prak fiswan 4 (hadi)

Upload: hadi-siswanto

Post on 13-Jul-2015

209 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM IV FISIOLOGI HEWAN ( AKKC 254) PENGARUH ASAM DAN BASA TERHADAP KERJA ENZIM KATALASE Dosen Pengasuh : Drs Kaspul, M.Si Dra. Asri Lestari, M.Pd

Asisten Dosen : Kardina Ayu W Zubaidah

Oleh : Hadi Siswanto A1C209210 Kelompok VIII PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN OKTOBER 2011 PRAKTIKUM IV

Laporan Akhir Fisiologi Hewan

25

Topik Tujuan

: Pengaruh asam dan basa terhadap kerja enzim katalase : Untuk mengetahui pengaruh asam dan basa terhadap kerja enzim katalase.

Hari/ tanggal : Kamis/27 Oktober 2011 Tempat I. : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Beacker glass 2. Blender 3. Tabung reaksi 4. Pipet tetes 5. Gelas ukur 6. Kertas saring 7. Sentrifuge listrik + tabung sentrifuge 8. Rak tabung reaksi 9. Neraca ohauss 10. Beacker glass Bahan : 1. Hati ayam segar 2. Hidrogen peroksida (H2O2) 3. Aquadest 4. NaOH 5. HCl 6. KOH 7. CH3COOH (Asam asetat glasial)

I.

CARA KERJA 1. Menghancurkan hati ayam kemudian menambahkan sedikit aquadest. 2. Membuat ekstrak hati ayam, kemudian menampungnya dalam dalam becker glass. 3. Menyediakan 6 buah tabung reaksi dan beri label A, B, C, D, E dan F. Kemudian mengisinya dengan ekstrak hati ayam sebanyak 3 ml (mengambil dengan menggunakan pipet). 4. Mengamati perubahan yang terjadi. 5. Menambahkan tiga tetes Hidrogen Peroksida pada tabung A. 6. Menambahkan 3 tetes hidrogen peroksida dan 3 tetes aquadest pada tabung B. 7. Menambahkan 3 tetes HCl dan 3 tetes peroksida cair pada tabung C. 8. Menambahkan 3 tetes CH3COOH dan 3 tetes hidrogen peroksida pada tabung D. 9. Menambahkan satu butir NaOH pada tabung E dan menunggu sampai larut semuanya, kemudian menambahkan 3 tetes hidrogen peroksida.

Pengaruh Asam Dan Basa Terhadap Kerja Enzim Katalase

26

10. Menambahkan sebutir KOH pada tabung F dan menunggu sampai larut semua kemudian menambahkan 3 tetes hidrogen peroksida. 11. Mengulangi perlakuan mulai butir 7, 8, 9, 10 dan membandingkan hasil reaksi setiap perlakuan. I. TEORI DASAR Proses metabolisme terjadi di dalam sel. Dalam proses ini terjadi pemecahan atau penguraian senyawa organik untuk menghasilkan energi, ini disebut katabolisme. Misalnya pernafasan sel. Sedangkan proses penyusunan senyawa organik dari molekul anorganik disebut anabolisme. Sebagai hasil samping dari proses metabolisme adalah suatu zat yang bersifat racun dan harus segera di netralkan oleh sel atau organ tubuh dengan cara reaksi kimia di dalam sel. Enzim katalase dihasilkan oleh perosisome. Pada hewan satu lisosom bergabung dengan vacuola makanan dan pada vacuola tersebut dapat terjadi pencernaan makanan. Sedangkan pada hewan bersel banyak umumnya pencernaan makanan secara ekstra sel di dalam saluran pencernaan makanan. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan pada vertebrata dan hewan tingkat tinggi lainnya termasuk manusia mempunyai pola yang sama, terdiri atas: mulut, oesofagus, lambung dan usus. Untuk mencerna makanan diperlukan enzim-enzim yang dihasilkan oleh berbagai kelenjar pada sistem pencernaan makanan. Salah satu kelenjar di dalam tubuh hewan dan manusia adalah hati. Disamping mengeluarkan cairan empedu hati juga mempunyai beberapa fungsi lainnya berhubungan dengan pencernaan makanan dan bagian lain dari tubuh.

II. HASIL PENGAMATAN Tabel Hasil Pengamatan No 1. Tabung/Perlakua n A (3 ml SLE + 3 tetes H2O2) Sebelum Atas : merah terang Bawah : pekat Sesudah Keterangan

Warna merah Ada darah gelembung

Pengaruh Asam Dan Basa Terhadap Kerja Enzim Katalase

25

B (3 ml SLE + 3 2. tetes H2O2 + 3 tetes aquadest)

merah Atas : merah terang Bawah : merah pekat Gelembung sedikit Atas : coklat Tengah : merah bening Bawah : merah pekat

(homogen) Warna merah kekuningan (homogen) Tidak ada gelembung dan tidak ada endapan

C (3 ml SLE + 3 3. tetes H2O2 + 3 tetes HCL)

Warna merah Terdapat kekuningan gelembung

D (3 ml SLE + 3 4. tetes H2O2 + 3 tetes CH3COOH) E (3 ml SLE + 3 5. tetes H2O2 + 3 tetes + NaOH) F (3 ml SLE + 3 6. tetes H2O2 + 3 tetes + KOH)

Warna merah kecoklatan

Warna merah pekat kecoklatan Merah darah gelembung lebih sedikit Warna merah bening, banyak gelembung

Terdapat endapan, dan sedikit gelembung Terdapat endapan

Merah darah sedikit gelembung Atas : merah bening Bawah : merah pekat Banyak gelembung

Terdapat endapan

III. ANALISIS DATA Enzim merupakan salah satu bentuk senyawa/molekul protein. Seperti yang telah diketahui kerja protein/enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain suhu, pH, konsentrasi enzim dan substrat, aktivator dan inhibitor. pH mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kera enzim karena pH dapat menghamabt kerja enzim karena pH dapat menghambat kerja enzim karena dalam hal ini apakah pH itu bersifat asam atau basa. Suatu enzim mempunyai pH optimum antara 4-8. Jika suatu enzim diberi pH yang sangat ekstrim, maka akan mengalami denaturasi sehingga kerjanya akan terhamabt dan perlu

Pengaruh Asam Dan Basa Terhadap Kerja Enzim Katalase

25

dilakukan pengendalian pH sehingga enzim dapat beraktivitas dengan lancar. Pada percobaan diberi beberapa perlakuan yang berbeda terhadap ekstrak hati (SLE) yang menunjukkan perubahan dan reaksi yang berbeda-beda pula yang dijelaskan sebagai berikut : 1. 3 ml SLE + 3 tetes H2O2 (A) Pada perlakuan ini, ketika diberikan 3 tetes H2O2, terjadi 2 bentuk warna, pada bagian tas tampak merah terang dan dibagian bawah terlihat merah pekat sedikit bergelembung, dan setelah dikocok warna menjadi homogen yaitu warna merah darah, dan gelembungnya menghilang, dan hal ini dikarenakan enzim katalase bereaksi terhadap H2O2. 2. 3 ml SLE + 3 tetes H2O2 + 3 tetes aquadest (B) Sedangkan untuk perlakuan ini untuk perubahan warna tidak begitu berbeda dengan perlakuan pertama, hanya saja ketika diberikan aquadest gelembung sangat sedikit dan setelah di kocok atau dihomogenkan warna menjadi merah kekuningan dan gelembung menghilang, karena konsentrasi lebih rendah, seperti yang kita ketahui enzim dipengaruhi konsentarsi enzim dan substrat. 3. 3 ml SLE + 3 tetes H2O2 + 3 tetes HCL (C) Pada tabung reaksi yang mana SLE ditambahkan dengan H2O2 dan HCL tampak pada tabunug reaksi terdapat 3 warna yaitu bagian atas coklat, bagian tengah merah bening dan dibawah merah, serta banyak terdapat gelembung. Kemudian setelah dikocok atau dihomogenkan warna berubah menjadi merah kekuningan dan gelembung juga masih banyak, HCL merupakan asam kuat sehingga mengalami denaturasi yang ditandai dengan adanya gelembung. 4. 3 ml SLE + 3 tetes H2O2 + 3 tetes CH3COOH (D) Untuk tabung reaksi D dimana SLE ditambah H2O2 dan CH3COOH masing-masing 3 tetes bersifat asam lemah sehingga menyebabkan SLE berwarna merah kecoklatan serta terdapat sedikit gelembung dan endapan, kemudian setelah dikocok atau dihomogenkan warna tetap tidak berubah, namun terlihat lebih pekat. Perubahan warna ini menyebabkan dan menandakan bahwa enzim mengalami denaturasi oleh asam lemah CH3COOH. 5. 3 ml SLE + 3 tetes H2O2 + NaOH (E) Sedangkan untuk percobaan SLE ditambah H2O2 dan NaOH, tampak warna SLE pada tabung reaksi adalah merah darah dan sedikit gelembung kemudian setelah dikocok/dihomogenkan, warnanya tetap dan gelembung tampak menjadi lebih sedikit lagi disertai dengan adanya endapan.

Pengaruh Asam Dan Basa Terhadap Kerja Enzim Katalase

26

NaOH adalah basa yang jika dilarutkan akan terurai menjadi ion Na+ + OH2 yang akan bereaksi dengan oksidator H2O2. Jadi ada perlakuan ini tidak hanya terjadi reaksi antara enzim katalase dari SLE. Reaksi antara enzim katalase terhadap H2O2 menghasilkan gelembung-gelembung dari O2 dan H2O, sedangkan reaksi antara NaOH dengan katalase menghasilkan energy panas. 6. 3 ml SLE + 3 tetes H2O2 + KOH (F) Berdasarkan percobaan pada SLE dan 3 tetes H 2O2 + KOH, tampak pada tabung reaksi terdapat 2 warna pada bagian atas berwarna merah bening dan bagian bawah terlihat merah pekat dan banak terdapat gelembung, dan setelah dikocok atau tabung reaksi dihomogenkan warna menjadi homogen merah bening, serta terdapat endapan. Jadi, asam dan basa sangat ekstrim, menyebabkan enzim katalase mengalami denaturasi, hal ini dibuktikan dari percobaan yang telah dilakukan ada enzim yang bekerja baik pada lingkungan asam atau pHnya rendah, sebaiknya ada juga enzim yang aktivitasnya baik pada lingkungan basa maupun lingkungan netral.

I.

KESIMPULAN 1. Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, ph, konsentrasi enzim dan substrat, aktivator dan inhibitor. 2. Kerja enzim akan berubah jika lingkungan berubah menjadi asam atau basa yang dibutuhkan ketika SLE ditambahkan senyawa bersifat asam dan basa maka reaksi penguraian H2O2 menjadi terganggu yang dapat dilihat dari banyak sedikitnya gelembung yang terbentuk. 3. Enzim bekerja dengan baik pada lingkungan asam atau pHnya rendah, sebaliknya ada juga yang aktivitasnya baik pada lingkungan basa maupun lingkungan netral.

I.

DAFTAR PUSTAKA

Pengaruh Asam Dan Basa Terhadap Kerja Enzim Katalase

26

Kaspul, & Asri Lestari 2011. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. PMIPA FKIP UNLAM : Banjarmasin Kimbal, J. W. 1992. Biologi Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Wulangi, Kartolo. S. 1993. Prinsif-prinsif Fisiologi Hewan. DepDikBud. Jakarta.

Pengaruh Asam Dan Basa Terhadap Kerja Enzim Katalase

26