praktikum 2.docx

21
PRAKTIKUM 2 BAGIAN-BAGIAN YANG HIDUP SEL DAN BENDA-BENDA TAK HIDUP DALAM SEL (BENDA ERGASTIK) I. PENDAHULUAN A. TUJUAN Melihat sel dengan bagian-bagian yang hidup. Melihat bagian-bagian tidak hidup di dalam sel (misal: amilum, butir aleuron, dan kristal ca-oksalat). B. DASAR TEORI Sel mempunyai peranan penting bagi tubuh kita, walaupun strukturnya begitu sangat kecil karena merupakan struktur terkecil dari makhluk hidup. Hanya dengan mikroskop kita dapat mengamatinya, dan dibutuhkan ketelitian dan ketekunan untuk dapat mengamati struktur dari sel tersebut. Sel memiliki bagian-bagian tertentu yang dapat membedakan mana sel yang mati dan mana sel yang hidup. Sel yang mati tidak mempunyai nukleus atau inti sel, sedangkan sel yang hidup mempunyai nukleus. Selain mempunyai nukleus sel tumbuhan juga memiliki bagian-bagian seperti dinding sel yang 1

Upload: ahmad-sopian

Post on 22-Nov-2015

331 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM 2BAGIAN-BAGIAN YANG HIDUP SEL DAN BENDA-BENDA TAK HIDUP DALAM SEL (BENDA ERGASTIK)

I. PENDAHULUANA. TUJUAN Melihat sel dengan bagian-bagian yang hidup. Melihat bagian-bagian tidak hidup di dalam sel (misal: amilum, butir aleuron, dan kristal ca-oksalat).B. DASAR TEORISel mempunyai peranan penting bagi tubuh kita, walaupun strukturnya begitu sangat kecil karena merupakan struktur terkecil dari makhluk hidup. Hanya dengan mikroskop kita dapat mengamatinya, dan dibutuhkan ketelitian dan ketekunan untuk dapat mengamati struktur dari sel tersebut. Sel memiliki bagian-bagian tertentu yang dapat membedakan mana sel yang mati dan mana sel yang hidup. Sel yang mati tidak mempunyai nukleus atau inti sel, sedangkan sel yang hidup mempunyai nukleus. Selain mempunyai nukleus sel tumbuhan juga memiliki bagian-bagian seperti dinding sel yang berfungsi untuk melindungi dan memberi bentuk pada sel, dan ada juga sitoplasma yang berfungsi sebagai tempat berbagai reaksi sel. Sel tumbuhan mengonsumsi makanan dan mengubahnya ke dalam bahan selulosa (Haryati, 2009).Apabila sel diamati, se hidup berbeda dengan sel mati. Sel hidup jika diamati maka bagian-bagiannya dari sel tersebut aka terlihat jelas, sedangkan sel yang mati jika diamati maka bagian-bagian dari sel tersebut tidak terlihat atau kosong seperti kamar-kamar (Mariyanto, 1997).Sel tumbuhan memiliki bagian-bagian dan fungsi masing-masing antara lain:a. Dinding sel, berfungsi untuk melindungi sel dan untuk memberi bentuk pada sel. b. Sitoplasma, merupakan tempat berbagai reaksi sel. Di dalam sitoplasma terdapat beberapa bagian sel, antara lain: Mitokondria, berfungsi sebagai tempat respirasi, penyimpanan, dan pembentukan energi. Mitokondria juga di sebut the power house of cell. Lisosom, berfungsi sebagai tempat pembuatan enzim pencernaan. Retikulum endoplasma, berfungsi dalam mensintesis protein yang kasar maupun yang halus. Ribosom, berfungsi untuk mensintesis protein. Vakuola, pada sel tumbuhan ukurannya besar, namun pada hewan berukuran kecil. Plastida, di dalamnya terkandung klorofil yang berfungsi dalam fotosintesis. Badan golgi, berfungsi secara aktif di dalam sekresi dan sintesis polisakarida. c. Inti sel (nukleus), adalah tempat yang berfungsi untuk mengatur semua aktivitas sel, mengatur sintesis protein, mengatur reproduksi sel.d. Epidermis, jaringan penyusun tubuh yang paling luar, umumnya terdiri dari selapis sel saja dengan dinding tebal berlapis kutikula. Epidermis berfungsi dalam melindungi bagian dalam organ tumbuhan.e. Membran sel, berfungsi mengatur pengangkutan zat lintas membran (Campbell, 2002).Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktivitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsangan, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel yang hidup harus mempunyai protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non-protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel hidup). Komponen non-protoplasma dapat pula disebut dengan benda ergastik. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat, protein, lipid, dan kristal. Apabila di dalam ruang sel terdapat protoplasma maka sel itu dikatakan hidup, karena pada protoplasma sel tumbuhan terdapat plasma: sel, inti sel, bulir-bulir plastida, dan mitokondria. Sedangkan sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel. Sel gabus adalah salah satu contoh sel yang mati karena sudah tidak memiliki inti sel dan sitoplasma, sehingga ruang selnya nampak kosong. Bentuk sel gabus hexagonal, tersusun rapat antara satu dengan yang lainnya. Dengan pewrnaan safranin dan hematoxylin akan nampak bayangan berwarna merah (Siregar, 1990).Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya terdapat membran plasma yang membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam yang membatasi organel-organel dibagian dalam sitoplasma. Nukleus di batasi oleh membran inti sehingga membran-membran yang ada di dalamnya terpisah dengan sitoplasma karena di batasi oleh membran (tonoplas). Demikian juga dengan organel membran lainnya yang terpisah satu sama lain sehingga masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah (Saktiyona, 1999).

II. METODE PRAKTIKUMA. ALAT DAN BAHANNOALATJUMLAHBAHANJUMLAH

1Mikroskop1Sosongkokan (rhoe discolor)Secukupnya

Pipet tetes1Spirogyra spSecukupnya

Kaca objek6Jagung (zea mays)Secukupnya

Kaca penutup6Jarak (ricinus communis)Secukupnya

Kuas halus1Kentang (tuber solanum tuberosum)Secukupnya

Jarum preparat1Begonia spSecukupnya

silet1

B. CARA KERJAa) Rhoe discolor, Spirogyra spPengamatan sel hidup

Di buat preparat

Preparat

Diamati dibawah mikroskop. Di gambar lipatan (lamella) pada dinding selnya. Digambar kloroplasnya.

Hasil

b) Pengamatan sel mati (tak hidup)1. Tuber solanum tuberosum

Tuber solanum tuberosum

Di sayat dalam air

Hasil sayatan

Diamati bentuk amilum Diamati letak helium Dilihat biji tunggal

Hasil

2. Ricinus communis

Ricinus communisDiiris endospermnya

Hasil irisan Diamati bentuk sel dgn aleuronnya Diamati bentuk aleuronnya hasilDiamati kristaloid dan globolidnya

3. Zea mays

Zea mays

Hasil sayatanDisayat bijinya

Diamati kulit bijinya Diamati bentuk aleuronnya Diamati lapisan aleuronnya Diamati butiran amilum

hasil4. Begonia sp

Begonia spDisayat batangnya

Hasil sayatan Diamati kristal sel korteksnya hasilDiamati kristal majemuk/pyramid

III. HASIL PENGAMATANSosongkokan (rhoe discolor)

Gambar TanganFoto PribadiGambar literatur

Bagian abaksial

Celah stomata kloroplas Perbesaran 40x10

Sumber: (Alief, 2010)

Bagian adaksial

klorofilPerbesaran 40x10

Sumber: (Alief, 2010)

Jagung (zea mays)

Gambar tanganFoto PribadiGambar literatur

Aleuron AmilumPerbesaran 40x10

Sumber: (Firia, 2010)

Biji jarak (ricinus communis)

Gambar TanganFoto PribadiGambar literatur

Aleuron Perbesaran 40x10

Sumber: (Agoes, 2011)

begonia sp

Gambar TanganFoto PribadiGambar Literatur

Ca-Oksalat

Perbesaran 10x10

Sumber: : (Fitria, 2010)

Kentang (tuber solanum tuberosum)

Gambar TanganFoto PribadiGambar Literatur

Amilum Perbesaran 10x10

Sumber: (Fitria, 2010)

Spirogyra sp

Gambar TanganFoto PribadiGambar Literatur

NukleusPerbesaran 40x10

Sumber: (Agoes, 2011)

IV. PEMBAHASANPraktikum ke 2 pengamatan tentang benda-benda yang hidup sel dan benda-benda tak hidup dalam sel (benda ergastik). Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktivitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsangan, dan ciri hidup lainnya. Komponen non-protoplasma dapat juga disebut sebagai benda ergastik. benda ergastik ini terdiri dari substansi yang bersifat cair maupun padat dan merupakan hasil dari metabolisme sel. Adapun benda ergastik yang bersifat padat adalah amilum, aleuron, kristal Ca-oksalat, dll. Sedangkan benda ergastik yang bersifat cair adalah atau lendir dari hasil tambahan metabolisme yang bersifat organik atau anorganik terdapat dalam cairan sel berupa zat-zat yang larut di dalamnya antara lain asam organik, karbohidrat, protein, lipid, gum, lateks tanin, antosian alkaloid, minyak steris, dll. Benda-benda ini ditemukan dalam sitoplasma atau dalam vakuola zat yang terlarut di dalam cairan sel (Siregar, 1990).Pengamatan pertama yaitu daun sosongkokan (rhoe discolor) bagian abaksial dan bagian adaksial. Pada bagian adaksial tidak terlihat dengan jelas, yang ada hanya pigmen warna yang berwarna hijau atau sering disebut klorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai zat hijau daun (klorofil) (Andri, 2010). Dan bentuk sel dari sosongkokan ini adalah segi enam / hexagonal. Pada bagian abaksial terlihat jelas bagian-bagiannya, yaitu terlihat kloroplas dan celah stomata apabila di bandingkan dengan gambar literatur. Kloroplast adalah plastid yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplast berlangsung fase gelap dan terang dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplast umumnya ditemukan pada daun yang disebut mesofil (daging buah). Selain terdapat kloroplast terdapat juga celah stomata yang umumnya berfungsi untuk pertukaran gas. Bagian-bagian ini termasuk ke dalam bagian sel yang hidup karena merupakan protoplasma (inti sel, membran sel, sitoplasma,dan organel sel lainnya), hal ini sesuai dengan yang dijelaskan pada literatur.Pengamatan yang kedua, yaitu mengamati sel spirogyra dengan perbesaran 40x10, terlihat jelas sekali nukleusnya (inti sel). Menurut (Campbell, 2002) inti sel adalah tempat yang berfungsi untuk mengatur semua aktivitas sel, mengatur sintesis protein, dan mengatur reproduksi sel. Sel spirogyra ini berbentuk memanjang, dan mempunyai zat hijau daun (klorofil) sehingga mampu melakukan proses fotosintesis.Pengamatan yang ketiga, yaitu mengamati sel pada biji jagung (zea mays). Terlihat pada sel biji jangung butiran kecil yang halus dan butiran yang cukup tebal dan berwarna gelap. Terlihat jelas sekali perbedaan antara aleuron dengan amilum pada biji jagung (zea mays) ini. Butir aleuron terlihat nampak agak kecil dan halus bila dibandingkan dengan butir amilum yang cukup besar dan mempunyai warna gelap. Amilum merupakan butir-butir tepung yang dapat disimpan sebagai cadangan makanan. Pada setiap jenis tumbuhan, butir amilum mempunyai bentuk dan susunan tertentu namun pada umumnya berbetuk bulat dan lonjong. Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus. Lamela merupakan pelapis pada butir pati yang tersusun dari dua bagian yaitu selulosa dan lignin. Adanya lamela ini disebabkan karena waktu pembentukan amilum, tiap lapisan berbeda kadar airnya sehingga indeks pembiasannya berbeda. Di bagian tengah amilum kadang-kadang tampak seperti terkerak. Aleuron terdapat pada biji jagung dan padi, aleuron berisi sebuah atau lebih kristaloid putih telur dan sebuah atau beberapa globoid yaitu bulatan kecil yang tersusun atas zat fitin (garam Ca dan Mg dari asam meseinesit hexafosfor). Pada biji jagung dan padi butir-butir aleuron terdapat di dalam sel-sel jaringan endosperm yang letaknya paling luar, lapisan ini disebut lapisan aleuron menurut (Purnobasuki, 2012). Aleuron dan amilum termasuk ke dalam benda ergastik karena merupakan komponen dari non-protoplasma.

Pengamatan berikutnya biji jarak (ricinus communis) dengan menggunakan perbesaran 40x10. Di dalam biji jarak terdapat juga aleuron sama dengan yang terdapat pada biji jagung namun tidak terdapat amilum. Aleuron pada biji jarak mengandung globoid yang terdiri dari atas garam magnesium dan kalsium dari asam insitol fosfat serta kristaloid. Pengamatan yang kelima, yaitu kentang (tuber solanum tuberosum) dengan menggunakan perbesaran 10x10. Pada kentang terdapat banyak sekali amilumnya yang berwarna agak keputih-putihan, namun pada pengamatan yang kami lakukan tidak terlihat jelas bentuk dari amilum tersebut karena hanya terlihat seperti gelembung air. Padahal menurut (Purnomobasuki, 2012) Di dalam kentang terdapat banyak sekali butiran-butiran amilum yang tersebar diseluruh bagian kentang. Pada kentang terdapat juga hilus yang berbentuk eksentris karena terbentuk dari luar ke dalam, dan terdapat amilum berupa karbohidrat atau polisakarida yang berbetuk tepung disebut amilopolas.Pengamatan yang terakhir, yaitu tangkai begonia sp menggunakan perbesaran 10x10. Pada sel tangkai begonia terdapat kalsium oksalat yang merupakan hasil terakhir dari metabolisme. Berdasarkan literatur bentuk dari kalsium oksalat ini sebenarnya berbentuk prisma atau piramid, namun pada pengamatan yang kami lakukan bentuknya hanya berupa butiran-butiran halus, mungkin itu di pengaruhi oleh perbesaran mikroskop yang kami gunakan. Jika jumlah kalsium oksalat terlampau banyak akan menjadi racun bagi tumbuhan yang digunakan sebagai salah satu alat untuk mempertahankan diri dari hewan maupun manusia.

KESIMPULANHasil pengamatan mengenai benda hidup dan benda tak hidup di dalam sel. Suatu sel hidup harus memiliki protoplasma, yaitu bagian sel yang ada dibagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan menjadi dua komponen yaitu protoplasma (inti sel, membran sel, sitoplasma, organel hidup) dan non-protoplasma (ergastik: karbohidrat, protein, lipid, kristal). Untuk mengamati sel hidup diwakili oleh sayatan pada daun Rhoe discolor dan spirogyra. Di dalam sel rhoe discolor dapat terlihat stomata, kloplas, dan klorofilnya, sedangkan pada spirogyra sp dapat terlihat nukleus dan kloroplasnya yang mengandung klorofil. Untuk mengamati benda yang mati di dalam sel yaitu dengan pengamatan terhadap ketang (tuber solanum tuberosum) yang didalam sel nya terdapat amilum, yang umumnya berbetuk bulat atau lonjong. Biji jarak (ricinus communis) terdapat amilum dan aleuron. Amilum dan aleuron ini berbeda dalam ukuran dan warnanya, aleuron mempunyai ukuran yang sangat kecil apabila dibandingkan dengan amilum, warnanya pun lebih gelap amilum daripada aleuron. Aleuron juga terdapat pada biji jagung (zea mays), aleuron ini mengandung kristaloid dan globolid. Pada begonia sp terdapat kalsium oksalat yang umumnya berbentuk prisma atau pyramid. Kalsium oksalat akan berubah menjadi racun apabila komposisinya melampaui batas.

DAFTAR PUSTAKAAgoes, Acuey. 2011. Sel Penampang Tumbuhan. (Http://Sel-Penampang-tumbuhan.Blogspot.com) [Waktu akses: 06/10/2013 19.00 WIB].Alief, Muhammad. 2010. Bentuk-Bentuk Sel Tumbuhan. (Http://Bentukseltumbuhan.Blogspot.com) [Waktu akses: 06/10/2013 17.00 WIB].Campble, Reece. Mitchell. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Erlangga: Jakarta.Fitria, Tintin. 2010. Bentuk Sayatan Sel Tumbuhan. (Http://Bentukdarisel-seltumbuhan.Blogspot.com) [Waktu akses: 05/10/2013 08.00 WIB].Haryati, Daroji. 2009. Jelajah Fakta Biologi I. Tiga Serangkai: Jakarta.Mariyanto, Ismail.1997. Jelajah Fakta Biologi I. SIC: Surabaya.Purnomobasuki, Heri. 2012.(http://avicennia.guru-indonesia.net/artikel_detail-242.html). [Waktu akses: 06/10/2013 14.30 WIB].Saktiyona. 1999. Seribu Pena Biologi. Erlangga: Jakarta.Siregar, A. 1990. Biologi Sel. ITB: Bandung.

14