modul.mercubuana.ac.id... · web viewuntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan...

26
MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Dosen FEB AKUNTANSI 01 A11326EL Matsani abdul rahman, SE.,MM. Deskripsi Kompetensi Bab ini akan mempelajari pengertian, manfaat dan jenis-jenis demokrasi. Pada tahap selanjutnya Anda diminta mengerti mengenai pelaksanaan demokrasi di Indonesia dan dapat membandingkan dengan demokrasi di negara lain. Mahasiswa mampu memahami demokrasi antara teori dan pelaksanaannya di Indonesia

Upload: vothien

Post on 06-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

MODUL PERKULIAHAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Ruang lingkup mata kuliah kewarganegaraan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Dosen

FEB AKUNTANSI 01 A11326EL Matsani abdul rahman, SE.,MM.

Deskripsi KompetensiBab ini akan mempelajari pengertian, manfaat dan jenis-jenis demokrasi. Pada tahap selanjutnya Anda diminta mengerti mengenai pelaksanaan demokrasi di Indonesia dan dapat membandingkan dengan demokrasi di negara lain.

Mahasiswa mampu memahami demokrasi antara teori dan pelaksanaannya di Indonesia

Page 2: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

A. Pengantar Arti, Makna dan Manfaat Demokrasi

ada saat ini banyak dibahas tentang pemilihan langsung kepala daerah

(Pilkada) dan pemilihan presiden (pilpres), dimana rakyat dapat

menyampaikan aspirasi atau suaranya secara langsung dalam memilih

pimpinan daerah dan negara tersebut dilangsungkan dengan suasana LUBER

(langsung, umum, bebas dan rahasia). Fenomena, dimana rakyat memilih langsung

pimpinan pemerinthan ini dikenal dengan istilah ‘demokrasi’.

PDemokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat,

kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat, yaitu

pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menentukan.

Di dalam The Advanced Leaner’s Dictionary of Current English (Hornby, dan

kawan-kawan : 261) dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan democracy adalah

“(1) country with principles of government in which all adult citizens share

through their ellected representatives; (2) country with government which

encourages and allows rights of citizenship such as freedom of speech,

religion, opinion, and association, the assertion of rule of law, majority rule,

accompanied by respect for the rights of minorities, (3) society in which there

is treatment of each other by citizens as equals”.

Dari kutipan pengertian tersebut tampak bahwa kata demokrasi merujuk

kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara dewasa

turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang dipilih melalui pemilu.

Pemerintah di negara demokrasi juga mendorong dan menjamin kemerdekaan

berbicara, beragama, berpendapat, berserikat setiap warga negara, menegakkan

rule of law, adanya pemerintahan mayoritas yang menghormati hak-hak kelompok

minioritas; dan masyarakat yang warga negaranya saling memberi peluang yang

sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

Manfaat Demokrasi

Page 3: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

Kehidupan masyarakat yang demokratis, dimana kekuasaan negara berada

di tangan rakyat dan dilkukan dengan sistem perwakilan, dan adanya peran aktif

masyarakat dapat memberikan manfaat bagi perkembangan bangsa, negara dan

masyarakat. Manfaat demokrasi diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kesetaraan sebagai Warga NegaraDemokrasi bertujuan memperlakukan semua orang adalah sama dan

sederajat. Prinsip kesetaraan tidak hanya menuntut bahwa kepentingan

setiap orang harus diperlakukan sama dan sederajat dalam kebijakan

pemerintah, tetapi juga menuntut perlakuan yang sama terhadap pandangan-

pandangan atau pendapat dan pilihan setiap warga negara.

2. Memenuhi Kebutuhan-kebutuhan UmumDibandingkan dengan pemerintahan tipe lain seperti sosialis dan fasis,

pemerintahan yang demokratis lebih mungkin untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan rakyat biasa. Semakin besar suara rakyat dalam menentukan

kebijakan, semakin besar pula kemungkinan kebijakan itu mencerminkan

keinginan dan aspirasi-aspirasi rakyat. Rakyat biasalah yang merasakan

pengaruh kebijakan-kebijakan pemerintah dalam praktiknya, dan kebijakan

pemerintah dapat mencerminkan keinginan rakyat hanya jika ada saluran-

saluran pengaruh dan tekanan yang konsisten dan efektif dari bawah.

3. Pluralisme dan KompromiDemokrasi mengandalkan debat terbuka, persuasi dan kompromi. Penekanan

demokrasi pada debat tidak hanya mengasumsikan adanya perbedaan-

perbedaan pendapat dan kepentingan pada sebagian besar masalah

kebijakan, tetapi juga menghendaki bahwa perbedaan-perbedaan itu harus

dikemukakan dan didengarkan. Dengan demikian, demokrasi mengisyaratkan

kebhinekaan dan kemajemukan dalam masyarakat maupun kesamaan

kedudukan diantara para warga negara. Dan ketika kebhinekaan seperti itu

terungkap, metode demokratis untuk mengatasi perbedaan-perbedaan adalah

lewat diskusi, persuasi, kompromi dan bukan dengan pemaksaan atau

pameran kekuasaan.

4. Menjamin Hak-hak Dasar

Page 4: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

Demokrasi menjamin kebebasan-kebebasan dasar. Diskusi terbuka sebagai

metode mengungkapkan dan mengatasi masalah-masalah perbedaan dalam

kehidupan sosial tidak dapat terwujud tanpa kebebasan-kebebasan yang

ditetapkan dalam konvensi tentang hak-hak sipil dan politis: hak kebebasan

berbicara dan berekspresi, hak berserikat dan berkumpul, hak bergerak, dan

hak untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan diri. Negara-negara

demokrasi dapat diandalkan untuk melindungi hak-hak tersebut. Hak-hak itu

memungkinkan pengembangan diri setiap individu dan memungkinkan

terwujudnya keputusan-keputusan kolektif yang lebih baik.

5. Pembaruan Kehidupan SosialDemokrasi memungkinkan terjadinya pembaruan kehidupan sosial.

Penghapusan kebijakan-kebijakan yang telah usang secara rutin dan

penggantian para politisi dilakukan dengan cara yang santun dan damai,

menjadikan sistem demokratis mampu menjamin pembaruan kehidupan

sosial. Hal ini juga memuluskan proses alih generasi tanpa pergolakan atau

kekacauan pemerintahan yang biasanya mengikuti pemberhentian tokoh

kunci dalam rezim nondemokratis.

B. Nilai-nilai DemokrasiKehidupan demokrasi tidak akan datang, tumbuh dan berkembang dengan

sendirinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Demokrasi

memerlukan usaha nyata setiap warga negara dan perangkat pendukungnya dan

dijadikannya demokrasi sebagai pandangan hidup (way of life) dalam kehidupan

bernegara.

Sebuah pemerintahan yang baik dapat tumbuh dan stabil bila masyarakat

pada umumnya punya sikap positif dan proaktif terhadap norma-norma dasar

demokrasi. Oleh sebab itu, harus ada keyakinan yang luas di masyarakat bahwa

demokrasi adalah sistem pemerintahan yang luas di masyarakat bahwa demokrasi

adalah sistem pemerintahan yang terbaik dibanding dengan sistem lainnya. Untuk

menumbuhkan keyakinan akan baiknya sistem demokrasi, maka harus ada pola

perilaku yang menjadi tuntunan atau norma/nilai-nilai demokrasi yang diyakini

masyarakat. Nilai-nilai dari demokrasi membutuhkan hal-hal berikut:

Page 5: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

1. Kesadaran akan pluralisme. Masyarakat yang hidup demokratis harus

menjaga keberagaman yang ada di masyarakat. Demokrasi menjamin

keseimbangan hak dan kewajiban setiap warga negara. Maka kesadaran

akan pluralitas sangat penting dimiliki bagi rakyat Indonesia sebagai bangsa

yang sangat beragam dari sisi etnis, bahasa, budaya, agama dan potensi

alamnya.

2. Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat. Pengambilan keputusan didasarkan

pada prinsip musyawarah mufakat, dan memerhatikan kepentingan

masyarakat pada umumnya. Pengambilan keputusan dalam demokrasi

membutuhkan kejujuran, logis atau berdasar akal sehat dan tercapai dengan

sumber daya yang ada. Demokrasi membutuhkan sikap tulus setiap orang

untuk beritikad baik.

3. Demokrasi membutuhkan kerja sama antarwarga masyarakat dan sikap serta

itikad baik. Demokrasi membutuhkan kerjasama antar anggota masyarakat,

untuk mengambil keputusan yang disepakati semua pihak. Masyarakat yang

terkotak-kotak dan penuh curiga kepada masyarakat lainnya mengakibatkan

demokrasi tidak berjalan dengan baik.

4. Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. Demokrasi mengharuskan

adanya kesadaran untuk dengan tulus menerima kemungkinan kompromi

atau kekalahan dalam pengambilan keputusan. Semangat demokrasi

menuntut kesediaan masyarakat untuk memberikan kritik yang membangun,

disampaikan dengan cara yang sopan dan bertanggung jawab untuk

kemungkinan menerima bentuk-bentuk tertentu.

5. Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral. Demokrasi mewajibkan

adanya keyakinan bahwa cara mencapai kemenangan haruslah sejalan

dengan tujuan dan berdasarkan moral serta tidak menghalalkan segala cara.

Demokrasi memerlukan pertimbangan moral atau keluhuran akhlak menjadi

acuan dalam berbuat dan mencapai tujuan.

Demokrasi yang dilakukan dengan lima nilai sebagaimana disebutkan yaitu

menghargai keberagaman, dilakukan dengan jujur dan menggunakan akal sehat,

dilaksanakan dengan kerja sama antar warga negara, didasari sikap dewasa dan

mempertimbangkan moral, maka setiap keputusan dan tingkah laku akan efisien dan

Page 6: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

efektif serta pencapaian tujuan masyarakat adil dan makmur akan lebih mudah

tercapai.

C. Prinsip dan Parameter DemokrasiSuatu negara atau pemerintahan dikatakan demokratis apabila dalam sistem

pemerintahannya mewujudkan prinsip-prinsip demokrasi. Menurut Robert A. Dahl

terdapat tujuh prinsip demokrasi yang harus ada dalam sistem pemerintahan, yaitu :

1. Adanya kontrol atau kendali atas keputusan pemerintahan. Pemerintah dalam

hal ini Presiden, Kabinet dan Pemerintah daerah bertugas melaksanakan

pemerintahan berdasar mandat yang diperoleh dari pemilu. Namun demikian,

dalam melaksanakan pemerintahan, pemerintah bukan bekerja tanpa batas.

Pemerintah dalam mengambil keputusan masih dikontrol oleh lembaga

legislatif yaitu DPR dan DPRD. Di Indonesia kontrol tersebut terlihat dari

keterlibatan DPR dalam penyusunan anggaran, penyusunan peraturan

perundangan dan melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test)

untuk pengangkatan pejabat negara yang dilakukan oleh pemerintah.

2. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur. Demokrasi dapat berjalan dengan baik

apabila adanya partisipasi aktif dari warga negara dan partisipasi tersebut

dilakukan dengan teliti dan jujur. Suatu keputusan tentang apa yang dipilih,

didasarkan pengetahuan warga negara yang cukup dan informasi yang akurat

dan dilakukan dengan jujur.

3. Adanya hak memilih dan dipilih. Demokrasi berjalan apabila setiap warga

negara mendapatkan hak pilih dan dipilih. Hak memilih untuk memberikan

hak pengawasan rakyat terhadap pemerintahan, serta memutuskan pilihan

yang terbaik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai rakyat. Hak dipilih

memberikan kesempatan kepada setiap warga negara yang mempunyai

kemampuan dan kemauan serta memenuhi persyaratan untuk dipilih dalam

menjalankan amanat dari warga pemilihnya.

4. Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman. Demokrasi

membutuhkan kebebasan dalam menyampaikan pendapat, berserikat dengan

rasa aman. Apabila warga negara tidak dapat menyampaikan pendapat atau

kritik dengan lugas, maka saluran aspirasi akan tersendat, dan pembangunan

tidak akan berjalan dengan baik.

Page 7: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

5. Adanya kebebasan mengakses informasi. Demokrasi membutuhkan informasi

yang akurat, untuk itu setiap warga negara harus mendapatkan akses

informasi yang memadai. Keputusan pemerintah harus disosialisasikan dan

mendapakan persetujuan DPR, serta menjadi kewajiban pemerintah untuk

memberikan informasi yang benar, disisi lain DPR dan rakyat dapat juga

mencari informasi, sehingga antara pemerintah dan DPR mempunyai

informasi yang akurat dan benar.

6. Adanya kebebasan berserikat yang terbuka. Kebebasan untuk berserikat ini

memberikan dorongan bagi warga negara yang merasa lemah, dan untuk

memperkuatnya membutuhkan teman atau kelompok dalam bentuk serikat.

Adanya serikat pekerja, terbukanya sistem politik memungkinkan rakyat

memberikan aspirasi secara terbuka dan lebih baik.

Bagaimana dengan kondisi di Indonesia, apakah sudah menerapkan prinsip-

prinsip demokrasi? Pertanyaan ini tidak dapat dijawab hanya dengan ya atau tidak.

Sistem kontrol sudah ada yaitu DPR dan perannya sudah meningkat, namun

seringkali adanya intervensi dari partai politik atau pemerintah membuat anggota

DPR tidak dapat bekerja secara optimal. Kebebasan berserikat dan berpolitik juga

sudah dijamin undang-undang. UU Nomor 21 Tahun 2001 dan UU Nomor 13 tahun

2003 menjamin kebebasan warga negara untuk berserikat dan berkumpul. Prinsip

hak dipilih dan memilih juga sudah dikembangkan. Pemilihan anggota DPR saat ini

sudah memilih nama, sehingga anggota DPR adalah pilihan langsung dari rakyat,

namun demikian adanya sistem anggota DPR yang tidak memenuhi kuota suara,

maka urutan nomor menjadi ketentuan untuk seseorang menjadi anggota DPR

mengakibatkan prinsip ini belum berjalan optimal. Prinsip pemilihan yang jujur dan

teliti juga sudah berkembang dengan baik terlihat dari hasil Pilkada yang tidak terlalu

bermasalah. Dari 150 lebih Pilkada, ternyata hanya beberapa saja yang bermasalah

seperti di Depok. Dengan memerhatikan kondisi tersebut, prinsip demokrasi

sebenarnya sudah dikembangkan di Indonesia, namun prinsip tersebut belum

optimal dilaksanakan atau memerlukan perbaikan dalam pelaksanaannya.

Seperti dikemukakan di atas, di Indonesia, prinsip-prinsip negara demokratis

telah dilakukan, walaupun masih ada beberapa kelemahan dalam pelaksanaannya.

Untuk mengukur seberapa jauh kadar demokrasi sebuah negara, diperlukan suatu

Page 8: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

ukuran atau parameter. Parameter untuk mengukur demokrasi dapat dilihat dari

empat hal yaitu :

1. Pembentukan pemerintahan melalui pemilu. Terbentuknya suatu

pemerintahan dilakukan dalam sebuah pemilihan umum yang dilaksanakan

dengan jujur dan teliti. Pemerintahan yang dihasilkan dari pemilu diharapkan

dapat menggambarkan keinginan rakyat sehingga memudahkan dalam

mencapai tujuan yang ingin dicapai rakyat.

2. Sistem pertanggungjawaban pemerintahan. Pemerintah yang dihasilkan dari

pemilu harus mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan

dalam periode tertentu. Di Indonesia, Presiden memberikan

pertanggungjawaban kepada MPR.

3. Pengaturan sistem dan distribusi kekuasaan negara. Kekuasaan negara

dijalankan secara distributif untuk menghindari penumpukan kekuasaan

dalam satu tangan. Penyelenggaraan kekuasaan negara haruslah diatur

dalam suatu tata aturan perundang-undangan yang membatasi dan sekaligus

memberikan petunjuk dalam pelaksanaannya. Beberapa aturan tersebut

adalah pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif dan yudikatif.

4. Pengawasan oleh rakyat. Demokrasi membutuhkan sistem pengawasan oleh

rakyat terhadap jalannya pemerintahan, sehingga terjadi mekanisme yang

memungkinkan check and balance terhadap kekuasaan yang dijalankan

eksekutif dan legislatif.

D. Jenis-jenis DemokrasiSejauh ini sudah dibahas pengertian, manfaat, prinsip dan indikator

demokrasi. Pada bagian ini, akan dibahas jenis-jenis demokrasi. Demokrasi ada

beberapa jenis yang disebabkan perkembangan dalam pelaksanaannya di berbagai

kondisi dan tempat.

1. Demokrasi Berdasarkan Cara Menyampaikan Pendapata. Demokrasi langsung

Dalam demokrasi langsung rakyat diikutsertakan dalam proses

pengambilan keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan.

b. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan

Page 9: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

Demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang dipilihnya

melalui Pemilu. Rakyat memilih wakilnya untuk membuat keputusan

politik. Aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di

lembaga perwakilan rakyat.

c. Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat

Demokrasi ini merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan

demokrasi perwakilan. Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di dalam

lembaga perwakilan rakyat, tetapi wakil rakyat dalam menjalankan

tugasnya diawasi rakyat melalui referendum dan inisiatif rakyat.

Demokrasi seperti ini antara lain dijalankan di Swiss. Referendum adalah

pemungutan suara untuk mengetahui kehendak rakyat secara langsung.

Referendum diklasifikasikan menjadi tiga :

1) Referendum wajib

Referendum ini dilakukan ketika ada perubahan atau pembentukan

norma penting dan mendasar dalam UUD (konstitusi) atau UU yang

sangat politis. UUD atau UU yang telah dibuat oleh lembaga

perwakilan rakyat dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan

rakyat melalui pemungutan suara terbanyak. Jadi referendum ini

dilaksanakan untuk meminta persetujuan rakyat terhadap hal yang

dianggap sangat penting atau mendasar.

2) Referendum tidak wajib

Referendum ini dilaksanakan jika dalam waktu tertentu setelah

rancangan undang-undang diumumkan, sejumlah rakyat mengusulkan

diadakan referendum. Jika dalam waktu tertentu tidak ada permintaan

dari rakyat, rancangan undang-undang itu dapat menjadi undang-

undang yang bersifat tetap.

3) Referendum konsultatif

Referendum ini hanya sebatas meminta persetujuan, karena rakyat

tidak mengerti permasalahannya, pemerintah meminta pertimbangan

pada ahli bidang tertentu yang berkaitan dengan permasalahan

tersebut.

2. Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatian atau Prioritasa. Demokrasi formal

Page 10: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

Demokrasi ini secara hukum menempatkan semua orang dalam

kedudukan yang sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi

kesenjangan ekonomi. Individu diberi kebebasan yang luas, sehingga

demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal.

b. Demokrasi material

Demokrasi material memandang manusia mempunyai kesamaan dalam

bidang sosial-ekonomi, sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi

prioritas. Demokrasi semacam ini dikembangkan di negara sosialis-

komunis.

c. Demokrasi campuran

Demokrasi ini merupakan campuran dari kedua demokrasi tersebut di

atas. Demokrasi ini berupaya menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat

dengan menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.

3. Berdasarkan Prinsip Ideologia. Demokrasi liberal

Demokrasi ini memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur

tangan pemerintah diminimalkan bahkan ditolak. Tindakan sewenang-

wenang pemerintah terhadap warganya dihindari. Pemerintah bertindak

atas dasar konstitusi (hukum dasar).

b. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar

Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat. Negara yang dibentuk

tidak mengenal perbedaan kelas. Semua warga negara mempunyai

persamaan dalam hukum dan politik.

4. Berdasarkan Wewenang dan Hubungan antar Alat Kelengkapan Negaraa. Demokrasi sistem parlementer

Ciri-ciri pemerintahan parlementer antara lain :

1) DPR lebih kuat daripada pemerintah.

2) Kepala pemerintahan/kepala eksekutif disebut Perdana Menteri dan

memimpin kabinet dengan sejumlah menteri yang bertanggung jawab

kepada DPR.

3) Program kebijakan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota

parlemen.

Page 11: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

4) Kedudukan kepala negara terpisah dari Kepala Pemerintahan,

biasanya hanya berfungsi sebagai simbol negara. Tugasnya sebagian

besar bersifat seremonial, seperti melantik kabinet dan Duta Besar

sebaai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata (kehormatan).

5) Jika pemerintah dianggap tidak mampu, maka anggota DPR

(parlemen) dapat meminta mosi tidak percaya kepada parlemen untuk

membubarkan pemerintah. Jika mayoritas anggota parlemen

menyetujui, maka pemerintah bubar, sehingga kendali pemerintahan

dipegang oleh pemerintahan sementara sampai terbentuk

pemerintahan baru hasil pemilu.

b. Demokrasi sistem presidensial

Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan sistem presidensial adalah

sebagai berikut :

1) Negara dikepalai presiden.

2) Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang

dipilih dari dan oleh rakyat langsung atau melalui badan perwakilan.

3) Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan

menteri.

4) Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR melainkan kepada

Presiden. Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama

sebagai lembaga negara, dan tidak dapat saling membubarkan.

E. Pelaksanaan Demokrasi di IndonesiaDalam perjalanan sejarah bangsa, sejak kemerdekaan hingga sekarang,

banyak pengalaman dan pelajaran yang dapat kita ambil, terutama pelaksanaan

demokrasi di bidang politik. Ada empat macam demokrasi yang pernah diterapkan

dalam kehidupan ketatanegaraan kita, yaitu Demokrasi Liberal, Demokrasi

Terpimpin, dan Demokrasi Pancasila, Demokrasi Langsung pada Era Reformasi.

Keempat demokrasi tersebut dalam realisasinya mengalami kegagalan. Mengapa

demikian? Dan bagaimana pelaksanaan Demokrasi Pancasila pada era Reformasi

ini? Marilah kita simak uraian berikut.

1. Demokrasi Parlementer (Liberal)

Page 12: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

Demokrasi Parlementer di pemerintahan kita telah dipraktikkan pada masa

berlakunya UUD 1945 periode pertama (1945-1949) kemudian dilanjutkan pada

masa berlakunya Republik Indonesia Serikat (RIS) 1949 dan UUDS 1950.

Pelaksanaan Demokrasi Parlementer tersebut secara yuridis resmi berakhir pada

tanggal 5 Juli 1959 bersamaan dengan pemberlakuan kembali UUD 1945.

Pada masa berlakunya Demokrasi Parlementer (1945-1959), kehidupan

politik dan pemerintahan tidak stabil, sehingga program dari suatu pemerintahan

tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan berkesinambungan. Salah satu penyebab

ketidakstabilan tersebut adalah sering bergantinya pemerintahan yang bertugas

sebagai pelaksana pemerintahan. Mengapa dalam sistem pemerintahan

parlementer, pemerintahan sering diganti? Hal ini terjadi karena dalam negara

demokrasi dengan sistem pemerintahan parlementer, kedudukan negara berada di

bawah DPR dan keberadaannya sangat tergantung pada dukungan DPR, dan

pemerintahan lain adalah timbulnya perbedaan pendapat yang sangat mendasar

diantara partai politik yang ada saat itu.

2. Demokrasi TerpimpinKegagalan konstituante dalam menetapkan UUD baru, yang diikuti suhu

politik yang memanas dan membahayakan keselamatan bangsa dan negara, maka

pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden. Dekrit

Presiden dipandang sebagai usaha untuk mencari jalan keluar dari kemacetan politik

melalui pembentukan kepemimpinan yang kuat. Untuk mencapai hal tersebut, di

negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin.

Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir dari

keinsyafan, kesadaran dan keyakinan terhadap keburukan yang diakibatkan oleh

praktik Demokrasi Parlementer (liberal) yang melahirkan terpecahnya masyarakat,

baik dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan kehidupan ekonomi.

Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang dapat

mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Hal itu dapat dilihat dari

ungkapan Presiden Soekarno ketika memberikan amanat kepada konstituante

tanggal 22 April 1959 tentang pokok-pokok Demokrasi Terpimpin antara lain :

1) Demokrasi Terpimpin bukanlah diktator.

2) Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan

dasar hidup bangsa Indonesia.

Page 13: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

3) Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi di segala soal kenegaraan dan

kemasyarakatan yang meliputi bidang politik, ekonomi dan sosial.

4) Inti daripada pimpinan dalam Demokrasi Terpimpin adalah permusyawaratan

yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.

5) Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun

diharuskan dalam Demokrasi Terpimpin.

Berdasarkan pokok pikiran di atas tampak bahwa Demokrasi Terpimpin tidak

bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta budaya bangsa Indonesia.

Namun dalam praktiknya, konsep-konsep tersebut tidak direalisasikan sebagaimana

mestinya, sehingga seringkali menyimpang dari nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan

budaya bangsa. Penyebab penyelewengan tersebut, selain terletak pada presiden,

juga karena kelemahan legislatif sebagai partner dan pengontrol eksekutif, serta

situasi sosial politik yang tidak menentu saat itu.

3. Demokrasi Pancasila pada Era Orde BaruLatar belakang munculnya Demokrasi Pancasila adalah adanya berbagai

penyelewengan dan permasalahan yang dialami bangsa Indonesia pada masa

berlakunya Demokrasi Parlementer dan Demokrasi Terpimpin. Kedua jenis

demokrasi tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia yang bernapaskan

kekeluargaan dan gotong royong. Sejak lahirnya Orde Baru, diberlakukan

Demokrasi Pancasila, sampai saat ini. Secara konseptual, Demokrasi Pancasila

masih dianggap dan dirasakan paling cocok diterapkan di Indonesia. Demokrasi

Pancasila bersumberkan pada pola pikir dan tata nilai sosial budaya bangsa

Indonesia, dan menghargai hak individu yang tidak terlepas dari kepentingan sosial.

Demokrasi Pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-hak

demokrasi haruslah disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa

menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat manusia, haruslah menjamin

persatuan dan kesatuan bangsa, dan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan

keadilan sosial. Jadi, Demokrasi Pancasila berpangkal dari kekeluargaan dan

gotong royong. Semangat kekeluargaan itu sendiri sudah lama dianut dan

berkembang dalam masyarakat Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan.

Apabila kita kaji ciri dan prinsip Demokrasi Pancasila, dapat dikatakan bahwa

Demokrasi Pancasila tidak bertentangan dengan prinsip demokrasi konstitusional.

Page 14: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

Namun demikian, praktik demokrasi yang dijalankan pada masa Orde Baru masih

terdapat berbagai penyimpangan yang tidak sejalan dengan ciri dan prinsip

Demokrasi Pancasila. Diantara penyimpangan yang dilakukan penguasa Orde Baru,

khususnya yang berkaitan dengan Demokrasi Pancasila yaitu :

a. Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur dan tidak adil.

b. Pengekangan kebebasan berpolitik bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

c. Kekuasaan kehakiman (yudikatif) yang tidak mandiri karena para hakim

adalah anggota PNS Departemen Kehakiman.

d. Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat.

e. Sistem kepartaian yang tidak otonom dan berat sebelah.

f. Maraknya praktik kolusi, korupsi dan nepotisme.

g. Menteri-menteri dan gubernur diangkat menjadi anggota MPR.

4. Demokrasi Langsung pada Era Orde ReformasiOrde Reformasi ini merupakan konsensus untuk mengadakan demokratisasi

dalam segala bidang kehidupan. Di antara bidang kehidupan yang menjadi sorotan

utama untuk direformasi adalah bidang politik, ekonomi dan hukum. Perubahan yang

terjadi pada Orde Reformasi ini dilakukan secara bertahap, karena memang

reformasi berbeda dengan revolusi yang berkonotasi perubahan mendasar pada

semua komponen dalam suatu sistem politik yang cenderung menggunakan

kekerasan. Menurut Hutington (Chaedar, 1998), reformasi mengandung arti

“perubahan yang mengarah pada persamaan politik negara, dan ekonomi yang lebih

merata, termasuk perluasan basis partisipasi politik rakyat”. Pada reformasi di

negara kita sekarang ini, upaya meningkatkan partisipasi politik rakyat dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan salah satu sasaran

agenda reformasi.

Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap Demokrasi

Pancasila. Perbedaannya terletak pada aturan pelaksanaan dan praktik

penyelenggaraan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik

pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan demokrasi

pada Orde Reformasi sekarang ini, yaitu :

a. Pemilihan umum lebih demokratis.

b. Partai politik lebih mandiri.

Page 15: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

c. Pengaturan hak asasi manusia (HAM).

d. Lembaga demokrasi lebih berfungsi.

e. Konsep Trias Politika (3 pilar kekuasaan negara) masing-masing bersifat

otonom penuh.

Dengan adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan

yang dibuat berdasarkan kehendak rakyat, ketenteraman dan ketertiban akan lebih

mudah diwujudkan. Tata cara pelaksanaan Demokrasi Pancasila dilandaskan atas

mekanisme konstitusional karena penyelenggaraan pemerintah negara Republik

Indonesia berdasarkan konstitusi.

Kegagalan Demokrasi Pancasila zaman Orde Baru, bukan berasal dari

konsep dasar Demokrasi Pancasila, melainkan lebih kepada praktik atau

pelaksanaannya yang mengingkari keberadaan Demokrasi Pancasila itu.

Demokrasi Pancasila hanya akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila

nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat dipahami dan dihayati sebagai nilai-

nilai budaya politik yang memengaruhi sikap hidup politik pendukungnya.

Pelaksanaan Demokrasi Pancasila harus disertai dengan pembangunan bangsa

secara keseluruhan karena pembangunan adalah proses perubahan ke arah

kemajuan dan proses pendidikan bangsa untuk meningkatkan mutu kehidupan

bangsa.

Kegagalan Demokrasi Pancasila pada zaman Orde Baru membuat banyak

penafsiran mengenai asas demokrasi. Belajar dari pengalaman itu, dalam era

Reformasi perlu penataan ulang dan penegasan kembali arah dan tujuan Demokrasi

Pancasila, menciptakan prasarana dan sarana yang diperlukan bagi pelaksanaan

Demokrasi Pancasila, membuat dan menata kembali program-program

pembangunan di tengah-tengah berbagai persoalan yang dialami sekarang ini, dan

bagaimana program-program itu dapat menggerakkan partisipasi seluruh rakyat.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sekaligus akan merupakan

kontrol bagi pelaksanaan yang lebih efektif, khususnya bagi pemerintah, baik di

pusat maupun daerah, sehingga dapat mencegah hal-hal yang negatif dalam

pembangunan, seperti korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Sebagaimana telah

dijelaskan, meski Orde Baru jatuh, Demokrasi Pancasila tidak ikut jatuh. Hal ini

disebabkan karena pemerintah era Reformasi tetap menjalankan pemerintahannya

dengan Demokrasi Pancasila.

Page 16: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

F. Mengembangkan Sikap DemokrasiBangsa Indonesia saat ini pada era Reformasi, sedang belajar menjunjung

tinggi nilai-nilai demokrasi. Untuk mengembangkan sikap demokrasi, maka proses

pembelajaran dan pendidikan akan lebih efektif bila dimulai dari dalam keluarga dan

dalam dunia pendidikan formal. Mengembangkan sikap demokrasi akan lebih baik

dimulai dari usia balita (bawah lima tahun) serta usia anak-anak sekolah (SD, SMP

dan SMU) untuk mengawali proses belajar berdemokrasi. Berikut ini adalah panduan

yang dapat membantu orang tua menanamkan nilai-nilai demokrasi dalam diri anak :

1. Memberikan perhatian dengan serius pada anak yang sedang berusaha

menyampaikan perasaan, pendapat atau cerita dengan cara memandangnya,

dan jangan sampai memutuskan pendapat sebelum anak selesai

menyampaikan pendapatnya.

2. Mengusahakan menjadi pembicara yang baik. Usahakan untuk

mendengarkan pembicaraan anak-anak dengan kontak mata serta

memberikan ekspresi yang sesuai. Jangan menunjukkan rasa geli, misalnya

dengan menertawakan bila anak tidak mengharapkannya karena dia akan

mengira meremehkannya.

3. Memberikan kesempatan memperbaiki sebelum memberikan sanksi.

Sebelum memberikan hukuman, berikan kesempatan pada anak untuk

menjelaskan duduk persoalannya, kemudian berikan hukuman sesuai dengan

kesalahannya disertai penjelasan mengapa hukuman harus diberikan dan

menghindari hukuman fisik.

4. Menghormati anak. Anak-anak harus dihormati dan menghindari kesan

memerintah dalam meminta si anak untuk melakukan sesuatu. Apabila kita

memerlukan bantuan, maka kita gunakan kata “tolong”. Dengan kata “tolong”,

hal yang kita sampaikan lebih bersifat ajakan ketimbang perintah.

5. Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan. Mengembangkan demokrasi

dengan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan seperti misalnya

dalam menentukan menu makanan, tujuan rekreasi, program TV atau VCD,

yang sesuai dengan usia mereka, untuk menghindari kesan mendikte.

Page 17: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

Untuk pembelajaran demokrasi di sekolah dan perkuliahan, maka ada beberapa hal

khusus yang perlu diperhatikan oleh para guru dan dosen, yaitu :

1. Menjadikan siswa dan mahasiswa sebagai subjek atau teman dalam proses

belajar atau perkuliahan. Memberikan siswa dan mahasiswa kesempatan untuk

mengungkapkan pendapatnya sendiri dalam menjawab suatu pertanyaan.

2. Sebagai pendidik baik guru maupun dosen, sebaiknya belajar untuk berlapang

dada dalam menerima kritik murid. Usahakan kritik dianggap sesuatu yang wajar

terjadi dan sebagai koreksi untuk memperbaiki kinerja guru dan dosen.

3. Guru dan dosen mengembangkan sikap adil, terbuka, konsisten dan bijaksana

dalam memberikan hukuman kepada murid dan mahasiswa yang bersalah.

4. Guru dan dosen sebaiknya menghindari mencaci maki atau memarahi murid dan

mahasiswa dihadapan teman-temannya, karena harga diri mereka akan

terkoyak.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh siswa dan mahasiswa adalah sebagai berikut :

1. Aktif mengungkapkan ide, gagasan dan pikirannya kepada guru dan dosen.

2. Siswa dan mahasiswa mempunyai motivasi agar lebih maju dan dewasa.

3. Mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya.

4. Mengembangkan derajat kesehatan sehingga sehat secara jasmani dan rohani.

5. Mengembangkan perasaan sehingga menjadi halus dan bisa memahami orang

lain.

6. Mempunyai kemauan untuk belajar untuk mengetahui (to know), untuk

melakukan sesuatu (to do), dan menjadi diri sendiri (to be), dan untuk hidup

bersama (to live together).

7. Mempunyai kemauan untuk belajar berorganisasi melalui wadah yang ada di

sekolah dan perguruan tinggi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dan pemerintah dalam proses

belajar demokrasi antara lain :

1. Mendidik masyarakat untuk bersikap dewasa.

2. Mendorong sikap ksatria dengan mengakui kekalahan, atau bersikap siap

menang dan siap kalah.

Page 18: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

3. Mengembangkan sikap menghargai perbedaan pendapat, perbedaan pendapat

adalah suatu rahmat, dan keputusan bersama adalah pilihan yang terbaik yang

dihasilkan dari suatu kompromi.

4. Menggunakan mekanisme demokrasi untuk mencari titik perbedaan pendapat.

5. Menghilangkan penggunaan tindakan kekerasan dalam menyelesaikan suatu

permasalahan.

6. Mengembangkan sikap yang sensitif dan empati terhadap kepentingan rakyat

yang lebih luas.

7. Mengembangkan kerja sama antar anggota masyarakat dengan pikiran yang

logis dan itikad baik.

8. Mengembangkan masyarakat untuk aktif dalam memberikan pengawasan.

Dengan perhatian orang tua, guru, dosen dan masyarakat terhadap hal-hal tersebut,

diharapkan proses demokrasi dapat berjalan dengan baik dan alamiah, sehingga

tercipta siswa dan mahasiswa serta masyarakat yang bertanggung jawab.

Sumber: Srijanti, A. Rahman H.I, Purwanto S.K, 2009. Pendidikan

Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa. Yogyakarta, Graha Ilmu.

Daftar Pustaka

1. Beethan, D dan Kevin Boyle.2000. Demokrasi: 80 Tanya Jawab. Kanisius. Yogyakarta

2. Bodenhomer David.J. 2001. Federalisme and Democrazy. Working Paper. US Department of State. Washington D.C

3. Darmodiharjo, dkk. 1991. Santiaji Pancasila (Suatu Tinjauan Filosofis, Historis dan Yuridis Konstitusional). Usaha Nasional. Surabaya

4. Herlia Tati. 2004. Fenomena Kultur dan Politik Indonesia. Jurnal Dephan. Jakarta

5. ICCE UIN. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan: Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Masyarakat Madani. UIN dan Prenada Media. Jakarta

6. Kansil dan Kansil. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Pradnya Paramita. Jakarta

Page 19: modul.mercubuana.ac.id... · Web viewUntuk mencapai hal tersebut, di negara kita saat itu digunakan Demokrasi Terpimpin. Mengapa lahir Demokrasi Terpimpin? Demokrasi Terpimpin lahir

7. Melvin I. Urofsky. 2001. Principles of Democrazy. Working Paper. US Department of State.

8. Sinar Grafika. 2005. UUD 1945 Hasil Mandemen. Sinar Grafika. Jakarta

9. Syarbaini, Syahrial (Editor) 2005. Materi Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Suscadoswar, Dikti. Jakarta.