presentasi kasus ckd

41
PRESENTASI KASUS CKD Oleh : Dwi Akbarini Pembimbing : dr. Amrizal, Sp. PD DEPT. ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2013

Upload: al-tamira

Post on 31-Dec-2015

137 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

PRESENTASI KASUS

CKD

Oleh : Dwi Akbarini

Pembimbing : dr. Amrizal, Sp. PD

DEPT. ILMU PENYAKIT DALAM

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2013

IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. U Umur : 56 tahun Jenis kelamin : laki-laki Alamat : Jln. PMD KM 12 Agama : Islam Suku : Melayu Status perkawinan : kawin Pekerjaan : Satpam Tanggal masuk : 13 Juli 2013 Tanggal pemeriksaan : 16 Juli 2013

ANAMNESIS autoanamnesis

Os mengalami sesak nafas>>

sejak 1 hari SMRS

Os mengalami sesak nafas>>

sejak 1 hari SMRS

3 Tahunyang lalu

5 hariSMRS

2 mingguSMRS

• 2 minggu SMRS os mengaku kalau badannya terasa lemas. Selain lemas os juga mengeluh sakit kepala yang dirasakan berdenyut di seluruh kepala dan leher terasa pegal dan tegang.

• Mual dan muntah 2 kali dengan isi sesuai dengan yang dimakan, tidak ada darah dan tidak proyektil. Nafsu makan pasien menurun selama sakit.

• Os mengaku mengedan ketika buang air besar, 1x sehari, berwarna kuning dengan konsistensi keras, tidak ada darah dan lendir.

• Buang air kecil normal dengan frekuensi kira-kira 3-4 kali sehari dengan warna kuning jernih, volumenya sesuai dengan cairan yang diminum, tidak nyeri, tidak disertai darah dan atau berpasir.

• Os menyangkal adanya demam, batuk, pilek, nyeri dada, maupun sesak napas. Os mengaku tidak pernah sesak yang berbunyi mengi, sesak saat beraktivitas, dan Os tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya sehingga os hanya mencoba beristirahat dengan berbaring, memanggil tukang pijat, dan meminum obat warung, tetapi keluhan yang dirasakan os tidak membaik.

•Lima hari smrs os merasa sakitnya semakin bertambah berat bahkan suka mengigil sehingga pasien pergi berobat ke klinik. Os diberi obat tetapi tetap tidak membaik. Os juga mengaku kalau merasa bengkak pada kedua kakinya. Bengkak pada kakinya muncul bersamaan. Bengkak berkurang apabila beristirahat dan bertambah apabila os berjalan-jalan.

• Os pernah mengeluh sakit di pinggang kanan dan juga kirinya. Sakit tidak bertambah jika beraktivitas dan juga tidak berkurang jika diistirahatkan. Sakit dirasakan tumpul. Os mengaku demam yang menurut os tidak tinggi selama beberapa hari yang dapat turun dengan meminum obat warung penurun panas. Pada saat itu os juga mengaku batuk berdahak berwarna putih kental dan lupa berapa lama. Os tidak merasakan sesak.

Sejak ± 2 bulan sebelum masuk RS pasien mengeluh lemas. Lemas dirasakan terus-menerus. Lemas terutama dirasakan bila berubah posisi dari duduk ke berdiri. Lemas tidak berkurang dengan minuman manis. Lemas disertai nggliyer, mata berkunang-kunang, nyeri kepala yang terus-menerus, dan leher terasa kenceng. Sesak napas juga dirasakan pasien.esak napas dirasakan hilang timbul.

3 Tahunyang lalu

5 hariSMRS

2 mingguSMRS

• 2 minggu SMRS os mengaku kalau badannya terasa lemas. Selain lemas os juga mengeluh sakit kepala yang dirasakan berdenyut di seluruh kepala dan leher terasa pegal dan tegang.

• Mual dan muntah 2 kali dengan isi sesuai dengan yang dimakan, tidak ada darah dan tidak proyektil. Nafsu makan pasien menurun selama sakit.

• Os mengaku mengedan ketika buang air besar, 1x sehari, berwarna kuning dengan konsistensi keras, tidak ada darah dan lendir.

• Buang air kecil normal dengan frekuensi kira-kira 3-4 kali sehari dengan warna kuning jernih, volumenya sesuai dengan cairan yang diminum, tidak nyeri, tidak disertai darah dan atau berpasir.

• Os menyangkal adanya demam, batuk, pilek, nyeri dada, maupun sesak napas. Os mengaku tidak pernah sesak yang berbunyi mengi, sesak saat beraktivitas, dan Os tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya sehingga os hanya mencoba beristirahat dengan berbaring, memanggil tukang pijat, dan meminum obat warung, tetapi keluhan yang dirasakan os tidak membaik.

•Lima hari smrs os merasa sakitnya semakin bertambah berat bahkan suka mengigil sehingga pasien pergi berobat ke klinik. Os diberi obat tetapi tetap tidak membaik. Os juga mengaku kalau merasa bengkak pada kedua kakinya. Bengkak pada kakinya muncul bersamaan. Bengkak berkurang apabila beristirahat dan bertambah apabila os berjalan-jalan.

• Os pernah mengeluh sakit di pinggang kanan dan juga kirinya. Sakit tidak bertambah jika beraktivitas dan juga tidak berkurang jika diistirahatkan. Sakit dirasakan tumpul. Os mengaku demam yang menurut os tidak tinggi selama beberapa hari yang dapat turun dengan meminum obat warung penurun panas. Pada saat itu os juga mengaku batuk berdahak berwarna putih kental dan lupa berapa lama. Os tidak merasakan sesak.

Sesak napas dirasakan terus menerus bahkan pada saat pasien beristirahat. Pasien mengeluh jika melakukan aktivitas ringan, pasien merasa sesak napas bertambah berat. Sesak sedikit berkurang dengan istirahat. Pasien lebih nyaman tidur dengan menggunakan 3 bantal. Selain keluhan tersebut pasien juga mengeluh timbul bengkak pada kedua kaki. Bengkak dirasakan hilang timbul. Pasien tidak mengeluh demam, pasien mengeluh mual tetapi tidak muntah, tidak pusing, BAK sedikit dan terasa tidak tuntas, tidak terasa nyeri, bewarna kuning, BAB sedikit, pasien tidak pernah terbentur atau terpukul di daerah pinggang sebelumnya. Sehari sebelumnya pasien baru saja jadwal hemodialisa.

3 Tahunyang lalu

5 hariSMRS

2 mingguSMRS

• 2 minggu SMRS os mengaku kalau badannya terasa lemas. Selain lemas os juga mengeluh sakit kepala yang dirasakan berdenyut di seluruh kepala dan leher terasa pegal dan tegang.

• Mual dan muntah 2 kali dengan isi sesuai dengan yang dimakan, tidak ada darah dan tidak proyektil. Nafsu makan pasien menurun selama sakit.

• Os mengaku mengedan ketika buang air besar, 1x sehari, berwarna kuning dengan konsistensi keras, tidak ada darah dan lendir.

• Buang air kecil normal dengan frekuensi kira-kira 3-4 kali sehari dengan warna kuning jernih, volumenya sesuai dengan cairan yang diminum, tidak nyeri, tidak disertai darah dan atau berpasir.

• Os menyangkal adanya demam, batuk, pilek, nyeri dada, maupun sesak napas. Os mengaku tidak pernah sesak yang berbunyi mengi, sesak saat beraktivitas, dan Os tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya sehingga os hanya mencoba beristirahat dengan berbaring, memanggil tukang pijat, dan meminum obat warung, tetapi keluhan yang dirasakan os tidak membaik.

•Lima hari smrs os merasa sakitnya semakin bertambah berat bahkan suka mengigil sehingga pasien pergi berobat ke klinik. Os diberi obat tetapi tetap tidak membaik. Os juga mengaku kalau merasa bengkak pada kedua kakinya. Bengkak pada kakinya muncul bersamaan. Bengkak berkurang apabila beristirahat dan bertambah apabila os berjalan-jalan.

• Os pernah mengeluh sakit di pinggang kanan dan juga kirinya. Sakit tidak bertambah jika beraktivitas dan juga tidak berkurang jika diistirahatkan. Sakit dirasakan tumpul. Os mengaku demam yang menurut os tidak tinggi selama beberapa hari yang dapat turun dengan meminum obat warung penurun panas. Pada saat itu os juga mengaku batuk berdahak berwarna putih kental dan lupa berapa lama. Os tidak merasakan sesak.

Sesak napas dirasakan terus menerus bahkan pada saat pasien beristirahat. Tidur tidak bisa, nafsu makan menurun, badan makin kurus. Nyeri dada tidak ada dan jantung berdebar-debar tidak ada. Sebelumnya pasien mengaku minum obat “’furosemid” namun keluhan tidak berkurang, akhirnya keluarga memutuskan untuk dibawa berobat ke IGD RS Muhammadiyah Palembang.

Riwayat minum obat-obatan bebas : disangkalRiwayat minum suplemen : disangkal Riwayat minum jamu : Pernah tapi tidak seringRiwayat minum minuman keras : Disaat muda, pasien sering minum alkohol, 2 botol setiap mingguRiwayat merokok : Pasien baru berhenti merokok 5 tahun yang lalu, sebelumnya pasien sering merokok 3 bungkus sehari, jenis rokok filter.

Riwayat minum obat-obatan bebas : disangkalRiwayat minum suplemen : disangkal Riwayat minum jamu : Pernah tapi tidak seringRiwayat minum minuman keras : Disaat muda, pasien sering minum alkohol, 2 botol setiap mingguRiwayat merokok : Pasien baru berhenti merokok 5 tahun yang lalu, sebelumnya pasien sering merokok 3 bungkus sehari, jenis rokok filter.

Penyakit DahuluPenyakit DahuluPenyakit DahuluRiwayat sakit serupaPasien sudah pernah dirawat dengan keluhan yang sama satu tahun yang lalu, setelah itu pasien mulai menjalani hemodialisa dua kali satu minggu sejak 1 tahun yang lalu di RS Moh. Hoesin Palembang. Pasien satu tahun yang lalu, selain melakukan hemodialisa, juga melakukan transfusi darah 1 kantong satu bulan.Riwayat Darah TinggiRiwayat Kencing ManisRiwayat Penyakit JantungRiwayat Alergi makan Udang

Riwayat KeluargaRiwayat Keluarga

Riwayat sakit serupa : disangkalRiwayat tekanan darah tinggi : disangkalRiwayat sakit gula : disangkalRiwayat sakit jantung : disangkal

Kerabat Yang Menderita:Penyakit Ya Tidak Hubungan

Alergi -

Asma -

Tuberkulosis -

Arthritis -

Rematisme -

Hipertensi -

Jantung -

Ginjal -

Lambung -

ANAMNESIS SISTEM Kepala : sakit kepala (+), pusing (-),

hilang timbul(+) Mata : pandangan kabur (+),

penglihatan ganda(-),mata kuning (-), berkunang-kunang (-), sering keluar air mata berlebihan.

Hidung : pilek (-), mimisan (-), hidung tersumbat (-)

Telinga : pendengaran berkurang (-), pendengaran

berdenging (-), keluar cairan (-), darah (-) Mulut : gusi berdarah (-), sariawan

(-), mulut kering (-), luka pada sudut bibir (-), gigi goyah (-) sulit berbicara (-), gigi caries (-), papil lidah atrofi (-)

Tenggorokan : sakit menelan (-), gatal tenggorokan (-)

Sistem Respirasi : sesak napas (+), batuk (+), batuk darah (-), dahak (-), mengi (-)

Sistem Cardiovaskuler : nyeri dada (-), berdebar-debar (+), sesak nafas saat istirahat (+)

Sistem Gastrointestinal : nafsu makan turun (-), mual (-), muntah (-), kembung (-), muntah darah (-), nyeri ulu hati (-), perut sebah (-), BAB sulit (-), BAB warna hitam (-), BAB darah lendir (-)

Sistem Muskuloskeletal : nyeri otot (-), nyeri sendi (-), kaku sendi (-), bengkak sendi (-), badan lemas (+), kejang (-)

Sistem Genitourinaria : BAK warna seperti teh (-), BAK warna merah (-), nyeri ketika buang air kecil (-),

panas saat BAK (-), BAK jarang BAK ± 1-2 kali sehari, tiap BAK ± 1/4 gelas belimbing.

Ekstremitas: Atas : luka (-/-), kesemutan (-/-), tremor (-/-),

ujung jari terasa dingin (-/-), bengkak (-/-), lemah (-/-) Bawah : luka (-/-), kesemutan (-/-), tremor (-/-),

ujung jari terasa dingin (-/-), bengkak (-/-), lemah (-/-)

Sistem Neuropsikiatri : kejang (-), emosi tidak stabil (-), kesemutan (-), gelisah (-), mengigau (-)

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 15 Juli 2013: Keadaan umum: sakit berat, compos mentis, status gizi kesan cukup Tanda vital: Tensi : 180/100 mmHg Respirasi : 30 x/menit Nadi : 72 x/menit Suhu : 36,7°C (axiller) Status gizi: Berat Badan : 55 kg

Tinggi Badan: 160 cm

BMI : 21,48 kg/m2

Kesan : normoweight

Mulut : sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), pucat (-), lidah tiphoid (-), papil lidah atrofi (-), stomatitis (-), luka pada sudut bibir (-)

Leher : JVP 5-1 cm, trachea di tengah, simetris, pembesaran tiroid (-), pembesaran limfonodi cervical (-)

Limfonodi : kelenjar limfe retroaurikuler, submandibuler, servikalis, supraklavikularis, aksilaris, dan inguinalis tidak membesar

Kulit : keriput (-), warna sawo matang, ikterik (-), turgor baik, hiperpigmentasi (+)

Kepala : bentuk mesocephal, rambut hitam, uban (+), lurus, mudah rontok (-), mudah dicabut (-), bengkak pada wajah (-), kulit muka tampak hiperpigmentasi

Mata : konjungtiva palpebra pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), katarak (-/-), perdarahan palpebra (-/-), pupil isokor dengan diameter (3mm/3mm), reflek cahaya (+/+), edema palpebra (+/+), VODS 1/300, Shadow test +/+

Telinga : sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoideus (-)

Hidung : nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), fungsi

pembau baik

Thorax : bentuk simetris, retraksi intercostal (-), spider nevi (-), pernafasan torachoabdominal, sela iga melebar (-),

muskulus pektoralis atrofi (-), ginekomasti (-), pembesaran KGB axilla (-/-)

Paru-paru

Depan Belakang

Inspeksi Kiri Simetris saat statis dan dinamis

Simetris saat statis dan dinamis

Kanan Simetris saat statis dan dinamis

Simetris saat statis dan dinamis

Palpasi Kiri - Tidak ada benjolan- vokal fremitus simetris

- Tidak ada benjolan- vokal fremitus simetris

Kanan - Tidak ada benjolan- vokal fremitus simetris

- Tidak ada benjolan- vokal fremitus simetris

Perkusi Kiri Sonor di seluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru

Kanan Sonor di seluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi Kiri - Suara vesikuler- Wheezing (-), Ronki (+)

- Suara vesikuler- Wheezing (-), Ronki (-)

Kanan - Suara vesikuler- Wheezing (-), Ronki (+)

- Suara vesikuler- Wheezing (-), Ronki (-)

Jantung :Inspeksi : ictus cordis tidak tampak, pulsasi precardial,

epigastrium, dan parasternal tidak tampak

Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat, teraba di SIC V 2

cm lateral LMCS

Perkusi : batas jantung kiri atas: SIC II, linea parasternalis

sinistra

batas jantung kiri bawah: SIC VI 1 cm lateral linea

medioclavicularis sinistra

batas jantung kanan atas: SIC II, linea parasternalis

dextra

batas jantung kanan bawah: SIC V, linea

parasternalis dextra

Auskultasi : Heart Rate 72 x/menit, reguler, bunyi jantung I-

II murni, intensitas normal, reguler, bising (-),

Perut Inspeksi : Cembung Palpasi Dinding perut: Lemas, nyeri tekan (+) pada

epigastrium, nyeri lepas (-), defans muscular (-)

Hati : Tidak teraba, nyeri (-), permukaan licin, tepi

tajam, Murphy’s sign (-)Limpa : Tidak terabaGinjal : Ballotement kanan dan kiri (-),

nyeri CVA (+)

Perkusi : Shifting dullness (+), undulasi (+)

Auskultasi : Timpani, BU (+) 3 kali dalam 1 menit

Refleks dinding perut : Normal

Anggota gerak Lengan Kanan Kiri

Otot : Tonus : Normal NormalMassa : Normal Normal

Sendi : Normal Normal Gerakan : Normal Normal Kekuatan : Kekuatan semua otot kanan dan kiri 5

Tungkai dan kaki Kanan Kiri Luka : (-) (-) Varises : (-) (-) Otot : Baik Baik

Sendi : Ke segala arah Ke segala arah Gerakan : Aktif Aktif Kekuatan : semua otot tungkai kanan dan kiri 5 Edema : (-) pitting (-) pitting

Kanan Kiri

Refleks tendon (+) (+)

Bisep (+) (+)

Trisep (+) (+)

Patella (+) (+)

Archiles (+) (+)

Kremaster Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Refleks kulit (+) (+)

Refleks patologis (-) (-)

Refleks

LABORATORIUM Darah (tanggal 11 Agustus 2010, RSUD KOJA)

Hb : 8,2 g/dL Leukosit : 18.100 /ul Hematokrit : 21 % Trombosit : 122.000 /μL GDS : 149 mg/dL Ureum : 55 mg/dL Kreatinin : 9,2 mg/dL Asam Urat : 9,5 mg/dL Natrium : 135 mmol/L Kalium : 4,72 mmol/L

CCT : ((140 - umur) x BB) : (72 x Kreatinin plasma) ml/menit/1,73 m2

: ((140 – 567) x 55) : (72 x 9,2) ml/menit/1,73 m2

: 6, 975 mL/mnt/1,73 m2

EKG

VES di lead V1 V3 V4 RBBB di setiap lead T-inverted di V6, LVH

RingkasanSejak ± 1 hari sebelum masuk RS pasien mengeluh sesak napas makin bertambah hebat. Sesak napas dirasakan terus menerus bahkan pada saat pasien beristirahat. Tidur tidak bisa, nafsu makan menurun, badan makin kurus. Nyeri dada tidak ada dan jantung berdebar-debar tidak ada. Sebelumnya pasien mengaku minum obat “’furosemid” namun keluhan tidak berkurang,Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak ± 10 tahun yang lalu namun tidak rutin kontrol. Riwayat kencing manis dan hemodialisa.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 180/100 mmHg, respirasi 30 x/menit, nadi 80 x/menit, bengkak pada wajah, edema palbebra, konjungtiva palbebra pucat, wajah tampah hiperpigmentasi, penglihatan VODS 1/300 , ictus cordis teraba di SIC V 2 cm lateral LMCS,batas jantung melebar, murmur (+), bengkak diperut unduliasi (+).

Dari pemeriksaan penunjang laboratorium darah didapatkan Hb 6,6 g/dl; kreatinin 9,2mg/dl; ureum 55 mg/dl; asam urat 9,5 mg/dl; BSS 149 gr/dl Dari pemeriksaan kimia urine didapatkan protein ++; eritrosit 50 mg/dl. Dari pemeriksaan CCT didapatkan hasil dibawah < 15. Hasil EKG Sinus Rhytm, HR 74 x/m, VES di lead V1 V3 V4, RBBB di setiap lead, T-inverted di V6, LVH.

Diagnosis Kerja

Gagal Ginjal Kronik stage V on Hemodialisa + Nefropati Diabetikum + Hipertensi Grade II + Susp. Katarak Senilis Hipermatur ODS

Diagnosa Banding : Retinopati hipertensi Retinopati Diabetik

Tatalaksana- Non Farmakologis

- Posisi setengah duduk

- Diet : Garam 40 – 120 meq, rendah protein (0.6-0.8 gr/kgBB/hari) tinggi kalori (35 kCal/kgBB/hari), diet rendah kalium (hindari pisang, jeruk, tomat dan sayuran berlebih)

Farmakologis

- IVFD RL gtt XX/menit (mikro)

- Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr I.V

- Inj. Furosemid 1 x 20 mg Amp I.V

- In. Ranitidin 2 x 25 mg Amp I.V

- Amlodipin tab 1 x 5 mg

- As. Folat 3 x I C

- Antasid 3 x I C

- HD

- Transfusi PRC 2 kolf on HD jika Hb dibawah 8

- O2 2-4 l/m (p.r.n)

- Rencana konsul dokter Sp. Mata

- KIE

Pemeriksaan anjuran

- Cek BSS, BSN, profil lipid

- Echocardiografi

- USG Abdomen

- Foto thorax PA

Prognosis

Ad vitam : dubia ad malam Ad fungsionam : dubia ad malam

GAGAL GINJAL KRONIK

DEFINISI Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses

patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan umumnya berakhir dengan gagal ginjal.

Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik atas Dasar Derajat Penyakit

Derajat Penjelasan LFG (ml/mn/1,73m2)

1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau ≥ 90

2 Kerusakan ginjal dengan LFG ringan 60 – 89

3 Kerusakan ginjal dengan LFG sedang 30 – 59

4 Kerusakan ginjal dengan LFG berat 15 – 29

5 Gagal ginjal < 15 atau dialisis

Gangguan fungsi ginjal Klinis

Tanda, gejala, pemeriksaan fisik.

LaboratorisUreum ↑, kreatitin ↑, asam urat ↑

Tes klirens kreatinin (TKK)

Rumus Cockrof-Gault

Kreatinin urin(mg/dL) x vol.urin(mL/24 jamKreatinin urin(mg/dL) x vol.urin(mL/24 jamKreatinin serum(mg/dL) x 1440Kreatinin serum(mg/dL) x 1440

LFG LFG = = (140-umur) x BB (Kg)(140-umur) x BB (Kg)72 x kreatinin serum 72 x kreatinin serum

(mg/dL(mg/dLWanita = 0,85 x priaWanita = 0,85 x pria

Kriteria PGK Kerusakan ginjal > 3 bln, struktural atau

fungsional dengan atau tanpa penurunan LFGKelainan patologi atauTanda kerusakan ginjal dalam darah ataupun

urine atau pada pemeriksaan imaging

LFG < 60mL/m/1,73m2, > 3bln

GEJALA KLINIS Pada gagal ginjal kronik, gejala – gejalanya berkembang secara perlahan. Pada

awalnya tidak ada gejala sama sekali, kelainan fungsi ginjal hanya dapat diketahui dari pemeriksaan laboratorium. Sejalan dengan berkembangnya penyakit, maka lama kelamaan akan terjadi peningkatan kadar ureum darah semakin tinggi (uremia).

Nafsu makan hilang / kurang Nausea vomiting Gatal-gatal Gangguan miksi, poli/oliguria, nokturia, dll Gejala-gejala anemia Insomnia Gelisah Gangguan mental / kesadaran coma

Pada pasien ini, diagnosis Penyakit Ginjal Kronik dapat ditegakkan dari manifestasi klinik yang ada pada penderita yaitu sesak nafas , BAK sedikit, mual dan pusing yang merupakan tanda tanda uremia, tampak anemis dan pucat. Dari hasil pemeriksaan darah terbaru, ureum dan creatinin penderita meningkat sekali dengan hasil ureum 55 mg/dl dan Creatinin 9,2 mg/dl, asam urat 9,5 mg/dl; BSS 149 gr/dl. Dari pemeriksaan kimia urine didapatkan protein ++; eritrosit 50 mg/dl. Dari pemeriksaan CCT didapatkan hasil dibawah < 15.

Sesak nafas dapat terjadi karena ada kerusakan pada unit filtrasi ginjal sehingga menyebabkan penurunan perfusi ginjal akhirnya menjadi iskemik ginjal.

PEMBAHASAN

Anemia ec. CKD stage V

Dasar diagnosis:

- Badan lemas, PF: konjunctiva pucat

- Laboratorium darah: Hb 8,2 g/dL

- CKD Stage V ec. Hipertensi

Dasar diagnosis:

- Riwayat hipertensi dari 10 tahun yang lalu, riwayat bengkak kaki dan perut

- TD : 160/100 mmHg

- Laboratorium darah:

Ureum : 297 mg/dL

Kreatinin : 21,9 mg/dL

Terapi pengganti ginjal dilakukan pada Penyakit Ginjal Kronik stadium 5, yaitu pada LFG kurang dari 15 mL/menit. Terapi pengganti tersebut dapat berupa hemodialisis, peritoneal dialysis atau transplantasi ginjal. Diuretik Loop diberikan untuk mengatasi edema yang terjadi pada pasien. Digoxin dan ISDN diberikan untuk mengatasi aritmia dan nyeri dada yang dirasakan oleh pasien.

TERIMA KASIH