ppt radiologi trigger 2

Upload: fikri-alfarisyi

Post on 14-Jan-2016

59 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

radiologi

TRANSCRIPT

Slide 1

MODUL RADIOLOGI TRIGGER I.

Jatuh dan Tertimpa TanggaSeorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke IGD RSU karena terjatuh dari tangga dan kemudian jatuh terduduk. Sebelum jatuh pasien sudah merasa sakit pada abdomen kiri bawah hilang timbul dan nyeri saat BAK Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter dipasang kateter pasien merasa kesakitan kalau pinggulnya digeser dan di kateter tampak urine berwarna merah. Sehingga dokter melakukan pemeriksaan radiologis diantaranya pemeriksaan uretrografi, CT Scan Abdomen, foto polos abdomen, foto polos pelvis dan foto polos vetebra. Karena banyak permintaan fotonya pasien bertanya berbahayakah saya bila di rontgen?Apa perlu dilakukan MRI? Bagaimana Anda menerangkan pada pasien ini

STEP I. CLARIFY UNFAMILIAR TERMS

Pemeriksaan uretrografi: pemeriksaan radiologi untuk uretra dan menggunakan media kontras positif yang diinjeksikan ke uretra proksimal secara retrograde dengan tujuan untuk melihat anatomi fisiologi dan kelainan pada uretra. Foto polos abdomen: salah satu pemeriksaan traktus urinarius secara radiografi dalam menilai secara umum keadaan kontur ginjal, garis psoas, usus-usus, tulang pelvis dan vetebra.

Foto polos vetebra: pemeriksaan radiologi yang memanfaatkan pancaran sinar X untuk menggambarkan struktur anatomi tulang dan kelainan yang berhubungan, sering dikerjakan regio yaitu servikal, thorakal, lumbal, thorakolumbal, regiosakral.

CT scan: suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil.STEP II. DEFINE THE PROBLEMS

Apa tujuan dokter meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan radiologi? Apa perbedaan antara CT scan dengan foto polos?Apa hasil yang diharapkan dari pemeriksan radiologi uretrografi berupa CT scan abdomen, foto polos abdomen, foto polos pelvis dan foto polos vetebra ?Adakah bahaya bila dilakukan rontgen?

STEP III. BRAINSTROM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION

Tujuan dokter meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan radiologi adalah untuk mendapatkan gambaran anatomis dari abdomen, pelvis, vetebra sehingga dapat membantu menegakkan diagnosis penyakit LO Hasil yang diharapkan adalah untuk mengetahui adanya kelainan pada keluhan pasien. LO STEP IV. ARRANGE EXPLANATION OR EXPLANATION

STEP V. DEFINE LEARNING OBJECTIVE

Mahasiswa mampu mengerti dan menjelaskan tentang: 1. Dasar-dasar radiologi 2. Radiologi anatomi (normal) a. Abdomen b. Urogenital c. Vetebra3. Kelainan radiologi yang ditemukan a. Abdomen b. Urogenital c. Vetebra 4. Jenis-jenis pemeriksaan radiologi untuk kasus pada trigger 5. Bahaya dari pemeriksaan rontgen

STEP VII. SHARE THE RESULT OF INFORMATION AND PRIVATE STUDY

1. Dasar-dasar radiologi Ilmu radiologi A. Radiodiagnostik 1. Konventional a. Kontras Pemeriksaan radiografi dengan menggunakan sinar X disertai dengan bahan kontras media Contoh : gastrointestinal, uriogenitalia, sistem saraf b. Non kontras Pemeriksaan foto polos dengan menggunakan sinar X tanpa menggunakan bahan kontras media Contoh : foto skeletal, thorax, mammografi, dll. Jenis alat:Pesawat X-Ray Fixed, Mobile unitMammografi C-arm, O-arm Fluoroscopy Tomografi konventional

2. Canggih a. USG (ultrasonografi) Pemeriksaan radiologi dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi Contoh : abdomen, obgyn, mammae, thyroid, urogenitalia, vasculer, dll. b. CT SCAN (COMPUTED TOMOGRAFI SCANNING) Pemeriksaan radiologi menggunakan sinar X dengan teknik scanning secara computerized yang dapat mendeteksi kelainan di dalam organ lebih dalam serta perlusannyaContoh : CT SCAN kepalam thorax, abdomen, pelvis, extremitas, vetebra, larynx, nasopharynx, dll. Teknik : tanpa kontras media dan dengan kontras media

93. Interventional radiologi Pemeriksaan radiologi pembuluh darah dan jantung dengan menggunakan bahan kontras Contoh : P.D cerebralis, coronaris, coeliaca, renalis, dll. Jenis pemeriksaan:Arteriografi Aortografi Phlebografi Angiocardiografi Lymphografi 4. Kedokteran nuklir Pemeriksaan radiologi denga menggunakan bahan radiofarmaka(bahan radioaktif + zat pembawa) yang selanjutnya dideteksi dengan kamera gama. Contoh : pencitraan hati, tulang, thyroid, ginjal, dll. Sifat : sensitif tetapi tidak spesifik 5. MRI (Magnetik Resonance Imaging)Pemeriksaan radiologi dengan menggunakan gelombang elektromagnet berkekuatan besar untuk menghasilkan pencitraan. Contoh : vetebra, SSP, mammae, soft tissue sendi, thorax, system bilier, dll.