prinsip percobaan

5
Prinsip Percobaan Sifat reduksi oksidasi logam besi, tembaga, dan seng diketahui dengan mereaksikan logam tersebut dengan iodin menggunakan katalis air. Sifat kereaktifan logam alkali dilakukan dengan mereaksikan logam natrium dengan air yang diberi perlakuan. Kereaktifan logam alkali tanah dengan mereaksikan logam magnesium dan logam kalsium dengan air dengan diberi perlakuan berupa pemanasan. Dan untuk melihat hasil reaksi dari logam alkali dan alkali tanah ditambahkan dengan indikator phenolpthalein SIFAT FISIKA ALUMUNIUM Unsur Alumunium Simbol Al Nomor Atom 13 Massa Atom Relatif 26,98 Konfigurasi Elektron 1s 2 2s 2 2p6 3s 2 3p 1 Titik Didih ( o C) 660,4 Titik Leleh( o C) 2467 Rapatan pada 25 o C (gram/cm 3 ) 2,70 Warna Metalik Energi Ionisasi (kJ/mol) 277,6 Afinitas Elektron (kJ/mol) 42,6 Keelektronegatifan 1,61 Jari-jari Ion 0,51 Jari-jari Atom 1,43 Potensial Elektrode -1,71

Upload: nhinie-geperchi

Post on 26-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip Percobaan

Prinsip Percobaan

Sifat reduksi oksidasi logam besi, tembaga, dan seng diketahui dengan mereaksikan logam tersebut

dengan iodin menggunakan katalis air. Sifat kereaktifan logam alkali dilakukan dengan mereaksikan

logam natrium dengan air yang diberi perlakuan. Kereaktifan logam alkali tanah dengan mereaksikan

logam magnesium dan logam kalsium dengan air dengan diberi perlakuan berupa pemanasan. Dan

untuk melihat hasil reaksi dari logam alkali dan alkali tanah ditambahkan dengan indikator

phenolpthalein

SIFAT FISIKA ALUMUNIUM

Unsur Alumunium

Simbol Al

Nomor Atom 13

Massa Atom Relatif 26,98

Konfigurasi Elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1

Titik Didih (oC) 660,4

Titik Leleh(oC) 2467

Rapatan pada 25oC (gram/cm3) 2,70

Warna Metalik

Energi Ionisasi (kJ/mol) 277,6

Afinitas Elektron (kJ/mol) 42,6

Keelektronegatifan 1,61

Jari-jari Ion 0,51

Jari-jari Atom 1,43

Potensial Elektrode -1,71

Daya Hantar Panas 2,1

Daya Hantar Listrik 38    10-3

Page 2: Prinsip Percobaan

SIFAT KIMIA ALUMUNIUM

  Merupakan unsur yang sangat reaktif dan reduktor yang baik

  Bereaksi dengan air dan melepaskan H2 dan alumunium oksida yang ulet dan menempel pada

logam yang melindungi masuknya air serta oksigen

2 Al(s) + 3 H2O(l) à Al2O3(s) + 3 H2(g)

Oksida ini dibuat khusus melapis tipis alumunium di anoda dalam sel elektrolistik è

Alumunium anodis.

  Alumunium bersifat amfoter dan dapat larut dalam asam atau basa encer

2 Al(p) + 6 H+(aq) à 2 Al+

(aq) + 3 H2(g)

2 Al(p) + 2 OH-(aq) + 2 H2O(l) à 2 AlO2

-(aq) + 3 H2(g)

  Reaksi Termit

Sifat afinitas terhadap oksigen dari alumunium yang secara spontan akan melepaskan

sejumlah kalor yang cukup untuk melelehkan hasil reaksinya

Al(s) + Fe2O3(s) à Al2O3(c) + 2 Fe(c)

Kalor yang dihasilkan mencapai 3000 oC

BESI

Sifat Fisika 

1. Pada suhu kamar berwujud padat, mengkilap dan berwarna keabuabuan.2. Merupakan logam feromagnetik karena memiliki empat electron tidak berpasangan pada orbital d. 3. Penghantar panas yang baik.4. Kation logam besi Fe berwarna hijau (Fe2+) dan jingga (Fe3+). Hal ini disebabkan oleh adanya elektron tidak berpasangan dan tingkat energi orbital tidak berbeda jauh. Akibatnya, elektron mudah tereksitasi ke tingkat energi lebih tinggi menimbulkan warna tertentu. Jika senyawa transisi baik padat maupun larutannya tersinari cahaya maka senyawa transisi akan menyerap cahaya pada frekuensi tertentu, sedangkan frekuensi lainnya diteruskan. Cahaya yang diserap akan mengeksitasi elektron ke tingkat energi lebih tinggi dan cahaya yang diteruskan menunjukkan warna senyawa transisi pada keadaan tereksitasi.

.      5. Sifat – sifat besi yang lain:

titik didih 3134 K

titik lebur 1811 K

Page 3: Prinsip Percobaan

massa atom 55,845(2) g/mol

konfigurasi electron [Ar] 3d6 4s2

massa jenis fase padat 7,86 g/cm³

massa jenis fase cair pada titik lebur 6,98 g/cm³

kalor peleburan 13,81 kJ/mol

kalor penguapan 340 kJ/mol

Elektronegativitas 1,83 (skala Pauling)

jari-jari atom 140 pm

 

      Besi merupakan unsur transisi yang mempunyai sifat logam sebagaimana semua unsur

transisi lainnya. Sifat logam ini dipengaruhi oleh kemudahan unsur tersebut untuk melepas

elektron valensi. Selain itu, keberadaan electron pada blok d yang belum penuh menyebabkan

unsur Fe memiliki banyak elektron tidak berpasangan. Elektron- elektron tidak berpasangan

tersebut akan bergerak bebas pada kisi kristalnya sehingga membentuk ikatan logam yang lebih

kuat dibandingkan dengan unsur golongan utama. Adanya ikatan logam ini menyebabkan titik

leleh dan titik didih serta densitas unsur Fe cukup besar sehingga bersifat keras dan kuat.

      Pergerakan elektron- elektron yang tidak berpasangan pada kisi kristal juga menyebabkan

logam besi bersifat konduktor atau penghantar panas yang baik. Apabila logam besi diberikan

kalor atau panas, energy kinetik elektron akan meningkat. Dengan demikian, elektron

memindahkan energinya ke elektron yang lain sehingga panas merambat ke seluruh bagian

logam besi tersebut.

 

Sifat Kimia 1. Unsur besi bersifat elektropositif (mudah melepaskan elektron) sehingga bilangan oksidasinya bertanda positif.2. Fe dapat memiliki biloks 2, 3, 4, dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan energy elektron pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d juga terlepas ketika terjadi ionisasi selain electron pada subkulit 4s.3. Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara yang lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu.

Page 4: Prinsip Percobaan

4. Memiliki bentuk allotroik ferit, yakni alfa, beta, gamma dan omega dengan suhu transisi 700, 928, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta, sifat magnetnya menghilang meski pola geometris molekul tidak berubah.5. Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti halogen, sulfur, pospor, boron, karbon dan silikon.6. Larut dalam asam- asam mineral encer.. Oksidanya bersifat amfoter.

SENG