laporan praktikum bioanal p1.docx
TRANSCRIPT
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 1/18
LAPORAN PRAKTIKUM BIOANALISIS
PENETAPAN KADAR OBAT DAN JUMLAH METABOLITNYA DALAM URIN
Disusun oleh :
FINA TRI HANDAYANI G1F11!
RADEN ALFIAN P"S" G1F11#
RUTH FEBRINA G1F11$
DEDAH NURHAMIDAH G1F11%
UNI&ERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU'ILMU KESEHATAN
JURUSAN FARMASI
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 2/18
PUR(OKERTO
!1#
PER)OBAAN 1
PENETAPAN KADAR OBAT DAN JUMLAH METABOLITNYA DALAM URIN
I" TUJUAN
Mampu melakukan penetapa kadar obat dalam urin dan menentukan jumlah metabolitnya
dalam urin.II" PENDAHULUAN
Analisis obat dalam urin dapat dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif baik dalam
bentuk utuh mauupun dalam metabolitnya. Metode yang selektif dan sensitive untuk evaluasi
kuantitatif obat dan metabolitnya sangat penting untuk keberhasilan praklinis dan/atau
biofarmasetika dan studi farmakologi klinik. Validasi metode bioanalisis mencakup semua
prosedur yang menunjukkan bahwa metode tertentu yang digunakan untuk pengukuran
kuantitatif analit dalam matriks biologisdapat diandalkan dan reprodusibel untuk penggunaan
yang dimaksudkan. Parameter fundamental untuk validasi ini meliputi (!ketepatan" (#!presisi"
($!selektivitas" (%!sensitivitas" (&!reprodusibel" dan ('!stabilitas (andjar ) *ohman" #++,- hah
et al." #++,!.
Metabolisme (biotransformasi! adalah suatu proses kimia di mana suatu obat diubah didalam
tubuh menjadi suatu metabolitnya. Perubahan kimia obat dalam tubuh terutama terjadi pada
jaringan dan organorgan seperti hati" ginjal" paru dan saluran cerna. 0ati adalah organ tubuh
yang merupakan tempat utama metabolisme obat oleh karena mengandung lebih banyak en1im
en1im metabolisme dibanding organ lain. etelah pemberian secara oral" obat diserap oleh
saluran cerna" masuk ke peredaran darah dan kemudian ke hati melalui efek lintas pertama. aliran
darah yang membawa obat atas senyawa organik asing melewati selsel hati secara perlahan
lahan dan termetabolisis menjadi senyawa yang mudah larut dalam air kemudian diekskresikan
melalui urin ( iswandono" #+++!.
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 3/18
Metabolisme terjadi dengan bantuan en1im" en1imen1im metabolisme ini terdapat pada
fraksi mikrosomal biasanya en1im sitokrom P%&+. 2bat setelah diabsorpsi akan masuk ke
sirkulasi sistemik yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh" setelah itu akan
dimetabolisme sehingga bioavailabilitasnya menurun" proses ini dinamakan first past effect/ first
past metabolism. Metabolisme umumnya merubah 1at asing yang dari yang non polar menjadi
polar" sehingga mudah untuk diekskresikan dengan urin melalui organ ekskresi. 3ntuk
mengubah senyawa menjadi polar ini dibutuhkan reaksireaksi dalam metabolisme. *eaksi
metabolisme obat atau biotransormasi obat ini dibedakan menjadi # yaitu 4
. Metabolisme 5ase 6
Pada metabolisme fase 6 ini merupakan reaksi non sintetik" umumnya pada reaksi ini obat
dirubah gugus fungsionalnya agar dapat bereaksi dengan en1imen1im pada metabolisme 5ase 66.
*eaksi fase 6 ini meliputi oksidasi" reduksi" hidrolisis" hidrasi" dan isomerasi. edangkan en1im
yang berperan meliputi itokrom P%&+ (78Ps!" 5lavin containing monooksigenase (5M2s!"
Alkohol ) Aldehid dehidrogenase" amine oksidase" 7yclooksigenase" *eduktase" dan 0idrolase
(9ugroho" #+#!.
#. Metabolisme 5ase 66
*eaksi metabolisme fase 66 disebut juga dengan fase sintetik atau konjugasi. Metabolisme
fase 66 ini merupakan jalur detoksifikasi" karena hasil metabolisme atau metabolit umumnya akan
dirubah menjadi non aktif meski ada suatu senyawa dimetabolisme menjadi lebih toksik. elain
itu pada reaksi fase 66 ini senyawa akan dikonjugasikan dengan konjugat sehingga senyawa
tersebut akan menjadi polar atau larut air sehingga mudah untuk diekskreasikan. :onjugat pada
hal ini contohnya seperti sulfat" glukoronat" dan merkapturat. ugus yang sering terlibat pada
reaksi ini adalah sulfat" metil" asetil" glisil" dan glukoronil. edangkan en1im yang berperan
meliputi lukoronidase" ulfotransferase" Metiltransferase" lutation transferase" dan Asetil
transferase (9ugroho" #+#!.
III" PRINSIP ANALISIS
pektrofotometri adalah sebuah metode analisis untuk mengukur konsentrasi suatu senyawa
berdasarkan kemampuan senyawa tersebut mengabsorbsi berkas sinar atau cahaya. Prinsip kerja
spektrofotometri adalah suatu molekul obat dapat menyerap ultraviolet dan cahaya tampak
dengan kemungkinan bahwa elektron molekul obat akan tereksitasi ke tingkat energi yang tinggi"
bertujuan untuk menetukan kadar obat secara spekrofotometri serapan pada daerah ultraviolet
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 4/18
dan cahaya tampak. pektrum elektromagnetik terdiri dari urutan gelombang dengan sifatsifat
yang berbeda. :awasan gelombang spektrofotometri visible adalah $&+;++ nm. 7ahaya di
dalam kawasan ini mempunyai energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron valensi di dalam
molekul tersebut (:eenan" <<#!.
:etika cahaya melewati suatu larutan biomolekul" terjadi dua kemungkinan. :emungkinan
pertama adalah cahaya ditangkap dan kemungkinan kedua adalah cahaya discattering. =ila
energi dari cahaya (foton! harus sesuai dengan perbedaan energi dasar dan energi eksitasi dari
molekul tersebut. Proses inilah yang menjadi dasar pengukuran absorbansi dalam
spektrofotometer (Aisyah #++<!.
Metode pemisahan kromatografi didasarkan pada perbedaan distribusi molekulmolekul
komponen diantara dua fase (fase gerak dan fase diam! yang kepolarannya berbeda.apabila
molekulmolekul komponen berinteraksi secara lemah dengan fase diam maka komponen
tersebut akan bergerak lebih cepat meninggalkan fase diam. :eberhasilan pemisahan
kromatografi bergantung pada daya interaksi komponenkomponen campuran dengan fase diam
dan fase gerak (0endayana" #++!.
:romatografi lapis tipis ialah metode pemisahan fisiko kimia. >apisan yang memisahkan"
yang terdiri atas bahan berbutirbutir (fase diam!" ditempatkan pada penyangga berupa pelat
gelas" logam" atau lapisan yang cocok. 7ampuran yang akan dipisah berupa larutan" ditotolkan
berupa bercak atau pita (awal!. etelah pelat atau lapisanditaruh di dalam bejana tertutup rapat
yang berisi larutan pengembang yang cocok (fase gerak!. Pemisahan terjadi selama perambatan
kapiler (pengembangan!. elanjutnya senyawa yang tidak berwarna harus ditampakkan
(dideteksi!. 3ntuk campuran yang tidak diketahui" lapisan pemisah (sifat penjerap! dan sifat
larutan pengembang harus dipilih dengan tepat" karena keduanya bekerja sama untuk mencapai
pemisahan. elain itu" hal yang juga penting adalah memilih kondisi kerja yang optimum yang
meliputi sifat pengembangan" atmosfer" bejana" dan lainlain (tahl" ?gon" <;&!.
I&" BAHAN DAN METODE
A" Al*+ ,*n B*h*n
Alatalat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pipet ukur" pipet volume" pipet tetes"
filler, beaker glass, gelas ukur" tabung reaksi beserta rak" labu ukur" plat :>@ dengan fase diam
gel " chamber, spektrofotometer 3VVis" vorte" dan sentrifugator.
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 5/18
=ahanbahan yang digunakan dalam sampel ini adalah sampel urin" larutan standar
parasetamol + mg/m>" @7A +B" asam klorida ' 9" natrium nitrat +B" asam sulfamat &B"
9a20 +B" etil asetat" metanol" akuades" asam asetat" dan nbutanol.
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 6/18
Citampung
Cisimpan dalam wadah tertutup
ampel
Ciminum oleh probandus di malam hari
Parasetamol &++ mg
ampel urin
Cipindahkan kedalam tabung reaksi
Citambahkan +"& m> 07> ' 9
Citambahkan m> 9a92# +B
Civorte selama & menit
Citambahkan m> asam sulfamat &B
Citambahkan #"& m> 9a20 +B
Citampung sebanyak m>
Citambahkan m> @7ACisentrifugasi + menit dengan kecepatan #+++ rpm
ampel urin
5iltrat bening
Cidiamkan selama $ menit
Ciukur absorbansinya pada D %$& nm
>arutan
0asil
B" Me+o,e
1" Pen-i*.*n S*/.el
!" Pene+*.*n K*,*0 P*0*se+*/ol
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 7/18
Ciambil sebanyak m>
Citambahkan m> @7A
Cisentrifugasi + menit dengan kecepatan #+++ rpm
Citimbang
Cilarutkan dengan akuades
Cibuat konsentrasi bertingkat
Parasetamol
>arutan parasetamol kensentrasi bertingkat
Cipindahkan kedalam tabung reaksi
Citambahakan +"& m> 07> ' 9
Citambahakan m> 9a92# +B
Civorte selama & menit
Citambahkan m> asam sulfamat &B
Citambahkan #"& m> 9a20 +B
Cidiamkan $ menit
Ciukur absorbansinya pada D %$& nm
5iltrat bening
0asil
0asil
Ciencerkan # dengan akuadesCitotolkan & kali pada plat :>@ silica gel
Cielusi dengan fase gerak 6 (etil asetat4metanol4air" '4$4+"<4+"!
Cielusi dengan fase gerak 66 (nbutanol4asam asetat4air" %44!
anpel urin setelah disentrifus
Cilihat pada detector 3V $'' nm
Plat :>@
" Pe/2u*+*n Ku03* B*4u
#" Pene+*.*n Ju/l*h Me+*2oli+ ,*l*/ S*/.el U0in
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 8/18
&" DATA PENGAMATAN ,*n PERHITUNGAN
Pembuatan kurva baku
:onsentrasi larutan stok standar parasetamol E + mg/ml
:onsentrasi 6 E +"+ mg/ml
V. M E V#. M#
+ ml. +"+ mg/ml E V#. + mg/ml
V E +"+ ml
:onsentrasi 66 E +"+& mg/ml
V. M E V#. M#
+ ml. +"+& mg/ml E V#. + mg/ml
V E +"+& ml
:onsentrasi 666 E +" mg/ml
V. M E V#. M#
+ ml. +" mg/ml E V#. + mg/ml
V E +" ml
:onsentrasi 6V E +"# mg/ml
V. M E V#. M#
+ ml. +"# mg/ml E V#. + mg/ml
V E +"# ml
' :onsentrasi V E +"% mg/ml
V. M E V#. M#
+ ml. +"% mg/ml E V#. + mg/ml
V E +"% ml
:urva =aku 4
:onsentrasi (mg/ml! Absorbansi
+"+ +"#+$+"+& +"$%'
+" +",#%
+"# "#<
+"% "<,
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 9/18
00.1
0.20.30.40.5
0.01 0.05 0.1
0.2
0.4
Kurva Baku
Series 1
a E +"<%<
b E %"&;<
r E +"<<$
y E a F b
E +"<%< F %"&;<
Penetapan :adar Parasetamol
*eplikasi Absorbansi
+"&<'
# +"&<;
$ +"%<'
ampel 6 E y – a
b
E0,596−0,1949
4,589
E +"+;,
ampel 6 E
y – a
b
E0,598−0,1949
4,589
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 10/18
E +"+;,;
ampel 6 E
y – a
b
E0,496−0,1949
4,589
E +"+'&
G ´ x d (|´ x− x|) d#
+"+;,
+"+,<<
+"++, +"++++&+%
+"+;,; +"++,< +"++++'#%
+"+'& +"+%< +"+++### Ʃ=¿ $"$%;
+%
C E √∑( ´ x− x)n−1
E
√
3,348 x10−4
3−1
=¿ +"+#<
7V ESD
X x 100
E0,0129
0,0799 x100
E '"%& B
:adar parasetamol E +"+,<< H +"+#< mg/ml
:romatografi lapis tipis
3kuran plat E ' ' cm
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 11/18
ambar 0asil Percobaan :>@
&I" PEMBAHASAN
pektrofotometri adalah sebuah metode analisis untuk mengukur konsentrasi suatusenyawa berdasarkan kemampuan senyawa tersebut mengabsorbsi berkas sinar atau cahaya.
pektrofotometri adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. pektrofotometer
menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu" sementara fotometer
adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorpsi. 6stilah
spektrofotometri berhubungan dengan pengukuran energi radiasi yang diserap oleh suatu sistem
sebagai fungsi panjang gelombang dari radiasi maupun pengukuran panjang absorpsi terisolasi
pada suatu panjang gelombang tertentu (3nderwood" #++#!.
pektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar tampak.8ang dimaksud sinar
tampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia. 7ahaya yang dapat dilihat oleh mata
manusia adalah cahaya dengan panjang gelombang %++;++ nm dan memiliki energi sebesar
#<<I%< kJ/mol.Pada spektrofotometer sinar tampak" sumber cahaya biasanya menggunakan
lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram.Kolfram merupakan salah satu unsur kimia"
dalam tabel periodik unsur wolfram termasuk golongan unsur transisi tepatnya golongan V6=
atau golongan ' dengan simbol K dan nomor atom ,%. Kolfram digunakan sebagai lampu pada
spektrofotometri tidak terlepas dari sifatnya yang memiliki titik didih yang sangat tinggi yakni
&<$+L7. Panjang gelombang yang digunakan untuk melakukan analisis adalah panjang
gelombang dimana suatu 1at memberikan penyerapan paling tinggi yang disebut D maks. 0al ini
disebabkan jika pengukuran dilakukan pada panjang gelombang yang sama" maka data yang
diperoleh makin akurat atau kesalahan yang muncul makin kecil (eran" #+!.
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 12/18
:romatografi lapis tipis digunakan untuk memisahkan komponenkomponen atas dasar
perbedaan adsorpsi atau partisi oleh fase diam dipisah gerakan pelarut pengembang. @eknik
:romatografi >apis @ipis (:>@! dikembangkan oleh ?gon tahl dengan menghamparkan
penyerap pada lempeng gelas" sehingga merupakan lapisan tipis. :>@ merupakan kromatografi
serapan" tetapi dapat juga merupakan kromatografi partisi karena bahan penyerap telahdilapisi air
dari udara. istem ini sangat popular karena banyak memberikan keuntungan" yaitu peralatan
yang diperlukan sederhana" murah" waktu analisis :>@ digunakan secara luas untuk analisis
solutsolut organik terutama dalam bidang biokimia" farmasi" klinik" forensik" baik untuk analisis
kualitatif dengan cara membandingkan nilai *f solute dengan nilai *f senyawa baku atau untuk
analisis kualitatif (andjar and *ohman" #++,!.
5ase diam untuk :romatografi >apis @ipis seringkali juga mengandung substansi yang
mana dapat berpendar flour dalam sinar ultraviolet. 5ase diam berupa silika memiliki permukaan
yang bersifat polar" karena permukaannya memiliki gugus hidroksida. :eberadaan gugus
hidroksida ini menyebabkan plat silika dapat membentuk ikatan hydrogen dengan senyawa
senyawa yang bersesuaian (bersifat polar! contohnya air. 5ase gerak merupakan pelarut atau
campuran pelarut yang sesuai. eluent adalah fasa gerak yang berperan penting pada proses elusi
bagi larutan umpan (feed! untuk melewati fasa diam (adsorbent!. 6nteraksi antara adsorbent
dengan eluent sangat menentukan terjadinya pemisahan komponen (udjadi" <;;!.
0arga *f mengukur kecepatan bergeraknya 1ona realtif terhadap garis depan
pengembang. :romatogram yang dihasilkan diuraikan dan 1ona1ona dicirikan oleh nilainilai
*f. 9ilai *f didefinisikan oleh hubungan4
*f E
Jarak (cm! dari garis awal ke pusat 1ona
Jarak (cm! dari garis awal ke garis depan pelarut
Pengukuran itu dilakukan dengan mengukur jarak dari titik pemberangkatan (pusat 1ona
campuran awal! ke garis depan pengembang dan pusat rapatan tiap 1ona. 9ilai *f harus sama
baik pada descending maupun ascending. 9ilai *f akan menunjukkan identitas suatu 1at yang
dicari" contohnya asam amino dan intensitas 1ona itu dapat digunakan sebagai ukuran
konsentrasi dengan membandingkan dengan nodanoda standar (:hopkar" <<+!.
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 13/18
5aktorfaktor yang mempengaruhi gerakan noda dalam kromatografi lapis tipis sehingga
mempengaruhi harga *f antara lain struktur kimia senyawa yang dipisahkan" sifat penyerap"
tebal dan kerapatan lapisan penyerap" pelarut (fasa gerak!" derajat kejenuhan" teknik pemisahan"
jumlah cuplikan" dan suhu (astrohamidjojo" <<!. =erikut ini merupakan tahapan percobaan
yang dilakukan.
. Penyiapan ampel
Percobaan ini menggunakan probandus untuk memberikan urinnya setelah
mengkonsumsi parasetamol tablet &++ mg saat malam hari" kemudian urin pertamanya
ditampung pada wadah bertutup dan dilakukan analisis kadarnya.
#. Pembuatan :urva =aku>arutan stok parasetamol dengan konsentrasi + mg/ml diencerkan sampai mendapatkan
konsentrasi +"+ mg/ml- +"+& mg/ml- +" mg/ml- +"# mg/ml- dan +"% mg/ml. Masingmasing
larutan tersebut diambil sebanyak ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi" kemudian
ditambahkan @7A untuk memisahkan protein dari analit atau kemungkinan kontaminan lain.
etelah itu larutan parasetamol ditambahkan dengan +"& ml 07l ' 9. 5ungsi 07l tersebut adalah
untuk membuat suasana larutan menjadi asam dan untuk menghidrolisis parasetamol menjadi
paraaminofenol dan asam asetat. *eaksinya adalah yang terjadi adalah sebagai berikut4
Parasetamol F 07l Paraaminofenol F Asam asetat
etelah itu larutan ditambah dengan ml 9a92# +B dan dikocok selama & menit untuk menghomogenkan. 5ungsi penambahan 9a92# adalah untuk membentuk garam dia1onium
dengan reaksi dia1otasi. *eaksi dia1otasi adalah reaksi antara amin aromatic primer dengan asam
nitrit dalam suasana asam (ulfikar" #++!. elanjutnya larutan ditambahkan dengan asam
sulfamat &B sebanyak ml yang berfungsi untuk memberikan warna pada larutan dengan
memperpanjang gugus terkonjugasi sehingga dapat dianalisis pada panjang gelombang visibel.
:emudian ditambahkan #"& ml 9a20 +B yang berfungsi untuk menciptakan suasana basa lalu
didiamkan selama $ menit. etelah itu diukur absorbansinya pada panjang gelombang %&+ nm.
0asil absorbansi yang didapatkan secara berturut adalah +"#+$- +"$%'- +",#%- "#<- dan "<,.
Persemaan regresi linier dari absorbansi terseut adalah y E +"<%< F %"&;< dengan nilai r E
+"<<$.
$. Penetapan :adar Parasetamol
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 14/18
ampel urin diambil sebanyak ml dan dimasukkan kedalam tabung reaksi. :emudian
ditambahkan @7A sebanyak ml dan disentrifugasi selama + menit untuk memisahkan protein
dari analit atau kemungkinan kontaminan lain. etelah itu larutan parasetamol ditambahkan
dengan +"& ml 07l ' 9. 5ungsi 07l tersebut adalah untuk membuat suasana larutan menjadi
asam dan untuk menghidrolisis parasetamol menjadi paraaminofenol dan asam asetat. etelah itu
larutan ditambah dengan ml 9a92# +B dan dikocok selama & menit untuk menghomogenkan.
5ungsi penambahan 9a92# adalah untuk membentuk garam dia1onium dengan reaksi dia1otasi.
*eaksi dia1otasi adalah reaksi antara amin aromatic primer dengan asam nitrit dalam suasana
asam (ulfikar" #++!. elanjutnya larutan ditambahkan dengan asam sulfamat &B sebanyak
ml yang memberikan warna pada larutan dengan memperpanjang gugus terkonjugasi sehingga
dapat dianalisis pada panjang gelombang visibel. Can ditambahkan #"& ml 9a20 +B yang
berfungsi untuk menciptakan suasana basa" kemudian didiamkan selama $ menit dan diukur
absorbansinya pada panjang gelombang %&+ nm. Cilakukan replikasi sebanyak $ kali. 0asil
absrobansi yang diperoleh yaitu +"&<'- +"&<;- dan +"%<'. Perhitungan kadar yang didapatkan dari
replikasi tersebut yaitu +"+;, mg/ml- +"+;,; mg/ml- dan +"+'& mg/ml. 0asil tersebut lebih kecil
daripada dosis parasetamol yang diberikan sebenarnya yaitu &++ mg" hal tersebut karena
parasetamol telah mengalami proses absorpsi" distribusi dan metabolisme dalam tubuh sehingga
tidak seluruhnya parasetamol dapat diekskresikan dalam bentuk utuh (aniswarna" et al." #++,!.
9ilai *C yang didapatkan adalah '"%& B" nilai *C menunjukkan standar deviasi
relatif dari suatu percobaan. 9ilai (=*" *C" :V! akan meningkat dengan menurunnya
konsentrasi analit" dimana pada umumnya kisaran konsentrasi dalam sediaan farmasi biasanya
antara +"++ karenanya nilai *C untuk keterulangan harus lebih kecil dari B" dan *C
untuk reprodusibiltas kurang dari # B.
%. Penentuan Jumlah Metabolit Parasetamol dalam 3rin
Penentuan jumlah metabolit paarasetamol dalam urin ini dilakukan pertama dengan
membuat plat silica gel dengan ukuran ' ' cm" kemudian dibuat garis start dengan jarak cm
sehingga jarak yang ditempuh pelarut dari garis start pada elusi pertama dan kedua adalah & cm.
>arutan parasetamol dan sampel uji ditotolkan pada garis start masingmasing & kali dengan
diselingi dengan pengeringan sebelum totolan berikutnya. 0al ini untuk menghindari
penyebaran bercak sampel. Plat silica gel dimasukkan ke dalam chamber berisi eluen fase 6 (etil
asetat 4 metanol 4 air 4 asam asetat E '+ 4 $+ 4 < 4 ! yang telah dijenuhi sebelumnya dengan arah
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 15/18
elusi naik dan posisi plat vertikal. ?luen yang digunakan bersifat lebih polar dibandingkan
dengan fase gerak 66 sehingga dapat memisahkan parasetamol yang sifatnya polar dari senyawa
lain saat dielusi. @inggi permukaan eluen tidak boleh melebihi tinggi garis start. 7hamber ditutup
dengan rapat dan dibiarkan sampai plat terelusi seluruhnya. etelah dielusi di fase gerak 6" plat
silica gel diangkat dan dikeringkan untuk selanjutnya dielusi dengan fase gerak 66.
Plat silica gel dimasukkan ke dalam chamber berisi fase gerak 66 (nbutanol 4 asam
asetat 4 air E % 4 4 ! yang telah dijenuhi sebelumnya. Arah elusi plat ini adalah arah elusi naik
dengan posisi berlainan (hori1ontal! dari posisi elusi di fase gerak 6. 5ase gerak 66 ini sifatnya
lebih nonpolar dibandingkan dengan fase gerak 6. 0al ini digunakan untuk mengetahui senyawa
atau metabolit lain dalam sampel urin. 7hamber ditutup dengan rapat hingga proses elusi selesai.
:emudian plat :>@ silica gel ini diangkat dan dikeringkan. 0asilnya dapat dilihat dengan
mengamati bercak yang pada sinar 3V dengan panjang gelombang $'' nm. 0asilnya terlihat ada
tiga bercak yang jelas terlihat dari sampel urin" namun ada bercak yang bentuknya memanjang
atau tailing sehingga tidak dapat dihitung nilai *fnya. =ercak parasetamol tidak terlihat sama
sekali yang menunjukan bahwa parasetamol ini tidak terelusi. edangkan pada sampel urin
terlihat jelas terdapat $ bercak yang mungkin adalah senyawa hasil metabolisme parasetamol
atau senyawa lain yang ada di sampel urin. @erdapat $ metabolit pada sampel urin karena nilai *f
yang dihasilkan tidaklah sama. =ila identifikasi nilai *f memiliki nilai yang sama maka senyawa
tersebut dapat dikatakan memiliki karakteristik yang sama atau mirip. edangkan" bila nilai *f
nya berbeda" senyawa tersebut dapat dikatakan merupakan senyawa yang berbeda (*udi"#++!.
=erdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan pula bahwa bercak pada sampel urin bukanlah
paracetamol" karena sampel paresetamol memiliki nilai *f E +" sedangkan bercak lain bukan
nuilai tersebut.
Parasetamol adalah derivateasetanilida yang digunakan sebagai analgetik dan antipiretik.
Parasetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. :onsentrasi tertinggi dalam
plasma dicapai dalam waktu N jam dan masa paruh plasma antara $ jam. 2bat ini tersebar keseluruh cairan tubuh. Calam plasma" #&B parasetamol dan $+B fenasetin terikat protein
plasma. ebagian asetaminofen (;+B! dinkonjugasi dengan asam glukoronat dan sebagian kecil
lainnya dengan asam sulfat. elain itu obat ini juga dapat mengalami hidroksilasi. Metabolit hasil
hidroksilasi ini dapat menimbulkan methemoglobinemia dan hemolysis eritrosit. 2bat ini
diekskresi melalui ginjal" sebagian kecil sebagai parasetamol ($B! dan sebagian besar dalam
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 16/18
bentuk terkonjugasi (aniswarna" et al ." #++,!. =eberapa metabolit paracetamol yang terdapat di
urin adalah paracetamol glucuronide" paracetamol sulfate atau paracetamol cysteinate dan
paracetamol mercapturate (0eitmeier" and =laschke" <<<!
&II" KESIMPULAN
Cari hasil pembuatan kurva baku diperoleh rumus untuk menentukan kadar yaitu y E
+"<%< F %"&;<. etelah dihitung dengan rumus tersebut" diperoleh kadar parasetamol sebesar
+"+,<< H +"+#< mg/ml.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah" #++<" Spektrofotometer " 5armasi 3niversitas 0asanudin Press" Makasar.
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 17/18
Anonim" <,<" Farmakope Indonesia Edisi III " Cepartemen :esehatan *epublik 6ndonesia"
Jakarta.
andjar" .6 ) *ohman" A." #++," Kimia Farmasi Analisis" Pustaka Pelajar" 8ogyakarta.
andjar" 6. . dan Abdul *ohman" #++," Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar" 8ogyakarta.
aniswarna" et al ." #++," Farmakologi dan Terapi" ?disi &" aya =aru" Jakarta.
0eitmeier" ." and =laschke" ." <<<" Cirect determination of paracetamol and its metabolites
in urine and serum by capillary electrophoresis with ultraviolet and mass spectrometric
detection" J Chromatogr B Biomed Sci Appl., ,#(!" <$+;.
0endayana" ." #++" Kimia Pemisahan" Penerbit *osda" =andung.
:at1ung" =." <<," Farmakologi asar dan Klinik, edisi %" ?7" Jakarta.
:eenan"K. 7harles" !""#, :imia 3ntuk 3niversitas Jilid " ?rlangga" Jakarta.
:hopkar" . M. #++$. Konsep asar Kimia Analitik. Penerbit 3niversitas 6ndonesia4 Jakarta.
:hopkar" . M." <<+" Konsep asar Kimia Analitik, 36 Press" Jakarta.
9ugroho" A. ?." #+#" Prinsip Aksi $ %asib &bat alam T'b'h" Pustaka Pelajar" 8ogyakarta.
astrohamidjojo" 0ardjono" <<" Spektroskopi" >iberty" 8ogyakarta.
eran. ?mel" #+" Spektrofotometri Sinar Tampak " http4//wanibesak.wordpress.com" diakses
pada $ April #+%.
hah" V. P." dkk." #++," The (istor) of Bioanal)tical *ethod +alidation and eg'lation -
Eol'tion of a /'idance oc'ment on Bioanal)tical *ethods +alidation"
http4//www.aapsj.org diakses pada + April #+%.
iswandono dan oekardjo" =." #+++" Kimia *edisinal " Airlangga 3niversity Press" urabaya.
tahl" ?." <;%" Analisis &bat Secara Kromatografi dan *ikroskopi" 6@= Press" =andung
udjadi" <;;" *etode Pemisahan" ?disi Pertama" :anisius" 8ogyakarta.
yarif" A." <<&" Farmakologi an Terapi,Edisi I+ " =agian 5armakologi 5akulatas :edokteran
3niversitas 6ndonesia" Jakarta.
3nderwood , A. >. and *. A. Cay" #++# , Analisis Kimia K'antitatif, ?disi. :eenam , Penerbit
?rlangga" Jakarta.
LAMPIRAN
Pertanyaan
7/17/2019 LAPORAN PRAKTIKUM BIOANAL P1.docx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-bioanal-p1docx 18/18
. =agaimanakah proses metabolism prasetamolO
#. Apa fungsi @7AO Adakah bahan lain yang bisa digunakan untuk tujuan yang sama
dengan @7AO
$. Apakah prinsip penetapan kadar parasetamol pada percobaan iniO
Jawaban. Parasetamol di metabolisme oleh hati dan diubah menjadi asetaminofen sulfat ('+ B!
danglukoronida ($& B! yang secara farmakologi tidak aktif. uatu metabolit minor
sebagai produk dari hidroksilasi tetapi sagat aktif (9asetilp
ben1okuinoneimine/9AP6!. ebagian besar (<+++ B! asetaminofen diekskresikan
lewat ginjal dalam bentuk metabolitnya. 0anya sebagian kecil ($& B! diekskresikan
dalam bentuk utuh. Parasetamol biasanya akan diubah oleh sitokrom P%&+ menjadi
metabolit yang sangat reaktif" 9asetilpben1oQuinoneimine (9AP6!. =iasanya 9AP6
secara cepat didetoksifikasi oleh cadangan glutation sel.lutation dalam bentuk pereduksi
aktifnya mengandung gugus sulfinil yang akan berikatan dengan 9AP6. *eaksi tersebut
menghasilkan pembentukan konjugat sistein dan asam merkapturat yang akan
diekskresikan dalam urin.#. @7A untuk memisahkan protein dari analit atau kemungkinan kontaminan lain. 8ang
digunakan selain @7A adalah methanol dan asotonitril.$. Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hokum >ambert=eer" bila cahaya
monokromatik "melalui suatu media (larutan!" maka sebagian cahaya tersebut diserap"
sebagian dipantulkan" dan sebagian lagi dipancarkan. Jumlah partikel yang diukur
sebanding dengan cahaya yang di serap/ dipantulkan.