pre planning apd 2

27
PRE PLANNING DESIMINASI ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG IV INTERNE RS TK III DR. REKSODIWIRYO PADANG Topik : Alat Pelindung Diri ( APD) Sasaran : Semua perawat yang dinas di Ruang IV Interne RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Hari/tanggal : Selasa, 27 Januari 2015 Waktu : 10.00 Wib Tempat : Ruang Penyakit Dalam RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang A. Latar Belakang Salah satu upaya dalam rangka pemberian perlindungan perawat terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit adalah dengan cara

Upload: ika-arnila-drexsa

Post on 08-Nov-2015

54 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pre planning

TRANSCRIPT

PRE PLANNING DESIMINASI ALAT PELINDUNG DIRI DI RUANG IV INTERNE RS TK III DR. REKSODIWIRYO PADANG

Topik : Alat Pelindung Diri ( APD)Sasaran : Semua perawat yang dinas di Ruang IV Interne RS TK III Dr. Reksodiwiryo PadangHari/tanggal: Selasa, 27 Januari 2015Waktu: 10.00 WibTempat: Ruang Penyakit Dalam RS TK III Dr. Reksodiwiryo PadangA. Latar BelakangSalah satu upaya dalam rangka pemberian perlindungan perawat terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit adalah dengan cara memberikan alat pelindung diri (APD). Pemberian APD kepada perawat merupakan cara kerja yang aman tergantung dari jenis pekerjaan dan tingkat resiko dalam melakukan pekerjaan. Penggunaan APD merupakan usaha untuk mengurangi resiko secara maksimal. (DEPKES, 2008). Alat pelindung diri merupakan alat yang digunakan untuk melindungi perawat dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya karena perawat memiliki resiko kecelakaan kerja tertinggi dibandingkan sektor pekerjaan lain. Di Indonesia, informasi yang diterbitkan oleh Sriwijaya Pos menyebutkan dari survei yang dilakukan di RSMH (Rumah Sakit Dr.Moh.Hoesin) Palembang mengenai kasus pengelolaan benda tajam, terdapat 17 % kecelakaan kerja karena tertusuk benda tajam (jarum suntik), 70 % terjadi sesudah pemakaian dan sebelum pembuangan, 13 % sesudah pembuangan, 40 % karena penyarungan jarum suntik. Berdasarkan penelitian NSC ( National Safety Council ) penyebab kecelakaan kerja 88% unsafe behaviour, 10% unsafe condition, 2% tidak diketahui penyebabnya. Perilaku seseorang menurut L. Green dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan variabel demografik, ketersediaan sumber daya kesehatan, pelatihan, keluarga, rekan kerja, supervisi yang merupakan penyebab dasar terjadinya suatu perilaku yang bertujuan mengetahui faktor yang berhubungaan dengan pemakaiaan APD pada perawat yang bekerja di rumah sakit. (DEPKES ,2004).Penggunaan APD di RS di Indonesia ternyata lebih dari 40%, dan kenyataan di lapangan para perawat rata-rata hanya menggunakan salah satu APD (jas lab, sarung tangan, atau masker saja) saat menangani pasien. Adapun alasan perawat tidak menggunakan APD ketika menangani pasien, pada umumnya (52%) di rumah sakit tidak tersedia APD yang lengkap. Tidak tersedianya APD di rumah sakit kemungkinan di sebabkan karena kurangnya perhatian dari kepala ruang dalam penyediaan APD, atau anggaran rumah sakit yang terbatas sehingga dana untuk pengadaan APD juga menjadi terbatas. Alasan lain perawat karena malas, lupa, tidak terbiasa dan repot. Alasan-alasan tersebut sangat terkait dengan kesadaran/perilaku perawat dalam penggunaan APD. Penyebab utamanya kemungkinan karena kurangnya pemahaman perawat terhadap bahaya yang akan timbul sebagai akibat dari adanya penyakit yang berbahaya. (Kusnindar, 1997).Kewaspadaan penggunaan APD hendaknya dipatuhi oleh tenaga kesehatan karena ia merupakan panduan mengenai pengendalian infeksi yang dikembangkan untuk melindungi para pekerja di bidang kesehatan dan para pasiennya sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit yang disebarkan melalui darah dan cairan tubuh tertentu (Depkes RI, 2003). Berdasarkan fenomena diatas,tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi kerja perawat dengan penggunaan APD di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada perawat tentang pentingnya penggunaan APD untuk pencegahan infeksi dan penyakit.Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, perawat yang seharusnya menggunakan APD secara lengkap ternyata tidak menggunakan secara lengkap walaupun telah disediakan oleh pihak rumah sakit. Banyak alasan yang dikemukakan, salah satunya yaitu karena mereka merasa kurang nyaman dalam penggunaan APD tersebut bahkan tidak sedikit perawat menganggap bahwa penggunaan APD hanya bisa menghambat dan mengganggu kerja mereka selain itu juga perawat yang menganggap remeh penggunaan APD sehingga tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. B. Tujuan Perawat mengetahui pengertian Alat Pelindung Diri (APD). Perawat mengetahui manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

C. Metode Ceramah Diskusi Tanya jawabD. Media dan Alat Laptop Infokus Leaflet Flip chartE. Waktu dan TempatHari: Selasa, 27 Januari 2015 Waktu: 10.00 WIB SelesaiTempat: Ruang Penyakit Dalam RS TK III Dr.Reksodiwiryo Padang

F. Pengorganisasian a) PenanggungJawab: Eka Putra Susanto, S.Kepb) Moderator: Gustika Arnila, S.Kepc) Presenter: Desi Nila Sari, S.Kepd) Notulen:Tika Yuliani, S.Kepe) Observer: Resti Puspita Ningtyas, S.Kepf) Fasilitator : Aura Minasta,S.Kep Rian Sutrisno, S.KepSatria Budiman, S.KepG. Kegiatan No.WaktuKegiatanKegiatan Peserta

1. 5 MenitPembukaana. Mengucapkan salamb. Perkenalanc. Memperkenalkan pembimbing akademik dan pembimbing klinikd. Menjelaskan tujuane. Menjelaskan kontraka. Menjawab salamb. Memperhatikanc. Memperhatikan

2.15 Menit Penyajiana. Menjelaskan tentang hasil kuesioner dan observervasi mahasiswab. Menjelaskan tentang analisa dataa. Mendengarkan dan memperhatikanb. Mendengarkan dan memperhatikan

3.25 MenitPembahasana. Mendiskusikan bersama audiensb. Menyamakan persepsi tentang masalahc. Menyepakati alternatif masalahd. Menetapkan bersama penyelesaiana. Berpartisipasib. Berpartisipasic. Berpartisipasid. Berpartisipasi

4.5 MenitPenutupa. Menyimpulkan hasil diskusib. Membuat kontrak selanjutnya untuk LokMin IIc. Mengucapkan salama. Bersama-sama menyimpulkan diskusib. Menyepakati kontrakc. Menjawab salam

H. Uraian Tugas1. Penangung JawabMengkoordinir persiapan dan pelaksanaan lokakarya mini di RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang2. Moderator Membuka acara Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing Menjelaskan kontrak waktu Menjelaskan tujuan dan topik Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada presenter Mengarahkan alur diskusi 3. PresenterMempresentasikan materi dan penyuluhan.4. Fasilitator Memotivasi audiens untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan Membantu dalam menaggapi pertanyaan dari audiens5. Observer Mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir Membuat laporan hasil pelaksanaan penyuluhan

MATERI 1. Alat Pelindung Diri (APD)a. PengertianAlat pelindung diri adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.b. Macam-macam dan fungsi alat pelindung diriAlat Pelindung Diri (APD) ada berbagai macam yang berguna untuk melindungi seseorang dalam melakukan pekerjaan yang fungsinya untuk mengisolasi tubuh tenaga kerja dari potensi bahaya di tempat kerja. Berdasarkan fungsinya, ada beberapa macam APD yang digunakan oleh tenaga kerja, antara lain (Tarwaka, 2008) :1) Alat Pelindung Kepala ( Headwear)Alat pelindung kepala ini digunakan untuk mencegah dan melindungi rambut terjerat oleh mesin yang berputar dan untuk melindungi kepala dari bahaya terbentur benda tajam atau keras, bahaya kejatuhan benda atau terpukul benda yang melayang, melindungi jatuhnya mikroorganisme, percikan bahan kimia korosif, panas sinar matahari dll. Jenis alat pelindung kepala antara lain: Topi pelindung ( Safety Helmets )Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benda-benda keras yang terjatuh, benturan kepala, terjatuh dan terkena arus listrik. Topi pelindung harus tahan terhadap pukulan, tidak mudah terbakar, tahan terhadap perubahan iklim dan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Topi pelindung dapat terbuat dari plastik (Bakelite), serat gelas (fiberglass) maupun metal. Tutup kepalaAlat ini berfungsi untuk melindungi/mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada dirambut dan kulit kepala petugas terhadap alat-alat/daerah steril dan percikan bahan-bahan dari pasien. Tutup kepala ini biasanya terbuat dari kain katun.(PK3 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, 2006) Topi/TudungAlat ini berfungsi untuk melindungi kepaladari api, uap-uap korosif, debu, dan kondisi cuaca buruk. Tutup kepala ini biasanya terbuat dari asbestos, kain tahan api/korosi, kulit dan kain tahan air.2) Alat Pelindung MataAlat pelindung mata digunakan untuk melindungi mata dari percikan bahan kimia korosif, debu dan partikel-partikel kecil yang melayang di udara, gas atau uap yang dapat menyebabkan iritasi mata, radiasi gelombang elegtromagnetik, panas radiasi sinar matahari, pukulan atau benturan benda keras, dll. Jenis alat pelindung mata antara lain: Kaca mata biasa (spectacle goggles)Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari partikel-partikel kecil, debu dan radiasi gelombang elegtromagnetik. GogglesAlat ini berfungsi untuk melindungi mata dari gas, debu, uap, dan percikan larutan bahan kimia. Goggles biasanya terbuat dari plastik transparan dengan lensa berlapis kobalt untuk melindungi bahaya radiasi gelombang elegtromagnetik mengion.3) Alat Pelindung Pernafasan ( Respiratory Protection )Alat pelindung pernafasan digunakan untuk melindungi pernafasan dari resiko paparan gas, uap, debu, atau udara terkontaminasi atau beracun, korosi atau yang bersifat rangsangan. Sebelum melakukan pemilihan terhadap suatu alat pelindung pernafasan yang tepat, maka perlu mengetahui informasi tentang potensi bahaya atau kadar kontaminan yang ada di lingkungan kerja. Hal-hal yang perlu diketahui antara lain: Bentuk kontaminan di udara, apakah gas, uap, kabut, fume, debu atau kombinasi dari berbagai bentuk kontaminan tersebut. Kadar kontaminan di udara lingkungan kerja. Nilai ambang batas yang diperkenankan untuk masing-masing kontaminan. Reaksi fisiologis terhadap pekerja, seperti dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit. Kadar oksigen di udara tempat kerja cukup tidak, dll.Jenis alat pelindung pernafasan antara lain: MaskerAlat ini digunakan untuk mengurangi paparan debu atau partikel-partikel yang lebih besar masuk kedalam saluran pernafasan. RespiratorAlat ini digunakan untuk melindungi pernafasan dari paparan debu, kabut, uap logam, asap, dan gas-gas berbahaya. Jenis-jenis respirator ini antara lain: Chemical RespiratorMerupakan catridge respirator terkontaminasi gas dan uap dengan tiksisitas rendah. Catridge ini berisi adsorban dan karbon aktif, arang dan silicagel. Sedangkan canister digunakan untuk mengadsorbsi khlor dan gas atau uap zat organik. Mechanical Filter RespiratorAlat pelindung ini berguna untuk menangkap partikel-partikel zat padat, debu, kabut, uap logam dan asap. Respirator ini biasanya dilengkapi dengan filter yang berfungsi untuk menangkapdebu dan kabut dengan kadar kontaminasi udara tidak terlalu tinggi atau partikel yang tidak terlalu kecil. Filter pada respirator ini terbuat dari fiberglas atau wol dan serat sintetis yang dilapisi dengan resin untuk memberi muatan pada partikel.

4) Alat Pelindung Tangan (Hand Protection)Alat pelindung tangan digunakan untuk melindungi tangan dan bagian lainnya dari benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas dan dingin, kontak dengan arus listrik. Jenis alat pelindung tangan antara lain: Sarung tangan bersihSarung tangan bersih adalah sarung tangan yang didisinfeksi tingkat tinggi, dan digunakan sebelum tindakan rutin pada kulit dan selaput lendir misalnya tindakan medik pemeriksaan dalam, merawat luka terbuka. Sarung tangan bersih dapat digunakan untuk tindakan bedah bila tidak ada sarung tangan steril.(PK3 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, 2006) Sarung tangan sterilSarung tangan steril adalah sarung tangan yang disterilkan dan harus digunakan pada tindakan bedah. Bila tidak tersedia sarung tangan steril baru dapat digunakan sarung tangan yang didisinfeksi tingkat tinggi.(PK3 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, 2006) Sarung tangan rumah tangga (gloves)Sarung tangan jenis ini bergantung pada bahan-bahan yang digunakan: Sarung tangan yang terbuat dari bahan asbes, katun, wool untuk melindungi tangan dari api, panas, dan dingin. Sarung tangan yang terbuat dari bahan kulit untuk melindungi tangan dari listrik, panas, luka, dan lecet. Sarung tangan yang terbuat dari bahan yang dilapisi timbal (Pb) untuk melindungi tangan dari radiasi elegtromagnetik dan radiasi pengion. Sarung tangan yang terbuat dari bahan karet alami (sintetik) untuk melindungi tangan dari kelembaban air, zat kimia. Sarung tangan yang terbuat dari bahan poli vinyl chlorida (PVC) untuk melindungi tangan dari zat kimia, asam kuat, dan dapat sebagai oksidator.(PK3 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, 2006)5) Baju Pelindung (Body Potrection)Baju pelindung digunakan untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari percikan api, suhu panas atau dingin,cairan bahan kimia, dll. Jenis baju pelindung antara lain: Pakaian kerjaPakaian kerja yang terbuat dari bahan-bahan yang bersifat isolasi seperti bahan dari wool, katun, asbes, yang tahan terhadap panas. CelemekPelindung pakaian yang terbuat dari bahan-bahan yang bersifat kedap terhadap cairan dan bahan-bahan kimia seperti bahan plastik atau karet. ApronPelindung pakaian yang terbuat dari bahan timbal yang dapat menyerap radiasi pengion.6) Alat Pelindung Kaki (Feet Protection)Alat pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dan bagian lainnya dari benda-benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia, benda panas, kontak dengan arus listrik. Jenis alat pelindung kaki (PK3 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, 2006)antara lain: Sepatu sterilSepatu khusus yang digunakan oleh petugas yang bekerja di ruang bedah, laboratorium, ICU, ruang isolasi, ruang otopsi. Sepatu kulitSepatu khusus yang digunakan oleh petugas pada pekerjaan yang membutuhkan keamanan oleh benda-benda keras, panas dan berat, serta kemungkinan tersandung, tergelincir, terjepit, panas, dingin. Sepatu bootSepatu khusus yang digunakan oleh petugas pada pekerjaan yang membutuhkan keamanan oleh zat kimia korosif, bahan-bahan yang dapat menimbulkan dermatitis, dan listrik.7) Alat Pelindung Telinga (Ear Protection)Alat pelindung telinga digunakan untuk mengurangi intensitas suara yang masuk ke dalam telinga. Jenis alat pelindung telinga antara lain: Sumbat telinga(Ear plug)Ukuran dan bentuk saluran telinga tiap-tiap individu dan bahkan untuk kedua telinga dari orang yang sama adalah bebeda. Untuk itu sumbat telinga (Ear plug)harus dipilih sedemikian rupa sehingga sesuai dengan ukuran dan bentuk saluran telinga pemakainya. Pada umumnya diameter saluran telinga antara 5-11 mm dan liang telinga pada umumnya berbentuk lonjong dan tidak lurus. sumbat telinga (Ear plug)dapat terbuat dari kapas, plastik, karet alami dan bahan sintetis. Untuk Ear plug yang terbuat dari kapas, spons, dan malam (wax) hanya dapat digunakan untuk sekali pakai (Disposable). Sedangkan yang terbuat dari bahan karet plastik yang dicetak dapadigunakan berulang kali (Non Disposable). Alat ini dapat mengurangi suara sampai 20 dB. Tutup telinga (Ear muff)Alat pelindung tangan jenis ini terdiri dari dua buah tutup telinga dan sebuah headband. Isi dari tutup telinga dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian untuk waktu yang cukup lama, efektivitas earmuffdapat menurun karena bantalannya menjadi mengeras dan mengerut sebagaiakibat reaksi dari bantalan dengan minyak dan keringat pada permukaan kulit. Alat ini dapat mengurang intensitas suara sampai 30 dB dan juga dapat melindungi bagian luar telinga dari benturan benda keras atau percikan bahan kimia.