ppt 12-dss lora

17
Dengue Syok Sindrom (DSS) Lora Anggraeni Patoding 10-2009-154 D1

Upload: lora-angraeni-patoding

Post on 11-Jan-2016

244 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

:)

TRANSCRIPT

Page 1: PPT 12-DSS Lora

Dengue Syok Sindrom (DSS)Lora Anggraeni Patoding

10-2009-154

D1

Page 2: PPT 12-DSS Lora

Anamnesis

Identitas pasien

Apa keluhan utama?

Bagaimana intensitas dan sifat panas?

Apakah demamnya menetap atau naik-turun secara tiba-tiba?

Bagaimana lama panas dan sejak kapan timbul?

Apakah pasien mengalami ruam (kemerah-merahan) pada kulit dan bintik pada badan?

Apakah pasien mengalami myalgia (nyeri pada otot), terutama nyeri pada otot perut dan matanya?

Apakah pasien mengalami gambaran klinis lain seperti sakit kepala yang menyeluruh, mual ataupun muntah?

Apakah pasien pernah melakukan perjalanan ke tempat endemik?

RPK,RPS

Page 3: PPT 12-DSS Lora

Pemeriksaan Fisik

TTV

Inspeksi Injeksi konjugtiva Lakrimasi Fotofobia Bercak bercak merah Lidah kotor

Palpasi

Perkusi Pada perkusi di rongga

toraks adalah terdengar redup yang seharusnya adalah sonor. Dapat disebabkan oleh cairan dalam rongga pleura ( kanan )

Auskultasi Suara napas vesikuler

pada paru kanan melemah

Page 4: PPT 12-DSS Lora

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah

Leukosit, trombosit, Ht, Hb, imunoserologi, protein/albumin, SGOT/SGPT

Widal

RT-PCR

Antigen spesifik virus Dengue

 

Pemeriksaan Radiologis

Pada foto dada didapatkan efusi pleura, terutama pada hemitoraks kanan

Asites dan efusi pleura dapat pula di deteksi dengan USG

Page 5: PPT 12-DSS Lora

Etiologi

Virus dengue termasuk flavivirus

Terdapat 4 serotipe virus tipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4

Serotipe dengue DEN-3 dominan di Indonesia

Vektor utama DHF adalah Aedes aegypti

Mekanisme penularan :

Nyamuk hisap virus dengue masuk lambung memperbanyak diri virus tersebar di kelenjar liur gigit manusia air liur mengandung virus dengue masuk ke tubuh manusia.

Page 6: PPT 12-DSS Lora

Manifestasi klinis

Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik.

Terdapat minimal 1 dari manifestasi pendarahan berikut: Uji bending positif Petekie, ekimosis, purpura Perdarahan mukosa

( tersering epitaksis, atau pendarahan gusi), pendarahan dari tempat lain

Hematemesis atau melena

Trombositopenia

Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage (kebocoran plasma) sebagai berikut: Peningkatan ht >20%

dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin.

Penurunan ht >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan niali hematokrit sebelumnya.

Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura, asites atau hipoproteinemia

Page 7: PPT 12-DSS Lora
Page 8: PPT 12-DSS Lora

Patofisiologi

Page 9: PPT 12-DSS Lora

Working Diagnosis

Page 10: PPT 12-DSS Lora

Differential DiagnosisDemam Tifoid Malaria Cerebral

 

Syok Sepsis

 Gejala awal: Demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi /diare, perasaan tidak enak di perut, batuk, dan epitaksis

Geaja awal: kelesuan, malaise, sakit kepala, sakit belakang, nyeri sendi dan tulang, demam ringan anoreksia, diare ringan dan kadang-kadang dingin.  

Gejala awal: demam, menggigil, gejala konstitutif (lelah, malaise, gelisah, atau kebingungan)

Sifat demam : meningkat perlahan-lahan (sore hingga malam hari). - Minggu ke2 gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardia relative, lidah yang berselaput, - Organomegali- Gangguan mental

(somnolen, stupor, koma, delirium, atau psikosis)

Trias Malaria: periode dingin (15-60 menit): mulai menggigil, diikuti dengan periode panas: - penderita muka merah,

nadi cepat, dan - panas badan tetap tinggi

beberapa jam, - berkeringat banyak dan

temperature turun, dan penderita merasa sehat.

- Anemia dan splenomegali

- Suhu badan> 380 C atau <360 C- Heart Rate >9O;/menit- RR >20 x/menit atau PaCO2 < 32 mmHg- WBC > 12.000/mm3 atau < 4.000/mm3 -Perubahan sirkulasi-Penurunan perfusi perifer-Tachycardia-Tachypnea-Pyresia atau temperature <36oc-Hypotensi 

Page 11: PPT 12-DSS Lora

Epidemiologi

Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air.

Insiden DBD di Indonesia antara 6 -15 per 100.000 penduduk (1989 hingga 1995)

Meningkat tajam saat kejadian luar biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998

Mortalitas DBD cenderung menurun hingga mencapai 2% pada tahun 1999

Page 12: PPT 12-DSS Lora

Penatalaksanaan 1

Cairan : Infus NaCl 0,9 % / Dextrose 5 %

atau Ringer Laktat Plasma expander, apabila

shock sulit diatasi. Pemberian cairan ini

dipertahankan minimal 12 – 24 jam maksimal 48 jam setelah shock teratasi.

Perlu observasi ketat akan kemungkinan oedema paru dan gagal jantung, serta terjadinya shock ulang.

Tranfusi darah segar pada penderita dengan perdarahan masif.

Obat : Antibiotika : diberikan

pada penderita shock membangkang dan/ atau dengan gejala sepsis

Kortikosteroid : pemberiannya controversial Hati-hati pada penderita dengan gastritis.

Heparin : diberikan pada penderita dengan DIC Dosis 100 mg/kg BB setiap 6 jam i.v.

Page 13: PPT 12-DSS Lora

Penatalaksanaan 2

Gunakan obat racun nyamuk, boleh obat nyamuk bakar, gosok maupun semprot, atau tidur menggunakan kelambu

Hindari tidur siang, terutama di pagi hari jam 9-10 atau sore hari sekitar jam 3-5

Singkirkan pakaian-pakaian yang tergantung di gantungan pakaian di balik pintu dalam kamar

Page 14: PPT 12-DSS Lora

Komplikasi

Ensefalopati dengue

Gagal ginjal akut

Udema paru akut

Kelumpuhan saraf bolamata kejulingan atau peradangan pada iris/kornea gangguan penglihatan.

Peradangan otak bisa menyisakan kelumpuhan atau gangguan saraf lainnya

Page 15: PPT 12-DSS Lora

Prognosis

Infeksi dengue pada umumumnya mempunyai prognosis yang baik. Kematian dijumpai pada waktu terdapat pendarahan yang berat, syok yang tidak teratasi, efusi pleura dan asites yang berat dan kejang. Kematian dapat juga disebabkan oleh sepsis karena tindakan lingkungan bangsal rumah sakit yang kurang bersih. Kematian terjadi pada kasus berat yaitu pada muncul komplikasi pada sistem saraf, kardiovaskuler, pernapasan, darah, dan organ lain.

Page 16: PPT 12-DSS Lora

Kesimpulan

DBD ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, dan menyerang anak atau remaja dan dewasa. Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam, ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang dan biasanya muncul dulu pada bagian bawah badan - pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah, mimisan disebabkan perdarahan spontan atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut

Page 17: PPT 12-DSS Lora