ppt refreshing hidung.docx

13
EMBRIOLOGI, ANATOMI, FISIOLOGI, CARA PEMERIKSAAN DAN 2 PENYAKIT TERBANYAK PADA HIDUNG Tuesday, March 1 5, 2022 1 Pembimbing : Dr. H. Denny P. Machmud, Sp. THT Disusun oleh : Dini Mudira Sari (2010730027) Stase THT RSIJ Pondok Kopi

Upload: dinimudira

Post on 12-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Stase THT

TRANSCRIPT

Embriologi, anatomi, fisiologi, cara pemeriksaan dan 2 penyakit terbanyak pada hidung 6 April 20151Pembimbing : Dr. H. Denny P. Machmud, Sp. THTDisusun oleh : Dini Mudira Sari (2010730027)Stase THT RSIJ Pondok Kopi

Anatomi Hidung 2

Bagian luar

Anatomi hidung Krista maksila superior

Konka

Anatomi hidung 4

Pembuluh darah di hidung Pleksus kiesselbachArteri labialis superiorArteri palatina mayorArteri etmoidalis anetriorArteri etmoidalis posteriorArteri sphenopalatinaFisiologi hidung Fungsi respirasi mengatur kondisi udara (air conditioning), penyaring udara, humidifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik lokalFungsi penghidu tedapatnya mukosa olfaktorius dan resevoir udara untuk menampung stimulus penghiduFungsi fonetik berguna untuk resonansi suara, membantu proses bicara dan mencegah hentaran suara sendiri melalui konduksi tulangFungsi statik dan mekanik meringankan beban kepala, proteksi terhadap trauma dan pelindung panas

5Fungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara (air conditioning), penyaring udara, humidifikasi, penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik lokalFungsi penghidu karena tedapatnya mukosa olfaktorius dan resevoir udara untuk menampung stimulus penghiduFungsi fonetik yang berguna untuk resonansi suara, membantu proses bicara dan mencegah hentaran suara sendiri melalui konduksi tulangFungsi statik dan mekanik untuk meringankan beban kepala, proteksi terhadap trauma dan pelindung panasRefleks nasal

5anatomi dan fisiologi sinus paranasal 6

Cara pemeriksaan pada hidung 7Sumbatan hidungSumbatan hidung dapat terjadi oleh beberapa factor. Sumbatan terjadi terus menerus atau hilang timbul, pada satu atau kedua lubang hidung, apakah sebelumnya ada riwayat kontak dengan bahan allergen seperti debu, tepung sari, bulu binatang, trauma hidung, pemakaian obat tetes hidung dekongestan untuk jangka waktu lama, perokok atau peminum alkohol, apakah mulut dan tenggorokkan merasa kering.Sekret di hidung dan tenggorokkanKeluarnya sekret pada satu atau kedua lubang hidung. Konsistensi sekret, encer, bening, kental, nanah atau darah. Apakah sekret keluar pada pagi hari atau pada waktu-waktu tertentu misalnya pada musim hujan. Sekret hidung yang disebabkan karena infeksi hidung biasanya bilateral, jernih sampai purulen. Sekret yang jernih seperti air dan jumlahnya banyak khas untuk alergi hidung. Bila sekretnya kuning kehijauan biasanya berasal dari sinusitis hidung dan bila bercampur darah dari satu sisi, hati-hati adanya tumor hidung. Pada anak bila sekret yang terdapat hanya satu sisi dan berbau, sebaiknya curiga akan adanya benda asing dihidung. Sekret dari hidung yang turun ke tenggorok disebut sebagai post nasal drip kemungkinan berasal dari sinus paranasalBersin Bersin yang berulang-ulang merupakan keluhan pada alergi hidung. Perlu ditanyakan apakah bersin ini timbul bila menghirup sesuatu. Apakah juga diikuti keluar sekret yang encer dan rasa gatal di hidung, tenggorok, mata, dan telinga.Rasa nyeri di daerah muka dan kepalaRasa nyeri di daerah muka dan kepala yang ada hubungannya dengan keluhan di hidung. Nyeri di daerah dahi, pangkal hidung, pipi, dan tengah kepala dapat merupakan tanda-tanda sinusitis. Rasa nyeri atau rasa berat ini dapat timbul bila menundukkan kepala dan dapat berlangsung dari beberapa jam sampai beberapa hari. Perdarahan dari hidungEpistaksis dapat berasal dari bagian anterior atau posterior rongga hidung. Perdarahan dapat berasal dari satu atau kedua lubang hidung. Sudah berapa kali dan apakah mudah dihentikan dengan memencet hidung saja. Apakah ada riwayat trauma hidung/muka sebelumnya dan menderita penyakit kelainan darah, hipertensi, dan pemakaian obat-obat antikoagulansia.Gangguan penghiduIni dapat berupa hilangnya penciuman (anosmia) atau berkurang (hiposmia). Perlu ditanyakan apakah sebelumnya ada riwayat infeksi hidung, sinus, trauma kepala dan keluhan ini sudah berapa lama.

7Pemeriksaaan pada hidung 8

Rinoskopi anteriorRinoskopi posterior- Apakah ada deviasi septum atau depresi tulang hidung bengkak di daerah hidung dan sinus paranasal

Krepitasi tulang hidung Rasa nyeri tekan pada peradangan hidung dan sinus paranasal Pemeriksaan sinus paranasal

Transiluminasi Radiologi

Endoskopi 9Sinusitis6 April 2015FK UMJ - RSIJ PONDOK KOPI10Definisi Etiologi Inflamasi mukosa sinus paranasalcommon cold,rinitis, polip hidung, kelainan anatomi hidung, infeksi tonsil, infeksi gigi, kelainan imunologik, pada anak hipertropi adenoid Klasifikasi Akut 3bulanGejala Diagnosis hidung tersumbat, nyeri/ rasa tekanan pada muka dan ingus puruen yg sering kali turun ke tenggorok (post nasal drip), sakit kepala, hiposmia/anomia, batuk, sesak napas.Anamnesis,pemeriksaan rinoskopi anterior dan posterior,foro polos atau ct scan,transiluminasi dan mikrobiologiTerapi Antibiotik & dekongestan ,dapat juga diberikan analgetik, mukolitik, steroid, NaCl dan antihistaminPembedahanRhinitis alergi 6 April 2015FK UMJ - RSIJ PONDOK KOPI11Definisi Gejala klinis Inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasein atopi yg sebelumnya sudah tersensitasi dg alergen yang sama, atau merupakan kelainan hidung dg gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat.

serangan bersin berulang, rinore yg encer dan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, kadang disertai lakrimasi.Klasifikasi intermiten (kadang-kadang) : bila gejala kurang dari 4hari/ minggu atau kurang dari 4 minggu. persisten/ menetap: lebih dari 4hari/ minggu atau >4minggu

Ringan,bila tidak ditemukan gangguan tidur,gangguan aktfitas harian,bersantai berolahraga,bekerja dllSedang-berat,bila terdapat satu atau lebih dari gangguan diatasDiagnosis Terapi Anamnesis : sesuai gejalaPF : rhinoskopi anterior (tampak mukosa edema, basah, berwarna pucat dan secret encer yg banyak)PP: pemeriksaan sitologi hidung, hitung eisinofil dalam darah

Terapi : yg paling ideal adalah hindari kontak dengan allergenMedikamentosa : antihistamin, preparat agonis adrenergic alfa sbg dekongestanOperatif : tindakan konkotomi bila konka inferior hipertropiimunoterapi

Komplikasi polip hidung, otitis media yg sering residifRhinitis alergi 6 April 2015FK UMJ - RSIJ PONDOK KOPI12Terima Kasih6 April 2015FK UMJ - RSIJ PONDOK KOPI13