presentasi iai di banda aceh,24 desember 2011 - nurul falah

103
TANGGUNG JAWAB APOTEKER DALAM IMPLEMENTASI PP 51 TAHUN 2009 Tentang PEKERJAAN KEFARMASIAN dan PERMENKES NO. 889 TAHUN 2011 Tentang REGISTRASI, IZIN PRAKTEK dan TENAGA KEFARMASIAN Nurul Falah Eddy Pariang Sekjend PP IAI

Upload: gaizi-nisma

Post on 13-Feb-2015

118 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

TANGGUNG JAWAB APOTEKERDALAM IMPLEMENTASI PP 51 TAHUN 2009

Tentang PEKERJAAN KEFARMASIAN dan

PERMENKES NO. 889 TAHUN 2011 Tentang REGISTRASI, IZIN PRAKTEK

dan TENAGA KEFARMASIAN

TANGGUNG JAWAB APOTEKERDALAM IMPLEMENTASI PP 51 TAHUN 2009

Tentang PEKERJAAN KEFARMASIAN dan

PERMENKES NO. 889 TAHUN 2011 Tentang REGISTRASI, IZIN PRAKTEK

dan TENAGA KEFARMASIAN

Nurul Falah Eddy PariangSekjend PP IAI

Page 2: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

POKOK BAHASANPOKOK BAHASAN

IAI

PELAYANAN KEFARMASIAN SESUAI PERUNDANG UNDANGAN

KELIRUMOLOGI APOTEKER

SERTIFIKASI DAN RESERTIFIKASI

Page 3: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

11

I A I

Page 4: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

VISI IAIVISI IAI

“ Terwujudnya Profesi Apoteker yang Paripurna, Se-hingga Mampu Mewujudkan Kualitas Hidup Sehat

Bagi Setiap Manusia”

Pasal 8 AD IAI

Page 5: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

MISI IAIMISI IAI

a. Menyiapkan Apoteker yang berbudi luhur, profe-sional, memiliki kesejawatan yang tinggi, dan ino-vatif, serta berorientasi ke masa depan;

b. Membina, menjaga dan meningkatkan profesional-isme Apoteker sehingga mampu menjalankan prak-tek kefarmasian secara bertanggung jawab;

c. Memperjuangkan dan melindungi kepentingan anggota dalam menjalankan praktek profesinya.

d. Mengembangkan kerjasama dengan organisasi pro-fesi lainnya baik Nasional maupun internasional.

Pasal 9 AD IAI

Page 6: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

FUNGSI IAIFUNGSI IAIIkatan Apoteker Indonesia mempunyai fungsia.Sebagai wadah berhimpun para Apoteker In-

donesia. b.Menampung, memadukan, menyalurkan dan

memperjuangkan aspirasi Apoteker Indonesia. c.Membina para anggota dalam rangka

meningkatkan dan mengembangkan Profesi Farmasi dan IPTEK kefarmasian.

Pasal 7 AD IAI

Page 7: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

TUGAS POKOKTUGAS POKOK

Ikatan Apoteker Indonesia mempunyai Tugas Pokok : a.Meningkatkan motivasi anggota dalam upaya

pelayanan kefarmasian, upaya penggalian, peneli-tian, pengujian pengembangan dan produksi obat-obatan dan obat tradisional.

b.Meningkatkan kemampuan dan mutu pelayanan anggota dalam bidang kefarmasian kepada masyarakat luas.

c.Mengadakan dan membina hubungan dan kerjasama dengan organisasi nasional dan internasional yang berkaitan dengan kefarmasian, kedokteran dan or-ganisasi internasional serupa;

Pasal 10 AD IAI

Page 8: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

TUGAS POKOKTUGAS POKOKd. Mengadakan serta menyelenggarakan program

kegiatan melalui pertemuan/ seminar ilmiah yang bersifat lokal, nasional dan internasional;

e. Memantapkan peran anggota dalam usaha : 1. Melindungi masyarakat terhadap pencemaran

profesi, bahaya narkotika dan penyalahgunaan obat.

2. Pengawasan kesehatan lingkungan, peman-faatan dan pengamanan obat, makanan, minu-man, kosmetika dan obat tradisional.

f. Memberikan advokasi kepada anggota berkaitan dengan masalah yurisprudensi

g. Mengadakan berbagai kegiatan lain yang dipandang perlu untuk mencapai visi dan misi organisasi.

Pasal 10 AD IAI

Page 9: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

KEWAJIBAN & HAK ANGGOTA IAIKEWAJIBAN & HAK ANGGOTA IAI1)Setiap Anggota, Anggota luar biasa, dan Anggota Kehor-

matan berkewajiban untuk menjunjung tinggi nama dan ke-hormatan Organisasi.

2)Setiap anggota berkewajiban untuk :a.Memegang teguh Kode Etik Apoteker Indonesia, Anggaran

dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan Organisasi;b.Aktif melaksanakan Program Organisasi;c. Ikut membela dan memajukan Organisasi.3)Setiap anggota mempunyai hak untuk mendapatkan pembi-

naan dan perlindungan dalam menjalankan profesinya;4)Ketentuan tentang kewajiban dan hak anggota diatur lebih

lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 13 AD IAI

Page 10: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

KEWAJIBAN & HAK ANGGOTA IAIKEWAJIBAN & HAK ANGGOTA IAI

1)Setiap Anggota, Anggota Luar Biasa, dan Anggota Kehormatan berkewajiban untuk menjaga dan membela nama baik organisasi

2)Setiap Anggota berkewajiban untuk :a.Membayar uang pangkal dan iuranb.Menghayati dan mengamalkan Kode Etik Apoteker

Indonesiac.Mentaati keputusan kongres nasional dan

keputusan-keputusan organisasi lainnyad.Memperteguh rasa kekeluargaan sesama

Apoteker

Pasal 10 ART IAI

Page 11: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

KEWAJIBAN & HAK ANGGOTA IAIKEWAJIBAN & HAK ANGGOTA IAI

Setiap Anggota, Anggota Luar Biasa, dan Anggota Kehormatan berhak :a.Mengeluarkan pendapat, mengajukan usul-usul dan saran-saranb.Memperoleh pembinaan, perlindungan, pembelaan, pendidikan keilmuan dan keprofesian dalam menjalankan pro-fesinya.

Pasal 11 ART IAI

Page 12: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

STRUKTUR ORGANISASI STRUKTUR ORGANISASI

Page 13: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

22

PELAYANAN KEFARMASIAN

SESUAI PERUNDANG-UNDANGAN

Page 14: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Praktik Kefarmasian ( Pasal 108 dari UU 36 tahun 2009 ttg Kesehatan )Praktik Kefarmasian ( Pasal 108 dari UU 36 tahun 2009 ttg Kesehatan )

Praktik kefarmasian yang meliputi• Pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan far-

masi,• Pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendis-

tribusian obat, • Pelayanan obat atas resep dokter, • Pelayanan informasi obat• Serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradi-

sional

HARUSdilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Page 15: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Penjelasan Pasal 108 UU 36 Th 2009Penjelasan Pasal 108 UU 36 Th 2009

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “tenaga kesehatan” dalam ke-tentuan ini adalah tenaga kefarmasian sesuai dengan keahlian dan kewenangannya. Dalam hal tidak ada tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan tertentu da-pat melakukan praktik kefarmasian secara terbatas, misalnya antara lain dokter dan/atau dokter gigi, bidan, dan perawat, yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Page 16: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Amar Putusan MK :• Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seba-

gian;• Pasal 108 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik In-donesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) sepanjang kali-mat, “... harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai den-gan peraturan perundang-undangan” bertentangan den-gan UUD 1945 sepanjang tidak dimaknai bahwa tenaga kesehatan tersebut adalah tenaga kefarmasian, dan dalam hal tidak ada tenaga kefarmasian, tenaga kese-hatan tertentu dapat melakukan praktik kefarmasian secara terbatas, antara lain, dokter dan/atau dokter gigi, bidan, dan perawat yang melakukan tugasnya dalam keadaan darurat yang mengancam keselamatan jiwa dan diperlukan tindakan medis segera untuk menyela-matkan pasien;

Page 17: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Pasal 108 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) sepanjang kalimat, “... harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenan-gan sesuai dengan peraturan perundang-undangan” adalah tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai bahwa tenaga kesehatan tersebut adalah tenaga kefarmasian dan dalam hal tidak ada tenaga kefarmasian, tenaga ke-sehatan tertentu dapat melakukan praktik kefarmasian secara terbatas, antara lain, dokter dan/atau dokter gigi, bidan, dan perawat yang melakukan tugasnya dalam keadaan darurat yang mengancam kesela-matan jiwa dan diperlukan tindakan medis segera un-tuk menyelamatkan pasien;

Page 18: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

• Penjelasan Pasal 108 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lem-baran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

• Penjelasan Pasal 108 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lem-baran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;

• Menolak permohonan para Pemohon untuk selain dan selebihnya;

• Memerintahkan pemuatan Putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya;

Page 19: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

PP 51 tahun 2009PP 51 tahun 2009Pasal 1 Poin 1

Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan

pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan

obat dan obat tradisional.

Pasal 1 Poin 4Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan

maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.

Page 20: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

RePOSISI APOTEKER (PP51/09)RePOSISI APOTEKER (PP51/09)

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan

praktek kefarmasian oleh ApotekerPasal 20

Dalam menjalankan Pekerjaan kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/ atau Tenaga Teknis Kefarmasian.

Pasal 21(1) Dalam menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian. (2) Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter dilaksanakan oleh Apoteker.

Page 21: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Pasal 24Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat: a. mengangkat seorang Apoteker pendamping yang memiliki SIPA; b. mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama komponen

aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau pasien; dan

c. menyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropika kepada masyarakat atas resep dari dokter sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 251) Apoteker dapat mendirikan Apotek dengan modal sendiri dan/atau modal dari

pemilik modal baik perorangan maupun perusahaan. 2) Dalam hal Apoteker yang mendirikan Apotek bekerja sama dengan pemilik modal

maka pekerjaan kefarmasian harus tetap dilakukan sepenuhnya oleh Apoteker yang bersangkutan.

3) Ketentuan mengenai kepemilikan Apotek sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

RePOSISI APOTEKER (PP51/09)RePOSISI APOTEKER (PP51/09)

Page 22: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI APOTEKER (SKPA)SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI APOTEKER (SKPA)

Dasar Hukum :PP51/2009 ; Pasal 37(1) Apoteker yang menjalankan Pekerjaan Kefarmasian harus

memiliki sertifikat kompetensi profesi. (2) Bagi Apoteker yang baru lulus pendidikan profesi, dapat

memperoleh sertifikat kompetensi profesi secara langsung stelah meakukan registrasi.

(3) Sertifikat kompetensi profesi berlaku 5 (lima) thn dan dpt diperpanjang utk setiap 5 (lima) thn melalui uji kompetensi profesi apabila Apoteker tetap akan menjalankan Pekerjaan Kefarmasian.

(4) Ketentuan lebih lanjut mngenai tata cara mmperoleh setifikat kompetensi sbgimana dimaksud pada ayat (1) dan tata cara registrasi profesi sebgmna dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Page 23: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

PP51/2009PP51/2009

Pasal 40(1) Untuk memperoleh STRA, Apoteker harus memenuhi

persyaratan: a.memiliki ijazah Apoteker; b.memiliki sertifikat kompetensi profesi; c.mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan

sumpah/janji Apoteker; d.mempunyai surat keterangan sehat fisik dan mental dari

dokter yang memiliki surat izin praktik; dan e.membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan

ketentuan etika profesi.

Page 24: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Permenkes 889/2011 Bagian Ketiga, Sertifikat Kompetensi Profesi

Permenkes 889/2011 Bagian Ketiga, Sertifikat Kompetensi Profesi

Pasal 9(1) Sertifikat kompetensi profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b

dikeluarkan oleh organisasi profesi setelah lulus uji kompetensi.(2) Sertifikat kompetensi profesi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapa dilakukan uji

kompetensi kembali setelah habis masa berlakunya.

Pasal 10(1) Bagi Apoteker yang baru lulus pendidikan profesi dianggap telah lulus uji kompetensi

dan. dapat memperoleh sertifikat kompetensi profesi secara langsung(2) Permohonan sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan

oleh perguruan tinggi secara kolektif 1 (satu) bulan sebelum pelantikan dan pengucapan sumpah Apoteker baru.

Page 25: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Pasal 11Pasal 11

(1) Uji kompetensi dilakukan oleh organisasi profesi melalui pembobotan

Satuan Kredit Profesi (SKP).(2) Pedoman penyelenggaraan uji kompetensi ditetapkan oleh KFN.

Page 26: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

STANDAR KOMPETENSI APOTEKER INDONESIASTANDAR KOMPETENSI APOTEKER INDONESIASembilan Kompetensi Apoteker Indonesia1. Mampu Melakukan Praktik Kefarmasian Secara Profesional dan Etik 2. Mampu Menyelesaikan Masalah Terkait Dengan Penggunaan Sediaan

Farmasi3. Mampu Melakukan Dispensing Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 4. Mampu Memformulasi dan Memproduksi Sediaan Farmasi dan Alat

Kesehatan Sesuai Standar Yang Berlaku5. Mempunyai Ketrampilan Dalam Pemberian Informasi Sediaan Farmasi dan

Alat Kesehatan 6. Mampu Berkontribusi Dalam Upaya Preventif dan Promotif Kesehatan

Masyarakat 7. Mampu Mengelola Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Sesuai Dengan

Standar Yang Berlaku8. Mempunyai Ketrampilan Organisasi dan Mampu Membangun Hubungan

Interpersonal Dalam Melakukan Praktik Kefarmasian 9. Mampu Mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yang

Berhubungan Dengan Kefarmasian

Page 27: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Kelompok Kompetensi GenerikKelompok Kompetensi Generik

1. Kemampuan Merencanakan dan Mengimplementasikan

2. Kemampuan Melayani3. Kemampuan Memimpin4. Kemampuan Mengelola5. Kemampuan Berpikir6. Kemampuan Bersikap Dewasa

Page 28: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

22

KELIRUMOLOGI APOTEKER

Page 29: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Kelirumologi Apoteker IndonesiaKelirumologi Apoteker Indonesia

1. Kelirumologi Apoteker di Apotik

2. Kelirumologi Apoteker di Organisasi

Profesi

3. Kelirumologi Apoteker di Pendidikan

Farmasi

Page 30: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Kelirumologi Apoteker di ApotikKelirumologi Apoteker di Apotik

• Sebagian apoteker di apotik hanya mengkapitalisas-ikan ijazah (baca : “menggadaikan ijasah” dengan ni-lai yang kayaknya nggak besar)

• Sebagian apoteker di apotik hanya bekerja paruh waktu, bahkan seperseribu paruh waktu.

• Sebagian apoteker di apotik lebih terlibat pada kegiatan “profesi dagang” yakni jual beli obat ketimbang praktik kefarmasian di apotik

Page 31: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Lanjutan.. Lanjutan..

Sebagian apoteker di apotik belum memiliki pengala-man praktik profesional sebagai tenaga kesehatan

Sebagian apoteker di apotik hanya datang ke apotik untuk mengambil gaji, bahkan ada juga yang tidak pernah hadir sama sekali karena gajinya diantar ke rumah / kantor.

Sebagian apoteker di apotik ilmu kefarmasiannya tidak berkembang bahkan “bangkrut” ilmunya

Sebagian apoteker di apotik kurang berani mem-berikan informasi obat langsung kepada pasien, lebih-lebih kepada dokter, bahkan menatap wajahnya pun tidak berani.

Page 32: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Kelirumologi Apoteker di Organisasi Profesi (IAI)Kelirumologi Apoteker di Organisasi Profesi (IAI)

• Yang menjadi pengurus IAI rata-rata aktivis organisasi, bukan profesional dalam praktik farmasi

• Yang menjadi pengurus IAI jumlahnya banyak, tetapi yang berani menghibahkan waktu, tenaga dan piki-ran…sedikit, akibatnya impactnya sedikit

• Kegiatan IAI masih sebagian diwarnai semacam kegiatan Paguyuban Apoteker : Arisan, Wisata, bahkan ngerumpi dan Reuni

Page 33: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Lanjutan.. Lanjutan..

• Sebagian Apoteker tidak mendapatkan manfaat sebagai anggota IAI, kecuali merasa terpaksa karena harus men-gurus rekomendasi melalui IAI sambil “ngedumel”

• Celakanya sebagian pengurus IAI masih ada yang bert-ingkah seperti Birokrat kuno....kalau bisa “dipersulit” ke-napa “dipermudah”

• Ada juga pengurus yang berusaha membuat aturan sedemikian rupa untuk melanggengkan kelangsungan bisnis apotiknya.

Page 34: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Lanjutan.. Lanjutan..

• Kadang-kadang rapat pengurus masih diwarnai dengan perdebatan layaknya politisi, jauh dari substansi profe-sionalitas apoteker karena tidak ada proses kaderisasi dan standarisasi kualifikasi calon pengurus

• Organisasi profesi belum cukup mampu menciptakan iklim yang kondusif agar anggotanya menjalankan praktik kefarmasian.

• Sepertinya syarat menjadi pengurus IAI adlh:

I..dealis A..gak I..diot

Page 35: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Kelirumologi Pendidikan ApotekerKelirumologi Pendidikan Apoteker

• Pendidikan apoteker pada masa lalu diwarnai oleh mata kuliah science (sains), sibuk dengan praktikum, responsi dan copy paste laporan, sehingga menjadi individualistik, kadang-kadang mau menangnya sendiri.

• Pendidikan apoteker pada masa lalu kurang mengembangkan soft competency seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan melayani dan kemampuan bekerjasama.

• Praktik kerja apoteker (PKL/PKPA) belum optimal, akibatnya didalam menjalankan praktik kefarmasian menemui banyak hambatan psikologis.

Page 36: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Pendidikan Apoteker dengan Ijin Praktik

DomainProfesi Tahapan

100% Internship

% 100% internship

Komposisi sks

SEM P A T

10 100% 20 0 20 Apoteker

9 90% 18 2 20

8 80% 16 4 20

7 70% 14 6 20 S.Farmasi

6 60% 12 8 20 Intergrated Courses

5 50% 10 10 20

4 40% 8 12 20 Basic Pharmaceutical

Sciences3 30% 6 14 20

2 20% 4 16 20 Basic Natural Sciences

1 10% 2 18 20

Seleksi Masuk Pendidikan Apoteker

Z

Page 37: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Jenis & jenjang pendidikan Jenis & jenjang pendidikan JENJANG TH PROFESI AKADEMIK VOKASI KKNI

Strata-39

DOKTOR ILMU FARMASI

DOKTOR FARMASI TERAPAN

9

8APOTEKER SPESIALIS**

Strata-27

6 INTERNSHIP* MAGISTER ILMU FARMASI

MAGISTER FARMASI TERAPAN

8

5 APOTEKER****(

7

Strata-14

(S.Farm) TYPE Z (Exit Program Sarjana Farmasi Rata-rata dapat diselesaikan 4 Tahun)

D4 6

3 D3

2 D2

1 D1

Strata-0-1

SMA Sederajat (Asisten Apoteker)

2

-2

-3

* Internship = Berdasarkan bidang pelayanan dan non pelayanan** Apoteker Spesialis = lama pendidikan spesialis minimal 2 tahun*** Target pelaksanaan Sistim Pendidikan Tersebut Mulai pada Mahasiswa baru angkatan 2012 / 2013**** Apoteker yang lulus tahun 2017 harus mengikuti Uji Kompetensi Apoteker Indonesia

Page 38: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Kualitas Sistem

Kualitas Institusi

Kualitas Lulusan

Kualitas Praktik

Kualitas Kesehatan Masyarakat

Sistem Pendidikan Apoteker

Sistem Akreditasi

Sistem Sertifikasi

Pengembangan Profesional Berkelanjutan

QUALITY CASCADEQUALITY CASCADE

Page 39: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

55

Sertifikasi dan

Resertifikasi Apoteker

Page 40: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI APOTEKER (SKPA)SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI APOTEKER (SKPA)• Sertifikasi adalah proses pemberian keterangan sebagai pen-

gakuan oleh Ikatan Apoteker Indonesia sebagai organisasi profesi apoteker bahwa seorang apoteker dinilai telah memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh Ikatan Apoteker Indonesia.

• Disebut sebagai SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI APOTEKER (SKPA)

• OUTCOME : SERTIFIKAT KOMPETENSI APOTEKER

Page 41: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Sertifikat Kompetensi Sertifikat Kompetensi

• Adalah surat keterangan yang diberikan kepada seorang apoteker oleh Ikatan Apoteker Indonesia yang menyatakan bahwa apoteker yang bersangkutan kompeten untuk men-jalankan praktek kefarmasian.

• Yang menerbitkan : PP IAI (dulu ISFI)

• Permenkes N0 889/2011 menyebutkan bahwa Sertifikat Kom-petensi dikeluarkan Oleh organisasi Profesi (IAI)

Page 42: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

SKPASKPA• Sertifikat Kompetensi Berlaku selama 5 tahun• Sesudah itu dapat diperpanjang apabila

apoteker masih ingin melakukan praktek sbg apoteker.

• Proses mendapatkan sertifikat Kompetensi se-lain untuk pertama kali : Sertifikasi Ulang (RE-SERTIFIKASI)

• Resertifikasi : Melalui Program Pendidikan Apoteker Berkelanjutan (PPAB)

Page 43: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

TUJUANTUJUAN

• MENJAMIN KOMPETENSI MINIMAL APOTEKER SIAP BEKERJA

• MENYIAPKAN APOTEKER SIAP TEREGISTER• PEGANGAN PRAKTIK APOTEKER• PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MASYARAKAT DAN

APOTEKER

Page 44: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI APOTEKER (SKPA)SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI APOTEKER (SKPA)

Dasar Hukum :PP51/2009 ; Pasal 37(1) Apoteker yang mnjalankan Pekerjaan Kefarmasian harus memiliki

sertifikat kompetensi profesi. (2) Bagi Apoteker yang baru lulus pendidikan profesi, dapat

memperoleh sertifikat kompetensi profesi secara langsung stelah meakukan registrasi.

(3) Sertifikat kompetensi profesi berlaku 5 (lima) thn dan dpt diperpanjang utk setiap 5 (lima) thn melalui uji kompetensi profesi apabila Apoteker tetap akan menjalankan Pekerjaan Kefarmasian.

(4) Ketentuan lebih lanjut mngenai tata cara mmperoleh setifikat kompetensi sbgimana dimaksud pada ayat (1) dan tata cara registrasi profesi sebgmna dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Page 45: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

PP51/2009PP51/2009Pasal 40

(1) Untuk memperoleh STRA, Apoteker harus memenuhi persyaratan:

a. memiliki ijazah Apoteker; b. memiliki sertifikat kompetensi profesi; c. mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/

janji Apoteker; d. mempunyai surat keterangan sehat fisik dan mental dari

dokter yang memiliki surat izin praktik; dan e. membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan

ketentuan etika profesi.

Page 46: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Permenkes 889/2011Bagian Kedua, Persyaratan Registrasi

Permenkes 889/2011Bagian Kedua, Persyaratan Registrasi

Pasal 7(1) Untuk memperoleh STRA, Apoteker harus memenuhi persyaratan:a. memiliki ijazah Apoteker;b. memiliki sertifikat kompetensi profesi;c. memiliki surat pernyataan tlh mengucapkan sumpah/janji Apt;d. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yg memiliki surat izin praktik; dane. membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.

(2) Selain memenuhi pesyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Apoteker lulusan luar negeri harus memenuhi:a. memiliki surat keterangan telah melakukan adaptasi pendidikan Apoteker dari institusi pendidikan yang terakreditasi; danb. memiliki surat izin tinggal tetap untuk bekerja sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan dan keimigrasian bagi Apoteker warga negara asing.

Page 47: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Permenkes 889/2011 Bagian Ketiga, Sertifikat Kompetensi Profesi

Permenkes 889/2011 Bagian Ketiga, Sertifikat Kompetensi Profesi

Pasal 9(1) Sertifikat kompetensi profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b dikeluarkan oleh organisasi profesi setelah lulus uji kompetensi.(2) Sertifikat kompetensi profesi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapa dilakukan uji kompetensi kembali setelah habis masa berlakunya.

Pasal 10(1) Bagi Apoteker yang baru lulus pendidikan profesi dianggap telah lulus uji kompetensi dan. dapat memperoleh sertifikat kompetensi profesi secara langsung(2) Permohonan sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh perguruan tinggi secara kolektif 1 (satu) bulan sebelum pelantikan dan pengucapan sumpah Apoteker baru.

Page 48: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Pasal 11Pasal 11

(1) Uji kompetensi dilakukan oleh organisasi profesi melalui pembobotan Satuan Kredit Profesi (SKP).(2) Pedoman penyelenggaraan uji kompetensi ditetapkan oleh KFN.

Page 49: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Maka Maka

• Sambil menunggu ketentuan lebih lanjut berupa PEDOMAN penyelenggaraan uji kompetensi dari KFN yang mengatur tentang tata cara sertifikasi dan Program Pendidikan Apoteker Berkelanjutan (PPAB) maka perlu disusun tata cara bagaimana menjamin agar kompetensi apoteker selalu ter-jaga bahkan meningkat seiring berjalannya waktu.

• Oleh karena itulah maka diperlukan antara lain Pedoman pelaksanaan tentang Pendidikan Profesi Berkelanjutan (Con-tinuing Professional Development/CPD/ CE) yang akan men-jadi pedoman bagaimana melaksanakan Pendidikan Berkelan-jutan sebagai salah satu instrument resertifikasi bagi apoteker.

Page 50: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI APOTEKER (SKPA)SERTIFIKASI KOMPETENSI PROFESI APOTEKER (SKPA)

• Apoteker Baru : dapat Langsung Memperoleh Sertifikat Kom-petensi langsung setelah melalui REGISTRASI PROFESI (per-menkes 889/2011 pasal 10)(dianggap telah lulus uji kompe-tensi)

Dilakukan kolektif oleh Dekan fakultas Farmasi Tidak ada ujian (ujian kompre dianggap sebagai Uji kompe-

tensi?) Ujian terintegrasi dalam Ujian Komprehensif Apoteker (keter-

libatan IAI dalam Ujian Komprehensif) • Apoteker Lama : SKPA dalam bentuk Uji KOMPETENSI

Page 51: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

MODEL SKPAMODEL SKPA• Telah di uji coba (di Jogja 7-8 Januari; Surabaya 4-6 Februari

dan Bandung 5-6 maret, Surabaya 29-30 April-1 Mei)• Pelatihan penyelenggarana SKPA (6-8 Mei di jakarta)• Telah dilaksanakan di Jogja 27-28 Mei, Kendari 24-25 Juni,

Jogja 27-28 Juni • Akan dilaksanakan Bulan Juli Jogja (1X), Jatim (1X), Jateng

(4X) Jabar (1X), Jakarta (1X) • Orientasi : Klinik dan komunitas (apoteker sbg tenaga kese-

hatan)

SKPA : 2 hari• Hari pertama : Pembelajaran Modul• Hari Kedua : Uji Kompetensi Metode OSCA-OSCE• Modul sudah di tentukan

Page 52: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

MODEL SKPAMODEL SKPAHari Pertama1.Patofisiologi dan Epidemiologi Penyakit X, Oleh dokter (maks

2 jam)2.Farmakoterapi dan Pharmaceutical Care penyakit X, Oleh

Apoteker (maks 2 jam)3.Pendalaman Materi (diskusi kasus penyakit X)

Hari Kedua1. Uji Kompetensi (5 Station)2. Materi Tambahan (opsional)

Page 53: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Contoh Susunan Acara SKPAContoh Susunan Acara SKPA Hari Kegiatan Nara Sumber

Senin, 27 Juni 201107.30 –

8.00Regristrasi Peserta Panitia

08.00 –

8.05Pembukaan SKPA Panitia

08.05 –

8.15Menyanyikan Indonesia Raya dan Hymne IAI

08.15 –

8.20Sambutan Dekan Fakultas Farmasi UGM

08.20 –

8.30Sambutan Ketua PD IAI DIY

08.30 –

9.30Epidemiologi dan Patofisiologis Penyakit

Asma

Dr.dr.Rina

Handayani, M. Kes

09.30 -

10.45Farmakoterapi dan Penatalaksanaan

Penyakit Asma

Prof. Dr. Zullies

Ikawati, Apt

10.45–

12.00Diskusi Moderator

12.00 –

13.00ISHOMA

13.00 –

6.00Diskusi Studi kasus didampingi

Pemandu/Fasilitator

Tim Fasilitator

16. 00 –

7.00Penjelasan Uji Kompetensi dan Portofolio Panitia

Page 54: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

HARI KeduaHARI Kedua Hari Kegiatan

NARA SUMBER /PETUGAS

Selasa, 28 Juni 2011

08.00 – 08.30 Regristrasi Peserta Panitia

08.30 – 13.00 Ujian Kompetensi Panitia

13.00 – 14.00 ISHOMA Panitia

14.00 – 15.30 Evidence Based-Medicine (EBM) dan Praktek

Searching Informasi Obat (opsional)

Tim Dosen

Farmasi UGM

15.30 – 16.00 Evaluasi pelaksanaan Panitia

16.00 – 16.30 Pembagian Sertifikat dan Berkas Portofolio Panitia

16.30-17.00 Penutupan

Menyanyikan lagu Hymne IAI

Menyanyikan lagu Bagimu Negeri

Sambutan Penutup

Doa

Panitia

Page 55: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

SKPASKPA

Modul :1.ISPA2.Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan3.Hipertensi4.Diabetes5.TB6.ASMA7.Rheumatoid 8.dsb

Page 56: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

SKPASKPA

1. Penyelenggara : PD IAI (Termasuk didalamnya, bekerjasama dengan PTF dan diasistensi oleh PP IAI)

2. Penanggungjawab : Ketua PD IAI3. Panitia (OC) : menyiapkan teknis acara4. SC : menyiapkan materi acara5. TIM Soal : Menyiapkan Soal, validasi dan penilaian6. Assessor : menilai hasil kerja peserta uji kompetensi7. Fasilitator : Memandu dan mengarahkan diskusi8. Biaya : biaya sertifikat 500 ribu, biaya penyelenggaraan :

berbeda-beda trgantung tingkat harga

Page 57: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Penilaian KompetensiPenilaian Kompetensi

Page 58: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

EvaluationEvaluation

Activity Activity Purpose

Evaluation

Knowledge Transmit knowledge

Questions/ recall of facts

Application Apply information

Case Studies/ application of

principles

PracticeInstill

knowledge, skills, attitudes

Formative and Summative

Page 59: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Metode EvaluasiMetode Evaluasi

ActivitiesEvaluatio

nWeight

Knowledge MCQ 30%

Application Case Studies + Demonstration 50%

PracticeCase Studies +

Planning/ Writing/ Judging

20%

Page 60: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Passing Grade CriteriaPassing Grade Criteria

Activities Weight Passing Grade

Knowledge 30% 20%

Application 50% 30%

Practice 20% 10%

Page 61: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Evaluasi KompetensiEvaluasi Kompetensi

NILAI STATUS

> = 60 LULUS

> 40 - < 60 PENDAMPINGAN

< 40 TIDAK LULUS

Page 62: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Pelaksanaan PenilaianPelaksanaan Penilaian

Station Topik Aktivitas Durasi

I Optimalisasi Penggunaan Obat

MCQ (15 soal)10

menit

II Skrining ResepFinding DRPs and

Administratif problems

10 menit

III Compounding & Dispensing

Labeling, Instructions of administration and

storage

10 menit

IV PMR + UU Completing PMR Form from Patient’s history

10 menit

V KIE PasienProviding Counseling

and Education to patient

10 menit

Page 63: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Materi Penilaian Kompetensi Apoteker: Materi Penilaian Kompetensi Apoteker:

Diabetes mellitus

Page 64: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Gambaran PelaksanaanGambaran Pelaksanaan

1 2 3 4 5 6Station I

Station II

Station III

Station IV

Station V

7 8 9

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 2 3 4 5 6 7 8 9

R. Tunggu

R. Karantina

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 65: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah
Page 66: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah
Page 67: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah
Page 68: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah
Page 69: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah
Page 70: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah
Page 71: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah
Page 72: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah
Page 73: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah
Page 74: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah
Page 75: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Jika Tidak Lulus??Jika Tidak Lulus??• Passing Grade : 60,0• Nilai 40-59,9: Dilakukan pendampingan untuk kemudian di-

lakukan ujian ulang utk station yg tidak lulus• Dibawah 40 : Tidak Lulus, Ujian dari station 1-5• Pendampingan dan pengumuman Hasil ujian termasuk

penyerahan sertifikat dilakukuan dalam hari yang sama.• Terus dilakukan pengembangan Modul, pembakuan soal dan

memperbanyak Assessor dan Fasilitator

Page 76: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

ResertifikasiResertifikasi

Terdiri dari • P2KPA (Program Pengembangan Kinerja

Profesional Apoteker)

• P2AB (Program Pendidikan Apoteker Berkelanjutan atau disingkat PPAB)

(CPD : Contunuing Professional develop-ment/CE : Continuing Education)

Page 77: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

TUJUAN1. Tujuan Umum• Mendorong peningkatan profesionalisme setiap

apoteker praktek umum secara uji diri (self- as-sessment) melalui pemenuhnan angka kredit minimum untuk memeperoleh sertifikat kompe-tensi sebagai apoteker untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian meliputi kompetensi di ranah kognitif, psiskomotorik maupun afektif

Resertifikasi

Page 78: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Tujuan KhususTujuan Khusus

• Meningkatkan Kinerja Profesional Apoteker (Umum)

• Meningkatkan kemampuan dan ke-trampilan apoteker dalam men-jalankan praktek kefarmasian

• Menjamin perilaku dan sikap etis apoteker dalan menjalankan praktek kefarmasian sesuai dengan kewe-nangannya.

Page 79: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Standar Kompetensi Apoteker IndonesiaStandar Kompetensi Apoteker Indonesia

• Hasil Rapat Kerja Nasional Ikatan Apoteker Indonesia 10-12 Desember 2010 (Rakernas IAI Desember 2010)

• Ada 9 Area Kompetensi

Page 80: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Mekanisme ResertifikasiMekanisme Resertifikasi

•Manual : Setiap apoteker akan mendapatkan Log Book untuk Sertifikasi

•Online : sedang dikem-bangkan software nya

Page 81: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

SKP IAISKP IAI• Mrpkan bukti kesertaan seorang apoteker dlm program Re-

sertifikasi. Kredit diberikan baik untuk kegiatan yg berhubungan dengan praktek kefarmasian (burhubungan langsung maupun tidak langsung terkait dengan dengan pelayanan kefarmasian) maupun kegiatan yg sama sekali tidak berhubungan dengan pelayanan kefarmasian seperti mengajar, meneliti, manajemen.

• Syarat perolehan SKP untuk resertifikasi adalah 30 SKP per tahun (150 SKP untuk lima tahun) yang terse-bar dalam berbagai ranah (domain) kegiatan.

Page 82: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Program Pengembangan Kinerja Profesional Apoteker (P2KPA)

Program Pengembangan Kinerja Profesional Apoteker (P2KPA)

• Kegiatan Profesional (praktek profesi): yaitu kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan fungsinya sebagai apoteker dlm praktek kefarmasian

• Kegiatan Pembelajaran (learning) : yaitu kegiatan yang dilakukan oleh apoteker untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

• Kegiatan Pengabdian Masyarakat : yaitu kegiatan yang dimaksudkan sebagai pengabdian kepada masyarakat umum atau masyarakat profesi

Page 83: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

P2KPAP2KPA• Kegiatan Publikasi Ilmiah atau popular di bidang ke-

farmasian : yaitu kegiatan yang menghasilkan karya tulis yang dipublikasikan misalnya menulis buku, (dengan ISBN) menerjemahkan buku di bidang ilmunya (dengan ISBN) menulis laporan kasus, publikasi di jurnal ilmiah dsb

• Kegiatan Pengembangan Ilmu : yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan bidang ilmu yang bersangkutan misalnya melakukan penelitian di bidang pelayanan primer, mendidik, menjadi pembimbing Praktek Kerja Lapangan/Praktek Kerja Profesi apoteker.

Page 84: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Poporsi SKPPoporsi SKPNo Domain Kegiatan Porsi Pen-

capain yang dianjurkan

Nilai Mak-simum

dalam 1 tahun

Nilai Mak-simum

dalam 5 tahun

1. Kinerja Profesional 40 - 50% 12 - 15 60 - 75

2. Kinerja Pembelajaran 40 - 50% 12 - 15 60 - 75

3. Kinerja Pengabdian Masyarakat

5 - 15% 1,5 - 4,5 7,5 – 22,5

4. Kinerja Publikasi ilmiah/popular

0 - 25% 0 - 7,5 0 - 37,5

5. Kinerja Pengemban-gan ilmu

0 - 25% 0 - 7,5 1. - 37,5

Page 85: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Perencanaan dan DokumentasiPerencanaan dan Dokumentasi1. Isilah buku log dengan Mempertimbangkan beberapa hal

berikut :a. Pekerjaan sejawat apoteker selama ini khususnya kesalahan,

kekurangan, ketidakpuasanb. Kondisi kesehatan masyarakat di lingkungan sejawat

apoteker praktek akukan perbaikan.c. Visi pribadi sejawatd. Misi pribadi sejawat, baik jangka pendek maupun jangka

panjange. Jadwalkan pencapaian misi sejawat tersebut.

Page 86: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Perencanaan dan DokumentasiPerencanaan dan Dokumentasi

2. Tetapkan prioritas dari apa yang ingin sejawat capai selama 5 (lima) tahun mendatang yang dapat dirinci per tahunnya

3. Pertimbangkan karir jangka panjang sejawat4. Susun daftar kegiatan PPAB sejawat untuk 1-5 tahun men-

datang sesuai dengan skala prioritas, pertimbangkan betul-betul kepentingan pengetahuan dan keterampilan untuk itu dalam rangka untuk meningkatkan kualitas praktek sejawat.

5. Buat perencanaan kapan masing-masing kegiatan PPAB itu akan diambil atau dilakukan

Page 87: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Hasil PenilaianHasil Penilaian

Hasil penilaian dapat dibedakan menjadi 2 kat-egori berikut. Hasil akan disampaikan secara tertulis langsung kepada yang bersangkutan.

• DISETUJUI Untuk mendapatkan sertifikat kompetensi : memenuhi SKP minimal

• DITOLAK : Tidak memenuhi SKP minimal, maka harus mengikuti UJI KOMPETENSI (Draft awal 15 Station, gagal di station 5 makan ga-gal dan harus ikut periode berikutnya)

Page 88: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

BiayaBiaya• Biaya untuk kegiatan PPAB ditanggung oleh apoteker yang

bersangkutan :

• Biaya pendaftaran Rp.200.000

• Setiap apoteker yang akan menjalani resertifikasi dikenakan Rp.3 000,00 (tiga ribu rupiah) per SKP yang dikumpulkannya dan dibayarkan kepada PP IAI untuk keperluan mengurus proses resertifikasi.

Page 89: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Kelengkapan DokumenKelengkapan Dokumen

Setiap apoteker yang akan melakukan re-sertifikasi harus menyerahkan dokumen PPAB kepada Tim PPAB PD IAI melalui PC IAI pada akhir periode 5 tahun untuk re-sertifikasasi.

Dokumen tersebut terdiri dari :1.Borang Pendaftaran2.Berbagai borang penilaian diri3.Dokumen pendukung

Page 90: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Kinerja ProfesionalKinerja ProfesionalNo KEGIATAN KRITERIA PENGAKUAN DOKUMEN BUKTI PENDUKUNG

1. Melayani pasien di lembaga tempat bekerja baik berdasarkan resep dokter maupun swamedikasi

Kegiatan internal terstruktur SIA/SP/VISUM dan bukti jumlah kasus

2. Membuat Patient Medication Record di tempat praktek Kegiatan rutin SIA/SP/VISUM dan bukti jumlah kasus dan ringkasan PMR

3. Melakukan Home Care Kegiatan rutin SIA/SP/VISUM dan bukti jumlah kasus, ringkasan PMR

4. Melakukan tinjauan kasus Kegiatan rutin PORTOFOLIO5. Mengkaji dan melaporkan Efek samping obat Bukti pelaporan, 6. Menjadi Pendamping Minum Obat (PMO) Kegiatan rutin Bukti kunjungan, ringkasan PMR

7. Memberikan edukasi kelompok pasien (minimal 10 orang)

Kegiatan diakui oleh yang berwenang di tempat kerja

Topic dan daftar hadir, resume

8. Menyajikan makalah dalam acara ilmiah Forum yang duakui IAI Sertifikat sebagai pembicara9. Kajian Peer Review :

a.Penyajib.Peserta Aktif

Kegiatan Internal Terstruktur Nama lembaga;a.Portofoliob.Daftar Hadir

10. Diskusi kefarmasian bersama pakar Kegiatan Internal Terstruktur Topik diskusi ;a.Portofoliob.Daftar Hadir

11. Terlibat dalam suatu POKJA kefarmasian Tingkat Nasional, Regional, internasional

SK Penunjukan dari IAI/Lembaga

13. Melakukan pengamatan epidemiolagi penyakit (surveil-lance)

Kegiatan Rutin Bukti laporan

Page 91: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Kinerja PembelajaranKinerja PembelajaranNo KEGIATAN KRITERIA PENGAKUAN DOKUMEN BUKTI PEN-

DUKUNG

1. Membaca jurnal dan menjawab pertanyaan dalam suatu self test.

Jurnal terakreditasi Bukti artikel dan majalah

2. Melakukan Penelusuran informasi/sesi EBM Database terakreditasi Rangkuman informasi, nama situs dg tangga ak-ses

3. Partisipasi dalam seminar/lokakarya a. Kegiatan internal ter-struktur

b. Kegiatan eksternal yang diakui IAI

a. Bukti kehadiranb. Sertifikat kepesertaan

4. Menghadiri kongres/konferensi/pertemuan ilmiah

Kegiatan yang diakui IAI Sertifikat kepesertaan

5. Mengikuti pelatihan untuk kualifikasi Pelatihan yang diakui IAI Sertifikat kelulusan

6. Mengikuti pendidikan jarak jauh Kurikulum diakui/terakred-itasi

Bukti kepesertaan dan kelulusan

7. Dan lain-lain

Page 92: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Kinerja pengabdian masyarakatKinerja pengabdian masyarakatNo. Kegiatan Kriteria Pengakuan Dokumen Bukti

1. Menjadi pengurus aktif di IAI baik cabang, daerah maupun pusat

Tingkat Cabang/daerah/Pusat SK dan resume aktifitas

2. Melakukan penyuluhan Narkoba/HIV/Aid’s/TB/KB dsb Kepada suatu kelompok baik resmi maupun tak resmi yang berjumlah di atas 20 orang

SK penunjukan, topic daftar hadir dan PORTOFOLIO

3. Terlibat dalam kepanitiaan acara IAI Tingkat Cabang/daerah/Pusat SK Penunjukan, resume kegiatan

4. Melakukan Bakti social pengobatan masal Dilakukan oleh LSM/Organisasi pro-fesi/ Pemerintah

Keterangan, Sertifikat/Bukti lapo-ran

6. Terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan yang terkait dengan peningkatan kesehatan masyarakat.

Dilakukan oleh LSM/Organisasi pro-fesi/ Pemerintah

Keterangan, Sertifikat/Bukti lapo-ran

7. Menangani korban bencana SK Penunjukan/sertifikat

5. Dan lain-lain

Page 93: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Kinerja PublikasiKinerja PublikasiNo Aktifitas Publikasi Kriteria Pen-

gakuanDokumen Bukti SKP

1. Laporan penelitian (sendiri atau bersama-sama) Jurnal yang sesuai dan terakreditasi

Bukti artikel dan judul jurnal Sendiri 5Bersama-sama 3

2. Tinjauan Kasus Jurnal yang sesuai dan terakreditasi

Bukti artikel dan judul jurnal 2 per kasus

3. Tinjauan Pustaka (sendiri atau bersama-sama) Jurnal yang sesuai dan terakreditasi

Bukti artikel dan judul jurnal 2 per topik

4. Menulis atau menerjemahkan buku (sendiri atau bersama-sama)

Diterbitkan dan disebarlu-askan

Bukti buku dengan ISBN Sendiri 5Bersama-sama 3

5. Mengedit Buku Diterbitkan dan disebarlu-askan

Bukti buku dengan ISBN 3

6. Monograf Publikasi di Jurnal ter-akreditasi

Bukti Monograf 3

7. Karya Ilmiah Populer Untuk kalangan terbatas, dipublikasikan

Bukti Tulisan 2 per judul

8. Mengasuh rubrik kesehatan di media masa Bukti rubrik dan nama media 3 per tahun

9. Dan Lain-lain

Page 94: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Kinerja pengembangan IlmuKinerja pengembangan IlmuNo Aktifitas Pengembangan Ilmu Kriteria Pengakuan Dokumen Bukti SKP

1. Melakukan Penelitian (sendiri atau bersama-sama)

Jurnal yang sesuai dan ter-akreditasi

Bukti artikel dan sertifikat penulis

5

2. Supervisor dalam journal club/case review

Kegiatan internal terstruktur SK Penunjukkan dan portofolio

2

3. Memberikan ceramah kepada sesame apoteker

Kegiatan yang diakui oleh lembaga berwenang

Bukti dan berita acara 2

4. Membimbing mahasiswa Perguruan tinggi yang ter-akreditasi

Bukti SK/ sertifikat S1 ; 3S2 : 5S3 : 7

5. Menjadi Pembimbing PKL/PKPA Perguruan tinggi yang ter-akreditasi

SK Penunjukan/sertifikat 3

6.. Menjadi Dosen Penguji Ujian Kom-prehensif

Perguruan tinggi yang ter-akreditasi

SK Penunjukan/sertifikat 3

7 Membuat soal ujian Perguruan tinggi yang ter-akreditasi

SK Penunjukan 1 untuk 10 soal

9. Dan Lain-lain

Page 95: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

Skema Baru Apoteker sbg profesi mandiriSkema Baru Apoteker sbg profesi mandiri

APOTEKER BEKERJA DI

APOTEK

APOTEKER PRAKTEK

PROFESI SBG TENAGA

KESEHATAN

• Kompetensi Profesi yang terukur• Standard Pelayanan Profesi

• Etik Profesi• Moral Profesi

• SOP Pekerjaan Profesi• STRS

• SIPA, Ijn Praktek Apoteker dan Ijin Apotek

Tempat / sarana

pelayanan profesi

Produk Tindakan

Apoteker sbg profesi

PP-51/ 09

95

Page 96: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

PRODUK APOTEKER, ADALAH PRODUK APOTEKER, ADALAH

96

JU-RAIATAU

JELASKAN DAN URAIKAN

BUKAN SEKEDAR “ INFORMASI ATAU KONSELING” YANG CENDERUNG BERKONOTASI NON OBLIGASI,

MELAINKAN DALAM “JURAI” MELEKAT DIDALAMNYA “ KEAHLIAN DAN KEWENANGAN” YANG DILAYANKAN BERBASIS SPO DENGAN LIABILITY LEGAL DAN ILMU

PENGETAHUAN, DAN IMBALAN PROFESI

Page 97: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

SETTING PELAYANAN FARMASI OLEH APOTEKERSETTING PELAYANAN FARMASI OLEH APOTEKER

APOTEKER

Tenaga Tehnis Kefarmasian

• Prosedur Kefarmasian berbasis SPO

• PRODUK OBAT

• STANDARD FASILITAS

• MEKANISME PELAYANAN BERBASIS

CPFB

• AZAS PELAYANAN, ASUHAN

KEFARMASIAN

FASILITAS PELAYANAN FARMASI

PASIEN

PRODUK JASA PELAYANAN APOTEKER

• ADA LIABILITY ILMU DAN PROFESI

DISEMUA TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN, DI PUSKESMAS, RS, RS PENDIDIKAN ATAUPUN KLINIK BERSWAMA DOKTER

97

Page 98: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

1. ILMU FARMASI-KEDOKTERAN

2. PROFESI DG KOMPETENSI

3. PELAYANAN DG LIABILITY

4. FEE APOTEKER

SPO

98

DALAM SKENARIO ASUHAN KEFARMASIAN

Page 99: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

ASSET INVENTORYKOMPETENSI ILMU FARMASI

KOMPETENSI “JURAI” ATAU EXPLAIN N DESCRIBE”

NORMA PELAYANAN

KESEHATAN ( BUKAN

TRANSAKSI JUAL-BELI)

ADA TINDAKAN

APOTEKER

USAHA BERBASIS JASA PROFESI

PELAYANAN BERBASIS ETIK DAN KODE ETIK

99

Page 100: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

APOTEKERSIK-A

APOTEKERSIK-A

APOTEKER SIPA

PBF ( DISTRIBUTOR)

PASAL 108 DAN PP 51

Page 101: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

KEMAMPUAN APOTEKERKEMAMPUAN APOTEKER

PILIH YANG MANA

1. APOTEKER TIDAK PRAKTEK, SEHAT, bodoh, baik hati.

2. APOTEKER TIDAK PRAKTEK, Pandai, Tapi sakit-sakitan.

3. APOTEKER PRAKTEK, culas dan jahat.

4. APOTEKER TIDAK PRAKTEK,Baik Hati, dan bodoh.

5.APOTEKER PRAKTEK,PANDAI,SEHAT,BAIK HATI

tapi MELARAT

Page 102: Presentasi IAI Di Banda Aceh,24 Desember 2011 - Nurul Falah

KEMAMPUAN APOTEKERKEMAMPUAN APOTEKER

PILIH YANG MANA

1. APOTEKER PRAKTEK, SEHAT, Taqwa, baik hati.

2. APOTEKER TIDAK PRAKTEK, Pandai, Bermanfaat.

3. APOTEKER PRAKTEK, Tidak culas dan Tidak jahat.

4. APOTEKER PRAKTEK,Baik Hati, dan Rajin Ibadah.

5.APOTEKER PRAKTEK,PANDAI,SEHAT,BAIK HATI

Ahli Ibadah, Taqwa dan Kaya-raya