pre liminary report of penyiapan pengembangan database pengelolaan kawasan strategis nasional di...

Upload: tiar-pandapotan-purba

Post on 14-Oct-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas hikmat pengetahuanNya Laporan Pendahuluan dapat diselesaikan dengan baik.Aplikasi berbasis WEB GIS, merupakan perkembangan paling baru di dunia internet. Saat ini berbagai sektor pengguna memanfaat aplikasi ini menjadi perangkat penyimpanan data dan sekaligus menjadi alat monitoring dan evaluasi terkini yang terintegrasi dengan perangkat dan aplikasi pada mobile gadget. Aplikasi berbasis WEB GIS ini banyak dikembangkan dan sangat bermanfaat. Berbagai vendor seperti ESRI, GIS Cloud dan Map Info Professional merupakan vendor besar dunia yang fokus pada pengembangan aplikasi ini.KSN KAPET BIMA dan KSN Rinjani Dsk, didalam pekerjaan ini merupakan fokus lokasi berbasis sistem informasi geografis (SIG). Sementara itu data berbasis SIG yang terintegrasi didalamnya berupa struktur pola ruang dan pola ruang yang didalamnya terdapat informasi (attribute) non spasial sebagai perkembangan terkini atas data spasial yang ada di lokasi.Diharapkan melalui penyiapan pengembangan database pengelolaan KSN KAPET Bima dan KSN Gunung Rinjani Dsk berbasis WEB GIS, akan memudahkan pemerintah dalam melakukan pemutakhiran informasi serta kemudahan manfaat bagi masyarakat dunia untuk mengenal kedua KSN ini yang dikenal dengan kawasan pariwisata dunia yakni Hu’u Lakey dan ‘horse land’ of Bima.Laporan Pendahuluan ini terdiri atas 5 Bab dengan uraian masing-masing yang merupakan bagian dari usulan proposal teknis yang telah disampaikan pada tender pekerjaan. Pada bab inventarisasi data, konsultan sangat mengharapkan dukungan dari pemberi pekerjaan dalam upaya penyediaan data digital baik berupa spasial (ber-geo referensi) dan data non spasial. Sehingga aplikasi database KSN ini layak disebut terintegrasi dan berbasis WEB GIS.Kata kunci pada laporan ini adalah KSN, KAPET Bima, KSN Gunung Rinjani Dsk, Hu’u Lakey, Horse Land of Indonesia, dan WEB GIS.Semoga bermanfaat.

TRANSCRIPT

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    _____________________________________________________________________________________

    Kata Pengantar dan Daftar Isi| Hal | 2

    Kata Pengantar

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas hikmat pengetahuanNya Laporan

    Pendahuluan dapat diselesaikan dengan baik.

    Aplikasi berbasis WEB GIS, merupakan perkembangan paling baru di dunia internet.

    Saat ini berbagai sektor pengguna memanfaat aplikasi ini menjadi perangkat penyimpanan data dan sekaligus menjadi alat monitoring dan evaluasi terkini yang

    terintegrasi dengan perangkat dan aplikasi pada mobile gadget. Aplikasi berbasis WEB GIS ini banyak dikembangkan dan sangat bermanfaat. Berbagai vendor seperti ESRI,

    GIS Cloud dan Map Info Professional merupakan vendor besar dunia yang fokus pada pengembangan aplikasi ini.

    KSN KAPET BIMA dan KSN Rinjani Dsk, didalam pekerjaan ini merupakan fokus lokasi berbasis sistem informasi geografis (SIG). Sementara itu data berbasis SIG yang

    terintegrasi didalamnya berupa struktur pola ruang dan pola ruang yang didalamnya terdapat informasi (attribute) non spasial sebagai perkembangan terkini atas data

    spasial yang ada di lokasi.

    Diharapkan melalui penyiapan pengembangan database pengelolaan KSN KAPET

    Bima dan KSN Gunung Rinjani Dsk berbasis WEB GIS, akan memudahkan pemerintah

    dalam melakukan pemutakhiran informasi serta kemudahan manfaat bagi masyarakat dunia untuk mengenal kedua KSN ini yang dikenal dengan kawasan pariwisata dunia yakni Huu Lakey dan horse land of Bima.

    Laporan Pendahuluan ini terdiri atas 5 Bab dengan uraian masing-masing yang

    merupakan bagian dari usulan proposal teknis yang telah disampaikan pada tender pekerjaan. Pada bab inventarisasi data, konsultan sangat mengharapkan dukungan

    dari pemberi pekerjaan dalam upaya penyediaan data digital baik berupa spasial (ber-geo referensi) dan data non spasial. Sehingga aplikasi database KSN ini layak

    disebut terintegrasi dan berbasis WEB GIS.

    Kata kunci pada laporan ini adalah KSN, KAPET Bima, KSN Gunung Rinjani Dsk, Huu Lakey, Horse Land of Indonesia, dan WEB GIS.

    Semoga bermanfaat.

    Jakarta, Juni 2014

    Tim Penyusun

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    _____________________________________________________________________________________

    Kata Pengantar dan Daftar Isi| Hal | 3

    Daftar Isi

    Kata Pengantar ................................................................................................................... 2

    Daftar Isi ............................................................................................................................... 3

    DaftarTabel .......................................................................................................................... 4

    DaftarGambar ..................................................................................................................... 5

    Bab 1 Pendahuluan ............................................................................................................. 1

    Latar Belakang ................................................................................................................. 1

    Maksud, Tujuan dan Sasaran ........................................................................................... 3

    Maksud .......................................................................................................................... 3

    Tujuan ............................................................................................................................ 3

    Sasaran ......................................................................................................................... 3

    Ruang Lingkup Pekerjaan ................................................................................................ 4

    Ruang Lingkup Wilayah ................................................................................................... 5

    Keluaran ........................................................................................................................... 5

    Sistematika Pembahasan ................................................................................................ 5

    Bab 2 PemahamanTerhadap KSN danAplikasi WEBGIS ..................................................... 1

    Kawasan Strategis Nasional (KSN) ................................................................................... 1

    Tipologi Kawasan Strategis Nasional .......................................................................... 11

    Fokus Penanganan Setiap Tipologi Kawasan Strategis Nasional .............................. 13

    Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Nusa Tenggara Barat ................................... 14

    Aplikasi WEBGIS .............................................................................................................. 15

    Arsitektur ...................................................................................................................... 16

    Manajemen Data ....................................................................................................... 18

    Mendesain GUI ........................................................................................................... 18

    Detail Proses ................................................................................................................... 19

    Bab 3 Metodologi ................................................................................................................ 1

    Metode Identifikasi dan Assesment ................................................................................. 1

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    _____________________________________________________________________________________

    Kata Pengantar dan Daftar Isi| Hal | 4

    Metode Pengolahan Data Spasial .................................................................................. 4

    Metode Pembangunan Sistem ........................................................................................ 4

    Metode Pengujian Sistem ................................................................................................ 5

    Metode Pemutakhiran Database, Pengembangan dan Pemeliharaan....................... 7

    Metode Alih Pengetahuan, Serah Terima dan Evaluasi ............................................... 11

    Bab 4 Rencana Kerja......................................................................................................... 16

    Tahap Persiapan (1 bulan)............................................................................................. 16

    Tahap Analisis dan Perancangan (1 bulan) .................................................................. 17

    Tahap Pembangunan Sistem (1 bulan) ......................................................................... 18

    Tahap Implementasi, Pengujian dan Pemutakhiran Data (2 bulan) ............................ 19

    Tahap Penyempurnaan (1 bulan) ................................................................................. 19

    Bab 5 Inventarisasi Data ...................................................................................................... 1

    Penutup ............................................................................................................................... 1

    DaftarTabel Tabel 2. 1. Kebijakan Dan Strategi Pengembangan Kawasan Strategis Nasional ............ 5

    Tabel 2. 2. Kriteria Kawasan Strategis Nasional ................................................................... 8

    Tabel 2. 3. Fokus Penanganan Kawasan Strategis Nasional ............................................ 13

    Tabel 2. 4. Prinsip Pengembangan WEB GIS ..................................................................... 15

    Tabel 4. 1. Jadwal Pekerjaan ............................................................................................ 22

    Tabel 5. 1. Inventarisasi Kebutuhan Data Pekerjaan .......................................................... 1

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    _____________________________________________________________________________________

    Kata Pengantar dan Daftar Isi| Hal | 5

    Daftar Gambar

    Gambar 1. 1. Wilayah KSN KAPET Bima ............................................................................... 1

    Gambar 1. 2. Wilayah Provinsi NTB ...................................................................................... 2

    Gambar 2. 1. Kedudukan RTR KSN dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional ....................................................... 2

    Gambar 2. 2. Arsitektur WEB GIS........................................................................................ 16

    Gambar 2. 3. Pendekatan Sistem Client/Server ............................................................... 17

    Gambar 2. 4. Request and Response Process .................................................................. 20

    Gambar 2. 5. Arsitektur Publikasi WEB ............................................................................... 21

    Gambar 3. 1. Iterasi Dalam Pengembangan Sistem Web KSN .......................................... 5

    Gambar 3. 2. Metodologi Pekerjaan ................................................................................ 13

    Gambar 3. 3. Rancangan Pengembangan Web Site Map KSN Berbasis WEB GIS ......... 14

    Gambar 4. 1. Struktur Organisasi Pekerjaan...................................................................... 21

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 1 Pendahuluan | Hal | 1

    Bab 1 Pendahuluan

    Latar Belakang

    Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah yang penataan ruangnya

    diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap

    kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial budaya, dan

    / atau lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia.

    Kawasan Strategis Nasional memiliki nilai dan peran yang sangat penting, oleh karena

    itu maka penataan ruang kawasan strategis nasional seyogyanya tetap mengacu

    pada tujuan penataan ruang nasional yang tercantum pada pasal 2, PP no. 26 tahun

    2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, yaitu : keseimbangan dan

    keserasian perkembangan antar wilayah, keseimbangan dan keserasian kegiatan

    antar sektor, dan pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi

    nasional.

    Tujuan penataan ruang nasional, selanjutnya dijabarkan menjadi beberapa kebijakan,

    diantaranya mengenai kebijakan pengembangan kawasan strategis nasional yang

    tercantum pada Pasal 9 PP no. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

    Nasional, meliputi : peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan

    negara, serta pengembangan kawasan tertinggal untuk mengurangi kesenjangan

    tingkat perkembangan antar kawasan.

    Sedangkan strategi pengembangan kawasan strategis nasional adalah sebagai

    berikut : memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan,

    membuka akses dan meningkatkan aksesibilitas antara kawasan tertinggal dan pusat

    pertumbuhan wilayah, mengembangkan prasarana dan sarana penunjang kegiatan

    ekonomi masyarakat, meningkatkan akses masyarakat ke sumber pembiayaan, dan

    meningatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan

    kegiatan ekonomi.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 1 Pendahuluan | Hal | 2

    Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 32 tahun 2011 tentang Mastrerplan Percepatan

    dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dimana Provinsi Nusa

    Tenggara Barat didesak untuk mempercepat kesiapan dalam melaksanakan

    pembangunan antara lain infrastruktur atau Hospitality untuk mendukung Kegiatan

    kegiatan yang nantinya berskala Internasional. Beberapa program strategis yang

    masuk dalam pengembangan wilayah KSN di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu

    Revitalisasi Pariwisata Senggigi tiga gili dimana wilayah pesisir senggigi masuk dalam

    wilayah penyangga KSN Gunung Rinjani, dan Revitalisasi pengembangan Kawasan

    Rinjani. Untuk wilayah KSN KAPET Bima beberapa program strategis yang masuk dalam

    wilayah nya adalah pengembangan kawasan pariwisata Huu Lakey, dan

    Pengembangan Kawasan Pariwisata Bima Horse Land, juga akan ikut mendapat

    imbas positif dengan adanya program strategis ini. Oleh karena itu dalam hal ini

    program program yang bersinergi dengan program program strategis Nasional

    harus didukung dengan pemantapan system database yang tepat, akurat dan

    informatif.

    Dalam rangka pencapaian tujuan penataan ruang nasional pada umumnya, maupun

    penerapan kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis nasional, maka

    pada proses penataan ruang kawasan strategis nasional diperlukan suatu perangkat

    sebagai sumber informasi dan sebagai media promosi potensi KSN berupa database.

    Perangkat Database tersebut menggunakan sistem aplikasi pengelolaan kawasan

    yang

    Sistematis dan ter up to date (interaktif web GIS) yang tidak hanya penyediaan

    infrastruktur melainkan pula pengembangan potensi kawasan sehingga informasi KSN

    dapat tergambar secara menyeluruh. Oleh karena itu, penyiapan Sistem Database

    sangat menunjang pengembangan KSN terkait system pengelolaan hingga media

    promosi dari masing masing KSN yang sudah ditetapkan.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 1 Pendahuluan | Hal | 3

    Diharapkan melalui pengembangan program database KSN ini akan mempermudah

    akses Pemerintah dalam melihat perkembangan perkembangan yang ada di

    wilayah KSN. Sehingga dengan adanya informasi yang ter-update maka akan

    didukung dengan program program strategis yang masuk dalam ranah Pemerintah

    Pusat maupun Daerah, yang selanjutnya dapat menjadi stimulan percepatan

    pemenuhan kebutuhan kebutuhan dalam pengembangan wilayah KSN.

    Maksud, Tujuan dan Sasaran

    Maksud

    Maksud dari pekerjaan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN ini

    adalah terciptanya penyusunan Sistem Database KSN yang dapat memberikan

    berbagai informasi mengenai perkembangan KSN terkini.

    Tujuan

    Adapun tujuannya adalah : tersedianya sistem aplikasi Sistem Database KSN sebagai

    wadah informasi dan data dasar dalam pengembangan KSN yang terintegrasi

    dengan system database berbasis GIS (Geographyc Information System) yang dapat

    diakses dengan mudah oleh para stake holder dan pihak pihak yang

    berkepentingan secara langsung maupun tidak langsung dengan Pengembangan

    KSN.

    Sasaran

    Tujuan dari Penyelenggaraan Database KSN ini, akan dicapai melalui kegiatan dengan

    beberapa sasaran, yaitu :

    1. Terintegrasinya program pembangunan infrastruktur dengan pemerintah daerah

    dan swasta

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 1 Pendahuluan | Hal | 4

    2. Teridentifikasinya parasarana dan sarana infrastruktur KSN di lapangan.

    3. Dikembangkannya aplikasi interaktif Web GIS

    4. Tersusunnya system manajemen database infrastruktur

    5. Teridentifikasinya issue-issue strategis tentang program infrastruktur sektoral terkait

    dengan pengembangan komoditas unggulan yang berada diwilayah KSN; dan

    6. Teridentifikasinya kebijakan dan strategi serta program pembangunan sektoral

    dalam pengembangan KSN. (Penyusunan RPI2JM dapat sebagai masukan).

    7. Terfokusnya pemerintah dalam Pengelolaan KSN.

    Ruang Lingkup Pekerjaan

    Dalam rangka pencapaian tujuan Pengembangan Database Pengelolaan KSN, maka

    ruang lingkup kegiatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

    1. Melakukan pengumpulan data dan informasi terkait KSN, seperti RTR KSN,

    RTRW provinsi/kabupaten/kota yang masuk dalam wilayah KSN, karakteristik

    wilayah KSN, kondisi sumber daya alam, daya dukung dan daya tampung

    lingkungan hidup, kondisi kependudukan, kondisi ekonomi, kondisi sosial, kondisi

    infrastruktur, penggunaan lahan, dan sebagainya;

    2. Melaksanakan koordinasi dalam hal program pembangunan

    sektoral terkait infrastruktur baik bidang ke PU-an maupun bidang prasana lain di

    wilayah KSN (energi, sosial, ekonomi, serta perhubungan) dengan pemerintah

    daerah dan swasta terkait;

    3. Melakukan survey lapangan dan melakukan identifikasi prasarana sarana

    infrastruktur eksisting di wilayah KSN berkaitan dengan penyusunan database

    infrastruktur KSN;

    4. Melakukan identifikasi keterkaitan program pembangunan di wilayah KSN (RTR

    KSN Penyusunan RPI2JM KSN KSN) khususnya infrastruktur yang akan

    teraplikasikan dalam database KSN;

    5. Melakukan pengembangan Aplikasi Interaktif web GIS;

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 1 Pendahuluan | Hal | 5

    6. Menyusun Sistem Manajemen Database Infrastruktur; dan

    7. Melaksanakan pertemuan-pertemuan dalam rangka pembahasan, baik

    berupa temu pakar, FGD, konsinyasi, maupun pembahasan laporan.

    Ruang Lingkup Wilayah

    Lingkup pekerjaan ini adalah meliputi 2 wilayah KSN yang ditetapkan di wilayah NTB

    yaitu KSN KAPET Bima yang terdiri dari wilayah Kabupaten Bima, Kota Bima dan

    Kabupaten Dompu; dan KSN Gunung Rinjani dan sekitarnya yang terdiri dari sebagian

    wilayah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur.

    Keluaran

    Keluaran yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah :

    1. Dokumen/Materi database KSN;

    2. Bentuk Metadata pengembangan Database KSN;

    3. Website aktif KSN (online);

    4. Berita Acara Rapat pembahasan penyiapan penyusunan pengembangan

    Database Pengelolaan KSN.

    Sistematika Pembahasan

    Bab 1 Pendahuluan. Berisi mengenai permasalahan yang diungkapkan

    dalam sub bab latar belakang, tujuan

    dilaksanakannya pekerjaan, sasaran yang harus

    dicapai, manfaat pekerjaan bagi pemerintah daerah

    dan pusat, keluaran pekerjaan, ruang lingkup

    pekerjaan yang akan dilakukan, lingkup wilayah

    kajian pekerjaan dan peta lokasi pekerjaan.

    Bab 2 Pemahaman Berisi mengenai pemahaman konsultan terhadap

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 1 Pendahuluan | Hal | 6

    KSN dan WEBGIS

    Bab 3 Metodologi Berisi mengenai muatan metodologi dan kerangka

    kerja konsultan

    Bab 4 Rencana Kerja Berisi mengenai tahapan pelaksanaan pekerjaan

    untuk mendapatkan keluaran pekerjaan sesuai

    persyaratan teknis

    Bab 5 Inventarisasi Data Berisi mengenai daftar kebutuhan data yang akan

    digunakan dalam membuat aplikasi WEBGIS

    Penutup Masukan, saran, tanggapandan mengenai kontak

    alamat konsultan dan pemberi pekerjaan.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 1 Pendahuluan | Hal | 1

    Gambar 1. 1. Wilayah KSN KAPET Bima

    Sumber : Laporan Akhir Review dan Identifikasi Potensi Pengembangan KAPET Bima, 2011

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 1 Pendahuluan | Hal | 2

    Gambar 1. 2. Wilayah Provinsi NTB

    Sumber : www. aipd.or.id, 2011

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 1

    Bab 2 PemahamanTerhadap KSN danAplikasi WEBGIS

    Kawasan Strategis Nasional (KSN)

    Menurut Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

    Ruang (UU 26/2007), penataan ruang diklasifikasikan berdasarkan sistem, fungsi utama

    kawasan, wilayah administratif, kegiatan kawasan, dan nilai strategis kawasan.

    Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan meliputi penataan ruang

    kawasan strategis nasional (KSN), penataan ruang kawasan strategis provinsi, dan

    penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota. Dalam rangka perwujudan

    pengembangan KSN secara efisien dan efektif sebagaimana diamanatkan oleh

    Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

    Nasional (PP 26/2008), perlu suatu perencanaan untuk masing-masing KSN secara baik

    dan benar serta implementasi RTR KSN yang disepakati oleh semua pemangku

    kepentingan baik di pusat maupun daerah.

    Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan

    karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan

    negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya dan/atau

    lingkungan termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia. Tipologi RTR KSN

    disusun berdasarkan tipologi KSN. Tipologi KSN dimaksudkan untuk menentukan

    muatan RTR KSN yang harus dimuat sesuai dengan kebutuhan pengembangan

    kawasan.

    Tipologi KSN ditetapkan dengan mempertimbangkan sudut kepentingan dan kriteria

    nilai strategis menurut PP 26/2008; dan isu strategis nasional. Dengan

    mempertimbangkan 76 (tujuh puluh enam) KSN sebagaimana termuat dalam

    Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional

    dan kemungkinan ditetapkannya KSN lain selain yang telah ditetapkan dalam

    peraturan tersebut, terdapat 10 (sepuluh) tipologi KSN sebagai berikut: kawasan

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 2

    pertahanan dan keamanan (kawasan perbatasan negara dan wilayah pertahanan),

    kawasan perkotaan yang merupakan kawasan metropolitan, KAPET, kawasan ekonomi

    dengan perlakuan khusus (nonKAPET), kawasan warisan budaya/adat tertentu,

    kawasan teknologi tinggi, kawasan SDA di darat, kawasan hutan lindung-taman

    nasional, kawasan rawan bencana, dan kawasan ekosistem termasuk kawasan kritis

    lingkungan.

    Gambar 2. 1. Kedudukan RTR KSN dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional

    Sumber: PP No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang

    RTRWN menjadi pedoman untuk penyusunan rencana pembangunan jangka panjang

    nasional; penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional;

    pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional;

    pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 3

    antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor; penetapan lokasi dan fungsi ruang

    untuk investasi; penataan ruang kawasan strategis nasional; dan penataan ruang

    wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

    Rencana Tata Ruang Pulau & Kepulauan berperan sebagai perangkat operasional

    dari RTRWN serta alat koordinasi dan sinkronisasi program pembangunan wilayah Pulau

    & Kepulauan. Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan tidak dapat digunakan sebagai

    dasar pemberian izin pemanfaatan ruang.

    Rencana Tata Ruang Pulau & Kepulauan merupakan pedoman untuk penyusunan

    rencana pembangunan; perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan

    perkembangan antarwilayah provinsi dan kabupaten/kota, serta keserasian antar

    sektor; pemanfaatan ruang dan pengendalian; pemanfaatan ruang; penentuan lokasi

    dan fungsi ruang untuk investasi dan penataan ruang wilayah provinsi dan

    kabupaten/kota.

    RTR KSN merupakan penjabaran RTRWN yang disusun sesuai dengan tujuan penetapan

    masing-masing KSN. Muatan RTR KSN ditentukan oleh nilai strategis yang menjadi

    kepentingan nasional dan berisi aturan terkait dengan hal-hal spesifik di luar

    kewenangan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Kepentingan

    nasional pada KSN merupakan dasar pertimbangan utama dalam penyusunan dan

    penetapan RTRW provinsi dan RTRW kabupaten/kota. RTR KSN juga menjadi acuan

    teknis bagi instansi sektoral dalam penyelenggaraan penataan ruang.

    Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Kawasan

    Strategis Nasional (KSN) diartikan sebagai wilayah yang penataan ruangnya

    diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap

    kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya,

    dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 4

    Dalam penyelenggaraan penataan ruang, pemerintah memiliki wewenang terhadap

    KSN, yaitu dalam penetapan kawasan strategis nasional, perencanaan tata ruang

    kawasan stategis nasional, pemanfaatan ruang serta pengendalian ruang kawasan

    strategis nasional. Tetapi, dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan pengendalian

    pemanfaatan ruang kawasan strategis nasional dapat dilaksanakan pemerintah

    daerah melalui dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan. Kewenangan Pemerintah

    dalam pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan strategis

    nasional mencakup aspek yang terkait dengan nilai strategis yang menjadi dasar

    penetapan kawasan strategis. Pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah

    kabupaten/kota tetap memiliki kewenangan dalam penyelenggaraan aspek yang

    tidak terkait dengan nilai strategis yang menjadi dasar penetapan kawasan strategis.

    Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), KSN menjadi

    salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Di dalam RTRWN ditetapkan kawasan-

    kawasan yang menjadi Kawasan Strategis Nasional. Penetapan kawasan strategis

    pada setiap jenjang wilayah administratif didasarkan pada pengaruh yang sangat

    penting terhadap kedaulatan negara, pertahanan, keamanan, ekonomi, sosial,

    budaya, dan/atau lingkungan, termasuk kawasan yang ditetapkan sebagai warisan

    dunia. Pengaruh aspek kedaulatan negara, pertahanan, dan keamanan lebih

    ditujukan bagi penetapan kawasan strategis nasional, sedangkan yang berkaitan

    dengan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, yang dapat berlaku untuk

    penetapan kawasan strategis nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, diukur

    berdasarkan pendekatan ekternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi penanganan

    kawasan yang bersangkutan.

    Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 disebutkan bahwa RTRWN

    merupakan pedoman untuk penataan ruang kawasan strategis nasional, yang

    didalamnya mengatur kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis

    nasional.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 5

    Kebijakan pengembangan kawasan strategis nasional meliputi:

    1. Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup untuk

    mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan

    keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi

    perlindungan kawasan, melestarikan keunikan bentang alam, dan melestarikan

    warisan budaya nasional;

    2. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara;

    3. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan

    perekonomian nasional yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam

    perekonomian internasional;

    4. Pemanfaatan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi secara optimal untuk

    meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

    5. Pelestarian dan peningkatan sosial dan budaya bangsa;

    6. Pelestarian dan peningkatan nilai kawasan lindung yangditetapkan sebagai

    warisan dunia, cagar biosfer, danramsar; dan

    7. Pengembangan kawasan tertinggal untuk mengurangikesenjangan tingkat

    perkembangan antar kawasan.

    Adapun strategi dari masing-masing kebijakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

    Tabel 2. 1. Kebijakan Dan Strategi Pengembangan Kawasan Strategis Nasional

    No Kebijakan Strategi

    1 Pelestarian dan

    peningkatan fungsi

    dan daya dukung

    lingkungan hidup untuk

    mempertahankan dan

    meningkatkan

    keseimbangan

    ekosistem, melestarikan

    keanekaragaman

    hayati,

    1. Menetapkan kawasan strategis nasional

    berfungsi lindung;

    2. Mencegah pemanfaatan ruang di

    kawasan strategis nasional yang berpotensi

    mengurangi fungsi lindung kawasan;

    3. Membatasi pemanfaatan ruang di sekitar

    kawasan strategis nasional yang berpotensi

    mengurangi fungsi lindung kawasan;

    4. Membatasi pengembangan prasarana dan

    sarana di dalam dan di sekitar kawasan

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 6

    No Kebijakan Strategi

    mempertahankan dan

    meningkatkan fungsi

    perlindungan kawasan,

    melestarikan keunikan

    bentang alam, dan

    melestarikan warisan

    budaya nasional

    strategis nasional yang dapat memicu

    perkembangan kegiatan budi daya;

    5. Mengembangkan kegiatan budi daya tidak

    terbangun di sekitar kawasan strategis

    nasional yang berfungsi sebagai zona

    penyangga yang memisahkan kawasan

    lindung dengan kawasan budi daya

    terbangun; dan

    6. Merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang

    menurun akibat dampak pemanfaatan

    ruang yang berkembang di dalam dan di

    sekitar kawasan strategis nasional.

    2 Peningkatan fungsi

    kawasan untuk

    pertahanan dan

    keamanan negara

    7. Menetapkan kawasan strategis nasional

    dengan fungsi khusus pertahanan dan

    keamanan;

    8. Mengembangkan kegiatan budi daya

    secara selektif di dalam dan di sekitar

    kawasan strategis nasional untuk menjaga

    fungsi pertahanan dan keamanan; dan

    9. Mengembangkan kawasan lindung

    dan/atau kawasan budi daya tidak

    terbangun di sekitar kawasan strategis

    nasional sebagai zona penyangga yang

    memisahkan kawasan strategis nasional

    dengan kawasan budi daya terbangun.

    3 Pengembangan dan

    peningkatan fungsi

    kawasan dalam

    pengembangan

    perekonomian nasional

    yang produktif, efisien,

    dan mampu bersaing

    dalam perekonomian

    internasional

    10. Mengembangkan pusat pertumbuhan

    berbasis potensi sumber daya alam dan

    kegiatan budi daya unggulan sebagai

    penggerak utama pengembangan

    wilayah;

    11. Menciptakan iklim investasi yang kondusif;

    12. Mengelola pemanfaatan sumber daya

    alam agar tidak melampaui daya dukung

    dan daya tampung kawasan;

    13. Mengelola dampak negatif kegiatan budi

    daya agar tidak menurunkan kualitas

    lingkungan hidup dan efisiensi kawasan;

    14. Mengintensifkan promosi peluang investasi;

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 7

    No Kebijakan Strategi

    dan

    15. Meningkatkan pelayanan prasarana dan

    sarana penunjang kegiatan ekonomi.

    4 Pemanfaatan sumber

    daya alam dan/atau

    teknologi tinggi secara

    optimal untuk

    meningkatkan

    kesejahteraan

    masyarakat

    16. Mengembangkan kegiatan penunjang

    dan/atau kegiatan turunan dari

    pemanfaatan sumber daya dan/atau

    teknologi tinggi;

    17. Meningkatkan keterkaitan kegiatan

    pemanfaatan sumber daya dan/atau

    teknologi tinggi dengan kegiatan

    penunjang dan/atau turunannya; dan

    18. Mencegah dampak negatif pemanfaatan

    sumber daya alam dan/atau teknologi

    tinggi terhadap fungsi lingkungan hidup,

    dan keselamatan masyarakat.

    5 Pelestarian dan

    peningkatan sosial dan

    budaya bangsa

    19. Meningkatkan kecintaan masyarakat akan

    nilai budaya yang mencerminkan jati diri

    bangsa yang berbudi luhur;

    20. Mengembangkan penerapan nilai budaya

    bangsa dalam kehidupan masyarakat; dan

    21. Melestarikan situs warisan budaya bangsa.

    6 Pelestarian dan

    peningkatan nilai

    kawasan lindung yang

    ditetapkan sebagai

    warisan dunia, cagar

    biosfer, dan ramsar

    22. Melestarikan keaslian fisik serta

    mempertahankan keseimbangan

    ekosistemnya;

    23. Meningkatkan kepariwisataan nasional;

    24. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan

    teknologi; dan

    25. Melestarikan keberlanjutan lingkungan

    hidup.

    7 Pengembangan

    kawasan tertinggal

    untuk mengurangi

    kesenjangan tingkat

    perkembangan

    antarkawasan

    26. Memanfaatkan sumber daya alam secara

    optimal dan berkelanjutan;

    27. Membuka akses dan meningkatkan

    aksesibilitas antara kawasan tertinggal dan

    pusat pertumbuhan wilayah;

    28. Mengembangkan prasarana dan sarana

    penunjang kegiatan ekonomi masyarakat;

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 8

    No Kebijakan Strategi

    29. Meningkatkan akses masyarakat ke sumber

    pembiayaan; dan

    30. Meningkatkan kualitas dan kapasitas

    sumber daya manusia dalam pengelolaan

    kegiatan ekonomi.

    Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008

    Penetapan Kawasan Strategis Nasional dilakukan berdasarkan kepentingan

    pertahanan dan keamanan, pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya,

    pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi, serta fungsi dan daya

    dukung lingkungan hidup. Kriteria-kriteria kawasan strategis nasional dapat dilihat pada

    tabel dibawah ini.

    Tabel 2. 2. Kriteria Kawasan Strategis Nasional

    No Sudut

    Kepentingan Kriteria

    1 Pertahanan dan

    Keamanan

    1. Diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan

    keamanan dan pertahanan negara berdasarkan

    geostrategi nasional;

    2. Diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan

    militer, daerah pembuangan amunisi dan

    peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi,

    daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau

    kawasan industri sistem pertahanan; atau

    3. Merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk

    pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan

    langsung dengan negara tetangga dan/atau laut

    lepas.

    2 Pertumbuhan

    Ekonomi

    4. Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh;

    5. Memiliki sektor unggulan yang dapat

    menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional;

    6. Memiliki potensi ekspor;

    7. Didukung jaringan prasarana dan fasilitas

    penunjang kegiatan ekonomi;

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 9

    No Sudut

    Kepentingan Kriteria

    8. Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan

    teknologi tinggi;

    9. Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi

    pangan nasional dalam rangka mewujudkan

    ketahanan pangan nasional;

    10. Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi

    sumber energi dalam rangka mewujudkan

    ketahanan energi nasional; atau

    11. Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan

    kawasan tertinggal.

    3 Sosial dan

    Budaya

    12. Merupakan tempat pelestarian dan

    pengembangan adat istiadat atau budaya

    nasional;

    13. Merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan

    budaya serta jati diri bangsa;

    14. Merupakan aset nasional atau internasional yang

    harus dilindungi dan dilestarikan;

    15. Merupakan tempat perlindungan peninggalan

    budaya nasional;

    16. Memberikan perlindungan terhadap

    keanekaragaman budaya; atau

    17. Memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial

    skala nasional.

    4 Pendayagunaan

    Sumber Daya

    Alam dan/atau

    Teknologi Tinggi

    18. Diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan

    ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan

    lokasi sumber daya alam strategis nasional,

    pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan

    nuklir;

    19. Memiliki sumber daya alam strategis nasional;

    20. Berfungsi sebagai pusat pengendalian dan

    pengembangan antariksa;

    21. Berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga

    atom dan nuklir; atau

    22. Berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi

    tinggi strategis.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 10

    No Sudut

    Kepentingan Kriteria

    5 Fungsi dan Daya

    Dukung

    Lingkungan

    Hidup

    23. Merupakan tempat perlindungan

    keanekaragaman hayati;

    24. Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung

    yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora

    dan/atau fauna yang hampir punah atau

    diperkirakan akan punah yang harus dilindungi

    dan/atau dilestarikan;

    25. Memberikan perlindungan keseimbangan tata

    guna air yang setiap tahun berpeluang

    menimbulkan kerugian negara;

    26. Memberikan perlindungan terhadap

    keseimbangan iklim makro;

    27. Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas

    lingkungan hidup;

    28. Rawan bencana alam nasional; atau

    29. Sangat menentukan dalam perubahan rona alam

    dan mempunyai dampak luas terhadap

    kelangsungan kehidupan.

    Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 kriteria nilai strategis untuk

    kawasan strategis nasional, kawasan strategis provinsi, kawasan strategis

    kabupaten/kota ditentukan berdasarkan aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi

    dalam penanganan kawasan. Kawasan strategis nasional dapat ditetapkan sebagai

    kawasan strategis provinsi dan/atau kawasan strategis kabupaten/kota.

    Proses penyusunan rencana tata ruang merupakan salah satu prosedur dalam

    penyusunan rencana tata ruang, dimana prosedur penyusunan rencanan tata ruang

    itu sendiri menjadi kegiatan pelaksanaan perencanaan tata ruang. Prosedur

    penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis nasional, meliputi:

    1. Proses penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis nasional;

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 11

    2. Pelibatan peran masyarakat pada tingkat nasional dalampenyusunan rencana

    tata ruang kawasan strategisnasional; dan

    3. Pembahasan rancangan rencana tata ruang kawasan strategis nasional oleh

    pemangku kepentingan di tingkat nasional

    Dalam perumusan rencana dalam rencana tata ruang kawasan strategis nasional

    harus mengacu kepada RTRWN dan pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang

    penataan ruang, serta memperhatikan rencana tata ruang pulau/kepulauan; rencana

    tata ruang wilayah provinsi dan/atau rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota

    yang menjadi bagian dari kawasan strategis nasional atau dimana kawasan strategis

    nasional terletak; rencana pembangunan jangka panjang nasional; dan rencana

    pembangunan jangka menengah nasional.

    Dalam penyusunan program pengembangan kawasan strategis nasional dilakukan

    perumusan dan sinkronisasi program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah,

    pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Sumber pembiayaan program

    pemanfaatan ruang kawasan strategis nasional berasal dari Anggaran Pendapatan

    dan Belanja Negara, pembiayaan masyarakat, dan/atau sumber lainnya yang sah

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Tipologi Kawasan Strategis Nasional

    Penjabaran RTR KSN dalam implementasi RTR Provinsi/Kabupaten/Kota dapat

    dilakukan berdasarkan tipologi kawasan strategis nasional. Tipologi kawasan strategis

    nasional ini bermanfaat untuk memastikan kebutuhan penataan ruang yang sesuai

    dengan kebutuhan kawasan dan untuk mengantisipasi keragaman kawasan strategis

    nasional. Berdasarkan Pedoman Penyusunan RTR KSN, pertimbangan penetapan

    tipologi didasarkan pada:

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 12

    1. Sudut kepentingan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 2008

    tentang RTRWN

    2. Kriteria nilai strategis/ penetapan sudut kepentingan kawasan strategis nasional

    untuk masing-masing sudut kepentingan selanjutnya dikembangkan oleh tim

    penyusun; dan

    3. Isu strategis nasional

    Isu strategis ini merupakan hal-hal yang menjadi perhatian nasional yang diwujudkan

    dalam bentuk penataan ruang kawasan strategis nasional dalam rangka melindungi

    kepentingan nasional di dalamnya. Adapun isu strategis nasional tersebut tercantum

    dalam berbagai dokumen perencanaan nasional dan sudah dirangkum dalam

    Pedoman Penyusunan RTR KSN.

    Berdasarkan ketiga hal di atas maka tipologi kawasan strategis nasional dibagi

    menjadi:

    1. Tipologi Kawasan Perbatasan Negara.

    2. Tipologi Kawasan Perkotaan/Metropolitan.

    3. Tipologi Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET).

    4. Tipologi Kawasan Ekonomi dengan Perlakuan Khusus (Non KAPET).

    5. Tipologi Kawasan Warisan Budaya Adat Tertentu.

    6. Tipologi Kawasan Teknologi Tinggi.

    7. Tipologi Kawasan Sumber Daya Alam (Darat).

    8. Tipologi Hutan Lindung-Taman Nasional.

    9. Tipologi Kawasan Rawan Bencana.

    10. Tipologi Kawasan Kritis Lingkungan dan Kawasan Ekosistem Berbasis Daratan /

    Ekosistem Berbasis Lautan (termasuk SDA Laut).

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 13

    Fokus Penanganan Setiap Tipologi Kawasan Strategis Nasional

    Berdasarkan pada sudut kepentingan dan tujuan pengaturan tiap-tiap tipologi KSN,

    dapat dimunculkan pula fokus-fokus yang menjadi poin utama dalam penanganan

    Kawasan Strategi Nasional tersebut. Fokus penanganan ini, selain berguna untuk

    mengarahkan kebijakan yang akan disususn (ketika akan menyususn RTR KSN) , dapat

    pula digunakan sebagai acuan dalam proses sinkronisasi dan penjabaran muatan RTR

    KSN ini ke dalam RTRW Provinsi/Kabupaten/ Kota.

    Fokus penanganan dari masing-masing tipologi KSN dapat digunakan sebagai dasar

    dalam menentukan muatan-muatan utama atau muatan esensial yang terkandung di

    dalam RTR KSN terkait. Muatan esensial tersebut kemudian menjadi poin utama yang

    akan disinkronkan dengan substansi RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota.

    Tabel 2. 3. Fokus Penanganan Kawasan Strategis Nasional

    No RTR KSN

    Tipologi KSN Fokus Penanganan

    1 Kawasan Perbatasan

    Negara dan Wilayah

    Pertahanan

    1. Pertahanan dan keamanan

    2. Kesejahteraan

    3. Kelestarian lingkungan

    2 Kawasan Perkotaan

    (Metropolitan)

    4. Sistem permukiman

    5. Kegiatan perekonomian

    3 KAPET 6. Sektor unggulan selektif berbasis

    masyarakat

    7. Pertumbuhan ekonomi

    4 Kawasan Ekonomi

    dengan Perlakuan Khusus

    (Non KAPET)

    8. Kawasan perekonomian

    9. Insentif fiskal/nonfiskal

    10. Sistem jaringan prasarana

    5 Kawasan Warisan

    Budaya/Adat Tertentu

    11. Pelestarian budaya

    6 Kawasan Teknologi Tinggi 12. Teknologi tinggi

    7 Kawasan SDA di Darat 13. Keseimbangan ekosistem

    14. Melindungi/memanfaatkan SDA secara

    aman

    8 Kawasan Hutan Lindung 15. Pelestarian kawasan hutan lindung dan

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 14

    No RTR KSN

    Tipologi KSN Fokus Penanganan

    Taman Nasional taman nasional

    9 Kawasan Rawan

    Bencana

    16. Pemanfaatan ruang berbasis mitigasi

    dan adaptasi bencana

    10 Kawasan Kritis Lingkungan

    dan Kawasan Ekosistem

    Berbasis Daratan/Lautan

    17. Pemanfaatan unsur alam secara timbal

    balik

    Sumber: Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan RTR KSN

    Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Nusa Tenggara Barat

    Berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang

    Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009 2029, Kawasan Strategis Nasional

    yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat melputi:

    1. Kawasan Strategis Nasional dari Sudut Kepentingan Pertahanan dan Keamanan

    adalah Kawasan Perbatasan Negara termasuk sembilan belas pulau kecil terluar

    yang berhadapan dengan laut lepas. Pulau kecil terluar yang berhadapan dengan

    laut lepas di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Pulau Sepatang yang berada di

    Kabupaten Lombok Barat.

    2. Kawasan Strategis Nasional dari Sudut Kepentingan Ekonomi yaitu Kawasan

    Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Bima yang berada di Kota Bima,

    Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu.

    3. Kawasan Strategis Nasional dari Sudut Kepentingan Lingkungan Hidup yaitu

    Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani yang berada di Kabupaten Lombok

    Utara, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten

    Lombok Timur.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 15

    Aplikasi WEBGIS

    Geographic Information System (GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja

    dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS

    memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-

    operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi GIS saat ini

    tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis

    keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya mengarah

    kepada applikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini disebabkan

    karena pengembangan applikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi

    yang besar dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya

    peta online sebuah kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi

    yang diinginkan secara online melalui jaringan intranet/internet tanpa mengenal batas

    geografi penggunanya.

    Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip

    input/masukan data, managemen, analisis dan representasi data. Di lingkungan web

    prinsip prinsip tersebut di gambarkan dan di implementasikan seperti pada tabel

    berikut:

    Tabel 2. 4. Prinsip Pengembangan WEB GIS

    GIS Prinsip Pengembangan Web

    Data Input Client

    Manajemen Data DBMS dengan komponen spasial

    Analisys Data GIS Library di Server

    Representasi Data Client/server

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 16

    Arsitektur

    Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang berbeda-beda di

    lingkungan web maka dibutuhkan sebuah web server. Karena standart dari geo data

    berbeda beda dan sangat spesifik maka pengembangan arsitektur system mengikuti

    arsitektur Client Server.

    Gambar 2. 2. Arsitektur WEB GIS

    Sumber : Arsitektur WEB GIS, Wasil, 2014

    Gambar diatas menunjukan arsitektur minimum sebuah system Web GIS. Applikasi

    berada disisi client yang berkomunikasi dengan Server sebagai penyedia data melalui

    web Protokol seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Applikasi seperti ini bisa

    dikembangkan dengan web browser (Mozzila Firefox, Opera, Internet Explorer, dll).

    Untuk menampilkan dan berinteraksi dengan data GIS, sebuah browser membutuhkan

    Pug-In atau Java Applet atau bahkan keduanya. Web Server bertanggung jawab

    terhadap proses permintaan dari client dan mengirimkan tanggapan terhadap respon

    tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web server juga mengatur komunikasi dengan

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 17

    server side GIS Komponen. Server side GIS Komponen bertanggung jawab terhadap

    koneksi kepada database spasial seperti menterjemahkan query kedalam SQL dan

    membuat representasi yang diteruskan ke server. Dalam kenyataannya Side Server GIS

    Komponen berupa software libraries yang menawarkan layanan khusus untuk analisis

    spasial pada data. Selain komponen hal lain yang juga sangat penting adalah aspek

    fungsional yang terletak di sisi client atau di server. Gambar berikut dua pendekatan

    yang menunjukan kemungkinan distribusi fungsional pada system client/server

    berdasarkan konsep pipeline visualization.

    Gambar 2. 3. Pendekatan Sistem Client/Server

    Sumber : Konsep Dasar WEB GIS, Denny Charter, 2014

    Pendekatan-1 : Thin Client : Memfokuskan diri pada sisi server. Hampir semua proses

    dan analisa data dilakukan berdasarkan request disisi server. Data hasil pemrosesan

    dikirimkan ke client dalam format HTML, yang didalamnya terdapat file gambar

    sehingga dapat dilihat dengan browser. Pada pendekatan ini interaksi pengguna

    terbatas dan tidak fleksibel Pendekatan-2 : Thick / Fat Client : Pemrosesan data

    dilakukan disisi client, data dikirim dari server ke client dalam bentuk data vector yang

    disederhanakan. Pemrosesan dan penggambaran kembali dilakukan disisi client. Cara

    ini menjadikan user dapat berinteraksi lebih interaktif dan fleksibel.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 18

    Manajemen Data

    Untuk melakukan menajeman data geografis paling tidak dibutuhkan sebuah DBMS

    (Databese Management System). Pemodelan berorientasi objek menjadi sangat

    dibutuhkan karena pemodelan basisdata relational tidak mampu melakukan

    penyimpanan data spasial. Pada analisis spasial system manajemen database

    memberikan beberapa keragaman. Ada beberapa

    keragaman applikasi yang dapat digunakan sebagai database seperti Oracle Spatial,

    PostgreSQL, Informix, DB2, Ingres dan yang paling popular saat ini adalah MySQL. Untuk

    mendapatkan pengembangan fungsional analisis pada level database beberapa

    DBMS telah mendukung procedural bahasa pemrograman. Oracle DBMS menawarkan

    dua kemungkinan untuk menghasilkan individual operation dilevel database. Yang

    pertama adalah PL/SQL sebuah procedural bahasa pemrograman. Yang kedua

    adalah Java Virtual Machine (JVM) untuk proses Java classes di level database.

    Mendesain GUI

    Untuk berinteraksi, berkomunikasi dan mendapatkan informasi perlu dirancang sebuah

    Graphical User Interface (GUI). GUI berinteraksi langsung dengan user. Karena informasi

    geografis biasanya sangat kompleks maka akan ditemui banyak kesulitan dalam

    pengarsipannya. Menciptakan aspek Dunia Virtual menjadi hal penting dalam

    mendesain GUI. Karakteristik untuk menciptakan dunia virtual adalah Level of Detail

    (LOD).

    Algoritma khusus dibutuhkan untuk mampu menampilkan se-invisible mungkin

    tampilan.Penggunaan PHP dan VRML (Virtual Reality Modeling Language) adalah

    sebuah idealperancangan GUI untuk applikasi Web GIS. PHP menjadi bahasa yang

    paling popular untukmenciptakan web dinamis pada saat ini. VRML dikenalkan oleh

    Konsorsium Web3D untukmenghasilkan tampilan peta interaktif dalam web. PHP dapat

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 19

    menghasilkan banyak textinformasi. Dalam PHP, salah satunya menjadi pengendali

    dari banyak informasi tersebut.

    Permintaan dikirimkan oleh VRML MIME (model/vrml) dan kemudian menuliskan

    VRMLnodenya. Server mengkomunikasikan semua kode PHP saat mengirimkan respon.

    Jadi pada linedimana kode JSP ditampilkan server mengirimkan kembali blank line

    kepada browser. Sangatperlu untuk memasukan header PHP dan VRML dan content

    type nya harus berubah sebelumVRML header ditentukan, hasil akhirnya bisa menjadi

    seperti dibawah ini :

    Detail Proses

    Objek Geo Spasial terdiri dari informasi data spasial dan data non spasial. Informasi

    Spasialdapat divisualisasikan dengan mengkonversinya VRML dan data non Spasial

    ditampilkansecara dinamis di halaman HTML. Gambar berikut menunjukkan proses

    request data standart.

    Request memanggil desain dari PHP yang berinteraksi dengan database. Setelah

    menerimarespon system mengikuti alur seperti pada gambar.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 20

    Gambar 2. 4. Request and Response Process

    Sumber : Konsep Dasar WEB GIS, Denny Charter, 2014

    Database mengirimkan request data ke PHP, hasil respon dari request berupa format

    datadikirimkan kembali melalui browser. Disaat client melakukan request koneksi

    dilakukan keDBMS, kemudian informasi spasial yang dipilih dari DBMS di convert

    kedalam bentuk VRML.Browser Plug In di sisi client menampilkan keluaran VRML

    sebagai keluaran menjadi peta.

    VRML juga menyediakan script yang memungkinkan sebuah proses disaat user

    mengklikobjek. Melalui VRML ini request dikirimkan ke applikasi di server. Server

    menerima danmenterjemahkan menjadi informasi dan mengirimkanya ke HTML untuk

    di tampilkan keBrowser.

    Untuk menerima data spasial dan non spasial dari DBMS dibutuhkan sebuah teknik

    yangmampu mengkomunikasikan antara client dan database pada server. Teknik

    seperti ini sudahtersedia di PHP, ASP, ASP.net, atau JSP. Pemilihan tekniknya disesuaikan

    dengan web Serveryang digunakan. Detail arsitektur untuk menampilkan data GIS

    melalui web seperti padagambar berikut :

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 21

    Gambar 2. 5. Arsitektur Publikasi WEB

    Sumber : Konsep Dasar WEB GIS, Denny Charter, 2014

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 2 Pemahaman Terhadap KSN dan WebGIS| Hal | 22

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 1

    Bab 3 Metodologi

    Pada bagian ini akan diuraikan beberapa metode pelaksanaan kegiatan yang

    dilakukan untuk mencapai tujuan akhir pekerjaan Penyusunan Penyiapan

    Pengembangan Database Pengelolaan KSN, antara lain:

    Metode Identifikasi dan Assesment

    Tahap awal dalam pekerjaan ini adalah tahap identifikasi dan assessment. Kegiatan ini

    bertujuan untuk mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan pekerjaan,

    sehingga lebih kepada penajaman kembali rencana kerja dan metodologi yang

    digunakan, penyamaan persepsi antara pihak konsultan dengan pihak pengguna

    jasa, serta persiapan administrasi dan mobilisasi personil. Sehingga pada bagian ini

    kegiatan yang dilakukan adalah pembahasan awal, analisa awal serta brainstorming.

    Target yang ingin dicapai pada tahapan identifikasi dan assessment adalah:

    Metodologi pelaksanaan kegiatan yang telah disempurnakan;

    Rencana kerja secara rinci;

    Jadwal pelaksanaan kegiatan, mobilisasi tenaga ahli, survey, dan rapat koordinasi;

    Gambaran awal sistem informasi yang akan dikembangkan, baik hardware,

    software maupun brainware;

    Perangkat survey dan kebutuhan data.

    Berkaitan dengan target-target tersebut, maka kegiatan yang dilakukan berkaitan

    dengan persiapan administrasi adalah sebagai berikut:

    Persiapan dokumen pendudkung

    Korespondensi

    Mobilisasi tenaga ahli dan peralatan

    Penyempurnaan renana kerja, metodologi, dan jadwal pelaksanaan pekerjaan

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 2

    Sedangkan kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan persiapan pelaksanaan

    adalah sebagai berikut:

    Penyusunan daftar kebutuhan data.

    Kompilasi data-data sekunder atau desk study, dilakukan untuk mempertajam

    pemahaman tentang penyelenggaraan penataan ruang.

    Analisis kebutuhan pengembangan konten yang belum terdapat di dalam web

    yang sudah ada.

    Analisis kebutuhan pengembangan jaringan eksisting, terutama jaringan perangkat

    keras.

    Analisis kebutuhan pengembangan layout dan user interface website.

    Analisis kebutuhan peningkatan kualitas SDM melalui mekanisme pelatihan sistem

    informasi.

    Koordinasi dan korespondensi, dapat berupa diskusi penyepakatan materi yang

    merupakan koordinasi intern dengan pemberi kerja untuk memperoleh kesepatan

    mengenai metoda, materi, dan rencana kerja yang akan dilaksanakan.

    Berkaitan dengan hal-hal di atas maka metode yang digunakan pada tahap

    persiapan adalah sebagai berikut:

    o Desk Study. Metode desk study tidak dapat dilepaskan dengan studi literatur.

    Metode ini sepenuhnya dilakukan di studio atau di belakang meja kerja. Dalam

    metode ini anggota tim pelaksanaan kegiatan yang terlibat berkumpul untuk

    membahas mengenai rumusan data dan informasi yang akan dikembangkan ke

    dalam sistem informasi penataan ruang. Metode desk study ini intinya adalah

    pembahasan yang lebih mendalam.

    Untuk melengkapi metode desk study dilakukan pula metode studi literatur yang

    merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada

    subjek penelitian. Studi Literatur merupakan teknik pengumpulan data secara tidak

    langsung melalui pengkajian terhadap dokumen-dokumen yang ada.

    Inventarisasi dan Kajian literatur yang mencakup:

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 3

    - Literatur terkait bidang penyelenggaraan penataan ruang (terutama berkaitan

    dengan data-data spasial yang dibutuhkan);

    - Berbagai kebijakan terkait seperti, UU 26/2007, PP 15/2010, Pemen PU No

    17/PRT/M/2008 dan berbagai produk kebijakan/program terkait lainnya;

    - Literatur terkait studi pengembangan sistem dan metode analisa dan

    pembangunan aplikasi sistem basisdata (seperti eksplorasi aspek-aspek

    pengembangan Web GIS terutama berkaitan dengan perencanaan dan

    pemanfaatan serta informasi yang menunjang);

    - Literatur terkait daftar sumber-sumber potensial untuk memperoleh data peta,

    baik dalam lingkup pemerintahan pusat, provinsi, maupun daerah.

    o Diskusi dan Koordinasi. Metode diskusi merupakan salah satu teknik yang digunakan

    peneliti untuk menggali data dan informasi terkait substansi pekerjaan. Data yang

    dihasilkan akurat dan mempunyai validitas tinggi, artinya, informasi yang diberikan

    peserta diskusi bisa dipercaya, sebab semua informasi tersebut merupakan hasil

    kesepakatan seluruh peserta diskusi kelompok, setelah mempertimbangkan

    berbagai perbedaan yang ada meninjaunya secara mendalam dalam diskusi.

    Apabila ada keraguan mengenai informasi yang diberikan oleh salah satu peserta,

    maka peserta lain akan memberikan koreksi, sehingga terjadi tukar pikiran di

    masing-masing anggota diskusi. Dengan demikian informasi terakhir yang ada,

    telah melalui proses validasi oleh seluruh anggota diskusi.

    Kegiatan diskusi ini akan dilakukan untuk menentukan penyempurnaan metodologi

    pelaksanaan kegiatan; Jadwal pelaksanaan kegiatan, tenaga ahli, survey, dan

    rapat koordinasi; daftar kebutuhan data; kebutuhan pengembangan konten yang

    belum terdapat di dalam web yang sudah ada; kebutuhan pengembangan

    jaringan eksisting, terutama jaringan perangkat keras; kebutuhan pengembangan

    layout dan user interface website; kebutuhan peningkatan kualitas SDM melalui

    mekanisme pelatihan sistem informasi.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 4

    Metode Pengolahan Data Spasial

    Metode pengolahan data spasial sebagai informasi dasar pembentuk Web GIS adalah

    terkait dengan langkah-langkah pengerjaan berikut ini:

    o Editing & Checkplot

    Pengerjaan editing dilakukan sebagai upaya pembetulan penampakan dan

    polygon peta digital serta substansi atau muatan dari masing-masing sektor tata

    ruang, toponomi, serta kepantasan penulisan dalam perpetaan.

    Checkplot merupakan upaya koreksi terhadap hasil-hasil konversi digital dan

    editing peta sebelumnya.

    o Standarisasi

    Dalam pengerjaan standarisasi, resolusi kedalaman peta perlu ditetapkan sesuai

    dengan kebutuhan pemetaan GIS, khususnya mengacu pada kedalaman skala

    peta yang telah menjadi standar RTRW. Standarisasi ini perlu dilakukan agar peta

    yang dibuat selanjutnya dapat menjadi referensi untuk pengolahan peta lainnya.

    o Konversi Data

    Pengerjaan konversi data grafik ke ASCII dilakukan agar peta digital dapat

    digunakan, dengan memanfaatkan software mapping/pengolahan peta yang

    compatible.

    Keluaran yang diharapkan dari proses pengerjaan pengolahan data spasial tersebut

    adalah teridentifikasinya data spasial yang sesuai dengan substansi dan muatan yang

    dibutuhkan dalam DATABASE PENGELOLAAN KSN KAPET dan sudah sesuai standar

    sistem informasi yang berlaku dan pengolahannya memanfaatkan software yang

    sesuai dan compatible.

    Metode Pembangunan Sistem

    Metode Pembangunan sistem yang akan dilakukan adalah menggunakan model

    prototyping dimana dibuat prototype sistem yang akan dibangun untuk dilakukan

    testdrive oleh pengguna untuk kemudian dievaluasi. Proses pembangunan sistem

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 5

    dengan model prototyping adalah dengan metode Iterasi sampai dengan

    terbentuknya prototype akhir sistem. Skema pembangunan sistem dengan

    menggunakan model prototyping dapat dilihat dari gambar berikut ini.

    Gambar 3. 1. Iterasi Dalam Pengembangan Sistem Web KSN

    Sumber : www.google.com, 2014

    Metode Pengujian Sistem

    Untuk membuat sistem yang terprogram dengan baik, perlu dilakukan pengujian

    terhadap sistem tersebut. Metode pengujian sistem dilakukan melalui beberapa

    pendekatan antara lain:

    o Uji dengan sistem yang menjadi acuan, dikenal sebagai uji benchmarking

    Uji terhadap acuan sistem dilakukan dengan mengkomparasi aplikasi sistem yang

    telah dikembangkan dengan sistem dasar yang menjadi acuan, yaitu:

    - Sistem yang dihasilkan dari kegiatan ini;

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 6

    - Sistem sejenis yang telah ada, untuk mengukur kesesuaian atribut dan relation

    data sehingga dapat diakses melalui sistem di tingkat Provinsi hingga Nasional,

    sesuai dengan prasyarat yang telah ditentukan.

    o Uji keseluruhan aplikasi sistem (overall-test & pilot project)

    Pengujian menyeluruh akan dilakukan segera setelah pemutakhiran data selesai

    dilakukan. Dalam pengujian secara menyeluruh ini, digunakan dua metode dasar

    pengujian sistem yaitu:

    - Metode pengujian Blackbox

    Metode Pengujian Blackbox tidak secara langsung memeriksa sintaks dan

    struktur logis internal dari suatu perangkat lunak (seperti pada Pengujian

    Whitebox), tetapi untuk mengetahui fungsi-fungsi yang diharapkan seperti

    output dihasilkan secara benar dari input, dan database diakses serta diupdate

    secara benar dan mengujinya apakah akan menjalankan fungsi-fungsi tersebut

    secara tepat. Pengujian Blackbox cenderung dilakukan pada tahap-tahap akhir

    pengujian.

    Pengujian dilakukan dengan:

    Menguji Aplikasi melalui Menu dalam Tampilan Antar Muka;

    Pengujian Fungsi Aplikasi Pendukung, seperti Menu Pencarian, Dialog Query,

    serta Analisa

    - Pilot Project dengan pelaksanaan instalasi dan operasionalisasi yang melibatkan

    pemberi kerja

    Pilot project merupakan bentuk pengujian pengguna dalam skala kecil, dimana

    staf di Bidang Tata Ruang Dinas PU Prov. Kaltim yang menjadi calon

    administrator sistem akan dilibatkan langsung dalam prakteknya, dimulai

    dengan proses instalasi, pemanfaatan menu, serta ujicoba aplikasi termasuk test

    pemrosesan data (entry, editing, dll.)

    Hasil ujicoba ini sekaligus menjadi masukan bagi penyusunan mekanisme

    operasional dan pemeliharaan sistem yang akan dituangkan kedalam bentuk

    Buku Manual Operasional dan Pemeliharaan Sistem.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 7

    o Uji pengguna melalui pelatihan operator di lingkungan instansi pengguna

    Pengujian dapat pula dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pelatihan

    pengguna yang melibatkan calon-calon operator sistem yang terpilih. Pelaksanaan

    pelatihan ini akan dievaluasi dan masukan-masukan dari peserta pelatihan akan

    menjadi input utama dalam upaya penyesuaian dan penyempurnaan sistem,

    sehingga diharapkan dapat menghasilkan sistem yang user-friendly, disesuaikan

    dengan kebutuhan maupun kapasitas pengguna.

    Keluaran dari tahap kegiatan ini adalah terujinya sistem informasi untuk PENYUSUNAN

    DATABASE PENGELOLAAN KSN KAPET yang dapat digunakan sesuai kebutuhan dan

    user-friendly.

    Metode Pemutakhiran Database, Pengembangan dan Pemeliharaan

    Pada tahap ini, uraian metode pelaksanaan pekerjaan terbagi ke dalam 3 bagian

    yaitu kegiatan pemutakhiran website dan konten, kegiatan pengembangan SDM,

    serta kegiatan tata kelola Teknologi Informasi (TI).

    Target yang ingin dicapai pada tahapan pemutakhiran database, pengembangan

    dan pemeliharaan ini adalah:

    1. Terbangunnya perangkat lunak terkait website dan konten yang lebih baik

    dibandingkan sistem yang telah ada sebelumnya

    2. Meningkatnya kualitas SDM DATABASE PENGELOLAAN KSN KAPET melalui

    penyelenggaraan pelatihan sistem informasi.

    Berkaitan dengan target-target tersebut, maka kegiatan yang dilakukan terkait proses

    survey dan analisis adalah sebagai berikut:

    1) Kegiatan Pengembangan Website dan Konten

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 8

    Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, maka kegiatan-kegiatan yang

    dilakukan pada tahapan ini adalah sebagai berikut:

    Perbaikan struktur dan konten website

    - Melakukan kompilasi data penyelenggaraan penataan ruang KSN di

    Indonesia

    - Perbaikan struktur halaman website

    - Pemasukan (entry) data

    - Penyusunan SOP dan Buku Manual

    Perbaikan layout dan template (user interface) website, yang merupakan

    kegiatan dalam mempercantik tampilan website dengan menggunakan

    tampilan berbasis animasi.

    Mekanisme Search Engine Optimization, merupakan kegiatan agar

    websiteDatabase Pengelolaan KSN KAPET terindeks pada halaman pertama

    mesin pencari.

    Pengembangan dan implementasi forum diskusi, merupakan kegiatan

    menambahkan sarana forum diskusi pada salah satu link di dalam website

    Database Pengelolaan KSN KAPET.

    Peningkatan keamanan website

    Kemudian metode yang digunakan pada tahap pemutakhiran database,

    pengembangan dan pemeliharaan adalah sebagai berikut:

    o Survey data sekunder, untuk melengkapi hasil desk study yang telah dilakukan

    sebelumnya. Survey data sekunder berupa data-data instansional, yaitu tipikal

    pengumpulan data sekunder yang berbentuk produk-produk pendataan

    informatif (dokumen) maupun beberapa masukan yang terkait dengan materi

    pekerjaan yang berasal dari aparat instansi terkait guna eksplorasi informasi

    lebih lanjut. Dalam pekerjaan ini data yang dikumpulkan bersumber dari instansi

    terkait penyelenggaraan penataan ruang serta dokumen-dokumen hasil studi

    yang berkaitan.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 9

    Survei kepustakaan merupakan survei yang dilakukan terhadap data dan

    informasi yang telah tersedia. Melalui survei kepustakaan ini akan digali teori-

    teori yang telah berkembang yang berkaitan dengan penyelenggaraan

    penataan ruang. Data serta informasi yang diperlukan dikumpulkan melalui

    buku teks, laporan-laporan studi, makalah, jurnal dan buletin, dll.

    o Sosialisasi dan diskusi dengan stakeholders terkait untuk mendapatkan

    masukan. Metode sosialisasi sekalugis diskusi merupakan salah satu teknik yang

    digunakan peneliti untuk menggali data dan informasi mengenai

    pembangunan sistem informasi website DATABASE PENGELOLAAN KSN KAPET.

    Data yang dihasilkan akurat dan mempunyai validitas tinggi, artinya, informasi

    yang diberikan peserta diskusi bisa dipercaya, sebab semua informasi tersebut

    merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta diskusi kelompok, setelah

    mempertimbangkan berbagai perbedaan yang ada meninjaunya secara

    mendalam dalam diskusi. Apabila ada keraguan mengenai informasi yang

    diberikan oleh salah satu peserta, maka peserta lain akan memberikan koreksi,

    sehingga terjadi tukar pikiran di masing-masing anggota diskusi. Dengan

    demikian informasi terakhir yang ada, telah melalui proses validasi oleh seluruh

    anggota diskusi.

    Metode diskusi dan sosialisasi ini akan dilakukan untuk menentukan dan

    menyepakati konsep website dan konten di dalamnya.

    o Metode perancangan sistem informasi. Metodologi pengembangan sistem

    berarti metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep perkerjaan, aturan-

    aturan dan standar-standar yang akan digunakan untuk mengembangkan

    suatu sistem informasi. Dalam pengembangan sistem informasi, perlu digunakan

    suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan

    apa yang harus dikerjakan selama pengembangan ini. Dengan mengikuti

    metode atau prosedur-prosedur yang diberikan oleh suatu metodologi, maka

    pengembangan sistem diharapkan akan dapat diselesaikan dengan berhasil.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 10

    Urutan-urutan prosedur untuk pemecahan masalah ini dikenal dengan istilah

    algoritma (algorithm).

    Perancangan sistem informasi pada tahapan ini dilakukan dengan memroses

    penggunaan berbagai teknik dan prinsip untuk tujuan mendefinisikan proses

    atau sistem secara detail. Tujuan utama desainer adalah menghasilkan model

    atau representasi sebuah entitas yang akan dibangun.

    o Metode Pengujian. Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah

    semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada

    kesalahan pada sistem. Pengujian atau testing software sangat penting untuk

    dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk memnjamin kualitas software, dan juga

    menjadi peninjauan terakhir terhadap spesifikasi, disain dan pengkodean.

    Pada dasarnya proses tahap ini tidak jauh berbeda dengan proses sebelumnya di

    pengolahan data spasial, pembangunan sistem, dan pengujian sistem, namun

    pada tahap ini lebih difokuskan pada upaya pemutakhiran data serta

    pemeliharaan sistem informasi tersebut. Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini

    adalah:

    1. Peningkatan layanan website melalui forum diskusi

    2. Informasi tata ruang yang lengkap dan mutakhir

    3. Kemudahan akses website (informative dan user friendly)

    4. Optimasi mesin pencari (web terindex dengan baik)

    5. Pemutakhiran konten website

    6. Pemutakhiran template website

    2) Kegiatan Pengembangan SDM Database Pengelolaan KSN KAPET

    Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, maka kegiatan-kegiatan yang

    dilakukan pada tahapan ini adalah sebagai berikut:

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 11

    1. Pelatihan operasionalisasi database

    2. Pelatihan operasionalisasi sistem informasi

    Metode yang digunakan adalah metode pelatihan, sesuai dengan standard,

    silabus dan kurikulum yang berlaku dan disepakati. Keluaran dari pekerjaan ini

    adalah peningkatan kinerja dan keahlian SDM melalui pelatihan dan sertifikasi yang

    dimaksud.

    3) Kegiatan Tata Kelola TI

    Kegiatan tata kelola teknologi informasi yang dilakukan adalah dengan menyusun

    arsitektur teknologi dan rencana pengembangannya (topologi jaringan dan desain

    infrastruktur server).

    Metode yang digunakan serupa dengan tahap pemutakhiran dan pemeliharaan

    yaitu:

    o Metode perancangan sistem informasi.

    o Sosialisasi dan diskusi.

    Metode-metode tersebut di atas akan dilakukan untuk menentukan dan

    menyepakati kegiatan tata kelola TI.

    Keluaran yang akan dihasilkan dari kegiatan ini adalah arsitektur teknologi dan

    pengembangannya (topologi jaringan dan infrastruktur server yang lebih mantap,

    akurat, efisien dan efektif).

    Metode Alih Pengetahuan, Serah Terima dan Evaluasi

    Tahap ini merupakan tahap akhir dari seluruh rangkaian kegiatan Penyusunan

    Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN. Dalam penyiapan

    operasional dan pemeliharaan sistem, diperlukan dukungan sumberdaya manusia

    (SDM) selaku pengguna sistem yang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan alih

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 12

    pengetahuan/peningkatan kapasitas calon operator ini melalui pelaksanaan

    pelatihan. Pelatihan dilakukan dengan metode learning by doing (belajar praktis).

    Metode ini menerapkan pendekatan pilot project ke dalam tahapan pembangunan

    dan pertukaran basisdata.

    Pada prinsipnya metode ini digunakan sebagai sarana penyempurnaan sistem

    dengan melakukan evaluasi secara iteratif pada pelaksanaannya, sehingga dapat

    dihasilkan pola dan sistem baku yang operasional dan melembaga sesuai kondisi

    nyata -, sebagai acuan kegiatan replikasi untuk volume data yang lebih besar dan

    instansi yang lebih luas. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah metode ini

    merupakan saran peningkatan kapasitas instansi melalui pengembangan kemampuan

    operasionalisasi teknis dan penerapan sistem dari perangkat kelembagaan sistem.

    Selain itu juga sebagai sarana memantau dan memberikan dorongan untuk

    pengkondisian bagi pengelola sistem dalam menerapkan sistem secara konsisten,

    sebagai sarana untuk menyiapkan pedoman dan mekanisme pemeliharaan data,

    serta sebagai sarana sosialisasi sistem terutama di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum

    Provinsi Nusa Tenggara Barat.

    Metode alih pengetahuan, serah terima dan evaluasi ini dilaksanakan dengan proses

    sosialisasi dan diskusi dengan stakeholders terkait untuk penarikan masukan akhir.

    Dengan tahapan ini keluaran yang diharapkan adalah diperolehnya data dan

    informasi paling up to date mengenai pembangunan sistem informasi website

    DATABASE PENGELOLAAN KSN KAPET. Data yang dihasilkan paling akurat dan

    mempunyai validitas tinggi (bisa dipercaya) karena merupakan hasil kesepakatan

    seluruh stakeholders terkait dan harus dimasukkan dalam Berita Acara Serah Terima.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 13

    Waktu Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 & 5 Bulan 6

    Tahapan Pekerjaan

    Persiapan Analisis & Perancangan Pembangunan SistemPengujian & Pemutakhiran

    DataPenyempurnaan

    Pengembangan

    Database Pengelolaa

    n KSN KAPET

    A.1Persiapan Administrasi Persiapan

    dokumen pendukung

    Inventaris data & surat menyurat

    Mobilisasi Tenaga Ahli

    Penyusunan Rencana Kerja

    A.2Persiapan Pelaksanaan Pengumpulan

    data sekunder awal

    Koordinasi & konsolidasi rencana kerja & jadwal

    Penyusunan daftar kebutuhan data

    Penyusunan perangkat survey

    A. Lingkup Keg. Persiapan

    B.1Survey lapangan

    Pengumpulan data

    B.2Kompilasi, Tabulasi &Pengolahan Data

    B. Lingkup Keg. Pemutakhiran Data

    B.3Migrasi & Pemutakhiran Data/Konten (entry data ke sistem)

    C. Lingkup Keg. Pembangunan Sistem

    C.1Evaluasi Sistem Informasi Penatan Ruang KSN KAPET

    C.2Identifikasi & Analisis Kebutuhan Pengembangan Sistem

    C.3Perumusan Desain Konseptual Sistem & Basisdata

    C.4Pemb-angunan Sistem & Basisdata

    C.4.2Perumusan & Penyusunan Buku Manual Pemanfaat-an Sistem

    Prototype Sistem

    Database KSN

    C.4.1Integrasi & Pengujian Sistem

    C.5Analisis Kinerja & Penyempurnaan Sistem

    Konsul Publik 1

    C.6Pengembangan SDM Operasionalisasi

    Database Operasionalisasi Sistem

    Informasi Pelatihan SDM

    C.7Evaluasi & Penyempurnaan Akhir Sistem

    Keluaran

    Pelaporan

    Data Terkait KSN

    KAPET

    Sistem Database

    KSN Berbasis Web GIS

    Metodologi Pelaksanaan

    Jadwal pelaksanaan

    Kebutuhan data Koordinasi

    pekerjaan

    Kondisi eksisting sistem informasi website pengelolaan KSN KAPET

    Kebutuhan pemutakhiran sistem informasi website pengelolaan KSN KAPET

    Identifikasi & analisis kebutuhan pemutakhiran sistem informasi

    Pemutakhiran basisdata & Profil KSN KAPET

    Pemutakhiran konten website

    Pemutakhiran peta tematik & aplikasi web GIS

    Website yang informatif & user-friendly

    Website terindex dengan baik Web & database beroperasi dengan

    baik Peningkatan kinerja & keahlian

    SDM Sistem informasi untuk Database

    Pengelolaan KSN KAPET

    Database Pengelolaan KSN KAPET

    LAPORAN PENDAHULUAN

    LAPORAN ANTARA LAPORAN AKHIR

    Konsul Publik 2

    Konsul Publik 3

    Gambar 3. 2. Metodologi Pekerjaan

    Sumber : tim konsultan, 2014

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 3 Metodologi| Hal | 14

    http://www.ksn.ntb.go.id/ Penjelasan KSN KAPET BIMA

    Database Informasi RTRWN

    Database RTR Pulau

    Database Informasi RTR KSN

    Struktur Ruang KSN Sistem Perkotaan

    KSN GUNUNG RINJANI

    Sistem Pusat Pusat Kegiatan

    Sistem Jaringan Transportasi Darat

    Sistem Jaringan Perkeretaapian

    Sistem Jaringan Energi

    Sistem Jaringan Telekomunikasi

    Sistem Jaringan Sumber Daya Air

    Sistem Jaringan Penyediaan Air Minum (SPAM)

    Sistem Jaringan Air Limbah

    Sistem Pengelolaan Limbah B3

    Sistem Pengelolaan Sampah

    Pola Ruang KSN Zona Lindung

    Zona Budidaya

    Video KSN KAPET Bima

    Video KSN Gunung Rinjani

    Struktur Ruang KSN Sistem Perkotaan

    Sistem Pusat Pusat Kegiatan

    Sistem Jaringan Transportasi Darat

    Sistem Jaringan Perkeretaapian

    Sistem Jaringan Energi

    Sistem Jaringan Telekomunikasi

    Sistem Jaringan Sumber Daya Air

    Sistem Jaringan Penyediaan Air Minum (SPAM)

    Sistem Jaringan Air Limbah

    Sistem Pengelolaan Limbah B3

    Sistem Pengelolaan Sampah

    Pola Ruang KSN Zona Lindung

    Zona Budidaya

    RPIIJM KSN KAPET Bima

    RPIIJM KSN Gunung Rinjani

    Pengembangan informasi lainnya

    Gambar 3. 3. Rancangan Pengembangan Web Site Map KSN Berbasis WEB GIS

    Sumber : tim konsultan, 2014

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 4 Rencana Kerja | Hal | 16

    Bab 4 Rencana Kerja

    Berdasarkan dengan lingkup kegiatan yang dihadapi dan indikasi kebutuhan

    penanganan tersebut, pada dasarnya untuk penyelesaian kegiatan Peyiapan

    Pengembangan Database Pengelolaan KSN KAPET dapat dilakukan dalam 3 kegiatan

    utama yatu: 1) Persiapan; 2) Pemutakhiran Data; dan 3) Pembangunan Sistem. Dalam

    rangka untuk mencapai 3 lingkup kegiatan utama tersebut, maka dilakukan 5 tahapan

    kegiatan turunan yaitu:

    1. Tahap Persiapan

    2. Tahap Analisis dan Kajian

    3. Tahap Pembangunan Sistem

    4. Tahap Implementasi, Pengujian Sistem dan Pemutakhiran Data

    5. Tahap Penyempurnaan

    Secara diagramatis bentuk rencana kerja dari kegiatan ini dapat dilihat pada tabel

    berikut ini.

    Tahap Persiapan

    Tahapan persiapan merupakan tahap awal dari pekerjaan dengan penekanan pada

    persiapan administrasi dan persiapan pelaksanaan (masuk dalam salah satu lingkup

    kegiatan utama yaitu Lingkup Kegiatan Persiapan). Uraian kegiatan pada tahap ini

    antara lain:

    A.1. Persiapan Administrasi

    Persiapan administrasi yang dilakukan meliputi persiapan dokumen

    pendukung; inventaris data dan surat menyurat; mobilisasi Tenaga Ahli; dan

    penyusunan rencana kerja.

    A.2. Persiapan Pelaksanaan

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 4 Rencana Kerja | Hal | 17

    Persiapan pelaksanaan yang dilakukan meliputi pengumpulan data sekunder

    awal; koordinasi dan konsolidasi rencana kerja dan jadwal; penyusunan

    daftar kebutuhan data; dan penyusunan perangkat survey.

    Durasi kegiatan persiapan administrasi dan persiapan pelaksanaan ini adalah

    dalam kurun waktu sekitar 1 (satu) bulan.

    Keluaran yang diharapkan adalah:

    1. Metodologi pelaksanaan

    2. Jadwal pelaksanaan

    3. Kebutuhan data

    4. Koordinasi pekerjaan

    Di akhir tahap persiapan ini akan dihasilkan Laporan Pendahuluan.

    Tahap Analisis dan Perancangan

    Setelah tahap persiapan selesai dilaksanakan, maka masuk pada tahap analisis dan

    perancangan. Uraian kegiatan pada tahap ini antara lain:

    B.1. Survey Lapangan (masuk dalam salah satu lingkup kegiatan utama yaitu

    Lingkup Kegiatan Pemutakhiran Data). Kegiatan survey lapangan ditujukan

    untuk mengumpulkan data-data dan informasi terkait pemutakhiran

    database KSN KAPET dan RTR KSN KAPET sehingga diperoleh karakteristik data

    apa saja yang akan disajikan pada website (penekanan fokus database

    adalah pada pengembangan infrastruktur KSN KAPET Provinsi Nusa Tenggara

    Barat).

    C.1. Evaluasi Sistem Informasi Penataan Ruang KSN KAPET (masuk dalam salah satu

    lingkup kegiatan utama yaitu Lingkup Kegiatan Pembangunan Sistem)

    C.2. Identifikasi dan Analisis Kebutuhan Pengembangan Sistem (Lingkup Kegiatan

    Pembangunan Sistem)

    C.3. Perumusan Desain Konseptual Sistem dan Basisdata (Lingkup Kegiatan

    Pembangunan Sistem)

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 4 Rencana Kerja | Hal | 18

    Durasi kegiatan pada tahap analisis dan perancangan ini adalah dalam kurun waktu

    sekitar 1 (satu) bulan.

    Keluaran yang diharapkan adalah:

    1. Kondisi eksisting sistem informasi website pengelolaan KSN KAPET

    2. Kebutuhan pemutakhiran sistem informasi website pengelolaan KSN KAPET

    Tahap Pembangunan Sistem

    Setelah mengetahui kondisi eksisting sistem informasi website pengelolaan KSN KAPET

    dan mengidentifikasi kebutuhan data dan pemutakhiran sistem informasi yang

    diperlukan, maka tahap selanjutnya adalah tahap pembangunan sistem. Tujuan dari

    tahap ini adalah untuk membangun fitur dan aplikasi serta sistem database dari web

    KSN dan membangun sistem Web GIS yang dilakukan berdaarkan hasil-hasil dari

    kegiatan pada tahap analisis dan perancangan. Uraian kegiatan dari tahap

    pembangunan sistem antara lain:

    B.2. Kompilasi, Tabulasi dan Pengolahan Data (masuk dalam salah satu lingkup

    kegiatan utama yaitu Lingkup Kegiatan Pemutakhiran Data)

    C.4. Pembangunan Sistem dan Basisdata (Lingkup Kegiatan Pembangunan

    Sistem)

    C.4.1. Integrasi dan Pengujian Sistem (Lingkup Kegiatan Pembangunan

    Sistem)

    C.4.2. Perumusan dan Penyusunan Buku Manual Pemanfaatan Sistem

    (Lingkup Kegiatan Pembangunan Sistem)

    Durasi kegiatan pada tahap pembangunan sistem ini adalah dalam kurun waktu 1

    (satu) bulan.

    Keluaran yang diharapkan adalah Identifikasi dan analisis kebutuhan pemutakhiran

    sistem informasi, yang dirangkai dalam bentuk Prototype Sistem Database KSN.

    Di akhir tahap pembangunan sistem ini akan dihasilkan Laporan Antara.

  • Penyusunan Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan Kawasan Strategis Nasional

    Bab 4 Rencana Kerja | Hal | 19

    Tahap Implementasi, Pengujian dan Pemutakhiran Data

    Tahap implementasi, pengujian dan pemutakhiran data merupakan lanjutan kegiatan

    dari tahap pembangunan sistem. Tujuan utama dari tahap ini adalah melakukan

    implementasi dan integrasi, pengujian dan evaluasi dari sistem yang telah dibangun.

    Uraian kegiatan dari tahap implementasi, pengujian dan pemutakhiran ini antara lain:

    B.3. Migrasi dan Pemutakhiran Data/Konten (masuk dalam salah satu lingkup

    kegiatan utama yaitu Lingkup Kegiatan Pemutakhiran Data)

    C.5. Analisis Kinerja dan Penyempurnaan Sistem (Lingkup Kegiatan Pembangunan

    Sistem)

    Pada tahap ini dilaksanakan beberapa kegiatan diskusi dengan para stakeholders

    terkait dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan kesepakatan

    bentuk sistem informasi serta konten data ter-update dan tampilan yang diharapkan.

    Durasi kegiatan pada tahapn implementasi, pengujian dan pemutakhiran data ini

    adalah dalam kurun waktu 2 (dua) bulan.

    Keluaran yang diharapkan adalah:

    1.