gangguan keseimbangan cairan

38
DIKTAT KULIAH PATOLOGI GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN PEREDARAN DARAH EDHI JULARSO UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Upload: melisa-azalia

Post on 01-Jul-2015

1.183 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan Keseimbangan Cairan

DIKTAT KULIAH PATOLOGI

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

DAN PEREDARAN DARAH

EDHI JULARSO

UNIVERSITAS AIRLANGGA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL

2OO7

Page 2: Gangguan Keseimbangan Cairan

Pendahuluan

Tubuh manusia seperti juga halnya mahluk hidup lainnya sebagian

besar terdiri dari air, disamping tentunya jaringan keras dan padat. menurut

Ward (2004), komposisi air dalam tubuh manusia meliputi 40 sampai 42%. Air

didalam tubuh merupakan bahan pelarut, dimana didalamnya terkandung

elektrolit, mineral-mineral dan masih banyak lagi. Selanjutnya pembahasan

mengenai air didalam tubuh akan mempergunakan istilah cairan tubuh.

Elektrolit yang terlarut dalam cairan tubuh memungkinkan adanya potensi

listrik yang memicu rangsangan pada sel-sel diseluruh tubuh. Cairan dalam

tubuh relative stabil, artinya didalam keadaan sehat jumlah volume cairan

tidak banyak mengalami perubahan.

I.JENIS CAIRAN TUBUH

Menurut kecepatan alirannya dibedakan menjadu dua macam yaitu

pertama, cairan yang beredar dalam kecepatan yang amat tinggi, contohnya

cairan darah dan getah bening atau limfe, dan yang kedua adalah cairan yang

bersirkulasi amat lambat bahkan seolah-olah seperti tidak beredar,

contohnya adalah cairan antar selaput, misalnya pleura (selaput paru), cairan

didalam sinus, misalnya sinus maksilaris, sinus etmoidalis. Contoh lainnya

cairan dalam bola mata. Cairan ini sebetulnya bersirkulasi tetapi amat lambat

sehingga seolah-olah menetap.

Menurut sistim sirkulasinya, cairan tubuh dibedakan menjadi cairan

yang mengalir didalam system sirkulasi, dan cairan yang mengalir diluar

sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi adalah sarana transportasi cairan berupa

pipa atau pembuluh yang mengalir di seluruh bagian tubuh. Cairan didalam

Page 3: Gangguan Keseimbangan Cairan

saluran ini umumnya bersirkulasi atau mengalir dengan kecepatan yang amat

tinggi dan digerakkan oleh pompa. Cairan didalam saluran ini disebut cairan

intravaskuler. Cairan yang ada diluar saluran disebut cairan ekstravaskuler.

Pergerakan cairan ini banyak dipengaruhi oleh perbedaan tekanan

disekitarnya, maupun oleh gaya gravitasi, sehingga cenderung amat lambat

pergerakan sirkulasinya.

Menurut relasinya dengan sel tubuh, cairan dibedakan menjadi cairan

intraseluler, yaitu cairan yang ada didalam sel dan cairan ekstraseluler dan

ada pula cairan interstisial yang keduanya keberadaannya diluar sel.Istilah

cairan interstisial dipergunakan untuk cairan yang berada diluar sel dan

saluran, juga dipergunakan untuk cairan diluar sel didalam jaringan.

Cairan tubuh merupakan infuse dari air dan beberapa zat yang terlarut

didalamya. Cairan ini ada yang transparan, misalnya cairan ludah atau saliva,

cairan getah bening atau limfe, ada yang transparan agak kuning misalnya

cairan lambung, ada yang merah, yaitu cairan darah, ada yang putih, yaitu

cairan sperma. Warna yang tampak disebabkan dari jenis bahan yang terlarut

didalam cairan tersebut.

2.KESEIMBANGAN CAIRAN

Cairan didalam tubuh ada dalam keseimbangan atau homeostasis yang

konstan. Untuk tingkat sel, cairan intraseluler keseimbangan aliran keluar dan

masuk terjadi melalui membran sel dan diatur oleh keberadaan ion-ion K+

dan Na+

Page 4: Gangguan Keseimbangan Cairan

Untuk tingkat jaringan, keseimbangan sel ini diatur oleh pembuluh getah

bening. Sebagai contoh bila ada kelebihan cairan disuatu tempat, maka

dinding pembuluh getah bening kapiler akan melebar sehingga kelebihan

cairan tersebut akan diserap kedalam pembuluh darah kapiler sehingga

volume cairan yang tadinya berlebih akan kembali normal. Untuk tingkat

badan, keseimbangan cairan dipengaruhi oleh hormon Aldosteron, Hormon

ADH (Anti Diuretic Hormone), dan melalui refleks haus. Apabila badan

kekurangan cairan misalnya berada ditempat tarlalu panas dalam jangka

waktu yang cukup lama, akan mengakibatkan terpicunya hipotalamus yang

kemudian memerintahkan hipofise untuk mengaktifkan hormone Aldosteron

yang ada di korteks Adrenal. Hormon ini akan menghentikan sekresi cairan

yang berlebihan, tujuannya adalah untuk menahan cairan sebisa mungkin

agar tidak dilepas keluar tubuh. Mekanisme hormone aldosteron ini disebut

mekanisme langsung, artinya tubuh melalui hormone aldosteron langsung

mengurangi keluarnya cairan. Selain hormone aldosteron, yang juga

dirangsang adalah hormon ADH. Cara kerja hormone ini adalah mempasifkan

tubuli ginjal untuk mengeluarkan air kencing dengan melakukan re-absorpsi

cairan yang sudah disiapkan untuk dibuang, Akibatnya adalah cairan akan

tetap berada didalam badan sehingga bisa mengurangi efek kekurangan

cairan. Mekanisme melalui ADH ini disebut tidak langsung, karena sebetulnya

yang ditahan adalah ion Na+. Ion ini sifatnya menarik air, sehingga kalau ion

Na+ tertahan, dengan sendirinya air juga ikut tertahan, jadi pencegahan

keluarnya air tidak secara langsung, tetapi melalui tertahannya ion Na+.

Page 5: Gangguan Keseimbangan Cairan

Mekanisme yang ketiga adalah refleks haus, dimana apabila tubuh

kekurangan cairan maka orang akan merasa haus dan bila diikuti minum,

maka kekurangan cairan akan teratasi.

3.Gangguan keseimbangan cairan

Gangguan keseimbangan cairan dapat berupa kelebihan atau

kekurangan cairan. Gangguan keseimbangan cairan tingkat seluler bisa terjadi

kalau ada gangguan pada membrane sel, biasanya akibat kekurangan atau

kelebihan ion Na+ dan/atau K+. Sebagai akibatnya sirkulasi air didalam sel

akan terganggu. Kalau ion Na+ dan/atau K+ dalam sel tinggi, maka air diluar

sel beserta bahan yang terlarut didalamnya akan banyak masuk dalam sel

dengan akibat sel akan menggelembung. Kalau kadar ion Na+ dan/atau K+

dalam sel lebih kecil disbanding diluar sel, maka cairan dalam sel akan

terdorong keluar sel dan sel kekurangan air.

Gangguan cairan tingkat jaringan atau organ biasanya terjadi kalau ada

gangguan pada suplai pembuluh atau saluran yang mensuplai daerah

tersebut, Bisa pembuluh darah, bisa juga pembuluh getah bening. gangguan

ini bisa berupa kebocoran saluran, pelebaran saluran, penyempitan bahkan

penyumbatan, serta terputusnya pembuluh atau saluran.

Gangguan cairan menyeluruh yaitu adanya ketidak mampuan badab untuk

mengontrol sirkulasi keluar-masuknya cairan tubuh, misalnya mekanisme

tubuh gagal menyedot cairan yang menumpuk di jaringan interstisial seluruh

tubuh mengakibatkan meningkatnya jumlah cairan badan. Sebaliknya bila

Page 6: Gangguan Keseimbangan Cairan

tubuh gagal menahan cairan untuk tetap tinggal dalam badan, maka cairan

akan banyak keluar sehingga akan kekurangan volume cairan.

3.1.Macam gangguan cairan dan akibatnya.

3.1.a.Kelebihan volume cairan.

Tingkat seluler, kelebihan volume cairan menjadikan sel kebanyakan

cairan, maka akan menggembung. Kalau sifatnya reversible, artinya

kejadiannya hanya sebentar dan intensitas penyebabnya tidak terlalu tinggi,

maka sel ini akan sakt dan disebut degenerasi, artinya sel itu sakit. Contoh

degenerasi akibat terkumpulnya cairan intraseluler adalah degenerasi

mukoid, dengan pemeriksaan mikroskopik terlihat ukuran sel menjadi lebih

besar disbanding sel normal dan biasanya intinya menjadi agak pipih dan

tersudut mendekati dinding sel, hal ini terjadi akibat tekanan cairan dalam

sel.

Untuk tingkat jaringan, bisa dicontohkan pada reaksi radang. Pada kejadian

ini terjadi gangguan pada jaringan yang disuplai oleh pembuluh darah kapiler

tertentu. Akibatnya, terjadi vasodilatasi atau pembesaran dinding pembuluh

darah kapiler dan jarak antar sel endotel (sel penyusun pembuluh darah

kapiler) menjadi renggang atau saling menjauh. Akibatnya terjadi kebocoran

(leakage) dinding pembuluh darah kapiler. Yang terjadi kemudian cairan yang

ada dalam pembuluh atau saluran darah yaitu plasma darah keluar dari

saluran atau pembuluh darah dan terkumpul pada jaringan interstisial.

Kelabihan cairan akibat radang ini disebut tumor (tapi bukan dalam arti kega

Page 7: Gangguan Keseimbangan Cairan

nasan) yaitu pembesaran setempat akibat timbunan plasma darah. Kelebihan

volume pada jaringan interstisial atau organ juga bisa terjadi akibat sumbatan

dan kebocoran pembuluh limfe atau pembuluh getah bening. Pada wanita

hamil misalnya, terjadi tekanan pada pembuluh getah bening yang terjadi

karena pembesaran janin dalam kandungan. Tekanan ini akan mengakibatkan

terjadinya penyempitan bahkan sumbatan pada pembuluh getah bening

maupun vena di kaki. Bila saat hamil ini ekstremitas kaki tidak terlalu aktif,

misalnya terlalu banyak duduk, maka cairan limfe dan darah akan banyak

mengumpul di kaki, dengan akibat terjadu pembesaran atau udema pada

kaki.

Untuk tingkat tubuh, kelebihan cairan yang menyeluruh bisa terjadi pada

seluruh bagian tubuh. Hal ini biasanya disebabkan gangguan metabolisme

yang mengakibatkan gangguan suplai getah bening dan cairan tubuh lainnya

sehingga tubuh terlihat menggelembung. Keadaan ini disebut udema atau

anasarka yang menyeluruh. Ciri khas dari udema ini adalah bila ditekan akan

membekas dalam waktu yang cukup lama.

Udem lokal atau setempat bisa merupakan indicator terjadinya kelainan

sistemik tertentu, misalnya udem pada mata kaki dapat merupakan indikator

adanya gangguan pada jantung. Udem kelopak mata, dapat merupakan

indicator gangguan ginjal dapat pula menunjukkan gamngguan emosi.

3.1.b.Kekurangan Cairan

Tingkat seluler, kekurangan cairan intraseluler dapat mengakibatkan

Page 8: Gangguan Keseimbangan Cairan

degenerasi sampai nekrosis, begitu pula pada jaringan atau organ.

Untuk tingkat badan, kekurangan volume cairan disebut dehidrasi. Dehidrasi

ini bisa terjadi karena tiga hal;

a.Pemasukan cairan dari luar kurang keluarnya cairan normal

b.Pemasukan cairan dari luar normal, keluarnya berlebihan

c.Pemasukan cairan kurang, keluarnya berlebihan.

Bila dehidrasi berlangsung cukup lama atau intensitasnya tinggi atau

kombinasi keduanya maka seluruh fungsi sel tubuh akan terganggu bahkan

terhenti dan tingkat parah dapat menyebabkan kematian. Dehidrasi bisa

terjadi pada pekerja di tempat yang panas, misalnya pengecoran besi, pekerja

bangunan. Bisa juga dialami mereka yang mengalami gangguan pencernaan

misalnya diare disertai muntah-muntah yang berlebihan misalnya ada pada

orang yang keracunan makanan. Dehidrasi terjadi pula pada pasien dengan

kondisi tidak mau minum, misalnya pada penyakit yang sudah parah.

3.2.Akibat gangguan cairan.

Baik kelebihan cairan maupun kekurangan cairan bila intensitasnya

cukup parah, waktunya relatif lama, melampaui batas waktu daya tahan sel

dan jaringan dan tidak segera ditangani, bisa mengakibatkan syok, pingsan,

koma, sampai kejadian fatal yaitu kematian.

4.Darah

Page 9: Gangguan Keseimbangan Cairan

Darah terdiri dari dua bagian besar yaitu sel dan butiran daran serta

cairan darah. Sel darah ada dua macam yaitu sel darah merah atau eritrosit

dan sel darah putih atau lekosit. Sel darah merah berwarna merah karena

mengandung hemoglobin yaitu zat warna yang berwarna merah. Fungsi

darah merah adalah pembawa nutrisi bagi sel tubuh.

Sel darah putih atau lekosit terdiri dari dua jenis yaitu Granulosit, dibagian

sitoplasmanya mengandung butiran atau granula. Granulosit ini ada tiga

macam, yaitu Eosinofil, Basofil dan Netrofil. Jenis yang kedua adalah

agranulosit dimana sitoplasmanya relative jernih tidak bergranula. Leukosit

ada beberapa macam yaitu Monosit, Limfosit, Makrofag, sel Datia.

Sedangkan cairan darah disebut juga plasma darah merupakan larutan

yang terdiri dari serum dan beberapa zat yang ada didalamnya, misalnya

Albumin, Fibrinogen, Globulin. Darah ada didalam tubuh secara garis besar

terorganisir dalam suatu sirkulasi yaitu sirkulasi darah kecil yang meliputi

jantung – paru – jantung, dan sirkulasi darah besar yaitu jantung – seluruh

tubuh – jantung. Sistem sirkulasi darah dipompa oleh jantung dan dialirkan

ke seluruh bagian tubuh melalui jaringan transportasi berupa pipa atau

pembuluh . Saluran darah ini ada dua yaitu saluran darah Arteri, yang

merupakan pipa atau pembuluh yang mengalirkan darah dari jantung, dan

pembuluh Vena yang mengalirkan darah kembali ke jantung. Pembuluh darah

selalu berdampingan dengan pembuluh getah bening.

Page 10: Gangguan Keseimbangan Cairan

Dinding pembuluh darah secara umum terdiri dari tiga lapis, yaitu lapis

terluar disebut Tunica adventitia, lapisan tengah disebut tunica Media, dan

lapisan paling dalam disebut tunica intima. Pembuluh darah yang melayani

sel merupakan pembuluh darah yang sangat kecil, disebut pembuluh darah

kapiler. Pembuluh kapiler ini sangat kecil sehingga dindingnya hanya terdiri

dari satu lapis yaitu tunica intima yang dibentuk oleh kumpulan sel yang

disebut endotel. Pembuluh darah kapiler ini memiliki sifat khas, yaitu dapat

menyempit atau mengalami vasokonstriksi, dapat melebar atau disebut

vasodilatasi. Pada saat terjadi vasodilatasi, sel endotel jaraknya menjauh satu

dengan lainnya sehingga ada rongga atau celah diantaranya, sehingga pada

masa ini cairan atau plasma daran dan sel darah putih dapat merembes

keluar melalui celah antar endotel.

4.1.Keseimbangan Darah

Darah berada didalam pembuluh darah karena pengaruh dua jenis gaya

yang seimbang yaitu gaya yang mendorong cairan darah keluar dari

pembuluh, dan gaya yang menahan cairan untuk tetap berada didalam

pembuluh. Dalam keadaan seimbang cairan darah mengalir dengan

kecepatan sangat tinggi dipompa oleh jantung dengan cairan darah berada

dibagian tepi pembuluh sedang sel-sel darah dan butir pembeku ada

dibagian tengah aliran. Darah bersih yang mengandung ekstrak makanan dari

usus dan oksigen serta gas yang bermanfaat dipompa oleh jantung dan

dialirkan melalui pembuluh arteri ke seluruh bagian tubuh untuk mensuplai

nutrisi sel, sementara sekambalinya dari jantung, dan sekembalinya dari ja

Page 11: Gangguan Keseimbangan Cairan

ringan akan membawa sisa metabolism melalui pembuluh vena ka jantung.

Kemudian, darah kotor tersebut dipompa ke paru untuk dibuang gas yang

tidak berguna untuk diganti dengan gas yag dibutuhkan tubuh. Darah selalu

dalam keadaan seimbang. Cairan darah yang rusak atau hilang akan diganti

dengan yang baru demikian pula sel darah yang mati, melalui pabriknya

dibentuk stem sel yang akan membentuk sel darah baru.

4.2.Gangguan Keseimbangan darah

Gangguan keseimbangan darah meliputi

a.Gangguan Volume

b.Gangguan Sel

c.Gangguan pada pembuluh darah

d.Gangguan kepekatan atau viskositas

e.Gangguan pompa darah

4.2.a.Gangguan Volume

Kelebihan Volume.

Kelebihan volume darah disebut hyperemia, yang arti katanya adalah

bertambah merah. Pengertian hiperemi adalah bertambah merahnya suatu

jaringan atau organ tubuh karena volume darah ke bagian tersebut

meningkat. Bertambahnya volume ini sebetulnya ada dua macam yaitu

bertambah volume yang sifatnya fisiologis , keadaan ini adalah fungsional.

Page 12: Gangguan Keseimbangan Cairan

Contoh kelebihan volume fisiologis ini adalah pertambahan darah yang

menyebabkan terjadinya ereksi. Sedangkan bertambah darah yang

menyebabkan gangguan adalah pertambahan volume yang patologis. Contoh

amat sederhana hiperemi ringan adalah bertambah merahnya bagian wajah

dan telinga saat seseorang merasa emosinya tidak seimbang, baik saat

marah, sedih, malu, atau terlalu gembira. Kelebihan volume darah pada suatu

organ atau jaringan tubuh seringkali diikuti gejala sakit, hal ini disebabkan

karena pertambahan volume darah mengakibatkan melebarnya pembuluh

darah. Pelebaran pembuluh daram akan menekan persyarafan sehingga

menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Di bidang Kedokteran Gigi, contoh

hiperemi ini adalah pada kelainan yang disebut hiperemi pulpa. Hiperemi

merupakan gejala kemungkinan terjadi keradangan di daerah tersebut.

Hiperemi yang sangat berbahaya bila terjadi di otak. Keadaan I ni biasa terjadi

pada mereka yang mengidap kelainan tekanan darah tinggi yang kronis,

dimana aliran dan tekanan pembuluh darah didaerah otak bertambah,

sehingga mendesak otak dengan akibat pusing hebat dan bisa mengganggu

bagian tubuh lain apabila tekanan pembuluh darah itu pada syaraf yang

menginervasi organ tertentu, misalnya lidah, sehingga mengganggu bicara.

Lebih parah lagi bila hiperemi di daerah otak ini sampai berlanjut pada

pecahnya pembuluh darah.

Kekurangan volume

Kekurangan volume bisa terjadi karena proses pembentukan cairan darah

maupun sel darah terganggu sehingga nutrisi sel juga menjadi kurang.

Page 13: Gangguan Keseimbangan Cairan

Kekurangan volume darah dibedakan dua macam yaitu kekurangan yang

bersifat setempat dan kekurangan menyeluruh. Kekurangan bersifat

setempat misalnya karena ada sumbatan pada pembuluh darah arteri di

suatu tempat, maka jaringan tubuh dibagian lateral dari sumbatan itu akan

kekurangan darah, akibat lebih jauh bisa terjadi degenerasi jaringan dan

kelanjutannya adalah kematian jaringan atau nekrosis. Contoh di bidang

kedokteran gigi keadaan ini bisa terjadi bila aliran darah ke pulpa gigi

terputus, maka gigi bisa mati, yang disebut dengan nekrosis gigi. Kekurangan

volume darah secara umum adalah keluarnya darah dari pembuluh darah.

Bila terjadi luka, maka pembuluh darah akan terputus. Yang terjadi darah

akan mengalir keluar. Kejadian ini disebut perdarahan. Perdarahan bisa

mengarah keluar, bisa kedalam. Perdarahan keluar bila aliran darah mengalir

keluar bagian tubuh dan tidak kembali lagi. Bila kejadian ini menjadikan

volume darah hilang dalam jumlah yang banyak maka akan terganggu pada

suplai nutrisi seluler diseluruh tubuh. Yang terjadi kemudian adalah sel akan

kekurangan oksigen yang disebut Hipoksia. Hipoksia yang berkelanjutan

diikuti oleh apoksia, yaitu ketidak tersedianya oksigen pada jaringan. Keadaan

ini akan mengakibatkan nekrosis atau kematian jaringan. Nekrosis pada

jaringan tidak penting tidak akan terlalu berbahaya, tetapi bila menyangkut

bagian vital seperti hati akan terjadi nekrosis hati yang mengakibatkan cacat

permanen pada hati. Keadaan ini sering terjadi pada hepatitis yang kronis.

Nekrosis jantung dapan menyebabkan cacat permanen pada jantung.

Nekrosis di otak mengakibatkan organ tubuh yang persyarafannya dilayani

bagian otak yang mengalami nekrosis terganggu

Page 14: Gangguan Keseimbangan Cairan

dengan akibat tidak berfungsinya bagian tubuh tersebut Keadaan ini bisa

terjadi pada penderita strok. Bila perdarahan menjadikan volume darah

kurang dari volume minimal bisa mengakibatkan kematian.

4.2.b.Gangguan sel

Pembahasan mengenai gangguan sel darah bisa terjadi baik pada sel darah

putih, sel darah merah, maupun butir pembeku darah.

Khusus gangguan sel darah akan dibahas pada bagian lain.

4.2.c.Gangguan pada pembuluh darah

Ada dua macam, yaitu

-Sumbatan pembuluh darah

-Pengerasan pembuluh darah

Sumbatan pembuluh darah;

Aliran darah berlangsung bagus bila dinding pembuluh darah bersih dari

gangguan. Bila ada gangguan pada dindingnya, maka aliran darah akan

terhambat. Sumbatan pembuluh darah bisa berasal dari benda padat,semi

padat, cair dan gas. Materi penyumbatnya bisa berasal dari dalam pembuluh

darah itu sendiri, bisa juga dari benda asing yang masuk kedalam .

Page 15: Gangguan Keseimbangan Cairan

*Trombo

sis

Trombosis adalah proses terjadinya sumbatan pada pembuluh darah

yang disebabkan oleh gumpalan darah dalam pembuluh. Sumbatan ini bisa

hanya sebagian, bisa juga menyumbat total. Trombosis bisa terjadi bila ada

luka pada bagian dalam dinding pembuluh darah. Bila hal ini terjadi, maka

dalam waktu tidak terlalu lama akan diikuti dengan proses penyembuhan

yang didahului terkonsentrasinya trombosit atau pembeku darah di daerah

tersebut yang diikuti gumpalan darah yang membeku. Keadaan ini disebut

dengan trombosis. Sedang gumpalan darah beku yang menyumbat itu

disebut dengan trombus. Bila thrombosis berlangsung kronis, akan terjadi

masa sumbatan yang berlapis-lapis. Trombus adakalanya terlepas dan proses

thrombosis didaerah itu akan berakhir, tetapi bisa juga berlangsung amat

lama yang biasanya diikuti perubahan bentu k dinding pembuluh darah, dan

gumpalan thrombus digantikan oleh sal endotel sehingga sumbatan ini

menjadi bersifat permanen. Dibidang Kedokteran gigi dalam melakukan

tindakan operasi harus berhati-hati dalam mengiris jaringan, Sebaiknya selalu

menggunakan pisau operasi yang tajam, dan mengirisnya dengan tegas atau

sekali iris. Hindari pengirisan yang berulang-ulang karena akan menjadikan

luka yang banyak dan memungkinkan terjadinya trombosis. Trombosis bisa

juga terjadi bila ada penyempitan pada pembuluh darah. Penyempitan in bisa

dari tekanan dari luar pada dinding pembul. Bagi perokok, yang perlu

diperhatikan sehubungan dengan thrombosis ini ada lah mengumpulnya

Page 16: Gangguan Keseimbangan Cairan

lapisan tar maupun nikotin yang berasal dari asap rokok. Bila ini berlangsung

kronis dan dengan intensitas yang tingga akan terjadi penyempitan pada

dinding pembuluh darah. Akibatnya aliran darah akan melambat dan

cenderung terjadi turbulensi didaerah sumbatan tersebut. Turbulensi

memicu terjadinya endapan massa darah, dan diikuti proses penggumpalan .

Maka terjadilah thrombosis. Hal yang sama juga terjadi pada usia lanjut

dimana terjadi pengerasan pembuluh darah atau arteriosklerosis. Disarankan

pada usia pertengahan, untuk selalu berolah raga biarpun tidak terlalu berat,

tetepi harus rutin, hal ini untuk melancarkan peredaran darah sehingga darah

yang terkumpul disuatu tempat akan terdorong dan tidak sampai terjadi

thrombosis. Trombosis tidak selalu merugikan bahkan bisa sangat

menguntungkan, misalnya pada proses penghentian perdarahan pasca

operasi, dan yang sangat ringan pada luka setelah cabut gigi. Gumpalan darah

yang ada disana merupakan thrombus yang nantinya diikuti proliferasi sel

fibroblast sehingga nantinya bekas luka akan tertutup oleh pembentukan

jaringan ikat baru.

*Embolisme

Embolisme adalah kejadian atau proses sumbatan pada pembuluh darah

yang penyumbatnya bukan thrombus primer. Massa yang menyumbat

disebut dengan Embolus. Ada beberapa macam embolus, yaitu embolus

padat atau semi padat, embolus cair, dan embolus gas.

Page 17: Gangguan Keseimbangan Cairan

Embolus padat adalah massa embolus yang berupa benda padat atau semi

padat. Embolus padat bisa terjadi dari luar, misalnya kecelakaan sehingga ada

benda luar misalnya pecahan kaca masuk pembuluh darah, bisa juga berasal

dari dalam, misalnya pada kasus patah tulang, dimana ada serpihan tulang

masuk pembuluh darah dan mengakibatkan embolisme. Embolus dari dalam

juga bisa berasal dari gumpalan thrombus yang terlepas dari dinding

pembuluh darah dan tersangkut kemudian menyumbat pembuluh

darahditempat lain.

Untuk praktisi kedokteran gigi sebaiknya berhati-hati saat mencabut gigi atau

melakukan operasi yang melibatkan tulang. Sebaiknya dijaga betul agar

serpihan tulang jangan sampai masuk pembuluh darah yang bisa menjadikan

embolisme.

Emboli Cair

Emboli cair bisa berupa sumbatan pembuluh darah karena benda cair. Emboli

cair ini agak jarang karena biasanya cairan yang ikut masuk pembuluh darah

bisa larut dalam aliran darah. Untuk kasus emboli cair ini biasanya bila cairan

yang masuk pembuluh jumlahnya cukup besar. Yang sangat sering terjadi dan

perlu diwaspadai untuk emboli cair ini adalah penyuntikan silicon cair untuk

membentuk bagian tubuh tertentu. Suntikan silicon cair ini sekarang sudah

dilarang, tetapi masih ada yang melakukannya. Silikon cair yang disuntikkan

bila masuk pembuluh darah akan mengakibatkan terjadinya embolisme

dengan segala akibatnya.

Page 18: Gangguan Keseimbangan Cairan

Bahan yang serupa dipergunakan untuk memperbaiki atau menambah

bentuk bagian badan adalah jel kolagen. Bahan ini lebih kental bila

disbanding silicon, tetapi penggunaannya bisa berakibat serupa dengan

silicon.

Emboli gas

Adalah Emboli yang terjadi dari gas atau udara yang menyumbat

pembuluh darah. Embolus pada emboli gas bisa dari luar bisa juga berasal

dari dalam pembuluh darah sendiri. Analoginya adalah waktu kita membuka

botol minuman bertekanan, baik itu mengandung soda atau alcohol. Bila

sebalum membukanya kita mengocoknya terlebih dahulu, maka dalam botol

akan timbul gelembung gas yang memang sebetulnya sudah terlarut dalan

cairan minuman tersebut. Pada saat kita melakukan tindakan manipulasi

secara tiba-tiba misalnya mengocok, maka gas yang tadinya terlarut menjadi

terpisah dari cairan. Dan biasanya pemisahan gas ini diikuti pemuaian gas

tersebut sehingga saat dibuka, maka tutupnya akan terlempar. Bahkan kalau

mengocoknya cukup lama bisa mengakibatkan pecahnya botol. Emboli dari

dalam darah juga serupa. Dalam cairan darah terlarut bermacam-macam gas

yang bila badan mengalami perubahan tekanan yang tiba-tiba. maka gas yang

ada dalam darah akan terpisah. Terpisahnya gas ini mengakibatkan dua

macam kejadian. Kejadian pertama adalan gelembung gas yang terjadi akan

berupa embolus yang menyumbat pembuluh darah sehingga terjadilah

embolisme. Kejadian yang kedua adalah biga gas yang terpisah ini memuai

dengan jumlah yang sangat besar akan menjadikan meningkatnya tekanan

Page 19: Gangguan Keseimbangan Cairan

pembuluh darah dan bila ini terjadi maka akan mengakibatkan kamatian.

Keadaan ini disebut dengan hiperbarik.

Ada dua contoh kelainan hiperbarik yang sering terjadi yaitu pada penyelam

yang menyelam lebih dalam dari 10 meter. Di kedalaman ini tekanan air akan

sangat tinggi sehingga badan dan cairan darah akan terkompresi atau

mengalami takanan. Bila penyelam masuk lebih dalam maka tekanan akan

lebih tinggi lagi. Padasaat penyelam naik ke permukaan, bila dilakukan

dengan tiba-tiba, maka badan yang tadinya mengalami tekanan cukup tinggi

akan tiba-tiba kehilangan tekanan. Akibatnya, gas dalam darah akan terurai

dan tubuh mengalami kelainan hiperbarik yang disebut dengan penyakit

Caisson. Terapinya adalah terapi hiperbarik, tapi sering kejadian ini

engakibatkan kematian pada para penyelam. Untuk mengatasinya maka saat

penyelam naik ke permukaan dianjurkan secara bertahap yaitu setiap 10

meter berhenti sesaat untuk kemudian naik lagi, dan seterusnya.

Contoh lainnya adalah Black out, yaitu fenomena gelapnya pemandangan

disertai hilangnya kesadaran yang terjadi pada penerbangan pesawat tempur

yang naik-turun dengan ketinggian yang sangat bervariasi dalam waktu yang

singkat. Kejadiannya sama dengan fenomena pada penyelam, yaitu

perbedaan tekanan yang tiba-tiba akibat ketinggian yang sering berubah

dalam waktu singkat seolah-olah menjadikan badan seperti dikocok.

Kelanjutannya gas yang tadinya larut dalam darah akan terpisah. Bila

jumlahnya sedikit mungkin tidak sampai menimbulkan akibat yang berarti,

tapi bila jumlahnya sangat banyak akan mengakibatkan emboli gas yang akan

menyumbat pembuluh darah.

Page 20: Gangguan Keseimbangan Cairan

Untuk doktergigi, yang perlu diperhatikan adalah pada waktu memberi

anestesi local melalui suntikan. Perlu diperhatikan betul agar jangan sampai

ada sisa udara di alat suntik. Kalau masih ada udara harus dikeluarkan dengan

menekannya keluar. Bila sampai ada udara dalam alat suntik, maka bila

sampai disuntikkan dan ini terkena pembuluh darah, maka gelembung udara

akan masuk dalam pembuluh darah dengan akibat terjadi embolism.

*Himpitan pada pembuluh darah

Himpitan pembuluh darah bisa terjadi baik pembuluh darah besar

maupun pembuluh darah kapiler. Himpitan ini bisa terjadi karena tekanan

yang nyata, misalnya ikatan yang terlalu kencang dan dalam waktu relatif

lama. Bisa juga himpitan ini timbul karena berat bagian atau organ tubuh

sendiri yang menghimpit pembuluh darah, misalnya orang yang karena sakit

harus berbaring pada posisi tertentu untuk waktu yang lama, maka akibat

gaya gravitasi, maka beban berat badan akan diterima satu bagian tubuh,

yang bila berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan dapat mengimpit

pembuluh darah dan terjadi penyempitan. Akibat lebih lanjut dari

penyempitan ini adalan aliran darah didaerah tersebut akan melambat,

bahkan terjadi turbulensi atau arus putar. Turbulensi dan pelambatan

kecepatan aliran darah menyebabkan marginasi sel-sel darah dan akibatnya

butir pembeku darah akan menempel pada diding pembuluh darah dan bisa

terjadi proses thrombosis.

Hal lain yang dapat menyebabkan himpitan pembuluh darah adalah bila

terjadi ketidak seimbangan komposisi tubuh, misalnya pada obesitas atau

kelebihan berat badan, dimana badan seolah_olah dipaksa untuk

Page 21: Gangguan Keseimbangan Cairan

menampung volume tubuh yang berlebih, akibatnya ada bagian-bagian

tubuh yang terhimpit, diantaranya adalah pembuluh darah.

Contoh lain pada orang dengan lemak yang terlalu banyak, maka kejadiannya

sama dengan obesitas.

Gangguan kepekatan darah

Gangguan kepekatan atau viskositas ada dua jenis, yaitu darah yang

terlalu pekat darah yang terlalu cair.

Pada darah yang terlalu pekat maka pompa darah atau jantung harus bekerka

lebih berat sehingga dalam waktu lama bisa berakibat gangguan pada

jantung. Akibat lain gangguan darah yang terlalu pekat adalah aliran darah

menjadi lebih lambat sehingga butir pembeku dan sel darah lainnya tidak lagi

mengalir dibagian tengah pembuluh darah, tetapi bisa berada dibagian tepi

atau dengan kata lain terjadi proses marginasi. Akibatnya adalah sangat

mudah terjadi thrombosis.

Apabila cairan darah terlalu encer, maka jumlah sel darah yang mengalir ke

bagian-bagian tubuh juga menjadi berkurang. Akibatnya adalah nutrisi bagian

atau organ tubuh menjadi tidak tercucupi dengan akibat lebik lanjut aka nada

bagian atau organ tubuh yang sel maupun jaringannya mengalami degenerasi

bahkan nekrosis.

Gangguan Pompa darah

Yang dimaksud dengan pompa darah adalah jantung. Jantung

memompa darah melalui dua rute yaitu rute peredaran darah besar yang

Page 22: Gangguan Keseimbangan Cairan

meliputi jantung-jaringan tubuh-jantung, dan rute peredaran darah kecil

meliputi jantung-paru-jantung. Gangguan pada jantung bisa terjadi karena;

-Gangguan pertumbuhan atau defek jantung congenital

-Akibat penyempitan pembuluh darah yang mensuplai aliran darah ke

jantung, atau disebut kelainan pembuluh darah koroner

-Akibat nekrosis atau kematian sebagian jaringan jantung, bisa juga infark,

yaitu sebagian jaringan jantung yang rusak diganti oleh jaringan ikat.

jantung menjadi tidak teratur

-Faktor kelelahan jantung

-Faktor usia.

Lebih lanjut mengenai gangguan pada jantung akan dibahas pada bab lain.

Akibat gangguan darah

KEBIASAAN YANG DAPAT MENGAKIBATKAN GANGGUAN KESEIMBANGAN

CAIRAN DAN DARAH

Ada beberapa kebiasaan yang dapat berakibat buruk pada

keseimbangan cairan dan darah.

Page 23: Gangguan Keseimbangan Cairan

1.Memakai pakaian yang terlalu ketat atau sempit, akan mengakibatkan

tekanan pada pembuluh darah, yang bila hal ini menjadi kebiasaan dalam

jangka waktu yang lama akan menghambat aliran darah.

2.Merokok yang berlebihan. Tar dan bahan lainnya yang ada pada asap rokok

akan menempel pada dinding pernafasan mulai dari rongga mulut sampai

ujung terminal pernafasan yaitu alveoli. Bila ini berlangsung terus menerus,

maka tar akan merembes kedalam pembuluh darah kapiler paru dan masuk

kedalam peredaran darah kecil. Dalam jangka panjang, kumpulan tar ini akan

ikut terbawa aliran darah masuk ke jantung, dan bisa menempel pada dinding

bagian dalam jantung. Bila terus berlanjut, maka kumpulan tar sedikit demi

sedikit dipompakan oleh jantung ke rute peredaran darah besar dengan

akibat terjadi penumpukan dan pengendapan tar di seluruh pembuluh darah.

Akibatnya pembuluh darah menjadi menyempit sehinggga mudah terjadi

thrombosis, selain itu kerja jantung juga menjadi berat.

3.Kopi yang berlebihan. Kopi mengandung kafein yang mempunyai efek

memacu kerja jantung. Bila konsumsi kopi berlebihan, dalam jangka waktu

yang lama akan memaksa jantung untuk bekerja diluar kemampuannya

sehingga dapat merusak jantung.

4.Lemak yang berlebihan. Sebagian besar lemak meskipun tidak semuanya,

kurang baik bagi tubuh. Bila lemak dikonsumsi berlebihan dalam waktu lama

akan menyebabkan mengumpulnya lemak pada bagian-bagian tubuh

tertentu.

Page 24: Gangguan Keseimbangan Cairan

-Pada bagian dalam pembuluh darah, bisa mengakibatkan perlemakan

pembuluh darah, akibatnya pembuluh darah menjadi menyempit.

-Pada seluruh bagian tubuh, menyebabkan himpitan pada pembuluh darah

menjadikan penyempitan pembuluh darah.

-Pada jantung, mengakibatkan himpitan jantung sehingga kerja jantung

menjadi berat.

-Jenis narkoba tertentu misalnya ineks, sabu, yang bahan dasarnya

amfetamin akan memacu jantung untuk bekerja sangat aktif sehingga dapat

melampaui kemampuannya.

-Bekerja terlalu berat dan lama sehingga waktu istirahat kurang.

Mengakibatkan kerja jantung terlalu berat sehingga bisa berakibat buruk bila

dilakukan dalam waktu lama.

-Kebiasaan hidup beresiko stress negative, misalnya pengemudi angkutan

umum, dimana hormone adrenalin akan selalu terpacu, dan salah satu

akibatnya adalah memacu kerja jantung, sehingga bila berlangsun lama bisa

berakibat gangguan pada jantung.

-Kurang olah raga. Bila orang kurang berolah raga, maka aliran darah

cenderung kurang lancar dan stagnan pada daerah tertentu. Bila berlangsung

dalam waktu lama akan terjadi gangguan pada jaringan dan organ yang

dilayani pembuluh darah tersebut, dan bisa saja sampai terjadi sumbatan.

Page 25: Gangguan Keseimbangan Cairan

-Pekerja ditempat dengan temperature terlalu tinggi, misalnya dipabrik

pengecoran baja, pabrik gula, pengolahan minyak sawit. Panas yang terlalu

tinggi dapat mengakibatkan dehidrasi.

-Pola hidup di tempat polusi tinggi. Misalnya petugas keamanan parker di

pusat perbelanjaan yang sirkulasinya kurang bagus. Gas buang terutama CO

yang dikeluarkan kendaraan bermotor akan diserap paru dan larut dalam

darah. Dalam jangka panjang mengakibatkan keracunan darah oleh gas.

PENUTUP

Mengingat bahaya yang bisa terjadi pada sistim tubuh manusia maka

dianjurkan untuk menyeimbangkan aktifitas fisik dan psikis.

Dari segi fisik, yaitu bekerja sesuai daya tahan, pada tempat yang tidak

berbahaya, mengkonsumsi makanan yang aman, menghindari kebiasaan

yang kurang menguntungkan, cukup istirahat.

Sedangkan dari segi psikis adalah menjaga emosi, rekreasi yang cukup,

istirahat, dan yang tidak boleh dilupakan adalah selalu ingat pada Tuhan

sebagai pencipta, pengarah, dan penentu kehidupan kita semua.

Mudah-mudahan diktat ini ada gunanya, semoga. Edhi Jularso.

Page 26: Gangguan Keseimbangan Cairan