ppt gangguan keseimbangan mulfa 2

28
FISIOLOGI Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya tergantung pada input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin, organ visual, dan proprioseptif Labirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan sarkulus yang merupakan pelebaran labirin membran yang terdapat dalam vestibulum labirin tulang

Upload: mulfasatria

Post on 26-Sep-2015

34 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

gangguan keseimbangan

TRANSCRIPT

Slide 1

FISIOLOGI

Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya tergantung pada input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin, organ visual, dan proprioseptif

Labirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan sarkulus yang merupakan pelebaran labirin membran yang terdapat dalam vestibulum labirin tulang

Pada tiap pelebarannya terdapat makula utrikulus yang didalamnya terdapat sel-sel reseptor keseimbangan

Labirin kinetik terdiri dari tiga kanalis semisirkularis dimana pada tiap kanalis terdapat pelebaran yang berhubungan dengan utrikulus, disebut ampula

Di dalamnya terdapat krista ampularis yang terdiri dari sel-sel reseptor keseimbangan dan seluruhnya tertutup oleh suatu substansi gelatin yang disebut kupula

Gerakan atau perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan perpindahan cairan endolimfa di labirin dan selanjutnya silia sel rambut akan menekuk

Tekukan silia menyebabkan permeabilitas membran sel berubah sehingga ion kalsium akan masuk ke dalam sel yang menyebabkan terjadinya proses depolarisasi dan akan merangsang pelepasan neurotransmitter eksitator yang selanjutnya akan meneruskan impuls sensoris melalui saraf aferen ke pusat keseimbangan di otak

Sewaktu berkas silia terdorong kearah berlawanan maka akan terjadi hiperpolarisasi

Organ vestibular berfungsi sebagai transduser yang mengubah energi mekanik akibat rangsangan otolit dan gerakan endolimfa di dalam kanalis semisirkularis menjadi energi biolistrik sehingga dapat memberi informasi mengenai perubahan posisi tubuh akibat percepatan linier atau percepatan sudut

Pemeriksaan Keseimbangan

a. Uji Romberg

b. Uji berjalan (Stepping Test)

c. Pemeriksaan Fungsi Serebellum

d. Posturografi

Posturografi adalah pemeriksaan keseimbangan yang dapat menilai secara obyektif dan kuantitatif kemampuan postural seseorang

Untuk mendapatkan gambaran yang benar tentang gangguan keseimbangan karena gangguan vestibuler, maka input visual diganggu dengan menutup mata dan input proprioseptif dihilangkan dengan berdiri diatas alas tumpuan yang tidak stabil

Dikatakan terdapat gangguan keseimbangan bila terlihat ayun tubuh berlebihan, melangkah atau sampai jatuh sehingga perlu berpegangan

Berdiri diatas alas dengan mata terbuka memandang titik tertentu dalam pemeriksaan ini ketiga input sensori bekerja sama.

Berdiri diatas alas dengan mata tertutup, dalam keadaan ini input visual diganggu.

Berdiri diatas alas busa 10 cm dengan mata terbuka, memandang titik tertentu, dalam keadaan ini input proprioseptif diganggu.

Berdiri tenang di atas alas busa 10 cm dengan mata tertutup, dalam keadaan ini input visual dan proprioseptif diganggu, jadi hanya organ vestibuler saja yang bekerja, bila terdapat pemanjangan ayun tubuh berarti terjadi gangguan keseimbangan.

e. Elektronistagmografi (ENG)

ENG gunanya untuk memonitor bola mata

kornea mata bermuatan positif

Muatan positif sifatnya sama dengan muatan positif listrik atau magnit yang selalu mengimbas daerah sekitarnya

Begitu pula muatan positif kornea ini mengimbas kulit sekitar bola mata

meletakkan elektroda pada kulit kantus lateral mata kanan dan kiri maka kekuatan muatan kornea kanan dan kiri bisa direkam

Rekaman muatan ini disalurkan pada sebuah galvanometer

Bila muatan kornea mata kanan dan kiri sama, maka galvanometer akan menunjukkan angka nol (di tengah)

Bila gerak jarum galvanometer diperkuat maka akan mampu menggerakkan tuas, dan gerakan tuas akan membentuk grafik pada kertas yang disebut elektronistagmografi (ENG)

Benign Paroxysmal Potitional Vertigo (BPPV)

PENDAHULUAN

Benign Paroxysmal Potitional Vertigo (BPPV) disebut juga Vertigo Posisi Paroksismal Jinak (VPPJ) merupakan gangguan keseimbangan perifer yang sering dijumpai

Gejala yang dikeluhkan adalah vertigo yang datang tiba-tiba pada perubahan posisi kepala, beberapa pasien dapat mengatakan dengan tepat posisi tertentu yang menimbulkan keluhan vertigonya

Biasanya vertigo dirasakan sangat berat, berlangsung singkat, hanya beberapa detik saja walaupun penderita merasakannya lebih lama

Keluhan dapat disertai mual bahkan sampai muntah

BPPV merupakan penyakit degeneratif yang idiopatik yang sering ditemukan pada usia dewasa muda dan usia lanjut

DIAGNOSIS

memprovokasi dan mengamati respon nistagmus yang abnormal dan respon vertigo dari kanalis semisirkularis yang terlibat

Dikenal tiga jenis perasat untuk memprovokasi timbulnya nistagmus, yaitu : Perasat Dix Hallpike, perasat Side Lying, dan perasat Roll

a. Perasat Dix Hallpike

Perasat Dix Hallpike pada garis besarnya terdiri dari dua gerakan

Perasat Dix Hallpike kanan pada bidang kanal anterior kiri dan kanal posterior kanan dan perasat Dix Hallpike kiri pada bidang posterior kiri

Dix Hallpike kanan, pasien duduk tegak pada meja pemeriksaan dengan kepala menoleh 450 ke kanan

Dengan cepat pasien dibaringkan dengan kepala tetap miring 450 ke kanan sampai kepala pasien menggantung 20-300 pada ujung meja pemeriksaan, tunggu 40 detik sampai respon abnormal timbul

Penilaian respon pada monitor dilakukan selama 1 menit atau sampai respon menghilang

Apabila tidak ditemukan respon abnormal atau bila perasat tersebut tidak diikuti dengan CRT, pasien secara perlaham-lahan didudukkan kembali

Lanjutkan pemeriksaan dengan perasat Dix Hallpike kiri dengan metode yang sama dengan yang kanan hanya saja pada pemeriksaan ini kepala pasien menghadap ke kiri

b. Perasat Side Lying

Perasat ini juga terdiri dari dua gerakan yaitu perasat Side Lying kanan dan kiri

Pasien duduk pada meja pemeriksaan dengan kaki menggantung di tepi meja, kepala ditegakkan ke sisi kanan, tunggu 40 detik sampai timbul respon abnormal

Pasien kembali ke posisi duduk untuk dilakukan perasat Side Lying kiri dengan kepala ditolehkan 450 ke kanan

RESPON ABNORMAL

orang normal nistagmus dapat timbul pada saat gerakan provokasi ke belakang, tetapi saat gerakan selesai dilakukan tidak tampak lagi nistagmus

Pada pasien BPPV setelah provokasi ditemukan nistagmus yang timbulnya lambat, 40 detik, kemudian nistagmus menghilang kurang dari 1 menit bila sebabnya kanalitiasis, pada kupulolitiasis nistagmus dapat terjadi lebih dari 1 menit, biasanya seragngan vertigo berat dan timbul bersamaan dengan nistagmus

PENATALAKSANAAN

Perasat Canalith Repositioning Treatment (CRT)

CRT sebaiknya dilakukan setelah perasat Dix Hallpike menimbulkan respon abnormal

Bila kananlis posterior kanan yang terlibat maka harus dilakukan tindakan CRT kanan

Perasat ini dimulai pada posisi Dix Hallpike yang menimbulkan respon abnormal dengan cara kepala ditahan pada posisi tersebut selama 1-2 menit kemudian kepala direndahkan dan diputar secara perlahan ke kiri dan dipertahankan selama beberapa saat

Setelah itu badan pasien dimiringkan dengan kepala tetap dipertahankan pada posisi menghadap kekiri d sudut 450 sehingga kepala menghadap kebawah melihat ke lantai

Perasat yang sama juga dapat dilakukan pada pasien dengan kanalitiasis pada kanal anterior kanan

Pada pasien dengan kanalith pada kanal anterior kiri dan kanal posterior, CRT kiri merupakan metode yang dapat digunakan, yaitu dimulai dengan kepala menggantung kiri dan membalikkan tubuh ke kanan sebelum duduk

b. Perasat Liberatory

Perasat Liberatory yang dikembangkan oleh Semont, juga dibuat untuk memindahkan otolit (debris/kotoran) dari kanalis semisirkularis

Tipe perasat yang dilakukan tergantung dari jenis kanal mana yang terlibat, apakah kanal anterior atau kanal posterior

Bila terdapat keterlibatan kanal posterior kanan, dilakukan perasat Liberatory kanan

Perasat dimulai dengan penderita diminta untuk duduk pada meja pemeriksaan dengan kepala diputar menghadap ke kiri 450

Pasien yang duduk dengan kepala menghadap ke kiri secara cepat dibaringkan ke sisi kanan dengan kepala menggantung ke bahu kanan

Setelah 1 menit, pasien digerakkan secara cepat ke posisi duduk awal dan untuk ke posisi Side Lying kiri dengan kepala menoleh 450 ke kiri

Pertahankan penderita dalam posisi ini selama 1 menit dan perlahan-lahan kembali ke posisi duduk

Bila kanal anterior kanan yang terlibat, perasat yang dilakukan sama, tetapi kepala diputar menghadap kanan

Bila kanal posterior kiri yang terlibat, perasat Liberatory kiri harus dilakukan, pertama pasien bergerak ke posisi Side Lying kiri kemudian posisi Side Lying kanan dengan kepala menghadap ke kanan

Bila kanal anterior kiri yang terlibat, perasat Liberatory kiri dilakukan dengan kepala diputar menghadap ke kiri

c. Perasat Brandt dan Daroff

Perasat ini sangat mudah sehingga dapat dilakukan pasien sendiri dirumah tanpa bantuan terapist

Pasien melakukan gerakan-gerakan dari duduk ke samping yang dapat mencetuskan vertigo (dengan kepala menoleh kearah yang berlawanan) dan tahan selama 30 detik, lalu kembali ke posisi duduk dan tahan selama 30 detik, lalu dengan cepat berbaring ke sisi yang berlawanan (dengan menoleh ke arah berlawanan) dan tahan selama 30 detik, lalu secara cepat duduk kembali

Pasien melakukan latihan secara rutin 10-20 kali, 3 kali sehari sampai vertigo hilang paling sedikit 2 hari