keseimbangan cairan dan elektrolit.diktat
TRANSCRIPT
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KESEIMBANGAN CAIRAN
Komposisi tubuh manusia dewasa :
- zat padat : 40 % BB
- zat cair : 60 % BB
Zat cair bayi : 75 % BB
> 70 th : 45 % BB
o Wanita < pria
Distribusi air dalam tubuh terdiri :
* cairan intrasel : 40 % BB
* cairan ekstrasel : 20 % BB
Cairan ekstrasel terbagi dalam :
- cairan intravaskuler : 5 % BB
- cairan interstitial : 15 % BB
Cairan intravaskuler yang 5 % adalah plasma
volume sel darah merah 3 % BB
volume darah 8 % BB
Konsep Dasar Pengaturan Cairan dan Elektrolit
1. Mekanisme homeostasis yang memantau dan mengatur komposisi cairan tubuh peka
terhadap perubahan dalam cairan ekstraseluler.
2. Tidak ada reseptor secara langsung memantau keseimbangan cairan, reseptor dapat
memantau volume dan konsentrasi osmotik plasma.
3. Perbedaan tekanan osmotik dapat sebabkan transpor aktif garam dan diikuti transpor
pasif air.
4. Air dan elektrolit dalam tubuh meningkat bila yang masuk lebih banyak daripada yang
keluar.
Hormon yang mengendalikan keseimbangan cairan dan elektrolit :
- anti diuretik hormon (ADH)
- aldosteron
- atrial natriuretic peptide (ANP)
- angiotensin II
Anti Diuretik Hormon (ADH)
perubahan 2 % P osm
osmoreseptor (hipotalamus)
merangsang ginjal untuk menahan air
ADH
merangsang pusat haus
Aldosteron
Peningkatan kadar ion Kalium atau penurunan kadar ion Natrium
cortex adrenal RAAS
Aldosteron
Atrial Natriuretic Peptide (ANP)
tek. darah / volume darah naik
peregangan abnormal dinding atrium
sekresi ANP
rasa haus berkurang blok ADH dan aldosteron, serta angiotensin II
PERTUKARAN CAIRAN dengan LINGKUNGAN Kehilangan cairan : 2500 ml/hr terjadi melalui
- urine
- faeces
- insensible perspiration
Pemasukan air : 2500 ml/hr
- makan 1000 ml
- minum 1200 ml
- hasil metabolisme 300 ml : hasil fosforilasi oksidasi di mitokondria
Kelebihan dan kehilangan cairan
- Isi air tubuh sulit diukur
- Konsentrasi Na (130 mEq/l) :
* hiponatremia : overhidrasi
* hipernatremia : dehidrasi
Kelebihan cairan tubuh dapat disebabkan karena :
Minum terlalu banyak
Pemberian infus cairan hipotonik secara berlebihan
Gangguan pengeluaran air melalui urine
Kelainan endokrin (produksi ADH berlebihan)
hiponatremia
pergeseran cairan ke interstitial
edema
Kekurangan cairan tubuh dapat terjadi akibat :
* Diare berat
* Perdarahan hebat
* Kurang minum
* Diabetes insipidus → hipernatremia → konsentrasi osmotik plasma meningkat
dehidrasi
syok sirkulasi
Konsentrasi Osmotik Cairan Ekstra Seluler
- Bila terjadi peningkatan Konsentrasi Osmotik Cairan Ekstra Seluler maka cairan
akan bersifat hipertonik sehingga air akan berpindah dari Cairan Intra Seluler ke
Cairan Ektra Seluler, memungkinkan terjadi keseimbangan osmotik.
- Bila terjadi penurunan Konsentrasi Osmotik Cairan Ekstra Seluler, cairan akan
bersifat hipotonik sehingga air berpindah dari Cairan Ekstra Seluler ke Cairan
Intra Seluler
Mekanisme konsentrasi ginjal
setelah 2/3 dari hasil filtrasi glomerulus (180l/h) direabsorpsi di Tubulus proksimal
melalui 3 proses yang berhubungan :
- mengirim cairan ke segmen pegenceran
- memisahkan bahan terlarut dan air di dalam segmen pengenceran
- reabsorbsi air di dalam duktus kolektivus
KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
Keseimbangan tercapai bila jumlah elektrolit yang masuk dan keluar sama untuk setiap
elektrolit.
Hal ini penting karena :
- mempengaruhi keseimbangan cairan secara langsung
- mempengaruhi fungsi sel
KESEIMBANGAN NATRIUM dan KALIUM
Ion Natrium dan Kalium merupakan kontributor utama konsentrasi osmotik Cairan
Ekstra Sel dan Cairan Intra Sel.
Keduanya mempengaruhi fungsi normal semua sel secara langsung.
NATRIUM :
- kation dominan di Cairan Ektra Seluler
- Nilai Normal ion Natrium di
Cairan Ektra Seluler : 136-142 mEq/l
Cairan Intra Seluler : 10 mEq/l
KALIUM :
- kation dominan di Cairan Intra Seluler : 160 mEq/l
Cairan Ektra Seluler : 3,8-5 mEq/l
KESEIMBANGAN NATRIUM dan KALIUM
Ada 2 aturan umum :
1. Masalah yang sering pada gangguan elektrolit oleh karena ketidakseimbangan
antara ion natrium yang masuk dan keluar.
2. Gangguan keseimbangan ion Kalium jarang terjadi, tetapi lebih bahaya jika
dibandingkan dengan gangguan keseimbangan ion natrium.
KESEIMBANGAN NATRIUM
• Jumlah Natrium di Cairan Ektra Seluler menunjukkan keseimbangan 2 faktor :
1. Uptake ion Natrium melalui saluran cerna.
2. Ekskresi ion Natrium di ginjal dan paru.
KESEIMBANGAN KALIUM
• 98 % di Cairan Intra Seluler
• Jumlah ion Kalium di Cairan Ektra Seluler menunjukkan keseimbangan 2 faktor :
1. Uptake melalui saluran cerna.
2. Pengeluaran melalui urin → Tubulus Distal dan Ductus Colectivus.
3. Kadar aldosteron
- aldosteron
pompa ion
reabsorbsi Natrium ditukar dengan pengeluaran ion K dari cairan peritubuler.
- konsentrasi K tinggi
sekresi aldosteron
Na direabsobsi, K diekskresi
KESEIMBANGAN KALSIUM
• 99 % total Ca di tulang
• Kation penting di Cairan Ekstra Seluler dan Cairan Intra Seluler
• Peranan penting :
- di matriks mineral tulang
- transmisi impuls saraf
- kontraksi otot
- koagulasi darah
- sekresi hormon
- adesi interseluler
- second messenger intrasel untuk proses :
* eksositosis
* kemotaksis
* sekresi hormon
* aktivitas enzim
* fertilisasi
KESEIMBANGAN KALSIUM
Dikendalikan secara ketat oleh interaksi :
- Absorbsi gastrointestinal
- Ekskresi melalui ginjal
- Resorpsi tulang
- Sistem vit D - hormon paratiroid
KESEIMBANGAN MAGNESIUM
• Manusia mengandung sekitar 29 gr :
- 60 % tersimpan di tulang
- sisanya di cairan tubuh :
* terutama di Cairan Intra Seluler (26 mEq/l)
* di Cairan Ekstra Seluler (1,5-2,5 mEq/l)
• Kofaktor terhadap reaksi enzimatik spt :
- fosforilasi glukosa dalam sel
- penggunaan ATP pada kontraksi serat otot
- sebagai komponen struktural tulang
* Intake 24-32 mEq/l (0,3-0,4 g) per hari
KESEIMBANGAN FOSFAT
• Fosfat dibutuhkan untuk mineralisasi tulang
• Di cairan tubuh, fosfat berperan dalam :
- pembentukan energi
- aktivasi enzim
- sintesa asam nukleat
• Konsentrasi di plasma 1,8-2,6 mEq/l
• Direabsorbsi di tubulus proksimal, dirangsang oleh calcitriol
• Keluar melalui feses dan urin sebanyak 30-45 mEq/l per hari