print proposal

18
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Tinjauan Teori 1. Status Pekerjaan Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menafkahi diri dan keluarganya dimana pekerjaan tersebut tidak ada yang mengatur dan dia bebas karena tidak ada etika yang mengatur. Pekerjaan berbeda dengan profesi dimana Profesi adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menafkahi diri dan keluarganya dimana profesi tersebut diatur oleh Etika Profesi dimana Etika Profesi tersebut hanya berlaku sesama Profesi tersebut. Perbedaanya Profesi Ada Etika yang mengatur Menghasilkan jasa bagi orang lain Tidak ada campur tangan orang lain Pekerjaan Tidak ada Etika yang mengatur Tidak ada menghasilkan jasa bagi orang lain Adanya campur tangan orang lain Karena tidak adanya batasan dan etika pada pekerjaan makan manusia bebas apakah dia ingin bekerja atau tidak bekerja. 2. Pengetahuan

Upload: rona-chania

Post on 24-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN KEPUSTAKAANA. Tinjauan Teori1. Status PekerjaanPekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menafkahi diri dan keluarganya dimana pekerjaan tersebut tidak ada yang mengatur dan dia bebas karena tidak ada etika yang mengatur. Pekerjaan berbeda dengan profesi dimana Profesi adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menafkahi diri dan keluarganya dimana profesi tersebut diatur oleh Etika Profesi dimana Etika Profesi tersebut hanya berlaku sesama Profesi tersebut.PerbedaanyaProfesi Ada Etika yang mengatur Menghasilkan jasa bagi orang lain Tidak ada campur tangan orang lainPekerjaan Tidak ada Etika yang mengatur Tidak ada menghasilkan jasa bagi orang lain Adanya campur tangan orang lain Karena tidak adanya batasan dan etika pada pekerjaan makan manusia bebas apakah dia ingin bekerja atau tidak bekerja.2. Pengetahuana. pengertian pengetahuanPengetahuan merupakan hasil dari tahu. Dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam bentuk tindakan seseorang (overt behavior) (Arikunto, 2002).Pengetahuan merupakan hasil tahu terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu sesuai dengan teori yang ada bahwa pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya suatu sikap atau tindakan seseorang (Notoatmodjo,2003).b. tingkatan pengetahuanMenurut Soekidjo Notoadmodjo, pengetahuan dibagi menjadi enam tingkatan yang tercakup dalam domain kognitif yaitu :1) Tahu (know)Dapat diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu (know) ini merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.2) Memahami (comprehension)Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Seseorang yang telah faham terhadap objek atau materi tersebut harus dapat menyimpulkan dan menyebutkan contoh, menjelaskan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.3) Aplikasi (application)Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus dan metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.4) Analisis (analysis)Arti dari analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintesis (synthesis)Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian kepada suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu adalah kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada, misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.6) Evaluasi (evaluation)Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian penilaian ini didasarkan pada suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada misalnya dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya diare di suatu tempat dan sebagainya.

Pengetahuan berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia karena semakin tinggi pengetahuan di suatu daerah maka peningkatan kesehatan pada daerah tersebut juga akan tinggi.

c. Kategori tingkat pengetahuanPengetahuan bisa didapatkan dengan cara formal dan informal, secara formal pengetahuan didapatkan melalui pendidikan di bangku sekolah maupun di bangku kuliah. Sedangkan secara informal pengetahuan dapat diperoleh melalui konsultasi, media cetak, media elektronik, poster, iklan, dll.Tingkat pengetahuan dibagi atas bagian, yaitu:1) TinggiPengetahuan tinggi diartikan jika seseorang sudah mampu mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisa dan menghubungkan antara suatu materi dengan materi lainnya (sintesis) serta kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu objek (evaluasi). Pengetahuan tinggi dikatakan apabila nilainya 76-100%2) Sedangpengetahuan sedang diartikan apabila individu kurang mampu untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisa dan menghubungkan antara suatu materi dengan materi lainnya (sintesis) serta kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu objek (evaluasi). Pengetahuan sedang dikatakan apabila nilainya 60-75 %3) RendahPengetahuan rendah diartikan apabila individu kurang mampu untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan, mengevaluasi dan menghubungkan antara suatu materi atau objek. Pengetahuan rendah diartikan apabila nilai < 60 %

3. Posyandua. pengertian posyanduPosyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, 2006).Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).b. Tujuan Posyandu1) Tujuan UmumMenunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.2) Tujuan Khusus Meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB. Sasaran Posyanduc. Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya : Bayi Anak balita Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui Pasangan Usia Subur (PUS)d. Fungsi Posyandu Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan ketrampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI dan AKB Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan Aki dan AKB.e. Persyaratan dan Lokasi Posyandu1. Persyaratan Posyandu Penduduk RW terdapat 100 orang balita Terdiri dari 120 kepala keluarga Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa) Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok tidak terlalu jauh2) Lokasi/Letak Posyandu Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri Dapat merupakan lokal tersendiri Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya.f. Prinsip Dasar dan Kegiatan Posyandu1) Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat di mana terdapat perpaduan antara pelayanan professional dan non professional2) Adanya kerja sama lintas program yang baik (KIA, KB, gizi, Imunisasi, Penanggulangan diare).3) Kelembagaan, masyarakat (pos desa, kelompok timbang/pos timbang, pos imunisasi, pos kesehatan dan lain-lain).4) Mempunyai sasaran penduduk yang sama (bayi 0-1 tahun, anak balita 1-4 tahun, ibu hail, PUS).5) Pendekatan yang digunakan adalah pengembangan dan PKMD/DHC.

g. Pengelola PosyanduPengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua, seorang bendahara. Kriteria pengelola Posyandu antara lain sebagai berikut : Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh masyarakat setempat. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu memotivasi masyarakat. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.

Kriteria kader Posyandu antara lain sebagai berikut : Diutamakan berasal dari anggota masyarakat setempat Dapat membaca dan menulis huruf latin Mempunyai jiwa pelopor, pembaharu dan penggerak masyarakat Bersedia bekerja secara sukarela, memiliki kemampuan dan waktu luangh. Kegiatan Utama Posyandu1) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)a) Ibu hamilPelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup : Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh kader Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu diselenggarakan Kelompok Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari lain sesuai dengan kesepakatan. Kegiatan kelompok Ibu Hamil antar lain sebagai berikut : Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil , persiapan persalinan, persiapan menyusui, KB dan gizi Perawatan payudara dan pemberian ASI Peragaan pola makan ibu hamil Peragaan perawatan bayi baru lahir Senam ibu hamil.

b) Ibu Nifas dan menyusuiPelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup: Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas, perawatan kebersihan jalan lahir (vagina). Pemberian vitamin A dan tablet besi Perawatan payudara Senam ibu nifasc) Bayi dan anak balitaAdapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup : Penimbangan berat badan Penentuan status pertumbuhan Penyuluhan Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke Puskesmas.

2) Keluarga BerencanaPelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan.3) ImunisasiPelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada petugas Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program, baik terhadap bayi dan balita maupun terhadap ibu hamil.4) GiziPelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil dan WUS. Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin A dan pemberian sirup Fe.5) Pencegahan dan Penanggulangan DiarePencegahan diare di Posyandu dilakukan antar lain dengan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penangulangan diare di Posyandu dilakukan antara lain penyuluhan, pemberian larutan gula garam yang dapat dibuat sendiri oleh masyarakat atau pemberian oralit yang disediakan (Depkes RI, 2006, Pedoman Umum dan Pengelolaan Posyandu).

Bagan Kegiatan Posyandu

PosyanduPosyandu Model/Plus

Meja IPendaftaranMeja IPendaftaran

Meja IIPenimbanganMeja IIPenimbangan

Meja IIIPengisian KMSMeja IIIPengisian KMS

Meja IVpenyuluhanpemberian PMT, Oralit, Fe, Vit. A dan lain-lainMeja IVpenyuluhanpemberian PMT, Oralit, Fe, Vit. A dan lain-lain

Meja VPelayanan KIA, KB, Imunisasi dan pengobatan

Meja VIPenyuluhan tambahan seperti agama, koperasi/ pertanian, perikanan dll, sesuai kebutuhan

Meja VIIKotak saran Pembahasan masalah-masalah yang ada di Posyandu

i. Penyelenggaraan Posyandu1) Tujuan Penyelenggaraan Posyandua. Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil, melahirkan dan nifas)b. Membudayakan NKKBSc. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahterad. Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera(www.google.com, Bagian Kependudukan dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, 2004).2) Waktu PenyelenggaraanPenyelenggaraan Posyandu pada hakekatnya dilaksanakan dalam 1 (satu) bulan kegiatan.3) Tempat PenyelenggaraanTempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya berada pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelenggaraan tersebut dapat disalah satu rumah warga, halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai RW/TR/dusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat yang dapat disebut dengan nama Wisma Posyandu atau sebutan lainnya.4) Penyelenggaraan KegiatanKegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan dimonitori oleh Kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Jumlah minimal kader untuk setiap posyandu adalah 5 (lima) orang. Jumlah ini sesuai dengan jumlah kegiatan utama yang dilaksanakan oleh Posyandu, yakni yang mengau pada sistem 5 meja.

j. Tingkat Perkembangan PosyanduPerkembangan masing-masing Posyandu tidak sama. Dengan demikian, pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda. Untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu, telah dikembangkan metode dan alat yang dikenal dengan nama Telaah Kemandirian Posyandu. Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu yang secara umum dibedakan atas 4 tingkatan sebagai berikut:a) Posyandu PratamaPosyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin bulanan Posyandu, di samping karena jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader.b) Posyandu MadyaPosyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah, yaitu kurang dari 50%. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan cakupan dengan mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu. Contoh intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Pelatihan tokoh masyarakat, menggunakan Modul Eskalasi Posyandu dengan metode simulasi. Menerapkan pendekatan PKMD, terutama SMD dan MMD di Posyandu, dengan tujuan untuk merumuskan masalah dan menetapkan cara penyelesaiannya, dalam rangka meningkatkan cakupan Posyandu

c) Posyandu PurnamaPosyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50,% KK di wilayah kerja Posyandu. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat antara lain:a. Sosialisasi program dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman masyarakat tentang dana sehat.b. Pelatihan dana sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat, dengan cakupan anggota lebih dari 50% KK. Peserta pelatihan adalah para tokoh masyarakat, terutama pengurus dana sehat desa/kelurahan, serta untuk kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu.

d) Posyandu MandiriPosyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu. Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk pembinaan program dana sehat, sehingga terjamin kesinambungannya. Selain itu dapat dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah dan kemampuan masing-masing yang dirumuskan melalui pendekatan PKMD.

k. Factor- factor penyebab ketidak hadiran balita ke posyandusecara bivariate faktor-faktor yang berhubungan terhadap kunjungan Balita ke posyandu adalah faktor, umur Balita, pengetahuan tenaga penolong persalinan, kemampuan membaca, jumlah anak, status pekerjaan ibu, ketersediaan waktu ibu untuk merawat anak. Secara multivariate faktor-faktor yang berpengaruh adalah terhadap kunjungan Balita ke posyandu adalah umur Balita, kemampuan ibu membaca, tenaga penolong persalinan dan jumlah anak.

\