ppt blok 30 sken 4 kelompok

Upload: nelson-nikijuluw

Post on 28-Mar-2016

36 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ppt blok 30

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

E2 Aspek Hukum dan Medikolegal pada Kasus Pengguguran KandunganKELOMPOK E-2Carlson 102010038Hilda Melysa L.B.102010062Anthea Karista102010077Indra Febryan G.102010078Rilus Salawane102010086Karina Patricia102010157Indrinata Suna Lia102010323Richard Leonardo102011324

SkenarioAnda kebetulan sedang berdinas di laboratorium di sebuah rumah sakit tipe B. seorang anggota polisi membawa sebuah botol berukuran 2 liter yang disebutnya sebagai botol dari sebuah alat suction curret milik seorang dokter di kota anda. Masalahnya adalah bahwa dokter tersebut terdapat campuran darah dan jaringan suction. Polisi menerangkan dalam surat permintaanya, bahwa darah dan jaringan dalam botol berasal dari tiga perempuan yang saat ini sedang diperiksa ke bagian kebidanan di rumah sakit anda. Penyidik membutuhkan pemeriksaan laboratorium yang dapat menjelaskan apakah benar telah terjadi pengguguran kandungan dan apakah benar bahwa ketiga perempuan yang sedang diperiksa di kebidanan adalah perempuan yang kandungannya di gugurkan oleh dokter tersebut. Hasil pemeriksaan tersebut penting agar dapat dilanjutkan ke proses hukum terhadap dokter tersebut.

Anda tahu bahwa harus ada komunikasi antara anda dengan dokter kebidanan yang memeriksa perempuan-perempuan diatas, agar pemeriksaan medis dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya

Identifikasi Istilah-Rumusan MasalahPolisi membawa sebuah botol ukuran 2 liter berisi campuran darah dan jaringan hasil suction curret yang diduga dari tiga wanita

PembahasanAbortus : berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin

Abortus spontaneaAbortus spontanea merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan. Abortus spontanea terdiri atas abortus imminens, abortus insipiens, abortus inkompletus, dan abortus kompletus.

Abortus provokatusJenis abortus yang sengaja dilakukan dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu.

Abortus provokatus terdiri atas abortus provokatus medisinalis/therapeuticus dan abortus provokatus kriminalis.Pembuktian kasus abortusPembuktian kasus abortus dilakukan dengan cara menentukan :Apakah wanita tersebut hamil Mencari tanda-tanda cara abortus provokatus yang dilakukan Tanda kekerasan lokal seperti memar, luka, perdarahan jalan lahir, tanda infeksi akibat pemakaian alat yang tidak sterilMenganalisa cairan yang ditemukan dalam vagina atau cavum uteri.

Aspek Hukum KUHP Pasal 299Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruh supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun, atau pidana denda paling banyak empat puluh ribu rupiahJika yang bersalah berbuat demikian untuk mencari keuntungan atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertigaJika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pencarian, maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian tersebut

KUHP Pasal 346 Seorang perempuan yang sengaja menggugurkan atau memastikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun KUHP Pasal 347 Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang perempuan tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya perempuan tersebut, iancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Aspek MedikolegalPasal 7d KODEKI, yang berbunyi "Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani", maka yang jelas dilarang baik oleh Kode Etik Kedokteran, juga dilarang oleh Agama maupun Undang-Undang Negara adalah perbuatan-perbuatan: Menggugurkan kandungan (abortus) tanpa indikasi yang benar.Mengakhiri kehidupan seseorang pasien dengan alasan bahwa menurut ilmu kedokteran penyakit yang dideritanya tidak mungkin lagi bisa disembuhkan (euthanasia).

Dalam deklarasi Oslo (1970) tentang pengguguran kandungan atas indikasi medik, disebutkan bahwa moral dasar yang dijiwai seorang dokter adalah butir Lafal Sumpah Dokter yang berbunyi : Saya akan menghormati hidup insani sejak saat pembuahan : oleh karena itu Abortus buatan dengan indikasi medik, hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat berikut:

Pengguguran hanya dilakukan sebagai suatu tindakan terapeutik.Suatu keputusan untuk menghentikan kehamilan, sedapat mungkin disetujui secara tertulis oleh dua orang dokter yang dipilih berkat kompetensi profesional mereka.Prosedur itu hendaklah dilakukan seorang dokter yang kompeten di instalasi yang diakui oleh suatu otoritas yang sah.Jika dokter itu merasa bahwa hati nuraninya tidak memberanikan ia melakukan pengguguran tersebut, maka ia hendak mengundurkan diri dan menyerahkan pelaksanaan tindakan medik itu kepada sejawatnya yang lain yang kompeten.Selain memahami dan menghayati sumpah profesi dan kode etik, para tenaga kesehatan perlu pula meningkatkan pemahaman agama yang dianutnya. Melalui pemahaman agama yang benar, diharapkan para tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya selalu mendasarkan tindakannya kepada tuntunan agama.

KUHP Pasal 348Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang perempuan dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulanJika perbuatan itu mengakibatkan matinya perempuan tersebut, diancam paling lama tujuh tahun KUHP Pasal 349 Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterapkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.

Pemeriksaan MedisAnamnesisMenstruasi terakhirLamakah siklus menstruasiUsia pertama kali menstruasi Hubungan dan kaitan dengan seseorang atau lebih Jumlah anak dan usia anak paling kecil saat ini

Pemeriksaan Fisik umum ibuKeadaan umumTampak lemah atau menurunTekanan darah menurun atau normalDenyut nadi normal atau cepat dan kecilSuhu badan normal atau meningkatIbu mengalami perdarahan pervaginaam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsiIbu merasa mules atau keram perut didaerah atas simfisissering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus.Pada inspeksi awal, ditemukan chloasma gravidarum, dilakukan pemeriksaan keadaan kelenjar thyroid, pada dinding abdomen ditemukan varises dan jaringan parut.

Pembesaran payudaraPayudara menjadi tegang, areola lebih menonjol, daerah sekitar putting menghitamPerubahan kulitStretch-marks akan muncul di payudara, perut, paha dan pantatPemeriksaan ginekologiMencari sumber perdarahan apakah dari dinding vagina, atau dari jaringan serviks, atau darah mengalir keluar dari ostiumPemeriksaan Sisa Janin

Pemeriksaan janin aborsiUsia janin 0-40 mingguUmumnya tali pusat dan plasenta masih terhubung dengan janinPerlukaan: pola dan jenis sesuai metode aborsiHubungan genetik anak-ibuHubungan genetik antara ibu-anak bisa diketahui dengan pemeriksaan DNA mitokondria (mt-DNA) dan bila sesuai, akan ditemukan DNA anak sama persis dengan DNA ibu.

Membedakan janin aborsi & pembunuhan anak sendiri (PAS) Janin aborsiTerdapat pada saat wanita sedang hamil dan janin masih hidupBisa IUFD, janin lahir hidup atau matiAda luka atau kelainan yang sesuai dengan metode aborsiJanin PASTerdapat saat wanita melahirkan atau tak lama kemudianJanin lahir hidup lalu mendapat kekerasan dan matiLuka yang memastikan: pukulan, bekap, cekik, jerat, sumpal, dsb.

Pemeriksaaan Laboratorium pada Kasus Pengguguran KandunganPemeriksaan toksikologi dilakukan untuk mengetahui adanya obat/zat yang dapat mengakibatkan abortus. Perlu pula dilakukan pemeriksaan terhadap hasil usaha penghentian kehamilan, misalnya yang berupa IUFD kematian janin di dalam rahim, dilakukan pemeriksaan mikroskopik terhadap sisa-sisa jaringan.

Pemeriksaan mikroskopik Meliputi adanya sel trofoblas yang merupakan tanda kehamilanKerusakan jaringan yang merupakan jejas/tanda usaha penghentian kehamilanPemeriksaan darahTujuan utama pemeriksaan darah forensic sebenarnya adalah untuk membantu identifikasi pemilik darah tersebut. Hasil pemeriksaan laboratorium tersebut penting untuk menunjang atau menyingkirkan keterlibatan seseoranghCG (human Chorionic Gonadotropin)Hormon hCG ini disekresikan ke dalam sirkulasi ibu hamil dan diekskresikan melalui urin. Hormon hCG ini dapat dideteksi sekitar 26 hari setelah konsepsiPemeriksaan DNADengan pemeriksaan DNA Single Locus mampu membedakan DNA dari tiap individuInterpretasi HasilPada kasus di atas, seorang dokter diduga melakukan pengguguran kandungan terhadap salah satu dari ketiga perempuan yang sedang diperiksa di bagian kebidanan sebuah rumah sakit. Karena pada pemeriksaan salah satu wanita tersebut ditemukan adanya :Tanda-tanda kekerasan mekanik lokal pada organ reproduksi (uterus, vagina, serviks, dsb) sebagai tanda adanya usaha aborsi provokatus.Zat/obat yang digunakan untuk membantu proses aborsi pada pemeriksaan toksikologiSel trofoblas (tanda kehamilan, tanda kerusakan jaringan akibat usaha penghentian kehamilan), sel PMN (tanda intravitas)pada pemeriksaan mikroskopikPeningkatan hormone hCG (human chorionic gonadothropin)Kecocokan DNA tersangka dengan jaringan aborsi

Rumah Sakit UKRIDA Jl. Arjuna Utara 5, Jakarta Barat

Nomor : 1234-SK.III/3456/2-99. Jakarta, 19 Desember 2013Lamp. : Satu sampul tersegel.Perihal : Hasil Pemeriksaan Medis atas Nn. HeraProjustitiaVisum Et RepertumYang bertanda tangan di bawah ini: Karina Patricia, dokter ahli kedokteran forensik Rumah Sakit UKRIDA atas permintaan tertulis dari Kepolisian Resort Polisi Jakarta Barat No. Pol.:B/423/VR/X/2013/Serse tertanggal 19 Desember 2013, maka pada tanggal sembilan belas desember tahun dua ribu tiga belas, pukul dua lewat dua puluh satu menit waktu Indonesia Barat, bertempat di ruang pemeriksaan medis Rumah Sakit UKRIDA telah melakukan pemeriksaan atas korban yang menurut surat permintaan tersebut adalah :Nama: Hera---------------------------------------------------------------------------------------Jenis kelamin: Perempuan-------------------------------------------------------------------------------Umur: 25 tahun-----------------------------------------------------------------------------------Kebangsaan: Indonesia---------------------------------------------------------------------------------Agama: Islam--------------------------------------------------------------------------------------Pekerjaan: Pedagang---------------------------------------------------------------------------------Alamat: Jl. Antah Berantah 63, Jakarta---------------------------------------------------------

HASIL PEMERIKSAAN:-------------------------------------------------------------------------------1. Korban datang dalam keadaan sadar, dengan keadaan lemah. Korban mengaku diajak pergi oleh pacarnya untuk mencek kandungan, tiba-tiba korban tidak sadarkan diri setelah diberikan suntikan dan tersadar dengan kondisi di dalam sebuah kamar perawatan--------------------------------------------------------------------------------------------------2. Pada korban ditemukan:-----------------------------------------------------------------------------Dilihat dari pemeriksaan fisik keadaan umum tampak lemah/menurun, tekanan darah menurun/normal, denyut nadi normal/cepat dan kecil serta suhu badan normal/meningkat.-------------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan daerah kelamin didapatkan pendarahan. Disertai keluhan mules/keram perut di perut serta nyeri pinggang.-----------------------------------------------------------------------Pemeriksaan darah didapatkan kadar darah yang rendah, pemeriksaan golongan darah didapatkan bergolongan darah A, pemeriksaan hormon kehamilan positif, pemeriksaan radiologi kelihatan permukaan keadaan dinding rahim, pemeriksaan hasil curettage; hasil positif darah manusia, golongan darah adalah A sesuai dengan wanita tersangka. Hasil pemeriksaan DNA terhadap jaringan serta wanita tersangka cocok. (Mencari hubungan antara jaringan yang ditemukan dengan tersangka melalui pemeriksaan golongan darah, DNA).-------------------------------------------------------------------------------------------------------------3. Terhadap korban dilakukan:------------------------------------------------------------------------Pemberian obat pereda nyeri.------------------------------------------------------------------------------Pembersihan luka.---------------------------------------------------------------------------------------------4. Korban dirawat inap untuk memulihkan keadaan selama 3 hari.---------------------------

KESIMPULAN-------------------------------------------------------------------------------------

Pada pemeriksaan perempuan berusia 25 tahun ini ditemukan tanda-tanda kehamilan dan bekas pengguguran kandungan yang dapat menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian untuk sementara waktu.-----------------------------------------------------

Demikianlah Visum et Repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya dan dengan mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Dokter Pemeriksa

dr. Rilus, Sp.F SIP: 10 2010 086

KesimpulanAbortus buatan illegal, yaitu pengguguran kandungan yang tujuannya selain dari pada untuk menyelamatkan / menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh tenaga yang tidak kompeten serta tidak memenuhi syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-undang. Abortus golongan ini sering juga disebut dengan abortus provocatus criminalis, karena di dalamnya mengandung unsur kriminal atau kejahatan. Tindakan pengguguran kandungan tidak semuanya berdampak pada hukum, sesuai dengan pasal 15 UU Kesehatan. Tindakan medis tertentu dapat dilakukan sesuai indikasi medis, oleh tenaga kesehatan yang ahli dan berwenang sesuai tanggung jawab profesinya, dengan persetujuan ibu hamil atau keluarganya, dan pada sarana kesehatan tertentu.

THANK YOU