ppkn.docx

32
INSTITUT SAIN & TEKNOLOGI PALAPA MALANG ( I S T P ) ( U T S ) NAMA : EKO SUPRIYADI JURUSAN/ NRP :T. INFORMATIKA / 11092044 MATA UJIAN : PPKN DOSEN : H. SUBIYANTORO, SH. MBA. MM TUGAS I : 1.Sebutkan Landasan Pendidikan pancasila? Jawab: Landasan Historis , LandasanKultural, LandasanYuridis, LandasanFilosofis. 2.Apakah tujuan Pendidikan Pancasila ? Jawab : a. memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang tanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya. b. memiliki kemampuan untuk dapat mengenali masalah hidup dan kesejahteran serta cara-cara pemecahanya. c. mengenali perubahan-perubhan dan perkembangan ilmu pengetahuan ,teknologi,dan seni budaya. d. memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan indonesia. 3. Bagaimana pembahasan Pancasila secara ilmiah? Jawab : a. Berobjek Objek forma : Pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan Pancasila,atau dari sudut pandang apa Pancasila itu dibahas

Upload: slamet-cah-boyolali

Post on 22-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: ppkn.docx

INSTITUT SAIN & TEKNOLOGI PALAPA MALANG ( I S T P )

( U T S )

NAMA : EKO SUPRIYADI JURUSAN/ NRP :T. INFORMATIKA / 11092044 MATA UJIAN : PPKN DOSEN : H. SUBIYANTORO, SH. MBA. MM

TUGAS I :

1.Sebutkan Landasan Pendidikan pancasila?

Jawab: Landasan Historis , LandasanKultural, LandasanYuridis, LandasanFilosofis.

2.Apakah tujuan Pendidikan Pancasila ?

Jawab :

a. memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang tanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya.

b. memiliki kemampuan untuk dapat mengenali masalah hidup dan kesejahteran serta cara-cara

pemecahanya.

c. mengenali perubahan-perubhan dan perkembangan ilmu pengetahuan ,teknologi,dan seni budaya.

d. memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk

menggalang persatuan indonesia.

3. Bagaimana pembahasan Pancasila secara ilmiah?

Jawab :

a. Berobjek

Objek forma : Pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan Pancasila,atau

dari sudut pandang apa Pancasila itu dibahas

Objek material : Pancasila adalah suatu objek yang merupakan sasaran secara pembahasan &

pengkajian Pancasila baik yang bersifat empiris maupun non empiris.

b. Bermetode

Metode yang digunakan diantaranya “analytic synthetic”yaitu suatu perpaduan metode analis &

sintetis ,”hermeneutika” yaitu suatu metode untuk menemukan makna dibalik objek. Ada juga

metode “koherensi historis”, serta metode”pemahaman,penafsiran dan interpretasi”

c. Bersistem

Sila-sila Pancasila itu sendiri adalah merupakan suatu kesatuan yang sistematik.

Page 2: ppkn.docx

d. Bersifat universal

Artinya kebenerannya tidak terbatas oleh waktu ,ruang, keadaan,kondisi maupun jumlah tertentu.

4. jelaskan pengertian – pengertian pancasila ?

Jawab :

Pancasila Sebagai Dasar Negara

Lahirnya Pancasila melalui proses panjang yang didasari oleh sejarah perjuangan bangsa kita sendiri,

serta dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain. Tetapi meskipun demikian, perlu ditekankan disini

bahwa Pancasila tetap berakar pada kepribadian dan gagasan bangsa kita sendiri.

Pancasila sebagai dasar Negara RI atau disebut juga dengan Dasar Falsafah Negara atau ideologi

Negara, berarti menunjukkan bahwa Pancasila digunakan sebagai dasar dalam mengatur pemerintahan

Negara dan penyelenggaraan Negara.

TUGAS II :

5. uraikan pancasila dalam kontek sejarah perjuangan bangsa Indonesia ?

a.jaman kutai( 400 masehi ) :

Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M, dengan ditemukannya prasasti 7 yupa.

Berdasarkan prasasti tersebut dapat diketahui bahwa raja Mulawarman keturunan dari raja

Aswarmanyang keturunan dari Kudungga, menurut prasasti raja Mulawarman mengadakan kenduri

dan sedekah pada Brahmana dan para Brahmana membangun yupa itu sebagai tanda terimakasih

raja yang dermawan. Masyarakat Kutai yang pertama kalinya mencerminkan nilai sosial politik, dan

ketuhanan dalam bentuk kerajaan.

b. jaman sriwijaya ( 600-1400 ) :

Kerajaan Sriwijaya merupakan suatu kerajaan besar yang cukup disegani dikawasan Asia selatan,

dalam sistim pemerintahannya terdapat pegawai pengurus pajak, harta benda. Pada saat itu kerajaan

dalam menjalankan system negaranya tidak dapat dilepaskan dengan nilai ketuhanan. Cita-cita

tentang kesejahteraan bersama dalam suatu negara pada kerajaan Sriwijaya yaitu berbunyi marvual

vanua Criwijaya siddhayatra subhiksa yang artinya suatu cita-cita negara yang adil dan makmur.

c. jaman sebelum majapahit :

Sebelum kerajaan majapahit berdiri sebagai suatu kerajaan yang memancangkan nilai-nilai

nasionalisme, telah muncul kerajaan di jawa tengah dan jawa timur secara silih berganti. Kerajaan

kalingga pada abad ke VII, Sanjaya abad ke VIII yang ikut membantu membangun candi Kalasan

untuk Dewa Tara dan sebuah wihara untuk pendeta Budha didirikan di jawa tengah bersama dengan

Page 3: ppkn.docx

dinasti Syailendra abad ke VII dan IX. Refleksi puncak budaya dari jawa tengah dalam periode

kerajan-kerajaan tersebut adalah dibangunnya candi Borobuur dan candi Prambanan. Selain

kerajaan-kerajaan di jawa tengah tersebut di jawa timur munculah kerajaan-kerajaan Isana pada

abad ke IX, Darmawangsa abad ke X, Airlangga abad ke XI. Agama yang diakui oleh kerajaan adalah

Budha, Wisnu, dan agama syiwa yang hidup berdampingan secara damai. Raja Airlangga telah

mengadakan hubungan dagang dan bekerjasama dengan Benggala, Chola,dan Champa hal ini

menunjukan nilai-nila kemanusiaan. Di wilayah Kediri jawa timur berdiri pula kerajaan Singasari yang

kemudian sangat erat hubungannya dengan berdirinnya kerajaan Majapahit

d. jaman majapahit :

Pada tahun 1923 berdirilah kerajaan Majapahit di bawah pemerintahaan raja Hayam Wuruk dengan

Majapatih Gajah Mada yang dibantu oleh Laksamana Nala, wilayah kekuasaan Majapahit semasa

jayanya itu membentang dari semenanjung melayu sampai Irian barat melalui Kalimantan Utara.

Pada buku Sutasoma karangan Empu Tantular terdapat istilah Pancasila dengan makna persatuan

nasional yaitu Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua artinya walaupun berbeda namun

satu jua. Sumpah palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada berisi cita-cita mempersatukan

seluruh nusantara raya.

e.jaman penjajahan :

Setelah Majapahit runtuh pada abad XVI maka berkembanglah agama islam dan kerajaan islam

seperti Demak dan mulailah berdatangan orang eropa yang ingin mencari rempah-rempah. Pada

awalnya bangsa portugis berdagang, namun lama-kelaman mulai menunjukan peranannya dalam

bidang perdagangan yang meningkat menjadi praktek penjajahan misalnya Malaka pada tahun 1511.

pada akhir abad ke XVI bangsa Belanda datang ke Indonesia dengan mendirikan suatu perkumpulan

dagang yang bernama VOC (Verenigde Oost Indische Compaignie). Praktek VOC penuh dengan

paksaan sehingga mendapatkan perlawanan dari rakyat dan kerajaan-kerajaan. Penghisapan mulai

memuncak ketika belanda menerapkan system monopoli melalui tanam paksa (1830-1870) dengan

memaksakan beban kewajiban terhadap rakyat.

f.kebankitan nasional :

Pada abad XX dipanggung politik internasional terjadilah pergolakan kebangkitan dunia timur, di

Indonesia kebangkitan nasional(1908) dipelopori oleh dr.Wahidin Sudirohusodo dengan Budi Utomo.

Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20 Oktober 1908 merupakan pelopor pergerakan nasional,

setelah itu munculah Sarekat Dagang Islam(1909), kemudian diganti dengan Sarekat Islam(1911)di

bawah H.O.S. Cokroaminoto, Indische Partij(1913),yang dipimpin oleh tiga serangkai yaitu: Douwes

Deker, Ciptimangunkusumo, KI Hajar Dewantoro Pada tahun 1927 munculah Partai Nasional

Indonesia yang dipelopori oleh Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono, dan tokoh lainnya.

Perjuangan kesatuan nasional kemudian diikuti dengan Sumpah Pemuda tanggal 20 Oktober 1928,

yang isinya satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air Indonesia

Page 4: ppkn.docx

g. jaman penjajahan jepang :

Fasis jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “Jepang pemimpin Asia, Jepang saudara tua

bangsa Indonesia. Pemerintah Jepang bersikap bermurah hati kepada bangsa Indonesia, yaitu

menjanjikan Indonesia akan merdeka. Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan hari ulang

tahun Kaisar Jepang beliau memberikan hadiah kepada bangsa Indonesia yaitu kemerdekaan tanpa

syarat. Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka dibentuklah suatu

badan yang menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik

Usaha Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritu Zyumbi Tioosakai yang diketuai oleh

Dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat, dan beranggotakan 60 orang yang berasal dari pulau

Jawa,Sumatra, Maluku, Sulawesi dan beberapa orang peranakan Eropa, Cina dan Arab.

h. siding BPUPKI pertama :

Sidang BPUPKI pertama terdapat usulan-usulan sebagai berikut:

a) Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)

Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945 Muh. Yamin mengusulkan calon rumusan dasar negara

sebagai berikut :I. Peri kebangsaan II.Peri kemanusian III. Peri Ketuhanan IV. Peri kerakyatan

(permusyawaratan, peerwakilan, kebijaksanaan) V. Kesejahteraan rakyat (keadilan sosial).

Selain usulan tersebut pada akhir pidatonya Muh. Yamin menyerahkan naskah sebagai lampiran

yaitu suatu rancangan usulan sementara berisi rumusan Undang Undanmg Dasar RI

b) Prof. Dr. Supomo (31 Mei 1945)

Dalam pidatonya Prof. Dr. Supomo mengemukakan teori-teori negara sebagai berikut:

1. Teori negara prseorangan(individualis)

2. Paham negara kelas(class theory)

3. Paham negara integralistik. Selanjutnya dalam kaitannya dengan dasar filsafat

negara Indonesia Soepomo mengusulkan hal-hal mengenai: kesatuan,

kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, keadilan rakyat.

c) Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Dalam hal ini Ir. Soekarno menyampaikan dasar negara yang terdiri atas lima prinsip yang

rumusanya yaitu: 1. Nasionalisme(kebangsaan Indonesia) 2. Internasionalisme(peri

kemanusiaan) 3. kesejahteraan social 4. Ketuhanan yang Maha Esa. Beliau juga mengusulkan

bahwa pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

i.sidang bpupki kedua :

Dalam sidang ini dibentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang dan popular disebut dengan

“panitia sembilan” yang anggotanya adalah sebagai berikut:

1. Ir. Soekarno 6. Mr. Soebarjo

Page 5: ppkn.docx

2. Wachid Hasyim 7. Kyai Abdul Kahar Muzakir

3. Mr. Muh. Yamin 8. Abikoesmo Tjokrosoejoso

4. Mr. Maramis 9. Haji Agus Salim

5. Drs. Moh. Hatta

Panitia sembilan ini mengadakan pertemuan secara sempurna dan mencapai suatu hasil baik

yaitu suatu persetujuan antara golongan islam dengan golongan kebangsaan. Adapun naskah preambule

yang disusun oleh panitia sembilan tersebut pada bagian terakhir adalah sebagai berikut :

“…………maka disusunlah kemerdekaan bangsa Indonesia itu dalam suatu hukum dasar negara

Indonesia, yang terbentuk dalam suatu negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan

berdasar kepada : Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-pemeluknya,

menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan sreta dengan mewujudkan suatu keadilan

sosisal bagi seluruh rakyat Indonesia”

Dalam sidang BPUPKI kedua ini pemakaian istilah hukum dasar diganti dengan istilah undang-

undang dasar. Keputusan penting dalam rapat ini adalah tentang bentuk negara republik dan luas wilayah

negara baru. tujuan anggota badan penyelidik adalah menghendaki Indonesia raya yang sesungguhnya

yang mempersatukan semua kepulauan Indonesia. Susunan Undang Undang Dasar yang diusulkan

terdiri atas tiga bagian yaitu :

a) Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan dimuka dunia atas Penjajahan Belanda

b) Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar negara Pancasila

c) Pasal-pasal Undang Undang Dasar.

j. Proklamasi kemerdekaan dan siding PPKI :

Kemenangan sekutu dalam perang dunia membawa hikmah bagi bangsa Indonesia. Pada

tanggal 9 Agustus 1945 Jendral Terauci memberikan tiga cap kepada Ir. Soekarno yaitu:

a) Soekarno diangkat sebagai Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan, Moh. Hatta sebagai Wakil Ketua,

Radjiman sebagai anggota

b) Panitia persiapan sudah mulai bekerja pada tanggal 9Agustus1945.

c) Cepat atau tidak pekerjaan panitia diserahkan sepenuhnya oleh panitia.

Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan atau Dokuritu Zyunbi adalah sebagai berikut :

1. Ir.Soekarno 12.Dr. Mohammad Amir

2. Drs. Moh. Hatta 13. Mr. Abdul Abbas

3. dr. Radjiman Wediodiningrat 14. Dr. Ratulangi

4. Ki Bagus Hadikusumo 15. Andi Pangerang

5. Oto iskandardinata 16. Mr. Latuharhary

6. Pangeran Purbojo 17. Mr. Pudja

7. Pangeran Soerjohamodjojo 18. A.H.Hamidan

Page 6: ppkn.docx

8. Soetarjo Kartohamidjojo 19. R.P.Soeroso

9. Prof. Dr. Soepomo 20. Abdul Wachid Hasyim

10. Abdul Kadir 21. Mr. Mohammad Hasan

11. Drs. Yap Tjawn Bing 

Panitia persiapan kemerdekaan menyelenggarakan Undang Undang Dasar Negara republik

Indonesia dan memilih presiden dan wakil presiden yang pada hakekatnya sebagai komite nasional

memiliki sifat representatif, sifat perwakilan seluruh rakyat Indonesia. Panitia persiapan

kemerdekaan Indonesia merupakan badan bentukan Jepang, setelah Jepang jatuh badan berubah

menjadi badan nasional.

a. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945

Perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda membuat diamankannya Ir.

Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengas dengklok, agar tidak dapat pengaruh dari Jepang. Setelah

diadakan prtemuan di Pejambon Jakarta pada tanggal 16Agustus 1945 diperoleh kepastian bahwa

Proklamasi kemerdekaan akan tetap dilaksanakan di Jakarta, untuk mempersiapkan proklamasi

tersebut Soekarno-Hatta pergi ke rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan naskah proklamasi

dan pada akhirnya konsep Soekarno yang diterima dan diketik oleh Sayuti Melik. Kemudian pada

tanggal 17 Agustus 1945di Pegangsaan timur 56 Jakarta, tepat pada hari Jum’at legi jam 10.00 WIB,

Bung Karno dengan didampingi oleh Bung Hatta membacakan naskah Proklamasi sebagai berikut :

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia. Hai-hal yang mengenai

pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang

sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945

Atas Nama Bangsa Indonesia

Soekarno Hatta

b. Sidang PPKI

(1). Sidang PPKI pertama (18 Agustus 1945)

Pada sidang pertama ini PPKI menghasilkan suatu kesepakatan tentang naskah

pembukaan Undang Undang Dasar 1945, memilih presiden dan wakil presiden pertama .

Page 7: ppkn.docx

(2). Sidang PPKI kedua (19Agustus 1945)

Sidang PPKI yang kedua menentukan tentang daerah propinsi dengan

pembagiandareah propinsi Jawa, Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku, Sunda Kecil. Dalam

sidang tersebut dibentuk kementrian atau Departemen yang meliputi :

a) Departemen Dalam Negeri

b) Departemen Luar Negeri

c) Departemen Kehakiman

d) Departemen Keuangan

e) Departemen Kemakmuran

f) Departemen Kesehatan

g) Departemen Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan

h) Departemen Sosial

i) Departemen Pertahanan

j) Departemen Penerangan

k) Departemen Perhubungan

l) Departemen Pekerjaan Umum (Sekretariat Negara, 1995 : 461)

(3). Sidang ketiga (20 Agustus 1945)

Pada sidang ketiga PPKI dilakukan pembahasan terhadap agenda tentang Badan

Penolong Korban Perang. Adapun keputusan yang dihasilkan adalah terdiri atas delapan

pasal, salah satu dari delapan pasal tersebut yaitu : pasal 2 dibentuklah suatu badan yang

disebut Badan Keamanan Rakyat (BKR).

(4). Sidang keempat (22Agustus 1945)

Pada sidang keempat PPKI membahas agenda tentang Komite Nasional Partai

Nasional Indonesia, yang pusatnya berkedudukan di Jakarta.

k. setelah proklamasi :

Secara ilmiah masa Proklamasi kemerdekaan dapat mengandung pengertian sebagai

berikut :

a) dari sudut hukum ( secara yuridis) proklamasi merupakan saat tidak berlakunya tertib hukum kolonial.

b) Secara politis ideologis proklamasi mengandung arti bahwa bangsa indonesia terbebas dari penjajahan

bangsa asing melalui kedaulatan untuk menentukan nasib sendiri dalam suatu negara Proklamasi

Republik Indonesia.

Setelah prokamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 ternyata bangsa indonesia masih

menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia,

yaitu pemaksaan untuk mengakui pemerintahan Nica ( Netherland Indies Civil Administration). Selain itu

belanda secara licik mempropagandakan kepada dunia luar bahwa negara Proklamasi RI. Hadiah pasis

Jepang.

Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia internasional, maka pemerintah RI

mengelurkan tiga buah maklumat :

Page 8: ppkn.docx

1) Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan kekuasaan luar biasa

dari Presiden sebelum masa waktunya (seharusnya berlaku selama enam bulan). Kemudian

maklumat tersebut memberikan kekuasaan tersebut kepada MPR dan DPR yang semula dipegan

oleh Presiden kepada KNIP.

2) Maklumat pemerintah tanggal 03 Nopember 1945, tantang pembentukan partai politik yang sebanyak –

banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu bahwa salah satu ciri

demokrasi adalah multi partai. Maklumat tersebut juga sebagai upaya agar dunia barat menilai bahwa

negara Proklamasi sebagai negara Demokratis

3) Maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, yang intinya maklumat ini mengubah sistem kabinet

Presidental menjadi kabinet parlementer berdasarkan asas demokrasi liberal.

TUGAS III :

6. Apakah pengertian filsafat ?

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar

mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang

sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi

yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.  

7. bagaimana rumusan kesatuan sila-sila pancasila sebagai suatu system :

a. susunan kesatuan sila-sila pancasila bersifat organis :

Kesatuan sila-sila Pancasila bersumber pada hakikat dasar ontologis manusia sebagai pendukung

dari inti, isi dari sila-sila Pancasila yaitu hakikat “monopluralis” yang memiliki unsur-unsur, “susunan

kodrat” jasmani-rohani, “sifat kodrat” individu-makhluk sosial dan “kedudukan kodrat” sebagai pribadi

berdiri sendiri-makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Unsur-unsur hakikat manusia tersebut merupakan

suatu kesatuan yang bersifat organis dan harmonis.

b. susunan pancasila bersifat hierarkhis-piramidal:

Pengertian matematis piramidal digunakan untuk menggambarkan hubungan hierarki sila-sila

Pancasila dalam urut-urutan lima sila menunjukkan suatu rangkaian tingkat dalam luasnya dan isi

sifatnya merupakan pengkhususan dari sila-sila di mukanya.

Rumusan Pancasila yang Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal : 

1. Sila pertama : meliputi dan menjiwai sila-sila kedua, ketiga, keempat dan kelima. 

2. Sila kedua : diliputi dan dijiwai sila pertama, meliputi dan menjiwai sila ketiga,

keempat dan kelima. 

Page 9: ppkn.docx

3. Sila ketiga : diliputi dan dijiwai sila pertama dan kedua, meliputi dan menjiwai sila

keempat dan kelima. 

4. Sila  keempat : diliputi dan dijiwai sila pertama, kedua dan ketiga, meliputi dan

menjiwai sila kelima. 

5. Sila kelima : diliputi dan dijiwai sila pertama, kedua, ketiga, dan keempat.

c. rumusan hubungan kesatuan sila-sila pancasila yg saling mengisi dan saling mengkualifikasi :

Rumusan kesatuan sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan mengkualifikasi :

a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan

Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa,berperisatuan

Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

c. Sila Persatuan Indonesia, adalah  ber-Ketuhanan yang Maha Esa,berkemanusiaan yang adil dan

beradab,berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

d. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,

adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan

Indonesia dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

e. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa,

berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia dan berkerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

8. bagaimana sila-sila pancasila sebagai suatu system filsafat :

a. dasar ontologism sila-sila pancasila

Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia yang memiliki hakikat

mutlak monopluralis, oleh karena itu hakikat dasar ini juga disebut sebagaidasar antropologis. Subjek

pokok pendukung sila-sila Pancasila adalah manusia.

b. dasar epistemologis sila-sila pancasila

Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu sistem pengetahuan.  Kalau manusia merupakan

basis ontologi Pancasila maka dengan demikian mempunyai implikasi terhadap bangunan

epistemologis dari Pancasila. Terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam epistemologis,yaitu :

pertama tentang sumber pengetahuan manusia

kedua tentang teori kebenaran pengetahuan manusia

ketiga tentang watak pengetahuan manusia.

Pancasila mendasarkan pada pandangannya bahwa ilmu pengetahuan pada hakikatnya tidak bebas

nilai karena harus diletakkan pada kerangka moralitas kodrat manusia serta moralitas religius dalam

upaya untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan yang mutlak dalam hidup manusia.

c. dasar aksiologis sila-sila pancasila

Page 10: ppkn.docx

Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa saja yang ada serta

bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia. Menurut Notonegoro, nilai-nilai tersebut

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

            a. Nilai Material : segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.

b. Nilai Vital : segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu aktivitas atau

kegiatan.

c. Nilai Kerohanian : segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia yang dapat dibedakan atas

empat tingkatan sebagai berikut : 

1. Nilai kebenaran : nilai yang bersumber pada akal, rasio, budi atau cipta manusia. 

2. Nilai keindahan/estetis : nilai yang bersumber pada perasaan manusia. 

3. Nilai kebaikan/moral : nilai yang bersumber pada unsur kehendak

(will, wollen,karsa) manusia 

4. Nilai religius : nilai kerohanian tertinggi dan bersifat mutlak yang berhubungan

dengan kepercayaan dan keyakinan manusia serta bersumber pada wahyu Tuhan Yang

Maha Esa.

9. pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa Indonesia dan Negara republic Indonesia

a. dasar filosofi :

Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia mengandung makna

bahwa setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan

nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.

Nilai-nilai Pancasila itu bagi bangsa Indonesia menjadi landasan, dasar serta motivasi atas segala

perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan kenegaraan. Dengan kata

lain, Pancasila merupakan das Sollen atau cita-cita tentang kebaikan yang harus diwujudkan menjadi

suatu kenyataan atau das Sein.

b. Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indoneisa pada hakikatnya merupakan suatu

sumber dari segala sumber hukum dalam negara Indonesia. Sebagai sumber dari segala sumber

hukum secara objektif merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran cita-cita hukum, serta cita-cita

moral luhur yang meliputi suasana kejiwaan, serta watak bangsa Indonesia, yang pada tanggal 18

Agustus 1945 telah dipadatkan dan diabstraksikan oleh para pendiri negara amenjadi lima sila dan

ditetapkan secara yuridis formal menjadi dasar filsafat negara Republik Indonesia sebagaimana

ditetapkan dalam Ketetapan No. XX/MPRS/1966.

Nilai-nilai Pancasila terkandung dalam Pembukaan UUD  1945 secara yuridis memiliki kedudukan

sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental. Dalam pengertian seperti inilah maka sebenarnya

dapat disimpulkan bahwa  Pancasila merupakan dasar yang fundamental bagi negara Indonesia

terutama dalam pelaksaaan dan penyelenggaraan negara

10. bagaimana inti isi sila-sila pancasila :

 1.     Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Page 11: ppkn.docx

Di dalamnya terkandung nilai bahwa negara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan

manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

            2.     Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Di dalamnya terkandung nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia

sebagai makhluk yang beradab.

            3.     Sila Persatuan Indonesia

Di dalamnya terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia

monodualis, yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Negara merupakan suatu

persekutuan hidup bersama di antara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa suku,

ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama.

4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Di dalamnya terkandung nilai bahwa hakikat negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia

sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Hakikat rakyat merupakan sekelompok manusia

sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang bersatu dan bertujuan mewujudkan harkat dan

martabat manusia dalam suatu wilayah negara. Rakyat merupakan subjek pendukung pokok negara.

Negara adalah dari, oleh dan untuk rakyat. Oleh karena itu, rakyat merupakan asal mula kekuasaan

negara.

           5.     Sila Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Di dalamnya terkandung nilai bahwa tujuan negara adalah tujuan dalam hidup bersama yakni di

dalamnya harus ada nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan

sosial).

TUGAS IV

11. pancasila sebagai etika politik :

a. nilai, norma, dan moral

Istilah nilai di dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjukkan kata benda abstrrak yang artinya

“keberhargaan” (worth) atau “kebaikan” (goodness) dan kata kerja yang artinya suatu tindakan

kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian[4].

Di dalam Dictionary of Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah

kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari

suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok, (The believed of any

object to statisfy a human desire). Pada hakikatnya nilai adalah sifat atau kualitas yang melekat pada

suatu objek, bukan objek itu sendiri.

b.  Hierarkhi Nilai

             Menurut Maxsceler :   

             a. Nilai-nilai kenikmatan

Page 12: ppkn.docx

             b. Nilai-nilai kehidupan

             c. Nilai-nilai kejiwaan

             d. Nilai-nilaikerohanian

             Menurut G. Everet :

              a. Nilai-nilai ekonomis

              b. Nilai-nilai kejasmanian

              c. Nilai-nilai hiburan

              d. Nilai-nilai sosial

              e. Nilai-nilai watak

          f. Nilai-nilai estetis

             g. Nilai-nilai intelektual

             h. Nilai-nilai keagamaan

             Dalam penjabarannya, nilai dikelompokkan menjadi tiga :

               a. Nilai Dasar

              b. Nilai Instrumental

               c. Nilai Praksis

c.  Hubungan Nilai, Norma dan Moral:

Agar nilai-nilai menjadi lebih berguna dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia maka perlu

lebih dikongkritkan lagi serta diformulasikan menjadi lebih objektif sehingga memudahkan manusia

untuk menjabarkannya dalam tingkah laku secara kongkrit.

Wujud yang lebih kongkrit tersebut adalah norma.

Kaitannya dengan etika adalah bahwa moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia.

Derajat kepribadian seseorang amat ditentukan oleh moralitas yang dimilikinya. Makna moral yang

terkandung dalam kepribadian seseorang tersebut tercermin dari sikap dan tingkah lakunya.

12. jelaskan tenteng etika politik :

a. Pengertian Politik

Pengertian politik berasal dari kosakata “politics” yang memiliki makna bermacam-macam kegiatan

dalam suatu sistem politik atau “negara”, yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari

sistem itu dan diikuti dengan pelaksanaan tujuan-tujuan itu.

Bidang-bidang politik menyangkut konsep-konsep pokok yang berkaitan dengan negara (state),

kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijaksanaan (policy), pembagian

(distribution), serta alokasi (allocation).

b. Pengertian Politik Manusia

                a. Manusia sebagai Makhluk Individual-Sosial

Page 13: ppkn.docx

Manusia adalah bersifat “monodualis”. Secara moralitas, negara bukanlah hanya demi tujuan

kepentingan individu-individu belaka dan juga bukan demi tujuan kolektivitas saja melainkan tujuan

bersama baik meliputi kepentingan dan kesejarhteraan individu maupun masyarakat secara bersama.

                b. Dimensi Politis Kehidupan Manusia

Dimensi politis manusia dapat ditentukan sebagai suatu kesadaran manusia akan dirinya sendiri

sebagai anggota masyarakat, yakni suatu keselurhan yang menentukan kerangka kehidupannya dan

ditentukan kembali oleh kerangka kehidupannya serta ditentukan kembali oleh tindakan-tindakannya.

Dimensi politis manusia ini memiliki dua segi fundamental, yaitu pengertian dan kehendak untuk

bertindak. Sehingga dua segi fundamental itu dapat diamati dalam setiap aspek kehidupan manusia.

Dua aspek ini yang senantiasa berhadapan dengan tindakan moral manusia.

  c. Nilai-nilai Pancasila sebagai Sumber Etika Politik

Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, etika politik menuntut agar kekuasaan dalam

negara dijalankan sesuai dengan :

1). asas legalitas (legitimasi hukum), yakni dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku,

2). disahkan dan dijalankan secara demokratis (legitimasi demokratis), dan

3). dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral atau tidak bertentangan dengannya

(legitmiasi moral)[6]. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki ketiga dasar tersebut.

TUGAS V

13. bagaimana Pancasila sebagai Ideologi nasional :

a. asal mula yang langsung

Asal Mula Langsung Asal mula yang langsung terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara,

yaitu asal mula yang sesudah dan menjelang Proklamasi kemerdekaan. Rincian asal mula langsung

Pancasila menurut notonagoro, yaitu :

a. Asal Mula Bahan (Kausa Materialis) Nilai-nilai yang merupakan unsur-unsur Pancasila

digali dari Bangsa Indonesia yang berupa adat-istiadat, religius. Dengan demikian pada

bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam kepribadiandan pandangan hidup.

b. Asal Mula Bentuk (Kausa Formalis) Bentuk Pancasila dirumuskan dalam Pembukaan

UUD 1945. Asal mulanya adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI.

`c. Asal Mula Karya (Kausa Efisien) Asal mula dengan menjadikan Pancasila dari calon

dasar negara menjadi dasar negara yang sah.

d. Asal Mula Tujuan (Kausa Finalis) Tujuannya : untuk dijadikan sebagai dasar negara. Para

anggota BPUPKI dan Soekarno – Hatta yang menentukan tujuan dirumuskannya Pancasila

sebelum ditetapkan oleh PPKI.

b. Asal Mula Tidak Langsung Adalah asal mula yang terdapat pada kepribadian serta dalam

pandangan sehari-hari bangsa Indonesia perincian asal mula tidak langsung :

a. Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar

filsafat negara. Nilai-nilainya yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan

keadilan.

Page 14: ppkn.docx

b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum

membentuk negara. Nilai-nilainya yaitu adat istiadat, kebudayaan dan religius. Nilai-nilai

tersebut menjadi pedoman memecahkan problema.

c. Asal mula tidak langsung Pancasila pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri (Kausa

Materealis).

c.  Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam Tri Prakarta

Berdasarkan tinjauan Pancasila secara kausalitas diatas maka memberikan pemahaman perspektif

bahwa proses terbentuknya Pancasila melalui proses yang panjang dalam sejarah Indonesia.

Berdasarkan pengertian tersebut maka hakikatnya bengsa Indonesia ber-Pancasila dalam 3 asas /

Tri Prakarsa, yang rinciannya sebagai berikut :

a. Bahwa unsur-unsur Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara secara

yuridis sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai asas-asas dalam adat istiadat dan

kebudayaan dalam arti luas (Pancasila Asas Kebudayaan).

b. Demikian unsur-unsur Pancasila telah terdapat pada bangsa Indonesia sebagai asas-

asas dalam agama-agama.

c. Unsur-unsur tadi kemudian diolah, dibahas dan dirumuskan dalam sidang BPUPKI,

panitia sembilan, dan kemudian disahkan oleh PPKI sebagai dasar filsafat negara Indonesia

dan terwujudlah Pancasila Asas Kenegaraan

14.bagaimana kedudukan dan fungsi pancasila :

a. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa :

Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur tersebut adalah suatu

wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Pandangan hidup berfungsi sebagai

kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia

dalam masyarakat serta alam sekitar. Proses perumusan pandangan hidup masyarakat dituangkan

dan dikembangkan menjadi pandangan hidup negara. Pandangan hidup bangsa dapat disebut

ideology bangsa (nasional), pandangan hidup negara dapat disebut ideology negara. Dengan

demikian dalam negara Pancasila pandangan hidup masyarakat tercermin dalam kehidupan negara

yaitu pemerintah terikat oleh kewajiban konstitusional, yaitu kewajiban pemerintah untuk memelihara

budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.

(Darmodihardhjo) Pandangan hidup yang ada pada masyarakat Indonesia tersebut kemudian

menjelma menjadi pandangan hidup bangsa yang telah terintis kemudian diangkat dan dirumuskan

oleh para pendiri negara dalam siding BPUPKI, Panitia Sembilan, serta PPKI kemudian ditentukan

dan disepakati sebagai Dasar Negara RI. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan

suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, maka dijunjung tinggi oleh

warganya karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan masyarakat. Pandangan

hidup Pancasila yang Bhineka Tunggal Ika harus merupakan asas pemersatu bangsa dan tidak boleh

mematikan keanekaragaman. Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan

Page 15: ppkn.docx

pedoman dan kekuatan rohaniah untuk berperilaku luhur dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

b. Pancasila sebagai Dasar Negara RI.

Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar filsafat (Philosofische Gronslag) dari

negara, ideology negara (staatsidee). Dalam pengertian ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai

serta norma untuk mengatur pemerintahan negara. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber

hukum. Sumber kaidah Negara secara konstitusional mengatur Negara RI beserta seluruh unsur-

unsurnya yaitu rakyat, wilayah serta pemerintahan negara. Kedudukan Pancasila sebagai dasar

negara tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

a) Pancasila sebagai dasar Negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum

(sumber tertib hukum) Indonesia.

b) Meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945.

c) Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (hukum tertulis dan tidak tertulis).

d) Mengndung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan

pemerintah penyelenggaraan negara (termasuk para penyelenggara partai dan golongan

fungsional).

e) Merupakan sumber semangat bagi UUD 1945, penyelenggara negara, para pelaksana

pemerintahan.

Dasar formal kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara RI tersimpul dalam Pembukaan

UUD 1945 alenia IV. Tujuan utama dirumuskannya Pancasila adalah sebagai Dasar Negara

RI.

Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar Negara RI. Sesuai dengan dasar yuridis

tercantum dalam Pembukaan UUD1945, Ketetapan No. XX / MPRS / 1966, Ketetapan MPR

No. V / MPR / 1973 dan No. IX / MPR / 1978. Dijelaskan bahwa Pancasila sebagai sumber

dari segala sumber hukum yang pada hakikatnya adalah merupakan suatu pandangan

hidup, kesadaran dan cita-cita hukum dan moral yang meliputi suasana kebatinan, watak

dari bangsa Indonesia.

c.  Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.

Sebagai suatu ideology bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila bukan hanya merupakan

suatu hasil perenungan / pemikiran seseorang / kelompok orang, namun Pancasila diangkat dari nilai

adat istiada, kebudayaan serta nilai religius. Sehingga bangsa merupakan kausa Materialis (asal

bahan) Pancasila. Pancasila sebagai ideology bangsa dan negara Indonesia berakar pada

pandangan hidup dan budaya bangsa dan bukanlah mengambil ideology dari bangsa lain.

Page 16: ppkn.docx

15. Bagaimana perbandingan ideology Pancasila dengan paham ideology lain didunia:

Ideologi Pancasila

Dalam ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan dan kemerdekaan individu, harus mengakui hak

dan kebebasan orang lain. Selain itu manusia berkedudukan kodrat sebagai makhluk pribadi dan

makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Ideology Liberal

Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme yaitu paham yang meletakkan rasio

sebagai sumber kebenaran tertinggi, materealisme yang meletakkan materi sebagai nilai tertinggi.

Empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris (yang dapat ditangkap dengan indera

manusia), serta individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan individu sebagai nilai tertinggi

dalam kehidupan masyarakat dan negara.

 Ideology Sosialisme Komunis

Bertolak belakang dengan paham liberalisme individualisme, maka komunisme yang dicetuskan

melalui pemikiran Karl Max memandang bahwa hakikat kebebasan dan hak individu itu tidak ada.

Ideology komunisme mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya adalah

merupakan sekumpulan relasi, sehingga yang mutlak adalah komunitas dan bukannya individualitas.

TUGAS VI

16. Bagaimana Pancasila dalam konteks ketata negaraan Republik Indonesia:

a.pembukaan UUD 1945

1. Pembukaan UUD 1945 sebagai tertib hukum tertinggi :

Pertama:menjadi dasarnya,karena pembukaan UUD 1945 memberikan fakto-faktor mutlak

untuk tertib hukum Indonesia.

Kedua :Pembukaan UUD 1945 memasukkan diri di dalamnya sebagai ketentuan hukum

yang tertinggi.

Ketiga :Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok negara yang fundamental.

2. Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat tertip hukum Indonesia :

Maka kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam tertib hukum Indonesia adalah sebagai

berikut :  

Page 17: ppkn.docx

Pertama   : Menjadi dasarnya, karena pembukaan UUD 1945 memberikan faktor       – faktor

mutlak bagi adanya suatu tertib hukum Indonesia. Hal ini dalam PeAdapun syarat – syarat

tertib hukum yang dimaksud adalah meliputi empat hal yaitu :

1. Adanya kesatuan subjek, yaitu penguasa yang mengadakan peraturan hukum.

2. Adanya kesatuan asas kerokhanian, yang merupakan suatu dasar dari

keseluruhan peraturan – peratuaran hukum, yang merupakan sumber hukum.

3. Adanya kesatuan daerah, dimana peraturan – peraturan hukum itu berlaku,

terpenuhi kalimat seluruh tumpah darah Indonesia.

4. Adanya kesatuan waktu, di mana seluruh peraturan – peraturan hukmbukaan

UUD 1945 telah terpenuhi dengan adanya empat syarat adanya suatu tertib

hukum.

Kedua      : Pembukaan UUD 1945 memasukkan diri di dalamnya sebagai ketentuan hukum

yang tertinggi, sesuai dengan kedudukannya yaitu sebagai asas bagi hukum dasar baik

yang tetulis (UUD), maupun hukum dasar tidak tertulis (Convensi), serta peraturan –

peraturan hukum yang lainnya yang lebih rendah (Notonagoro, 1974 : 45)

3.   Pembukaan UUD 1945 Sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental

a. Dari Segi Terjadinya :

Dintentukan oleh Pembentuk Negara dan terjelma dalam suatu pernyataan lahir sebagai

penjelmaan kehendak Pembentuk Negara, untuk menjadikan hal – hal tertentu sebagai

dasar – dasar Negara yang dibentuknya.

b. Dari Segi Isinya :

1)  Tujuan Umum :

Tujuan umum ini berhubungan dengan masalah hubungan antar bangsa (pergaulan

masyarakat internasional). Tujuan umum inilah yang merupakan dasar politik luar negeri

Indonesia yang bebas dan aktif.

Tujuan Khusus :

Tujuan khusus ini meliputi tujuan nasional, sebagai tujuan bersama bangsa Indonesia dalam

membentuk Negara untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adail dan makmur, material

maupun spiritual.

Page 18: ppkn.docx

2)   Ketentuan diadakannya Undang – Undang Dasar Negara

Hal ini merupakan suatu ketentuan bahwa Negara Indonesia harus berdasarkan pada suatu

Undang – Undang Dasar, dan merupakan suatu dasar yuridis formal bahwa Negara

Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum.

3)   Bentuk Negara :

Pernyataan ini tersimpul dalam kalimat “……yang terbentuk dalam suatu susunan Negara

Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat”.

4)  Dasar filsafat negara (asas kerokhanian negara)

Pernyataan ini tersimpul dalam kalimat “…..dengan berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa,

kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, serta dengan mewujudkan

suatu keadilan sosial bagi seluruh Indonesia”.

Hakikat dan kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai berikut :

1. Dalam hubungannya dengan tertib hukum pembukaan UUD terpisah dengan

batang tubuh.

2. Pada hakikatnya berkedudukan lebih tinggi dari batang tubuh UUD.

3. Merupakan sumber hukum dasar Negara.

4. Mengandung pokok – pokok pikiran dijalankan dalam pasal – pasal.

4. Pembukaan UUD 1945 Tetap Terlekat pada Kelangsungan Hidup Negara Republik Indonesia 17

Agustus 1945

Berdasarkan hakikat kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai naskah Proklamasi yang terinci,

sebagai penjelmaan Proklamasi Kermerdekaan 17 Agustus 1945, serta dalam ilmu hukum memenuhi

syarat bagi adanya suatu tertib hukum di Indonesia, dan sebagai Pokok Kaidah Negara yang

Fundamental (Staatsfundamentalnorm).

Page 19: ppkn.docx

5. Isi pembukaan UUD 1945

1. Alenia Pertama

Dalam alenia pertama tersebut terkandung suatu pengakuan tentang nila “hak kodrat”, yaitu

yang tersimpu dalam kalimat “Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa…”. Hak

kodrat adalah hak yang merupakan karunia dari Tuhan yang Maha Esa yang melekat pada

manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.

2. Alenia Kedua

Alenia kedua ini sebagai suatu konsekuensi yang logis dari pernyataan akan kemerdekaan

pada alenia pertama.

3. Alenia Ketiga

Pernyataan kembali Proklamasi yang tercantum dalam alenia III tidak dapat dilepaskan

dengan pernyataan pada alenia I dan II, sehingga alenia III merupakan suatu titik kulminasi,

yang pada akhirnya dilanjutkan pada alenia IV yaitu tentang pendirian Negara Indonesia.

4. Alenia Keempat

Setelah dalam alenia pertama, kedua dan ketiga dijelaskan tentang alasan dasar, serta

hubungan langsung dangan kemerdekaan, maka dalam alenia keempat sebagai sebagai

kelanjutan berdirinya Negara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, dirinci lebih

lanjut tentang prinsip – prinsip serta pokok – pokok kaidah pembentukan pemerintahan

Negara Indonesia.

.  6. Nilai-nilai :hokum Tuhan, hokum Kodrat dan hokum Etis yang terkandung dlm pembukaan UUD

1945:

Dalam pembukaan UUD 1945 alinea I, II, dan III terkandung nilai – nilai  Hukum Kodrat(alinea I) yang

konsekuensinya direalisasikan dalam alinea II, dan Hukum Tuhan danHukum Etis (alinea III), yang

kemudian dijelmakan dalam alinea IV yang merupakan dasar bagi pelaksanaan dan penjabaran

hukum positif Indonesia.

7. a. pokok pikiran yang terkandung dlm pembukaan UUD 1945:

Dalam pokok pikiran yang pertama ditekankan tentang aliran bentuk Negara persatuan,an pokok

pikiran kedua tentang cita – cita Negara yaitu keadilan social, pokok pikiran ketiga adalah merupakan

dasar politik Negara berkedaulatan rakyat dan pokok pikiran keempat yaitu kenegaraan mendasar

pada suatu dasar moral yaitu Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa serta kemanusiaan

yang adil dan beradab.

Page 20: ppkn.docx

b.    Hubungan Pembukaan UUD 1945 & Batang Tubuh UUD 1945

1.      Bagian pertama, kedua dan ketiga pembukaan UUD 1945 merupakan segolongan pernyataan

yang tidak mempumyai hubungan kausal organis dengan batang tubuh UUD1945.

2.      Bagian keempat mempunyai hubungan yang bersifat kausal organis dengan batang tubuh UUD

1945 yang mencakup beberapa segi sbb:

a)  Undang – undang dasar ditentukan aka nada

b)  Yang diatur dalam UUD, adalah tentang pembentukan pemerintahan Negara yang memenuhi

berbagai persyaratan dan meliputi aspek penyelenggaraan Negara.

c)  Negara Indonesia adalah berbentuk republik yang berkedaulatan rakyat

d)  Ditetapkanya dasar kerokhanian Negara (dasar filsafat Negara pancasila).

c.  Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila

Hubungan Secara Formal

Tata  bernegara tidak hanya bertopang pada asas social, ekonomi, politik akan tetapi dalam

perpaduanya dengan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas- asas cultural,

religious dan asas – asas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam pancasila.

Hubungan Secara Material

Hakikat dan kedudukan pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental,

maka sebenarnya secara materiarial pokok yang merupakan esensi atau inti sari dari pokok kaidah

Negara fundamental tersebut tidak lain adalah pancasila.

d. Hubungan antara pembukaan UUD 1945 Dengan proklamasi 17 agustus 1945

Hubungan  antara penbukaan dengan proklamasi adalah sbb:

1. Pertama, memberikan penjelasan terhadap dilaksanakanya proklamasi kemerdekaan 17

agustus 1945

2. memberikan penegasan terhadap dilaksanakanya proklamasi 17 agustus 1945

3. memberikan pertanggungjawaban terhadap dilaksanakanya proklamasi 17 agustus 1945

TUGAS VII

17.sebutkan beberapa bab, beberapa pasal, beberapa aturan peralihan dan beberapa tambahan UUD 1945

yang telah di amandemen:

Page 21: ppkn.docx

Setelah mengalami perubahan atau amandemen, UUD 1945 memiliki 20 bab, 37 pasal, 194 ayat, 3

pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan.

18. Beberapa kali dilaksanakan amandemen dan sebutkan tahun, bulan, tanggal disyahkanya :

1. Periode18 Agustus1945 – 27 Desember 1949, yaitu UUD1945 UUD 1945 terdiri dari 16 bab, 37

pasal, 4 aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan.

2. Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950, yaitu UUD RlS UUKRIS terdiri dari 6 bab,197

pasal, beberapa bagian.

3. Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959, yaitu UUDS UUDS 1950 terdiri dari 6 bab,146 pasal,

beberapa bagian. 4. Periode 5 Juli 1959 – sekarang, yaitu UUD 1945

19. apa saja persamaan dan perbedaan nya sebelum dan sesudah amandemen :

TUGAS VIII

20. apakah yang dimaksud : pancasila sebagai paradigm kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara :

Istilah paradigma pada awalnya berkembang dalam filsafat ilmu pengetahuan. Secara terminologis tokoh yang

mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas S. Khun dalam bukunya yang

berjudul “The Structure Of Scientific Revolution”, paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan teoritis

yang umum (merupakan suatu sumber nilai)sehingga merupakan suatu sumber hukum, metode serta

penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan

itu sendiri.

21. a.Pancasila sebagai paradigm pembangunan

1. Pancasila sebagai paradigma pembangunan iptek:

Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan

suatu hasil kreativitas rohani manusia. Unsur rohani (jiwa) manusia meliputi

aspek akal, rasa, dan kehendak. Akal merupakan potensi rohaniah manusia

dalam hubungannya dengan intelektualitas, rasa dalam bidang estetis, dan

kehendak dalam bidang moral (etika).

Tujuan yang esensial dari Iptek adalah demi kesejahteraan umat manusia, sehingga Iptek

pada hakekatnya tidak bebas nilai namun terikat oleh nilai. Pengembangan Iptek sebagai

hasil budaya manusia harus didasarkan pada moral Ketuhanan dan Kemanusiaan yang adil

dan beradab.

2. Pancasila sebagai paradigma pembangunan poleksosbudhankam :

Hakikat manusia merupakan sumber nilai bagi pengembangan

POLEKSOSBUDHANKAM. Pembangunan hakikatnya membangun manusia secara

lengkap, secara utuh meliputi seluruh unsur hakikat manusia monopluralis, atau dengan kata

lain membangun martabat manusia.

Page 22: ppkn.docx

b. Pancasila sebagai paradigm reformasi :

1. Pancasila sebagai paradigm reformasi hukum :

Hukum berfungsi sebagai pelayanan kebutuhan masyarakat, maka hukum harus selalu

diperbarui agar aktual atau sesuai dengan keadaan serta kebutuhan masyarakat yang

dilayani dan dalam pembaruan hukum yang terusmenerus tersebut Pancasila harus tetap

sebagai kerangka berpikir, sumber norma, dan sumber nilai..

2. Pancasila sebagai paradigm reformasi politik

Landasan aksiologis (sumber nilai) sistem politik Indonesia adalah dalam

Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi “……maka disusunlah

kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara

Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang

Berkedaulatan Rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan

yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu

Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”.

3.Pancasila sebagai paradigm reformasi ekonomi :

Langkah yang strategis dalam upaya melakukan reformasi ekonomi yang

berbasis pada ekonomi rakyat yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang

mengutamakan kesejahteraan seluruh bangsa adalah sebagai berikut :

1. Keamanan pangan dan mengembalikan kepercayaan, yaitu dilakukan

dengan program “social safety net” yang popular dengan program Jaring

Pengaman Sosial (JPS). Sementara untuk mengembalikan kepercayaan

rakyat terhadap pemerintah, maka pemerintah harus secara konsisten

menghapuskan KKN, serta mengadili bagi oknum pemerintah masa orde

baru yang melakukan pelanggaran. Hal ini akan memberikan kepercayaan

dan kepastian usaha.

2. Program rehabilitasi dan pemulihan ekonomi.Upaya ini dilakukandengan

menciptakan kondisi kepastian usaha, yaitu dengan diwujudkan perlindungan hukum serta

undang-undang persaingan yang sehat. Untuk itu pembenahan dan penyehatan dalam

sektor perbankan menjadi prioritas utama, karena perbankan merupakan jantung

perekonomian.

3. Transformasi struktur, yaitu guna memperkuat ekonomi rakyat maka perlu diciptakan

sistem untuk mendorong percepatan perubahan struktural

(structural transformation). Transformasi struktural ini meliputi proses

perubahan dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern, dari ekonomi lemah ke ekonomi

yang tangguh, dari ekonomi subsistem ke ekonomi pasar, dari ketergantungan kepada

kemandirian, dari orientasi dalam negeri ke orientasi ekspor.

Page 23: ppkn.docx

c. bagaimana Aktualita Pancasila:

Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu aktualisasi

obyektif dan subyektif. Aktualisasi Pancasila obyektif yaitu aktualisasi Pancasila dalam

berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara antara lain

legislatif, eksekutif maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-bidang aktualisasi

lainnya seperti politik, ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran ke dalam undang-

undang, GBHN, pertahanan keamanan, pendidikan maupun bidang kenegaraan lainnya.

d.jelaskan TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI:

Pendidikan Tinggi sebagai institusi dalam masyarakat bukanlah merupakan menara gading

yang jauh dari kepentingan masyarakat melainkan senantiasa mengemban dan mengabdi

kepada masyarakat.

MELIPUTI :

1. Pendidikan Tinggi

2. Penelitian

3. Pengabdian kepada Masyarakat

e.budaya akademik :

Warga dari suatu perguruan tinggi adalah insan-insan yang memiliki wawasan dan integritas

ilmiah. Oleh karena itu masyarakat akademik harus

senantiasa mengembangkan budaya ilmiah yang merupakan esensi pokok dari aktivitas

perguruan tinggi. Terdapat sejumlah ciri masyarakat ilmiah sebagai budaya akademik

sebagai berikut :

1. Kritis

2. Kreatif

3. Obyektif

4. Analitis

5. Konstruktif

6. Dinamis

7. Dialogis

8. Menerima kritik,

f.kampus sebagai moral force pengembangan Hukum dan HAM :

Masyarakat kampus wajib senantiasa bertanggung jawab secara moral atas kebenaran

obyektif, tanggung jawab terhadap masyarakat bangsa dan negara, serta mengabdi kepada

kesejahteraan kemanusiaan. Oleh karena itu sikap masyarakat kampus tidak boleh tercemar

oleh kepentingan politik penguasa sehingga benar-benar luhur dan mulia. Oleh karena itu

dasar pijak kebenaran masyarakat kampus adalah kebenaran yang bersumber pada

ketuhanan dan kemanusiaan.

Page 24: ppkn.docx