ppta354-2 karakteristik batuan

Upload: irzan-mzjr

Post on 10-Feb-2018

265 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    1/97

    112#2#Pemboran

    PemboranPengga

    lian

    Pengga

    lianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    22

    KARAKTERISTIK BATUANKARAKTERISTIK BATUAN

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    2/97

    222#2#Pemboran

    PemboranPengga

    lian

    Pengga

    lianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    Pert

    mbanganITBITB

    KARAKTERISTIK TEKNISKARAKTERISTIK TEKNIS BATUANBATUAN

    Batuan kuat membutuhkan energi pemboran dan

    penggalian lebih besar daripada batuan lemah Ketidakhadiran bidang lemah akan membutuhkan energi

    penggalian lebih besar untuk mendapatkan fragmentasiyang diinginkan, sedangkan adanya bidang lemah bisa

    mengakibatkan masalah pada kegiatan pemboran

    Batuan lunak atau plastik cenderung untuk menyerapenergi pemboran dan penggalian

    Batuan ber-bobot isi tinggi membutuhkan energipemboran dan penggalian lebih besar.

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    3/97

    332#2#Pemboran

    PemboranPengga

    lian

    Pengga

    lianSKSKDepartemen

    Departe

    menTeknik

    TeknikPert

    mbangan

    Pert

    mbanganITBITB

    PendahuluanPendahuluan

    Metode pengeboran dan penggalian ditentukan

    oleh:

    Karakteristik batuan utuh & massa batuan

    Jenis & Kapasitas mesin gali

    Jenis & karakteristik gigi gali

    Sifat batuan yang berpengaruh:Sifat fisik batuan utuh

    Sifat mekanik statik batuan utuh

    Sifat mekanik dinamik batuan utuh

    Struktur massa batuan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    4/97

    442#2#Pemboran

    PemboranPengga

    lian

    Pengga

    lianSKSKDepartemen

    Departe

    menTeknik

    TeknikPert

    mbangan

    Pert

    mbanganITBITB

    VariasiVariasi StrukturStruktur BatuanBatuan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    5/97

    552#2#Pemboran

    PemboranPengga

    lian

    PenggalianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPert

    mbangan

    Pert

    mbanganITBITB

    KekuatanKekuatan BatuanBatuan UtuhUtuh & Massa& Massa BatuanBatuan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    6/97

    662#2#Pemboran

    PemboranPengga

    lian

    PenggalianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPert

    mbangan

    Pert

    mbanganITBITB

    EfekEfek SkalaSkala

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    7/97

    772#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPert

    mbangan

    Pert

    mbanganITBITB

    SSifatifat FisikFisik

    BatuanBatuan UtuhUtuh

    PenggalianPenggalian

    Core CuttabilityVARI

    Uji Cuttability

    Pemboran, PenggalianPemboran, Penggalian

    Schimazek FactorCerchar Abrasivity Index (CAI)

    Abrasivitas

    PenggalianKecepatan Seismik LabSifat Dinamik

    PenggalianPemboran, PenggalianPenggalianPenggalianPemboran, PenggalianPemboran

    PemboranPemboranPemboran

    Brittleness indexPoint Load Index-PLIImpact Strength Index-ISIO&K Wedge TestHardgroove Grindability IndexBreaking Characteristic

    Rock DrillabilityDrilling Rate IndexDrillability Barre Granite

    IndeksKekuatanBatuan

    Pemboran, PenggalianPemboran, Penggalian

    Penggalian

    Young's ModulusSpesifik Fraktur Energi

    Toughness Index

    PerilakuKonstitutif Uji

    UCS

    Pemboran, PenggalianPemboran, PenggalianPenggalian

    Kuat Tekan UCSKuat Tarik BrazilianKuat Geser

    StandardKuat Batuan

    Pemboran, PenggalianPemboran, PenggalianPemboran, PenggalianPenggalianPenggalianPenggalianPenggalianPemboran, Penggalian

    Kekerasan MineralogiKekerasan Mohs & RosivalKoefisien CementasiCone indenterUji Dynamic reboundShore sclerescopeSchmidt rebound hammerModified Schmidt hammer

    KekerasanMaterial

    Pemboran, PenggalianPemboran, PenggalianPemboran, Penggalian

    Kandungan airBobot isiPorositas

    Sifat Fisik

    PengaruhnyaParamaterSifat batuan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    8/97

    882#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPert

    mbangan

    PertmbanganITBITB

    SSifatifat MekanikMekanik BBatuanatuan UUtuhtuh UUjiji SStandardtandard

    Kuat tekan, statik dan dinamik

    Kuat tarik, statik dan dinamik

    Modulus Young, statik dan dinamik

    Nisbah Poisson, statik dan dinamik

    Kuat geser Kecepatan ultrasonik

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    9/97

    992#2#Pemboran

    P

    emboranPenggalian

    PenggalianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    KuatKuat TTekanekan UUniaksial (UCS)niaksial (UCS)

    - 101 - 2 5Sangat lunak

    10 30 [2-3]25 - 50Lunak

    30 60 [3-4,5]-Cukup lunak

    60 120 [4,5-6]50 - 100Keras sedang

    120 200 [6-7]100 - 250Keras

    200 [7]250 - 700Sangat keras

    Tamrock, 1988Bieniawski, 1973

    UCS (MPa)

    Klasifikasi

    (Tamrock Surface Drilling and Blasting, 1988), Mohs Hardness [-]

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    10/97

    10102#2#Pemboran

    P

    emboranPenggalian

    PenggalianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    KlasifikasiKlasifikasi JenisJenis AplikasiAplikasi GigiGigi GaliGali

    (Durst & Vogt, 1988 & Hagan, 1990)(Durst & Vogt, 1988 & Hagan, 1990)

    > 240Keras - sangat kerasButton cutter

    5 - 130Lunak - kerasDisc cutter

    < 124Sangat lunak - lunakDrag/point pick

    < 20Sangat lunakWedge tooth

    UCS (MPa)Klasifikasi Batuan UtuhAlat Gali

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    11/97

    11112#2#P

    emboran

    P

    emboranPenggalian

    PenggalianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Energi Fraktur Spesifik UCS = Wsf = c x p

    E

    c

    2

    2

    Toughness Indeks (Singh, 1983) = TI = x 100

    Energi Fraktur UCS = Wf = Fp x l

    Rock Toughness (Farmer, 1986) = RT=E

    c

    2

    PersamaanPersamaan KurvaKurva TeganganTegangan ReganganRegangan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    12/97

    12122#2#P

    emboran

    P

    emboranPenggalian

    PenggalianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    KuatKuat TarikTarik Brazilian (UTS)Brazilian (UTS)

    UTS

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    13/97

    13132#2#P

    emboran

    P

    emboranPenggalian

    PenggalianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    KuatKuat TarikTarik DinamikDinamik

    Kuat tarik dinamik batuan jauh lebih kecil daripada kuat

    tekan statiknya.

    Kuat tarik dinamik sangat penting untuk diketahui dalam

    proses penggalian mekanis dan peledakan.

    Tegangan tarik tangensial harus lebih besar daripadakuat tarik dinamik agar terjadi rekahan radial

    Bila spalling diinginkan untuk terjadi, kuat tarik dinamik

    harus lebih kecil daripada tegangan tarik radial yangdihasilkan dari pantulan pulsa tegangan tekan awal di

    bidang bebas.

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    14/97

    14142#2#P

    emboran

    P

    emboranPenggalian

    PenggalianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Klasifikasi Brittleness IndexKlasifikasi Brittleness Index

    Sangat brittle15 20

    Sangat brittle tak plastik12 15

    Rata-rata jenis batuan8 12

    Tough & plastik7 8

    Sangat tough & plastik6 7

    KeteranganBrittleness Index

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    15/97

    15152#2#P

    emboran

    P

    emboranPenggalian

    PenggalianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    KecepatanKecepatan UUltrasonikltrasonik

    Uji (ISRM 1981) untuk mengukur cepat rambat gelombang

    ultrasonik pada contoh batu sebelum uji UCS.

    cepat rambat gelombang primer (VLp)

    cepat rambat gelombang sekunder (VLs).

    Modulus Elastik dinamik dapat dihitung.

    Kemampugalian batuan ditentukan juga oleh karakteristikdinamiknya, karena perjalanan gelombang akibat benturan mata bor

    dan gigi-gigi alat gali terhadap batuan merupakan gerakan dinamik.

    Setiap batuan selalu memiliki rekahan awal (pre-existing cracks).

    Tergantung dari proses pematangannya didalam, rekahan awal inidapat saja bertambah.

    Menaiknya rekahan awal akan menurunkan kecepatan ultrasonik.

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    16/97

    16162#2#P

    emboran

    P

    emboranPenggalian

    Pengg

    alianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    KecKec.. RambatRambat Gel.Gel. UltrasonikUltrasonik

    Kecepatan rambat gelombang tekan

    Kecepatan rambat gelombang geser

    Modulus Young dinamik

    Modulus geser dinamik

    Nisbah Poisson dinamik

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    17/97

    17172#2#P

    emboran

    P

    emboranPenggalian

    Pengg

    alianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    ParameterParameter DinamikDinamik

    Modulus Geser: G = .vs2

    = massa per satuan volume

    =2

    p

    s

    2

    p

    s

    V

    V

    12

    VV21

    vNisbah Possion:

    Modulus Young Dinamik: E = 2 (1+) G

    Konstanta Lame: = (vp2 2 vs

    2)

    Modulus Ruah: K = (/3) (3vp2

    4 vs2

    )

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    18/97

    18182#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    SSifatifat MekanikMekanik BatuanBatuan UtuhUtuh MenurutMenurut

    UjiUji IndeksIndeks

    Point Load Index (aksial & diametrikal) - ISRM, 1985

    Breaking Characteristic

    Rock Drillability

    Drilling Rate Index

    Drillability Barre Granite Cutting Resistance Wedge Test (FA & FL) - O & K

    Voest Alpine Rock Cuttability Index (VA-RCI)

    Core Cuttability (Roxborough, 1981)

    Impact Strength Index

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    19/97

    19192#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPertmbangan

    Per

    tmbanganITBITB

    Point Load Index (PLI)Point Load Index (PLI)

    Uji PLI dilakukan untuk mengetahui kekuatan (strength) contoh batu

    secara tidak langsung di lapangan

    Bentuk contoh batu: silinder atau tidak beraturan.

    Peralatan yang digunakan mudah dibawa-bawa, tidak begitu besar

    dan cukup ringan sehingga dapat dengan cepat diketahui kekuatanbatuan di lapangan, sebelum dilakukan pengujian di laboratorium.

    Contoh yang disarankan untuk pengujian ini berbentuk silinder

    dengan diameter = 50 mm (NX = 54 mm).

    Fracture Index dipakai sebagai ukuran karakteristik diskontinuitFracture Index dipakai sebagai ukuran karakteristik diskontinuiti dani dandidefinisikan sebagai jarak ratadidefinisikan sebagai jarak rata--rata fraktur dalam sepanjang bor intirata fraktur dalam sepanjang bor inti

    atau massa batuanatau massa batuan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    20/97

    20202#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDeparte

    men

    Departe

    menTeknik

    TeknikPer

    tmbangan

    Per

    tmbanganITBITB

    TipeTipe && SyaratSyarat ContohContoh BatuanBatuan

    UjiUji PLIPLI(ISRM, 1985)(ISRM, 1985)

    L

    P

    D

    W

    L > 0,7D

    a. Uji Diametrikal

    D

    D/W = 1.1 0.05

    b. Uji Aksial

    D

    L

    W1

    W2

    D/ W =1.0 1.4

    W = (W1+W2)/2

    L > 0,5DP

    P

    P

    PP

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    21/97

    21212#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDeparte

    men

    DepartemenTeknik

    TeknikPer

    tmbangan

    Per

    tmbanganITBITB

    Breaking CharacteristicsBreaking Characteristics

    Breaking characteristic menggambarkan sifat batuan

    sebagai reaksi apabila dipukul dengan palu.

    Setiap jenis batuan mempunyai sifat khusus dan derajat

    kerusakan yang berhubungan dengan tekstur, komposisi

    mineral, dan strukturnya.

    Breaking characteristic berbagai batuan dinyatakan

    sebagai The Los Angeles Co-Efficient (ukuran relatif

    untuk menentukan tahanan batuan terhadap

    penghancuran).

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    22/97

    22222#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDeparte

    men

    DepartemenTeknik

    TeknikPer

    tmbangan

    Per

    tmbanganITBITB

    Rock DrillabilityRock Drillability

    Rock drillability adalah kecepatan penetrasi (penembusan) mata-bor kedalam batuan & merupakan fungsi dari beberapa sifat batuan: Kekuatan batuan utuh

    mineralogi abrasivitas kekerapan kekar

    Ukuran butir tekstur

    derajat pelapukan, dan lain sebagainya.

    Beberapa metoda empirik telah dikembangkan untuk memperkirakan unjukkerja pengeboran dalam macam-macam batuan.

    Indeks khusus untuk rock drillability antara lain: Drilling Rate Index (DRI) atau indeks laju pengeboran

    Bit wear index (BWI)

    Klasifikasi jenis batuan berdasarkan drillability dari Barre granite Moh's test Klasifikasi Protodyakonov

    BWI & DRI saling berbanding terbalik. Jika batuan mempunyai BWI rendah

    maka DRI-nya tinggi

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    23/97

    23232#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPer

    tmbangan

    Per

    tmbanganITBITB

    Drilling Rate IndexDrilling Rate Index (DRI)(DRI)

    DRI bukan merupakan petunjuk langsung kecepatan pengeboran

    tetapi merupakan ukuran relatif dari kecepatan pengeboran.

    DRI ditentukan berdasarkan dua parameter:

    Harga kerapuhan S20 (friability value S20)

    Harga Sievers J (SJ value)

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    24/97

    24242#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPer

    tmbangan

    Per

    tmbanganITBITB

    Drilling Rate IndexDrilling Rate Index

    SJ diperoleh dari miniature drill test:

    Mata bor (diameter sekitar 10 mm) diputar 200 kali

    SJ = rata-rata kedalaman dari 4-8 kali pengeboran dandinyatakan dalam 0.1 mm

    Dengan menggunakan S20 dan SJ, DRI dapat ditentukan

    Ditentukan berdasarkan:

    Harga kerapuhan S20 Harga saringan J (SJ)

    S20 diukur dari brittleness test:

    Beban 14 kg dijatuhkan berulang-ulang (20 kali) dari ketinggian25 cm terhadap contoh seberat 0,5 kg.

    S20 = Prosentase undersizesaringan 11,2 mm

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    25/97

    25252#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPer

    tmbangan

    Per

    tmbanganITBITB

    PenentuanPenentuan

    SS2020 dandan SJSJ

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    26/97

    26262#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPer

    tmbangan

    Per

    tmbanganITBITB

    Penentuan Drilling Rate IndexPenentuan Drilling Rate Index

    3Sangat rendah114Sangat tinggi

    13Rendah sekali86Tinggi sekali

    23Rendah65Tinggi

    33Medium49Medium

    43Tinggi37Rendah

    53Tinggi sekali28Rendah sekali

    63Sangat tinggi21Sangat rendah

    Bit Wear Index, BWIDrilling Rate Index,DRI

    Classification of Drilling Rate Index and Bit Wear Indexfor rock formations with quartz content of 10-40%

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    27/97

    27272#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPer

    tmbangan

    Per

    tmbanganITBITB

    Kecepatan pemboran relatif dalam barre graniteditetapkan

    mempunyai harga 1,00 dan drillabilitydari bermacam-macam

    batuan dapat diperoleh dengan mengalikan kecepatan pengeboran

    dalam barre granitedengan faktor drillability yang tercantum dalamtabel.

    Kecepatan pengeboran dalam barre granite90 cm/menit, faktor

    drillabilitydari batuan gamping di Tulsa = 1,2, maka kecepatan

    pengeboran dalam batuan gamping Tulsa adalah 108 cm/menit.

    KlasifikasiKlasifikasi BBatuanatuan MMenurutenurut

    Drillability Barre GraniteDrillability Barre Granite

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    28/97

    28282#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPer

    tmbangan

    PertmbanganITBITB

    RumusRumus KKombinasiombinasi KKecepatanecepatan PPengeboranengeboran DDalamalam

    BBarrearre GGraniteranite

    N = 31 P/d1,4

    Keterangan: N = kecepatan pengeboran netto dalam "barre granite"

    (m/menit) P = rock drill(kinetic) out put power(KW)

    D = diameter lubang (mm)

    Contoh:Rock drill H L 538

    Kinetic out put power = 15,5 KWDiameter lubang = 89 mmKecepatan pengeboran netto = 0,87 m/menit

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    29/97

    29292#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPer

    tmbangan

    PertmbanganITBITB

    Drilling Rate IndexDrilling Rate Index

    10 20 30 40 50 60 70 80 90

    Drilling Rate Index

    GRANITE GNEISSANORTHOSITE

    AMPHIBOLITE

    MICA GNEISS

    MARBLELIMESTONEQUARTZITE

    PHYLITEDIABASE

    PEGMATITESANDSTONE

    DIORITE

    SLATE SHALEGABBRO

    MONTSONITE

    NORITEGREYWACKE

    MICA SCHISTGNESIS GRANITE

    GNESIS

    GRANITETACONITE

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    30/97

    30302#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Drillability FactorDrillability Factor BBatuanatuan

    1,79Davenport, Iowa, USALimestone

    1,77Portsmouth, N.H. USALimestone1,22Saratoga, N.Y. USALimestone

    0,84Kirkland Lake, Ontario, CanadaTaconite1,19Tulsa, Ok. USALimestone

    1,00Sarajevo, YugoslaviaSiderite0,94Bellefonte, Pa. USALimestone

    0,90Sarajevo, YugoslaviaSiderite0,89Buffalo, N.Y. USALimestone

    0,89Sufferen, N.Y. USASiderite0,89Millerville, Va. USALimestone

    2,00Scranton, Pa. USAShale0,78Washington, USALimestone

    0,75Michel, B.C., CanadaShale1,50Sarajevo, YugoslaviaHermanite red

    0,60Hanover, Pa. USASandy dolomite0,89Vancouver, B.C. CanadaGranite gneiss

    0,75Michel, B.C. CanadaSandstone0,67Lamburg, NJ. USAGranite gneiss

    0,60Kirkland Lake, Ontario, CanadaRhyolite1,10California, USAGranite

    0,78New ZealandQuartzite1,05Newark, NJ. USAGranite

    0,72CanadaQuartzite0,78Snettlesham Dam, Alaska, USAGranite

    0,56Minessota, USAQuartzite0,67Westchester, NJ. USAGranite

    0,33CanadaQuartzite0,75Denver, Colorado, USAFelsite

    0,89Murdockville, Quebec, CanadaPorphyry1,70Hanover, Pa. USADolomite

    0,82Denver, Colorado, USAPorphyry0,34Oregon, USADiorite

    0,67Vancouver, B.C. CanadaPegmatite0,78New GuineaChalco-pyrite

    0,59Kirkland Lake, Ontario, CanadaMagnesite0,89Hanover, Pa. USACalcite

    0,56Kiruna, SwedenMagnesite0,56New York, USABasalt

    0,55CanadaMagnesite1,00Barre, Vermont, USABarre granite

    0,67Kiruna, SwedenMagnesite0,89Soina, SwedenBanded gneiss

    0,94Vienna, AustriaMagnesite1,27Messy Rock, Washington, USAAndesit

    DFAsal BatuanJenis BatuanDFAsal BatuanJenis Batuan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    31/97

    31312#2#P

    emboran

    P

    emboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    O&K Wedge TestO&K Wedge Test

    Uji wedge ini mulanya dikembangkan oleh Oreinstein dan Koppel

    (O&K) dari Lbeck, Jerman (Rasper, 1975) untuk menentukan

    tahanan gali (digging resistance) batuan keras dan kompak

    Untuk analisa kemampugalian BWE dengan gigi tipe pahat pipih

    (wedge) & gigi tipe point pick menggunakan PLI

    Uji ini dipublikasikan dalam O&K Publication Soil testing equipment

    operating instructions No. 834 601-12.

    Prosedur ideal penentuan kemampugalian (diggability) suatu batuan

    dengan BWE adalah dengan melakukan pengujian insitu dengan

    BWE-nya di lapangan

    C h b d

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    32/97

    32322#2#P

    emboran

    PemboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepartemen

    Depart

    emenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Wedge TestWedge Test Contoh batuan 15 cm x 15 cm x 15 cm dan

    ditekan oleh baji hingga belah.

    FL = FA =

    FL = Tahanan gali per unit panjang, kN m-1.

    FA = Tahanan gali per unit luas, kN m-2 = kPa.F = Beban belah, N.

    L = Panjang total bagian yang terbelah, m.A = Luas total bagian yang terbelah, m2.

    L

    F

    A

    F

    C

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    33/97

    33332#2#P

    emboran

    PemboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepartemen

    Depart

    emenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    VoestVoest--Alpine Rock Cuttability IndexAlpine Rock Cuttability Index

    VAVA--RCIRCI VA-RCI dikembangkan di Zeltweg, Austria

    (Gehring, 1982)

    Untuk analisa kinerja road header dan tunnel

    boring machine.

    Contoh batuan min 7 cm & di semen moulded

    10x10x10 cm lalu dipotong jadi 2 contoh

    10x10x5 cm.

    Pengujiannya menggunakan pin besi-baja

    bulat yang ujungnya dipasang tungstencarbide yang dipasang pada mesin gurdi.

    Pin dijepit mesin bor & ditempelkan di atas

    contoh dengan 764 rpm (radius = 25 mm), 5

    detik dan beban statik 200 N.

    Kedalaman parit diukur 4 sisi siku dengan

    ketelitian 0.1 mm.

    VA-RCI dihitung dari kedalaman rata-rata dari

    empat pengukuran.

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    34/97

    34342#2#Pemboran

    PemboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepart

    emen

    Depart

    emenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Uji Core CuttabilityUji Core Cuttability

    Prosedur uji core cuttability menurut Roxborough (1987)

    Uji ini mencari Energi Spesifik suatu contoh batuan

    ES menghitung gaya potong & gaya normal rata-rata yang diperlukan

    oleh sebuah pick memotong parit sepanjang tertentu pada sebuah

    contoh batu berbentuk silinder

    Gaya potong memberikan tegangan transient pick saat memotong,

    gaya normal adalah gaya yang harus dibangkitkan oleh sebuah mesin

    saat mempertahankan kedalaman pemotongannya

    Gaya potong adalah satu dari gaya-gaya ortogonal yang bekerja pada

    pick saat memotong batu.

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    35/97

    35352#2#Pemboran

    PemboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepart

    emen

    Depart

    emenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    W = 12.7 mm, d = 5 mm, l = 25 cm Contoh

    diputar sebesar 180o agar diperoleh

    pemotongan ulang yang sama dan sejajar.

    Lakukan 4 kali pemotongan dan total panjang

    pemotongan menjadi 1 m

    Pick chisel w = 12.7 mm, FRA 0o, BCA 5o.

    Tungsten carbide kualitas standard, grain

    nominal 3 - 3.5 mm, cobalt 9 - 10%.

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    36/97

    36362#2#Pemboran

    PemboranPengg

    alian

    Pengg

    alianSKSKDepart

    emen

    Depart

    emenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    TipikalTipikal GGayaaya PPotongotong && EEnerginergi PPotongotong BBatuanatuan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    37/97

    37372#2#Pemboran

    PemboranPengg

    alian

    PenggalianSKSKDepart

    emen

    Depart

    emenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    GGayaaya PPotongotong && EEnerginergi PPotongotong BBatuanatuan PasirPasir

    Grafik FLCTerhadap Distance (DOC = 7 mm)

    0.00

    0.50

    1.00

    1.50

    2.00

    0 2 4 6 8 10 12 14 16

    Distance (cm)

    FC(

    kN

    )

    Data

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    38/97

    38382#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepart

    emen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    AplikasiAplikasi RRoadheadersoadheaders SebagaiSebagai FungsiFungsi KKekarekar

    && Energi Spesifik (McFeatEnergi Spesifik (McFeat--Smith, 1978)Smith, 1978)

    Mesin sangat cocok dengan kondisi batuan ini. Kemajuan gali tinggi. Mudstonespada batas minimum lebih baik digaru, dan laju gali tinggi.

    5 MJ/m38 MJ/m3

    Kinerja sedang - baik dengan keausan rendah. Pick diganti regular untuk batuanabrasiv.

    8 MJ/m317 MJ/m3

    Kinerja penggalian sedang. Untuk batuan abrasive perlu sering periksa pick,karena pick tajam akan memperbaiki kinerja.

    12 MJ/m320 MJ/m3

    Kinerja penggalian buruk. Pergantian pick aus secara regular akan membantu

    kebutuhan energi gali & me-ngurangi bagian aus. Lebih baik pakai point attackpick dengan kecepatan rendah dan besi sangga samping akan memperbaikistabilitas.

    15 MJ/m325 MJ/m3

    Mesin hanya dapat memotong batuan ini secara ekonomis bila berbentukperlapisan setebal kurang dari 0.3 m. Modifikasi mungkin diperlukan.

    20 MJ/m332 MJ/m3

    MesinMedium

    MesinBerat

    Kinerja umum penggalian (Mc Feat-Smith, 1978)

    Batas mak SE Lab.

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    39/97

    39392#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepart

    emen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    Impact Strength IndexImpact Strength Index (ISI)(ISI)

    ISI (Evans &Pomeroy, 1966) &uji Protodyakonov

    adalah sejenis. Uji ISI menggunakan

    peralatan khusus

    Contoh batu:

    ukuran 0.95 - 0. 32

    cm berat 100 gram

    dipukul denganpiston sebanyak 20kali

    sisa batuanberukuran semuladitimbang dansama dengan ISI

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    40/97

    40402#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    Hubungan UCSHubungan UCS && PLIPLI

    )50s(

    )50s(c

    I003,003,0

    I

    += batuan metamorfTsidzi (1990)

    dolostone, batu pasir, batu gamping

    batuan sedimen, batuan metamorf

    batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf

    c = 16,51s(50) + 51

    c = 23Is(54) +13

    c = 8,41Is(50) + 9,51

    Gunsallus & Kulhawy (1984)

    Cargill & Shakoor (1990)

    Kahraman (2001)

    batu pasir dan shale

    -

    shale

    batu pasir

    batu pasir dan batu lempung

    c = 18,7Is(50)

    c = 12,5Is(50)

    c = 17,4Is(50)

    c = 11,82Is(50)

    Singh (1981)

    Vallejo et al. (1989)

    shale

    batu pasir

    Kramadibrata (1992)

    batu pasir

    batuan beku, batuan sedimen

    -

    c = 24Is(50)

    c = 23Is(50)

    c = 22Is(50)

    Broch & Franklin (1972)

    Bieniawski (1975)

    Brook (1985)

    Tipe BatuanPersamaanReferensi

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    41/97

    41412#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    Block Punch Index (BPI)Block Punch Index (BPI)

    Salah satu alternatif uji indeks yang relatif baru untuk memperkirakan nilai kuat tekan dari

    batuan & berguna untuk batuan berfoliasi tipis sehingga sulit untuk mendapatkan contoh

    representatif untuk UCS & PLI sekalipun.

    Uji BPI dilakukan untuk mengetahui kuat geser secara langsung dari contoh batuan yang

    berbentuk silinder tipis.

    Diperoleh gaya dikenakan pada contoh batuan menggunakan punchberbentuk empat

    persegi. Keruntuhan yang terjadi disebabkan oleh pecahnya contoh batuan karena

    ketidakmampuan contoh batu untuk menahan kuat geser, sedangkan kuat tariknya

    dieliminir dengan alat penjepit block punch.

    BPI = Block Punch Index(MPa) F = Beban runtuh (N) r = Jari-jari contoh (mm)

    A = Luas bagian runtuh (mm2) K = Lebar BPI = 15 mm t = tebal contoh (mm)

    5,02

    2

    2

    Krt4

    FBPI

    =

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    42/97

    42422#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    Block Punch Index (BPI)Block Punch Index (BPI)

    H b UCS Bl k P h I d (BPI)

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    43/97

    43432#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    HubunganHubungan UCS & Block Punch Index (BPI)UCS & Block Punch Index (BPI)

    Schrier (1988) BPI adalah uji indeks dan bukan untuk mengukur kuat geser

    batuan karena kemungkinan dipengaruhi oleh tegangan bending(Everling,

    1964).

    Uji BPI ekuivalen dengan uji indeks lainnya untuk menduga UCS, & tingkat

    akurasinya yang lebih baikdaripada uji PLI.

    Rivai (2001): hubungan UCS & BPI dapat dilakukan untuk batuan lunak karena

    penekanan yang terjadi pada uji BPI menyangkut suatu luas yang lebih besar

    dari pointsehingga akan memberikan efek geser.

    batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf

    batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf

    batu pasir, batu lempung, batu lanau, batu andesit

    c= 6,1BPI 3,3

    c = 5,5BPIc

    c = 7,13BPIc

    Schrier (1988)

    Ulusay & Gokceoglu (1998)

    Rivai (2001)

    Tipe BatuanPersamaanReferensi

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    44/97

    44442#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    Hubungan UCS & Impact Strength Index (ISI)Hubungan UCS & Impact Strength Index (ISI)

    Uji ISIsudah tidak direkomendasikan lagi oleh ISRM 1986 Commision

    on Testing Methods Groups on Test For Drilling and Boring, sehinggaperkembangan penelitian untuk mengembangkan kegunaannya, baik

    untuk memprediksi nilai UCS maupun manfaat lainnya, menjadi kecil.

    Kahraman (2001), data hasil uji ISI relatif konsisten daripada UCS dan ujiindeks lainnya.

    batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorfc = 410-10ISI5,87Kahraman (2001)

    batuan sedimenc = 0,095ISI 3,667Goktan (1988)

    c* = 53ISI 2509Hobbs (1964)

    Tipe BatuanPersamaanReferensi

    KlasifikasiKlasifikasi PenggalianPenggalian ProtodyakonovProtodyakonov

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    45/97

    45452#2#

    Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    KlasifikasiKlasifikasi PenggalianPenggalian ProtodyakonovProtodyakonov

    (Durst & Vogt, 1988)(Durst & Vogt, 1988)

    --Mud, muddy loessTanah lumpurX

    -0.5Sand, dumped soils, soft brown coalTanah lepasIX

    -0.6Top soil, peat loam, sandTanahVIII

    -0.8Gritty clay, coarse clay, loessBatu lunakVIIa

    101Hard clay, soft fossil coal, clayey soil, hard

    brown coal

    Batu lunakVII

    1515Gravel soil, broken salte, hard fossil coal,hardened clay

    Relatif batu luakVIa

    202Soft clay, v. soft sand-stone, chalk, fine sand,anthracite, cemented pebble sandstones

    Relatif batu luakVI

    404Hard clay slate, soft-sand stone & limestoneBatu keras mediumV

    606Normal sandstone, iron oreRelatif batu kerasIV

    10010Granite, hard sandstone, iron oreBatu kerasIII

    15015Porphyritic, quartz, graniteBatu sangat kerasII

    20020Solid & tough quartz &basaltBatu paling kerasI

    UCSMPa

    ISIMPa

    Tipe tanah / batuanKekuatan materialKelas

    S h idt HS h idt H Ada 2 tipe untuk batu dan beton: L & N. Energi impak (EI)

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    46/97

    46462#2#

    Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    Schmidt HammerSchmidt Hammertipe L = 0,735 J = 1/3 EI tipe N & dimensinya juga lebihbesar.

    Tipe L untuk uji contoh batuan silinder & tipe N untuk contoh

    batuan besar; blok batuan / langsung pada massa batuan.

    Terdiri dari piston yang dikombinasikan dengan per. Piston

    secara otomatis terlepas dan menumbuk permukaan kontak

    dengan batuan ketika hammer ditekan ke arah permukaan

    batuan. Piston tersebut akan segera memantul kembali ke

    arah dalam hammer. Jarak pantul piston yang terbaca pada

    indikator dinyatakan sebagai nilai pantul Schmidt Hammer.

    Nilai pantul Schmidt Hammer = rata-rata 10 pengujian. Jarak

    pantulan ini merupakan fungsi dari jumlah energi impak

    yang hilang akibat deformasi plastik dan failure dari batu di

    tempat terjadinya impak.

    Nilai pantul fungsi orientasi dari hammer. Pengujian dengan

    menekan hammer relatif ke arah bawah menghasilkan nilai

    pantul < daripada menekan hammer ke arah atas. Gaya

    gravitasi akan menghambat pantulan piston pada saat

    hammer ditekan ke arah bawah sebab arah pantul dari

    piston berlawanan arah dengan gaya gravitasi.

    Perlu dikalibrasi dengan melakukan 10x pembacaan pada

    anvil standar.

    1. Contoh batuan

    2. Impact plunger3. Indikator angka pantul

    H b UCS & S h idt HH b ngan UCS & Schmidt Hammer

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    47/97

    47472#2#

    Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    Hubungan UCS & Schmidt HammerHubungan UCS & Schmidt Hammer

    Hubungan tsb memperlihatkan kecenderungan

    penggunaan bobot isi sebagai variabel tambahan pada

    hampir semua persamaan korelasi antara UCS dan

    Schmidt Hammer

    L-

    L

    L

    L

    N

    1. -2. -

    3. -

    4. batu bara

    5. sedimen, metamorf

    6. tiga jenis batuan

    1. c = 6,9 10(0,16+0,0087Rn)

    2. c = 0,477e(0,045Rn+)

    3. c = 12,74e(0,0185Rn)

    4. c = 0.094Rn 0,383

    5.1. c = e(0,043Rnd + 1,2)

    5.2. c = e(0.018Rnd + 2,9)

    6. c = 6,97e(0,014Rn

    1. Deere & Miller, 19662. Kidybinski, 1968

    3. Beverly et al., 1979

    4. Haramy & DeMarco, 1985

    5. Cargill & Shakoor, 1990

    5.1. batu pasir

    5.2. karbonat

    6. Kahraman, 2001

    TipeHammer

    Tipe BatuanPersamaanReferensi

    H b UCS K Ul ik VH b UCS & K Ul ik V

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    48/97

    48482#2#

    Pemboran

    PemboranPenggalian

    Peng

    galianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    Hubungan UCS & Kecepatan Ultrasonik VpHubungan UCS & Kecepatan Ultrasonik Vp

    Vp untuk pemilihan alat gali dan penentuan keberadaan kekar

    Hubungan UCS & Vp sulit ditentukan tanpa memperhitungkan faktor-faktor di dalam batuan.

    Faktor-faktor: beban pada contoh saat pengujian, porositas, pre-existingcrack, bobot isi, kandungan air, ukuran butir & komposisi mineral.

    Kahraman (2001) hubungan non-linear antara c dan Vp denganmenggunakan variasi contoh batuan daripada penelitiannya Goktan &

    Wade et al. sehingga lebih andal utk prediksi UCS daripada Vp.

    batuan sedimen

    -

    batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf

    c = 0,036vp* - 31,18

    c = 0,055vp* - 91,44

    c = 9,95vp1,21

    Goktan (1988)

    Wade et al. (1993)

    Kahraman (2001)

    Tipe BatuanPersamaanReferensi

    vp

    * = Kecepatan gelombang tekan (m/det) vp

    = Kecepatan gelombang tekan (km/det)

    AAbrasivitasbrasivitas

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    49/97

    49492#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepartemen

    Depar

    temenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    AAbrasivitasbrasivitas

    Suatu parameter yang mempengaruhi keausan (umur) mata bor (drillbit) atau batang bor (drill steel).

    Tergantung pada komposisi batuan, sehingga keausan mata bor

    sebanding dengan komposisi batuan tersebut. Kandungan kuarsa dalam batuan dianggap sebagai petunjuk untukmengukur keausan batang bor.

    Kerusakan pick atau gigi gali sangat dipengaruhi abrasivitas batuanyang digali.

    Uji abrasivitas untuk menduga jumlah keausan pick bila kontakdengan batuan. Cerchar Abrasivity Index untuk menduga abrasivitas batuan beku &

    metamorf

    Schimazek Factor (Gehring 1992) untuk menduga abrasivitas batuan

    sedimen

    Cerchar Abrasivity IndexCerchar Abrasivity Index CAICAI

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    50/97

    50502#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepartemen

    Depar

    temenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    Cerchar Abrasivity IndexCerchar Abrasivity Index CAICAI

    CAI ditentukan dengan menggoreskan sebuah pinbesi-baja yang sudah diperkeras ke-permuka batuansegar.

    Pin: kuat tarik 200 kg/mm2, Rockwell hardness 54 56, dibentuk konus = 90dan tajam oleh mesinbubut.

    Valantine (1973): selama satu detik pin dibawahbeban statik 7 kg digoreskan ke permukaan batuansegar sepanjang 1 cm.

    CAI = pin yang sudah rusak akibat goresan diukurdibawah mikroskop dengan satuan 1/10 mm

    W

    1cm

    Miring

    LengkungBergelombang

    Rata

    HasilHasil PPengukuranengukuran LLebarebar RRusakusak UUjungjung PPinin

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    51/97

    51512#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepar

    temen

    Depar

    temenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    didi BBatuatu PPasirasir

    309-274-190-26020110-302-176-28810

    189-246-100-37619440-559-653-5719

    173-206-225-19718443-340-444-4378

    173-206-225-19717663-475-551-4047

    297-308-279-29716501-781-469-7486

    386-311-246-38415167-237-200-2625

    134-181-150-29514254-262-244-3364

    255-528-213-54813176-181-175-1883

    382-313-404-30312284-203-279-2852

    661-475-551-40411173-349-115-2801

    W mmNoW mmNo

    SchimazekSchimazek AAbrasivitybrasivity FFactoractor

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    52/97

    52522#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepar

    temen

    Depar

    temenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    SchimazekSchimazek AAbrasivitybrasivity FFactoractor

    Abrasivitas menurut Schimazek F sering digunakan untukbatuan sedimen dan hitungannya memakai persamaanberikut:

    F = (N/mm)

    t = Kuat tarik tak langsung (MPa)

    d = Ukuran butir kuarsa atau mineral keras rata-rata yang

    diidentifikasi pada analisa sayatan tipis (mm) V = Kandungan volume mineral keras relatif terhadap

    kuarsa (kuarsa identik dengan satu pada skala Rosival)

    100

    dV t

    Penentuan Schimazek FPenentuan Schimazek F BBatuanatuan GGampingamping

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    53/97

    53532#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepar

    temen

    Depar

    temenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    Penentuan Schimazek FPenentuan Schimazek F BBatuanatuan GGampingamping

    71.9TotalUkuran butir rata2 kuarsa dari sayatan tipis = 0.16 mm, t = 10.2 MPa

    1.50.53-5105-55-5-Mat. Volkanik

    1.5041055-5-55-5Mat. Organik.

    0.090.033-5-55-5--10Karbonat

    0.440.041120-105101510201010Lempung

    1.20.34--55105-10-5Hard silica

    2.70.38.5151055105155105Feldspar

    661.06655756575607060607565Quartz

    %Volume

    SkalaRosival

    Ratarata

    %%%%%%%%%%Mineral

    . 100dV t

    100

    71.9x0.16x10.2F = = = 1.17

    801205 2470 65QuartzMudstone

    KekerasanRosivalKekerasanMoh%MineralBatuan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    54/97

    54542#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepar

    temen

    Depar

    temenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    CAI &CAI &

    FF SchimazekSchimazek

    42.50.01Chlorite

    205.50.01Magnetite

    205.50.03Hornblende

    42.50.05Biotite

    12070.30Quartz57376.2560.60FeldsparGranite

    12070.02Quartz

    74.53.0830.98ClaciteLimestone

    42.50.03Mica, clay, iron hydroxide

    1171206.8770.97QuartzSandstone

    41.50.24Mica, clay, plagiclase

    4.530.11Calcite

    801205.2470.65QuartzMudstone

    Paling abrasiv> 4.0

    Abrasiv sekali2.5 - 4.0

    Sangat abrasiv1.0 - 2.5

    Abrasiv0.5 - 1.0Paling abrasiv> 4.0

    Cukup abrasiv0.1 - 0.5Sangat abrasiv2.0 - 4.0

    Abrasiv sedang0.05 - 0.1Medium abrasiv-abrasiv1.0 - 2.0

    Abrasiv kecil0.01 - 0.05Agak abrasiv0.5 - 1.0

    Tidak abrasiv< 0.01Abrasiv kecil0.3 - 0.5

    DeskripsiSchimazek FDeskripsiCAI

    Schimazek AbrasivitasSchimazek Abrasivitas

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    55/97

    55552#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepar

    temen

    Depar

    temenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    Schimazek AbrasivitasSchimazek Abrasivitas

    Laju keausan akibat abrasiv = kehilangan berat pick dan akan naik sesuai

    dengan pangkat dua kandungan kuarsanya.

    Batu pasir butir kasar dapat menyebabkan keausan pick 50 x lebih besar

    daripada batu pasir butir halus.

    Gehring (1992-b): kuarsa butir < 0.025 mm tidak berpengaruh terhadap

    abrasivitas.

    Roxborough & Phillips (1981) kandungan kuarsa 60% sangat

    berpengaruh terhadap keausan pick.

    Laju keausan meningkat signifikan pada besi daripada tungsten carbide,

    karena kekerasan kedua material tersebut berbeda.

    besi = 7.8 gr/cc dan tungsten carbide = 14.0 gr/cc, keausan besi = 4 x lebihcepat daripada tungsten carbide.

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    56/97

    56562#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepar

    temen

    Depar

    temenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    Pe

    rtmbanganITBITB

    1008060402000

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Kandungan Kuarsa - Vol. %

    Pick tungsten carbide(batuan sedimen)

    KandunganKandungan KKwarsawarsa PPadaada BBerbagaierbagai BBatuanatuan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    57/97

    57572#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepar

    temen

    Depar

    temenTeknik

    TeknikPe

    rtmbangan

    PertmbanganITBITB

    KandunganKandungan KKwarsawarsa PPadaada BBerbagaierbagai BBatuanatuan

    0 - 10Taconite0,00Marble

    0 - 20Shale0 - 5Limestone

    10 35Slate10 - 25Greywacke

    25 90Sandstone20 - 35Granite

    60 100Quartzite15 - 50Gneiss

    10 25Phylite0Gabbro

    15 30Pagmatite10 - 20Diorite

    0 - 5Norite0 - 5Diabase15Mica schist0Anorthosite

    0 - 30Mica gneiss0 - 5Amphibolite

    Kandungan kwarsa (%)Jenis batuanKandungan kwarsa (%)Jenis Batuan

    KonsumsiKonsumsi Pick/Pick/bcmbcm vs.vs. UCSUCS & F& F SchimazekSchimazek

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    58/97

    58582#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepar

    temen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    0 20 40 60 80 100 120 140 160

    10.0

    1.0

    0.1

    0.01

    0.001

    Fsch = 0.01

    Fsch = 0.1

    Fsch = 0.5

    Fsch = 1

    Fsch = 5

    Picks type U47 & U47L;

    dia. = 17.5 mm of tungsten carbide

    (Voest Alpine Bergtechnik)

    Picks/bcm

    UCS - MPa

    KonsumsiKonsumsi Pick/Pick/bcmbcm vs.vs. UCSUCS & F& F SchimazekSchimazek(Voest Alpine Bergtechnik)

    BeberapaBeberapa FaktorFaktor YangYang MempengaruhiMempengaruhi

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    59/97

    59592#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB Keausan

    KeausanMataMata

    BorBor

    Tools tool characteristics (carbide

    composition, button

    shape, button number, steel composition)

    Flushing (fluid, number & geometry offlushing holes and flutes, flushingpressure)

    feed and rotating velocity

    temperatures

    Logistics maintenance

    tool handling supporting methods

    Geology

    rock properties

    (mineral composition, rock strength, grain size, grain

    shape)

    joint features (spacing, orientation,aperture, roughness)

    weathering / alteration of rock

    water situation

    composition of rock mass (homogenous/ inhomogenous)

    stress situation (stress direction, stress

    level)

    LajuLaju KeausanKeausan AlatAlat Gali/PotongGali/Potong

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    60/97

    60602#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    jj gg

    WEDGE TOOTH

    POINT PICK / TOOTHPanjang semula

    Panjang setelah pemakaian

    252 mm

    185 mm

    Sebelumnya, keausan pick ditentukan dengan mengukur perbedaanpanjang asli dan akhir penggunaan. Menurut kebiasaan di Air Laya,i k h di ti bil j i 185 d i jB

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    61/97

    61612#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    pick harus diganti bila panjangnya mencapai 185 mm dari panjangaslinya 252 mm. Karena pergantian pick hanya didasarkan atas

    perbedaan panjang, yang sebetulnya keausan berlebihan dapat sajaterjadi di-ujung pick tanpa harus membuat terlalu pendek, olehkarenanya akan lebih baik bila pengamatan keausan dinyatakandengan berat kehilangan dalam gram per-satuan waktu pemakaian(jam). Dan perlu diingat bahwa keausan pick bisa saja merupakanbolong besar di ujung pick .Monitoring keausan pick BWE hanya dilakukan pada pick nomor 3 dan4 karena pick-pick inilah yang sering terpakai untuk proses penggalian.Berat asli pick adalah 4000 gram dan kalau keausan sudah sangatparah beratnya bisa menjadi 2300 gram

    Cutting edge

    1

    23 4

    5

    6

    A B

    Point pick

    0.043Rata0.057Rata0.022Rata0.366Rata0.023Rata

    ------0.22940.0244

    --0.04340.02240.25140.0244

    --0.06240.02440.33930.0194

    0.04040.06440.02140.22930.0393

    0.05240.08730.03130.61320.0043

    0.03530.03730.00430.45220.0313

    0.04630.04630.03130.45220.0183

    gr/jamNo.Pickgr/jamNo.Pickgr/jamNo.Pickgr/jamNo.Pickgr/jamNo.Pick

    AL-5AL-4AL-3AL-2AL-1

    KarakteristikKarakteristik MMassaassa BBatuanatuan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    62/97

    62622#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Rock Quality Designation (RQD)

    Bidang diskontinuiti

    Jarak antar bidang diskontinuiti

    BidangBidang DDiskontinuitiiskontinuiti// KekarKekar

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    63/97

    63632#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    g

    Bidang diskontinuiti di dalam massa batuan dapat

    membantu mudahnya proses penggalian namun belumtentu untuk pemboran.

    Keberadaan bidang diskontinuiti dalam massa batuan

    dapat membantu pencapaian fragmentasi yangdiinginkan.

    Karakteristik penting bidang diskontinuiti:

    kekerapan (frequency) atau jarak antara bidang diskontinuiti

    orientasi yang selanjutnya dibagi dalam dua bagian, yaitu arahkemiringan (dip direc-tion) dan kemiringan (dip).

    OrientasiOrientasi BidangBidang KekarKekar

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    64/97

    64642#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Arah dip bidangdiskontinuiti

    Dip lereng

    Arah dip lereng

    A

    B

    C

    ABC = Dip diskontinuiti

    Bidangdiskontinuiti

    Strike

    Rock Quality DesignationRock Quality Designation -- RQDRQD

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    65/97

    65652#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    RQD = X 100%(m)bortotalPanjang

    m0.10borintitotalPanjang

    Jumlah potongan inti

    bor diukur pada inti bor

    sepanjang 2 m,

    Potongan akibatpenanganan pemboran

    harus diabaikan dari

    perhitungan

    Into bor yang lembek

    dan tidak baik berbobotRQD = 0 (Bieniawski,

    1989).

    Core Drill /Core Drill / IntiInti BorBor

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    66/97

    66662#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    RQDRQD vs.vs.

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    67/97

    67672#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    Peng

    galianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Bila inti bor tidak tersedia, RQD dapat dihitung secara

    tidak langsung dengan melakukan pengukuran orientasi

    dan jarak antar diskontinuiti pada singkapan batuan.

    Persamaan Priest & Hudson (1976):

    RQD = 100 e-0.1 (0.1 + 1)

    = frekuensi diskontinuiti per meter

    JarakJarak AAntarntar KekarKekar

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    68/97

    68682#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    PenggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    Jarak pisah antar diskontinuiti atau kekar adalah jarak

    tegak lurus antara dua bidang diskontinuiti yangberurutan sepanjang sebuah garis pengamatan yangdisebut scan-line dan dinyatakan sebagai intact length.

    Panjang scan-line minimum untuk pengukuran jarakdiskontinuiti sekitar 50 kali jarak rata-rata diskontinuitiyang hendak diukur.

    Sedangkan menurut ISRM (1981) panjang ini cukup

    sekitar 10 kali, tergantung kepada tujuan pengukuruanscan-line-nya.

    KlasifikasiKlasifikasi JJarakarak KKekarekar (Attewell, 1993)(Attewell, 1993)

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    69/97

    69692#2#

    Pemboran

    PemboranPeng

    galian

    PenggalianSKSKDepartemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    < 6Very closely foliated, cleaved flow-banded, etc.

    ( metamorphic and igneous)

    < 6Thinly laminated (sedimentary)

    < 20Extremely closely spaced

    6 - 20Foliated, cleaved, flow-banded, etc. metamorphic

    6 - 20Narrow (metamorphic and igneous)

    6 - 20Thickly laminated (sedimentary)

    20 - 60Very thinly beddedVery closely spaced

    60 - 200Thinly beddedClosely spaced200 - 600Medium beddedModerately widely spaced

    600 - 2000Thickly beddedWidely spaced

    > 2000Very thickly beddedVery wide spaced

    Jarak - mmStrukture Bidang DiskontinuitiDeskripsi

    PengaruhPengaruh KekarKekar PadaPada PenggalianPenggalian

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    70/97

    70702#2#

    Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    Jarak kekar massa batuan masif dan sebaliknya.

    DD, Dip & Freq tertentu joint c penggalian massa batuanmudah

    Penggalian massa batuan Js 100 mm, atau s/d 300 mm, tidakdipengaruhi oleh sifat mekanik batuan utuhnya.

    Gaya potong secara drastis dengan Freq Js

    Blindheim (1979), orientasi kekar yang paling menguntungkanuntuk penggalian dengan road header dalam pembuatan lubangbukaan adalah tegak lurus terhadap sumbu lubang.

    Evans & Pomeroy (1966): orientasi cleat di batubara dan arahpenggalian potong mempengaruhi kinerja penggalian yang

    memakai gigi drag picks. Arah rekahan sub vertikal dan sub horizontal (bukan tegak dan

    mendatar) dalam massa batuan umumnya sangat menguntungkanuntuk penggalian.

    OrientationOrientation

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    71/97

    71712#2#

    Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    OrientationOrientation

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    72/97

    72722#2#

    Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    OrientasiOrientasi KekarKekarEnergi

    SpesifikMJ/bcm

    Gaya potongrata-rata, kN

    Gaya potongmaks. rata-rata,

    kNOrientasi

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    73/97

    73732#2#

    Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB vs. Gayavs. Gaya PotongPotong

    0.260.200.42135 degree

    0.290.220.5090 degree

    0.170.160.3845 degree

    0.220.180.380 degree

    = 0

    = 90

    = 45

    = 135

    = Sudut relative cleat ke arah gali pick

    Bidang rekahan

    Cleat

    Gelombang SeismikGelombang Seismik

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    74/97

    74742#2#

    Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    Vs = f {E,, tingkat ke-masifan)

    Vs di dalam suatu massa batuan dapat menunjukkantingkat kerusakan massa batuan tersebut.

    Teknik Geofisik terdiri dari seismik refraksi dan seismik

    refleksi, resistivitas elektrik dan gravimetrik serta

    pengukuran magnetik.

    Untuk karakterisasi massa batuan digunakan metoda

    seismik refraksi dalam menentukan Vs

    Vs dapat digunakan sebagai ukuran kemampuan suatu

    bulldozer untuk menggaru sebuah massa batuan

    SeismikSeismik RefraksiRefraksi

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    75/97

    75752#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    Di seismik refraksi hanya Ti first arrival yang masuk masing-masing geofon saja yang diamati.

    Ti first arrival yang direkam oleh geofon terdekat kepada sumber energi akan merambat langsung di

    permukaan tanah dan sebuah plot dari Ti first arrival serta jarak tempuh atau rambat (X) untuk setiap

    geofon memberikan hubungan garis lurus.

    Slopenya adalah kebalikan V1. Bila massa batuan dibawahnya V1 mempunyai kecepatan yang lebih

    tinggi, V2, gelombang refraksi kritis akan selalu ada dan akan merambat sepanjang permukaan lapisan

    massa batuan ke-dua dengan kecepatan V2.

    Gelombang tekan refraksi kritis menjadi gelombang pertama yang datang di geofon dengan jarak X.

    Kemiringan atau gradien hubungan nilai-nilai T-X memberikan kecepatan rambat gelombang dari

    refraktor horizontal.

    Kedalaman refraktor ini dari permukaan:

    V1 = Kecepatan rambat gelombang pada lapisan permukaan atau pertama.

    V2 = Kecepatan rambat gelombang pada batuan lapisan kedua

    To = Beda waktu kedatangan ke permukaan berkecepatan rendah

    ( )2

    12

    2

    021

    1 VV2

    T*V*VD

    =

    DDiagramiagram SkematikSkematik SusunanSusunan SeismikSeismik RefraksiRefraksi

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    76/97

    76762#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    0.05

    0.10

    0.15

    0.20

    0.25

    0.00200 300 400

    V1

    V2

    To

    Jarak - m

    1000

    T

    X

    Gelombangpermukaan

    V1 (tanahan) = 500 m/

    V2 (batuan) = 2000 m/

    3 4 5 6 7 8

    Mukagelombang

    Gelombang refraksiBatuan lapuk

    Batu ubahan

    1Permukaan S 2

    Sumber energi

    GelombangGelombang SSeismikeismik HHasilasil PPerekamanerekaman OOleh Bisonleh Bison

    SSeismographeismograph

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    77/97

    77772#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    0.00 40.00 80.00 120.00 160.00 200.00

    WAKTU - milidetik

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    PTBA1007 SEISMIC WAVEFORMS Forward

    Contoh uji seismik refraksi di

    Tambang Air Laya 1994.

    Sumber energi dibangkitkan

    oleh pukulan palu 5 kg kepelat besi yang diletakkan di

    atas permukaan tanah

    Alat perekam data seismik

    menggunakan Bison-2 Digital

    Instantaneous Floating Point

    Signal StackingSeismograph.

    Gelombang seismik yang

    dibangkitkan di titik sumber

    direkam oleh 12 geofon

    berjarak 2.5 m masing-

    masing Laju sampling 0.2 md.

    Jarak antara geofon pertama

    dengan palu sekitar 1.5 m

    Indeks KecepatanIndeks Kecepatan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    78/97

    78782#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    PenggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    Gabungan antara sifat dinamik batuan utuh dan sifat dinamikmassa batuan akan memberikan beberapa indeks yang bergunauntuk menganalisa kemampugalian.

    Knill (1970): nisbah antara kecepatan gelombang seismiklongitudinal (yang diukur di lapangan VF atau V2) dengan kecepatangelombang sonik yang diukur di laboratorium (VLab) sebagai indekskualitas massa batuan (F = VF/VLab) dan Fraktur Indeks.

    King & McConnel (Braybrooke, 1988) menggunakan sebuah indeksyang diturunkan dari Fraktur Indeks dan disebut dengan IndeksKecepatan (VI).

    2

    Lab

    Field

    V

    VVI

    =

    HubunganHubungan: VI: VI -- RQDRQD -- FFFF

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    79/97

    79792#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    0 - 1.0< 190 - 100Very good

    0.6 - 0.85 - 175 - 90Good

    0.4 - 0.68 - 550 - 75Fair

    0.2 - 0.415 - 825 - 50Poor

    < 0.2> 150 - 25Very poor

    Indeks KecepatanFF (m-1)RQD (%)Kualitas massa batuan

    5-10.9075-9099.00.7412001615AL-58-51.1175-9097.00.418881380AL-4

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    80/97

    80802#2#Pemboran

    PemboranPenggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    Sistem klasifikasi massa batuan sering gunakan > 2 parameter,

    tergantung kepentingannya.

    Klasifikasi massa batuan dibuat untuk memenuhi (Bieniawski, 1989):

    1. Untuk mengidentifikasi parameter yang paling mempengaruhi

    perilaku massa batuan.

    2. Untuk membagi massa batuan kepada kelompok grup yang

    berperilaku sama, yaitu kelas massa batuan dengan kualitasberbeda.

    3. Untuk melengkapi suatu dasar pengertian karakteristik masing-

    masing kelas.

    4. Untuk menghubungkan pengalaman atas pengamatan suatukondisi massa batuan di satu tempat dengan lainnya.

    5. Untuk menghasilkan data kuantitatif untuk desain rekayasa.

    6. Untuk melengkapi suatu dasar umum komunikasi.

    Rock Mass RatingRock Mass Rating(Bieniawski, 1973)

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    81/97

    81812#2#Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB (

    (Bieniawski, 1973)

    , )

    Sistem Rock Mass Rating (RMR), atau sering juga dikenal sebagaiGeomechanics Classification

    Klasifikasi ini telah dimodifikasi berulang kali begitu informasi baru daristudi-studi kasus diperoleh dan menjadikannya sesuai denganInternational Standard dan prosedur.

    RMR terdiri dari 5 parameter utama & 1 parameter pengontrol untukmembagi massa batuan

    1. Kuat Tekan Batuan utuh (UCS)

    2. RQD

    3. Jarak diskontinuiti/kekar

    4. Kondisi diskontinuiti/kekar5. Kondisi air tanah

    6. Koreksi dapat dilakukan bila diperlukan untuk Orientasidiskontinuiti/kekar

    RMRRMRAA

    KlasifikasiKlasifikasi PParameterarameter && PPembobotanembobotan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    82/97

    82822#2#Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    Selang NilaiParameter

    0471015Bobot

    MengalirMenetesBasahLembabKeringKondiisi umum

    > 0.50.2 - 0.50.1 - 0.2< 0.10Tekanan air

    kekar/MaksTegang

    an utama

    5

    > 12525 - 12510 - 25< 10None

    Aliran/10 m

    panjang tero-wongan (Lt/min)

    Air

    tanah

    010202530Bobot

    Gouge lunak tebal > 5mm, atau pemisahan > 5mm, menerus

    Slicken-sided /tebal

    gouge < 5 mm, ataupemisahan 1-5 mm,

    menerus

    agak kasar.

    pemisahan 2 mJarak diskontinuiti3

    38131720Bobot

    < 2525 - 5050 - 7575 - 9090 - 100RQD (%)2

    012471215Bobot

    250UCS (MPa)batuan utuh

    Untuk kuat tekan rendahperlu UCS

    1 - 22 - 44 - 10> 10PLI (MPa)Kuat tekan1

    RMRRMR -- BB

    Peubah bobot orientasi diskontinuitiPeubah bobot orientasi diskontinuiti

    Sangat tidakTidakSedangMengun-Sangat mengun-Jurus & kemiringan orientasi

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    83/97

    83832#2#Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    - 60- 50- 25- 50Lereng

    - 25- 15- 7- 20FondasiBobot

    - 12- 10- 5- 20Terowongan

    g

    menguntungkanmenguntungkan

    gg

    tungkan

    g g

    tungkan

    g

    diskontinuiti

    Batuan sangatburuk

    Batuan burukBatuansedang

    Batuanbaik

    Batuansangat baik

    Description

    VIVIIIIIINo. Kelas

    < 2040 - 2160 - 4180 - 61100 - 81Bobot

    < 15150 - 250250- 350350- 450> 450Sudut gesek dalam

    < 100100 - 200200 - 300300 - 400> 400Kohesi massa batuan (kPa)

    30 min utk 1 mspan

    10 jam utk 2.5m span

    1 mgg utk 5m span

    1 th. utk 10 mspan

    20 th. utk 15 mspan

    Stand up time rata-rata

    VIVIIIIIINo. Kelas

    RMRRMR -- CCKelas massa batuan menurut bobot totalKelas massa batuan menurut bobot total

    RMRRMR -- DD

    Arti kelas massa batuanArti kelas massa batuan

    Profil kekasaranProfil kekasaran

    (roughness) dan(roughness) dan

    Steppedrough

    smooth

    I

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    84/97

    84842#2#Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB pemeriannyapemeriannya(ISRM, 1981)(ISRM, 1981)

    Panjang profile dalamPanjang profile dalam

    selang 1selang 1 -- 10 m10 m

    skala vertikal danskala vertikal danhorizontal samahorizontal sama

    slickensided

    rough

    smooth

    slickensided

    Planar

    rough

    smooth

    slickensided

    Undulating

    IX

    VIII

    VII

    VI

    V

    IV

    III

    II

    KondisiKondisi KekarKekar

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    85/97

    85852#2#Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepa

    rtemen

    Depa

    rtemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB This is a very complex parameter which includes several sub-parameters: (i) roughness;

    (Ii) separation; (iii) filling material; (iv) persistence; and (v) weathering of walls.

    Roughness / filling

    Bieniawski [9] has proposed a roughness scale which is very easy to check in the field.

    (i) Very rough. Near vertical steps and ridges occur on the joint surface.

    (ii) Rough. Some ridges are visible. Asperities happen. Joint surface feels very abrasive.

    (iii) Slightly rough. Some asperities happen. Joint surface feels asperous.

    (iv) Smooth. No asperities. Smooth feeling of joint surface.

    (v) Slickensided. Visual evidence of polashing exists.

    The most important consequence of joint roughness is the display of dilatant behaviourwhen close, coupled joints are subject to shearing stresses. The nature of fillings governthe shearing stress of open, uncoupled joints and is a related parameter to roughness. A

    classification of fillings is out of the scope of Ibis chapter. Anyway, for practical purposes itis necessary lo distinguish between gouge and soft gouge: (i) gouge is no filling or filling

    with a material of high friction (calcite, sand, crushed rock, etc.); and (ii) soft gouge isfilling with a material of low friction (clay, mica, platy minerals, etc.).

    COMPREHENSIVE ROCK ENGINEERING. Principles, Practice & Projects. Editor-in-Chief JOHN A. HUDSON - Imperial College of Science,Technology & Medicine, London, UK. Vol 3. ROCK TESTING AND SITE CHARACTERIZATION. Volume Editor. JOHN A. HUDSON - Imperial

    College of Science, Technology & Medicine, London, UK. A Geomechanical Classification for Slopes: Slope Mass Rating. M. R.ROMANA - Universidad Politcnica Valencia, Spain

    PengaruhPengaruh OOrientasirientasi KekarKekar DDalamalam PPembuatanembuatan TTerowonganerowongan

    && PPenggalianenggalian

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    86/97

    86862#2

    #Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepa

    rtemen

    DepartemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB (Bieniawski, 1989(Bieniawski, 1989:: Fowell & Johnson, 1991)Fowell & Johnson, 1991)

    Tdkmenguntungkan

    SedangSangat tdk

    menguntungkanTidak mengun-

    tungkanSedang

    Mengun-tungkan

    Sangatmengun-

    tungkan

    = 20-450 = 45-900 = 20-450 = 45-900 = 20-450kemiringan

    45-90o

    Tdk tergantungjurus

    sumbu terowonganGalian melawan kemiringanGalian searahkemiringan

    Dip 0 - 20oJurus paralelJurus tegak lurus sumbu terowongan

    Pengaruh jurus & kemiringan kekar untuk penerowongan Untuk kepentingan kestabilan1

    0-2-5-10-12Bobot untukpenggalian

    Sangat tidakmenguntungkan

    Tidakmenguntungkan

    SedangMenguntungkanSangat mengun-

    tungkanOrientasi jurus& kemiringan

    VIVIIIIIIKelas Batuan

    Koreksi orientasi untuk penggalian dengan RMR (Fowell & Johnson, 1991)2

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    87/97

    87872#2

    #Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepa

    rtemen

    DepartemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    BB

    StrikeStrike KekarKekar TegakTegak LurusLurus SumbuSumbu TerowonganTerowongan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    88/97

    88882

    #

    2

    #Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    Strike bidang diskontinu tegak lurus dengansumbu terowongan dengan arah dip melawanarah penggalian sebesar 45 90

    Strike bidang diskontinu tegak lurus dengansumbu terowongan dengan arah dip melawanarah penggalian sebesar 20 45

    TBTB

    StrikeStrike KekarKekar TegakTegak LurusLurus SumbuSumbu TerowonganTerowongan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    89/97

    89892

    #

    2

    #Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    Strike bidang diskontinu tegak lurus dengansumbu terowongan dengan arah dip searahpenggalian sebesar 45 90

    Strike bidang diskontinu tegak lurus dengansumbu terowongan dengan arah dip searahpenggalian sebesar 20 45

    TBTB

    StrikeStrike KekarKekar SejajarSejajar SumbuSumbu TerowonganTerowongan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    90/97

    90902

    #

    2

    #Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    P

    ertmbanganITBITB

    Strike bidang diskontinu sejajar dengan sumbuterowongan dengan arah dip searah penggaliansebesar 45 90

    Strike bidang diskontinu sejajar dengan sumbuterowongan dengan arah dip searah penggaliansebesar 20 45

    TBTB

    StrikeStrike KekarKekar SejajarSejajar SumbuSumbu TerowonganTerowongan

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    91/97

    91912

    #

    2

    #Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Strike bidang diskontinu sejajar dengan sumbu terowongan dengan arah dip searah penggaliansebesar 0 20

    TBTB

    Rock Mass QualityRock Mass Quality -- Q SystemQ System

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    92/97

    92922

    #

    2

    #Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikP

    ertmbangan

    PertmbanganITBITB

    Klasifikasi Massa Batuan menurut Q-System dibuat di

    Norwegia pada tahun 1974 oleh Barton, Lien dan Lunde,semuanya dari Norwegian Geotechnical Institute. Pembobotan Q-System didasarkan atas penaksiran

    numerik kualitas massa batuan dengan menggunakan 6parameter berikut ini: RQD Jumlah set kekar Kekasaran kekar atau diskontinuiti utama Derajat alterasi atau pengisian sepanjang kekar yang paling

    lemah

    Aliran air

    Faktor reduksi tegangan

    TBTB

    Q SystemQ System

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    93/97

    93932

    #

    2

    #Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB

    RQD = Rock quality designation Jn = Jumlah set kekar

    Jr = Angka kekasaran kekar Ja = Angka alterasi kekar

    Jw = Angka reduksi kondisi air SRF = Faktor reduksi teganga

    Ukuran blok - (RQD/Jn)

    Kuat geser blok utuh - (Jr/Jn)

    Tegangan aktif - (Jw/SRF)

    SRF

    Jx

    J

    Jx

    J

    RQDQ w

    a

    r

    n

    =

    TBTB

    DeskripsiDeskripsi && NNilai Qilai Q--Sistem (Barton dkk, 1974)Sistem (Barton dkk, 1974)1. Rock Quality Designation RQD (%)

    A. Very poor 0 - 25

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    94/97

    94942

    #

    2

    #Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITBITB y p

    B. Poor 25 - 50

    C. Fair 50 - 75

    D. Good 75 - 90

    E. Excellent 90 -100

    2. Modified Joint Set Number (Kirsten, 1982) Jn

    A. Massive, none or few joints 1.0

    B. One joint set / fissure set 1.22

    C. One joint set / fissure set / plus random 1.5

    D. Two joint sets / fissure set 1.83

    E. Two joint sets / fissure set / plus random 2.24

    F. Three joint sets / fissure set 2.73

    G. Three joint sets / fissure set / plus random 3.34

    H. Four joint sets / fissure set 4.09

    J. Multiple joint / fissure set 5.0

    3. Joint Roughness Number Jr

    (a) Rock wall contact and Note :

    (b) Rock wall contact before 10 cm shear 1.0 Add 1.0 if the mean spacing of the relevant

    A. Discontinuous joint 4.0 joint set is greater than 3 mB. Rough or irregular, undulating 3.0 2. Jr = 0.5 can be used for planar slickensided

    C. Smooth, undulating 2.0 joints the lineations are favorable oriented

    D. Slickensided, undulating 1.5

    E. Rough or irregular, planar 1.5 .

    F. Smooth, planar 1.0

    G. Slickensided planar 0.5

    3. Descriptions B - G refer to small - scale features & intermediate to prevent rock wall contact scale features in that order. b nominal

    (c) No rock wall contact when shearedH. Zone containing clay minerals thick

    enough to prevent rock wall contact 1.0bJ. Sandy, gravelly/crushed zone thick

    enough 1.0b

    ITBITB

    4. Joint Alteration Number

    Ja r

    (a) Rock wall contact

    A. Tightly healed, hard, nonsoftening, impermeable filling, i.e., quartz or epidote 0.75

    B. Unaltered joint walls, surface staining only 1 25-35o

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    95/97

    95952

    #

    2

    #Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    PertmbanganITIT j , g y

    C. Slightly altered joint walls. Non-softening mineral

    coatings, sandy particles, clay-free disintegrated rock, etc. 2 25-30o

    D. Silty or sandy clay coatings, small clay fraction (non-softening) 3 20-25o

    E. Softening or low-friction clay mineral coatings, i.e., kaolinite, mica. Also chlorite, talc, gypsum,

    & graphite, etc., & small quantities of swelling clays (discontinuous coatings, 1-2 mm or less in thickness) 4 8-16o

    (b) Rock wall contact before 10 cm shear

    F. Sandy particles, clay-free disintegrate rock etc. 4 25-30o

    G. Strongly over-consolidated, non-softening clay mineral fillings (continuous, < 5 mm in thickness) 6 16-24o

    H. Medium or low over-consolidation, softening, clay mineral fillings (continuous,< 5 mm in thickness) 8 12-16o

    J. Swelling clay fillings, i.e., monmorilonite (continuous, < 5 mm in thickness). Value of Ja depends onpercentage of swelling clay sized particles, and acces to water, etc.

    8 6-12o

    (c) No rock wall contact when sheared

    K. Zones or bands of disintegrated or crushed rock & clay (see G., H., J., for description of clay condition) 6-8 or 16-24o

    8-12

    L. Zones or bands of silty or sandy clay, small clay fraction (nonsoftening) 5.0

    M. Thick, continuous zones or bands of clay (see G., H., J., for description of clay condition) 10-13 or

    13-20 6-24o

    Note : Values of fr are intended as an approximate guide to the mineralogcal properties of the alteration products.

    ITBITB

    5. Stress Reduction Factor `SRF

    (a) Weakness zones intersecting excavation, which may cause loosening of rock mass when tunnel is excavated

    A. Multiple occurences of weakness zonescontaining clay or chemically disintegrated rock,

    very loose surrounding rock (any depth) 10.0

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    96/97

    96962

    #

    2

    #Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepartemen

    DepartemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    Pertmbangan

    B. Single-weakness zones containing clay or chemicallydisintegrated rock (depth of excavation < 50 m) 5.0

    C. Single-weakness zones containing clay or chemically disintegrated rock (depth > 50 m) 2.5

    D. Multiple-shear zones in competent rock (clay-free), loose surrounding rock (any depth) 7.5

    E. Single-shear zones in competent rock (clay-free) & (depth of excavation < 50 m) 5.0

    F. Single-shear zones in competent rock (clay-free) & (depth of excavation > 50 m) 2.5

    G. Loose open joints, heavily jointed or "sugar cube", etc. (any depth) 5.0

    (b) Competent rock, rock stress problems c/1 t/1

    H. Low stress, near surface >200 >13 2.5

    J. Medium stress 200-10 13-0.66 1.0

    K. High-stress, very tight structure (usually favorableto stability, may be

    unfavorable to wall stability 10-5 0.66-0.33 0.5-2.0

    L. Mild rock burst (massive rock) < 25 < 0.16 10-20

    (c) Squeezing rock; plastic flow of incompetent rock under the influence of high rock pressures

    N. Mild squeezing rock pressure 5-10

    O. Heavy squeezing rock pressure 10-20

    (d) Swelling rock: chemical swelling activity depending on presence of water

    P. Mild swelling rock pressure 5-10R. Heavy swelling rock pressure 10-15

    Note :

    (i) Reduce these SRF values by 25-50% if the relevant shear zones only influence but do not intersect the excavation

    (ii) For strongly anisotropic stress field (if measured ) : when 5 < 1/3 < 10, reduce sc and t to 0.8 c and 0.8 t; when1/3 > 10, reduce c and t to 0.6 c and 0.6 t (where c = UCS and t = tensile strength (point load), 1 and 3 =major and minor principal stresses)

    ITBITB

    6. Joint Water Reduction Factor

    Approx water pressure Jw

  • 7/22/2019 PPTA354-2 Karakteristik Batuan

    97/97

    97972

    #

    2

    #Pemboran

    PemboranPen

    ggalian

    Pen

    ggalianSKSKDepartemen

    Dep

    artemenTeknik

    TeknikPertmbangan

    Pertmbangan (kg/cm2)

    A. Dry excavations or minor inflow, i.e., 5 litre/min locally 1.0 < 1

    B. Medium inflow or pressure occasional outwash of joint fillings 0.66 1.0-2.5

    C. Large inflow or high pressure in competent rock with unfilled joints 0.5 2.5-10.0

    D. Large inflow or high pressure, considerable outwash of joint fillings 0.33 2.5-10.0

    E. Exceptionally high inflow or water pressure at blasting, decaying with time 0.2-0.1 > 10.0

    F. Exceptionally high inflow or water pressure continuing w/o noticeable decay0. 1-0.05 > 10.0

    Note :

    (i) Factors C-F are crude estimates. Increase Jw if drainage measures are installed.

    (ii) Special problems caused by ice formation are not considered.

    ___________________________________________________________________

    a After Barton et.al (1974)

    b Nominal