preskas ulkus duodenum.doc
TRANSCRIPT
![Page 1: Preskas ulkus duodenum.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071806/55cf902c550346703ba38518/html5/thumbnails/1.jpg)
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. G
Usia : 43Tahun
Pekerjaan : Wiraswata
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat : Villa Gading Harapan
Tanggal masuk RS : 25 Februari 2015
II. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis
Keluhan Utama
BAB mencret berwarna hitam
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke UGD RSUD Kabupaten Bekasi dengan keluhan BAB
mencret berwarna hitam sejak kurang lebih 5 jam sebelum masuk RS. Pasien
mengatakan BAB mencret berwarna hitam 1 kali sebanyak kurang lebih 1 baskom
kecil, berbau amis, terdapat adanya ampas tetapi tanpa disertai lendir.
Keluhan ini juga disertai nyeri ulu hati yang hilang timbul, tidak menjalar dan
timbul terutama bila pasien telat makan dan membaik setelah makan. Pasien juga
mengeluh adanya mual dan muntah. Muntah 1 kali berisi cairan sebanyak 1 gelas
aqua dan tanpa disertai darah. Pasien mengaku keluhan ini membuat badannya
menjadi lemas dan kepala terasa pusing.
Pasien mengatakan bahwa 2 minggu yang lalu sempat di rawat di RSUD
Kabupaten Bekasi dengan keluhan yang sama. Keluhan yang dirasakan pasien
sebelum dirawat yaitu BAB mencret berwarna hitam 3-4 kali sehari, berbau amis,
sebanyak kurang lebih 1 gelas aqua, terdapat adanya ampas tanpa disertai lendir
yang dirasakan sejak 5 hari sebelum dirawat di RS. Keluhan lain yang dirasakan
berupa nyeri ulu hati yang hilang timbul dan tidak menjalar. Pasien sebelumnya
juga mengeluh adanya mual dan muntah yang dirasakan 2-4 kali sehari berisi
makanan sebanyak 1 gelas aqua.
1
![Page 2: Preskas ulkus duodenum.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071806/55cf902c550346703ba38518/html5/thumbnails/2.jpg)
Pasien mengatakan keluhan nyeri ulu hati sudah dirasakan sejak 1 bulan
terakhir namun hilang timbul sehingga pasien tidak terlalu menghiraukan. Pasien
merupakan perokok aktif, pasien merokok 1-2 bungkus per hari. Selain itu, pasien
juga memiliki riwayat mengkonsumsi alkohol selama kurang lebih 10 tahun.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien.
III. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Kompos mentis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Tekanan Darah : 80/60mmHg
Nadi : 92 x/menit, regular
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 370C
Kepala
Bentuk : Normosefal, simetris
Rambut : Hitam, distribusi merata dan tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), refleks
cahaya (+/+), pupil bulat isokor
Telinga : Simetris, bentuk dan ukuran normal, sekret (-/-), tidak
ada nyeri tekan auricular.
Hidung : Simetris, tidak terdapat deformitas, tidak ada nyeri
tekan dan krepitasi, mukosa hidung tidak hiperemis,
epistaksis (-)
Mulut : Simetris, tidak terdapat sianosis, mukosa bukal dan gusi
tidak terdapat perdarahan.
Tenggorokan : Tidak hiperemis, tidak terlihat pembesaran tonsil.
Kulit : Turgor kembali cepat2
![Page 3: Preskas ulkus duodenum.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071806/55cf902c550346703ba38518/html5/thumbnails/3.jpg)
Leher : Tidak terdapat adanya pembesaran KBG maupun
kelenjar tiroid
Toraks
Inspeksi : Kelainan bentuk (-), pergerakan dinding dada simetris
kanan dan kiri dalam keadaan statis dan dinamis.
Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Fremitus taktil dan fremitus vokal simetris kanan dan
kiri, tidak terdapat nyeri tekan.
Iktus kordis teraba pada sela iga ke-5 linea midklavikula
sinistra.
Perkusi :
Paru-paru Sonor pada kedua lapang paru, peranjakan paru (+),
batas paru-hepar pada sela iga ke-5 linea midklavikula
dekstra
Jantung Batas pinggang jantung : Sela iga ke-3 linea
parasternalis sinistra.
Batas jantung kanan : Sela iga ke-4 linea sternalis
dekstra
Batas jantung kiri : Sela iga ke-5 linea midklavikula
sinistra
Auskultasi :
Paru-paru Bunyi napas vesikular, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung Bunyi jantung I-II murni, regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, simetris, distensi (-), massa (-), sikatrik (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) di regio epigastrium , tidak teraba
massa, hepar dan lien tidak teraba membesar
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) normal 15 kali per menit
3
![Page 4: Preskas ulkus duodenum.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071806/55cf902c550346703ba38518/html5/thumbnails/4.jpg)
Ekstremitas
Superior : Hangat
Sianosis (-/-)
Edema (-/-)
CRT < 2 detik
Inferior : Hangat
Sianosis (-/-)
Edema (-/-)
CRT < 2 detik
Kekuatan Otot :
Reflek Fisiologis
Bisep : +2
Trisep : +2
Patella : +2
Achilles : +2
Reflek Patologis
Babinski : (-)
Babinski grup : (-)
Sensorik : Normal
IV. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium darah tanggal 25 Februari 2015
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hematologi
Hemoglobin 8,5 g/dl P: 14-16 ; W: 12-16 g/dl
Leukosit 10.700/mm 3.500-10.000/mm
LED 30 mm/jam P: <10 ; W: <20 mm/jam
Basofil 0% 0-0%
4
5 5
5 5
![Page 5: Preskas ulkus duodenum.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071806/55cf902c550346703ba38518/html5/thumbnails/5.jpg)
Eosinofil 1% 0-3%
Batang 1% 2-6%
Segmen 86% 50-70%
Limfosit 1% 20-40%
Monosit 1% 2-8%
Eritrosit 3,1 jl/mm3 3,8 – 5,8 jl/mm3
Hematokrit 23,7% 35 – 50%
Trombosit 204.000/mm3 150.000-400.000/mm3
Kimia Darah
SGOT 31 U/L P: <38 ; W: <32 U/L
SGPT 33 U/L P: <41 ; W: <31 U/L
GDS 179 mg/dl < 170 mg/dl
Ureum 78 mg/dl 15 – 45 mg/dl
Kreatinin 1,2 mg/dl P: 0,7-1,2 ; W: 0,5-0,9 mg/dl
Elektrolit
Na+ 143 mEq/l 136 – 145 mEq/l
K+ 4,6 mEq/l 3,3 – 5,1 mEq/l
Cl- 114 mEq/l 98 – 106 mEq/l
Pemeriksaan Esofagoduodenoskopi tanggal 11 Februari 2015
5
![Page 6: Preskas ulkus duodenum.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071806/55cf902c550346703ba38518/html5/thumbnails/6.jpg)
Kesimpulan : multiple ulkus duodenum
V. Resume
Keluhan BAB mencret berwarna hitam sejak ± 5 jam sebelum masuk RS
dengan frekuensi 1 kali sebanyak ± 1 baskom kecil, berbau amis, ampas (+),
lendir (-). Nyeri ulu hati (+) hilang timbul, tidak menjalar, timbul terutama bila
pasien telat makan dan membaik setelah makan. Mual muntah (+). Muntah 1 kali
berisi cairan sebanyak 1 gelas aqua, darah (-). Lemas (+) pusing (+).
Riwayat dirawat 2 minggu yang lalu dengan keluhan yang sama. Keluhan
berupa BAB mencret berwarna hitam 3-4 kali sehari, berbau amis, sebanyak ± 1
gelas aqua, ampas (+), lendir (-) yang dirasakan sejak 5 hari sebelum dirawat di
RS. Keluhan lain berupa nyeri ulu hati (+) hilang timbul dan tidak menjalar. Mual
muntah (+) 2-4 kali sehari berisi makanan sebanyak 1 gelas aqua, darah (-).
Keluhan nyeri ulu hati (+) sejak 1 bulan terakhir. Riwayat merokok 1-2 bungkus
per hari dan mengkonsumsi alkohol selama ± 10 tahun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 80/60 mmHg, nadi 92
x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 370C. Pada kedua mata didapatkan konjungtiva
anemis. Dari hasil pemerikasaan laboratorium didapatkan hemoglobin 8,5 g/dl ↓,
LED 30 mm/jam ↑, leukosit 10.700/mm ↑, hematokrit 23,7 % ↓, ureum 78 mg/dl
↑. Pada pemeriksaan esofagoduodenoskopi didapatkan multiple ulkus duodenum.
VI. Diagnosis Klinis
Melena et causa ulkus duodenum dengan anemia
VII. Usulan Pemeriksaan Penunjang
Urea Breath Tes
VIII. Penatalaksanaan
Tirah Baring
Rehidrasi cairan dengan RL
Injeksi vitamin K 3 x 1 ampul
Injeksi asam traneksamat 3 x 1 ampul
Transfusi darah PRC
6
![Page 7: Preskas ulkus duodenum.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071806/55cf902c550346703ba38518/html5/thumbnails/7.jpg)
Injeksi ranitidin 2 x 1 ampul
Injeksi omeprazole 1 x 1 ampul
Sucralfat 4 x 1 C ½ jam sebelum makan
7
![Page 8: Preskas ulkus duodenum.doc](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071806/55cf902c550346703ba38518/html5/thumbnails/8.jpg)
ANALISA KASUS
Temuan Klinis Teori
Ulkus Duodenum
Nyeri atau rasa tidak nyaman di regio
epigastrium
Ya
Nyeri saat lapar dan membaik setelah makan Ya
Nyeri timbul dini hari atau tengah malam
hingga dapat membangunkan pasien
Tidak
Mual dan /muntah Ya
Riwayat mengkonsumsi NSAID Tidak
Riwayat mengkonsumsi alkohol Ya
Riwayat merokok Ya
Nyeri tekan regio epigastrium Ya
Anemia
Hemoglobin < 10 g/dl Ya
Hematokrit < 30% Ya
Eritrosit < 2,8 juta/mm3 Tidak
8