praktikum v jamur mikrokopis.docx

17
PRAKTIKUM V Topik : Jamur Mikrokopis Tujuan : Untuk mengenal bentuk-bentuk kapang Hari/Tanggal : Rabu/24 Oktober 2012 Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin. I. ALAT dan BAHAN I.1 Alat : a. Mikroskop b. Kaca benda c. Kaca penutupl d. Pipet tetes e. Gelas kimia f. Baki g. Tisssue I.2 Bahan : a. Jamur pada tongkol jagung b. Jamur pada tempe c. Jamur pada roti d. Jamur pada tape/ragi e. Jamur pada kaki lipas (kecoa) f. Biakan jamur pada bayam busuk II. CARA KERJA 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Ambil jamur yang ada pada bahan satu persatu untuk amati di bawah mikroskop.

Upload: muhammad-luthfi

Post on 13-Dec-2015

127 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRAKTIKUM V Jamur Mikrokopis.docx

PRAKTIKUM V

Topik : Jamur Mikrokopis

Tujuan : Untuk mengenal bentuk-bentuk kapang

Hari/Tanggal : Rabu/24 Oktober 2012

Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

I. ALAT dan BAHAN

I.1 Alat :

a. Mikroskop

b. Kaca benda

c. Kaca penutupl

d. Pipet tetes

e. Gelas kimia

f. Baki

g. Tisssue

I.2 Bahan :

a. Jamur pada tongkol jagung

b. Jamur pada tempe

c. Jamur pada roti

d. Jamur pada tape/ragi

e. Jamur pada kaki lipas (kecoa)

f. Biakan jamur pada bayam busuk

II. CARA KERJA

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Ambil jamur yang ada pada bahan satu persatu untuk amati di bawah

mikroskop.

3. Letakkan jamur pada kaca benda, kemudian teteskan dengan air, lalu tutup

dengan kaca penutup.

4. Letakkan kaca benda di bawah mikroskop, kemudian amati serta gambar

bentuk jamur yang di dapat.

Page 2: PRAKTIKUM V Jamur Mikrokopis.docx

III.TEORI DASAR

Jamur merupakan tumbuhan yang tergolong heterotrof yang memperoleh

makanan dari makhluk lain. Ciri-ciri jamur yaitu bersel satu atau bersel banyak,

eukariotik, dinding sel dari kitin (kecuali Oomycotina), tidak berklorofil,

memperoleh nutrisi dengan menyerap (baik sebagai saprofit atau parasit),

menyiapkan makanan dalam bentuk glikogen dan memiliki keturunan yang

diploid yang singkat (kecuali Oomycotina).

Sebagai organisme saprofitik, jamur mendapat bahan makanan dari bahan

organik yang sudah mati (sampah, bangkai hewan, dan lain-lain). Jamur parasitic

mendapat makanan yang masih menjadi bagian inang yang masih hidup. Bagian

tubuh jamur yang berperan untuk menyerap bahan makanan dari bahan organik

tempat hidupnya disebut mesilium dan tiap filamen dari miselium disebut hifa.

Jamur termasuk dalam Mycota yang terbagi dalam 5 sub divisio : Domycotina,

Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina. Phylum

Mycota terbagi dalam 4 kelas yakni Ascomycotina, Basidiomycotina,

Phycomycetes dan Mycomycetes.

Habitat jamur adalah pada tempat-temapt yang lembab, basah, dan

mengandung zat-zat organik sebab jamur tidak dapat membuat makanan sendiri.

Pada tubuh jamur memiliki ciri khas yaitu berupa benang-benang yang disebut

hifa, hanya golongan Sacromycetes yang tubuhnya berupa sel tunggal. Hifa pada

jamur ada yang bersekat dan ada pula yang tidak, keadaan ini merupakan ciri khas

dari suatu kelas jamur.

Page 3: PRAKTIKUM V Jamur Mikrokopis.docx

IV. HASIL PENGAMATAN

1. Jamur pada tongkol jagung

Neurospora sitophila

Keterangan:

1. spora

2. ostiolum

3. peritesium

Keterangan:

1. spora

2. ostiolum

3. peritesium

Page 4: PRAKTIKUM V Jamur Mikrokopis.docx

2. Jamur pada air tape

Saccharomyces cereviceae

Keterangan:

1. spora

Keterangan:

1. spora

sumber:

http://www.diwinetaste.com/html/dwt200701/images/SaccharomycesCerevisiae.jpg

Page 5: PRAKTIKUM V Jamur Mikrokopis.docx

3. Jamur pada tempe

Aspergilus sp.

Keterangan:

1. spora

2. sporangium

3. sporangiofor

sumber: www.moldbacteria.com/Aspergillus_head.gif

4. Jamur pada roti

Penecillium notatum

Keterangan:

1. konidium

2. spora

3. hifa

sumber: http://koolielu.edu.ee/kajarahu/veeb/mittemikroobsed_toidumurgistused/

images/penits%20puhas.jpg

Page 6: PRAKTIKUM V Jamur Mikrokopis.docx

5. Jamur pada kaki lipas (kecoa)

Empusa muscaeae

Keterangan

1. hifa

2. spora

sumber: http://www.dipbot.unict.it/sistematica/Immagini/11008.JPG

6. Jamur pada sayur bayam

Phytophora infenstans

Keterangan:

a. spora

sumber: ( Gembong, Tjitrosoepomo.1993 )

V. ANALISA DATA

1. Jamur pada tongkol jagung

Neurospora sitophila

Page 7: PRAKTIKUM V Jamur Mikrokopis.docx

klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Thallophyta

Class : Ascomycetes

Ordo : Endomycetales

Family : Pyrenomycetaceae

Genus : Neurospora

Species : Neurospora sitophila

Sumber: Pratiwi, D.A dkk. 2004

Pada hasil pengamatan yang dilihat pada tongkol jagung roti yang telah

berjamur ditemukan jamur yang bernama Neurospora sitophila. Dari bawah

mikroskop hanya terlihat sporanya saja. Jamur ini memiliki ciri khas yaitu terdapat

askokarp berbentuk khusus yang dilengkapi denan ostiolum (lubang untuk melepas

askus dan askospora, tubuh buah disebut peritesium, yang dapat berwarna cerah atau

gelapbentuk Pada repeoduksi aseksualnya dibentuk konidium, berbentuk tunggal

pada ujung hifa yang khusus yang disebut konidiofor.

2. Jamur pada air tape

Saccharomyces cereviceae

klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Thallophyta

Class : Ascomycetes

Ordo : Endomycetales

Family : Saccharomyceae

Genus : Saccharomyces

Species : Saccharomyces cereviceae

Sumber : ( Gembong, Tjitrosoepomo.1993 )

Page 8: PRAKTIKUM V Jamur Mikrokopis.docx

Pada hasil pengamatan air tape, ditemukan jamur Saccharomyces cereviceae

yang termasuk ke dalam jamur sejati karena memiliki hifa yang bersekat-sekat dan

bercabang, pada pengamatan kami lakukan hanya terlihat sporanya yang berbentuk

bulat dan ukurannya sangat kecil. Jamur ini bersel satu dan tumbuh pada makanan

yang mengandung larutan gula. Jamur/ragi ini mengubah tepung menjadi glukosa,

dan glukosa menjadi alcohol. Jamur ini juga disebut khamir.

Jamur Saccharomyces cereviceae berkembang biak secara aseksual dan

seksual. Secara aseksual, dinding sel akan menonjol keluar membentuk tunas kecil.

Semakin besar tonjolanya, sitoplasma dari sel induk akan mengalir ke dalamnya

sehingga sel itu akan menyempit pada bagian dasarnya. Untuk selnajutnya nucleus

akan membelah secara mitosis dan salah satunya akan bergerak ke dalam sel tunas.sel

anak dapat melepaskan diri atau tetap melekat pada sel iinduk bersama-sama

melakukan pertunasan, sehingga membentuk koloni. Sedangkan secara seksual terjadi

pada lingkungan yang sesuai. Di mana sel khamir dapat berfungsi sebagai askus.

3. Jamur pada tempe

Aspergilus sp.

klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Thallophyta

Class : Phycomycetes

Ordo : Mucorales

Family : Mucoraceae

Genus : Aspergillus

Species : Aspergillus sp

Sumber : ( Gembong, Tjitrosoepomo.1993 )

Pada hasil pengamatan yang dilakukan pada tempe ditemukan jamur Apergilus

sp yang masih berupa benang-benang yang tidak beraturan yang disebut hifa. Hifa-

hifa ini panjang dan tidak bersekat-sekat (senositik) dan pada bagian dalamnya

Page 9: PRAKTIKUM V Jamur Mikrokopis.docx

terdapat inti sel yang banyak, bentuk bercabang-cabang, kumpulan hifa ini di sebut

misellum. Nantinya hifa- hifa ini akan membentuk sporongiofor yang akan

membentuk sporangium berbentuk bulat pada ujungnya yang di dalamnya terdapat

sporangiospora. Jamur ini hidup sebagai saprobe pada bermacam-macam bahan

organic.

4. Jamur pada roti

Penecillium notatum

klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Thallophyta

Class : Eumycetes

Subclass : Ascomycetes

Ordo : Endomycetales

Family : Piectomyceae

Genus : Penecillium

Species : Penecillium notatum

Sumber : (Gembong Tjitrosoepomo,1985)

Pada hasil pengamatan ditemukan jamur Penecillium notatum pada tempe yang

basi. Jamur ini adalah bagian tetap pada manusia sebagai makanan jamur regule

spoilage, berbentuk seperti beludru, dengan warna biru hijau (biru atau hijau) yang

khas, kapang multiseluler ini mempunyai misellium bersekat-sekat, ujung

kandiofornya tidak melebar melainkan bercabang-cabang dengan deretan konidium

pada cabang-cabang tadi dimana terdapat untaian spora telanjang, jamur ini berkoloni

di roti, buah yang busuk, atau materi lain yang dapat membusuk. Jamur ini dapat

menghasilkan antibiotic penisilin yang dapat menghambat atau membunuh bakteri.

Keadaan seksual mereka (teleomorphs), dimana diketahui termasuk ke dalam

Eupenecillium atau Talaromyces.

Page 10: PRAKTIKUM V Jamur Mikrokopis.docx

5. Jamur pada kaki lipas (kecoa)

Empusa muscaeae

klasifikasi

Kingdom :Plantae

Divisio : Thallophyta

Class : Phycomycetes

Ordo : Zygomyceteles

Family : Entomophthoraceae

Genus : Empusa

Species : Empusa muscaeae

Sumber : ( Gembong, Tjitrosoepomo.1993 )

Pada kaki lipas ini ditemukan adanya jamur Empusa muscaeae. Jamur ini

termasuk ke dalam kelas phycomycetes, dimana bentuknya seperti benang-benang

panjang yang tidak bersekat, warnanya ungu. Di dalamnya terdapat banyak inti yang

akan keluar apabila telah masak. Perkembangbiakkan dengan cara vegetatif dan

generatif.

6. Jamur pada sayur bayam

Phytophora infenstans

klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisio : Thallophyta

Class : Oomycetes

Ordo : Peronosporales

Family : Phythiaceae

Genus : Phytophora

Species : Phytopthora infenstans

Sumber : ( Gembong, Tjitrosoepomo.1985 )

Page 11: PRAKTIKUM V Jamur Mikrokopis.docx

Pada bayam yang telah busuk akan ditumbuhi jamur yang bernama

Phytopthora infenstans, jamur ini seperti bintil-bintil berwarma putih, jamur ini

memiliki hifa yang bersekat-sekat dimana didalamnya terdapat banyak inti sel.

Berkembang biak secara seksual dan aseksual.

VI. KESIMPULAN

Page 12: PRAKTIKUM V Jamur Mikrokopis.docx

1. Fungi atau jamur termasuk tumbuhan Thallophyta karena tumbuhan ini belum

dapat dibedakan antara akar, batang dan daunnya. Fungi tidak mengandung

klorofil pada batang dan buahnya,

2. Jamur pada tongkol jagung adalah Neurospora sitophila

3. Jamur pada air tape adalah Saccharomyces cereviceae

4. Jamur pada tempe adalah Aspergilus sp.

5. Jamur pada roti adalah Penecillium notatum

6. Jamur pada kaki lipas (kecoa) adalah Empusa muscaeae

7. Jamur pada sayur bayam adalah Phytophora infenstans

8. Jamur yang ditemukan dalam praktikum ini adalah jamur mikroskopis karena

hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.

9. Jamur bersifat heteretrof yaitu hidup sebagai organisme saprofitik dan parasitic.

Karena hidup dengan mendapatkan makanannya dari bahan organic yang telah

busuk dan pada makhluk hidup.

10. Jamur ada yang merugikan dan ada menguntungkan , Jamur Penecillium notatum

termasuk jamur yang menguntungkan karena sebagai sumber penesilin, dan juga

Asperigillus sp yang merupakan sumber komersial untuk asam sitrat.

VII.DAFTAR PUSTAKA

Page 13: PRAKTIKUM V Jamur Mikrokopis.docx

Amintarti, Sri. 2012. Penuntun Praktikum Botani Tumbuhan Rendah. FKIP UNLAM. Banjarmasin.

Pratiwi, D.A dkk. 2004. Buku Penuntun Biologi SMA untuk Kelas X. Erlangga. Jakarta

Tim penyusun. 2003. Biologi untuk Kelas 1 SLTP. Intan Pariwara. Klaten