safety device pada lift

Upload: ekoprasetyo

Post on 17-Oct-2015

331 views

Category:

Documents


62 download

DESCRIPTION

Jenis Jenis Safety lift dan Device yang digunakan

TRANSCRIPT

  • 16

    3.2 Uraian Praktik Kerja Lapangan

    Pembangunan Gedung MSIG Tower adalah pembangunan gedung

    perkantoran yang memiliki 49 lantai, terdiri dari 1 basemen, 47 lantai ruang office

    dan 2 lantai ME. MSIG dibangun oleh kontraktor utama PT MURINDA, dan

    terdapat banyak subkontraktor juga yang terlibat dalam proses pembangunan

    gedung ini.

    Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT ARKONIN, kami

    berada pada posisi manajemen konstruksi pembangunan Gedung MSIG Tower.

    Disini posisi manajemen konstruksi adalah mengawasi pekerjaan yang dilakukan

    oleh kontraktor, apakah sesuai dengan RKS yang sudah dibuat dan sesuai dengan

    standar prosedur keamanan.Tahapan pertama yang dilakukan adalah proses

    pengenalan. Proses pengenalan yang dimaksud adalah mempelajari pekerjaan apa

    saja yang sedang berjalan dan mengetahui struktur organisasi PT ARKONIN di

    proyek MSIG Tower ini.

    Di proyek ini terdapat 4 divisi yaitu : Divisi Struktur, Divisi Arsitektur,

    Divisi Mekanikal Elektrikal. Setelah mengetahui struktur organisasi dan ruang

    lingkup kerja, akhirnya kami ditempatkan pada posisi ME (Mekanikal Elektrikal).

    Di bidang ME ini, terbagi menjadi enam bidang yaitu : Elektrikal, Elektronik,

    VAC ( Ventilation and Air Conditioner ) Fire Fighting, Lift dan Plumbing. Tahap

    kedua, kami mempelajari semua bidang pada mekanikal dan elektrikal ini. Mulai

    dari elektrikal, kami mempelajari perancangan single line diagram untuk system

    elektrikal digedung ini, membaca simbol-simbol yang ada. Hingga tahap ketiga,

    terjun langsung ke lapangan untuk melihat dan mengecek pekerjaan elektrikal.

    Sama halnya dengan bidang elektronik, VAC, fire fighting, lift dan plumbing.

    Setelah beberapa minggu kami mempelajari dan terjun ke lapangan pada

    semua bidang ME. Saya tertarik untuk menjadikan lift sebagai bahan materi untuk

    laporan PKL. Karena tertarik pada bidang lift, kegiatan pun saya fokuskan pada

    pekerjaan lift di Gedung MSIG Tower. Lift di gedung ini adalah lift dengan

    teknologi terbaru, sehingga menarik untuk dibahas pada laporan nanti. Tapi, kami

  • 17

    tetap bekerja dan mempelajari semua bidang di ruang lingkup ME karena menarik

    untuk kami ketahui.

    3.3 Pembahasan Hasil PKL

    Pembangunan Gedung MSIG Tower adalah pembangunan gedung

    perkantoran yang terdiri dari 49 lantai. Dimana 47 lantai terpakai untuk ruang

    office dan 2 lantai lagi untuk peralatan gedung. MSIG Tower dibangun oleh

    kontraktor utama PT MURINDA, dan banyak subkontraktor serta NSC

    (Nominated Sub Contractor) juga yang terlibat dalam proses pembangunan. Dan

    pihak yang mengerjakan system lift di gedung ini adalah pilihan langsung dari

    owner, yaitu PT BERCA SCHINDLER LIFTS.

    3.3.1 Sistem Lift di MSIG Tower

    Di MSIG Tower, terdapat 18 buah lift. Untuk mempermudah penggunaan

    dan maintenance nantinya, lift dibagi menjadi beberapa area atau zone. Di gedung

    ini lift dibagi menjadi 4 area, yaitu :

    Gambar 3.2 Denah lokasi lift di Gedung MSIG Tower

  • 18

    1. Area Low ( Low Zone )

    Pada area ini terdapat 6 buah lift, yang terdiri dari 5 buah

    lift untuk penumpang (passenger lift) dan 1 buah lift khusus

    (executive). Lift untuk area ini melayani opening dimulai dari

    Ground Floor sampai lantai 20. Kecuali lift executive, opening

    dimulai dari basement, ground floor sampai lantai 20.

    Lift Machine Room / Ruang mesin lift untuk area ini terdapat

    dilantai 22, dimana lantai 21 digunakan sebagai over run /

    space ruangan yang berguna untuk maintenance nantinya.

    2. Area Upper Low ( Upper Low Zone )

    Pada area ini terdapat 3 buah lift, yang semuanya terdiri

    dari lift untuk penumpang. Lift untuk area ini melayani opening

    dimulai hanya dari ground floor, langsung ke lantai 21 sampai

    dengan lantai 27. Ruang mesin lift untuk area ini terdapat

    dilantai 29, dimana lantai 28 digunakan sebagai over run /

    space ruangan yang berguna untuk maintenance nantinya.

    3. Area Mid ( Mid Zone )

    Pada area ini terdapat 3 buah lift, yang semuanya terdiri

    dari lift untuk penumpang. Lift untuk area ini melayani opening

    dimulai hanya dari ground floor, langsung ke lantai 28 sampai

    dengan lantai 35. Ruang mesin lift untuk area ini terdapat

    dilantai 37, dimana lantai 36 digunakan sebagai over run /

    space ruangan yang berguna untuk maintenance nantinya.

    4. Area High ( High Zone )

    Pada area ini terdapat 6 buah lift, yang terdiri dari 4 lift

    untuk penumpang, 1 lift service (maintenance) dan 1 lift

    executive. Lift penumpang untuk area ini melayani opening

    dimulai hanya dari ground floor, lantai 36 sampai dengan lantai

    47. Sedangkan lift lainnya, yaitu executive melayani opening

    dimulai dari Basement, Ground floor dan langsung ke lantai 36

    bisa terbuka sampai dengan lantai 47.

  • 19

    Khusus untuk lift service melayani opening dimulai dari

    basement, ground floor dan disetiap lantai bisa terbuka sampai

    dengan lantai 48 yaitu main roof dimana tempat komponen

    komponen gedung seperti pompa hydrant, gondola dan lainnya

    berada.

    Ruang mesin lift area high zone ini terdapat di lantai 49,

    dimana lantai 48 digunakan sebagai over run atau space yang

    berguna untuk maintenance. Terkecuali untuk lift service,

    ruang mesin berada dilantai 50 atau top roof, karena lift ini

    dapat mencapai lantai 48 sehingga lantai 49 berguna sebagai

    space ruangan untuk maintenance lift.

    3.3.2 Safety Device Lift di Gedung MSIG Tower

    Lift adalah alat transportasi vertikal yang sangat dibutuhkan di dalam

    gedung bertingkat tinggi / high rise building. Lift berguna untuk mengantarkan

    penumpang menuju lantai yang diinginkan dengan waktu yang relatif singkat.

    Karena sangat dibutuhkan, tentunya lift mempunyai kerja yang berat. Oleh karena

    itu, didalam sistem lift harus mempunyai proteksi dan kontrol yang canggih, demi

    menjaga keamanan para penumpang. Terlebih sebuah sistem lift hampir tidak

    terlihat sama sekali oleh para penumpang, sehingga masih banyak orang yang

    bertanya - tanya dan takut untuk menaiki lift.

    Di MSIG Tower, safety lift sudah sesuai dengan standar keamanan yang

    ditetapkan untuk sebuah sistem lift pada gedung tingkat tinggi. Safety lift pada

    gedung ini, didukung oleh komponen komponen yang saling terkoneksi,

    sehingga menjadi sebuah sistem yang komplek dan handal untuk memproteksi lift

    dalam segala hal. Komponen safety lift dibagi menjadi 4 bagian, berdasarkan

    penempatan pemasangannya. Yaitu :

    1. Safety di ruang mesin ( machine room )

    2. Safety di ruang luncur ( hoistway )

    3. Safety di car / kereta

    4. Safety di luar ruang luncur tiap lantai

  • 20

    Gambar 3.3 Diagram alir komponen-komponen pada sebuah sistem lift

    Gambar 3.3 adalah detail diagram alir dari komponen-komponen

    safety lift yang saling terhubung menjadi sebuah sistem.

  • 21

    Jika dikelompokkan berdasarkan letak instalasinya, maka

    komponen itu terdiri dari :

    1. Safety Device di Ruang Mesin

    Di ruang mesin di dalamnya terdapat banyak komponen

    komponen safety lift, yaitu :

    a. Governor

    Gambar 3.4 Governor di ruang mesin

    Alat yang bekerja dengan cara mendeteksi kecepatan, dimana jika

    kecepatan lift melebihi batas batas yang telah ditentukan. Secara otomatis

    governor akan bekerja dan kereta akan berhenti secara elektrik dan mekanik.

    Yang dimaksud secara mekanik adalah, governor ini akan terhubung dengan

    komponen lain yaitu safety gear, yang akan mengunci car pada rel. Sehingga car

    dapat berhenti.

    b. Circuit Breaker / Main Switch

    Gambar 3.5 Circuit Breaker di ruang mesin

  • 22

    Untuk memutus aliran listrik dari panel induk ke panel kontrol lift, jika

    terjadi overcurrent, untuk menjaga komponen yang berada di ruang mesin seperti

    panel kontrol maupun panel konverter.

    c. Intercom

    Gambar 3.6 Intercom di ruang mesin

    Biasanya terletak di ruang mesin (pada lokasi yang mudah dicapai) dan

    juga terletak di car, yang berfungsi untuk mengadakan komunikasi (dalam

    keadaan tertentu) antara car, kamar mesin ( Machine Room ) dan ruang kontrol

    gedung.

    d. Stop pit

    Gambar 3.7 Stop pit di ruang mesin

    Tombol untuk memberhentikan lift, biasanya ada di ruang mesin pada

    panel kontrol dan pada ruang hoistway paling bawah atau pit. Digunakan untuk

    maintenance ataupun keadaan darurat.

  • 23

    e. Seismic switch / Earthquake sensor

    Gambar 3.8 Seismic Switch di ruang mesin

    Alat safety untuk mendeteksi getaran gempa, jika terjadi gempa maka

    perangkat ini akan mengirimkan input ke panel control sehingga semua lift akan

    berhenti ke lantai terdekat dan berhenti bekerja. Alat ini diletakkan pada ruang

    mesin.

    f. ARD ( Automatic Rescue Device )

    Gambar 3.9 ARD di ruang mesin

    ARD adalah komponen optional atau tambahan, yang berfungsi untuk

    membackup suplai sumber listrik. Apabila listrik dari PLN padam dan suplai dari

    Genset belum bekerja, maka ARD akan bekerja menjalankan lift ke lantai

    terdekat. ARD hanya bisa digunakan sekali, setelah sampai pada lantai terdekat

    lift otomatis akan mati. Lift akan normal kembali setelah sumber dari PLN atau

    Genset sudah bekerja. ARD terdiri dari Panel Konverter dan baterai baterai yang

  • 24

    otomatis akan terisi ketika sumber dari PLN bekerja, dan akan bekerja

    membackup sistem lift ketika sumber listrik dari PLN padam.

    Panel konverter pada ARD berfungsi untuk mengubah tegangan dari

    baterai (DC) menjadi tegangan AC dan menstep-up tegangan tersebut sesuai

    dengan kebutuhan sistem lift. Di MSIG Tower, ARD mempunyai 6 buah baterai.

    Masing-masing mempunyai kapasitas 12V/150Ah, baterai tersebut dikoneksikan

    secara seri.

    Gambar 3.10 Batere ARD di ruang mesin

    2. Safety Device di Ruang Luncur ( hoistway )

    Selain di ruang mesin, komponen safety lift juga banyak terdapat di

    ruang luncur atau hoistway. Diantaranya :

    a. Final Limit

    Gambar 3.11 Final limit menempel di rel utama car

  • 25

    Ada dua jenis sakelar batas lintas yaitu untuk membalik arah (direction

    switch) dan final switch. Biasanya komponen ini terpasang di guide rel kereta,

    dipasang dibagian paling bawah dan diatas rel. Yang berfungsi untuk menjaga

    agar kereta / car tidak menabrak pit atau lantai ruang mesin.

    b. Buffer

    Gambar 3.12 Buffer yang berada di ruang hoistway

    Terletak di dua tempat dan berjumlah 4 buah, yaitu : 2 untuk kereta dan 2

    untuk beban pengimbang (counterweight). Berfungsi untuk meredam tenaga

    kinetik kereta dan counterweight pada saat jatuh atau terjun bebas.

    c. Level limit switch / bendera

    Gambar 3.13 Bendera dipasang pada rel utama

    Dipasang di rel car yang berfungsi untuk mengatur pemberhentian car

    pada lantai yang dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu pendaratan (landing

    door)

  • 26

    3. Safety Device di Car atau Kereta

    Ada banyak komponen safety yang pemasangannya menempel di car,

    karena car adalah tempat dimana penumpang berada dan mempunyai beban yang

    berat.

    a. Weighing device / sensor berat

    Gambar 3.14 Weighing Device

    Pendeteksi beban pada kereta, jika beban berlebih maka alarm akan aktif dan

    pintu tetap terbuka sehingga lift tidak akan bekerja.

    b. Emergency Exit di ruang car

    Gambar 3.15 Emergency Exit

    Pintu yang berfungsi untuk evakuasi penumpang lift dalam keadaan darurat.

  • 27

    c. Emergency exit switch

    Gambar 3.16 Emergency Exit Switch

    Terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk

    memastikan agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat dibuka untuk

    proses penyelamatan.

    d. Safety Gear

    Gambar 3.17 Safety Gear

    Mekanisme penggerak alat pengaman ( safety device ) dibawah

    kereta yang dihubungkan dengan governor di ruang mesin. Berfungsi

  • 28

    untuk menahan atau memaksa kereta berhenti secara paksa jika overspeed

    ke bawah (dalam keadaan darurat).

    e. Door lock switch

    Gambar 3.18 Door lock switch

    Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi, pintu

    hanya dapat terbuka setelah lift berhenti.

    4. Safety Device di Hall Lift

    Safety di luar ruang luncur atau di hall hanya ada satu, yaitu

    a. Fire lift switch

    Gambar 3.19 Fire lift switch

    Biasanya terletak di lobby utama disisi atas hall button, berfungsi

    untuk mengaktifkan fireman control dan memberi tanda bahwa terjadi

  • 29

    kebakaran. Jika diaktifkan lift akan turun semua ke ground floor dan

    berhenti beroperasi.

    3.3.3 Sistem Safety Lift pada Gedung MSIG Tower

    Setelah semua komponen safety terpasang, semuanya akan terkoneksi

    menjadi sebuah sistem safety yang handal dan mampu memproteksi kerja lift.

    Keseluruhan sistem safety device bisa ditampilkan dalam bentuk gambar dibawah

    ini.

    Gambar 3.20 Keseluruhan sistem safety lift

  • 30

    Ada beberapa sistem safety lift yang diterapkan di MSIG Tower,

    yaitu :

    a. Safety Terhadap Gangguan Listrik

    Gangguan listrik atau listrik padam merupakan masalah yang

    sangat sering terjadi pada sebuah sistem lift. Tapi hal ini bisa diatasi

    dengan alat safety bernama ARD ( Automatic Rescue Device ). Seperti

    sudah dijelaskan tadi, bahwa ARD akan membackup suplay listrik lift jika

    sumber dari PLN padam. ARD akan menggerakan lift menuju lantai

    terdekat, tetapi ARD hanya bisa digunakan sekali. Jadi ketika lift sudah

    berhenti di lantai terdekat dan pintu terbuka, setelah itu lift akan berhenti

    beroperasi dan menunggu sumber dari genset atau PLN hidup kembali.

    Berikut adalah gambar dari ARD

    Gambar 3.21 Panel ARD dan Baterai ARD

    b. Safety Saat Tali Sling Putus

    Masalah yang paling berbahaya saat lift beroperasi adalah

    tiba-tiba tali sling putus, dan car meluncur deras ke ruang pit.

    Tentunya ini bisa mencederai penumpang, oleh karena itu hal ini

    harus dicegah. Safety lift jika tali sling putus adalah dengan

  • 31

    menggunakan komponen governor, safety gear, final limit dan

    buffer. Dimana keduanya saling terkoneksi. Pada saat tali sling

    putus, maka car akan meluncur bebas ke bawah dengan kecepatan

    yang tidak normal. Berbarengan dengan meluncurnya car, governor

    akan mendeteksi overspeed tersebut. Setelah mendeteksi, governor

    akan memutus aliran listrik. Sehingga motor akan berhenti atau

    mengunci, karena rem pada motor mempunyai default aktif. Jadi

    apabila tidak ada listrik / ada masalah maka rem motor akan selalu

    mengerem. Rem hanya akan lepas apabila ada perintah / daya

    listrik yang mengalir.

    Setelah memutus aliran listrik, governor juga

    memberhentikan lift secara mekanik, dengan cara memerintahkan

    safety gear untuk mengunci car pada rel. Sehingga car akan

    berhenti secara paksa atau menguncinya. Namun jika kedua alat itu

    gagal beroperasi, dibawah sebelum ruang pit sudah ada buffer.

    Buffer berguna untuk meredam guncangan saat car gagal terkunci

    dan meluncur ke ruang pit. Dengan begitu resiko cedera

    penumpang di dalam car sangat sedikit.

    Gambar 3.22 Buffer sebagai safety device terakhir yang berperan jika tali sling

    putus

  • 32

    c. Safety Saat Terjadi Kebakaran

    Jika terjadi kebakaran, maka semua lift secara otomatis akan

    turun ke ground floor dan berhenti beroperasi. Di luar ruang lift / hall

    juga terdapat fire lift switch yang jika diaktifkan akan memberhentikan

    semua kerja lift dan turun ke lantai ground floor.

    Dalam keadaan darurat saat terjadi kebakaran, akan ada satu

    lift yang berfungsi untuk evakuasi, yaitu lift service . Instalasi lift

    service ini sudah menggunakan kabel FRC (Fire Resistance Cable)

    yang masih mampu bekerja dalam keadaan terbakar sekalipun.

    Gambar 3.23 Fire lift switch yang terdapat di hall lift

    d. Safety Saat Terjadi Gempa

    Safety yang tidak kalah penting adalah jika terjadi gempa bumi,

    maka apa respon terbaik untuk lift yang sedang bekerja. Sistem safety

    lift pada MSIG Tower dilengkapi dengan seismic switch atau

    earthquake sensor yaitu alat yang berfungsi mendeteksi adanya getaran

    gempa. Saat terjadi getaran gempa, maka alat tersebut akan bekerja

    dengan cara mengirimkan input ke panel kontrol lift diruang mesin, dan

    kemudian memerintahkan motor untuk menurunkan semua lift ke lantai

  • 33

    terdekat dan berhenti beroperasi. Seismic switch berada di setiap ruang

    mesin lift dan menempel di tembok.

    Gambar 3.24 Seismic switch

    3.4 Identifikasi kendala yang dihadapi

    Pada pelaksanaan praktik kerja lapangan di PT. ARKONIN, banyak

    pengetahuan yang saya dapat. Dimana dalam sebuah tahapan pekerjaan di

    proyek, harus melalui prosedur yang benar dan sesuai dengan RKS (Rencana

    Kerja dan Syarat syarat) yang sudah dibuat dan disetujui. Dimana antara

    kontraktor dan pihak MK (Manajemen Konstruksi) harus mempunyai

    komunikasi yang baik, demi membangun sebuah sistem yang baik dan sesuai

    standar. Sehingga apa yang dipasang, sesuai dengan apa yang tertulis di RKS

    dan memenuhi standar keamanan.

    Selama PKL juga memahami struktur organisasi suatu proyek, dan

    mengerti akan pentingnya keberadaan MK dalam sebuah proyek besar.

    Sehingga MK diwajibkan mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas

    bahkan lebih dibanding pihak kontraktor. Di lapangan kita juga dituntut

    mampu bekerja dalam suatu tim, karena banyak hal yang saling berkaitan.

    Sehingga kita akan berkomunikasi dengan banyak orang.

  • 34

    3.4.1. Kendala pelaksanaan tugas

    Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan tugas tidaklah banyak.

    Pada suatu system safety lift tidak terlalu banyak masalah, karena lift tidak

    banyak terlibat dengan pekerjaan lain disuatu proyek. Lift mempunyai area

    pekerjaan sendiri dan terpisah dari lainnya. Namun masalah itu tetap ada,

    diantaranya :

    a. Ruang pit pada shaft lift banjir, sehingga tidak ada pekerjaan

    instalasi atau tertunda untuk membersihkan air terlebih dahulu.

    Maka progress project pun berjalan lambat.

    b. Ruang shaft / Ruang mesin belum ada penerangan atau

    sumber listrik, sehingga pekerjaan belum bisa dilakukan.

    3.4.2. Cara Mengatasi Kendala

    Cara mengatasi kendala yang terjadi selama proses instalasi lift adalah

    berkoordinasi dengan pihak kontraktor, yaitu PT BERCA SCHINDLER

    LIFTS. Koordinasi diperlukan agar mereka mencari solusi dari masalah yang

    terjadi di lapangan, sehingga pekerjaan tetap bisa berjalan baik dan progress

    pun berlanjut. Dan pihak kontraktor diwajibkan membuat laporan harian, dari

    pekerjaan yang mereka lakukan dalam satu hari. Dimana laporan harian itu

    nanti akan menjadi data, sebagai acuan kemajuan progress pengerjaan

    instalasi lift.