praktikum fisioterapi tutorial ppok

32
Nama : Shanastasia Swastila NIM : 145070507111011 Kelas : Farmasi A DOKUMEN ASUHAN KEFARMASIAN Inisial Pasien : Tn. D Berat Badan : - Ginjal : - Umur : 66 tahun Tinggi Badan : - Hepar : - Keluhan Utama : Sesak sejak subuh, batuk berdahak, dan demam Diagnosis : Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) + Mitral Stenosis (MS) + Atrial Fibrillation (AF) Riwayat Penyakit : Penyakit Jantung Koroner + paru + post operation bypass ops (J) 1985 Riwayat Pengobatan : 1. Obat jantung Concor ® (kandungan bisoprolol fumarate 2,5 mg) 0-1-0 Digoksin 1x1 Spironolakton 1-0-0

Upload: shanastasiaswastila

Post on 13-Apr-2016

43 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Farmasis telah mengalami evolusi peran, tidak hanya sebagai penyedia dan pendistribusi obat baik mulai dari sintesis hingga sampai pada penggunan obat, namun juga memberikan jasa asuhan kefarmasian yang bersifat langsung pada penggunaan obat sebagai terapi pada pasien. Asuhan kefarmasian di sini termasuk menilai keadaan pasien hingga menentukan pilihan terapi pada pasien dan mengawasi pemantauan respon dan evaluasi terapi pada pasien. Asuhan kefarmasian ini dapat dilakukan terhadap pasien baik di komunitas termasuk apotek, maupun di klinik yaitu Puskesmas dan rumah sakit. Tutor ini merupakan salah satu bahasan yang membantu untuk memahami peran dan fungsi farmasis dalam memberikan asuhan kefarmasian terutama untuk pasien yang datang dengan gejala gangguan pernafasan. Tutor ini membahas mengenai cara pemeriksaan pasien terutama saluran pernafasan, menjelaskan mengenai patofisiologi gangguan pernafasan yang sering ditemui di masyarakat di antaranya batuk, asma, dan penyakit paru obstruksi kronis. Asuhan kefarmasian berupa terapi dijelaskan menggunakan pendekatan kasus dan evidence-based medicine.

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

Nama : Shanastasia Swastila

NIM : 145070507111011

Kelas : Farmasi A

DOKUMEN ASUHAN KEFARMASIAN

Inisial Pasien : Tn. D Berat Badan : - Ginjal : -

Umur : 66 tahun Tinggi Badan : - Hepar : -

Keluhan Utama :

Sesak sejak subuh, batuk berdahak, dan demam

Diagnosis :

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) + Mitral Stenosis (MS) + Atrial Fibrillation

(AF)

Riwayat Penyakit :

Penyakit Jantung Koroner + paru + post operation bypass ops (J) 1985

Riwayat Pengobatan :

1. Obat jantung

Concor® (kandungan bisoprolol fumarate 2,5 mg) 0-1-0

Digoksin 1x1

Spironolakton 1-0-0

Sohobion® (kandungan per tablet : vit. B1 100 mg, vit. B6 200 mg, vit. B12 200 mcg)

2. Obat paru

Aminofilin 1-0-0

Salbutamol 2x1

Gliseril guaiakolat 2x1

Spiriva® (kandungan ipratropium) 1-0-0

Bricasma® (terbutalin sulfat) 1-0-0

Pulmicort® (kandungan budesonide) 1-0-0

Page 2: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

Alergi : -Kepatuhan Obat Tradisional -Merokok - OTC -Alkohol - Lain-lain -

Page 3: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Inisial Pasien : Tn. D

Tanggal Problem / Kejadian / Tindakan Klinisi

18/05/16 Pasien masuk UGD dengan keluhan sesak napas sejak subuh. Kondisi umum pasien lemah, TD sebesar 167/92 mmHg, dan nadi 114 kali/menit. Pasien juga mengalami batuk berdahak dan demam (suhu tubuh 38oC). Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap leukosit sebesar 13,3 x 103/µL suhu↑ dan leukosit↑ mengindikasikan terjadinya infeksi.

Diagnosis masuk adalah SOB (Short of Breath), AF RVR (Atrial Fibrillation Respiratory Ventricular Rapid), HF (Heart Failure), dan sekunder infeksi.

Tindakan klinisi memberikan masker O2 dan nebulizer Combivent® untuk mengatasi sesak.

Riwayat Penyakit : PJK (Penyakit Jantung Koroner), paru, post operation by pass ops (J) 1985 dan kontrol rutin ke poli jantung (terakhir kontrol Tgl. 11 Mei 2014).

19/05/16 Pasien masih batuk berdahak. TD masih belum stabil yaitu 140/80 mmHg, suhu tubuh sudah normal yaitu 36,4oC, sedangkan nadi masih belum stabil yaitu 104 kali/menit.

20/05/16 Pasien masih batuk berdahak. TD masih belum stabil yaitu 150/90 mmHg, suhu tubuh normal yaitu 36,2oC, sedangkan nadi masih belum stabil yaitu 104 kali/menit.

21/05/16 Pasien masih batuk berdahak. TD sudah normal yaitu 120/90 mmHg, suhu tubuh normal yaitu 37,4oC, sedangkan nadi masih belum stabil yaitu 108 kali/menit.

22/05/16 Pasien kembali mengeluh sesak dan masih batuk berdahak. TD normal yaitu 130/80 mmHg dan nadi juga sudah stabil yaitu 96 kali/menit. Dari hasil pemeriksaan leukosit sudah normal yaitu 9,4 x 103/µL dan suhu tubuh normal (36,8oC) infeksi sudah mulai membaik.

23/05/16 Pasien sudah tidak mengeluh sesak juga tidak batuk berdahak. TD normal yaitu 130/80 mmHg, suhu tubuh normal yaitu 36,4oC, dan nadi juga sudah stabil yaitu 88 kali/menit.

24/05/16 Pasien sudah tidak mengeluh sesak juga tidak batuk berdahak. TD kembali meningkat yaitu 140/90 mmHg, suhu tubuh normal yaitu 36,4oC, dan nadi sudah stabil yaitu 82 kali/menit.

25/05/16 Pasien kembali mengeluh sesak dan batuk berdahak. TD normal yaitu 130/80 mmHg, suhu tubuh normal yaitu 36,2oC, dan nadi sudah stabil yaitu 84 kali/menit.

26/05/16 Pasien sudah tidak sesak dan tapi masih batuk berdahak. TD normal yaitu 130/80 mmHg, suhu tubuh normal yaitu 36,4oC, dan nadi sudah stabil yaitu 88 kali/menit.

27/05/16 Pasien sudah tidak sesak dan tidak batuk berdahak. Pasien KRS dengan diagnosa akhir adalah MS post op, AF Respiratory Ventricular Moderate, dan PPOK era akut. Pemeriksaan fisik saat akan KRS antara lain TD = 167/92 mmHg, Rh = +/+, Wh = +/+, dan ada edema. Obat-obat untuk KRS :

Page 4: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

Digoksin 1x1 Aspilets® 0-1-0 Spironolakton 50 mg 1-0-0 Natrium diklofenak 3x50 mg KSR 1x1 Puyer 3x1 (berisi : prednison, aminofilin, salbutamol, gliseril guaiakolat, dan

dekstrometorfan) +++++

Page 5: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

DOKUMEN ASUHAN KEFARMASIAN

Apoteker: Shanastasia Swastila

No. DMK : 00-00-72-xxMRS / KRS : 18 Mei 2016 / 27 Mei 2016Inisial Pasien : Tn. DUmur / BB / TB : 66 tahunAlamat : MalangRiwayat Sosial : - Asuransi : BPJS

Keluhan Utama : Sesak napas sejak subuh, batuk berdahak, dan panas Diagnosis : PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) + MS (Mitral Stenosis) post open heart + AF (Atrial Fibrillation) respiratory ventricular moderateRiwayat Penyakit : PJK (Penyakit Jantung Koroner), paru, post operation by pass ops (J) 1985 Riwayat Pengobatan : Obat jantung dan obat paruKepatuhan :

Alergi : -Merokok / Alkohol : - / -Obat Tradisional : -OTC : -

PROFIL PENGOBATAN PADA SAAT MRS

Obat Rute Dosis Frekuensi Tanggal (Mei)

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27Normal salin iv infus life line - v //Ceftriaxone iv bolus 1 g 2 dd 1 v v v v v v v v v vLevofloxacine iv infus 750 mg 1 dd 1 v vCiprofloxacine iv infus 400 mg 2 dd 1 v v v vGliseril guaiakolat po 200 mg 3 dd 1 v v // v v v v v vCombivent® Inhaler oral 10 mL 3 dd 1 v v // v v v v v vBudesonide Inhaler oral 200 mcg 3 dd 1 v v v v v vN-asetil sistein po 200 mg 3 dd 1 v v v v v v v v vAminofilin pump 25 mg/mnt - v // v

Page 6: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

Obat Rute Dosis Frekuensi Tanggal (Mei)

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27Digoksin po 0,25 mg 1 dd 1 v v v v v v v v vAsetosal po 80 mg 1 dd 1 v v v v v v v v vFurosemide iv bolus 20 mg 1 dd 1 v v v poSpironolakton po 50 mg 2 dd 1 v v v v v // 1 dd 1 1 dd 1 1 dd 1 //Ranitidin iv bolus 50 mg 2 dd 1 v v v v v v v // v //Metoklopramid iv bolus 10 mg 2 dd 1 v v v vKSR po 600 mg 2 dd 1 v v 1 dd 1 1 dd 1 //

DATA KLINIK

Inisial Pasien : Tn. D

Data Klinik Nilai NormalTanggal (Mei)

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27Suhu 37 ± 0,5oC 36,4 36,4 36,2 37,4 36,8 36,4 36,4 36,2 36,4TD < 120/80 mmHg 110/

60140/80

150/90

120/90

130/80

130/80

140/90

130/80

130/80

130/70

Nadi 50-90 x/menit 80 104 104 108 96 88 82 84 88

Rh ׀ ±±

׀ ±±

׀ ++

-׀- -׀- ׀ ++

Wh ׀ ±±

-׀- ׀ ++

-׀- ±׀- ׀ ++

Sesak + + +Batuk berdahak + + + + + + +

Page 7: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

DATA LABORATORIUM

Inisial Pasien : Tn. D

Data Laboratorium Nilai NormalTanggal (Mei)

18 19 21 22Leukosit 4-10 x 103/µL 13,3 9,4

Hemoglobin 11,5-16,0 g/dL 13,1Hematokrit 35-45 % 39,2

Eritrosit 4,3-6,0 x 106/µL 4,75Platelet 150-400 x 103/µL 157GDA ≤ 200 mg/dL 125GDP 76-110 mg/dL 107

GD2PP 80-125 mg/dL 110pH 7,35-7,45 7,38

pCO2 35-45 mmHg 34,7pO2 80-107 mmHg 225

HCO3- 21-25 mmol/L 20,5

BE -3,5 s.d +2,0 mmol/L -4,1SGOT 0-35 U/I 25SGPT 0-37 U/I 12

Natrium 135-145 mmol/L 143 140 131Kalium 3,5-5,0 mmol/L 2,6 3,4 3,5Klorida 95-108 mmol/L 101 95 85BUN 10-24 mg/dL 16,9

Kreatinin serum 0,5-1,5 mg/dL 1,2

Page 8: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

Kolesterol total 150-250 mg/dL 104LDL 67-175 mg/dL 48HDL 35-55 mg/dL 41

Trigliserida 50-200 mg/dL 68Asam urat 3,4-7,0 mg/dL 8,2

TUGAS MAHASISWA(FOKUS PENGERJAAN PADA KASUS PPOK, BUKAN PADA PENYAKIT JANTUNG PASIEN)

FORM SUBJECTIVEIsilah data-data pasien yang termasuk dalam “Subjective”!

No. DATA KLINIK Tanggal18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1. Sesak nafas v v v2. Lemah v3. Batuk berdahak v v v v v v v4. Demam v5. Edema v

Komentar dan alasan Pasien mengalami PPOK/COPD berdasarkan gejala yang dirasakan yaitu sesak nafas dan batuk berdahak.Pasien kondisinya lemah dapat dikarenakan kekurangan O2 akibat PPOK yang dideritaDemamnya dapat dikarenakan oleh infeksi

Page 9: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

FORM OBJECTIVE Isilah data-data pasien yang termasuk dalam “Objective”!

No. DATA KLINIK Tanggal18 19 21 22

1. Leukosit 13,3 9,42. Hemoglobin 13,13. Hematokrit 39,24. Eritrosit 4,755. Platelet 1576 GDA 1257 GDP 1078 GD2PP 1109 pH 7,38

10 pCO2 34,711 pO2 22512 HCO3

- 20,513 BE -4,114 SGOT 2515 SGPT 12 16 Natrium 143 140 13117 Kalium 2,6 3,4 3,518 Klorida 101 95 8519 BUN 16,920 Kreatinin serum 1,221 Kolesterol total 10422 LDL 4823 HDL 4124 Trigliserida 6825 Asam urat 8,2

Kadar leukosit pasien yang tinggi menunjukkan adanya infeksi yang menyerang pasien yang mana dialami oleh pasien pada tanggal 18 Mei

Kadar pCO2, pO2 dan HCO3- yang tidak normal menunjukkan adanya ganguan respirasi

yang dialami oleh pasien pada tanggal 18 Mei Kadar natrium turun secara bertahap mulai dari 143, 140, 131 dari normalnya,

sehingga pasien mengalami hiponatremia pada tanggal 22 Mei Kadar kalium naik secara bertahap mulai dari 2.6 , 3.4 , dan 3.5 yang mana

merupakan batas minimum normal, sehingga pasien mengalami hipokalemia pada tanggal 19 Mei dan normal pada 22 mei

Kadar klorida turun secara bertahap mulai dari 101, 95, 85 sehingga pasien mengalami hipokloremia pada tanggal 22 Mei

Kadar kolesterol total kurang dari normal yaitu 104 sehingga pasien mengalami hipokolesterolemia pada tanggal 19 Mei

Kadar LDL dibawah normal pada tanggal 19 Mei , anoreksia

Page 10: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

FORM PROFIL PENGOBATANIsilah data-data pasien mengikuti format di bawah ini!

OBATPemantauan Kefarmasian

Komentar dan Alasan(mekanisme kerja, alasan pemilihan

terapi)

Tgl. Mulai Terapi

Jenis Obat Rute Dosis Frekuensi Tgl.

Berhenti Terapi

Indikasi Terapi pada Pasien

18 Normal salin iv infus life line - 19 Pasien lemah, mengembalikan keseimbangan elektrolit

Edema, tekanan darah

Menggantikan cairan tubuh sehingga kondisi pasien normalSesuai indikasiESO : edema dan hipertensi

18 Ceftriaxone iv bolus 1 g 2 dd 1 27 Infeksi saluran nafas bawah

Kadar bilirubin, muntah, mual, SGPT, SGOT,

BUN

Menghambat sintesis dinding sel sehingga membunuh bakterisesuai terapi empiris dapat menghambat pertumbuhan bakteri infeksi saluran nafas bawahhindari pemberian produk mengandung kalsium

18 Levofloxacine iv infus 750 mg 1 dd 1 20 Infeksi bakteri akut karena eksaserbasi

bronkitis kronis

Mual, aritmia jantung, palpitasi,

takikardia ventrikular

Menghambat aktivitas DNA gyrase dan membunuh bakteriSesuai terapi empirisDosis hanya 500 mg?Digunakan paling tidak 7 hari?

22 Ciprofloxacine iv infus 400 mg 2 dd 1 26 Infeksi saluran Mual, palpitasi, Merusak DNA

Page 11: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

nafas bawah SGPT, SGOT, kreatinin, anoreksia,

Sesuai terapi empiris7-14 hari?Tidak perlu karena sudah menggunakan Ceftriaxone, efek sama pemakaian terlalu singkat bisa resistensi

19 Gliseril guaiakolat po 200 mg 3 dd 1 21 Batuk berdahak Mual, muntah Mengiritasi mukosa lambung, mengurangi viskositas dahak dengan meningkatkan sekresi dahakSesuai indikasi batuk berdahak

22 27

19 Combivent® Inhaler oral

10 mL 3 dd 1 21 PPOK Takikardia, palpitasi, bronkitis,

Beta 2 adrenergik, antikolinergik (short acting) salbutamol, ipatropiumSesuai indikasiESO : bronkitis, ISPA,

22 27

22 Budesonide Inhaler oral

200 mcg 3 dd 1 27 Inflamasi Infeksi saluran nafas

Anti inflamasi glukokortikosteroidSesuai indikasiBudesonide mengurangi efek aminofilin (perlu dimonitor)

19 N-asetil sistein po 200 mg 3 dd 1 27 Batuk berdahak Bronkokonstriksi, muntah

Pengencer dahakHarus diganti atau dihentikan efek sampingnya membuat PPOK semakin parah

22 Aminofilin pump 25 mg/mnt

- 23 PPOK Takikardia BronkodilatorSesuai indikasi24 25

19 Digoksin po 0,25 mg 1 dd 1 27 Anti aritmia Mual, muntah, takikardia

Mengahambat kanal ionSesuai indikasidigoxin dan albuterol memiliki interaksi obat yang perlu dimonitor ketat (digoxin meningkatkan kalium,

Page 12: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

albuterol menurunkan kalium)+ aspirin meningkatkan kalium (dimonitor ketat)+ levofloxacin meningkatkan efek digoksin (perlu dimonitor ketat)

19 Asetosal po 80 mg 1 dd 1 27 Anti thrombotic Bronchospasm, hepatotoxicity, mual, merusak ginjal, muntah

Menghambat agregasi plateletSesuai indikasi karena penderita PJKSebaiknya diganti memperberat PPOKAspirin dan furosemid memiliki interaksi obat yang perlu dimonitor ketat (aspirin meningkatkan kalium, furosemid menurunkan kalium)Aspirin mengurangi absorbsi quinolon (monitor ketat)Aspirin dan albuterol memiliki interaksi obat yang perlu dimonitor ketat (aspirin meningkatkan kalium, albuterol menurunkan kalium)

18 Furosemide iv bolus 20 mg 1 dd 1 20 Mengurangi edema dan hipertensi

Asam urat, kalium, anoreksia, kalsium, mual, magnesium

Diuretik kuatSesuai indikasiESO : asam urat tinggi, hipokalemiafurosemid dan albuterol memiliki interaksi obat yang perlu dimonitor ketat (furosemid dan albuterol menurunkan kalium)

21 po 40 mg 22

18 Spironolakton po 50 mg 2 dd 1 22 Mengurangi edema dan hipertensi

Mual, muntah, natrium, klorida

Diuretik (sekresi Na, Cl)Sesuai indikasiBoleh di kombinasi dengan

24 1 dd 1 26

Page 13: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

furosemide untuk menghemat kalium+ albuterol menurunkan kalium (monitor ketat)+ aspirin meningkatkan kalium (monitor ketat)+ KSR meningkatkan kalium (harus diganti)spironolakton dan KSR memiliki interaksi obat yang perlu dimonitor ketat (KSR meningkatkan kalium, spironolakton menurunkan kalium)

18 Ranitidin iv bolus 50 mg 2 dd 1 24 Ulkus gaster Mual, muntah H2 blokerKarena lama tidur di rumah sakit26 27

24 Metoklopramid iv bolus 10 mg 2 dd 1 27 Anti emetik, anti nausea

Gangguan ekstra piramidal, mual

Meningkatkan motilitas GIT dengan blokade dopamin dan serotoninSesuai dengan indikasi+ mengahmbat kerja digoksin (monitor ketat)

21 KSR po 600 mg 2 dd 1 23 hipokalemia Mual, muntah Menggantikan kalium yang hilangSesuai indikasi

Page 14: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

FORM ASSESSMENT & PLANIsilah data-data pasien yang termasuk dalam “Assessment & Plan”! (Penulisan mengikuti format di bawah ini)

ASUHAN KEFARMASIAN (PHARMACIST’S CARE PLAN)

Inisial Pasien : Tn. D

1. Masalah aktual dan potensial2. Pemantauan efek terapi obat

3. Kepatuhan pasien4. Pemilihan obat

5. Penghentian obat 6. Efek samping obat

7. Interaksi obat

NO. TANGGAL URAIAN MASALAHTINDAKAN

(USULAN PADA KLINISI, PERAWAT, ATAU PASIEN)1. 18 Mei 1. Pasien lemah; dilakukan pemberian normal saline untuk

mrnggantikan cairan tubuh yang hilang sehingga keadaan pasien kembali normal; ESO : edema dan hipertensi;

2. Sesak nafas; tidak dilakukan terapi3. hipertensi, bengkak dan takikardia; diberi furosemide dan

spironolakton; ESO : Asam urat tinggi, kalium rendah, anoreksia, kalsium rendah, mual, magnesium rendah, natrium rendah, klorida rendah

4. Demam; tidak dilakukan terapi5. Infeksi; diberi Ceftriaxone dan levofloxacine, ESO : Kadar

1. Dilakukan pemantauan terhadap edema dan tekanan darah

2. Bertanya pada doketr kenapa tidak diterapi; seharusnya diberi LAAC+LABA/ICS+SABA

3. Monitor ketat pada elektrolit pasien, asam urat, tekanan darah

4. Bertanya pada doketr kenapa tidak diterapi; seharusnya diberi parasetamol

5. Dilakukan pemantauan Kadar bilirubin, muntah, mual, peningkatan SGPT, peningkatan SGOT,

Page 15: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

bilirubin, muntah, mual, peningkatan SGPT, peningkatan SGOT, peningkatan BUN, Mual, aritmia jantung, palpitasi, takikardia ventrikular

6. Batuk berdahak; tidak dilakukan terapi7. Pasien dalam kaedaan berbaring aliran darah ke lambung

sehingga rentan terjadi maag ; ESO : mual, muntah

peningkatan BUN, Mual, aritmia jantung, palpitasi, takikardia ventrikular

6. Bertanya pada doketr kenapa tidak diterapi; seharusnya diberi gliseril guaiakolat

7. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah

2. 19 Mei 1. Batuk berdahak; diberikan GG dan n asetil sistein; ESO : mual, muntah, Takikardia, palpitasi, bronkitis, Bronkokonstriksi, muntah

2. hipertensi dan takikardia; diberi furosemide, digoksin dan spironolakton; ESO : Asam urat tinggi, kalium rendah, anoreksia, kalsium rendah, mual, magnesium rendah, natrium rendah, klorida rendah, muntah

3. Pemberian combivent; ESO : Takikardia, palpitasi, bronkitis, Infeksi saluran nafas

4. Thrombolytic; Pemberian asetosal; ESO : Bronchospasm, hepatotoxicity, mual, merusak ginjal, muntah

5. Infeksi; diberi Ceftriaxone dan levofloxacine, ESO : Kadar bilirubin, muntah, mual, peningkatan SGPT, peningkatan SGOT, peningkatan BUN, Mual, aritmia jantung, palpitasi, takikardia

6. Pasien dalam kaedaan berbaring aliran darah ke lambung sehingga rentan terjadi maag ; ESO : mual, muntah

1. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah, Ditanyakan n asetil sistein ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPOK

2. Monitor ketat pada elektrolit pasien, asam urat, tekanan darah

3. Ditanyakan ke dokter, Tidak perlu diberikan SABA dan SAAC karena hanya perlu diberikan prn;

4. Ditanyakan ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPOK bisa diberikan atelplase

5. Dilakukan pemantauan Kadar bilirubin, muntah, mual, peningkatan SGPT, peningkatan SGOT, peningkatan BUN, Mual, aritmia jantung, palpitasi, takikardia

6. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah

3. 20 Mei 1. Infeksi; diberi Ceftriaxone, ESO : Kadar bilirubin, muntah, mual, peningkatan SGPT, peningkatan SGOT, peningkatan BUN; Penghentian levofloxacin

2. hipertensi dan takikardia; diberi furosemide, digoksin dan

1. Bertanya pada dokter, padahal belum 7 hari sudah dihentikan levofloxacin

2. Monitor ketat pada elektrolit pasien, asam urat, tekanan darah

Page 16: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

spironolakton; ESO : Asam urat tinggi, kalium rendah, anoreksia, kalsium rendah, mual, magnesium rendah, natrium rendah, klorida rendah, muntah

3. Batuk berdahak; diberikan GG dan n asetil sistein; ESO : mual, muntah, Takikardia, palpitasi, bronkitis, Bronkokonstriksi, muntah

4. Pemberian combivent; ESO : Takikardia, palpitasi, bronkitis

5. Pasien dalam kaedaan berbaring aliran darah ke lambung sehingga rentan terjadi maag ; ESO : mual, muntah

6. Thrombolytic; Pemberian asetosal; ESO : Bronchospasm, hepatotoxicity, mual, merusak ginjal, mual dan muntah

3. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah, Ditanyakan n asetil sistein ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPOK

4. Ditanyakan ke dokter, Tidak perlu diberikan SABA dan SAAC karena hanya perlu diberikan prn

5. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah6. Ditanyakan ke dokter, Tidak perlu diberikan

memperparah PPOK bisa diberikan atelplase

4. 21 Mei 1. Infeksi; diberi Ceftriaxone, ESO : Kadar bilirubin, muntah, mual, peningkatan SGPT, peningkatan SGOT, peningkatan BUN

2. Penghentian Combivent dan GG3. Batuk berdahak; n asetil sistein; ESO : mual, muntah,

Takikardia, palpitasi, bronkitis, Bronkokonstriksi, muntah

4. hipertensi dan takikardia; diberi furosemide, digoksin dan spironolakton; ESO : Asam urat tinggi, kalium rendah, anoreksia, kalsium rendah, mual, magnesium rendah, natrium rendah, klorida rendah, muntah ; furosemid diberikan secara per oral

5. Thrombolytic; Pemberian asetosal; ESO : Bronchospasm, hepatotoxicity, mual, merusak ginjal,

1. Sesuai indikasi, monitoring kadar bilirubin, SGPT, SGOT, BUN, mual dan muntah

2. Ditanyakan ke dokter3. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah,

Ditanyakan n asetil sistein ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPOK

4. Monitor ketat pada elektrolit pasien, asam urat, tekanan darah

5. Ditanyakan ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPOK bisa diberikan atelplase

6. Sesuai inidikasi, pasien mengalami kekurangan kalium7. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah

Page 17: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

mual dan muntah6. Hipokalemia; pemberian KSR; ESO : Mual, muntah7. Pasien dalam kaedaan berbaring aliran darah ke

lambung sehingga rentan terjadi maag ; ESO : mual, muntah

5. 22 Mei 1. Pasien sesak, diberi combivent, aminofilin dan budesonide; ESO : Infeksi saluran nafas, Takikardia, palpitasi, bronkitis

2. Infeksi; diberi Ceftriaxone dan ciprofloxsacin, ESO : Kadar bilirubin, muntah, mual, peningkatan SGPT, peningkatan SGOT, peningkatan BUN, kreatinin, anoreksia

3. Thrombolytic; Pemberian asetosal; ESO : Bronchospasm, hepatotoxicity, mual, merusak ginjal, mual dan muntah

4. Hipertensi, aritmia ; diberi furosemide, digoksin dan spironolakton; ESO : Asam urat tinggi, kalium rendah, anoreksia, kalsium rendah, mual, magnesium rendah, natrium rendah, klorida rendah, muntah ; furosemid dihentikan

5. Pasien dalam kaedaan berbaring aliran darah ke lambung sehingga rentan terjadi maag ; ESO : mual, muntah

6. Hipokalemia; pemberian KSR; ESO : Mual, muntah7. Batuk berdahak; diberikan GG dan n asetil sistein; ESO :

mual, muntah, Takikardia, palpitasi, bronkitis, Bronkokonstriksi, muntah

1. Sudah sesuai, karena pasien kembali sesak2. Bertanya pada dokter tentang pemberian ciprofloxsacin3. Ditanyakan ke dokter, Tidak perlu diberikan

memperparah PPOK bisa diberikan atelplase4. Monitor ketat pada elektrolit pasien, tekanan darah5. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah6. Sesuai inidikasi, pasien mengalami kekurangan kalium7. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah,

Ditanyakan n asetil sistein ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPO

6. 23 Mei 1. Infeksi; diberi Ceftriaxone dan ciprofloxsacin, ESO : Kadar bilirubin, muntah, mual, peningkatan SGPT, peningkatan SGOT, peningkatan BUN, kreatinin,

1. Bertanya pada dokter tentang pemberian ciprofloxsacin

2. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah,

Page 18: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

anoreksia2. Batuk berdahak; diberikan GG dan n asetil sistein; ESO :

mual, muntah, Takikardia, palpitasi, bronkitis, Bronkokonstriksi, muntah

3. diberi combivent dan budesonide; ESO : Infeksi saluran nafas, Takikardia, palpitasi, bronkitis, dihentikan aminofilin

4. Thrombolytic; Pemberian asetosal; ESO : Bronchospasm, hepatotoxicity, mual, merusak ginjal, mual dan muntah

5. aritmia; diberi digoksin; ESO : Asam urat tinggi, kalium rendah, anoreksia, kalsium rendah, mual, magnesium rendah, natrium rendah, klorida rendah, muntah ; spinorolakton dihentikan

6. Pasien dalam kaedaan berbaring aliran darah ke lambung sehingga rentan terjadi maag ; ESO : mual, muntah

7. Hipokalemia; pemberian KSR; ESO : Mual, muntah; dosis diturunkan

Ditanyakan n asetil sistein ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPOK

3. Ditanyakan ke dokter combivent perlu diberikan atau tidak, kenapa aminofilin dihentikan

4. Ditanyakan ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPOK bisa diberikan atelplase

5. Monitor ketat pada elektrolit pasien, tekanan darah6. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah7. Sesuai inidikasi, pasien mengalami kekurangan

kalium

7. 24 Mei 1. Infeksi; diberi Ceftriaxone dan ciprofloxsacin, ESO : Kadar bilirubin, muntah, mual, peningkatan SGPT, peningkatan SGOT, peningkatan BUN, kreatinin, anoreksia

2. Batuk berdahak; diberikan GG dan n asetil sistein; ESO : mual, muntah, Takikardia, palpitasi, bronkitis, Bronkokonstriksi, muntah

3. diberi combivent, aminofilin dan budesonide; ESO :

1. Bertanya pada dokter tentang pemberian ciprofloxsacin

2. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah, Ditanyakan n asetil sistein ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPOK

3. Ditanyakan ke dokter combivent perlu diberikan atau tidak

4. Monitor ketat pada elektrolit pasien, tekanan darah

Page 19: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

Infeksi saluran nafas, Takikardia, palpitasi, bronkitis,4. hipertensi dan aritmia; diberi digoksin dan spironolakton;

ESO : Asam urat tinggi, kalium rendah, anoreksia, kalsium rendah, mual, magnesium rendah, natrium rendah, klorida rendah, muntah; dosis spinorolakton diturunkan

5. Thrombolytic; Pemberian asetosal; ESO : Bronchospasm, hepatotoxicity, mual, merusak ginjal, mual dan muntah

6. Pasien dalam kaedaan berbaring aliran darah ke lambung sehingga rentan terjadi maag ; ESO : mual, muntah

7. Hipokalemia; pemberian KSR; ESO : Mual, muntah8. Anti muntah; pemberian metokloperamid; ESO :

Gangguan ekstra piramidal, mual

5. Ditanyakan ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPOK bisa diberikan atelplase

6. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah7. Sesuai inidikasi, pasien mengalami kekurangan

kalium8. Monitor ketat menghambat kerja digoksin

8. 25 Mei 1. Infeksi; diberi Ceftriaxone dan ciprofloxsacin, ESO : Kadar bilirubin, muntah, mual, peningkatan SGPT, peningkatan SGOT, peningkatan BUN, kreatinin, anoreksia

2. Batuk berdahak; diberikan GG dan n asetil sistein; ESO : mual, muntah, Takikardia, palpitasi, bronkitis, Bronkokonstriksi, muntah

3. diberi combivent dan budesonide; ESO : Infeksi saluran nafas, Takikardia, palpitasi, bronkitis; aminofilin dihentikan

4. hipertensi dan aritmia; diberi digoksin dan spironolakton; ESO : Asam urat tinggi, kalium rendah, anoreksia,

1. Bertanya pada dokter tentang pemberian ciprofloxsacin

2. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah, Ditanyakan n asetil sistein ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPOK

3. Ditanyakan ke dokter combivent perlu diberikan atau tidak

4. Monitor ketat pada elektrolit pasien, tekanan darah5. Ditanyakan ke dokter, Tidak perlu diberikan

memperparah PPOK bisa diberikan atelplase6. Bertanya pada dokter7. Monitor ketat menghambat kerja digoksin

Page 20: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

kalsium rendah, mual, magnesium rendah, natrium rendah, klorida rendah, muntah

5. Thrombolytic; Pemberian asetosal; ESO : Bronchospasm, hepatotoxicity, mual, merusak ginjal, mual dan muntah

6. Ranitidin dihentikan7. Anti muntah; pemberian metokloperamid; ESO :

Gangguan ekstra piramidal, mual8. KSR dihentikan

8. Sesuai indikasi kalium sudah normal

9. 26 Mei 1. Infeksi; diberi Ceftriaxone, ESO : Kadar bilirubin, muntah, mual, peningkatan SGPT, peningkatan SGOT, peningkatan BUN, kreatinin, anoreksia; ciprofloxsacin dihentikan

2. Batuk berdahak; diberikan GG dan n asetil sistein; ESO : mual, muntah, Takikardia, palpitasi, bronkitis, Bronkokonstriksi, muntah

3. diberi combivent dan budesonide; ESO : Infeksi saluran nafas, Takikardia, palpitasi, bronkitis; aminofilin dihentikan

4. hipertensi dan aritmia; diberi digoksin dan spironolakton; ESO : Asam urat tinggi, kalium rendah, anoreksia, kalsium rendah, mual, magnesium rendah, natrium rendah, klorida rendah, muntah

5. Thrombolytic; Pemberian asetosal; ESO : Bronchospasm, hepatotoxicity, mual, merusak ginjal, mual dan muntah

6. Pasien dalam kaedaan berbaring aliran darah ke

1. Bertanya pada dokter tentang pemberian ciprofloxsacin

2. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah, Ditanyakan n asetil sistein ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPOK

3. Ditanyakan ke dokter combivent perlu diberikan atau tidak

4. Monitor ketat pada elektrolit pasien, tekanan darah5. Ditanyakan ke dokter, Tidak perlu diberikan

memperparah PPOK bisa diberikan atelplase6. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah7. Monitor ketat menghambat kerja digoksin

Page 21: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

lambung sehingga rentan terjadi maag ; ESO : mual, muntah

7. Anti muntah; pemberian metokloperamid; ESO : Gangguan ekstra piramidal, mual

10. 27 Mei 1. Infeksi; diberi Ceftriaxone, ESO : Kadar bilirubin, muntah, mual, peningkatan SGPT, peningkatan SGOT, peningkatan BUN, kreatinin, anoreksia; ciprofloxsacin dihentikan

2. Batuk berdahak; diberikan GG dan n asetil sistein; ESO : mual, muntah, Takikardia, palpitasi, bronkitis, Bronkokonstriksi, muntah

3. diberi combivent dan budesonide; ESO : Infeksi saluran nafas, Takikardia, palpitasi, bronkitis; aminofilin dihentikan

4. aritmia; diberi digoksin; ESO : artimia ; spinonolakton dihentikan

5. Thrombolytic; Pemberian asetosal; ESO : Bronchospasm, hepatotoxicity, mual, merusak ginjal, mual dan muntah

6. Ranitidin dihentikan7. Anti muntah; pemberian metokloperamid; ESO :

Gangguan ekstra piramidal, mual

1. Sudah sesuai2. Dilakukan pemantauan terhadap mual dan muntah,

Ditanyakan n asetil sistein ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPOK

3. Ditanyakan ke dokter combivent perlu diberikan atau tidak

4. Monitor ketat pada detak jantung pasien, ditanyakn ke dokter kenapa spinorolakton dihentikan

5. Ditanyakan ke dokter, Tidak perlu diberikan memperparah PPOK bisa diberikan atelplase

6. Sudah sesuai7. Monitor ketat menghambat kerja digoksin

Page 22: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

MONITORING

NO. PARAMETER TUJUAN MONITORING

1. Elektrolit pasien Mencegah pasien lemas2. Tekanan darah Mencegah komplikasi lebih lanjut3. Asam urat Mencegah komplikasi lebih lanjut4. Transaminase hati Mencegah kerusakan hati5 Bengkak Mencegah komplikasi lebih lanjut6 Bilirubin Mencegah kerusakan hati7 Denyut jantung Mencegah kerusakan jantung8 Kreatinin Mencegah kerusakan ginjal9 Mual dan muntah Mengurangi penderitaan pasien10 Kolesterol, LDL Mencegah anoreksia

LEMBAR KONSELING No. Sasaran

KonselingUraian Rekomendasi/Saran

1. Pasien Obat-obatan yang dikonsumsi dapat menyebabkan mual, muntah, jantung berdebar, bengkak, tidak nafsu makan dan sering kencing

Tidak usah khawatir

2. Perawat ESO obat bermacam-macam Perlu dilakukan monitoring ketat3. Dokter Beberapa obat dapat diganti karena ESO

nya memperburuk keadaan pasien, beberapa obat kurang tepat penggunaanya

Ditanyakan ke dokter dan berdiskusi masalah obat

Page 23: Praktikum Fisioterapi Tutorial PPOK

Keterangan: yang menjadi sasaran konseling bisa pasien/keluarga pasien/perawat

PERHATIAN:Setiap mahasiswa, selain membawa referensi textbook (e-book) juga diwajibkan membawa buku ISO/MIMS pada saat pelaksanaan

praktek farmakoterapi!

___________________ SELAMAT MENGERJAKAN ___________________