praktikum satpros-pembuatan tawas (1).docx

Upload: esamayasari

Post on 02-Jun-2018

244 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 praktikum satpros-pembuatan tawas (1).docx

    1/11

    PRAKTIKUM SATUAN PROSES

    Laporan

    Pembuatan Tawas (KAl(SO4)2.10H2O) dari Alumuniium Foil

    Oleh:

    Kelompok 2

    Deni Natono

    Elis Salimah

    Esa Mayasari

    Farras Aditya

    NIM 131411034

    NIM 131411035

    NIM 131411036

    NIM 131411037

    Kelas 1B

    Dosen Pembimbing

    Tanggal Praktikum

    Tanggal Laporan

    : Ir. Retno Indriati, MT

    : 14 April 2014

    : 21 April 2014

    PROGRAM STUDI D3-TEKNIK KIMIAJURUSAN TEKNIK KIMIA

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

    2014

  • 8/11/2019 praktikum satpros-pembuatan tawas (1).docx

    2/11

    PENDAHULUANLatar Belakang

    Perkembangan teknologi pangan yang semakin maju banyak menggunakan kemasan dari

    alumunium foil karena dapat mempertahankan kualitas bahan, Banyaknya limbah kemasan

    alumunium foil dapat diolah menjadi bahan koagulan dan bahan penjernih air dalam bentuuk

    tawas, sehingga untuk mengatasi limbah kemasan tersebut oerlu dilakukan percobaan proses

    pembuatan tawas. Selain itu tawas digunakn pada proses pewarna tekstil, dengan mencelupakan

    tekstil dalam larutan tawas dan dipanaskan, sehingga terjadi hidrolisi dari Al(H2O)63+

    menjadi

    Al(OH)3ke atas serat tekstil dan kemudian zat warna diserap oleh Al(OH)3.

    Tujuan

    a. Mempelajari dan memahami pembuatan tawas dari alumunium foil.

    b. Mempelajari reaksi proses yang terjadi.

    c.

    Menghitung yield atau perolehan produk tawas dan menganalisis produk tawas dengan

    menentukan titik lelehnya.

    Dasar Teori

    Tawas adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat isomorf.

    Tawas ini dikenal dengan nama KAl(SO4)2.12 H2O yang dikenal banyak sebagai koagulan

    didalam pengolahan air maupun limbah. Sebagai koagulan alum sulfat sangat efektif untuk

    mengendapkan partikel yang melayang baik dalam bentuk koloid maupun suspensi. Alum

    merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari molekul air dan dua jenis garam, salah

    satunya biasanya Al2(SO4)3. Alum kalium merupakan senyawa yang tidak berwarna dan

    mempunyai bentuk kristal oktahedral atau kubus ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat

    keduanya dilarutkan dan didinginkan. Larutan alum kalium tersebut bersifat asam. Alum

    kalium memiliki titik leleh 900oC. Kalium aluminium sulfat dodekahidrat (tawas kalium)

    dengan rumus KAl(SO4)2.12H2O digunakan dalam pemurnian air, pengolahan limbah, dan

    bahan pemadam api.Tawas kalium dibuat dari logam aluminium dan kalium hidroksida.

    Logam aluminium bereaksi secara cepat dengan KOH panas menghasilkan larutan garam

    kalium aluminat.

    Tawas Kalium Alumunium Sulfat dihasilkan dengan mereaksikan logam alumunium (Al)

    dalam larutan basa kuat (Kalium Hidroksida) akan larutan membentuk alumunium sulfat

    menurut persamaan reaksi.

    2 Al(s)+ 2KOH(aq)+ 2H2O(l) 2KAlO2(aq)+ 3H2(g).....(1)

  • 8/11/2019 praktikum satpros-pembuatan tawas (1).docx

    3/11

    Kadang-kadang ditulis dalam bentuk ion sebagai kompleks aluminat yang persamaan

    reaksinya.

    2 Al(s)+2OH-(aq)+ 6H2O(l) 2Al(OH)

    -4(g)+ 3H2(g)..(2)

    Larutan aluminat dinetralkan dengan asam sulfat mula-mula terbentuk endapan berwarnaputih dari alumunium hidroksida (Al(OH)3) yang dengan penambahan asam sulfat endapan

    putih semakin banyak dan jika asam sulfat berlebihan endapan akan larut membentuk kation

    K+,Al

    3+, dan SO4

    2-, yang jika didiamkan akan terbentuk kristal seperti kaca dan tawas kalium

    alumunium sulfat atau sering disebut alum.

    Secara singkat reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut :

    2KAlO2(aq)+2H2O(l)+ H2SO4(aq) K2SO4(aq)+ 2Al(OH)3(s).(3)

    H2SO4(aq)+ K2SO4(aq)+ 2Al(OH)3(s) 2KAl(SO4)2(aq) + 6H2O(s)...(4)

    24H2O(l)+ 2KAl(SO4)2(aq) 2KAl(SO4)2(aq)+ 2H2O(s)...(5)

    Reaksi keseluruhan :

    2 Al(s)+ 2KOH(aq)+ 10H2O(l)+ 4H2SO4(aq) 2KAl(SO4)2.2H2O(s)+ 3H2(g).(6)

    Larutan dipersamaan (2) dipanaskan pada suhu 600-80

    0C untuk menguapkan airnya dan suhu

    pemanasan tidak boleh lebih dari 800C karena tawas akan larut dalam air mendidih. Pada

    proses penguapan selama 10 menit dan didinginkan akan terbentuk kristal dari

    KAl(SO4)2.2H2O. senyawa alumunium khususnya senyawa sulfat banyak digunakan pada

    industry kertas, selain itu, tawas digunakan sebagai koagulan dalam pengolahan air dan air

    buangan.

    Sifat Fisika

    Tabel 1. Tabel sifat fisika tawas

    Massa molar 258.21 g/mol

    Densitas 1.76 g/cm

    Titik leleh 9293 C

    Titik didih 200 C

    Kelarutan dalam air 36.80 g/100 g (50 C)

  • 8/11/2019 praktikum satpros-pembuatan tawas (1).docx

    4/11

    METODE PENELITIAN

    Tabel 2. Tabel Alat yang digunakan

    Alat Spesifikasi Jumlah

    Timbangan neraca analitik- 1 buahGelas ukur 50 mL 1 buah

    Gelas kimia 500 mL 1 buah

    50 mL 1 buah

    Kertas saring - 3 lembar

    Pemanas (hot plate) - 1 buah

    Batang pengaduk - 1 buah

    Magnerik stirrer - 1 buah

    Corong - 1 buah

    Labu erlenmeyer300 mL 1 buahGelas arloji - 1 buah

    Termometer 250 C 1 buah

    Pipet ukur 25 mL 1 buah

    Tabel 3. Tabel Bahan yang digunakan

    Bahan-bahan Spesifikasi Jumlah

    Alumunium foil - 3 gram

    Kristal KOH - 10 gramLarutan H2SO4 50% 30 mL

    Aquades - -

    Alkohol - -

    Indikator universal - -

  • 8/11/2019 praktikum satpros-pembuatan tawas (1).docx

    5/11

    Diagram Alir Kerja

    A. Pembuatan Larutan KOH

    (+) 100 ml aquadesaduk

    B. Pembuatan Larutan H2SO450%

    (+) 20 ml H2SO4

    aduk

    7,5 gram KOH

    Larutan KOH

    Larutan H2SO450%

    20 ml aquades

  • 8/11/2019 praktikum satpros-pembuatan tawas (1).docx

    6/11

    C. Pembuatan Tawas

    (

    (+) Larutan KOH

    (+) H2SO450%

    Pelarutan Al

    Penyaringan

    Residu Filtrat

    Pembentukan Tawas (pH 1-2) < 80C

    Penyaringan

    Pendinginan

    FiltratKristal

    Pencucian dengan alkohol 1:1

    Pengeringan

    Penimbangan Berat Kristal

    2,5 gram Al

  • 8/11/2019 praktikum satpros-pembuatan tawas (1).docx

    7/11

    HASIL

    Data reaktan dan produk

    No Komponen Satuan

    1 Berat Al 3,05 gram

    2 Berat kertas saring 1,59 gram

    3 Berat KOH 10,04 gram

    4 Berat tawas 5.29 gram

    5 Volume Asam Sulfat 50 mL

    Data pengamatan

    No Reaksi Gejala/Peristiwa

    1 Al + KOH Al larut, larutan berwarna hitam ke abu-abuan

    2 Aluminat + H2SO4 Larutan berwarna putih pekat/putih susu

    3 Pendinginan Terbentuk endapan berwarna putih

    Berat tawas teoritis

    2Al + 2KOH + 4H2SO4 + 10 H2O 2KAl(SO4)2.12H2O + H2

    M 0,111 0,1786 0,2628 - -

    R 0,111 0,111 0,222 0.1111 0,111

    S - 0.0676 0.0408 0.1111 0,111

    Al sebagai pereaksi pembatas dan pereaksi yang lain dianggap berlebih.

    Mol Al=

    = 0.111 mol

    Mol KOH =

    = 0,1786 mol

    Massa H2SO4= x V

    = 1,84 x 28

    = 25,76 gram

    Mol H2SO4=

  • 8/11/2019 praktikum satpros-pembuatan tawas (1).docx

    8/11

    Berat tawas teoritis = mol tawas x MR tawas

    = 0,1111 mol x 474

    = 52,6614 gram

    Berat tawas hasil percobaan = (berat tawas+kertas saring)(kertas saring)

    = 41,72 gram1,44 gram

    = 40,28 gram

    Yield =

    x 100% = 76,49 %

    Titik leleh

    Tabel 4. Tabel titik leleh tawas hasil percobaanMulai meleleh 88

    Semua tawas meleleh 92,3

  • 8/11/2019 praktikum satpros-pembuatan tawas (1).docx

    9/11

    PEMBAHASAN

    a. Deni Natono

    Proses awal pembuatan tawas dilakukan dengan melarutkan potongan potongankecil aluminium foil dalam larutan KOH sambil dipanaskan dalam suhu 60-700C.

    Pemanasan ini bertujuan untuk mempercepat kelarutannya, karena semakin tinggi suhu

    dan semakin luas permukaan zat maka kelarutannya semakin besar dan jika jika terlalu

    panas maka ion K+menjadi hilang.

    Pada penambahan KOH reaksi berjalan cepat dan bersifat eksoterm karena

    menghasilkan kalor. Setelah Al larut, dihasilkan larutan berwarna hitam. Reaksi antar Al

    dan KOH berlangsung melalui persamaan berikut

    2Al (s)+ 2KOH (aq) + 2H2O (l) 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)

    Setelah proses pelarutan selesai, dilakukan proses penyaringan, dan yang tersisa

    hanya tinggal filtratnya. filtrat ini kemudian diambil, dan ditetesi dengan asam sulfat50%. Proses penambahan asam sulfat ini dilakukan secara perlahan sambil diaduk.

    Penambahan asam sulfat secara perlahan bertujuan agar dapat mengendalikan pH dengan

    mengecek pH setiap beberapa tetes sekali, penambahan H2SO4 dapat dihentikan tepat

    pada pH 1-2, karena pada pH 1-2 terjadi pengendapan yang sempurna dan dapat

    mengikat kation K+dan Al

    3. Reaksi yang dihasilkan antara zat Al dan KOH dengan asam

    sulfat menghasilkan endapan yang berwarna putih.

    2KAlO2 (aq) +2H2O (l)+ H2SO4(aq) K2SO4(aq)+ Al(OH)3 (s)

    Warna putih yang terbentuk berasal dari senyawa Al(OH)3. senyawa Al(OH)3

    yang bersifat basa dicampurkan dengan asam sulfat hingga pHnya 1-2.

    H2SO4(aq) + K2SO4(aq) + 2Al(OH)3 (s) 2Kal(SO4)2 (aq) + 6H2O

    Larutan pH 1-2 tersebut dipanaskan dengan suhu 60-80oC. Setelah dipanaskan

    kemudian didinginkan sehingga terbentuklah kristal-kristal tawas. Pada saat pendinginan

    ini, larutan dibiarkan diudara terbuka hingga dingin, pada saat ini endapan yang terbentuk

    adalah KAl(SO4)2.12H2O. Setelah dingin, dilakukan penyaringan dan dibilas dengan air

    dan alkohol. Kristal yang terbentuk kemudian disaring dan dikeringkan.

    24 H2O + 2Kal(SO4)2 (aq) 2Kal(SO4)2.12H2O(s)

    Dari hasil percobaan yang didapat, berat tawas sebesar 40,28 gram dan yield yang

    dihasilkan adalah 76,49%, hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya, pada awal

    pemanasan (pelarutan Al dengan KOH) terjadi penguapan yang berlebih, karena suhuyang terlalu tinggi, serta pada awal pemanasan dilakukan pengadukan menggunakan

    batang pengaduk dan menggunakan magnet stirer di tengah proses pemanasan, hal ini

    menyebabkan larutan meluber ke atas dan ada sisa Al yang menempel pada batang

    pengaduk dan ada juga Al yang menempel di dinding gelas, sehingga terdapat Al yang

    tidak ikut larut.

  • 8/11/2019 praktikum satpros-pembuatan tawas (1).docx

    10/11

    b. Elis Salimah

    Pada praktikum kali ini dilakukan proses pembuatan tawas dari limbah aluminium

    foil yang direaksikan dengan larutan KOH dan asam sulfat (H2SO4) 50 % yang bertujuan

    untuk mencari yield dari produk (tawas) yang dihasilkan.

    hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat larutan KOH sebanyak 10 gram

    masukan ke dalam gelas kimia 600 mL lalu encerkan dengan aquades sebanyak 150 mL,

    aduk hingga larutan homogen.

    Selanjutnya pembuatan H2SO450%, berhubung larutan tersebut sudah ada jadi

    kami tidak membuatnya lagi, selanjutnya pada pembuatan tawas kami menimbang

    limbah alumunium foil sebanyak 3gr kemudian kami potong-potong dengan ukuran

    sangat kecil, hal itu dilakukan agar Al mudah larut.

    Lalu memanaskan larutan KOH yang telah di buat tadi menggunakan penangas

    dan di dalamnya di masukan magnet stirrer untuk pengadukan dan suhu kami set sekitar

    60-70C dan memasukan limbah Al secara sedikit-sedikit, tunggu hingga larutan

    homogeny lalu didinginkan.Selajutnya penambahan asam sulfat sedikit demi sedikit dilakukan karena proses

    tersebut bersifat eksoterm (mengeluarkan panas). Sehingga jika penambahan dilakukan

    secara langsung akan meledak.

    Tujuan utama penambahan H2SO4adalah untuk pembentukan kristal/

    pengendapan Kristal. Karena Kristal terbentuk pada pH asam yaitu minimum pH 4 dan

    kristal akan terbentuk optimal pada pH 1-2. Selain itu, penambahan asam sulfat juga

    dilakukan untuk menetralkan larutan, larutan H2SO4 yang ditambahkan sebanyak 26 ml.

    Larutan dipanaskan kembali hingga larutan bening dan pertahankan suhu di 60-

    70C, dan limbahgkemudian dinginkan selama 24 jam agar terbentuk endapan Kristal.

    Kemudian filtrate lalu keringkan dalam open selama beberapa menit, berat tawasyangdidapat yaitu 40,28 gram.

    Persentase yield yang di peroleh tidak mencapai 100% karena hal itu di pengaruhi

    banyak faktor seperti dari pengadukan yang tidak sama sehinngga yield yang kami dapat

    sebesar 76,49%, sedangkan awal mula tawas meleleh yaitu pada temperature 88C

    sedangkan semua tawas meleleh yaitu pada temperature 92,3.

    c. Esa Mayasari

    Pada praktikum pembuatan tawas digunakan bahan baku limbah alumunium foil.

    Alumunium dipotong kecil-kecil agar mempermudah proses pelarutan. Alumunium

    dilarutkan didalam KOH sambil dipanaskan. Proses pemanasan dilakukan untuk

    mempercepat proses pelarutan. Pada percobaan dihasilkan gelembung gas serta gas

    berwarna putih. Gas yang dihasilkan dimungkinkan adalah H2 sesuai dengan reaksi:

    2Al (s)+ 2KOH (aq) + 2H2O (l) -> 2KAlO2 (aq) + 3H2 (g)

  • 8/11/2019 praktikum satpros-pembuatan tawas (1).docx

    11/11

    Setelah proses pelarutan, dilakukan penyaringan saat larutan masih panas. Hal ini

    dilakukan untuk memisahkan filtrat dengan zat-zat pengotor. Dengan kondisi tersebut

    diharapkan kristal yang terbentuk adalah kristal murni yang bebas dari pengotor.

    Filtrat hasil penyaringan ditambahkan H2SO4 50% sampai pH 1-2. Penambahan H2SO4

    secara perlahan agar pH bisa terkontrol. pH harus berada di rentang 1-2. Apabila ph < 1maka endapan Al(OH)3 yang terbentuk akan larut kembali. Dan jika pH > 2 endapan

    yang terbentuk tidak sempurna. Selain itu reaksi antara H2SO4 dan larutan Al adalah

    reaksi eksoterm, apabila penambahan H2SO4secara langsung dikhawatirkan akan terjadi

    panas yang tinggi.

    Setelah terbentuk endapan, larutan didinginkan sampai terbentuk Kristal

    KAl(SO4)3.12H2O. setelah itu dilakukan penyaringan untuk mendapatkan kristalnya.

    Lalu Kristal yang terbentuk dibilas dengan alkohol 1:1. Pencucian bertujan untuk

    mencuci endapan dan membilas sisa tawas yang tersisa di erlenmeyer alkohol berfungsi

    untuk mempercepat penguapan larutan pencuci. Kristal yang terbentuk kemudian disaringdan dikeringkan.

    Massa tawas yang didapat adalah 40,28 gram sedangkan massa teoritis yang seharusnya

    adalah 52,6614 gram. Sehingga diperoleh %yield sebesar 76.49%. Hal ini bisa

    disebabkan oleh reaksi yang tidak sempurna sehingga ada reaktan yang tidak beraksi,

    sebagian produk juga dapat hilang pada saat pemisahan, penambahan H2SO4yang kurang

    tepat dapat menyebabkan endapan yang terbentuk larut kembali, suhu pemanasan yang

    terlalu tinggi dapat menyebabkan larutan menjadi rusak. Waktu pendinginan yang kurang

    lama juga bisa menjadi penyebab rendemen jauh tidak100% karena endapan belum

    terbentuk sempurna.

    Titik leleh tawas hasil percobaan adalah 92,3, hasil ini masuk ke dalam rentang titik

    leleh tawas secra teoritis yaitu antara 92-93. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa

    tawas hasil percobaan merupakan tawas yang tidak terlalu banyak pengotor karena titik

    lelehnya mendekati titik leleh teoritis.