prinsip kerja hidroulick pada fork lift

34
MAKALAH “TEKNIK ALAT BERAT” prinsip kerja sistem hidrolik pada forklift DIBUAT OLEH Suyitno 53044/2010 FAKULTAS TEKNIK

Upload: senooto

Post on 06-Aug-2015

4.818 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

MAKALAH

“TEKNIK ALAT BERAT”

prinsip kerja sistem hidrolik pada forklift

DIBUAT OLEH

Suyitno 53044/2010

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

Page 2: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang.

Forklift alat bantu kendaraan yg sering digunakan tuk berbagai keperluan khususny tuk

mereka yg berkecimpung dalam dunia logistic, dimana fungsi utamanya sebagai alat

transportasi dan pengangkat barang-barang khusunya tuk barang-barang berat.

Tuk menjaga keawetan sebuah forklift dibutuhkan perawatan tersendiri, pergantian spare

part forklift pada bagian-bagian yg rusak menjadi keharusan guna memperpanjang masa

guna forklift dan juga agar tidak berimbas pada bagain-bagaian yg lain.

Perawatan forklift tidak hanya sebatas pada pergantian spare part forklift yg telah rusak

numun termsuk cara pakai itu sendiri, tuk lebih mengenal pemakaian sebuah forklift

berikut ini beberapa bagian dari forklift yg harus adan ketahui

Fork, merupakan bagian utama dari kendaraan forklift yg berfungsi sebagai penopang

tuk membawa dan mengangkat barang. Fork berbentuk dua buah besi lurus dgn panjang

rata-rata 2.5 m. Posisi peletakan barang di atas pallet masuk ke dalam fork juga

menentukan beban maksimal yg dapat diangkat oleh sebuah forklift

Carriage, Carriage merupakan bagian dari spere part forklift yg berfungsi sebagai

penghubung antara mast dan fork. Ditempat inilah fork melekat. Carriage juga berfungsi

sebagai sandaran dan pengaman bagi barang-barang dalam pallet tuk transportasi atau

pengangkatan.

Mast, Mast merupakan bagian utama terkait dgn fungsi kerja sebuah fork dalam forklift.

Mast adalah satu bagian yg berupa dua buah besi tebal yg terkait dgn hydrolic system

dari sebuah forklift. Mast ini berfungsi tuk lifting dan tilting.

Page 3: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

Overhead Guard, Overhead guard adalah pelindung bagi seorang forklift driver. Fungsi

pelindungan ini terkait dgn safety user dari kemungkinan terjadinya barang yg jatuh saat

diangkat atau diturunkan, juga sebagai pelindung dari panas dan hujan.

terweight, Counterweight merupakan bagian penyeimbang beban dari sebuah forklift.

Letaknya berlawanan dgn posisi fork.

B. Tujuan.

Forklift memiliki fungsi tujuan utama dengan dibuat sebuah alat seperti forklift yaitu

untuk membantu tenaga manusia mengangkat, barang atau memindahkan barang yang

tidak mungkin dilakukan oleh tenaga manusia.

BAB II

KAJIAN TEORI

Prinsip-prinsip dasar hidrolik

Apabila seseorang yang mengoperasikan, memperbaiki, atau

merencanakan sistem tenaga fluida (salah satu contohnya sistem hidrolik) seharusnya

memahami secara keseluruhan tentang fisika fluida, sifat-sifat dan perilaku fluida. Pada

bab 2 telah disinggung tentang karakteristik fluida. Mekanika fluida mengkaji perilaku

dari zat-zat cair dan gas dalam keadaan diam ataupun bergerak. Fluida didefinisikan

sebagai zat yang berdeformasi terus menerus selama dipengaruhi tegangan geser. Pada

bab ini, kita akan mengkaji prinsip-prinsip dasar hidrolik, dimana fluida baik yang

diam maupun yang sedang bergerak memiliki perilaku sedemikian rupa hingga tidak

terdapat gerak relatif antara partikel-partikel yang bersebelahan. Dalam kedua kondisi

tersebut tidak terdapat tegangan geser pada fluida, dan satu-satunya gaya yang timbul

pada permukaan-permukaan partikel disebabkan oleh tekanan.

Sebelum kita mempelajari alat berat secara mendalam kita harus mempelajari

terlebih dulu prinsip-prinsip dasar hidrolik. Kata hidrolik (hidraulik, hydraulic)

berasal dan kata Yunani “hydor” yang berarti “air”. atau “zat cair” atau “fluida cair”,

bermakna semua benda atau zat yang berhubungan dengan “air”. Dahulu didefinisikan

Page 4: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan air. Sekarang kita mendefinisikan

“hidrolik” sebagai pemindahan, pengaturan, gaya-gaya dan gerakan-gerakan zat cair.

Dalam hal ini cairan digunakan sebagai sarana perpindahan energi. Minyak mineral

adalah cairan yang sering digunakan, tetapi dapat digunakan pula cairan sintetis,

seperti air atau emulsi minyak air. Hidromekanika (mekanika zat alir/mekanika fluida)

dapat dibagi menjadi 2 :

Hidrostatika : mekanika fluida /zat cair diam (teori kesetimbangan dalam cairan)

Hidrodinamika : Mekanika fluida yang bergerak (ilmu aliran)

Salah satu contoh dari hidrostatika adalah perpindahan gaya dalam hidrolik. Salah

satu contoh dari hidrodinamika murni adalah perpindahan energi aliran di turbin-turbin

pembangkit listrik tenaga air.

Selain dengan sistem hidrolik, tentu ada cara lain untuk memindahkan

energi seperti : roda gigi, poros mekanisme engkol dan sebagainya (mekanik), amplifier,

elemen pengubah elektronik (elektronik), pemindahan seperti hidrolik dengan udara

sebagai elemen transfer (pneumatik). Masing-masing mempunyai bidang penerapannya

sendiri, namun dalam beberapa kasus, kita bisa memilih dari berbagai kemungkinan.

Banyak alasan yang dapat dikemukakan mengapa orang memilih pengontrolan dari

penggerak hidrolik. Beberapa sifat khusus sistem hidrolik:

1. Gaya yang tinggi (berupa momen putar) dengan ukuran yang kompak, yaitu berupa

kepadatan tenaga yang tinggi

2. Penyesuaian gaya otomatik

3. Dapat bergerak dari keadaan diam meskipun pada beban penuh

4. Pengubahan (kontrol atau pengaturan) tanpa tingkatan dan kecepatan, momen putar

(torsi), gaya langkah dan sebagainya yang dapat dilakukan dengan mudah

5. Perlindungan terhadap beban berlebih yang sederhana

6. Cocok untuk mengendalikan proses gerakan yang cepat dan untuk gerakan sangat

lambat yang akurat.

7. Penumpukan energi yang relatif sederhana dengan menggunakan gas.

8. Dapat dikombinasikan dengan tranformasi yang tidak terpusat dari energi hidrolik

kembali ke energi mekanik, dapat diperoleh sistem penggerak sentral yang sederhana

Page 5: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

sehingga dapat ekonomis.

Fluida di dipakai untuk memindahkan energi. Pengertian energi hidrolik

(hydraulic power) akan dipakai secara bergantian dengan energi fluida bertekanan

(fluid power), meskipun secara makna tidak berbeda. Oli mineral secara umum banyak

digunakan pada sistem ini selain minyak- minyak sintetis, air atau emulsi air dan oli.

Meskipun beberapa yang disebut terakhir memiliki keterbatasan-keterbatasan yang sangat

berarti.

Barangkali satu kelebihan yang tak dipunyai energi lain, bahwa energi hidrolik

adalah salah satu sistem yang paling serbaguna dalam mengubah dan memindahkan

tenaga. Terbukti dari sifat kekaku-annya, namun sekaligus mempunyai sifat

kefleksibilitasannya. Dalam bentuk apapun cairan minyak hidrolik akan mengikuti

bentuk yang ditempatinya pada beberapa bagian dari sistem. Setiap bagian

melakukan kerja sesuai dengan ukuran yang ditempatinya, dan dapat disatukan

kembali menjadi satu kesatuan. Pada halaman berikut ini disampaikan perbandingan

antara energi hidrolik dengan berbagai sistem energi lain : pneumatik, elektrik, dan

mekanik untuk memperjelas posisi berbagai sistem itu.

Hidrolik dapat bergerak dengan cepat pada satu bagian dan dapat dengan lambat

bergerak pada bagian yang lain. Tak satupun medium

energi yang dapat mengkombinasikan kesamaan derajat dari kepastian, ketelitian,

fleksibilitas, yang menjaga kemampuan untuk memindahkan tenaga maksimum

dalam bagian yang besar dengan ukuran yang minimum. Komponen hidrolik

dikenal kompak (compact), ukuran yang kecil/ringan tetapi mampu memberi tenaga

yang besar.

Alat berat merupakan aplikasi dari hidrolik. Hidrolik merupakan aplikasi

dari mekanika fluida. Mekanika fluida merupakan aplikasi ilmu fisika. Hukum-hukum

fisika yang mengatur fluida cair sesederhana ilmu mekanika benda padat dan lebih

sederhana dibanding dengan dengan hukum-hukum yang mengatur ilmu-ilmu udara,

panas, uap, gas, elektron, sinar, gelombang, magnit dan sebagainya.

Dalam beberapa hal hidrolik serupa dengan pneumatik (pneumatics-

Page 6: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

ilmu yang mempelajari pemanfaatan udara bertekanan untuk perpindahan energi),

terutama pada prinsip kerja dan komponen-komponennya. Oli bertekanan adalah media

pemindah energi yang sehabis dipakai oleh elemen kerja (silinder atau motor

hidrolik) harus dikembalikan ke penampung (reservoir atau tangki), tidak langsung

dibuang ke atmosfer seperti udara bekas pada sistem pneumatik.

Dalam sistem hidrolik, fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak

mineral umum dipergunakan sebagai media. Dengan prinsip mekanika fluida yakni

hidrostatik (mekanika fluida yang diam/statis, teori kesetimbangan dalam cairan),

hidrolik diterapkan. Prinsip dasar dari hidrolik adalah karena sifatnya yang sangat

sederhana. Zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, zat cair hanya dapat membuat

bentuk menyesuaikan dengan yang ditempatinya. Zat cair pada praktiknya

memiliki sifat tak dapat dikompresi (incompressible), berbeda dengan fluida gas yang

mudah dikompresi (compressible). Karena fluida yang digunakan harus bertekanan, akan

diteruskan ke segala arah secara merata dengan memberikan arah gerakan yang halus.

Ini didukung dengan sifatnya yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya dan

tidak dapat dikompresi. Kemampuan yang diuraikan di atas akan menghasilkan

peningkatan kelipatan yang besar pada gaya kerjanya. Uraian yang lebih jelas akan

disajikan pada bab-bab selanjutnya.

Jadi, sistem hidrolik adalah suatu sistem pemindah tenaga dengan mempergunakan

zat cair/fluida sebagai media/perantara. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan

bentuk yang ditempatinya, akan mengalir ke segala arah dan dapat melewati berbagai

ukuran dan bentuk. Untuk menjamin bahwa komponen hidrolik harus aman dalam

operasinya, dapat dipenuhi oleh sifat zat cair yang tidak dapat dikompresi. Gambar

3.1

menunjukkan, apabila gaya itu di tekan ke arah silinder yang tertutup rapat maka pada

silinder itupun akan terjadi tekanan di permukaan dalam. Tempat-tempat terjadinya

tekanan itu tentu akan merata ke seluruh kulit dalam silinder, disebabkan sifat zat cair

yang meneruskan gaya ke segala arah.

Page 7: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

Gambar 3.1 Tekanan diteruskan ke segala arah

Gambar 3.2 memperlihatkan dua buah silinder yang berukuran sama yang

terhubung dengan pipa, kemudian silinder diisi dengan minyak oli hingga mencapai

batas permukaan yang sama. Dua piston diletakkan di atas permukaan minyak oli.

Kemudian salah satu piston ditekan dengan gaya W kg, tekanan ini akan diteruskan ke

seluruh sistem hingga piston yang lain naik setinggi langkah ke bawah piston yang

ditekan.

Gambar 3.2 Zat cair meneruskan tekanan ke segala arah

Prinsip inilah yang dipergunakan pada alat pengangkat hidrolik. Dengan

membuat perbandingan diameter yang berbeda akan mempe- ngaruhi gaya penekan dan

Page 8: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

gaya angkat yang didapatnya. Perhatikan Gambar 3.3 pada halaman berikut, bila

diameter piston penekan dibuat

lebih kecil dari piston penerima beban/pengangkat beban akan

memberikan gaya tekan yang ringan tetapi gaya tekan itu akan diteruskan menjadi gaya

dorong ke atas yang besar. Rumus lebih rinci dijelaskan pada bahasan pada bab-bab

selanjutnya.

Gambar 3.3 Perbandingan gaya pada pengungkit hidrolik

Hidrolik dapat dinyatakan sebagai alat yang memindahkan tenaga dengan

mendorong sejumlah cairan tertentu. Komponen pembangkit fluida bertekanan disebut

pompa, dan komponen pengubah tekanan fluida (atau juga sering disebut energi hidrolik,

dalam hal ini misal : oli bertekanan) menjadi gerak mekanik disebut dengan elemen kerja.

Prinsipnya elemen kerja akan menghasilkan gerak mekanis. Gerakan mekanis lurus

(linear) dihasilkan dari elemen kerja berupa silinder hidrolik, dan gerakan mekanis putar

(rotary) dihasilkan oleh elemen kerja berupa motor hidrolik. Uraian masing-masing

elemen itu akan dibahas secara rinci pada bab-bab selanjutnya.

Sebagai penggerak pompa hidrolik dapat digunakan motor listrik atau motor

penggerak mula. Setelah oli hidrolik dipompa pada tekanan tertentu, kemudian disalurkan

Page 9: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

ke katup kontrol arah yang bertugas mengatur kemana cairan hidrolik itu dialirkan.

Diagram alir sistem hidrolik dapat dilihat pada gambar 3.4. Urutan aliran dimulai

dari pembangkit berupa motor listrik atau motor bakar yang menggerakkan pompa oli,

pompa oli meningkatkan tekanan oli yang ditampung pada reservoir. Melalui katup

kontrol hidrolik, oli bertekanan dialirkan ke pemakai berupa elemen kerja

silinder/motor hidrolik yang akan mengubah energi hidrolik itu menjadi energi

gerak/mekanis. Dengan demikian urutan energinya dari motor listrik/bakar ke silinder

hidrolik berturut-turut : energi listrik/mekanis – energi hidrolik – energi hidrolik – energi

mekanis.

Gambar 3.4 Diagram aliran sistem hidrolik

Page 10: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

Demikian pula semakin cepat gerak perpin-dahan beban, debit (volume yang dihasikan

per satuan waktu) pompa hidrolik harus semakin besar. Dengan kata lain gaya yang

dihasilkan tergantung pada tekanan kerja, dan kecepatan gerak perpindahan tergantung

pada debit yang

dihasilkan pompa, dengan ketentuan ia bekerja pada luas penampang

silinder kerja yang sama.

Hasil pemompaan pompa hidrolik 1 (dalam gambar ini jenis pompa roda gigi)

didistribusikan ke katup kontrol arah 5 dan sebagian ke katup pengaman 3. Katup

pengaman 3 berfungsi sebagai pengatur tekanan maksimum yang diinginkan. Apabila

tekanan yang dihasilkan oleh pompa melebihi yang disetel pada katup pengaman

tersebut, maka secara otomatis oli hasil pemompaan akan disalurkan kembali ke

reservoir.

Dengan demikian tekanan penyetelan (sesuai tekanan kerja yang

diinginkan) akan selalu tercapai, dan tekanan yang melebihi akan dihindarkan

melalui mekanisme pembocoran pada katup pengaman. Pembahasan lebih detil tentang

katup pengaman akan dibahas pada bab tersendiri.

Gambar skema seperti pada gambar 3.5. dan 3.6. untuk sistem hidrolik yang

kompleks, misalnya dengan silinder kerja lebih dari dua atau tiga (misal pada bulldozer-

seperti terlihat pada gambar 3.7 dan 3.8) akan sulit menggambarkannya. Selain terlihat

ruwet, tidak praktis, dan juga sulit menyeragamkan gambar-gambar dari berbagai pabrik

pembuat komponen hidrolik. Untuk mengatasi hal itu, maka skema gambar dalam

sistem hidrolik cukup digambarkan dalam bentuk simbul-simbul yang tentunya sudah

distandarkan/dinormalisasikan. Dari skema gambar 3.5. dapat disederhanakan gambarnya

menjadi gambar 3.8. di halaman 42. Gambar ini disebut sebagai diagram sirkuit sistem

hidrolik. Pembahasan tentang diagram sirkuit sistem hidrolik akan diuraikan pada bab-bab

selanjutnya.

Page 11: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

Gambar 3.7 Skema sistem hidrolik pada bulldozer

Page 12: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

Gambar 3.8 Diagram sirkuit sistem hidrolik (bulldozer)

Dari gerakan-gerakan yang dihasilkan oleh elemen kerja hidrolik dapat

dimanfaatkan untuk untuk berbagai macam keperluan. Pada prinsipnya elemen kerja

hidrolik menghasilkan dua macam gerakan utama. Gerakan linear (lurus) dihasilkan

dari elemen kerja silinder hidrolik (hydraulic linear cylinders) dan gerakan putar

dihasilkan dari elemen kerja motor hidrolik (hydraulic rotary motors).

Prinsip Kerja Sistem Hidroulik Pada Forklift

Sebagai motor penggerak utama Forklift ini digunakan mesin diesel 115PS,

dengan putaran mesin 1500 rpm dan putaran dari mesin inilah yang digunakan

untuk menggerakkan pompa oli ( oil pump ) dan oli dari tangki utama di pompakan,

Page 13: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

sehingga mengalir menuju Control valve. Didalam control valve ini terdapat dua katup

utama yaitu Lift valve dan Tilt valve. Lift valve berfungsi untuk mengontrol keluar

masuknya batang torak pada lift silinder sehingga dapat menaikkan dan menurunkan

beban. Tilt valve berfungsi untuk mengontrol keluar masuknya batang torak pada tilt

silinder sehingga dapat memiringkan tiang pengangkat.

Untuk menggerakkan batang torak pada lift silinder luar, dialirkan oli pada

bagian bawah dari lift silinder. Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol lift valve

sehingga posisinya kesebelah kanan. Dengan demikian oli dapat mengalir kebagian

bawah lift silinder ini, maka batang torak akan terangkat keatas sedangkan oli yang

terdapat di bagian atas lift silinder langsung keluar menuju tangki utama. Untuk

menghentikan gerakan torak ini, dapat dilakukan dengan mengembalikan pada posisi lift

valve ketengah. Sedangkan untuk menurunkan dan memasukkan kembali batang torak ini

dapat dilakukan dengan mengontrol lift valve pada sebelah kiri. Karena adanya berat

garpu dan beban, maka torak akan mendorong oli yang ada di bagian lift silinder ini

keluar dari lift silinder. Kecepatan keluar oli ini oleh adanya down control valve

dan safety valve.

Page 14: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

Pengontrolan terhadap lift valve dan tilt valve tidak dapat dilakukan secara bersamaan. Hal

ini untuk menjaga agar tidak terjadinya bahaya terhadap kerja dari forklift secara

keseluruhan.

Prinsip Kerja Alat Angkat Forklift

Pada Forklift terdapat suatu alat yang disebut dengan Fork. Fungsi fork ini adalah

sebagai pemegang landasan beban yang mana fork ini terpasang pada kerangka (

backrest ) sebagai pembawa garpu dan tiang penyokong mast. Fork assembly diikatkan ke

salah satu ujung rantai dan yang lainnya terikat pada beam tiang penyokong. Rantai ini

bergerak sepanjang puli ( wheel ) yang melekat pada ujung atas dari batang torak pada lift

silinder.

Berputarnya puli ini akibat dari tekanan fluida di dalam lift silinder yang

mengakibatkan tertariknya salah satu ujung yang terikat pada beam tiang penyokong (

outer mast ). Karena rantai terikat, maka pulilah yang berputar sekaligus naik turun

oleh gaya tarik yang timbul pada rantai, sedangkan ujung rantai yang lainnya akan

bergerak mengangkat backrest dan forknya sampai ketinggian maksimum yaitu 3000 ( mm

) seperti terlihat pada gambar 2.1

.

Page 15: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

Bagian – Bagian Utama Alat Angkat Forklift.

Gambar 2.2. Skema Forklift

Pada gambar 2.2. dapat diketahui bagian bagian utama alat angkat Forklift juga

dapat diketahui tinggi angkat maksimum forklift yaitu 3000 ( mm ), jarak sumbu roda,

lebar garpu, tinggi garpu dan sudut kemiringan garpu yaitu 100.

Fork Assembly ( Garpu ) dan Backrest ( Pelindung )

Garpu ini berfungsi sebagai landasan dimana barang atau beban yang akan

diangkat atau dipindahkan. Garpu ini dapat digeser – geser sepanjang Finger Board

yaitu dengan mengangkat knob yang terdapat pada pengarah atas garpu. Garpu ini ada dua

buah dan diletakkan simetris sebelah kiri dan sebelah kanan lift silinder sepanjang Finger

Board.

Page 16: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

Backrest berfungsi sebagai pelindung mast, supaya beban pada garpu tidak jatuh

ke mast pada posisi miring kebelakang. Dengan adanya Backrest ini maka barang atau

beban dapat ditahan sehingga tidak menyentuh mast.

Outer Mast

Outer mast merupakan tiang penyokong utama dari alat angkat ini. Outer Mast

juga berfungsi sebagai alur pergerakan dari Inner Mast dan sebagai dudukan dari ujung

batang torak tilt silinder.

Inner Mast

Inner Mast merupakan tiang penyokong pada tinggi angkat tingkat kedua. Inner

Mast juga berfungsi sebagai alur pergerakan dari Fork Assembly pada tinggi angkat tingkat

pertama dan kedua.

Lift Silinder

Lift silinder berfungsi sebagai pengatur pengangkatan dan penurunan garpu

dan beban. Pergerakan dari batang torak diatur oleh oli yang masuk dan yang keluar

dari Lift silinder.

Tilt Silinder

Tilt silinder berfungsi sebagai pengatur kemiringan komponen alat angkat ini.

Page 17: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

Adapun bagian – bagian utam dari Forklift ini dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3. Komponen Alat angkat Pada Forklift

Keterangan gambar :

1. Fork Assembly dan Backrest ( Garpu dan Pelindungnya )

2. Outer Mast ( Tiang Luar )

3. Inner Mast ( Tiang Dalam )

4. Lift Cylinder ( Pengatur Pengangkatan )

5. Tilt Cylinder ( Pengatur Kemiringan )

Page 18: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

Ukuran dan Bentuk Beban yang Diangkat

Bentuk dan ukuran sangat menentukan bahan yang akan diangkat, dan hal ini

sangat menentukan pengunaan dari Forklift. Karena untuk pengangkatan bahan dan berat

tertentu maka digunakan forklift tertentu pula. Misalnya untuk mengangkat beban yang

massanya 2500 ( kg ) maka digunakan Forklift dengan

Page 19: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

kapasitas diatas 2500 ( kg ). Dari gambar 2.4. dapat diketahui ukuran dari

Backrest.

Gambar 2.4. Backrest

Komponen – komponen Forklift yang akan dibahas.

1. Garpu

Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk

menghitung kekuatan, berat dari bahan yang digunakan.

a. Titik berat garpu

X = A1 .x1 A2 .x2 A3 .x3

A1 A2 A3

atau

Page 20: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

Y = A1 .y1 A2 . y2 A3 . y3

A1 A2 A3

Page 21: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

b. Berat garpu

Wg = ( V1 + V2 + V3 ) . ρ

c. Momen tahanan lentur yang terjadi

Wbt = 1/6 . b . h2 …………… ( lit. 4, hal 104 )

d. Tegangan lentur yang terjadi

M

σb = b …………………… ( lit. 1, hal 112 )

Wbt

e. Tegangan geser yang terjadi

F

τg =

A

f. Momen inersia penampang garpu

Ix =

1 .b.h 3

12

2. Backrest

Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk

Page 22: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

menghitung berat dari bahan yang digunakan.

Berat Backrest

W = Q . L1 + Q . L2

3. Pengarah Atas

Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk

menghitung kekuatan dari bahan yang digunakan

a. Tegangan tarik ijin

σt =

t maks

V

Page 23: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

b. Tegangan tarik yang terjadi

Fn

σn =

A

4. Knob Assembly

Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk

menghitung kekuatan dari bahan yang digunakan

Gambar 2.5. Knob Assembly

a. Tekanan permukaan

Page 24: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

W

d = diameter efektif h = tinggi kaitan

qo = .d 2

.h.z

z = jumlah ulir

5. Inner Mast ( Tiang Utama )

Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk

menghitung kekuatan dari bahan yang digunakan

Page 25: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

Beban ekivalen dinamis

Pr = x . v . Fr + y . Fa

6. Pompa

Pompa yang digunakan pada Forklift ini adalah pompa roda gigi. Pada komponen

roda gigi ini digunakan beberapa rumus untuk menghitung kekuatan pompa tersebut,

kapasitas pompa dan daya pompa.

a. Luas penampang piston pada lift cylinder

A =

.d 2

4

b. Kecepatan angkat lift cylinder

v = 1

. .d .n

2 60

c. Kapasitas pompa untuk lift cylinder

Q = A . v

d. Daya pompa roda gigi

Nrg =

Qrg .

2700.1

Page 26: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

e. Kapasitas pompa untuk tilt cylinder

2700.1 .N rg

Q =

7. Bantalan

Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk

menghitung kekuatan dari bahan yang digunakan

a. Beban ekivalen dinamis

Pr = x . v . Fr + y . Fa

Page 27: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

b. Umur bantalan

Lh =

10

6

60.

n.

(c / )

c. Kapasitas bantalan

c = ρ

60.n.Lh

1 /

106

d. Tegangan geser

F

τg =

A

8. Sproket dan Rantai

Pada kompenen ini terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk

menghitung kekuatan dari bahan yang digunakan

a. Kekuatan tarik rata – rata rantai

Fs =

Ftr

S f

b. Diameter Pitch sproket

Page 28: Prinsip Kerja Hidroulick Pada Fork Lift

dp =

P

Sin(180 / Z )

c. Jumlah gigi

Z =180 arcsin(P / dp)