pre planning tak nofrida
DESCRIPTION
keperawatan jiwaTRANSCRIPT
Aplikasi Magister Keperawatan JiwaFKep-UNAND
Pre PlanningSTIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
Di Ruangan NuriRSJ. Prof. HB Saanin Padang
A. Latar Belakang
Halusinasi adalah gangguan penerapan (persepsi) panca indera tanpa
adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan
dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh / baik. Individu yang
mengalami halusinasi seringkali beranggapan sumber atau penyebab halusinasi itu
berasal dari lingkungannya, padahal rangsangan primer dari halusinasi adalah
kebutuhan perlindungan diri secara psikologik terhadap kejadian traumatik
sehubungan dengan rasa bersalah, rasa sepi, marah, rasa takut ditinggalkan oleh
orang yang dicintai, tidak dapat mengendalikan dorongan ego, pikiran dan
perasaannya sendiri ( Budi Ana Keliat, 2005)
Individu dengan halusinasi memiliki persepsi yang tidak adekuat, lebih
banyak menerima stimulus internal daripada stimulus eksternal. Oleh karena itu
individu yang bersangkutan perlu dilibatkan dalam kegiatan TAK Stimulasi
Persepsi.
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah
gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan
yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa. Dampak dari halusinasi yang
diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan
asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan
melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi
halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi sensori adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulasi dan terkait dengan pengalaman atau
kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat
berupa kesepakatan persepsi atau alternative ( Budi Ana Keliat, 2005).
Aplikasi Magister Keperawatan JiwaFKep-UNAND
Terapi aktivitas kelompok ini member hasil : kelompok menunjuukan
loyalitas dan tanggung jawab bersama, menunjukkan partisipasi aktif semua
anggotanya, mendapatkan pengkajian psikososial klien yang masih terpendam
serta merangsang stimulasi realitas lingkungan sekitar rumahnya.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti terapi aktifitas kelompok diharapkan pasien di ruangan
Nuri yang mengalami Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi bisa
mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti terapi aktifitas kelompok diharapkan pasien dengan
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi mampu:
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
C. Landasan Teoritis
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi
yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan
berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.
Aplikasi Magister Keperawatan JiwaFKep-UNAND
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik Kegiatan : Mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan.
2. Sasaran : pasien dengan gangguan Persepsi sensori : Halusinasi
yang berjumlah 7 orang
3. Metode :
- Diskusi dan tanya jawab.
- Bermain peran/simulasi dan latihan.
4. Media :
- Buku Catatan dan Pulpen
- Jadwal kegiatan harian klien.
- Spidol dan papan tulis/whiteboard/flipchart
5. Tempat : Ruang Makan Ruangan Nuri RSJ. Prof. Hb Saanin Padang
6. Waktu
Hari/Tanggal : Selasa / 23 September 2014
Jam : 10.00 Wib s/d 10.30 Wib
7.Kriteria Peserta
a. Klien dengan riwayat stimulasi persepsi dengan halusinasi
b. Klien yang mengikuti TAK ini tidak sedang mengalami perilaku
agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang
c. Klien dapat diajak kerjasama ( cooperative )
d. Klien mampu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, bila
peserta akan meninggalkan kegiatan maka peserta arus minta izin
kepada petugas
8. Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok
Aplikasi Magister Keperawatan JiwaFKep-UNAND
9. Pengorganisasian
a. Setting tempat
Keterangan :
: Pembimbing : Observer
: Leader : Co-leader
: Peserta : Fasilitator
b. Uraian Tugas
1) Leader : Alice Rosi
Membuka dan menutup kegiatan
Menjelaskan tentang aturan dan cara pelaksanaan kegiatan
Mengarahkan jalannya kegiatan
Memberi reinforcement positif atas hasil yang dicapai dan pantun
yang diucapkan
Mengatasi masalah yang mungkin timbul
Menyimpulkan kegiatan
2) Co-leader : Nofrida Saswati
Mengingatkan leader jika jalannya acara menyimpang
Menyampaikan informasi dari fasilitator kepada leader
Mengingatkan leader tentang waktu kegiatan
Bersama leader sebagai contoh dalam bentuk kerjasama yang baik
Membantu leader menjelaskan aturan dan cara pelaksanaan
kegiatan
Aplikasi Magister Keperawatan JiwaFKep-UNAND
3) Observer : Sri Burhani
Mengamati proses pelaksanaan permainan dari awal sampai akhir
Mencatat perilaku verbal dan nonverbal selama kegiatan
berlangsung
Mencatat penyimpangan kegiatan
Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
4) Fasilitator : Deby Sintania, Susilawati, Randy Refnandes
Memotivasi peserta kegiatan untuk berperan aktif selama kegiatan
berlangsung
Membagikan peralatan
c. Mekanisme Kegiatan
N
O.
TAHAP
KEGIATANKEGIATAN TERAPIS
KEGIATAN
PESERTA
WAKTU
Aplikasi Magister Keperawatan JiwaFKep-UNAND
1.
2.
Persiapan
Pelaksanaan
Perencanaan :
a. Persiapan materi.
b. Persiapan media/alat
yang digunakan.
c. Setting tempat terapis
dan peserta.
Pembagian tugas terapis.
a. Orientasi
1. Salam terapeutik
- Salam dari terapis
kepada klien
- Peserta dan terapis
memakai papan nama.
2. Evaluasi / Validasi
- Terapis menanyakan
perasaan klien saat ini.
- Terapis menanyakan
cara mengontrol
halusinasi yang sudah
dipelajari.
- Terapis menanyakan
pengalaman klien
menerapkan cara
menghardik halusinasi.
3.Kontrak.
- Terapis menjelaskan
tujuan kegiatan, yaitu
mencegah terjadinya
halusinasi dengan
melakukan kegiatan.
- Menjawab salam
- Menjawab
pertanyaan
- Menjawab
pertanyaan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Peserta mengikuti
aturan-aturan yang
telah ditetapkan
5 menit
25 menit
Aplikasi Magister Keperawatan JiwaFKep-UNAND
- Menjelaskan aturan
main berikut :
- Jika ada klien yang akan
meninggalkan
kelompok harus
meminta ijin kepada
terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti
kegiatan dari awal
sampai selesai.
b. Kerja
1) M
elaksanakan kegiatan
sesuai dengan aturan
main, sebagai berikut :
- Terapis menjelaskan
cara kedua, yaitu
melakukan kegiatan
sehari-hari. Jelaskan
bahwa dengan
melakukan kegiatan
yang teratur akan
mencegah munculnya
halusinasi.
- Terapis meminta setiap
klien menyampaikan
kegiatan yang biasa
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Menjawab
pertanyaan
Aplikasi Magister Keperawatan JiwaFKep-UNAND
3. Penutup
dilakukan sehari-hari,
dan ditulis di
whiteboard.
- Terapis membagikan
formulir jadwal kegiatan
harian. Terapis menulis
formulir yang sama di
whiteboard.
- Terapis membimbing
satu per satu klien untuk
membuat jadwal
kegiatan harian, dari
bangun pagi sampai
tidur malam. Klien
menggunakan formulir,
terapis menggunakan
whiteboard.
- Terapis melatih klien
memperagakan kegiatan
yang telah disusun.
- Berikan pujian dengan
tepuk tangan bersama
kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwal
dan memperagakan
kegiatan.
a. Evaluasi pencapaian tujuan.
1) Leader menanyakan
perasaan klien setelah
selesai menyusun jadwal
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Melakukan kegiatan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Menjawab
pertanyaan
10 menit
Aplikasi Magister Keperawatan JiwaFKep-UNAND
kegiatan dan
memperagakannya.
2) - Leader memberikan
pujian atas keberhasilan
kelompok.
b. Mendengarkan dan
memperhatikan
1) Terapis menganjurkan
klien melaksanakan dua
cara mengontrol
halusinasi, yaitu
menghardik dan
melakukan kegiatan.
2) Kontrak TAK berikutnya
3) Terapis membuat
kesepakatan waktu dan
tempat.
1)
T
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Mendengarkan dan
memperhatikan
- Menyepakati
dengan terapis
- Menjawab salam
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
b. Peserta mengikuti kegiatan sesuai rencana.
c.Tempat dan alat tersedia sesuai dengan rencana
d.Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
e.Peserta 7 orang dan duduk sesuai setting
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
Aplikasi Magister Keperawatan JiwaFKep-UNAND
b. Peserta yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir (tidak
meninggalkan tempat)
c. Peserta yang hadir berperan aktif selama kegiatan berlangsung
d. Peserta dapat mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang hadir mampu menyebutkan kegiatan yang dilakukan
sehari-hari
b. Peserta yang hadir mampu memperagakan kegiatan harian dan
menyusun jadwal.
c. Peserta yang hadir dapat tampak rileks
F. PENUTUPDemikianlah proposal ini kami buat, semoga dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Padang, ............................... 20.......Ketua Kelompok,
.............................Disetujui Oleh ;
Pembimbing Akademik,
.............................................Nip : .............................
Pembimbing Klinik
............................................. Nip : .............................