presus 2 - bab iii - daftar pustaka (bo)

3
BAB III PEMBAHASAN Pada kasus ini pasien datang membawa surat rujukan dari poliklinik RST dengan keterangan G 3 P 2 A 0 UK ± 9 minggu dengan perdarahan pervaginam. Pedarahan pervaginam di rasakan pada hari selasa tanggal 19 Mei 2014 jam 05.00 WIB berupa gumpalan seperti daging berwarna merah tua. Pasien juga merasakan mules-mules seperti melilit disertai nyeri pada perut bagian bawah ketika perdarahan. Pasien merasakan keluar darah pervaginam kembali pada jam 06.00 WIB (21 Mei 2014) tadi pagi ketika bagun tidur berupa darah segar dan gumpalan berwana merah tua. Pasien mengatakan sudah melakukan cek urin dan hasil PP test (+) sebanyak 2 kali. Dari gejala tersebut dimungkinkan bahwa pasien mengalami abortus. Akan tetapi perlu dipastikan melalui pemeriksaan penunjang USG mengenai kondisi dalam rahim ibu sehingga dapat disimpulkan diagnosis pasti yang ada. Pada pemeriksaan USG terlihat kantung kehamilan tanpa massa intrauterin didalamnya. Disimpulkan diagnosis dari kasus ini adalah blighted ovum atau kehamilan kosong dimana terbentuk kantung kehamilan dan plasenta tetapi tidak ada pembentukan embrio. Blighted ovum pada awalnya tidak dapat dibedakan gejalanya dari kehamilan biasa hingga terjadi abortus spontan dan telah dilakukan pemeriksaan USG. Setelah dicapai diagnosis pasti blighted ovum, tindakan selanjutnya adalah kuretase jaringan untuk menghentikan perdarahan, membersihkan sisa-sisa jaringan, mencegah infeksi, 11

Upload: alga-montana-heriyanto

Post on 01-Oct-2015

231 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

4r32w4rw3

TRANSCRIPT

BAB III

PEMBAHASANPada kasus ini pasien datang membawa surat rujukan dari poliklinik RST dengan keterangan G3P2A0 UK 9 minggu dengan perdarahan pervaginam. Pedarahan pervaginam di rasakan pada hari selasa tanggal 19 Mei 2014 jam 05.00 WIB berupa gumpalan seperti daging berwarna merah tua. Pasien juga merasakan mules-mules seperti melilit disertai nyeri pada perut bagian bawah ketika perdarahan. Pasien merasakan keluar darah pervaginam kembali pada jam 06.00 WIB (21 Mei 2014) tadi pagi ketika bagun tidur berupa darah segar dan gumpalan berwana merah tua. Pasien mengatakan sudah melakukan cek urin dan hasil PP test (+) sebanyak 2 kali. Dari gejala tersebut dimungkinkan bahwa pasien mengalami abortus. Akan tetapi perlu dipastikan melalui pemeriksaan penunjang USG mengenai kondisi dalam rahim ibu sehingga dapat disimpulkan diagnosis pasti yang ada.Pada pemeriksaan USG terlihat kantung kehamilan tanpa massa intrauterin didalamnya. Disimpulkan diagnosis dari kasus ini adalah blighted ovum atau kehamilan kosong dimana terbentuk kantung kehamilan dan plasenta tetapi tidak ada pembentukan embrio. Blighted ovum pada awalnya tidak dapat dibedakan gejalanya dari kehamilan biasa hingga terjadi abortus spontan dan telah dilakukan pemeriksaan USG.Setelah dicapai diagnosis pasti blighted ovum, tindakan selanjutnya adalah kuretase jaringan untuk menghentikan perdarahan, membersihkan sisa-sisa jaringan, mencegah infeksi, sehingga rahim siap untuk kehamilan berikutnya. Selain itu sisa jaringan yang diambil dapat juga digunakan sebagai sampel laboratorium untuk mengetahui penyebab terjadinya blighted ovum. Penatalaksanaan post kuretase diberikan antibiotika untuk mencegah terjadi infeksi (Ciprofloxacin 2 x 500 mg) dan obat stimulant uterus (Metilat tab 3x1).DAFTAR PUSTAKAAnne Jackson Bracker. 2006. Blighted Ovum / Anembryogenic Pregnancy. http://www.miscarriageassociation.org.uk/ma2006/downloads/Blighted%20ovum.pdfAlan H., et al. 2006. Blighted Ovum. Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment-Ninth Ed. DeCherney. http://www.marchofdimes.com Juminten Saimin, Eddy R. Moeljono, Retno B. Farid. 2008. Pemakaian Tablet Misoprostol 100 Mikrogram Per Vaginam Untuk Dilatasi Servix Sebelum Tindakan Kuretase. Subbagian Fetomaternal Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Sarwono. 2008. Blighted Ovum. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.

11