praktikum faal urine

14
PRAKTIKUM DIURESIS HOMEOSTASIS DAN KESEIMBANGAN CAIRAN TUJUAN Pada akhir percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan dan memahami: 1. Konsep homeostatis dan imbangan cairan 2. Mekanisme umpan balik negative yang mendasari homeostasis 3. Pengaturan imbangan cairan yang diatur oleh ADH (mencakup rangsang reseptor jaras aferen pusat jaras eferen efektor efek) ALAT YANG DIPERLUKAN 1. Air 1 liter 2. Air the 300 cc 3. Air gula 300 cc 4. Gelas plastic penampung urine ukuran 250 cc 5. Gelas ukur 6. Multistix 7. Jam 8. Timbangan badan 9. Sfigmomanometer air raksa 10. Tisu, sarung tangan 11. Ergometer sepeda (Monark) 12. Stopwatch 13. Heart rate monitor 14. Pakaian dan sepatu olahraga (khusus untuk perlakuan D) TATA KERJA 1. Golongan A/B masing-masing dibagi menjadi 10 kelompok (8 kelompok perlakuan dan 2 kelompok control). Mahasiswa akan 1

Upload: retma-rosela-nurkayanty

Post on 15-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

faal

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum Faal Urine

PRAKTIKUM DIURESIS

HOMEOSTASIS DAN KESEIMBANGAN CAIRAN

TUJUAN

Pada akhir percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat mendefinisikan dan memahami:

1. Konsep homeostatis dan imbangan cairan2. Mekanisme umpan balik negative yang mendasari homeostasis3. Pengaturan imbangan cairan yang diatur oleh ADH (mencakup rangsang reseptor -

jaras aferen pusat jaras eferen efektor efek)

ALAT YANG DIPERLUKAN1. Air 1 liter2. Air the 300 cc3. Air gula 300 cc4. Gelas plastic penampung urine ukuran 250 cc5. Gelas ukur6. Multistix7. Jam8. Timbangan badan9. Sfigmomanometer air raksa10. Tisu, sarung tangan11. Ergometer sepeda (Monark)12. Stopwatch13. Heart rate monitor14. Pakaian dan sepatu olahraga (khusus untuk perlakuan D)

TATA KERJA1. Golongan A/B masing-masing dibagi menjadi 10 kelompok (8 kelompok perlakuan dan 2

kelompok control). Mahasiswa akan melaksanakan 4 macam perlakuan, masing-masing perlakuan dilaksanakan oleh 2 kelompok.

2. Setiap kelompok menentukan satu orang percobaan (o.p) dengan kriteria jenis kelamin laki-laki, sehat, berat badan, usia dan keadaan dhidrasi dalam kisaran rata-rata golongan (A/B).

3. Pagi hari o.p minum air sekitar 2-3 gelas. Pk. 11.00 o.p makan siang + minum di bagian Ilmu Faal.

1

Page 2: Praktikum Faal Urine

4. Pukul 12.00 o.p ditimbang berat badannya.5. Kemudian o.p buang air kecil dan menampung urinnya. Selanjutnya o.p menjalani

rangkaian pemeriksaan berupa: Penimbangan berat badan (usahakan o.p menggunakan pakaian dan sepatu yang

sama selama percobaan berlangsung) Pengukuran tekanan darah lengan kanan dalam posisi duduk Pengukuran volume urine menggunakan gelas ukur Pengukuran berat jenis (BJ), Ph dan kadar glukosa dengan menggunakan

multistix. (Cara menggunakan multistix dapat dilihat pada petunjuk di botol multistix)

Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-pra.

6. Pukul 13.00 o.p buang air kecil dan menjalani rangkaian pemeriksaan yang sama dengan no.5. Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-0

7. O.p menjalani salah satu perlakuan A/B/C/D, sesuai tata cara (lihat lembar selanjutnya).8. Setelah perlakuan, o.p buang air kecil dan menjalani rangkaian pemeriksaan sesuai no.5

pada menit ke-30, menit ke-60, menit ke-90, dan menit ke-120. Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir laporan baris U-30, U-60, U-90 dan U-120.

9. Setelah menjalani masing-masing perlakuan, o.p tidak diperkenankan makan dan minum, serta aktivitas fisik minimal saja.

P.Diur 1. Mengapa aktivitas fisik O.P. dibatasi minimal?

Dikarenakan aktivitas fisik dapat mempengaruhi urin yang dikeluarkan oleh tubuh,mulai dari jumlah hingga kadar mineral yang terkandung di dalamnya. Contohnya,

jika O.P diperbolehkan untuk minum yang tidak sesuai ketentuan praktikum akanmempengaruhi jumlah urin yang dikeluarkan oleh tubuh akibat banyaknya asupanair. Jika O.P diperbolehkan untuk makan, akan mempengaruhi kadar elektrolit yangt e r k a n d u n g d a l a m u r i n . M i s a l n y a d a l a m m a k a n a n t e r s e b u t b a n y a k m e n g a n d u n g natrium yang nantinya akan di ekskresikan oleh tubuh bersamaan dengan air untuk menjaga homeostasis tubuh, atau pada O.P yang melakukan aktivitas fisik yang berats e h i n g g a m e n y e b a b k a n p e n g e l u a r a n u r i n m e n u r u n a k i b a t p e n g e l u a r a n a i r o l e h kelenjar keringat dan uap air oleh sistem pernapasan. Oleh karena hal tersebut, hasil praktikum yang didapat menjadi kurang akurat.

2

Page 3: Praktikum Faal Urine

PERLAKUAN A

MINUM AIR

1. Setelah menampung U-pra, dan U-0, O.P. minum 1 liter air, dalam waktu kurangdari 10 menit.

P. Diur 2. Apa maksud pemberian minum air 1 liter air?

Dengan pemberian minum 1 liter air diharapkan jumlah air dalam tubuh akan meningkat sehingga terjadi peningkatan ekskresi urin. Hasil yang didapatkan oleh masing-masing perlakuan dapat memberikan kesimpulan dan menjelaskan apa saja faktor-faktor yang menentukan peningkatan ekskresi urin.

2. Tiga puluh menit setelah selesai minum O.P. buang air kecil dan melakukan rangkaian sesuai tata cara yang telah dijelaskan pada tata kerja no.8.

P. Diur 3. Apa efek yang diharapkan terjadi?

Dengan penambahan volume air tubuh akibat pemberian minum 1 liter air akan m e n y e b a b k a n v o l u m e c a i r a n e k s t r a s e l k h u s u s n y a i n t r a v a s k u l a r d a n t e k a n a n darah arteri meningkat, sehingga tubuh merespon dengan mengurangi sekresi ADH sehingga urin dapat dikeluarkan dalam jumlah relatif banyak, selain itutubuh juga merangsang sekresi ANP, yang menyebabkan :

1 . P e n u r u n a n s e k r e s i a l d o s t e r o n y a n g m e n y e b a b k a n m e n u r u n n y a r e a b s o r p s i natrium di ginjal

2.Memblokade sistem RAA sehingga tidak terjadi retensi natrium

3 . M e n u r u n k a n k e r j a o t o t h a l u s p a d a a r t e r i y a n g m e n y e b a b k a n v a s o d i l a t a s i a r t e r i s e h i n g g a L F G m e n i n g k a t a g a r t e r j a d i p e n i n g k a t a n e k s k r e s i a i r d a n natrium dalam urin

4.Menurunkan kerja saraf simpatik sehingga tekanan darah kembali normal Dengan adanya pengaturan homeostasis oleh tubuh ini diharapkan keseimbangan akan tercapai kembali.

PERLAKUAN BMINUM AIR TEH

1.Setelah menampung U-0, O.P. minum 300 cc air teh, dalam waktu kurang dari 10 menit.

3

Page 4: Praktikum Faal Urine

2. Tiga puluh menit setelah selesai minum O.P. buang air kecil dan melakukan rangkaian sesuai tata cara yang telah dijelaskan pada tata kerja no.8.

P. Diur 4. Apa efek yang di harapkan terjadi?

Teh merupakan diuretik alami bagi tubuh, sehingga efek yang diharapkan terjadi adalah peningkatan volume air dalam urin.

PERLAKUAN C MINUM AIR GULA

1. Setelah menampung U-0, O.P. minum 300 cc air teh, dalam waktu kurang dari 10 menit.

2. Tiga puluh menit setelah selesai minum O.P. buang air kecil dan melakukan rangkaian sesuai tata cara yang telah dijelaskan pada tata kerja no.8.

P-Diur 5. Apa efek yang diharapkan terjadi?

Volume air dalam urin meningkat, urin menjadi lebih pekat, dan ditemukannya g u l a p a d a u r i n . V o l u m e u r i n m e n i n g k a t a k i b a t t u b u l u s g i n j a l t i d a k m a m p u mereabsorpsi air dikarenakan pekatnya gula yang terkandung dalam air.

PERLAKUAN DANAEROBIC EXERCISE ( OLAHRAGA ANEROBIK)

1. Setelah menampung U-0, O.P. minum 300 cc air teh, dalam waktu kurang dari 1 0 m e n i t . K e m u d i a n d i l a k u k a n p e n g u k u r a n t e k a n a n d a r a h d a n d e n y u t n a d i (menggunakan heart rate monitor).

2. O.P. melakukan pemanasan mengayuh sepeda selama 5-10 menit dengan caraselang-seling 30’’ kayuhan maksimal dengan beban dan 30‘’ istirahat (pemberian beban dilakukan oleh pembimbing). Pemanasan dilakukan sampai denyut nadi O.P. mencapai ± 150/menit. Denyut nadi pemanasan dicatat.

3. Setelah selesai pemanasan O.P. istirahat 3-5 menit.

4. O . P . m u l a i m e n g a y u h h i n g g a m e n c a p a i k e c e p a t a n m a k s i m a l , s e t e l a h i t u anaerobic exercise dimulai dengan cara meningkatkan beban hingga maksimal sambil tetap mempertahankan kayuhan maksimal (dibutuhkan wajtu 3-4

4

Page 5: Praktikum Faal Urine

menitu n t u k m e n c a p a i k e c e p a t a n d a n b e b a n m a k s i m a l ) . K e m u d i a n O . P . m e n g a y u h d e n g a n b e b a n d a n k e c e p a t a n m a k s i m a l s e l a m a 3 0 d e t i k . S e t e l a h s e l e s a i anaerobic exercise, dilakukan pencatatan denyut nadi.

5 . P e n d i n g i n a n d i l a k u k a n d e n g a n c a r a m e n g a y u h s e p e d a k e c e p a t a n d a n b e b a n rendah selama 2-3 menit.

6. Tiga puluh menit setelah anaerobic exercise, O.P. buang air kecil dan melakukanr a n g k a i a n p e m e r i k s a a n s e s u a i t a t a c a r a y a n g t e l a h d i j e l a s k a n p a d a t a t a c a r a nomor 8.

P-Diur 6. Apa efek yang diharapkan terjadi?

Sebelum melakukan olahraga O.P diperbolehkan minum 300cc air dengan tujuan akhir melihat berapa jumlah urin yang dikeluarkan, apakah sama dengan jumlaha i r y a n g m a s u k k e d a l a m t u b u h . A i r y a n g d i b e r i k a n d e n g a n h a r a p a n a k a n meningkatkan jumlah volume cairan intravaskular akan tetapi dengan adanya perlakuan yaitu olahraga akan mengakibatkan pengeluaran air melalui kelenjar keringat dan uap air melalui sistem pernapasan meningkat sehingga produksi urin menurun.

5

Page 6: Praktikum Faal Urine

Gambar 1. Tata cara melakukan anaerobic exercise

E. KONTROL

1. Setelah menampung U-pra dan U-0, O.P. tidak menjalani perlakuan apapun

2.Tiga puluh menit setelah buang air kecil untuk U-0, O.P. buang air kecil danmelakukan rangkaian pemeriksaan sesuai tata cara yang telah dijelaskan padatata kerja nomor 8.

6

Page 7: Praktikum Faal Urine

PERLAKUAN A (MINUM AIR)

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM DIURESIS

NAMA O.P : TALIB TANGGAL PRAKTIKUM : 22 FEBRUARI 2012

KELOMPOK : B15 JENIS PERLAKUAN : MINUM AIR

BERAT BADAN pk 12.00 : WAKTU PELAKSANAAN PERLAKUAN :

Waktu Pengambilan

Volume urin (ml)

Periode pengambilan (menit)

Laju produksi urin (ml/menit)

BJ Warna pH GlukosaBerat badan (kg)

Tekanan darah (mmHg)

U-PRA 15.50 50 1 MENIT 50 KUNING

6 - 76 110/70

U-0U-30 16.20 100 1 MENIT 100 KUNIN

G6 - 76 110/60

U-60 16.50 250 1 MENIT 250 1,0 KUNING

6 - 76 110/60

U-90U-120Volume urin total dalam 120 menit

7

Page 8: Praktikum Faal Urine

PERLAKUAN B ( MINUM AIR TEH )

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM DIURESIS

NAMA O.P : SHABRINA GHASSANI ROZA TANGGAL PRAKTIKUM : 22 FEBRUARI 2012

KELOMPOK : B15 JENIS PERLAKUAN : MINUM AIR TEH

BERAT BADAN pk 12.00 : 72 Kg WAKTU PELAKSANAAN PERLAKUAN :

Waktu Pengambilan

Volume urin (ml)

Periode pengambilan (menit)

Laju produksi urin (ml/menit)

BJ Warna pH GlukosaBerat badan (kg)

Tekanan darah (mmHg)

U-PRA 15.55 60 1 MENIT 60 1 KUNING

6 - 72 120/90

U-0U-30 16.25 15 1 MENIT 15 1 KUNIN

G6 - 72 120/90

U-60U-90U-120Volume urin total dalam 120 menit

75

8

Page 9: Praktikum Faal Urine

PERLAKUAN C ( MINUM AIR GULA )

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM DIURESIS

NAMA O.P : RIZKY AGUSTIAN HADI TANGGAL PRAKTIKUM : 22 FEBRUARI 2012

KELOMPOK : B15 JENIS PERLAKUAN : MINUM AIR GULA

BERAT BADAN pk 12.00 :70 Kg WAKTU PELAKSANAAN PERLAKUAN :

Waktu Pengambilan

Volume urin (ml)

Periode pengambilan (menit)

Laju produksi urin (ml/menit)

BJ Warna pHGlukosa

Berat badan (kg)

Tekanan darah (mmHg)

U-PRA 15.55 80 1 MENIT 80 1,03 KUNING 6 - 70 120/80U-0 70 120/80U-30 16.25 30 30 DETIK 15 1,03 KUNING 6 - 70 120/80U-60 16.35 30 30 DETIK 15 1,03 KUNING 6 - 70 120/80U-90U-120Volume urine total dalam 120 menit

140

9

Page 10: Praktikum Faal Urine

PERLAKUAN D (ANAEROBIC EXERCISE)

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM DIURESIS

NAMA O.P : YUDISTIRA TANGGAL PRAKTIKUM : 22 FEBRUARI 2012

KELOMPOK : B15 JENIS PERLAKUAN : OLAHRAGA ANEROBIK

BERAT BADAN pk 12.00 :73 Kg WAKTU PELAKSANAAN PERLAKUAN :

Waktu Pengambilan

Volume urin (ml)

Periode pengambilan (menit)

Laju produksi urin (ml/menit)

BJ Warna pH GlukosaBerat badan (kg)

Tekanan darah (mmHg)

U-PRA 15.55 120 15 DETIK 8 1,02 KUNING

6,5 - 73 120/80

U-0U-30 16.25 200 15 DETIK 20 1,02 KUNIN

G6,5 - 73 120/80

U-60U-90U-120Volume urin total dalam 120 menit

320

10

Page 11: Praktikum Faal Urine

KESIMPULANKonsep homeostasis dan keseimbangan cairan

Keseimbangan cairan dipertahankan dengan pengaturan volume dan osmolaritas cairan ekstrasel. Peningkatan volume cairan ekstrasel akan meningkatkan volume darah dan tekanan darah, begitu juga sebaliknya.B i l a a s u p a n a i r b e r l e b i h , t u b u h a k a n m e r e s p o n b e r u p a p e n g u r a n g a n s e k r e s i A D H . Sebaliknya terjadi peningkatan sekresi ANP yang menimbulkan blokade pada sekresialdosteron (ekskresi natrium dan air dalam urin meningkat). Akibat dari meningkatnya tekanan darah baroreseptor di sinus karotis dan arkus aorta mengirimkan impulsnya pada pusat kardio inhibitor berupa penurunan tekanan darah, sehingga keadaan homeostasis tercapai.Pada saat terjadinya penurunan volume cairan ekstrasel akan menurunkan volume darah dan tekanan darah. Sehingga timbul rangsangan pada sistem RAA yang menyebabkan timbulnya respon berupa pengurangan produksi urin, serta rangsangan haus dengan tujuan untuk mencapai keseimbangan.

Mekanisme umpan balik negatif yang mendasari homeostasis

Peningkatan osmolaritas plasma dan cairan interstisium menimbulkan refleks umpan balik negatif cairan ekstrasel yang disensori oleh osmoreseptor di sistem saraf pusatyang merangsang kelenjar untuk menghasilkan ADH di hipotalamus dan di sekresikan dari ujung-ujung saraf pada kelenjar hipofisis posterior. Peningkatan ADH plasma akan meningkatkan reabsorpsi air di tubulus ginjal.

Pengaturan keseimbangan cairan yang diatur oleh ADH

ADH atau Arginin Vasopressin merupakan hormon yang dihasilkan di hipotalamus dandi sekresikan melalui hipofisis posterior ke dalam darah. Target hormon ini adalah sel-sel pada tubulus distal dan duktus koligen ginjal. Hormon ini berperan dalam retensi air dengan menurunkan permeabelitas sel sehingga reabsorpsi air meningkat. ADH juga berperan dalam pengaturan keseimbangan cairan dengan mengendalikan ekskresi air oleh ginjal.

11