ppt perekonomian indonesia [tm3]rosul+...• pada masa demokrasi terpimpin, negara bersama aparat...

25
Modul ke: Fakultas Program Studi Perekonomian Indonesia “Sejarah Perkembangan Indonesia Periode Orde Baru” Hana Ramadhania Nursifa – 43114120015 Tia Nofianti – 43215110419 Putri Silvia – 43113110345 KELOMPOK 3 02 Ekonomi & Bisnis Manajemen

Upload: hanga

Post on 10-Mar-2019

255 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Perekonomian Indonesia

“Sejarah Perkembangan Indonesia Periode Orde Baru”

Hana Ramadhania Nursifa – 43114120015Tia Nofianti – 43215110419Putri Silvia – 43113110345

KELOMPOK 3

02Ekonomi &

Bisnis

Manajemen

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA MASA ORDE BARU

• Perlu diketahui bahwa masa orde baru juga biasa di sebut awalmula munculnya masa demokrasi pancasila. Di mana masaorde baru ini pemerintahan berada di tangan suharto yangmana kala itu menjadi sebagai seorang presiden.

• Pada masa orde baru, pemerintah menjalankan kebijakan yangtidak mengalami perubahan terlalu signifikan selama 32 tahun.Dikarenakan pada masa itu pemerintah sukses menghadirkansuatu stabililitas politik sehingga mendukung terjadinyastabilitas ekonomi. Karena hal itulah maka pemerintah jarangsekali melakukan perubahan-perubahan kebijakan terutamadalam hal anggaran negara.

• Pada masa pemerintahan orde baru, kebijakan ekonominya berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ekonomi tersebut didukung oleh kestabilan politik yang dijalankan oleh pemerintah. Hal tersebut dituangkan ke dalam Trilogi Pembangungan, yaitu stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan pemerataan pembangunan.

KEHIDUPAN EKONOMI MASA ORDE BARU

• Pada masa Demokrasi Terpimpin, negara bersama aparat ekonominya mendominasi seluruh kegiatan ekonomi sehingga mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi swasta. Pada permulaan Orde Baru program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah.

Oleh karena itu pemerintah menempuh cara sebagai berikut:

• Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi• Kerja Sama Luar Negeri• Pembangunan Nasional

Sistem Pemerintahan Orde Baru• Kebijakan masih pada pemerintah, namun sektor ekonomi sudah

diserahkan ke swasta/asing, fokus pada pembangunan ekonomi,sentralistik, demokrasi Pancasila, kapitalisme. Soeharto dan Orde Barutidak bisa dipisahkan. Sebab, Soeharto melahirkan Orde Baru dan OrdeBaru merupakan sistem kekuasaan yang menopang pemerintahanSoeharto selama lebih dari tiga dekade.

• Tonggak awal reformasi 11 tahun lalu yang diharapkan bisa menarik garispemisah kekuatan lama yang korup dan otoriter (kekuasaan poilitik fokuspada suatu pemimpin) dengan kekuatan baru yang ingin melakukanperubahan justru “terbelenggu” oleh faktor kekuasaan. Sistem politikotoriter (partisipasi masyarakat sangat minimal) pada masa orba terdapatinstrumen-instrumen pengendali seperti pembatasan ruang gerak pers,pewadahunggalan organisasi profesi, pembatasan partai poltik, kekuasaanmiliter untuk memasuki wilayah-wilayah sipil, dll.

Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi masa Orde Baru

Dampak positif dari kebijakan politik pemerintah OrBa :• Pemerintah mampu membangun pondasi yang kuat bagi

kekusaan lembaga kepresidenan yang membuat semakin kuatnya peran negara dalam masyarakat.

• Situasi keamanan pada masa Orde Baru relatif aman dan terjaga dengan baik karena pemerintah mampu mengatasi semua tindakan dan sikap yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.

• Dilakukan peleburan partai dimaksudkan agar pemerintah dapat mengontrol parpol.

Dampak negatif dari kebijakan politik pemerintah Orba:• Terbentuk pemerintahan orde baru yang bersifat otoriter, dominatif

(pemerintahan yang angkuh), dan sentralistis (berorientasi ke pusat).• Otoritarianisme merambah segenap aspek kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara termasuk kehidupan politik yang sangatmerugikan rakyat.

• Pemerintah Orde Baru gagal memberikan pelajaran berdemokrasi yangbaik dan benar kepada rakyat Indonesia.

• Demokratisasi yang terbentuk didasarkan pada KKN(Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)sehingga banyak wakil rakyat yang duduk di MPR/DPR yang tidak mengenal rakyat dan daerah yang diwakilinya.

• Kebijakan politik teramat birokratis (sistem pemerintahan yang tidak dipiliholeh rakyat), tidak demokratis, dan cenderung KKN.

• Kondisi politik lebih payah dengan adanya upaya penegakan hukum yang sangat lemah

Dampak Positif Kebijakan ekonomi Orde Baru :

• Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah terencana dengan baik dan hasilnyapun dapat terlihat secara konkrit.

• Indonesia mengubah status dari negara pengimpor beras terbesar menjadi bangsa yang memenuhi kebutuhan beras sendiri.

• Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.

• Penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang semakin meningkat.

Dampak Negatif Kebijakan ekonomi Orde Baru :

• Kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber daya alam

• Perbedaan ekonomi antardaerah, antargolongan pekerjaan, antarkelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam.

• Menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang erat dengan KKN (Pembagunan yang dilakukan hasilnya hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil kalangan masyarakat, pembangunan cenderung terpusat dan tidak merata).

• Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang demokratis dan berkeadilan.

• Pembagunan tidak merata tampak dengan adanya kemiskinan di sejumlah wilayah yang justru menjadi penyumbang devisa terbesar

KELEBIHAN SISTEM PEMERINTAHAN ORDE BARU

• Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya A$$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.565

• Sukses transmigrasi• Sukses KB• Sukses memerangi buta huruf• Pengangguran minimum• Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)• Sukses Gerakan Wajib Belajar• Sukses keamanan dalam negeri• Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia• Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri

KEKURANGAN SISTEM PEMERINTAHAN ORDE BARU

• Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme• Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya

kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat

• Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua

• Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya

• Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)

Lanjutan

• Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa)

• Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan• Kebebasan pers sangat terbatas• Penggunaan kekerasan untuk menciptakan

keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius"

Lanjutan• Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke

pemerintah/presiden selanjutnya)• Menurunnya kualitas birokrasi(tujuan yang dicapai),

hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti hancur.

• Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah.

• Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset kekayaaan negara dipegang oleh swasta

FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN EKONOMI INDONESIA PADA MASA ORDE BARU

• Sejarah yang membuktikan gagalnya pembangunanpada era orde baru lebih mengarah pada persoalankebijakan moneter, dalam hal ini kebijakan perbankanyang tidak di ikuti oleh sistem pengawasan yang ketat.

• Hancurnya perekonomian pada masa orde baru di tandai dengan adanya kebijakan pemerintah yang dikenal dengan Paket Oktober 1988 yang mendorongekspansi (perluasan daerah) besar-besaran bisnisperbankan, namun tidak di imbangi oleh sistempengawasan yang memadai.

Lanjutan• Namun selain proses kebijakan yang lemah

juga krisis yang terjadi pada tahun 1997 jugatidak lepas dari peran politisi yang hanyamemikirkan dirinya dan kelompoknya saja. Akibatnya upaya untuk menggerakan rodaperekonomian indonesia tak ubahnya sepertimemaksa sebuah lokomotif tua berjalan diatasbantalan-bantalan rel yang seharusnya jugaperlu diperbaiki terlebih dahulu sebelum relmenuju tempat pemberhentian berikutnyamasih akan dibangun.

Tujuan Nasionalisme Orde Baru

• Mempertahankan kepentingan KKN mereka dengan dua target. Pertama : Kekuatan-kekuatan rakyat tak dapat berkembang dan tetap lumpuh, sehingga rakyat tak bisa bersuara atas praktik KKN Orde Baru.Kedua : Mengobarkan nasionalisme untuk mencegah dan mengacaukan upaya aktivis hak asasi manusia untuk memperkarakan kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (human rights violation).

REPELITA

• Repelita dilaksanakan mulai tanggal 1 April 1969. Pembangunan ekonomipada masa orde baru diarahkan pada sector pertanian. Hal itu dikerenakankurang lebih 55% dari produksi nasional berasal dari sector pertanian danjuga 75% pendudukan Indonesia memperoleh penghidupan dari sectorpertanian. Bidang sasaran pembangunan dalam Repelita, antara lainbidang pangan, sandang, perbaikan prasarana, rumah rakyat, perluasanlapangan kerja, dan kesejahteraan rohani. Jangka waktu pembangunanorde baru dapat dibedakan atas dua macam, yaitu program pembangunanjangka pendek dan program pembangunan jangka panjang. Programpembangunan jangka pendek sering disebut pelita (pembangunan limatahun), adapun program pembangunan jangka panjang terdiri ataspembangunan jangka pendek yang saling berkesinabungan. Masapembangunan jangka oanjang direncanakan selama 25 tahun.

• PELITA IPada 1 April 1969 dimulailah pelaksanaa pelita 1 yaitu pada periode 1969-1974. Pada pelita 1 ini, orde baru menyelesaikan fase stabilitas dan rehabilitasisehingga dapat menciptakan keadaan yang stabil. Selama beberapa tahun,sebelum orde baru keadaan ekonomi mengalami kemerosotan. Pada 1955-1960 laju inflasi rata-rata 25% per tahun, dalam periode 1960-1965 harga-harga meningkat dengan laju rata-rata 226% per tahun, dan pada 1966 lajuinflasi mencapai puncaknya, yaitu 650% setahun.• PELITA IIPelita 1 berakhir pada 31 Maret 1974, yang telah meletakan dasar-dasar yangkuat bagi pelaksanaan pelita I. MPR hasil pemilu 1971 secara aklamasi memilihdan mengangkat kembali jendral soeharto sebagai presiden RI.

Lanjutan

• PELITA IIIPada 31 Maret 1979, Pelita III mulai dilaksanakan. Titik beratpembangunan pada pelita III adalah pembangunan sectorpertanian menuju swasembada pangan yang mengolah bahanbaku menjadi bahan jadi.• PELITA IVPelita III berakhir pada 31 Maret 1989 yang dilanjutkan denganpelaksanaan pelita IV yang dimulai 1 april 1989. Untuk ketigakalinya jenderal soeharto terpilih dan diangkat kembali oleh MPRhasil pemilu. Untuk melaksanakan pelita IV, presiden sehartomembentuk cabinet pembangunan IV.

Lanjutan

• PELITA VPelita IV berakhir pada 31 Maret 1994 yang dilanjutkan olehpelaksanaan pelita V yang dimulai 1 April 1994. Pelita V inimerupakan pelita terakhir dari keseluruhan programpembangunan jangka panjang pertama (PPJP 1). Pelita Vmerupakan masa tinggal landas untuk memasuki programpembangunan jangka panjang kedua (PPJP II), yang akan dimulaipada pelita VI pada april 1999.

Lanjutan

• PELITA VI Pelita V berakhir pada 31 Maret 1999yang dilanjutkanoleh pelaksanaan pelita VI yang dimulai pada 1 April1999. Pada akhir pelita V diharapkan akan mampumenciptakan landasan yang kukuh untuk mengawalipelaksanaan pelita VI dan memasuki proses tinggallandas menuju pelaksanaan program pembangunanjangka panjang kedua

Delapan Jalur Pemerataan sebagai Proses Perkembangan Ekonomi pada Masa Orde Baru

• Pertama, pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok yang ditekankan padapemenuhan kebutuhan pangan, kebutuhan sandang dan papan.

• Kedua, pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanankesehatan.

• Ketiga, pemerataan pembagian pendapatan.• Keempat, pemerataan kesempatan kerja.• Kelima, pemerataan kesempatan berusaha.• Keenam, pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan,

khususnya generasi muda dan wanita.• Ketujuh, pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah

air.• Kedelapan, kesempatan memperoleh keadilan.

Program Penyelamatan Ekonomi Nasional di Masa Orde Baru

Untuk mengatasi keadaan ekonomi yang kacau sebagaipeninggalan pemerintah Orde Lama, pemerintah OrdeBaru melakukan langkah-langkah:1. Memperbaharui kebijakan ekonomi, keuangan, danpembangunan. Kebijakan ini didasari oleh KetetapanMPRS No. XXIII/MPRS/1966.2. MPRS mengeluarkan garis program pembangunan,yakni program penyelamatan serta program stabilisasidan rehabilitasi.

TERIMA KASIH