makalah agama nabi dan rosul
DESCRIPTION
makalahTRANSCRIPT
Nabi dan Rosul
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iman kepada Rosul-Rosul Alloh merupakan suatu kewajiban, karena Iman
kepada Rosul-Rosul Alloh merupakan rukun iman, yaitu yang ke 4. Iman kepada
Rosul artinya mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan Rosul, mulai dari
Rosul yang pertama yaitu Nabi Adam as hingga Rosul yang terakhir yaitu Nabi
Muhammad SAW.
Ajaran yang dibawa oleh para Nabi dan Rosul sejak Nabi Adam as hingga
Nabi Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki satu tujuan yaitu
mengesankan Alloh SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu yang kemudian
disampaikan atau di ajarkan kepada umatnya. Oleh karena itu, kita sebagai seorang
muslim, wajib beriman atau mempercayai kepada para Rosul utusan Alloh sehingga
dengan hal itu kita akan mengamalkan semua ajaran yang di bawa oleh Rosul utusan
Alloh tersebut. Dengan berpegang hidup pada Alloh dan sunah Rosul maka kita akan
hidup bahagia di dunia dan akherat.
Namun, di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita hanya mengetahui
tentang pengertiannya saja itupun hanya terbatas, tanpa mengetahui akan
pemahamannya lebih dalam dan penerapannya didalam kehidupan yang kita jalani
atau didalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita patut dan wajib
mempelajari, memahami dan menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari, tentu
akan jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akherat kelak kita nanti.
B. Rumusan masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka timbulah berbagai masalah yang dapat di
identifikasikan, yaitu sebagai berikut :
1. Apa definisi Nabi dan Rosul ?
2. Bagaimana cara kita beriman kepada Nabi dan Rosul ?
3. Apa saja sifat-sifat yang dimiliki oleh Rosul ?
4. Apasajakah tugas dan mukjizat para Rosul ?
5. Siapa saja Rosul yang mendapat gelar Ulul ‘Azmi ?
6. Apa hikmah beriman kepada Rosul ?
C. Tujuan pembahasan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal seperti :
1. Untuk mengetahui apa pengertian iman kepada Rosul.
2. Untuk mengetahui cara beriman kepada Rosul Alloh.
3. Untuk mengetahui jumlah Rosul yang wajib kita ketahui.
4. Untuk mengetahui tugas dari para Rosul Alloh.
5. Untuk mengetahui hikmah dari beriman kepada Rosul Alloh.
6. Untuk mengetahui bagaimana cara kita untuk mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NABI DAN ROSUL
Secara etimologis Nabi berasal dari kata na-ba yang artinya di tinggikan, atau
dari kata na-ba-a artinya berita. Dalam hai ini seorang Nabi adalah seorang yang di
tinggikan derajatnya oleh Alloh SWT dengan memberinya berita (wahyu). Sedangkan
Rosul berasal dari kata ar-sa-la artinya mengutus.setelah dibentuk menjadi rosul
berarti yang diutus. Dalam hal ini seorang Rosul adalah seorang yang di utus oleh
Alloh SWT untuk menyampaikan misi, pesan (ar-risalah).
Secara terminologis nabi dan rosul adalah manusia biasa, laki-laki, yang
dipilih oleh Alloh SWTuntuk menerima wahyu. Apabila tidak diiringi dengan
kewajiban menyampaikannya atau satu misi tertentu, maka dia disebut dengan Nabi
saja. Namun bila diikuti dengan kewajiban menyampaikan atau membawa misi (ar-
risalah) tertentu maka dia disebut (juga) dengan rosul. Jadi setiap rosul juga nabi,
tetapi tidak setiap nabi menjadi rosul.
Sebagaimana manusia biasa lainnya Nabi dan Rosul pun hidup seperti
kebanyakan manusia yaitu makan, minum, tidur, berjalan-jalan, kawin, punya anak,
merasa sakit, senang, kuat, lemah, mati, dan sifat-sifat manusiawi lainnya. Dalam hal
ini Alloh berfirman :
“ dan Kami tidak mengutus Rosul-Rosul sebelummu, melainkan mereka sungguh
memakan makanan dan berjalan dipasar-pasar...” (Al-Furqon 25 : 20)
“ dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rosul sebelum kamu dan Kami
memberikan kepada mereka isteri-siteri dan keturunan...” (Ar-Ra’d 13 : 38)
Nabi dan Rosul semuanya terdiri dari laki-laki, tidak seorang pun Nabi dan
Rosul dari jenis perempuan. Dalam hal ini Alloh swt menegaskan :
“ Kami tiada mengutus Rosul-Rosul sebelummu (Muhammad), melaikan beberapa
orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu
kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.” (Al-Anbiya’ 21 : 7)
B. NAMA-NAMA NABI DAN ROSUL
Alloh SWT tidak menyebutkan berapa jumlah keseluruhan Nabi dan Rosul.
Oleh sebab itu kita tidak dapat mengetahui berapa jumlah keseluruhannya. Tapi yang
pasti adalah untuk setiap umat Alloh mengutus seorang Rosul, seperti yang
ditanyakan oleh Alloh dalam firmannya :
“ Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umat
pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.” (Fathir 35:24)
“Tiap-tiap umat mempunyai Rosul...” ( Yunus 10 : 47)
Hanya sebagian saja diantara Nabi dan Rosul yang diutus sebelum Nabi
Muhammad SAW diceritakan di dalam Al-Qur’an :
“ dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rosul sebelum kamu,
diantara mereka ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu...” (Al-Mukmin 40 :
78)
Jumlah Nabi dan sekaligus Rosul yang diceritakan oleh Alloh SWT didalam
Al-Qur’an ada 25 orang; 18 orang disebutkan didalam surat Al-An’am ayat 83-86,
dan 7 orang lagi dalam beberapa ayat secara terpisah :
“ dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk
menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat.
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Dan Kami telah
menganugerahkan Ishac dan Ya’cub kepadanya. Kepada kedua nya masing-masing
telah kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu juga telah Kami beri petunjuk,
dan kepada sebagian dari keturunannya yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf,
Musa, dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik. Dan Zakaria, Yahya, ‘Isa, dan Ilya. Semuanya termasuk orang-orang
yang saleh. Dan Isma’il, Alyasa’ , Yunus dan Luth. Dan masing-masingnya Kami
lebihkan derajatnya diatas umat.” (Al-An’am 6 : 83-86).
“ Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka Hud...” (Hud 11 :50)
“ Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh.” (Hud 11 : 61)
“ Dan kepada (penduduk) Madyan (Kami utus) saudara mereka Syu’aib...”
(Hud 11 : 84)
“ Sesungguhnya Alloh telah memilih Adam, Nuh, keuarga Ibrahim dan
keluarga ‘Imran melebihi segala umat (dimasa mereka masing-masing).” (Ali ‘Imran
3 : 33)
“ Dan (ingatlah kisah) Isma’il, Idris, dan Zulkifli. Semua mereka termasuk
orang-orang yang sabar.” (Al-Anbiya’ 21 : 85)
“ Muhammad itu adalah utusan Alloh dan orang-orang yang bersama
dengandia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih-sayang sesama
mereka...” (Al-Fath 48 : 29).
Kalau diurut secara kronologis nama-nama Nabi dan Rosul yang 25 tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Adam
2. Idris
3. Nuh
4. Hud
5. Shaleh
6. Ibrahim
7. Isma’il
8. Ishaq
9. Ya’qub
10. Yusuf
11. Luth
12. Ayyub
13. Syu’aib
14. Musa
15. Harun
16. Zulkifli
17. Daud
18. Sulaiman
19. Ilyas
20. Ilyasa’
21. Yunus
22. Zakariya
23. Yahya
24. Isa
25. Muhammad ‘alaihim as-shalatu was salam.
Al-Qur’an banyak menyebut nama-nama Nabi dan Rosul yang 25 orang
tersebut dalam berbagai surat dan ayat dengan berbagai tema dan kisah yang menjadi
petunjuk, pelajaran dan contoh teladan bagi umat manusia.
C. SIFAT-SIFAT NABI DAN ROSUL
Status sebagai Nabi dan Rosul tidak bisa diusahakan oleh siapapun. Jika
seseorang misalnya menghabiskan seluruh waktunya untuk beribadah dan
meninggalkan segala macam kesenangan dunia dengan harapan mudah-mudahan
diangkat menjadi Nabi, tentu harapan itu akan sia-sia belaka. Sebab status itu
hanyalah semata-mata pemberian Alloh SWT. Alloh lah yang memilih dan
menentukan siapa yang akan diangkat-Nya menjadi Nabi saja atau menjadi Nabi dan
Rosul sekaligus. Namun demikian, sebelum mengangkat seorang menjadi Nabi Alloh
SWT sudah menyiapkan dan memelihara kepribadian orang tersebut sehingga orang
yang akan diangkat menjadi Nabi memiliki kepribadian yang sempurna; memiliki
jiwa yang utuh, nalar yang kuat, dan akhlaq yang mulia. Begitu juga dari segi garis
keturunan, seseorang yang akan diangkat menjadi Nabi haruslah memiliki garis
keturunan yang baik dan mulia. Disamping itu diangkat tidaknya seseorang menjadi
Nabi tergantung juga kepada kondisi masyarakat dimana dia berada, apakah memang
sangat memerlukan di utusnya seorang Nabi dan Rosul untuk memperbaiki dan
membimbing kehidupan mereka yang sudah sangat jaug menyimpang dari fithrah
kemanusiaan.
Prasyarat kepribadian, keturunan dan kebutuhan masyarakat diatas oleh Abu
Bakar Al-Jazairy di istilahkan dengan “Muahalat An Nubuwwah” , yang intinya ada
tiga hal sebagai berikut :
1. Al-Mitsaliyah (keteladanan). Artinya seseorang yang akan di angkat menjadi Nabi
haruslah memiliki kemanusiaan yang sempurna; baik fisik, akal po\ikiran maupun
rohani.
2. Syaraf An-Nasab (keturunan yang mulia). Artinya seseorang yang akan diangkat
menjadi Nabi haruslah berasal dari keturunan yang mulia. Mulia dalam pengertian
umum yaitu terjauh dari segala bentuk kerendahan budi dan hal-hal lain yang akan
menjatuhkan martabat dan menjatuhkan nilai-nilai kemanusiaannya. Dia haruslah
orang yang terpandang dan di hormati kaumnya.
3. ‘Amil Az-Zaman (dibutuhkan zaman). Artinya kehadirannya memang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengisi kekosongan rohani, memperbaiki segala
kerusakan masyarakat, dan mengembalikan umat manusia kepada kehidupan yang
sesuai dengan fithrah penciptaannya.
Secara umum setiap Nabi dan Rosul memiliki sifat-sifat yang mulia dan
terpuji sesuai dengan statusnya sebagai manusia pilihan Alloh SWT, baik dalam hal-
hal yang berhubungan langsung dengan Alloh SWT secara vertikal maupun dengan
sesama manusia dan makhluk Alloh lainnya. Namun demikian secara khusus setiap
Rosul memiliki empat sifat yang erat kaitannya dengan tugasnya sebagai utusan Alloh
yang membawa misi membimbing umat menempuh jalan yang di Ridhai oleh Alloh
SWT. Keempat sifat tersebut adalah sebagai berikut :
1. As-Shidqu (benar). Artinya selalu berkata benar, tidak pernah berdusta dalam keadaan
bagaimanapun. Apaun ynag dikatakan oleh seorang Rosul baik berupa berita, janji,
ramalan masa depan dan lain-lain selalu mengandung kebenaran.
2. Al-Amanah (dipercaya). Artinya seorang Rosul selalu menjaga dan menunaikan
amanahyang dipikulkan kepundaknya. Perbuatannya akan selalu sama dengan
perkataannya. Dia akan selalu menjaga amanah kapanpun dan dimanapun, baik dilihat
dan diketahui oleh orang lain ataupun tidak.
3. At-Tabligh (menyampaikan). Artinya seorang Rosul akan menyampaikan apa saja
yang diperintahakan oleh Alloh SWT untuk disampaikan. Tidak ada satupun bujukan
atau ancaman yang menyebabkan dia menyembunyikan sebagian dari wahyu yang
wajib di sampaikannya.
4. Al-Fathanah (cerdas). Artinya seorang Rosul memiliki sifat kecerdasan yang tinggi,
pikiran yang jernih, penuh kearifan dan kebijaksanaan. Dia akan mampu mengatasi
persoalan yang paling dilematis sekalipun tanpa harus meninggalkan kejujuran dan
kebenaran.
D. TUGAS DAN MUKJIZAT PARA ROSUL
Semua rasul yang di utus oleh Allah SWT mempunyai tugas yang sama yaitu
menegakan kalimat tauhid la Llaha Illallah , mengajak umat manusia hanya
beribadah kepada Allah SWT semata , menjauhi segala macam thaghut dan
menegakan agama (iqomatu ad-din) islam dalam seluruh kehidupan .
Tentang hal ini Allah SWT Berfirman :
“dan kami tidak pernah mengutus seorang rasul pun sebelum kamu , melainkan kami
wahyukan kepadanya:”bahwasanya tidak ada tuhan melainkan Aku , maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku.”(Al-Anbiya’21-25)
Dalam menjalankan tugasnya itu para rasul berperan sebagai mubasysyrin dan
munzirin artinya memberikan kabar gembira bahwa Allah SWT akan memberikan
keridhaan , pahala dan balasan sorga bagi orang yang beriman dan taat , memberikan
peringatan akan kemarahan dan azab Allah SWT bagi yang tidak mau beriman dan
bagi yang durhaka . Allah berfirman :
“dan tidaklah kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar
gembira dan memberi peringatan . barang siapa yang beriman dan mengadakan
perbaikan , maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka
bersedih hati . dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami ,mereka akan di
timpa siksa di sebabkan mereka selalu berbuat fasik.”(Al-an’am 6:48-49).
Para rasul di lengkapi oleh Allah SWT dengan mukjizat yaitu kejadian luar
biasa (khawari-qul ‘adah)yang terjadi atas izin Allah SWT .kejadian luar biasa
(khawari-qul‘adah)bisa juga terjadi pada orang-orang shaleh yang sangat dekat
dengan Allah SWT . kalau terjadi pada diri nabi dan rasul di sebut mukzijat , tapi
kalau terjadi pada waliullah di namakan karamah(keramat).
E. RASUL-RASUL YANG ULUL ‘AZMI
Rasul-rasul yang di gelari Ulul ‘azmi ada lima orang yaitu: Muhammad,
Nuh,Ibrahim ,Musa,dan ‘Isa ‘alaihimus shalatu was-salam . tentang hal itu Allah
berfirman :
“maka bersabarlah kamu seprti bersabarnya Rasul-rasul yang Ulul’azmi ..”(Al-Ahqaf
46:35)
Ulul’azmi maksudnya teguh hati , tabah, sabar , segala cita-cita di kejar dengan
segenap tenaga yang di miliki , sehingga akhirna tercapai juga . Sedangkan Rasul-Rasul
yang ulul’azmi maksudnya adalah para Rasul yang paling banyak mendapat tantangan ,
paling banyak penderitaan , tetapi mereka tetap teguh , tabah sabar dan berjuang hingga
mereka berhasil mengemban tugas yang di pikulkan oleh Allah SWT.
F. MUHAMMAD RASULULLAH SAW NABI YANG TERAKHIR
Nabi Muhammad SAW diutus Allah SWT sebagai nabi dan sekaligus rasul
yang terakhir dari seluruh rangkaian Nabi dan Rasul . tidak ada nabi sesudah beliau .
hal itu di tegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :
“muhammad itu sekali-kali bukan bapak dari seorang laki-laki di antara
kamu , tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi (Khatamun Nabiyyin).
Dan Adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu ,”(Al-ahzab 33:40).
Rasulullah SAW di lahirkan di mekah pada tanggal 12 Rabi’ul awwal Tahun
Gajah , bertepatan dengan tahun 571 M . ibunya bernama Aminah binti Wahab bin
Zuhrahbin ‘Abdimanaf.bapaknya bernama Abdullah bin Abdul Munthalib bin Hasyim
bin ‘Abdi manaf .
Pada umur 25 tahun beliau menikah dengan Khadijah binti
Khuwailid ,seorang janda kaya bangsawan Quraisy yang di kenal berbudi baik . pada
umur 40 tahun beliau di angkat menjadi Nabi , di tandai dengan wahyu yang pertama
di Goa Hira ‘waktu beliau sedang mengasingkan diri untuk merenung (tahanuts)
sampai saat itu secara bertahap beliau beliau menerima wahyu sampai akhirnya
lengkap sebagai sebuah kitab suci . pada umur 52 tahun beliau mengalami satu
peristiwa yang luar biasa Isra ‘Mi’raj . peristiwa itu terjadi pada tahun duka cita
(‘amul bazni) setelah khadijah dan Abu Thalib meninggal dunia.
Profil Nabi Muhammad SAW sebagai Pembawa Risalah
1. Mempunyai fisik yang sempurna , lidah yang fasih dan otak yang cerdas .
2. Memerlukan makan , minum , tidur , pakaian dan kebutuhan fisik lainya seperti
manusia biasa .
3. Mempunyai istri dan anak-anak .
4. Buta huruf (ummi),tidak bisa membaca dan menulis dan tidak pernah berguru
kepada siapa pun.
5. Di pelihara oleh Allah SWT dari segala perbuatan yang tidak baik sejak
kecil ,sehingga seluruh kehidupan beliau penuh dengan keteladanan .
6. Berasal dari keterunan (nasab) yang mulia dan terpandang.
7. Berakhlak mulia
(shidiq,amanah,tabligh,fathanah,sabar,pemaaf,penyayang ,penyantun,pemberani,p
emurah).
8. Memulai dakwah islam kepada keluarga dan orang-orang terdekat sebelum
kepada masyarakat umum .
9. Tabah dalam menghadapi segala penderitaan dan cobaan dalam menyampaikan
Risalah Islamiyah .
10. Memiliki taktik dan strategi dakwah yang sangat tepat sehingga bisa berhasil
dengan gemilang dalam waktu singkat .
11. Hal itu terlihat antara lain pada nuktah berikut ini:
- Dakwah secara rahasia
- Dakwah secara terang-terangan
- Kaderisasi di rumah Al-Arqam bin Abil Arqam
- Memerintah kepada beberapa orang sahabat untuk mencari perlindungan ke
Habsyah
- Berusaha hijrah ke Thaif
- Hijrah ke Madinah
12. Memiliki kepribadian yang sempurna dalam segala segi , baik sebagai
suami ,bapak, sahabat,guru,panglima perang maupun sebagai kepala
negara ,sehingga beliau menjadi us watun khasanah bagi seluruh umat manusia.
13. Selalu di bimbing oleh Allah SWT dengan wahyu , baik yang langsung (Al-
Quran) maupun yang tidak langsung (Hadist Qudsi dan Hadits Nabawi ).
Beberapa Bukti Kebenaran Nubuwah dan Risalah Nabi Muhammad SAW.
1. Basyarat (berita tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW) yang terdapat pada kitab-
kitab suci sebelumnya . Al-Quran menyebutkan tentang adanya basyarat itu dalam
beberapa ayat, antara lain:
“ dan ingatlah ketika Isa putra maryam berkata :” Hai Bani Israil , sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu , membenarkan kitab Suci sebelumku , yaitu Taurat dan
memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku , yang namanya Ahmad (Muhammad).”Maka Tatkala Rasul itu datang
kepada dengan membawa bukti-bukti yang nyata mereka berkata :”ini adalah sihir
yang nyata .”(As-Shaf 61:6).bahkan di dalam taurat dan injil di jelaskan juga ciri-ciri
dan tanda-tanda serta sifat-sifat Nabi yang terakhir itu , sehingga ulama ahlul kitab
sangat mengerti dan menunggu kedatanganya.
2. Mukjizat yang di anugerahkan oleh Allah SWT kepad beliau antara lain :
a) Al-Qur’an Al-karim sebagai mukjizat abadi
b) Keluar air dari sela-sela jari beliau yang cukup untuk memberi minum 1400
orang laki-laki perempuan (HR. Bukhari ).
c) Makanan mengucapkan tasbih di hadapan beliau yang bisa di dengar oleh para
sahabat (HR. Bukhari).
d) Bulan terbelah menjadi dua menjawab permintaan orang-orang quraisy (Al-
Qamar 54:1).
e) Peristiwa Isra ‘ dan mi’raj.
3. Nubuat (ramalan tentang apa yang akan terjadi pada massa yang akan datang ) yang
selalu tepat . misalnya antara lain:
a. Nubuat tentang akan mati syahidnya Umar dan Utsman .
b. Nubuat tentang tidak akan terjadinya fitnah antara sesama Muslimin selama
Umar masih hidup . sejarah mencatat bahwa fitnah itu terjadi pertama kali di
zaman Usman bin Affan .
c. Nubuat tentang Hasan bin Ali , cucu Rasulullah SAW yang akan menjadi
pendamai antara dua golongan besar kaum Muslimin
d. Nubuat tentang Sa’ad bin Abi Waqas waktu dia sakit keras di Mekkah yang di
duga akan meninggal dunia .
4. Kesaksian milyaran umat Islam sejak dahulu sampai sekarang yang telah
mengucapkan dua kalimah syahadah . suatu kesaksian yang sangat mutawatir sekali .
5. Kenyataan bahwa Rasulullah SAW – yang membawa ajaran yang begitu lengkap dan
sempurna – adalah seorang ummi yang tidak bisa membaca dan menulis dan tidak
pernah berguru kepada siapa pun.
G. IMAN KEPADA SELURUH NABI DAN RASUL
Seorang muslim wajib beriman kepada seluruh Nabi dan rasul yang telah di
utus oleh Allah SWT , baik yang di sebutkan namanya maupun yang tidak di
sebutkan. Bagi yang tidak di sebutkan namanya kita wajib beriman secara ijmal saja ,
sedangkan bagi yang di sebutkan namanya kita wajib beriman secara tafshil.
Seorang muslim wajib mengimani bahwa Nabi Muhammad SAW adalah
penutup sekalian Nabi-nabi . tidak ada nNabi lagi sesudah beliau . Nabi Muhammad
SAW adalah afdhalul anbiya’wal mursalin (yang paling utama bagi seluruh nabi dan
rasul ) dan tentu saja afdhalul khalq (makhlik Allah yang paling utama ) (HR.Muslim
dan Tirmizi).
Namun demikian seorang Muslim hanya wajib mengikuti dan melaksanakan
Syari’at yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW , karena syaria’at yang di bawa
oleh Rasul-Rasul terdahulu khusus untuk umatnya masing-masing , sedangkan
syari’at yang di bawa oleh Rasulullah SAW berlaku umum untuk umat manusia .
Seorang muslim wajib mencintai Rasulullah SAW melebihi cintanya kepada
siapa atau apa saja selain Allah . Rasulullah SAW bersabda :
“tidak beriman salah seorang kamu sebelum aku (Muhammad) lebih dia cintai dari
pada orang tua , anak-anak dan manusia lain keseluruhanya.”(Hadist
Muttafaqun’alaihi).
Oleh sebab itu seorang muslim wajib menjadikan Rasulullah SAW sebagai
uswatun khasanah dalam seluruh aspek kehidupanya . Allah SWT berfirman :
“sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah us watun khasanah bagimu, yaitu bagi
orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat dan dia
banyak menyebut Allah ,”(Al-Ahzab 33:21).
H. Hikmah beriman kepada Rosul
Beriman kepada Rosul Alloh memiliki hikmah yang sangat baik bagi kehidupan
manusia, baik dalam kehidupan secara pribadi maupun dalam kehidupan
bermasyarakat. Adapun hikmah-hikmah dengan kita beriman kepada Rosul Alloh,
antara lain :
1. Mendapat Rahmat Alloh SWT
2. Sebagai perantara mengenal Alloh dengan segala sifat kesempurnaanNya
3. Mengajarkan kepada manusia agar dalam hidup dapat selamat dan sejahtera baik
di dunia maupun di akherat
4. Memberikan petunjuk dan suri tauladan sehingga akan mudah diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
5. Memberi bimbingan kepada manusia Agar menjadi manusia yang bertaqwa
kepada Alloh SWT
6. Dapat membedakan antara yang benar dan yang salah
7. Sebagai prioritas untuk mencapai kebenaran yang hakiki karena mendapat
petunjuk dari Alloh dan menjadi tahu tentang hakikat dirinya sendiri sehingga
akan bertambah iman kepada Alloh dan juga kepada Rosul Alloh.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Beriman kepada rosul-rosul Alloh merupakan hal wajib dan patut dipelajari,
karena selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat bermanfaat juga memberikan
pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di dunia maupun di akherat. Kita
sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam, memahami lebih luas, dan
menerapkanya di dalam kehidupan kita tentang beriman kebada Nabi dan Rosul Alloh
agar kita dapat menjadi yang lebih baik di setiap harinya, dan mendapat kehidupan
yang bahagia didunia maupun di akherat.