pppppppppppppppppppppppppppppp
DESCRIPTION
rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrTRANSCRIPT
Memahami penggunaan Prokantor, Kantoria
Musik adalah salah satu sarana dalam menghidupkan suasana ibadah, lewat musik jemaat
diharapkan dapat larut dalam ibadah yang merupakan suatu bentuk perjumpaan jemaat secara
pribadi dengan Allah. Untuk itu diperlukan persiapan dan tata kelola yang baik dalam hal musik
gereja. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan membentuk kelompok penyanyi
yang berfungsi memimpin nyanyian jemaat. Kelompok tersebut sering disebut dengan berbagai
macam istilah seperti prokantor atau kantoria. Penggunaan istilah ini tentunya masih sangat asing
bahkan membingungkan jemaat di GKI Sumut Medan. Dalam memahami arti dan fungsi dari
istilah tersebut. Untuk itu kami mencoba memberi penjelasan tentang apa sebenarnya pengertian
kantoria dan prokantor.
Berikut adalah penjelasan tentang istilah prokantor, kantoria (pemandu jemaat). Dimulai dengan
istilah cantorship (Schola Cantorum) yang merupakan dasar dari prokantor dan kantoria.
Cantorship ( Schola Cantorum)
Cantare adalah bahasa Latin yang berarti menyanyi. Cantor adalah sebutan dalam
bahasa Latin untuk orang yang menyanyi. Beberapa orang penyanyi yang bernyanyi bersama
dalam satu kelompok dikenal dengan nama schola cantorum atau kelompok biduan. Kelompok
biduan ini dipimpin oleh procantor. Procantor adalah pemimpin biduan yang berdiri di depan
para biduan (pro = di depan, cantor = penyanyi).
Schola cantorum ini berfungsi dalam ibadah sejak masa Abad Pertengahan. Sebetulnya
sejak masa Perjanjian Lama, di masa Raja Daud telah dikenal kelompok biduan yang bertugas di
dalam ibadah orang Yahudi. Kira-kira di akhir tahun 80-an, H.A. Pandopo mulai
mempopulerkan penggunaan istilah schola cantorum, antara lain melalui bukunya, Menggubah
Nyanyian Jemaat dan melalui pengajarannya di Kursus Musik Gereja dan pembinaan-pembinaan
yang diberikannya. Di akhir tahun 90-an, istilah ini makin berkembang dan dibuat terjemahan
dalam bahasa Indonesia yaitu kantoria dan prokantor (yang kadang-kadang disebut juga sebagai
dirigen umat). Dengan itu dapat disimpulkan cantorship adalah kemampuan untuk memimpin
nyanyian jemaat dengan lengkap.
Apa saja yang termasuk kriteria seorang prokantor?
Seorang prokantor adalah orang yang dapat memimpin, memandu, menolong jemaat
untuk dapat menyanyikan nyanyian jemaat dengan baik dan benar.
Seorang prokantor harus dapat memberikan teladan ketika ia berada di depan sebagai
pelayan yang memimpin pujian dan ketika ia melatih jemaat untuk menyanyikan lagu-lagu
jemaat. Kehadirannya dalam ibadah jemaat harus memberikan dorongan supaya jemaat yang
tidak bisa atau yang belum dapat menyanyi dengan baik dan benar, dibimbing tanpa merasa
tertekan karena dominasi suara prokantor.
Definisi Pelayanan Prokantor
Pelayanan pemimpin pujian adalah untuk membawa lagu jemaat pada kehidupan dan
menolong jemaat agar lagu-lagu tersebut dapat merupakan doa, sama baiknya dari hati maupun
akal budi. Dari buku “The Perish Cantor” karya Michael Connollytori
Selanjutnya, apakah yang dimaksud dengan kantoria?
Kantoria berasal dari bahasa Latin cantare yang artinya menyanyi. Sedangkan orang
yang menyanyi, dalam bahasa Latin dikenal dengan istilah cantor. Pada akhir tahun 90-an,
istilah ini semakin berkembang dan dibuat terjemahan dalam bahasa Indonesia yaitu kantoria.
Kantoria sebaiknya terdiri dari laki-laki dan perempuan yang menyanyikan lagu jemaat 4
suara, SATB. Namun paduan suara sejenis juga dapat berfungsi sebagai kantoria, tentu saja
dengan menyanyikan aransemen khusus untuk suara sejenis. Namun tidak selamanya kantoria
harus menyanyikan nyanyian jemaat dalam beberapa suara. Bisa juga kantoria menyanyikan
nyanyian jemaat secara unisono.
Berapa banyak patokan jumlah anggota kantoria untuk suatu ibadah? Minimal 10% dari
jumlah jemaat. Misalnya jika ibadah tersebut biasanya dihadiri oleh 100 orang berarti jumlah
penyanyi dalam kantoria minimal 10 orang. Jika lebih banyak tentu lebih enak, karena
volumenya juga lebih besar.
Sebaiknya kantoria tidak menyanyi dengan mikrofon. Jika memang diperlukan untuk
menyanyi dengan bantuan mikrofon, maka sebaiknya volume mikrofon diatur sedemikian rupa
hingga kesannya tidak artifisial namun sekedar menguatkan, bukan mendominasi.
Sebenarnya kita tidak perlu membuat kantoria secara khusus. Kantoria merupakan sebuah
fungsi. Paduan suara yang sudah ada di gereja kita dapat diberdayakan untuk dapat berfungsi
sebagai kantoria. Hingga kita tidak perlu repot mengumpulkan orang dan membuat paduan suara
baru. Hendaknya makin banyak paduan suara yang menyadari bahwa fungsi utama paduan suara
adalah untuk menuntun nyanyian jemaat dan bukan sekedar menyanyi dua lagu paduan suara
saja.
Tentu saja tanggung jawab paduan suara yang berfungsi sebagai kantoria amatlah besar.
Di samping itu, kemampuan teknisnya harus cukup karena tidak mudah untuk mempersiapkan
lima-enam nyanyian jemaat di samping mempersiapkan lagu paduan suara solo. Di situlah
tantangan bagi paduan suara. Jangan sekali-sekali menganggap kantoria itu paduan suara ranking
kedua. Justru tidak mudah untuk menjadi kantoria karena anggota paduan suara dituntut untuk
dapat mempersiapkan diri dalam waktu singkat, menyanyikan beberapa lagu dalam 4 suara. Jika
tugasnya hanya sebulan sekali mungkin mudah, tapi jika harus dilakukan dua minggu sekali,
dengan frekwensi latihan seminggu sekali, cukup berat kalau anggota tidak mandiri dalam
menyanyi.
Tugas Seorang Prokantor dan Tim-nya (Kantoria):
Memperkenalkan dan mengajarkan lagu baru kepada jemaat;
Menyanyikan lagu bersama jemaat dengan cara yang benar dan tepat;
Memperbaiki cara menyanyikan lagu yang salah, secara langsung atau tidak langsung
(jika ternyata lagu tersebut selama ini sudah salah dinyanyikan oleh jemaat);
Secara bergantian dapat menyanyikan satu lagu jemaat yang “utuh” dengan berbagai
kemungkinan keterlibatan, antara lain: menyanyi secara alternatim (bergilir-ganti) dengan
jemaat dan paduan suara, dan lain-lain;
Dapat menolong kelangsungan ibadah yang baik dengan melakukan kreativitas lain,
misalnya dengan menambahkan gerakan dan tarian (dance and movement in liturgy). atau
menyajikan nyanyian persembahan dengan gerak koreografi yang sesuai.
Hal-hal tersebut di atas dapat dilakukan oleh seorang prokantor dengan dukungan kantoria,
paduan suara dan para pemain musik.
Edo Christian