presentasi kasus vivi dr. zul
DESCRIPTION
sTRANSCRIPT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013
PRESENTASI KASUSA. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. D
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 88 tahun 3 bulan
Alamat : Prancak Glondong, RT.03, Sewon, Bantul
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak Sekolah
Pekerjaan : Pembuat Kerajinan Tangan
Status : Janda
Tanggal masuk RS : 30/11/2015
Tanggal Periksa : 02/12/2015
Bangsal : Edelweis
Dokter : dr. Zulrifqi, Sp.PD
Koassisten : Nurfitri Rahmani Awaliyah
B. SUBYEKTIF
1. Anamnesis
a. Keluhan Utama : Sesak nafas
b. Keluhan Tambahan : muntah-muntah
c. Riwayat Penyakit Sekarang
2HMRS
Pasien datang ke IGD RSUD Yogyakarta dengan keluhan sesak nafas. Keluhan sesak
nafas dirasakan sejak 2 Jam SMRS, pukul 23.00. Pasien mengatakan sebelumnya sedang
mencangkul tanah kemudian merasa sangat lelah dan menjadi sesak nafas. Sesak nafas
berkurang saat pasien beristirahat. Keluhan muntah dialami setelah beberapa saat terserang
sesak nafas, pasien muntah 1 kali dan memuntahkan apa yang dimakan, lendir (-) darah (-).
Pasien mengaku tidak pernah sesak nafas pada saat tidur dimalam hari. Pasien tidur
menggunakan satu bantal. Pasien memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol.
Bengkak pada tungkai kaki (-), mual (-), demam (-) dan nyeri dada (-).
1
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013
PRESENTASI KASUSd. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Penyakit Hati : (-)
- Riwayat Penyakit DM : (-)
- Riwayat Penyakit Ginjal : (-)
- Riwayat Penyakit Hipertensi : (+) sejak umur sekitar 50 tahun
- Riwayat Penyakit Jantung : (-)
- Riwayat Penyakit Serupa : (-)
e. Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat Penyakit Hipertensi : (-)
- Riwayat Penyakit Hati : (-)
- Riwayat Penyakit DM : (-)
- Riwayat Penyakit Ginjal : (-)
- Riwayat Penyakit Jantung : (-)
- Riwayat Penyakit Serupa : (-)
f. Riwayat Personal, sosial, ekonomi dan lingkungan
Pasien bekerja sebagai pembuat telur merah di alun-alun Jogja dan tinggal bersama anak
ketiganya. Riwayat merokok (-), memakai obat – obatan (-), alkohol (-).
g. Review Sistem
- Sistem Saraf : Penurunan kesadaran (-), Kejang (-), Nyeri Kepala (-)
- Sistem Kardiovaskuler : Nyeri dada (-), Berdebar – debar (-), Sianosis (-)
- Sistem Respirasi : Batuk (-), Pilek (-), Sesak nafas (+)
- Sistem Pencernaan : Mual (-), Muntah (+), diare (-), Konstipasi (-)
- Sistem Urogenital : Nyeri ketika berkemih (-), sulit BAK (-)
- Sistem Muskuloskeletal : Nyeri otot dan sendi (-), gemetar (-), kesemutan (-)
- Sistem Integementum : Benjolan pada leher (-)
C. OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Kesan Umum
Composmentis, kesan gizi kurang
b. Vital Sign
2
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013
PRESENTASI KASUSTekanan Darah : 150/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 22 kali/menit
Suhu : 36,5 °C, aksila
c. Kesan Gizi
Berat Badan : 33 kg
Tinggi Badan : 145 cm
BMI : BB(kg)/(TB)2(M) = 30/(1,45)2 = 15,69 kg/m2 (underweight)
d. Kulit : Hiperpigmentasi (-), ikterik (-), turgor elastisitas kulit kembali cepat (+)
e. Kepala
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) Pupil isokor, edema (-)
Telinga : discharge (-/-)
Hidung : epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-)
Mulut : mukosa bibir kering (-/-) lidah kotor (+)
f. Leher
Tidak tampak ada kemerahan, tidak ditemukan benjolan, limfonodi tidak teraba, JVP
dalam batas normal.
g. Thorax
1) Pemeriksaan paru depan
Inspeksi : bentuk dada normochest, simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi
(-)
Palpasi : tidak teraba massa, ictus cordis tidak teraba, fremitus taktil dan
vokal kanan dan kiri sama, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor (+), redup di thorax inferior dextra
Auskultasi : SDV (+/+), Wheezing (-/-), RBB (+/+)
2) Pemeriksaan paru belakang
Inspeksi : Simetris, ketinggalan gerak (-)
Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri, ketinggalan gerak (-)
Perkusi : Sonor (+)
Auskultasi : SDV (+/+), RBB (+/+), wheezing (-/-)
3
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013
PRESENTASI KASUS3) Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC VI
Perkusi : Batas Jantung
Kanan atas : SIC II LPS dextra
Kanan bawah : SIC IV LPS dextra
Kiri atas : SIC II LPS sinistra
Kiri bawah : SIC VI LMC sinistra
Auskultasi : S1-S2 reguler, bising (-)
h. Abdomen
Inspeksi : Dinding perut sejajar dengan dinding dada, asites (-)
Auskultasi : peristaltik usus (+)
Perkusi : Timpani (+), nyeri ketok ginjal (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), distensi perut (-), nyeri tekan ulu hati (-), hepar dan lien
tidak teraba
i. Ekstremitas
Edema (-), tremor (-), Akral hangat (+), nadi kuat (+), gerakan bebas, kaku otot (-), tonus
otot meningkat (-), ulkus (-)
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
HEMATOLOGILeukosit 11,2 H 4-11 10^3/uL Automatic AnalyzerEritrosit 4,14 L 4,50-6,00 10^6/uL Automatic AnalyzerHemoglobin 12,6 L 13,0-18,0 g/dL Automatic AnalyzerHematokrit 39,6 42,0-52,0 % Automatic AnalyzerMCV 95,7 82-99 fL Automatic AnalyzerMCH 30,4 27-31 Pg Automatic AnalyzerMCHC 31,8 L 33-37 g/Dl Automatic AnalyzerTrombosit 149 L 150-450 10^3/uL Automatic AnalyzerRDW-CV 13,1 11-16 % Automatic AnalyzerDifferential TellingNeutrofil% 38,4 L 50-70 % Automatic AnalyzerLimfosit% 53,5 H 20-40 % Automatic AnalyzerMonosit% 1,5 L 3-12 % Automatic AnalyzerEosinofil% 6,3 H 0,5-5 % Automatic Analyzer
4
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013
PRESENTASI KASUSBasofil% 0,3 0-1 % Automatic AnalyzerKIMIA Gula Darah Sewaktu
176 H 70-140 mg/dL GOD-PAP
HATISGOT 22 <37 mg/dL IFCCSGPT 7 <42 mg/dL IFCCFAAL LEMAK DAN JANTUNGCholesterol Total 202 H <200 mg/dl CHOD-PAPHDL Cholesterol 42 L >=65 mg/dl EnzymatikLDL Cholesterol 141 mg/dl IndirectTrigliserida 90 mg/dl GPO-PAPGINJALAsam Urat 6.3 H 2.4-5.7 mg/dl Colorimetric
b. Rontgen
Thorax
Kesan : Cardiomegaly dengan edema pulmonum
c. EKG
Kesan : Sinus Rythm : 89bpm, LVH
5
URINALISISWarna Kuning Kuning BIOKIMI
AWIKekeruhan Keruh JernihPH 6,0 5,0-6,5Berat jenis 1,010 1,005-1,030Protein Negatif NegatifGlukose Negatif NegatifBilirubin Negatif NegatifUrobilin Positif (+) Positif (+)Darah Negatif NegatifNitrit Negatif NegatifKeton Negatif NegatifSedimentasiLekosit Positif (8-12)/LP Positif (0-2)/LP MAKROS
KOPISEritrosit Positif (6-10)/LP Negatif (0)/LPEpitel Positif (4-6)/LP Positif (0-2)/LPSilinder Lekosit Negatif NegatifSilinder Granulair Negatif NegatifSilinder Hyalin Negatif NegatifSilinder Epitel Negatif NegatifKristal Asam Urat Negatif NegatifKristal Ca Oksalat Negatif NegatifKristal Amorf Negatif NegatifTrichomonas Negatif NegatifJamur Negatif NegatifBakteri Negatif Negatif
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013
PRESENTASI KASUSd. CT-scan Kepala
Tak tampak lesi hipodens/hiperdens intracerebral
Systema ventricle melebar simetris
Struktur mediana tak deviasi
Gyri dan sulci prominens
Kesan : Artrophy Cerebi senilis
D. ASSESMENT
Problem Sementara
a. Tekanan darah 150/70 mmHg Hipertension stage I
b. Sesak nafas
c. Auskultasi RBB
d. EKG : LVH
e. Rontgent Thorax : Cardiomegaly dengan edema pulmonum
f. Urinalisa :
Warna : kuning keruh
Leukosit : positif (8-12)/LP
Eritrosit : positif (6-10)/LP
Epitel : positif (4-6)/LP
Poblem Permanen
a. CHF ec. HHD
b. ISK ec. Bacterial infection
E. INITIAL PLANNING & EVALUATION
1. Congestif Heart Failure ec. HHD
IP diagnosis
a. Anamnesis : kebanyakan pasien dengan gagal jantung datang dengan keluhan dyspnea,
ortopnea, paroxymal nocturnal dyspnea, fatigue, tidak nyaman pada abdomen kuadran
kanan atas (akibat pembesaran hati) dan terjadi edema perifer. Pada pasien HHD terdapat
keluhan yang diakibatkan peningkatan tekanan darah seperti berdebar-debar, pusing dan
rasa melayang.
6
CHF
ISK
CHFCHFCHFCHFCHFCHFCHFCHFCHFCHFCHFCHFCHFCHFCHFCHFCHFCHFCHF
ISKISKISKISKISKISKISKISKISKISKISKISKISKISKISKISKISKISKISK
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013
PRESENTASI KASUSb. Pemeriksaan fisik :
- Diaphoresis
- Takikardia, takipnea
- Ronki basah basal
- S3 gallop kadang-kadang S4
- Distensi vena jugularis
- Hepatomegali
- Edema perifer
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosis dapat ditegakkan dengan setidaknya
dijumpai 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor dari Framingharm
Kriteria Mayor Kriteria minor
Paroksismal Nocturnal Dyspneu Edema extremitas
Distensi Vena Leher Batuk malam hari
Ronki Paru Dyspnea d’effort
Kardiomegali Hepatomegali
Edema Paru Akut Efusi Pleura
Gallop S3 Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal
Peninggian tekanan vena jugularis Takikardi (>100/menit)
Reflux Hepatojugular
c. Pemeriksaan penunjang
Elektrokardiogram (EKG)
Rekaman EKG harus dilakukan pada setiap pasien yang dicurigai dengan gagal jantung.
Perubahan EKG biasanya dijumpai pada pasien yang diduga mengalami gagal jantung.
Abnormalitas dari EKG memiliki nilai prediksi yang kecil akan adanya gagal jantung.
Foto thoraks
Foto thoraks merupakan komponen penting dalam diagnostik gagal jantung. Pada foto
thoraks kita dapat menilai kongesti pulmonal serta dapat menunjukkan penyebab sesak
nafas oleh karena paru atau thoraks.
7
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013
PRESENTASI KASUSFoto thoraks digunakan untuk mendeteksi adanya kardiomegali, kongesti pulmonal
dan akumulasi cairan pleura, serta dapat menunjukkan adanya penyakit paru atau
infeksi yang menyebabkan atau yang memperberat sesak nafasnya. Temuan kongestif
bersifat prediktir. Namun kardiomegali bisa tidak dijumpai pada keadaan akut, tetapi selalu
dijumpai pada gagal jantung kronik.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan diagnostik yang rutin dilakukan pada pasien gagal jantung berupa
pemeriksaan darah lengkap (hemoglobin, leukosit, dan platelet), elektrolit serum, kreatinin
serum, Laju Filtrasi Glomerulus, kadar glukosa, tes fungsi hati, dan urinalisa. Abnormalitas
elektrolit atau hematologis tidak sering dijumpai pada pasien gagal jantung, meskipun
anemia ringan, hiponatremia, hiperkalemia, dan penurunan fungsi ginjal umum dijumpai,
khususnya pada pasien yang mendapat terapi dengan diuretik dan ACE-I/ARB/aldosteron
antagonis.
Troponin
Pemeriksaan Troponin I atau T sebaiknya dilakukan pada pasien yang diduga gagal
jantung dengan tampilan klinis yang mengarah pada sindroma koroner akut. Peningkatan
troponin kardiak mengindikasikan adanya nekrosis myosit, dan jika ada indikasi sebaiknya
revaskularisasi dipertimbangkan dan dilakukan pemeriksaan diagnostik yang sesuai.
Peningkatan troponin juga terjadi pada akut miokarditis. Peningkatan ringan pada troponin
kardiak sering dijumpai pada gagal jantung berat atau selama episode gagal jantung
dekompensasi pada pasien tanpa bukti adanya iskemik miokard yang disebabkan sindrom
koroner akut dan situasi lain seperti sepsis.
Ekokardiografi
Istilah ekokardiografi ditujukan kepada semua teknik pencitraan jantung yang
menggunakan ultra sound, termasuk colour Doppler dan Tissue Doppler Imaging.
Konfirmasi dengan ekokardiografi untuk diagnosa gagal jantung dianjurkan dan sebaiknya
segera dilakukan mengikut dugaan gagal jantung. Ekokardiografi sudah tersebar luas,
cepat, non – invasif dan aman dan menunjukkan informasi mengenai anatomi jantung
(volume, geometri, massa), gerakan dinding, dan fungsi katup.
8
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013
PRESENTASI KASUSYang paling sering dinilai dari ekokardiografi adalah fungsi ventrikel untuk
membedakan antara pasien dengan disfungsi sistolik dan pasien dengan fungsi sistolik
yang masih baik (normal fraksi ejeksi > 45 – 50%)
IP Terapi
a. Terapi Non-farmakologis
Istirahat yang cukup, kurangi aktivitas berat
Olahraga ringan dan teratur seperti berjalan dengan intensitas yang nyaman bagi
pasien
Edukasi pola diet, kontrol asupan garam dan air
Hindari bepergian ketempat-tempat tinggi dan tempat-tempat yang sangat panas
b. Terapi farmakologis
Furosemid 1 A/24 J
Citicolin 250/12 J
Captopril 3 x 12,5
Spinorolacton 1x 1
Ranitidin 1 A/12 J‘
2. ISK ec. Bacterial Infection
IP Diagnosis
Anamnesis: Demam, susah buang air kecil, nyeri saat diakhir BAK (disuria terminal), sering
BAK (polakisuria), nokturia, anyang-anyangan, nyeri pinggang dan nyeri suprapubik.
Pemeriksaan Fisik
Demam
Flank pain (Nyeri ketok pinggang belakang/costovertebral angle)
Nyeri tekan suprapubik
Pemeriksaan Penunjang
Darah Perifer Lengkap
Urinalisis
Ureum dan kreatinin
Kadar gula darah
9
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013
PRESENTASI KASUS
IP terapi
Berikan antibiotika parenteral :
bila ditemukan Bila terdapat > 105 CFU/ml urin porsi tengah disebut dengan
bakteriuria bermakna
Bila terdapat > 105 CFU/ml urin porsi tengah tanpa gejala klinis disebut bakteriuria
asimtomatik
Ditemukan tanda-tanda infeksi dari pemeriksaan darah rutin seperti leukositosis
Ditemukan tanda-tanda infeksi pada pemeriksaan urin leukosit > 6/LBP
Dosis gentamicin sebesar 3-5 mg/kg berat badan dengan interval pemberian tiap 24
jam dan 1 mg/kg berat badan dengan interval pemberian tiap 8 jam.
Banyak minum rehidrasi oral 2-3 liter
Diet tinggi protein, dan karbohidrat . dengan jumlah kebutuhan kalori harian 60kg x 30
Kkal = 1800 Kkal/ hari.
LEMBAR FOLLOW UPTGL/JAM DATA DASAR PLANNING
Selasa 02/12/2015
05.35
S : sesak nafas menurun, mual (-) muntah (-), batuk (-)O : KU : CM VS : TD : 140/70 mmHg N : 80 x/menit S : 36,7˚C RR : 22 x/menitKepala : CA -/- SI -/- lidah kotor (+)Leher : lnn. TtbThorax :P/ vesikuler +/+ Wh -/- RBB +/+C/ S I-II reg, bising (-)Abdomen :
P : Inj. Ceftriaxone 1gr/12 JInj. Furosemid 1 A/24 JInj. Ranitidin 1 A/12 JCiticolin 250/12 JCaptopril 3 x 12,5Spinorolacton 1x 1
10
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013
PRESENTASI KASUSBU (+) N, timpani (+), NT (-), H/L ttbEkstremitas :Akral hangat, nadi kuat, CRT <2”, ulkus -/-, edem -/-A : CHF ec. HHDHipertensiSNH
Rabu 02/12/2015
05.30
S : Sesak (-), mual (-), muntah (-), batuk (-), O : KU : CM VS : TD : 150/70 mmHg N : 78 x/menit S : 36,5˚C RR : 20 x/menitKepala : CA -/- SI -/- lidah kotor (+) berkurangLeher : lnn. TtbThorax :P/ vesikuler +/+ Wh -/- RBB +/+C/ S I-II reg, bising (-)Abdomen :BU (+) N, timpani (+), NT (-), H/L ttbEkstremitas :Akral hangat, nadi kuat, CRT <2”, ulkus -/-, edem -/-A : CHF ec. HHDHTSNH
P : Inj. Ceftriaxone 1gr/12 JInj. Furosemid 1 A/24 JInj. Ranitidin 1 A/12 JCiticolin 250/12 JCaptopril 3 x 12,5Spinorolacton 1x 1
11
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013
PRESENTASI KASUS
Yogayakarta, 7 Desember 2015
Dokter Pembimbing,
dr. Zulrifqi, Sp. PD
12