratio
Nilai Gini Ratio (GR) berada antara 0 dan 1. Indikator ini digunakan untuk
mengukur ketimpangan dalam interval antara 0 - 1. Bila nilai GR bergerak mendekati 0
(nol) berarti tingkat pemerataan bertambah baik atau tingkat ketimpangan yang terjadi
rendah, dan apabila nilai GR bergerak mendekati 1 (satu) terjadi hal yang sebaliknya.
Tingkat ketimpangan pendapatan dikatakan rendah apabila nilai GR lebih kecil
dari 0,3; ketimpangan sedang apabila GR bernilai antara 0,3 – 0,5 dan ketimpangan tinggi
apabila nilai GR lebih besar dari 0,5.
Berdasarkan kriteria GR selama tahun 2007 - 2013, maka tingkat ketimpangan
pendapatan penduduk Kota Palangka Raya cukup rendah. Hal ini sesuai dengan kriteria
Bank Dunia, bahwa 40 persen penduduk berpenghasilan rendah telah menikmati hasil-
hasil pembangunan lebih dari 17 persen setiap tahunnya. Tetapi jika menggunakan
ukuran pemerataan pendapatan lainnya (Gini Ratio), terlihat bahwa tingkat ketimpangan
pendapatan penduduk pada periode tahun 2009-2013, pendapatan penduduk Kota
Palangka Raya termasuk dalam ketimpangan sedang, dimana nilainya diantara 0,30 – 0,5.
Bahkan ada kecenderungan tingkat ketimpangan semakin meningkat, terutama di tahun
2013 nilai GR mencapai 0,35.
Tabel 9. Distribusi Pendapatan Menurut Kriteria Bank Dunia dan Gini Ratio
Tahun
Distribusi Pendapatan Kriteria Bank Dunia
Gini Ratio 40% Penduduk Berpenghasilan
Rendah
40% Penduduk Berpenghasilan
Sedang
20% Penduduk Berpenghasilan
Tinggi (1) (2) (3) (4) (5)
2007 21,41 39,47 39,11 0,29
2008 22,52 39,42 38,06 0,28
2009 19,77 39,41 40,81 0,32
2010 20,15 38,40 41,45 0,32
2011 20,86 39,09 40,05 0,31
2012 20,07 39,13 40,80 0,32
2013 18,50 38,09 43,41 0,35
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 21
PEMBENTUKAN MODAL (INVESTASI)
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Kota Palangka Raya atas dasar harga
berlaku dan konstan selama kurun waktu 2003 – 2013 selalu menunjukkan laju
peningkatan yang positif. Laju pertumbuhan PMTB tertinggi pada tahun 2012 dengan
pertumbuhannya 12,25 persen. Peningkatan peranan PMTB menunjukkan adanya
percepatan investasi di Palangka Raya dari tahun ke tahun.
Tabel 10. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 serta Pertumbuhannya Tahun 2003 -2013 (Milyar Rupiah)
Tahun PMTB ADHB PMTB ADHK Pertumbuhan PMTB ADHK
(1) (2) (4) (5)
2003 385,34 340,69 2,03
2004 405,90 357,80 5,02
2005 475,51 393,27 9,91
2006 504,10 407,70 3,67
2007 820,09 429,52 5,35
2008 989,50 457,20 6,45
2009 1.075,37 489,82 7,13
2010 1.527,04 523,49 6,87
2011 1.801,31 587,60 12,25
2012*) 2.119,86 646,46 10,02
2013*) 2.443,38 721,34 11,58
Sumber : BPS Kota Palangka Raya
Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 22
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Pembangunan suatu daerah terus menerus dilakukan secara berkesinambungan
dan bertahap. Pengukuran pencapaian hasil pembangunan perlu dilakukan agar dapat
dilakukan evaluasi. Salah satunya dengan perhitungan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). IPM merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata sederhana dari
indeks harapan hidup (e0), indeks pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata lama
sekolah), dan indeks standar hidup layak. Sedangkan untuk mengukur kecepatan
perkembangan IPM dalam suatu kurun waktu digunakan reduksi shortfall per tahun
(annual reduction in shortfall). Ukuran ini secara sederhana menunjukkan
perbandingan antara capaian yang telah ditempuh dengan capaian yang masih harus
ditempuh untuk mencapai titik ideal (IPM=100).
IPM mencerminkan capaian kemajuan program pemerintah daerah di bidang
pendidikan, kesehatan dan ekonomi. IPM Kota Palangka Raya selama periode empat
tahun terakhir mengalami peningkatan menjadi 79,52 pada tahun 2013 (angka
sementara). Peringkat IPM Kota Palangka Raya menduduki rangking pertama di
Kalimantan Tengah.
Nilai reduksi shortfall Kota Palangka Raya tahun 2012-2013 menunjukan angka positif
yaitu sebesar 1,06 persen. Artinya upaya pembangunan pemerintah Kota Palangka Raya
terhadap peningkatan pembangunan manusia berpengaruh sebesar 1,06 persen. Jika
dibandingkan dengan Kabupaten lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah, angka ini hanya
bisa menduduki posisi diurutan kelima.
Gambar 7. Indeks Pembangunan Manusia Kota Palangka Raya, 2010-2013
Sumber : BPS Kota Palangka Raya
78.03
78.78
79.3 79.52
77
78
79
80
2010 2011 2012 2013
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 23
LAMPIRAN TABEL
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 24
Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) Menurut Lapangan Usaha 2011 – 2013 (Jutaan Rupiah)
LAPANGAN USAHA 2011 2012*) 2013**)
(1) (2) (3) (4)
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
237 140,69 258 718,53 289 746,42
Pertambangan dan Penggalian 61 794,34 66 093,39 76 923,81
Industri Pengolahan 187 319,08 202 560,05 227 163,49
Listrik, Gas dan Air Bersih 108 559,11 125 186,88 138 028,47
Bangunan 267 219,29 309 109,30 361 565,72
Perdagangan, Hotel dan Restoran 672 122,11 790 676,43 912 206,22
Pengangkutan dan Komunikasi 750 034,44 837 850,58 963 710,53
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 391 246,13 467 841,28 562 378,97
Jasa-jasa 1 472 551,95 1 677 644,37 1 944 006,95
Produk Domestik Regional Bruto 4 147 987,15 4 735 680,80 5 475 730,58
Sumber : BPS Kota Palangka Raya
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 25
Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga
Konstan (ADHK) Menurut Lapangan Usaha 2011 – 2013 (Jutaan Rupiah)
LAPANGAN USAHA 2011 2012*) 2013**)
(1) (2) (3) (4)
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
90 818,50 93 075,33 96 594,32
Pertambangan dan Penggalian 25 951,37 26 819,56 29 649,98
Industri Pengolahan 85 928,90 87 688,77 92 231,36
Listrik, Gas dan Air Bersih 25 335,84 27 118,90 28 633,00
Bangunan 136 518,39 147 917,68 159 848,77
Perdagangan, Hotel dan Restoran 320 735,12 354 673,64 380 458,17
Pengangkutan dan Komunikasi 288 867,64 301 076,31 315 990,40
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 127 959,05 146 868,22 169 760,67
Jasa-jasa 571 784,24 615 168,28 666 211,83
Produk Domestik Regional Bruto 1 673 899,06 1 800 406,68 1 939 378,50
Sumber : BPS Kota Palangka Raya
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 26
Tabel 3. Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Palangka Raya Menurut Kelompok Pengeluaran (2007 = 100), 2013
BULAN
Kelompok Pengeluaran
Bahan Makanan Makanan jadi,
Minuman,Rokok & Tembakau
Perumahan Sandang
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Januari 192,46 159,73 130,51 168,49
02. Februari 190,81 162,15 129,25 168,77
03. Maret 193,60 162,05 128,77 168,76
04. April 193,52 162,36 129,36 167,97
05. Mei 190,12 164,35 130,34 167,64
06. Juni 189,71 165,09 131,26 166,49
07. Juli 194,54 165,10 131,45 166,29
08. Agustus 201,63 166,85 131,91 167,63
09. September 192,18 167,61 132,39 170,69
10. Oktober 187,89 169,23 134,16 171,55
11. November 188,50 170,59 134,96 172,17
12. Desember 195,68 170,38 135,92 171,82
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 27
Lanjutan Tabel 3.
BULAN
Kelompok Pengeluaran
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi &
olahraga Transportasi &
Komunikasi Umum
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Januari 130,13 117,52 105,58 147,29
02. Februari 130,49 117,61 105,75 147,15
03. Maret 130,83 117,75 106,09 147,80
04. April 131,57 118,44 106,07 147,97
05. Mei 132,47 118,44 105,45 147,58
06. Juni 132,52 118,44 110,07 148,67
07. Juli 132,80 118,78 119,15 151,77
08. Agustus 133,03 119,64 118,18 153,85
09. September 134,21 119,64 117,23 151,85
10. Oktober 134,21 122,74 116,03 151,47
11. November 134,26 122,80 115,87 152,04
12. Desember 134,28 122,89 117,64 154,28
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 28
Tabel 4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota Se-Kalimantan Tengah Tahun 2012 - 2013
KABUPATEN/KOTA
IPM Peringkat Reduksi Shortfall
2012 2013 2012 2013 2012-2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kotawaringin Barat 74,69 75,11 4 4 1,65
Kotawaringin Timur 75,14 75,40 3 3 1,07
Kapuas 74,33 74,48 6 6 0,58
Barito Selatan 74,34 74,54 5 5 0,77
Barito Utara 75,97 76,13 2 2 0,68
Sukamara 72,88 73,24 13 13 1,33
Lamandau 73,13 73,29 12 12 0,62
Seruyan 73,24 73,36 11 11 0,43
Katingan 73,67 73,83 10 10 0,62
Pulang Pisau 72,75 73,18 14 14 1,56
Gunung Mas 74,08 74,26 7 7 0,72
Barito Timur 73,75 73,86 9 9 0,43
Murung Raya 73,77 73,98 8 8 0,80
Palangka Raya 79,30 79,52 1 1 1,06
KALIMANTAN TENGAH 75,46 75,68 7 7 0,88
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah
Profil Perekonomian Kota Palangka Raya Tahun 2013 29
Tabel 5. Komponen Penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota
Se Kalimantan Tengah Tahun 2012 - 2013
KABUPATEN/KOTA
Angka Harapan Hidup (tahun)
Angka Melek Huruf
(persen)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun)
Pengeluaran Per Kapita
Disesuaikan (ribu rupiah PPP)
2012 2013 2012 2013 2012 2013 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kotawaringin Barat 71,75 71,79 94,98 96,12 7,97 7,99 641,79 643,40
Kotawaringin Timur 69,84 69,92 98,77 98,78 8,08 8,08 649,44 652,24
Kapuas 71,02 71,11 97,24 97,29 7,34 7,35 641,86 643,00
Barito Selatan 68,42 68,47 98,98 99,28 8,47 8,48 644,94 646,15
Barito Utara 72,36 72,39 98,71 98,72 8,40 8,41 639,09 640,84
Sukamara 67,98 68,04 95,75 96,61 7,47 7,62 648,08 648,38
Lamandau 67,36 67,45 98,68 98,70 7,83 7,84 643,89 645,12
Seruyan 68,09 68,12 99,32 99,33 7,78 7,80 638,66 639,78
Katingan 67,70 67,72 99,49 99,50 8,36 8,45 640,94 641,96
Pulang Pisau 67,74 67,79 96,23 96,56 7,67 7,93 644,84 646,52
Gunung Mas 68,23 68,28 99,64 99,70 8,79 8,81 637,92 639,58
Barito Timur 67,98 68,00 98,01 98,03 8,83 8,84 639,69 640,91
Murung Raya 68,26 68,28 99,95 99,96 7,52 7,53 645,00 647,49
Palangka Raya 73,61 73,69 99,53 99,55 10,80 10,90 647,91 649,15
KALIMANTAN TENGAH 71,41 71,47 97,88 97,99 8,15 8,17 644,21 646,01
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah