present kelompok 2
TRANSCRIPT
Proses Editing,
Pergerakan Kamera,
Praktek dan Panduan Umum
Proses Editing
Chapter ini menjelaskan tentang proses mengedit
dari semua objek gambar yang telah diambil.
Proses pengeditan bekerja setelah semua proses
produksi dilakaukan. Proses pengeditan yaitu
merakit semua gambar yang kita ambil kemudian
menjadikannya dokumenter terbaik, berita, film
atau iklan.
• Hal-hal yang dilakukan ketika pengeditan antara lain :
1. Mencocokkan gambar yang kita ambil dalam satu scene.
2. Kontuinitas dalam bekerja.
3. Kontinuitas arah layar
4. Garis, dasar arah layar
5. Garis Imajiner, peraturan 180 derjat
6. Garis Lompatan (Jumping the Line)
7. Peraturan 30 derjat
8. Reciprocating Imagery
9. Kecocokan Garis Mata
1. Mencocokkan Gambar dalam Scene :
Setiap gambar yang diambil secara terpisah harus
tetap membentuk sebuah kesatuan yang saling
berkaitan. Meskipun produksi dapat mencapai
hitungan minggu bahkan bulan, namun gambar
yang dihasilkan ketika diedit harus dapat
menampilkan seolah olah gambar tersebut
diambil dalam waktu yang sama.
2. Kontinuitas :
Dalam masa produksi perlu dilakukan beberapa
kali pengambilan gambar dengan sudut dan
framing yang berbeda. Tujuan utamanya adalah
untuk memastikan bahwa pandangan audiens
dapat menangkap keseluruhan aksi maupun
dialog dari awal hingga akhir. Editor dapat
memilih kapan harus memotong dari satu
gambar ke gambar selanjutnya.
3. Kontinuitas Arah Layar :
Layar merupakan tempat dimana audiens dapat
menyaksikan keseluruhan gambar yang akan
ditampilkan. Untuk itu diperlukan pengaturan yang
kontinuitas terhadap arah layar agar audiens tidak
bingung. Yang perlu diperhatikan adalah pengaturan
subyek didalam dinding frame apakah ditempatkan di
bagian atas, bagian bawah, bagian kiri atau bagian
kanan frame secara berkesinambungan.
4. Garis, dasar arah layar :
Garis yang menentukan arah pengambilan gambar
sesuai dengan arah pergerakan fisik. Audiens
memperhatikan secara teliti antara subyek atau objek
lain yang disorot pada saat pengambilan gambar.
5. Garis Imajiner, peraturan 180 derjat :
Garis imajiner harus tetap diperhatikan agar tetap
konsiten selama pengeditan. Sudut kamera dalam
pengambilan gambar dibuat membentuk 180 0 dari
sisi ke sisi.
6. Garis Lompatan (Jumping the Line)
Perlu diperhatikan garis lompatan yang tepat ketika mengambil gambar dengan
dua objek.
7. Peraturan 30 derjat
Dengan menggunakan aturan 180 0 ketika mengambil
gambar yang berbeda, kameraman idealnya harus
menggerakkan kamera paling sedikit 30 0
semi lingkaran sebelum mulai mengambil frame
yang baru dari subjek yang sama.
8. Reciprocating Imagery :
Ketika mengambil salah satu jenis gambar untuk meng-cover
sebuah karakter dalam sebuah scene, seorang kameramen
harus dapat menciptakan frame yang sama persis untuk
karakter yang lainnya di dalam scene tersebut.
9. Kecocokan Garis Mata :
Dalam mengambil gambar perlu memperhatikan arah garis mata
dari objek, terutama pada saat transisi antara gambar yang satu
dengan gambar berikutnya.
• Hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam hal editing adalah :
1. Gambar yang kita dapat harus diedit bersamaan, jadi rencanakan hal ini sebelumnya.
2. Mencocokkan gambar yang kita ambil dalam satu scene.
3. Kontuinitas, perhatikan kontuinitas tindakan dalam bekerja.
4. Kesinambungan arah layar, kita harus menjaga kesinambungan arah layar dari satu gambar
ke gambar yang lain (shot ke shot)
5. Gunakan garis pandang dan garis tindakan untuk mempertahankan arah layar yang tepat
sewaktu mengambil cakupan gambar untuk sebuah adegan.
6. Pindahkan posisi kamera setidaknya 30 derajat dari arah busur pengambilan gambar dan
ubah panjang fokus sehingga tidak ada dua anggel pengambilan gambar yang sama dalam
satu tindakan
7. Sesuaikan gambar dalam framing, sudut, panjang fokus, dan sebagainya, pada saat
pengambilan gambar dalam adegan multicharacter.
Shot Dinamis – Talenta dan Pergerakan
Kamera
Chapter ini menjelaskan bagaimana pentingnya
menjaga kamera agar tetap stabil. Percuma jika kita
telah mempersiapkan semuanya dengan matang, tapi
hanya mengahasilkan gambar yag blur Statis berarti
tidak ada gerakan, tapi karena kita mengambil gambar
pada suatu film itu akan menjadi ide yang baik untuk
menggabungkan lebih banyak gerakan dalam gambar
dan adegan.
Blocking Talent
• Istilah memblokir sering digunakan untuk menggambarkan gerakan fisik
dari subyek pada set film dan dalam batas-batas frame yang sama.
Camera in Motion
• Kamera menjadi sudut pandang bagi penonton, kamera bergerak akan
benar-benar membawa mereka pada cerita film.
Handheld
Keuntungan :
• Mudah untuk menyesuaikan frame
• Menciptakan rasa kedekatan pribadi dalam adegan (subjektif POV)
• Memungkinkan operator untuk bergerak bebas di sekitar set atau lokasi
• Mewarnai gambar dengan energi gerak
Kerugian :
• Mudah membuat gangguan pada gambar, gambar menjadi mudah blur
• Susah untuk mengatur fokus
• Susah untuk memotong dengan pengambilan kamera statis
• Terlalu subjektif, tidak sesuai untuk suara netral dari film.
Pan and Tilt
• Pan dan tilt mengacu pada reposisi horizontal dan vertikal dari lensa kamera.
Tripod
• Tripod merupakan alat tambahan sebagai pendamping kamera. Tripod merupakan alat yang digunakan untuk tempat berdiri kamera menjaga kamera agar tetap stabil.
Dolly
• Meruapakan bentuk “kaki”
kamera yang diberi roda,
sehingga kamera mudah didorong
mendekat atau menjauhi objek.
Steadicam
• Perangkat Steadicam menggabungkan
kualitas terbaik dari pekerjaan halus
dolly dengan memudahkan mengontrol pergerakan fotografi.
Praktek Kerja dan Panduan Umum
Untuk menjadi seorang operator kamera atau
kameramen yang baik, kita harus memahami tentang
berbagai jenis teknis pengambilan gambar, framing dan
komposisi gambar, jenis lensa, editor, dan gerakan
kamera. Sebagai operator kamera, akan ada banyak
kesempatan ketika perlu berinteraksi dengan bakat di
depan kamera.
Adapun hal yang harus diperhatikan antara lain :
• Memahami bakat kita,
• Memerhatikan teknis pengambilan ekstrim klos-up,
• Memastikan cahaya mata.
• Mengamankan aksi garis dan cutoff domestik.
• Ratio pengambilan gambar
• Membuat papan storyboard dan list pengambilan gambar.
• Selalu menjaga fokus
• Frame yang benar "melihat ruang" pada gambar yang akan diedit
secara bersamaan.
• Menyesuaikan anggel pengambilan gambar ketika meliput dialog.
• Letakkan benda penting di atas setengah dari frame.
• Menyadari pilihan warna yang akan digunakan.
• Dalam tiga orang adegan dialog, pencocokan dua tembakan dapat
menjadi masalah bagi editor.
• Usahakan untuk selalu menunjukkan kedua mata subjek Anda.
• Waspadai arah eye-line dalam gambar lebih dekat.
• Memahami kapan dan bagaimana teknis melakukan zoom
pada saat pengambilan gambar.
• Biarkan kamera merekan lebih banyak gambar.
• Biarkan semua aksi selesai sebelum dilakukan peng-cut an
oleh kamera.
• Waspadai perangkap kontinuitas saat pemotretan adegan.
• Gunakan lensa focal length pendek untuk menyembunyikan
gerakan kamera.
• Sadarilah lensa wide saat memotret gambar close-up.