prategang

34
TEKNOLOGI PRATEGANG Oleh : Aris Rismayana Hadi (08124006) Tatang Bahlawan (08124027) Teddi Apriyadi (08124028)

Upload: tatank-bahlawant

Post on 30-Jun-2015

621 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

TEKNOLOGI PRATEGANGOleh : Aris Rismayana Hadi (08124006) Tatang Bahlawan (08124027) Teddi Apriyadi (08124028)Balok GirderGirder Jembatan merupakan struktural yang langsung menerima beban lalu lintas.Alur kerja pekerjaan prestressingStressing GirderStr ssi g irr‡ Str ssi g a alahMaterial beton prategang terdiri dari1. 2. 3. 4. Beton Kabel/Tendon Baja Prategang Grouting AnchorPOT A-APOT B-BBetonCampuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat ha

TRANSCRIPT

Page 1: PRATEGANG

TEKNOLOGI PRATEGANG

Oleh :

Aris Rismayana Hadi (08124006)

Tatang Bahlawan (08124027)

Teddi Apriyadi (08124028)

Page 2: PRATEGANG

Balok Girder

Girder Jembatan merupakan struktural yang langsung menerima beban lalu lintas.

Page 3: PRATEGANG

Alur kerja pekerjaan prestressing

Page 4: PRATEGANG

Stressing Girder

Page 5: PRATEGANG

Stressing Girder

• Stressing adalah

Page 6: PRATEGANG

Material beton prategang terdiri dari

1. Beton2. Kabel/Tendon Baja Prategang3. Grouting4. Anchor

Page 7: PRATEGANG

POT A-A POT B-B

Page 8: PRATEGANG

Beton

Campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan lain dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat (SNI 03-2847-2002)

Page 9: PRATEGANG

Tendon

Elemen baja misalnya kawat baja, kabel batang, kawat untai atau suatu suatu bundel dari elemen elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk memberi gaya prategang pada beton (SNI 03-2847-2002)

Page 10: PRATEGANG

2.Bajaa. Baja prategang

Page 11: PRATEGANG
Page 12: PRATEGANG

Tipe tendon

Page 13: PRATEGANG

Duct “VSL”

Page 14: PRATEGANG

Duct “DSI”

Page 15: PRATEGANG

Grouting

• Grouting harus terdiri dari semen portland dan air; atau semen portland, pasir, dan air. Bahan untuk grout yaitu semen portland, air, pasir dan Bahan tambahan yang mengandung kalsium klorida tidak boleh dipergunakan. (SNI 03-2847-2002)

Page 16: PRATEGANG

Pemilihan Proporsi Grouting1) proporsi dari bahan untuk grout harus didasarkan pada salah satu

ketentuan berikut :a) hasil pengujian dari grout yang masih basah dan yang sudah

mengeras yang dilaksanakan sebelum pekerjaan grout dimulai atau ;b) rekaman pengalaman sebelumnya dengan bahan dan peralatan

yang serupa dan pada kondisi lapangan yang sebanding.2) semen yang digunakan untuk pekerjaan harus sesuai dengan pilihan

semen yang digunakan untuk dasar penentuan proporsi grout.3) Kadar air harus seperlunya cukup untuk menjamin tercapainya

pelaksanaan pemompaan grout yang baik; tetapi nilai rasio berat air-semen tidak boleh melampaui 0,45

4) Penurunan kemampuan alir grout yang telah tersedia akibat penundaan pelaksanaan grouting tidak boleh diatasi dengan menambah air.

Page 17: PRATEGANG

Grouting “VSL”

Kekuatan setelah7 hari >20MpaSetelah 28 hari>30Mpa

Page 18: PRATEGANG

Grouting “VSL”

Page 19: PRATEGANG

Angkur

suatu alat yang digunakan untuk menjangkarkan tendon kepada komponen struktur beton dalam sistem pasca tarik atau suatu alat yang digunakan untuk menjangkarkan tendon selama proses pengerasan beton dalam sistem pratarik (SNI 03-2847-2002)

Page 20: PRATEGANG

Angkur “VSL”

Angkur Hidup

Tipe CS 2000

Tipe E

Tipe CS 2000

Page 21: PRATEGANG

Angkur Mati

Tipe PTipe L

Tipe H

Page 22: PRATEGANG

Angkur “DSI”

Angkur hidup

Tipe EDTipe MA

Page 23: PRATEGANG

Angkur Mati

Tipe ZF/ZR

Page 24: PRATEGANG

Hidroulik DSI dan VSL

Page 25: PRATEGANG

Kehilangan gaya prategang seketika dikarenakan :

1. Pemendekan elastis pada beton sesaat setelah transfer

2. Gesekan pada selongsong tendon3. Slip Anchorage

Page 26: PRATEGANG

Kehilangan gaya prategang jangka panjang dikarenakan :

1. Pengaruh rangkak pada baja2. Pengaruh susut pada baja3. Relaksasi pada baja

Page 27: PRATEGANG

Pekerjaan Prestressing

Material Prestressing Strand

Duct (pembungkus tendon)

Angkur

Page 28: PRATEGANG

Dalam rangka menunjang hal tersebut di atas maka diperlukan peningkatan fungsi prasarana perhubungan khususnya jalan dan jembatan. Pemerintah Kabupaten Bandung pada tahun anggaran 2006/2007 memprogramkan peningkatan penanganan jalan dan jembatan baik peningkatan maupun pembangunan jembatan di wilayah Kabupaten Bandung. Maksud dan tujuan pembangunan Jembatan Pameuntasan adalah untuk pengembangan wilayah, ekonomi, dan pariwisatan di Kabupaten Bandung.

LATAR BELAKANG PROYEK

Page 29: PRATEGANG

LOKASI PROYEK

Page 30: PRATEGANG

Kelas Jembatan : kelas APembebanan : BM-100Bentang Total : 102.50 meterLebar jembatan : 10.00 meterLebar trotoar : 1.00 meterPondasi : Tiang Pancang Beton Precast diameter 40.00 cmMutu Tiang pancang : K-600Mutu Beton Girder : K-500 dan K-600Mutu Beton Panel : K-350Mutu Beton Lantai : K-350Mutu Beton Trotoar : K-350Mutu Baja Tulangan : U-32 dan U-24Kemiringan : 2 % ke kiri dan ke kanan dari as jalan

DATA TEKNIS

Page 31: PRATEGANG
Page 32: PRATEGANG
Page 33: PRATEGANG

Nonton dulu luuurrr??

Page 34: PRATEGANG

TERIMA KASIH