prevalensi dan faktor resiko resistensi aspirin dan clopidogrel pada pasien dengan penyakit arteri...

Upload: nita-irmawati

Post on 11-Oct-2015

103 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rrrr

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 Prevalensi Dan Faktor Resiko Resistensi Aspirin Dan Clopidogrel Pada Pasie...

    http:///reader/full/prevalensi-dan-faktor-resiko-resistensi-aspirin-dan-clopidog

    JOURNAL READING

    Prevalence and Risk Factors for Aspir in and Clopidogrel Resistance I n Patients

    Wi th Coronary Artery Disease Or I schemic Cerebrovascular Disease

    Disusun oleh :

    Nita Irmawati

    G4A013008

    Pembimbing :

    dr. Rendi Asmara, Sp. JP

    SMF ILMU PENYAKIT DALAM

    RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJOFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PURWOKERTO

    2014

  • 5/21/2018 Prevalensi Dan Faktor Resiko Resistensi Aspirin Dan Clopidogrel Pada Pasie...

    http:///reader/full/prevalensi-dan-faktor-resiko-resistensi-aspirin-dan-clopidog

    LEMBAR PENGESAHAN

    Telah dipresentasikan dan disetujui presentasi kasus dengan judul :

    Prevalence and Risk Factors for Aspir in and Clopidogrel Resistance I n Patients

    Wi th Coronary Artery Disease Or I schemic Cerebrovascular Disease

    Pada tanggal, Maret 2014

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti

    program profesi dokter di Bagian Ilmu Penyakit Dalam

    RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto

    Disusun oleh :

    Nita Irmawati

    G4A013008

    Mengetahui,

    Pembimbing

    dr. Rendi Asmara, Sp. JP

  • 5/21/2018 Prevalensi Dan Faktor Resiko Resistensi Aspirin Dan Clopidogrel Pada Pasie...

    http:///reader/full/prevalensi-dan-faktor-resiko-resistensi-aspirin-dan-clopidog

    PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO RESISTENSI ASPIRIN DAN

    CLOPIDOGREL PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT ARTERI

    KORONER ATAU PENYAKIT ISKEMIK PEMBULUH DARAH OTAK

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko yang

    mungkin terkait dengan kurangnya respon terhadap terapi aspirin dan clopidogrel

    pada pasien dengan penyakit arteri koroner atau iskemik serebral. Sebuah alat

    analisa, VerifyNow (Accumetrics, San Diego, CA ), digunakan untuk mengukur

    adenosine - 5 - difosfat dan reseptor penyumbat platelet P2YI2 yang direspon dari

    197 kelompok pasien yang mengkonsumsi aspirin dan/ atau clopidogrel (terapi

    aspirin 178, terapi clopidogrel 139, kedua obat 144). Dari 197 pasien, 135 ( 68,5

    % ) memiliki penyakit arteri koroner dan 62 ( 31,5 % ) memiliki penyakit iskemik

    pembuluh darah otak. Resistensi aspirin didefinisikan sebagai ARU (aspirin

    reaction unit) 550, dan resistensi clopidogrel didefinisikan sebagai platelet

    inhibisi < 20 % . Dua puluh lima dari 178 pengguna aspirin (14,0 %) resisten

    terhadap aspirin, dan 54 dari 139 (38,8%) pengguna clopidogrel resisten terhadap

    clopidogrel. Data menunjukkan bahwa pengguna aspirin yang memiliki kadar

    hemoglobin rendah dan pengguna clopidogrel yang memiliki tekanan darah

    sistolik diastolik yang tinggi, secara signifikan terkait dengan resistensi

    pengobatan ( p < 0,05 ). Temuan terakhir ini mungkin karena daya lekat yang

    lebih besar dan peningkatan aggregabilitas platelet pada pasien hipertensi.

    Pendahuluan

    Aktivasi platelet berperan penting dalam patogenesis penyakit arterikoroner (CAD) dan stroke iskemik. Aspirin dan clopidogrel dianggap sebagai

    terapi standar untuk pencegahan kejadian iskemik dalam penyakit ini. Sebuah

    meta - analisis yang dilakukan oleh Antithrombotic Trialists Collaboration

    menunjukkan bahwa terapi antiplatelet menurunkan 25% kemungkinan kejadian

    vaskular yang serius pada pasien yang berisiko tinggi dengan CAD atau stroke

    iskemik. Namun, efek antiplatelet dari terapi tidak diamati pada semua pasien, dan

    beberapa pasien mengalami kejadian tromboemboli meskipun dengan terapi

  • 5/21/2018 Prevalensi Dan Faktor Resiko Resistensi Aspirin Dan Clopidogrel Pada Pasie...

    http:///reader/full/prevalensi-dan-faktor-resiko-resistensi-aspirin-dan-clopidog

    antiplatelet standar. Pasien tersebut secara klinis ditetapkan sebagai kelompok

    yang resisten aspirin/ clopidogrel atau tidak merespon pengobatan tersebut.

    Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa resistensi aspirin atau clopidogrel,

    dibuktikan dengan uji laboratorium, terkait dengan peningkatan risiko kejadian

    kardiovaskular berulang.

    Light transmittance aggregometry (LTA) adalah metode klasik untuk

    mengukur fungsi platelet, tapi aggregometry platelet memiliki kelemahan,

    termasuk lemahnya reproduktifitas, volume sampel yang besar, waktu uji lambat,

    dan membutuhkan persiapan sampel serta membutuhkan seorang teknisi yang

    terampil. Baru-baru ini, telah tersedia dua perangkat yang dapat mengevaluasi

    fungsi platelet: analyzer PFA - 100 (Dade Behring - , Marburg, Jerman) dan uji

    VerifyNow (Accumetrics, San Diego, CA). Uji VerifyNow adalah metode cepat

    sederhana yang telah banyak digunakan dalam praktek sehari-hari, selain LTA.

    Meskipun korelasi antara hasil uji VerifyNow dan LTA bervariasi pada penelitian,

    VerifyNow telah menunjukkan sensitivitas yang lebih besar dalam mendeteksi

    resistensi terhadap aspirin atau clopidogrel. Banyak penelitian telah melaporkan

    respon terapi antiplatelet, tetapi karena berbagai metode digunakan pada pasien

    yang berbeda pula, tidak ada perkiraan konsisten prevalensi resistensi pengobatan

    antiplatelet atau prediktor klinis yang signifikan. Beberapa penelitian telah

    mengevaluasi prevalensi resistensi di kedua penyakit, CAD dan pasien stroke.

    Oleh karena itu, dengan menggunakan uji VerifyNow, kami meneliti prevalensi

    resistensi aspirin dan clopidogrel dan kami mengidentifikasi faktor pencetus yang

    dapat menurunkan respon antiplatelet antara pasien dengan CAD atau penyakit

    iskemik pembuluh darah otak.

    Material and Methode

    Pasien

    Studi ini disetujui oleh Institutional Review Board of Uijeongbu St Mary

    Hospital. Selama periode dari Januari 2007 sampai Juni 2008, 197 pasien

    berturut-turut menerima aspirin dan / atau clopidogrel untuk CAD atau penyakit

    iskemik pembuluh darah otak yang terdaftar di lembaga kami (terapi aspirin 178

  • 5/21/2018 Prevalensi Dan Faktor Resiko Resistensi Aspirin Dan Clopidogrel Pada Pasie...

    http:///reader/full/prevalensi-dan-faktor-resiko-resistensi-aspirin-dan-clopidog

    pasien, terapi clopidogrel 139 pasien, kedua obat 144 pasien). Kriteria inklusi

    adalah pengobatan dengan aspirin dan/ atau clopidogrel untuk setidaknya satu

    bulan sebelum pendaftaran untuk pencegahan kejadian trombotik pembuluh

    darah. Kriteria eksklusi adalah pasien yang berhenti meminum obat sebelum

    pengujian ( 3 hari berturut-turut untuk aspirin dan 5 hari berturut-turut untuk

    clopidogrel), penggunaan obat NSAID, trombositopenia (trombosit < 100103/l),

    kreatinin serum 3 mg/dl, atau penggunaan anti - koagulan oral (warfarin),

    inhibitor GPIIb / IIIa, atau obat-obatan fibrinolitik dalam waktu 30 hari sebelum

    pengujian. Kriteria klinis, pengobatan, dan data laboratorium diketahui secar

    retrospektif.

    Uji VerifyNow

    Sampel darah vena dikumpulkan dalam tabung yang mengandung 3,2 %

    sodium sitrat. UjiVerifyNowmeniru LTA karena merupakan sistem deteksi optik

    berbasis turbidimetri yang mengukur agregasi platelet yang diinduksi. The

    VerifyNow aspirin assaydan VerifyNow P2Y12 merupakan uji yang digunakan

    untuk menguji efek dari masing-masing terapi aspirin dan clopidogrel.

    The VerifyNow aspirin assay mengandung mikropartikel berlapis

    fibrinogen dan dirancang untuk mengukur fungsi platelet berdasarkan kemampuan

    platelet yang diaktifkan untuk mengikat fibrinogen. Transmitansi cahaya

    meningkat seiring aktifasi pengikatan platelet dan agregasi fibrinogen. Instrumen

    ini mengukur perubahan sinyal optik yang disebabkan oleh agregasi. Hasil uji

    dilaporkan dalam aspirin reaction unit (ARU), dihitung sebagai fungsi tingkat

    agregasi.

    Uji VerifyNow P2Y12 dirancang untuk mengukur reseptor penghambat

    platelet P2YI2, karena clopidogrel khusus memblok reseptor P2Y12. Dalam

    pengujian ini, reagen adenosine-5-diphosphate/prostaglandin E1 (ADP / PGE1)

    berdiri dan diformulasikan khusus untuk mengukur mediasi agregasi platelet

    P2Y12. Dengan cara yang sama, dua aktivator lain, iso - TRAP (trombin -

    reseptor - mengaktifkan peptida) dan PAR4 - AP (PAR4 - mengaktifkan peptida)

    digabungkan dengan mikropartikel berlapis fibrinogen menjadi saluran kedua

  • 5/21/2018 Prevalensi Dan Faktor Resiko Resistensi Aspirin Dan Clopidogrel Pada Pasie...

    http:///reader/full/prevalensi-dan-faktor-resiko-resistensi-aspirin-dan-clopidog

    (saluran dasar) dari perangkat uji. Transmisi cahaya dalam saluran kedua

    menunjukkan fungsi sampel dasar platelet. Hasil uji dilaporkan sebagai persentase

    perubahan transmitansi dari ADP / PGE1 saluran relatif terhadap transmisi saluran

    dasar.

    Resistensi aspirin didefinisikan sebagai ARU 550, dan resistensi

    clopidogrel didefinisikan sebagai platelet inhibisi < 20 %. Kami melakukan

    electronic quality control (EQC) dan wet quality control (WQC) sesuai dengan

    rekomendasi pabrikan. EQC dijalankan sekali setiap hari untuk mengkonfirmasi

    integritas dari instrumen. WQC mengukur dua tingkat sinyal turbidimetri, yang

    memverifikasi rentang dinamis instrumen (kisaran rendah dan jangkauan nilai-

    nilai yang lebih tinggi). Kami melakukan WQC sebelum penggunaan pertama dari

    setiap lot baru perangkat kit assayatau untuk pemecahan masalah .

    Statistik.

    Hubungan antara karakteristik demografi, kriteria klinis, laboratorium, dan

    variabel terapi diuji vs respon terapi antiplatelet. Perbandingan antara variabel

    kontinyu dilakukan dengan uji t independent. Perbandingan antara variabel

    kategori dibuat dengan 2 atau uji eksak Fisher , yang sesuai , dengan

    menggunakan perangkat lunak statistik MedCalc (Mariakerke , Belgia ) . A 2 -

    nilai p < 0,05 dianggap signifikan.

    Hasil

    Dua puluh lima dari 178 pengguna aspirin ( 14,0 % ) resisten terhadap

    aspirin, dan 54 dari 139 (38,8%) pengguna clopidogrel resisten terhadap

    clopidogrel. Frekuensi pasien resisten aspirin adalah 13,5 % (18/ 133) dari pasen

    dengan CAD dan 15,6 % (7/ 45) dari orang-orang dengan penyakit iskemik

    pembuluh darah otak. Frekuensi pasien resisten clopidogrel adalah 39,8 % (49/

    123) dari pasien dengan CAD dan 31,3 % ( 5/16 ) dari orang-orang dengan

    penyakit iskemik pembuluh darah otak. Resistensi terhadap aspirin atau

    clopidogrel tidak berbeda secara signifikan antara pasien dengan CAD dan

    penyakit iskemik pembuluh darah otak ( p > 0,05 ) .

  • 5/21/2018 Prevalensi Dan Faktor Resiko Resistensi Aspirin Dan Clopidogrel Pada Pasie...

    http:///reader/full/prevalensi-dan-faktor-resiko-resistensi-aspirin-dan-clopidog

    Usia ( rata-rata SD ) dari 197 pasien yang diobati dengan aspirin dan/

    atau clopidogrel adalah 61,9 11,3 tahun, dan rasio perbandingan laki-laki :

    perempuan adalah 125:72 (1.7:1). Berdasar diagnosa, 72 ( 36,5 % ) dengan infark

    miokard, 63 ( 32,0 % ) angina pectoris, 59 (29,9 %) stroke iskemik, dan 3 (1,5 %)

    transient ischemic attack( Tabel 1 ). Pada saat pengujian, 178 (90,4 %) dari 197

    pasien memakai aspirin, 139 (70,6 %) memakai clopidogrel, dan 144 ( 73,1 %)

    memakai baik aspirin dan clopidogrel.

    Pasien yang resisten terhadap aspirin menunjukkan secara signifikan

    memiliki kadar hemoglobin darah (Hb) lebih rendah dibandingkan pasien sensitif

    aspirin (resisten 12,6 1,5 g/dl, sensitif 13,4 1,7 g/dl , p < 0,05 ). Pasien

    resisten clopidogrel menunjukkan tekanan darah sistolik (SBP) dan diastolik

    (DBP) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan pasien sensitif

    clopidogrel (SBP: resisten 128,2 18,2 vs 117,2 14,0 sensitif mmHg, p < 0,05;

    DBP: resisten 78,6 11,2 vs sensitif 74,8 8,7 mmHg, p < 0,05 ). Kriteria klinis,

    pengobatan, dan faktor laboratorium lainnya tercatat di Tabel 2 dan 3. Tidak ada

    faktor lain selain Hb, SBP, dan DBP yang berbeda secara signifikan antara pasien

    resiten aspirin atau clopidogrel dan sensitif aspirin atau clopidogrel.

  • 5/21/2018 Prevalensi Dan Faktor Resiko Resistensi Aspirin Dan Clopidogrel Pada Pasie...

    http:///reader/full/prevalensi-dan-faktor-resiko-resistensi-aspirin-dan-clopido

  • 5/21/2018 Prevalensi Dan Faktor Resiko Resistensi Aspirin Dan Clopidogrel Pada Pasie...

    http:///reader/full/prevalensi-dan-faktor-resiko-resistensi-aspirin-dan-clopido

    Durasi rata-rata penggunaan aspirin 18,6 30,8 bulan, dan durasi

    penggunaan clopidogrel rata-rata 10,9 9,1 bulan. Dosis harian aspirin adalah

    100 mg (n = 154 , 86,5 %), 200 mg (n = 8 , 4.5 % ), 300 mg (n = 2, 1,1 % ), atau

    400 mg (n = 14 , 7,9 % ), dan dosis harian dari clopidogrel adalah 75 mg dalam

    semua pengguna. Baik dosis maupun durasi penggunaan aspirin pada penggunaaspirin, maupun durasi penggunaan clopidogrel pada pengguna clopidogrel,

    berbeda secara signifikan antara pasien yang resisten dan sensitif (p < 0,05) .

    Penyakit akut (serangan pertama atau berikutnya) tercatat di 71 dari 178

    pengguna aspirin (39,9 %) dan di 37 dari 139 pengguna clopidogrel (26,6 %).

    Dari 178 pengguna aspirin, nilai rata-rata adalah 440,9 ARU 46,4 pada pasien

    sensitif aspirin dan 585,0 35,5 pada pasien resisten aspirin. Dari 139 pengguna

    clopidogrel, persentase inhibsi platelet adalah 44,0 20,0% pada pasien sensitif

    clopidogrel dan 6,3 6,1 % pada pasien ressten clopidogrel.

    Disscusion

    Dalam penelitian ini, prevalensi resistensi aspirin adalah 14,0 % dan

    resistensi clopidogrel adalah 38,8 % pada pasien dengan CAD atau penyakit

    iskemik pembuluh darah otak. Kejadian resistensi aspirin dilaporkan bervariasi (5-

    60 %), dan timbulnya resistensi clopidogrel adalah 4-30%. Dalam studi dengan

  • 5/21/2018 Prevalensi Dan Faktor Resiko Resistensi Aspirin Dan Clopidogrel Pada Pasie...

    http:///reader/full/prevalensi-dan-faktor-resiko-resistensi-aspirin-dan-clopidogr

    subyek lain di Korea, kejadian resistensi aspirin diperkirakan 2 % menggunakan

    LTA asam arakidonat, 4 % menggunakan PFA - 100 , dan 10,1 % menggunakan

    uji VerifyNow. Insiden resistensi clopidogrel adalah 18,5 % pada pasien Korea

    dengan stroke iskemik akut menggunakan aggregometer whole blood (Chrono -

    log). Variasi ini mungkin disebabkan dari metode uji yang berbeda dan definisi

    resistensi yang digunakan. Studi kami menunjukkan bahwa tingkat hemoglobin

    berhubungan dengan resistensi aspirin pada pasien yang diobati dengan aspirin

    untuk CAD atau penyakit pembuluh darah otak iskemik. Temuan ini konsisten

    dengan penelitian sebelumnya oleh Lee (2008), yang melaporkan bahwa pasien

    resisten aspirin menunjukkan nilai Hb dan hematokrit lebih rendah dibandingkan

    pasien sensitif aspirin yang dievaluasi dengan VerifyNow. Sebuah temuan

    menarik dari studi kami adalah bahwa SBP dan DBP berhubungan dengan

    resistensi clopidogrel. Tidak adanya hubungan antara riwayat hipertensi dan

    respon platelet terhadap pengobatan antiplatelet ini mungkin timbul karena pasien

    hipertensi biasanya menerima pengobatan antihipertensi. Mekanisme SBP dan

    DBP terkait dengan respon platelet terhadap pengobatan clopidogrel tidak jelas.

    Namun, platelet dari pasien dengan hipertensi menunjukkan peningkatan

    aggregabilitas dan kepekatan dibandingkan dengan darah normal. Hal ini diterima

    dengan baik bahwa platelet dari pasien dengan hipertensi adalah sedang dalam

    keadaan aktivasi dengan berbagai alasan.

    Faktor-faktor lain yang dilaporkan terkait dengan resistensi aspirin adalah

    jenis kelamin perempuan, peningkatan usia, diabetes, dan trigliserida plasma yang

    tinggi. Faktor-faktor lain yang terkait dengan resistensi clopidogrel yaitu lamanya

    penyumbatan, lokasi penyumbatan, glukosa darah, dan diabetes. Namun, faktor-

    faktor ini bukan merupakan prediktor yang signifikan dari resistensi terhadap

    aspirin atau clopidogrel dalam penelitian kami.

    Banyak tes yang tersedia untuk memantau terapi antiplatelet. Beberapa

    studi telah melaporkan korelasi yang lemah antara tes fungsi platelet untuk

    aspirin, termasuk LTA, PFA - 100, VerifyNow, aggregometry whole blood, dan

    konsentrasi urin B2 11 - dehydrothromboxane. Namun, satu studi melaporkan

    bahwa LTA menggunakan asam arakidonat dan PFA - 100 berkorelasi dengan

  • 5/21/2018 Prevalensi Dan Faktor Resiko Resistensi Aspirin Dan Clopidogrel Pada Pasie...

    http:///reader/full/prevalensi-dan-faktor-resiko-resistensi-aspirin-dan-clopidogr

    baik dan keduanya memberikan penilaian yang akurat dari respon terhadap

    aspirin. Dalam studi lain, PFA - 100 dianggap berguna untuk mendeteksi efek

    aspirin tetapi tidak untuk mendeteksi efek clopidogrel, sedangkan analisa

    multiplate berguna untuk memantau terapi baik aspirin atau clopidogrel. Hal ini

    melaporkan bahwa hasil uji VerifyNow untuk resistensi clopidogrel berkorelasi

    secara signifikan dengan uji ADP -induced LTA. Tak satu pun dari tes fungsi

    platelet yang tersedia saat ini, termasuk sistem VerifyNow, telah cukup divalidasi

    dan standar untuk memantau terapi antiplatelet. Oleh karena itu, definisi yang

    jelas dari resistensi aspirin dan clopidogrel harus ditetapkan.

    Kami tidak bisa mengevaluasi efek resistensi platelet terhadap aspirin atau

    clopidogrel pada hasil klinis karena masa tindak lanjut terlalu pendek. Hanya satu

    pasien, yang telah menerima baik aspirin dan clopidogrel menunjukkan resistensi

    terhadap aspirin, hanya pada tes VerifyNow yang mengalami peristiwa jantung

    iskemik sekunder selama penelitian. Ada banyak laporan dari resistensi

    clopidogrel dan aspirin dalam studi sebelumnya pada penyakit koroner, dan telah

    dilaporkan bahwa reaktivitas platelet pasca - stent tinggi dapat menjadi prediktor

    kejadian koroner berulang dan trombosis stent. Pemantauan jangka panjang calon

    pasien ini harus dilakukan untuk menentukan dampak resistensi terhadap

    pengobatan antiplatelet pada hasil klinis.

    Kesimpulannya, tes fungsi platelet pada pasien dengan CAD atau penyakit

    iskemik pembuluh darah otak adalah alat yang berguna yang dapat digunakan

    untuk memonitor efek dari pengobatan antiplatelet. Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa kadar Hb darah pada pengguna aspirin dan SBP dan DBP

    pada pengguna clopidogrel mempengaruhi respon platelet terhadap pengobatanini. Kami bermaksud untuk melakukan studi lebih lanjut untuk menentukan

    apakah faktor-faktor ini mempengaruhi respon platelet untuk terapi antiplatelet

    dan hasil klinis, dan untuk mengidentifikasi orang-orang yang berisiko mengalami

    kejadian kardiovaskular berulang. Lebih besar, jangka panjang tindak lanjut uji

    klinis yang diperlukan untuk membakukan tes ini, untuk menentukan relevansi

    klinis, untuk mengidentifikasi prediktor signifikan, dan untuk menetapkan strategi

    pengobatan untuk pasien resisten.