presentasi 5. sop.ppt

23

Upload: djafri-malin-sati

Post on 14-Dec-2015

61 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

  • SOP STANDING OPERATING PROCEDURE

    Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah kerja atau komunikasi yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu proses kegiatan dengan hasil yang terukur,Dalam bahasa Indonesia SOP disebut dengan Prosedur Tetap dan disingkat Protap.

  • SOP dalam pengoperasian Sistem Jaringan Distribusi dan peralatan berikut petugasnya, terdiri dari :

    SOP Sistem Jaringan Distribusi SOP Komunikasi SOP Lokal Jaringan Distribusi.

  • Pihak yang terkaitPerlengkapan KerjaProsedur KomunikasiProsedur Langkah-langkah Kerja

    KOMPONEN DALAM SOP

  • Semua unsur / pihak / bagian / bidang yang harus terlibat / dilibatkan dalam proses suatu kegiatan

    Pihak yang terkaitContoh :

    Pengoperasian jaringan :Komisioning, Piket Pengatur Distribusi, Dispatcher, Operator

    Pemeliharaan Jaringan :Piket Pengatur Distribusi, Bagian Operasi Distribusi, Logistik, Teknisi

  • Perlengkapan Kerja

    Perlengkapan kerja untuk melaksanakan kegiatan harus dipenuhi spesifikasi dan jumlahnyaPerlengkapan kerja :Perkakas kerjaAlat bantu kerjaAlat UkurAlat Pelindung Diri ( APD ) atau Alat K3Berkas Instalasi / Alat yang akan dioperasikanLembaran Format Pelaksanaan dan Pelaporan.

  • Prosedur Komunikasi

    Berisi tentang urutan berkomunikasi dengan pihak yang terkait dengan dari mulai persiapan kegiatan. saat kegiatan sampai dengan pelaporan kegiatan pekerjaan.Peralatan berkomunikasi : Handy-talky ( HT ) Radio Transceiver Power Line Carrier Telephone (PLCT) Fiber Optik Telephone Umum (PT Telkom).

  • Prosedur Langkah-langkah Kerja

    Berisi tentang urutan dalam melaksanakan pekerjaan mulai dari persiapan pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan, pemeriksaan pekerjaan sampai pelaporan pekerjaanPenyimpangan terhadap langkah-langkah tersebut dapat menyebabkan kegagalan

  • PEMBUATAN SOP DISTRIBUSI Perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :

    Keterlibatan pihak-pihak yang terkait untuk membuat ketentuan berkoordinasi.Data kapasitas / spesifikasi jaringan / peralatan sebagai obyek kegiatan

  • SOP SISTEM JARINGAN DISTRIBUSIAdalah aturan atau pedoman bagi Operator / teknisi untuk melaksanakan tugasnya dalam melakukan pengawasan dan pengoperasian Instalasi Jaringan Distribusi pada kondisi normal, kondisi gangguan, kondisi pemulihan dan kondisi darurat.

    Perlu memperhatikan kemampuan peralatan yang terpasang dan konfigurasi serta fungsi Jaringan Distribusi.

  • SOP Kondisi Normal :

    Operator/teknisi melakukan pengawasan / mensupervisi Jaringan Distribusi dan melaksanakan perintah Dispatcher / APD untuk manuver perbaikan sistem maupun pemeliharaan Jaringan Distribusi serta kebutuhan lainnya.

  • SOP Kondisi GangguanOperator/teknisi melakukan tindakan seperti :

    Periksa dan pastikan bahwa penunjukan kV meter sudah menunjuk 0 ( nol ) kV untuk JTMPeriksa dan yakinkan serta catat jika ada PMT yang trip di GI maupun Gardu Hubung (GH) dan kelainan-kelainan yang terjadi.Periksa dan catat semua indikator yang muncul pada panel kontrol, di GI atau GH kemudian direset.Periksa dan catat semua indikator rele yang muncul pada panel proteksi, kemudian direset.Laporkan kepada Dispatcher APD.Laporkan kepada Piket APJ/Cabang.

  • SOP Kondisi PemulihanOperator/teknisi melakukan tindakan manuver atas perintah Dispatcher kemudian melaporkannya

  • SOP Kondisi DaruratOperator / teknisi Jaringan Distribusi membebaskan peralatan dari tegangan, sehubungan dengan kondisi setempat seperti ; banjir, kebakaran, huru-hara, instalasi membara yang cukup besarOperator / teknisi Jaringan Distribusi membebaskan peralatan dari tegangan, sehubungan dengan kondisi yang dianggap bahaya oleh Operator/teknisi Jaringan Distribusi (dapat dipertanggung jawabkan),Operator / teknisi / Jaringan Distribusi harus melaporkan kejadian tersebut kepada Dispatcher APD dan Piket APJ / AJ /Cabang.

  • SOP PENGOPERASIAN JARINGAN DISTRIBUSI / INSTALASI BARU :Peralatan Jaringan Distribusi / instalasi baru yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh PLN.Buku SOP Sistem Jaringan Distribusi yang berlaku dan telah disepakati.Penerapan setting sesuai dengan hasil perhitungan dari petugas yang diberi wewenang oleh pejabat terkait.Telah terbit pernyataan laik bertegangan / Operasi dari pejabat yang berwenang.Telah dinyatakan siap Operasi oleh Manager APJ AJ / Cabang.Skenario / Panduan manuver yang telah dibuat.

  • SOP MANUVER PEMBEBASAN TEGANGAN UNTUK PEKERJAAN PEMELIHARAAN :Ijin kerja yang sudah disetujui oleh APD dan atau APJ / AJ / Cabang.Diwajibkan membaca / mempelajari serta memahami SOP Manuver Pembebasan dan Pemberian Tegangan .Membaca dan memahami dokumen keselamatan kerja.Menyiapkan peralatan untuk pelaksanaan manuver.Menyiapkan tanda (rambu-rambu) untuk pengaman.Pemberitahuan dan ijin kepada Dispatcher APD dan piket APJ / AJ / Cabang tentang pelaksanaan pemeliharaan, bahwa pekerjaan siap dimulai dan minta untuk instalasi yang akan dipelihara agar dibebaskan dari tegangan.Menunggu perintah Dispatcher APD (APJ / AJ / Cabang).Melaksanakan perintah Dispatcher APD ( APJ / AJ / Cabang). Pada kondisi tertentu, atas perintah Dispatcher APD harus dilepas oleh Operator/teknisi/teknisi Jaringan Distribusi.Mengimformasikan ke APD (APJ / AJ / Cabang) bahwa perintah tersebut telah dilaksanakan dengan baik dan aman.Memasukan PMS pentanahan/membumikan jaringan tersebut dan memasang rambu-rambu tanda bahaya.

  • SOP MANUVER PENORMALAN SETELAH PEKERJAAN PEMELIHARAANMelaksanakan pembukaan PMS pembumian.

    Lapor ke Dispatcher APD (APJ / AJ / Cabang) bahwa pekerjaan sudah selesai dengan melaporkan status PMS pembumian.

    Melaksanakan dan mencatat perintah Dispatcher APD (APJ/Cabang).

    Kondisi normal PMT 20 kV dimasukkan oleh Dispatcher atau oleh Operator / teknisi Jaringan Distribusi.

    Setelah peralatan bertegangan kembali, periksa semua indikator, meter dan rele apakah dalam keadaan normal.

  • SOP PEMBEBASAN INSTALASI GARDU TRAFO TIANG (GTT).PEMBEBASAN INSTALASI DARI TEGANGANNH Fuse / Fuse JTR dibuka oleh Operator / teknisi.PMS / Saklar utama dibuka oleh Operator / teknisi FCO dibuka oleh Operator / eknisi.PMS Tanah / Grounding dimasukan oleh Operator / teknisi Jaringan Distribusi.

    PENGISIAN TEGANGAN PADA INSTALASIPMS Tanah / Grounding dilepas oleh Operator / teknisi Jaringan Distribusi.FCO dimasukan oleh Operator / teknisi Jaringan Distribusi.PMS / Saklar utama dimasukan oleh Operator / teknisi Jaringan Distribusi.NH Fuse dimasukkan oleh Operator / teknisi.

  • STANDING OPERATION PROCEDUREPENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM DENGAN TRAFO DISTRIBUSI

    No. SOP : 002a / TRAFO - GARDU/SOP/XI/2002 kode unit DIS OPS 018(2) A

    NOURAIANPENGAWASPELAKSANA POSKO TURJASIUPDTARGET WAKTUKETERANGAN1.Laporan pekerjaansiap untuk dioperasikan

    1a

    1b

    1c1d1a51b51c52.Vhek fisik dan kesiapan koleksi 2b 2a2a5'2b1203Kesiapan terpenuhi ijin tegangan dimasukan3a3b3a53b54Tegangan dimasukan4b4a4a54b55Pekerjaan selesai5c5a5b5a55b55c5

  • 1aSTANDING OPERATION PROCEDUREMENGOPERASIKAN SACO DAN ACO TM PADA GARDU DISTRIBUSI

    No. SOP : 004A / PRLL- GARDU/SOP/XI/2002 kode unit DIS OPS 022(2) A1c

    NOURAIANPENGAWASPELAKSANA POSKO TURJASIUPDTARGET WAKTUKETERANGAN1.LAPORAN PEKERJAANSIAP UNTUK DIOPERASIKAN

    1a

    1b1c1a-1b2.CHEK FISIK DAN KESIAPAN KOLOKSI2b

    2a3KESIAPAN TERPENUHI IJIN TEGANGAN DIMASUKAN3a3b4TEGANGAN DIMASUKAN 4b

    4a5PEKERJAAN SELESAI

  • DISKRIPSI SOP MENGOPERASIKAN SACO DAN ACO TM PADA GARDU DISTRIBUSINo. SOP : 005B/ SACO-GARDU/SOP/XI/2002

    NOURAIANKETERANGAN1.

    2.

    3.

    4.

    5.. Pengawas pekerjaan melaporkan pekerjaan siap dioperasikan ke turjasi Turasi melaporkan ke UPDTurjasi meminta pelaksana untuk mengecek fisik kelokasiPelaksana melapor ke turjasi dan turjasi melapor ke UPD dan izin pengoperasiamPelaksana me;lapor ke turjasi bahwa tegangan sudah di masukan dan langsung di uji cobaTurjasi lapor ke UPD pekerjaan selesai dan sudah normal .

    Izin sudah diberikan

    Sebelum memasukan tegangan menggunakan alat K3 antar lain sarung tangan karet 20 kV dan sepatu 20 kV tegangan diukur menggunakan Volt meter

  • STANDING OPERATION PROCEDUREMENDETEKSI GANGGUAN PADA INSTALASI KUBIKEL DAN TRANSFORMATOR GARDU

    No. SOP : 006A / DTKSI - GARDU/SOP/XI/2002

    NOURAIANPELANGGAN PELAKSANA POSKO TURJASIUPDTARGET WAKTUKETERANGAN1.LAPORAN PELANGGAN1a1b1c1d1a-1b52.Chek fisik dan kesiapan koloksi

    2b2a3LAPORAN HASIL PENGECEKAN (KUBIKEL dan TRAFO RUSAK)3a3b3c3d4Pekerjaan belum selesai4b4a

  • DISKRIPSI SOP MENDETEKSI GANGGUAN PADA INSTALASI KUBIKEL DAN TRANSFORMATOR GARDUNo. SOP : 006b/ DTKSI-GARDU/SOP/XI/2002

    NOURAIANKETERANGAN1.

    2.

    3.

    4. . Pelanggan melaporkan ke listrik padam ke posko pelayanan gangguan Posko mela[orkan ke turjasi dan turjasi melaporkan ke UPDTurjasi meminta pelaksana untuk mengecek fisik kelokasiPelaksana melaporkan hasil pemeriksaan ke turjasi bahwa MV cell/trafo dinyatakan rusakTurjasi melaporkan ke pelaksana agar pemeriksaan dilanjut untuk penggantinya

    Alat K3 antar lain sarung tangan karet 20 kV dan sepatu 20 kVAlat kerja : kunci pas/ring, marger. Tri phasa amper meter dan volt meterSetelah dilakukan pemeriksaan detail dengan alat meger