profil article 33 indonesia
TRANSCRIPT
ARTICLE 33 INDONESIA
Strengthening Evidence-based and Progressive Policy ReformMemperkuat Perubahan Kebijakan Progresif Berlandaskan Bukti
Tebet Timur Dalam 1 M No. 10 Jakarta Selatan 12820, Indonesia
T/F: [email protected]
www.article33.or.id
Integrity of governance and public finance management
that support sustainable and inclusive development
in Indonesia
To promote good governance and
public finance management related to basic services, extractive resources, and
adaptation and mitigation of climate change in Indonesia.
VISION
MISSION
Integritas tata kelola dan pengelolaan keuangan publik
di Indonesia yang mendukung pembangunan
berkelanjutan dan inklusif
Mendorong peningkatan kualitas tata kelola dan
pengelolaan keuangan publik terkait pelayanan dasar, sumber daya ekstraktif,
serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia.
VISI
MISI
?Article 33 produces knowledge to encourage progressive policies. ?Characteristics of Article 33’s research:
qualified research, based on the needs of specific policy reform (policy research), and strengthened by a lot of internal researches.
Knowledge production
Progressive policy advocacy?Article 33 encourages evidence-based policy-making
process, with fair contestation mechanism involving public participation.?Therefore, every research conducted by Article 33
are informed by, and fed to, engagement with policy makers.
Social movement
?
?
Reform of the formal written regulations only, are not sufficient as prerequisites for a change, especially in the situation where the law enforcement is weak.Therefore, Article 33 seeks to engage and promote social movement to support the policy changes, for a wider reform.
To become a good research-based advocacy institution,
Article 33 develops 3 models of work...
Article 33 Indonesia focuses its competencies on public finance management and decentralization context
Produksi pengetahuan?Article 33 memproduksi pengetahuan
untuk mendorong kebijakan progresif.?Tiga ciri riset Article 33: riset berkualitas,
berbasis pada kebutuhan reformasi kebijakan yang spesifik, dan mengembangkan banyak riset internal.
Advokasi kebijakan progresif?Article 33 mendorong proses pembuatan kebijakan
yang berlandaskan bukti, dengan mekanisme kontestasi yang sehat, melibatkan partisipasi publik?Oleh karena itu, semua riset Article 33 berawal
dan berujung pada keterlibatan dengan lingkaran pembuat kebijakan.
Gerakan sosial
?
?
Perubahan kebijakan secara formal (hukum tertulis) tidaklah cukup sebagai prasyarat perubahan, khususnya dalam lingkungan dengan lembaga penegak aturan yang masih lemah. Oleh karenanya Article 33 berusaha terlibat dan mendorong kerja-kerja gerakan kemasyarakatan untuk perubahan yang lebih luas.
Untuk menjadi lembaga advokasi berbasis riset,
Article 33 mengembangkan 3 model kerja...
Article 33 memfokuskan kompetensi pada aspek keuangan publik dan isu desentralisasi.
Endorsed movements:
Targeted policy reform:Research for this issue:
The 1945 Constitution, Article 33, verse 3: “The earth and water…”
Article 33 explores the issue of adaptation and mitigation of climate change because it greatly affects public welfare and
ensures sustainable development.
?Forestry revenue stream mapping and management transparency
?Forest conservation and the role of forestry revenue-sharing fund
?Climate financing, decentralization and low-carbon development financing at the local level
?Compensation of environmental service, benefit sharing and conservation incentives in public sector for sustainable development (e.g. REDD+, PES/Payment for Environmental Service, and EFT/Ecological Fiscal Transfer)
?
?
Transparency of forestry revenues at the local level
Practices of PES and EFT at the local level
? Policy on transparency of forestry revenues (through the canals of EITI/Extractive Industries Transparency Initiative, SVLK/Timber Legality Verification System, and OGP/Open Government Partnership)
? Policy on revenue-sharing fund from forestry resources
? Policy on implementation and social robustness of REDD+, PES and EFT instruments
Focus Issue: Climate Change
Article 33 mendalami isu adaptasi dan mitigasi perubahan iklim karena isu ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat,
dan memastikan pembangunan berkelanjutan.
?Pemetaan aliran pendapatan dan transparansi pengelolaan penerimaan publik sektor kehutanan
?Konservasi hutan dan peran Dana Bagi Hasil sektor kehutanan
?Climate financing, desentralisasi dan pembiayaan low-carbon development di daerah
?Kompensasi jasa lingkungan, benefit sharing dan insentif konservasi di sektor publik untuk pembangunan berkelanjutan (contoh: REDD+, PES/Payment for Environmental Service, dan EFT/Ecological Fiscal Transfer).
Riset yang dikembangkan:
Gerakan yang didorong:
?
?
Transparansi pendapatan sektor kehutanan di daerah
Praktik PES dan EFT di dan antardaerah
?Kebijakan transparansi pendapatan sektor kehutanan (melalui kanal: EITI/Extractive Industries Transparency Initiative, SVLK/Sistem Verifikasi Legalitas Kayu dan OGP/Open Government Partnership)
?Kebijakan DBH SDA Kehutanan
?Kebijakan implementasi dan social robustness dari instrumen REDD+, PES dan EFT
Sasaran Perubahan Kebijakan:
Fokus Isu: Perubahan Iklim
UUD 1945, Pasal 33 Ayat 3: “Bumi dan air…”
?Kebijakan migas – transparansi pendapatan, struktur kelembagaan dan tata kelola migas
?Kebijakan minerba –partisipasi masyarakat dalam keputusan ekstraksi, proses perizinan, aliran pendapatan tambang, penggunaan
?Kebijakan DBH – formulasi, kesenjangan fiskal, transparansi, aturan penggunaan
Fokus Isu: Tata Kelola Sektor Ekstraktif
Riset yang dikembangkan:?Keputusan ekstraksi dan pelibatan
masyarakat
?Regulasi terkait migas dan tambang di daerah
?Mekanisme perizinan tambang
?Aliran pendapatan tambang
?Tipologi CSR ekstraktif
?Dana Bagi Hasil migas/tambang dan asimetri desentralisasi fiskal
?Manajemen penggunaan pendapatan migas/tambang
Gerakan yang didorong:
Article 33 mendalami isu tata kelola sepanjang rantai nilai sektor ekstraktif minyak, gas dan tambang: keputusan ekstraksi, kontrak dan perizinan, fiscal term dan
aliran pendapatan, distribusi dan penggunaan pendapatan untuk pembangunan.
?Transparansi pendapatan ekstraktif di tingkat daerah
?Praktik CSR sektor ekstraktif yang baik
?Praktik penggunaan pendapatan sektor ekstraktif untuk pelayanan dasar (earmarking)
“… dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara ” …
Sasaran perubahan kebijakan:Targeted policy reform:
?Policy on oil and gas –transparency of revenue, institutional structure and governance
?Policy on mineral and coal –public participation in extraction decisions, licensing process, mining revenue stream, utilization
?Policy on Revenue-Sharing Fund – formulation, fiscal gap, transparency, regulation of expenditure
?Decisions on extraction and public participation
?Regulations related to oil and gas and mining at the local level
?Mechanisms of mining licenses
?Mining revenue stream
?Typology of extractive CSR
?Revenue sharing of oil and gas and mining and asymmetry of fiscal decentralization
?Management on the use of oil and gas and mining revenues
Article 33 explores the governance issues along the value chain of extractive sectors of oil, gas and mining, including: decisions on extraction, contracts and licenses,
fiscal term and revenue streams, distribution and utilization for development.
?Transparency of extractive revenues at the subnational level
?Good practice of CSR within extractive sectors
?Practice of utilizing revenues of extractive sectors for basic services (earmarking)
Focus Issue: Extractive Governance
Research for this issue:
Endorsed movements:
“… and natural resources contained therein shall be controlled by the state ” …
Sasaran perubahan kebijakan:
?Akuntabilitas skema anggaran pendidikan melalui Jaringan LSM (Education Working Group) dan jaringan forum parlemen
?Akuntabilitas sistem keuangan asuransi sosial
Gerakan yang didorong:
Article 33 mendalami isu pendidikan dasar gratis, asuransi sosial dan pengentasankemiskinan, sebagai pilar-pilar memastikan kemakmuran rakyat.
Riset yang dikembangkan:
?Konsep kebijakan, postur alokasi dan akuntabilitas pendanaan pendidikan, khususnya mendukung pendidikan dasar gratis
?Kebijakan dan pendanaan asuransi sosial, khususnya untuk kelompok miskin
?Kebijakan dan alokasi pengentasan kemiskinan di daerah
?Kebijakan pendidikan dasar gratis
?Kebijakan asuransi sosial
?Kebijakan pengentasan kemiskinan (khususnya di daerah)
Fokus Isu: Kebijakan Sosial
“... dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
Article 33 explores the issues of free primary education, social insurance, and poverty alleviation, as the pillars to ensure the prosperity of the people.
?Concepts of policy, allocation posture and accountability of education funding, especially to support free primary education
?Policy and funding of social insurance, especially for the poor
?Policy and allocation of poverty eradication at the sub-national level
?Policy on free primary education
?Policy on social insurance
?Policy on poverty alleviation (especially in subnational level)
Focus Issue: Social Policy
?Accountability of education financing scheme through NGO Education Working Group and Education Parliamentary Forum
?Accountability of social insurance financial system
Research for this issue: Targeted policy reform:
Endorsed movements:
“... and be utilized for the greatest prosperity of the people.”