praktikum petrologi 2

19
PRAKTIKUM PETROLOGI ACARA : Batuan Sedimen NAMA : Dian Dwi Permana HARI/TANGGAL : Kamis, 06-11-2014 NIM : D61113311 No. Urut : 01 No. Peraga : - Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik Warna : Segar : Hitam Lapuk : Kekuningan Tekstur : Klastik Struktur : Tidak Berlapis Komposisi mineral : CaCO 3 Komponen Asal/Jenis Batuan Bentuk Ukuran

Upload: rizki-azizah

Post on 13-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

b

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM PETROLOGI

ACARA : Batuan Sedimen NAMA : Dian Dwi Permana

HARI/TANGGAL : Kamis, 06-11-2014 NIM : D61113311

No. Urut : 01

No. Peraga : -

Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik

Warna :

Segar : Hitam

Lapuk : Kekuningan

Tekstur : Klastik

Struktur : Tidak Berlapis

Komposisi mineral : CaCO3

Komponen Asal/Jenis Batuan Bentuk Ukuran

Fragmen Batuan BekuSubangular –

Angular4-64 mm

MatriksSubangular –

Angular¼ - ½ mm

Semen Karbonat 1/ 16 - 1/256 mm

Sortasi : Buruk

Nama Batuan : Breksi Kerakal (Wenworth 1922)

Keterangan :

Batuan ini Memiliki warna segar Hitam kekuningan dan warna lapuk

kekuningan. Tekstur batuan ini klastik. Memiki struktur tidak berlapis, dan

berkomposisi CaCO3. Batuan ini Memiliki ukuran material fragmen 4 – 64 mm

kisaran kerakal ( klasifikasi Wentworth ) yang berasal dari batuan beku, berbentuk

subangular – angular dan matriks ¼ - ½ mm kisaran pasir kasar ( klasifikasi

Wentworth ) dan semen berupa karbonat, sortasi jelek dimana partikel penyusun

batuan tidak seragam atau tidak sama besar, kemas terbuka yakni antara satu partikel

dengan partikel lainnya tidak saling menyentuh. Berdasarkan ciri fisiknya maka nama

dari batuan ini adalah Breksi Kerakal ( Wentworth, 1922 ).

Proses pembentukan batuan ini yaitu batuan asal mengalami pelapukan,

kemudian tertransportasi oleh media air. Setelah tertransportasi, material-material

tersebut akan terendapkan pada cekungan-cekungan di laut dangkal. Pada saat

pengendapan, material yang diendapkan berukuran kerakal sampai pasir kasar.

Setelah terendapkan, material sedimen akan terakumulasi dimana terjadi proses

kompaksi karena adanya gaya berat/gravitasi dari material – material sedimen yang

semakin lama semakin bertambah sehingga volume akan berkurang dan cairan yang

mengisi pori – pori akan bermigrasi ke atas. Setelah mengalami proses kompaksi

kemudian material – material sediment tersebut mengalami proses litifikasi yaitu

proses pengerasan material – material sediment menjadi batuan sediment (proses

pembatuan). Proses ini terjadi apabila proses kompaksi yang terus menerus terjadi

yang menyebabkan material – materialnya semakin kompak sehingga terjadi

pengerasan (konsulidasi) pada batuan sediment, adapun material yang mengikat

material – material pada batuan ini adalah mineral karbonat.

Batuan ini biasanya ditemukan berasosiasi dengan batuan sediment lainnya

seperti Batupasir, Konglomert, dan lain – lain. Kegunaan dari batuan ini yakni

sebagai bahan bangunan, digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dan

juga sebagai ornamen-ornamen (aksesoris).

Referensi :

Kaharuddin, 1988, Penuntun Praktikum Petrologi. Laboratorium Petrologi, Makassar.

Mottana, A. dkk, 1978. Guide to Rock and Mineral. Simon and Schuster Inc, New York.

UKURAN BUTIR WENTWORTH, 1922

UKURAN

NAMA BUTIR

NAMA BATUAN

(mm) MEMBUNDAR MENYUDUT

(rounded) (angular)

 BONGKAH

KE

RIK

IL (

grav

el)

KONGLOMERAT

BR

EK

SI

RO

MB

AK

AN

BREKSI

256BONGKAH BONGKAH

BERANGKALKONGLOMERAT BREKSI

64BERANGKAL BERANGKAL

KERAKALKONGLOMERAT BREKSI

4KERAKAL KERAKAL

BUTIRANKONGLOMERAT BREKSI

2BUTIRAN BUTIRAN

PASIR SANGAT

PA

SIR

(sa

nd)

BATUPASIR SANGAT KASAR

1KASAR

PASIR KASAR BATU PASIR KASAR

1/2

PASIR SEDANG BATUPASIR SEDANG

1/4

PASIR HALUS BATUPASIR HALUS

1/8PASIR SANGAT

PATUPASIR SANGAT HALUS

1/16HALUS

LANAU

LU

MP

UR

(m

ud)

BATULANAU

1/256(silt)

LEMPUNGBATULEMPUNG / SERPIH (shale)

  (clay)

PRAKTIKUM PETROLOGI

ACARA : Batuan Sedimen NAMA : Dian Dwi Permana

HARI/TANGGAL : Kamis, 06-11-2014 NIM : D61113311

No. Urut : 02

No. Peraga : -

Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik

Warna :

Segar : Kecoklatan

Lapuk : Kecoklatan

Tekstur : Klastik

Struktur : Tidak Berlapis

Komposisi mineral : SiO3

Komponen Asal/Jenis Batuan Bentuk Ukuran

Fragmen Batuan Beku Subangular – Angular

4-64 mm

Matriks Subangular – Angular

¼ - ½ mm

Semen Silika 1/ 16- 1/256

Sortasi : Buruk

Nama Batuan : Breksi Kerakal (Wenworth 1922)

Keterangan :

Batuan ini Memiliki warna segar kecoklatan dan warna lapuk coklat tua.

Tekstur batuan ini klastik. Memiki struktur tidak berlapis, dan berkomposisi CaCO3.

Batuan ini Memiliki ukuran material fragmen 4 – 64 mm kisaran kerakal ( klasifikasi

Wentworth ) yang berasal dari batuan beku, berbentuk subangular – angular dan

matriks ¼ - ½ mm kisaran pasir kasar ( klasifikasi Wentworth ) dan semen berupa

karbonat, sortasi jelek dimana partikel penyusun batuan tidak seragam atau tidak

sama besar, kemas terbuka yakni antara satu partikel dengan partikel lainnya tidak

saling menyentuh. Berdasarkan ciri fisiknya maka nama dari batuan ini adalah Breksi

Kerakal ( Wentworth, 1922 ).

Proses pembentukan batuan ini yaitu batuan asal mengalami pelapukan,

kemudian tertransportasi oleh media air. Setelah tertransportasi, material-material

tersebut akan terendapkan pada cekungan-cekungan di laut dalam. Pada saat

pengendapan, material yang diendapkan berukuran kerakal sampai pasir kasar.

Setelah terendapkan, material sedimen akan terakumulasi dimana terjadi proses

kompaksi karena adanya gaya berat/gravitasi dari material – material sedimen yang

semakin lama semakin bertambah sehingga volume akan berkurang dan cairan yang

mengisi pori – pori akan bermigrasi ke atas. Setelah mengalami proses kompaksi

kemudian material – material sediment tersebut mengalami proses litifikasi yaitu

proses pengerasan material – material sediment menjadi batuan sediment (proses

pembatuan). Proses ini terjadi apabila proses kompaksi yang terus menerus terjadi

yang menyebabkan material – materialnya semakin kompak sehingga terjadi

pengerasan (konsulidasi) pada batuan sediment, adapun material yang mengikat

material – material pada batuan ini adalah mineral silika.

Batuan ini biasanya ditemukan berasosiasi dengan batuan sediment lainnya

seperti Batupasir, Konglomert, dan lain – lain. Kegunaan dari batuan ini yakni

sebagai bahan bangunan, digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dan

juga sebagai ornamen-ornamen (aksesoris).

Referensi :

Kaharuddin, 1988, Penuntun Praktikum Petrologi. Laboratorium Petrologi, Makassar.

Mottana, A. dkk, 1978. Guide to Rock and Mineral. Simon and Schuster Inc, New York.

UKURAN BUTIR WENTWORTH, 1922

UKURAN

NAMA BUTIR

NAMA BATUAN

(mm) MEMBUNDAR MENYUDUT

  (rounded) (angular)

 BONGKAH

KE

RIK

IL (

grav

el)

KONGLOMERAT

BR

EK

SI

RO

MB

AK

AN

BREKSI

256BONGKAH BONGKAH

BERANGKALKONGLOMERAT BREKSI

64BERANGKAL BERANGKAL

KERAKALKONGLOMERAT BREKSI

4KERAKAL KERAKAL

BUTIRANKONGLOMERAT BREKSI

2BUTIRAN BUTIRAN

PASIR SANGAT

PA

SIR

(sa

nd)

BATUPASIR SANGAT KASAR

1KASAR

PASIR KASAR BATU PASIR KASAR

½

PASIR SEDANG BATUPASIR SEDANG

¼

PASIR HALUS BATUPASIR HALUS

1/8PASIR SANGAT

PATUPASIR SANGAT HALUS

1/16HALUS

LANAU

LU

MP

UR

(m

ud)

BATULANAU

1/256(silt)

LEMPUNGBATULEMPUNG / SERPIH (shale)

  (clay)

PRAKTIKUM PETROLOGI

ACARA : Batuan Sedimen NAMA : Dian Dwi Permana

HARI/TANGGAL : Kamis, 06-11-2014 NIM : D61113311

No. Urut : 03

No. Peraga : -

Jenis Batuan : Batuan Sedimen Klastik

Warna :

Segar : Abu Kecoklatan

Lapuk : Kekuningan

Tekstur : Klastik

Struktur : Berlapis

Komposisi mineral : CaCO3

Komponen Asal/Jenis Batuan Bentuk Ukuran

Fragmen - - -

Matriks 1/16 – 1/8 mm

Semen Karbonat 1/ 16- 1/256 mm

Sortasi : Baik

Nama Batuan : Batupasir sangat halus (Wenworth 1922)

Keterangan :

Batuan ini Memiliki warna segar Abu Kecoklatan dan warna lapuk

Kekuningan. Tekstur batuan ini klastik. Memiliki struktur perlapisan, dan

berkomposisi CaCO3. Batuan ini Memiliki ukuran material matriks 1/16 – 1/8 mm

kisaran pasir kasar ( klasifikasi Wentworth ) dan semen berupa karbonat, sortasi baik

dimana partikel penyusun batuan seragam atau sama besar, kemas tertutup yakni

antara satu partikel dengan partikel lainnya saling menyentuh. Berdasarkan ciri

fisiknya maka nama dari batuan ini adalah Batupasir Sangat Halus. ( Wentworth,

1922 ).

Proses pembentukan batuan ini yaitu batuan asal mengalami pelapukan,

kemudian tertransportasi oleh media air. Setelah tertransportasi, material-material

tersebut akan terendapkan pada cekungan-cekungan di laut dangkal. Pada saat

pengendapan, material yang diendapkan berukuran pasir kasar. Setelah terendapkan,

material sedimen akan terakumulasi dimana terjadi proses kompaksi karena adanya

gaya berat/gravitasi dari material – material sedimen yang semakin lama semakin

bertambah sehingga volume akan berkurang dan cairan yang mengisi pori – pori akan

bermigrasi ke atas. Setelah mengalami proses kompaksi kemudian material – material

sediment tersebut mengalami proses litifikasi yaitu proses pengerasan material –

material sediment menjadi batuan sediment (proses pembatuan). Proses ini terjadi

apabila proses kompaksi yang terus menerus terjadi yang menyebabkan material –

materialnya semakin kompak sehingga terjadi pengerasan (konsulidasi) pada batuan

sediment, adapun material yang mengikat material – material pada batuan ini adalah

mineral karbonat.

Batuan ini biasanya ditemukan berasosiasi dengan batuan sediment lainnya

seperti Batupasir, Konglomert, dan lain – lain. Kegunaan dari batuan ini yakni

sebagai bahan bangunan, digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dan

juga sebagai ornamen-ornamen (aksesoris).

Referensi :

Kaharuddin, 1988, Penuntun Praktikum Petrologi. Laboratorium Petrologi, Makassar.

Mottana, A. dkk, 1978. Guide to Rock and Mineral. Simon and Schuster Inc, New York.

UKURAN BUTIR WENTWORTH, 1922

UKURANNAMA BUTIR

NAMA BATUAN

(mm) MEMBUNDAR MENYUDUT

  (rounded) (angular)

 BONGKAH

KE

RIK

IL (

grav

el)

KONGLOMERAT

BR

EK

SI

RO

MB

AK

AN

BREKSI

256BONGKAH BONGKAH

BERANGKALKONGLOMERAT BREKSI

64BERANGKAL BERANGKAL

KERAKALKONGLOMERAT BREKSI

4KERAKAL KERAKAL

BUTIRANKONGLOMERAT BREKSI

2BUTIRAN BUTIRAN

PASIR SANGAT

PA

SIR

(sa

nd)

BATUPASIR SANGAT KASAR

1KASAR

PASIR KASAR BATU PASIR KASAR

1/2

PASIR SEDANG BATUPASIR SEDANG

1/4

PASIR HALUS BATUPASIR HALUS

1/8PASIR SANGAT

BATUPASIR SANGAT HALUS

1/16HALUS

LANAU

LU

MP

UR

(m

ud)

BATULANAU

1/256(silt)

LEMPUNGBATULEMPUNG / SERPIH (shale)

  (clay)

PRAKTIKUM PETROLOGI

ACARA : Batuan Sedimen NAMA : Dian Dwi Permana

HARI/TANGGAL : Kamis, 06-11-2014 NIM : D61113311

No. Urut : 04

No. Peraga : -

Jenis Batuan : Batuan Sedimen Nonklastik

Warna :

Segar : Kekuningan

Lapuk : Kekuningan

Tekstur : Nonklastik

Struktur : Tidak Berlapis

Komposisi mineral : CaCO3

Nama Batuan : Grainstone (Dunnham, 1962)

Keterangan : Batuan ini memilki warna segar kuning dan warna lapuk kekuningan,

teksturnya non klastik karena pada batuan ini tidak terdapat kesan butiran, memilki

kemas tertutup karena butiran yang terdapat pada batuan ini sangat rapat, sortasinya

baik karena adanya keseragaman dari butiran yang hampir sama, komposisi

mineralnya banyak mengandung karbonat (CaCO3), strukturnya tidak berlapis karena

tidak adanya kesan perlapisan pada batuan ini.

Pada proses pembentukannya, batuan ini terbentuk secara langsung dari

pengendapan, dimana fosil yang telah mati kemudian mengendap bersama dengan

mineral-mineral lempung dan setelah mineral lempung mengalami pembatuan fosil

terlepas sehingga batuan ini merupakan cetakan dari fosil tersebut. Pada saat

pembatuan sebagian besar merupakan fosil dan terdapat lebih dari 1 fosil dan hanya

sedikit lempung yang terendapkan, Batuan ini biasanya berasosiasi dengan batu

lempung .

Batuan ini banyak di gunakan sebagai bahan bangunan.

Referensi :

Kaharuddin, 1988, Penuntun Praktikum Petrologi. Laboratorium Petrologi, Makassar.

Mottana, A. dkk, 1978. Guide to Rock and Mineral. Simon and Schuster Inc, New York.

Grainstone, ( Dunnham, 1962 )

PRAKTIKUM PETROLOGI

ACARA : Batuan Sedimen NAMA : Dian Dwi Permana

HARI/TANGGAL : Kamis, 06-11-2014 NIM : D61113311

No. Urut : 05

No. Peraga : -

Jenis Batuan : Batuan Sedimen Nonklastik

Warna :

Segar : Abu - abu

Lapuk : Kecoklatan

Tekstur : Nonklastik

Struktur : Tidak Berlapis

Komposisi mineral : CaCO3

Nama Batuan : Wackestone (Dunnham, 1962)

Keterangan : Batuan ini memilki warna segar Abu – abu dan warna lapuk kecoklatan,

teksturnya non klastik karena pada batuan ini tidak terdapat kesan butiran, memilki

kemas tertutup karena butiran yang terdapat pada batuan ini sangat rapat, sortasinya

baik karena adanya keseragaman dari butiran yang hampir sama, komposisi

mineralnya banyak mengandung karbonat (CaCO3), strukturnya tidak berlapis karena

tidak adanya kesan perlapisan pada batuan ini.

Pada proses pembentukannya, batuan ini terbentuk secara langsung dari

pengendapan, dimana fosil yang telah mati kemudian mengendap bersama dengan

mineral-mineral lempung dan setelah mineral lempung mengalami pembatuan fosil

terlepas sehingga batuan ini merupakan cetakan dari fosil tersebut. Pada saat

pembatuan, fosil yang terendapkan lebih dari 10 % fosilnya dan terdapat lebih dari 1

spesies.. Batuan ini biasanya berasosiasi dengan batu lempung.

Batuan ini banyak di gunakan sebagai bahan bangunan.

Referensi :

Kaharuddin, 1988, Penuntun Praktikum Petrologi. Laboratorium Petrologi, Makassar.

Mottana, A. dkk, 1978. Guide to Rock and Mineral. Simon and Schuster Inc, New York.

Wackestone, ( Dunnham, 1962 )

DAFTAR PUSTAKA

Kaharuddin, 1988, Penuntun Praktikum Petrologi. Laboratorium Petrologi,

Makassar.

Mottana, A. dkk, 1978. Guide to Rock and Mineral. Simon and Schuster Inc, New

York.

Praktikan Asisten

(Dian Dwi Permana) ( )