insentif pajak lanjutan - iai jabar
TRANSCRIPT
RELEVANSI LAPORAN KEUANGAN UMKM DALAM RANGKA
INSENTIF PEMERINTAH
DI MASA PANDEMI COVID-19
: PERSPEKTIF PAJAK
AGUS PUJI PRIYONO
Bandung, 25 Nopember 2020
Rabu
25 Umum
TTL Semarang, 21-08-1978 Jl Semarang 15, Antapani Bandung
Nopember
11 Pendidikan & Profesi
D3 Pajak STAN S1 Akuntansi UNPAD S1 Hukum Pidana UNLA S2 Akuntansi UNPAD S2 Administrasi Publik UNAS (Tesis) S2 Hukum Bisnis UNPAS (Tesis) Mahasiswa S3 DIA UNPAD
CPMA CA
CPA CFE SAS
CACP
COVID-19
2020 Pekerjaan
Praktisi, Akademisi, & Peneliti
BIODATA BIODATA NARASUMBER
KERANGKA PAPARAN
1
2
3
PENDAHULUAN: INSENTIF PEMERINTAH UNTUK UMKM
KETENTUAN: UMKM dan LAPORAN KEUANGAN
KESIMPULAN : RELEVANSI L/K UMKM THD INSENTIF PEMERINTAH
PENDAHULUAN: INSENTIF PEMERINTAH UNTUK UMKM
PERSPEKTIF PAJAK
1
Relevansi L/K UMKM terhadap Insentif Pemerintah di Masa Pandemi COVID 19
18
BIAYA PENANGANAN COVID-19*
Kesehatan
Rp87,55 T
Perlindungan Sosial
Rp203,90T
Insentif Usaha
Rp120,61T
UMKM
Rp123,46 T
Pembiayaan Korporasi
Rp53,57 T
Untuk menangani kesehatan, perlindungan sosial, dan dukungan UMKM, dunia usaha, dan Pemda
B I AY A P E N A N G A N A N C O V I D - 1 9
( R p 6 9 5 , 2 0 T )
1. Belanja Penanganan Covid-19 Rp65,80T 2. Insentif Tenaga Medis Rp5,90T 3. Santunan Kematian Rp0,30T 4. Bantuan Iuran JKN Rp3,00T 5. Gugus Tugas Covid-19 Rp3,50T 6. Insentif perpajakan di Bidang Kesehatan
Rp9,05T
1. PKH Rp37,40T 2. Sembako Rp43,60T 3. Bansos Jabodetabek Rp6,80T 4. Bansos Non-Jabodetabek Rp32,40T 5. Pra Kerja Rp20,00T 6. Diskon Listrik Rp6,90T 7. Logistik / Pangan / Sembako Rp25,00T 8. BLT Dana Desa Rp31,80T
1. PPh 21 DTP Rp39,66T 2. Pembebasan PPh 22 Impor Rp14,75T 3. Pengurangan Angsuran PPh 25 Rp14,40T 4. Pengembalian Pendahuluan PPN Rp5,80T 5. Penurunan Tarif PPh Badan Rp20,00T 6. Stimulus Lainnya Rp26,00T
1. PPh Final UMKM DTP Rp2,40T
2. Subsidi bunga Rp35,28T 3. Penempatan Dana untuk Restru Rp78,78T; 4. Belanja IJP Rp5,00T 5. Penjaminan untuk Modal Kerja (Stop Loss) Rp1,00T; 6. Pembiayaan Investasi kepada Koperasi melalui LPDB
KUMKM Rp1,00T
1. Penempatan Dana untuk Restru Padat Karya Rp3,42T 2. PMN Rp20,50T (HK Rp7,5T, BPUI Rp6T, PNM Rp1,5T,
ITDC Rp0,5T, PPA Rp5T) 3. Talangan (Investasi) untuk Modal Kerja Rp29,65T
(Garuda Rp8,5T, KAI Rp3,5T, PTPN Rp4T, KS Rp3T, Perumnas Rp0,65T, PPA Rp10T)
1. Program Padat Karya K/L Rp18,44T 2. Insentif Perumahan Rp1,30T 3. Pariwisata Rp3,80T 4. DID Pemulihan Ekonomi Rp5,00T 5. Cadangan DAK Fisik Rp8,70 6. Fasilitas Pinjaman Daerah Rp10,00T 7. Cadangan Perluasan Rp58,87T
Sektoral K/L & Pemda
Rp106,11 T
* Perpres 72/2020 pengganti Perpres 54/2020
RESPONS PAJAK ATAS PANDEMI COVID-19 (LINI MASA)
01
02
03
PMK-23/PMK.03/2020 Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Wabah Virus Corona
PMK-44/PMK.03/2020 Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019
PMK-86/PMK.03/2020 Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019
04 PMK-110/PMK.03/2020 Perubahan atas PMK-86/PMK.03/2020 tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak
Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019
21 Maret 2020 6 April 2020
31 Maret 2020 21 April 2020 16 Mei 2020
Tanggal
Ditetapkan/
Disahkan
PMK
23
PMK
28 PERPPU
1 PER
08
UU
2 PP
30
27 April 2020
PMK
44
PP
29
10 Juni 2020
18 Juni 2020
PMK
86
16 Juli 2020
14 Agustus 2020
PMK
110
Insentif Pajak
PERLUASAN INSENTIF PAJAK ANTISIPASI DAMPAK EKONOMI PANDEMI COVID-19
Bentuk Insentif PMK-86 PMK-110
1. PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah
(DTP)
• Karyawan ber-NPWP dan penghasilan
bruto bersifat tetap dan teratur yang
disetahunkan tidak lebih dari 200 juta
• Sektor tertentu (1.189 KLU), WP KITE & KB
• Insentif s.d. Desember 2020
• Pemberitahuan pusat & cabang (WP KITE & KB)
• Pemberitahuan hanya disampaikan pusat & berlaku
untuk semua cabang (WP sektor tertentu/KLU)
• Sektor tertentu (1.189 KLU), WP KITE & KB
• Insentif s.d. Desember 2020
• Pemberitahuan pusat & cabang (WP KITE & KB)
• Pemberitahuan hanya disampaikan pusat & berlaku
untuk semua cabang (WP sektor tertentu/KLU)
2. PPh Final UMKM Ditanggung
Pemerintah
• WP PP 23 Tahun 2018
• WP tidak perlu mengajukan Surat Keterangan, cukup
menyampaikan Laporan Realisasi
• Laporan Realisasi tiap bulan paling lambat tgl 20 bulan
berikutnya
• Insentif s.d. Desember 2020
• WP PP 23 Tahun 2018
• WP tidak perlu mengajukan Surat Keterangan, cukup
menyampaikan Laporan Realisasi
• Laporan Realisasi tiap bulan paling lambat tgl 20 bulan
berikutnya
• Insentif s.d. Desember 2020
3. PPh Final DTP pada sektor padat karya
tertentu
Belum diberikan insentif PPh final jasa konstruksi DTP dalam Program Percepatan
Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) sejak PMK
ini diundangkan (14 Agustus 2020) s.d. masa pajak
Desember 2020
4. Pembebasan PPh Pasal 22 Impor • Sektor tertentu (721 KLU)
• WP KITE & KB
• Insentif s.d. 31 Desember 2020
• Sektor tertentu (721 KLU)
• WP KITE & KB
• Insentif s.d. 31 Desember 2020
5. Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 • Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 sebesar 30%
• Sektor tertentu (1.013 KLU), WP KITE, & KB
• Insentif s.d. Desember 2020
• Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 sebesar 50% • Sektor tertentu (1.013 KLU), WP KITE, & KB
• Insentif s.d. Desember 2020, sejak:
Masa Pajak Pemberitahuan disampaikan; atau
Masa Pajak Juli 2020: WP yg telah pemberitahuan.
6. Pengembalian pendahuluan PPN
sebagai PKP berisiko rendah bagi WP
yang menyampaikan SPT Masa PPN
lebih bayar restitusi paling banyak 5
miliar rupiah
• Sektor tertentu (716 KLU)
• WP KITE & KB
• Insentif s.d. Desember 2020
• Sektor tertentu (716 KLU)
• WP KITE & KB
• Insentif s.d. Desember 2020
PENERIMA INSENTIF
PPh FINAL
PP23 TAHUN 2018
Wajib Pajak yang:
a. memiliki peredaran bruto tertentu & dikenai PPh Final
berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018
DAN
b. menyampaikan Laporan realisasi PPh final ditanggung
Pemerintah* melalui saluran tertentu pada laman
www.pajak.go.id paling lambat tanggal 20 setelah
berakhirnya Masa Pajak
(Wajib Pajak tidak perlu menyetorkan PPh final 0,5%)
PPh final ditanggung Pemerintah diberikan sejak Masa Pajak
April 2020 sampai dengan Masa Pajak Desember 2020
*) bagi WP yang belum memiliki Surat Keterangan dapat diperlakukan sebagai pengajuan
Surat Keterangan sepanjang memenuhi PMK-99/PMK.03/2018
Wajib Pajak yang:
a. memenuhi kriteria:
memiliki kode Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU)*
tertentu sebagaimana Lampiran M PMK;
telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE (Kemudahan
Impor Tujuan Ekspor); atau
telah mendapatkan izin terkait Kawasan Berikat
(Penyelenggara, Pengusaha, atau PDKB/Pengusaha di
Kawasan Berikat merangkap Penyelenggara di Kawasan
Berikat)
b. menyampaikan pemberitahuan pengurangan sebesar
50% dari angsuran PPh Pasal 25 yang seharusnya terutang
PENERIMA INSENTIF
*) sesuai KLU yang tercantum & dilaporkan WP dalam SPT Tahunan PPh Tahun 2018
atau Data Masterfile DJP untuk WP yang terdaftar setelah 2018
25 PPh PASAL
PPh Pasal 25 ditanggung Pemerintah diberikan sejak Masa Pajak
April 2020 sampai dengan Masa Pajak Desember 2020
Kualitas Kredit
Performing loan lancar (kolektibilitas 1 atau 2) dihitung per 29 Februari 2020
Perpajakan
Ber-NPWP atau mendaftar NPWP
Pinjaman
Baki Debet Kredit/Pembiayaan s.d. 29 Feb 2020
Kategori Debitur
Tidak masuk black-list utk plafon kredit/pembiayaan > 50jt
Penerima Insentif
UMKM, Koperasi, debitur lain dengan plafon kredit/pembiayaan ≤ 10M
Debitur perbankan, perusahaan pembiayaan, & Lembaga Penyalur Program Kredit Pemerintah
SUBSIDI BUNGA/MARGIN PMK-138/PMK.05/2020 ( 1 Mei 2020-31 Des 2020)
KETENTUAN : UMKM dan LAPORAN KEUANGAN
PERSPEKTIF PAJAK
Relevansi L/K UMKM terhadap Insentif Pemerintah di Masa Pandemi COVID 19
Pajak UMKM SEJARAH PAJAK DI INDONESIA
N
o
UMKM 1 Jan
1984
1 Jan
1995
1 Jan
2001
1 April
2002
1 Jan
2009
12 Juli
2010
1 Juli
2013
1 Juli 2018-skr
UU
7/1983
UU
10/1994
KEP-
547/2000
KEP-
171/2002 UU
36/2008 PER-32/2010 PP
46/2013
PP 23/2018
1 Orang
Pribadi
Tarif
Ps. 17
Progre
sif x
laba
bersih
(NPPN)
Tarif Ps.
17
Progresi
f x laba
bersih
(NPPN)
Tarif Ps. 17 Progresif x laba bersih (NPPN)
Wajib
1%
Final x
omset
0,5
%
Fin
al x
om
set
Tarif Ps.
17
Progresif x
laba bersih (NPPN)
Pengusa
ha
Tertentu
1%
Final x
omset
2% Final x omset 0,75%
Tidak Final
x omset
2 Badan Tarif Ps. 17 Progresif x laba
bersih
50% x Tarif Ps 17
Flat x laba bersih
50% x
Tarif Ps.
17 Flat x
laba bersih
3 Treshold 60jt 600 jt 4,8 M
Sumber : Peraturan Perpajakan di Indonesia
TEORI PAJAK UMKM
Sumber Loeprick, J., 2009, Small Business Taxation Reform to encourage formality and firm growth, World Bank
MODEL KESEDERHAAN MODEL ESTIMASI
Sederhana Ketentuan Umum
• Kemudahan setor, lapor, form
• Mengurangi tarif pajak
• Mekanisme PPN sederhana
Penerimaan Bruto
• Tarif tunggal semua sektor
• Tarif progresif sesuai omset
• Tarif berbeda sesuai sektoral
Indikator Tertentu
• Besarnya Pabrik
• Besarnya produksi
• Jumlah pegawai
Arus Kas Bersih
• Catatan pendapatan bruto dan beban
14
EMPLOYEE Pajak sudah dipotong pemberi kerja
BUSINESS OWNER
Pencatatan (Norma)/Pembukuan Omset s.d. 4,8M
(PPh Final = 0,5% x omset)
Omset di atas 4,8M atau WP OPPT (PPh = Tarif Progresif x Laba)
Pencatatan(Norma) atau Pembukuan (PPh = Tarif Progresif x Laba)
SELF EMPLOYEE (PEKERJAAN BEBAS)
Pajak sudah dipotong pemberi penghasilan
INVESTOR
E S I
B
K u a d r a n P a j a k P e n g u s a h a KUADRAN PAJAK PENGUSAHA Orang Pribadi
Uraian Pembukuan Pencatatan
Kewajiban 1. Badan 2. Orang pribadi dengan omset > 4,8M
setahun
Orang pribadi dengan omset ≤ 4,8M setahun
Definisi Suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang DITUTUP DENGAN MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut
Data yang dikumpulkan secara teratur tentang peredaran atau penerimaan bruto dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat final
Terdiri 1. Neraca & Laporan L/R 2. Keterangan Lain (Daftar Penyusutan)
1. Peredaran atau penerimaan bruto dan penerimaan penghasilan lainnya
2. Penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat final
ADMINISTRASI BISNIS Dasar Menghitung Pajak Terutang
Orang Pribadi Jangka waktu 7 tahun
Badan Usaha, berbentuk:
PT, dengan jangka waktu 3 tahun
CV , Firma , & Koperasi, dengan jangka waktu 4 tahun
Jangka waktu dihitung, sejak: WP Lama : Tahun Pajak PP berlaku
WP Baru : Tahun Pajak terdaftar
Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu yang dikenai Pajak
Penghasilan final yang menerima atau memperoleh penghasilan dengan
peredaran bruto tidak melebihi Rp 4.800.000.000,00 dalam 1 (satu)
Tahun Pajak.
SUBJEK PAJAK PP 23 Tahun 2018
1 Juli 2018
Penghasilan Luar Usaha ???
UMKM TARIF KHUSUS-FINAL
Bagi WP yang terdaftar sejak tanggal 1 Juli 2018 sampai dengan tanggal 31 Desember 2018, WP dapat dikenai PPh berdasarkan Ketentuan Umum PPh mulai Tahun Pajak terdaftar dengan cara menyampaikan pemberitahuan paling lambat tanggal 31 Desember 2018 atau paling lambat akhir Tahun Pajak terdaftar.
Penyampaian pemberitahuan dilakukan paling lambat pada akhir Tahun Pajak dan WP dikenai PPh berdasarkan Ketentuan Umum PPh mulai Tahun Pajak berikutnya.
WP BARU
WP LAMA
Bagi WP yang terdaftar sejak tanggal 1 Januari 2019 dapat dikenai PPh berdasarkan Ketentuan Umum PPh mulai Tahun Pajak terdaftar dengan cara menyampaikan pemberitahuan pada saat mendaftarkan diri.
PEMBERITAHUAN TARIF UMUM UMKM TARIF UMUM
PPh Pasal 17 UU PPh x LABA BERSIH FISKAL
KEWAJIBAN PAJAK UMKM - BADAN PPh BULANAN & TAHUNAN
WP UMKM PP 23/TARIFUMUM yang telah melakukan penyetoran PPh dianggap telah menyampaikan SPM PPh sesuai dengan tanggal validasi NTPN yang tercantum pada SSP atau sarana administrasi lain yang dipersamakan dengan SSP
Dalam hal WP UMKM PP 23 tidak memiliki peredaran usaha pada bulan tertentu, WP tidak wajib menyampaikan SPM.
Setahun sekali WP UMKM PP 23/TARIF UMUM wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan paling lama bulan April (4 bulan setelah akhir Tahun Pajak) dengan melampirkan Laporan Keuangan dan Daftar Penyusutan
Apabila WP UMKM TARIF UMUM perhitungan SPT Tahunan PPh Badan terdapat kurang bayar maka wajib menyetor PPh Kurang Bayar (PPh 29) sebelum pelaporan
KESIMPULAN : RELEVANSI L/KUMKM THD INSENTIF PEMERINTAH
PERSPEKTIF PAJAK
Relevansi L/K UMKM terhadap Insentif Pemerintah di Masa Pandemi COVID 19
Laporan Keuangan
DASAR MENGHITUNG PEREDARAN USAHA BUKAN MENGHITUNG LABA BERSIH USAHA (UMKM TARIF KHUSUS)
DASAR MENGHITUNG LABA BERSIH (UMKM TARIF UMUM)
Jumlah Pajak Terutang
PEREDARAN USAHA X TARIF 0,5% (TARIF KHUSUS)
PPh dibayar sendiri dari SPT Tahun 2019 dibagi 12 bln (TARIF UMUM)
Insentif Pajak PPh-DTP
PP 23 atau PPh 25 DITANGGUNG PEMERINTAH & MENYUSUN LAPORAN REALISASI
KESIMPULAN Insentif Pajak
KESIMPULAN Subsidi Bunga/Margin
L/K UMKM = Lampiran Dalam Pelaporan SPT Tahunan PPh Badan
A. NERACA AKUNTANSI
B. LABA RUGI AKUNTANSI
D. DAFTAR PENYUSUTAN FISKAL
C. LABA RUGI FISKAL
REKONSILIASI (Penyesuaian)
Dokumen Sumber
Neraca Saldo Setlh Penyesuaian
Ayat Jurnal Penyesuaian
Neraca Saldo Seblm Penyesuaian
Buku Besar Buku Harian / Jurnal
Harian
NPWP