probosciger atterimus

4
HANNI TSAAQIFAH (M0409023) Probosciger aterrimus Taksonomi dan Deskripsi Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Aves Ordo: Psittaciformes Famili: Cacatuidae Genus: Probosciger Spesies: Probosciger aterrimus Kakatua Raja atau Probosciger aterrimus merupakan jenis burung yang ukuran fisiknya terbesar diantara kerabat Kakatua dimana panjang tubuh sekitar 60 cm. Tak mengherankan jika burung ini disebut sebagai Kakatua Raja. Ciri khas lainnya adalah warna tubuhnya yang berwarna hitam keabu-abuan mulai dari bulu sayap, punggung, tungging, leher bagian depan, dada, perut, penutup ekor bagian bawah, ekor, paruh, dan kaki sehingga burung ini sering disebut pula sebagai Kakatua Hitam. Burung ini memiliki kulit pipi berwarna merah dan paruh besar berwarna kehitaman. Paruh burung ini tak tertutup rapat dikarenakan ukuran bagian atas dan bawah yang berbeda. Di kepalanya terdapat jambul besar yang dapat ditegakkan. Untuk bagian sayap dan ekor membundar Kakatua jantan dan betina memiliki kenampakan yang hampir sama. Namun ada cara untuk membedakan antara jantan dan betina yaitu dari berat, ukuran tubuh dan paruh. Biasanya berat burung betina berukuran lebih kecil dengan berat sekitar 500-900 gram, sedangkan pejantan antara 540-

Upload: hanni-tsaaqifah

Post on 24-Jul-2015

41 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: probosciger atterimus

HANNI TSAAQIFAH (M0409023)

Probosciger aterrimus

Taksonomi dan Deskripsi

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Psittaciformes

Famili: Cacatuidae

Genus: Probosciger

Spesies: Probosciger aterrimus

Kakatua Raja atau Probosciger aterrimus

merupakan jenis burung yang ukuran fisiknya terbesar diantara kerabat Kakatua dimana

panjang tubuh sekitar 60 cm. Tak mengherankan jika burung ini disebut sebagai

Kakatua Raja. Ciri khas lainnya adalah warna tubuhnya yang berwarna hitam keabu-

abuan mulai dari bulu sayap, punggung, tungging, leher bagian depan, dada, perut,

penutup ekor bagian bawah, ekor, paruh, dan kaki sehingga burung ini sering disebut

pula sebagai Kakatua Hitam. Burung ini memiliki kulit pipi berwarna merah dan paruh

besar berwarna kehitaman. Paruh burung ini tak tertutup rapat dikarenakan ukuran

bagian atas dan bawah yang berbeda. Di kepalanya terdapat jambul besar yang dapat

ditegakkan. Untuk bagian sayap dan ekor membundar

Kakatua jantan dan betina memiliki kenampakan yang hampir sama. Namun ada

cara untuk membedakan antara jantan dan betina yaitu dari berat, ukuran tubuh dan

paruh. Biasanya berat burung betina berukuran lebih kecil dengan berat sekitar 500-900

gram, sedangkan pejantan antara 540-1100 gram. Begitu pula dengan ukuran paruh.

Burung betina memilki ukuran paruh yang lebih kecil.

Untuk perilaku terbangnya lurus dan mendatar dengan beberapa kepakan

perlahan, kemudian melayang pendek. Kadang terbang sendiri, berpasangan, dan dalam

kelompok yang terdiri dari lima atau enam ekor.

Pakan Kakatua Raja adalah biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan dan tunas

daun. Paruh yang tak tertutup rapat berguna untuk menahan dan membuka biji-bijian

pada saat dikonsumsi.

Habitat dan Sebaran di Indonesia

Jenis burung ini menghuni kawasan hutan hujan tropis. Mereka tinggal di

pohon-pohon besar dan tinggi untuk bersarang dan berkembang biak.

Page 2: probosciger atterimus

HANNI TSAAQIFAH (M0409023)

Probosciger aterrimus

Daerah sebaran di Indonesia adalah di Indonesia bagian timur mulai dari

kepulauan Aru, pulau Misool, Pulau Yapean, Pulau Sariba, pulau Misima, Irian Barat

sampai Papua dari ketinggian permukaan laut sampai 750 m (jarang mencapai 1300 m).

Kemampuan Reproduksi

Kakatua Raja berkembang biak sekitar bulan Agustus samapi Januari. Selama

musim kawin, burung jantan dan betina berdekatan satu sama lain dengan sayap yang

dibuka lebar. Sebelum melakukan perkawinan, jantan akan membuat siulan yang keras

dan menunduk-nundukkan kepalanya berkali-kali hingga kulit wajahnya berubah

menjadi sangat merah. Kaktua raja termasuk hewan monogami sehingga setia tehadap

pasangan dan tinggal bersama pasangannya seumur hidupnya. Sarang disusun di dalam

lubang pohon, biasanya pada batang yang sudah mati.

Burung ini hanya bertelur satu telur per sarang. Telur berwarna putih dan

diengrami oleh kedua induk secara bergantian selama 30-33 hari. Setelah enam puluh

hari pasca menetas, anak burung meninggalkan sarang.

Status Keterancaman

Status keterancaman dari spesies ini:

IUCN Red List dikategorikan (Least

Concern) beresiko rendah, karena burung ini

masih sering ditemukan di habitat aslinya

meskipun terancam oleh hilangnya habitat

hutan dan penangkapan liar yang terus

berlanjut untuk perdagangan.

CITIES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild

Fauna and Flora) Appendix I dimana merupakan daftar dan melindungi spesies

tumbuhan dan satwa liar yang terancam dari segala bentuk perdagangan

internasional secara komersial.

Sumber

http://omkicau.com/2010/09/03/kakatua-raja-or-indonesia-palm-cockatoo/ diakses pada

Rabu, 20 Juni 2012

http://satopepelakan.blogspot.com/2011/01/burung-kakak-tua-raja.html diakses pada

Rabu, 20 Juni 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Kakatua_Raja diakses pada Rabu, 17 Juni 2012