ppk mh
DESCRIPTION
koqdlTRANSCRIPT
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDRAL BINA UPAYA KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASARKOMITE MEDIK
JalanDiponegoro Denpasar Bali ( 80114)Telepon (0361) 2279 11-15,225482,223869,Faximile ( 0361) 224206
Email: [email protected] :www.sanglahhospitalbali.com
RSUP SANGLAHDENPASAR
PANDUAN PRAKTEK KLINISSMF :KulitdanKelaminMORBUS HANSEN
2014
1 No.ICD 10 20982 Diagnosis Morbus Hansen3 Pengertian Kelainan kulit yang bersifat kronis dapat mengenai kulit
dan saraf tepi ditandai dengan adanya makula hipopigmentasi, eritema, atau plakat yang hipo atau anastesi disebabkan oleh Mycobacterium leprae.
4 Anamnesis Bercak kulit mati rasa bersifat total atau sebagian terhadap rasa raba, rasa suhu, dan rasa nyeri
Riwayat kontak dengan pasien kusta5 Pemeriksaan Fisik Makula atau plak hipopigmentasi/eritema dengan
sensibilitas menurun atau hilang Penebalan saraf tepi dan gangguan fungsi saraf tepi
sensoris, autonom dan motoric terdapat 2 tipe berdasarkan WHO :
tipe Pausibasiler dan tipe multibasiler
6 Kriteria Diagnosis Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang7 Diagnosis Banding Dermatofitosis, Psoriasis, Pitriasis versikolor, urtikaria8 Pemeriksaan Penunjang pemeriksaan basil tahan asam dari sayatan kulit
Pemeriksaan histopatologi9 Konsultasi Rehabilitasi medik10 Perawatan Rumah Sakit Rawat jalan (poliklinis)11 Terapi/tindakan ( ICD 9 –
CM) MDT PB (Rifampisin 600 mg/bulan +DDS 100 mg/hari) sebanyak 6 paket diselesaikan dalam 6 – 9 bulan
MDT MB (Rifampisin 600 mg/bulan +DDS 100 mg/hari+ Lamprene 300 mg/bulan dilanjutkan 50 mg/hari) sebanyak 12 paket diselesaikan dalam 12 -
18 bulan. ROM (Rifampisin 600 mg + Ofloksasin 400 mg +
Minosiklin 100 mg) dosis tunggal pada PB atau tiap bulan selama 24 bulan untuk MB (terapi alternatif lain bila MDT PB atau MB tidak dapat diberikan)
COM (Clofazimin 50 mg + Ofloksasin 400 mg + Minosiklin 100 mg) tiap hari selama 6 bulan dilanjutkan dengan Clofazimin 50 mg + Ofloksasin 400 mg atau Clofazimin 50 mg + Minosiklin 100 mg) tiap hari selama 18 bulan.(terapi alternatif lain bila MDT MB tidak dapat diberikan)
vitamin Neurotropik B1 100 mg, B6 200 mg, B12 200 mcg
12 Tempat Pelayanan Poliklinik Kulit dan Kelamin13 Penyulit Reaksi kusta tipe I dan II, cacat kusta primer dan sekunder14 Informed Consent Perlu 15 Tenaga Standar Dokter spesialis, dokter umum/residen kulit, perawat yang
terlatih16 Lama Perawatan 6 – 12 bulan17 Masa Pemulihan 12 - 18 bulan18 Hasil Lesi baru tidak ada, lesi lama memudar, Pemeriksaan BTA
tidak ditemukan kuman yang solid19 Patologi Perlu 20 Otopsi Tidak perlu21 Prognosis Dubius ad bonam22 Tindak Lanjut Kontrol poli klinik Kulit dan Kelamin tiap bulan selama
masa pengobatan23 Tingkat Eviden &
Rekomendasi1a dan A
24 Indikator Medis Klinis dan laboratorium25 Edukasi Menerangkan penyakit kusta memelukan waktu
pengobatan yang panjang kemungkinan terjadi reaksi efek samping obat dan
reaksi kusta deteksi dini untuk keluarga kontak serumah
26 Kepustakaan PedomanNasional Program PengendalianPenyakitKusta, KementrianKesehatan RI DirektoratJenderalPengendalianPenyakitdanPenyehatanLingkungan 2012
RSUP SANGLAH
PANDUAN PRAKTEK KLINIS SMF ILMU KESEHATAN KULIT & KELAMIN
REAKSI KUSTA2014
DENPASAR
1. No. ICD 10 A30.8
2. Diagnosis Reaksi Kusta
3. Pengertian Kelainan kulit dan saraf yang ditandai dengan adanya makula eritema yang timbul kembali/bertambah atau nodul nyeri yang terjadi akut pada perjalanan kronis penyakit kusta.
4. Anamnesis 1. RR : timbul bercak merah yang bertambah tebal dan banyak dari
lesi semula, dapat disertai nyeri pada persendian dan demam 2. ENL :
timbul benjolan yang disertai nyeri dapat disertai demam
5. Pemeriksaan Fisik Reaksi Kusta ada 2 yaitu :
1. RR a. Gejala konstitusib. Perluasan lesi semula, disertai tanda radang akutc. Neuritis ringan sampai berat
2. ENL a. Gejala konstitusi (demam, malaise, anoreksia)b. Nodul eritema, nyeri, umumnya di bagian ekstensor
ekstremitasc. Kadang disertai neuritis akut d. Gejala organ lain (sendi, ginjal, mata)
6. Kriteria Diagnosis Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
7. Diagnosis Banding ENL : Eritema nodusum oleh karena tuberkulosis, erupsi obat dan rematoid
RR : Urtikaria, erisipelas
8. Pemeriksaan Penunjang
Hapusan sayatan kulit Biopsi untuk pemeriksaan histopatologi
9. Konsultasi Bagian Penyakit Dalam bila terjadi komplikasi ke organ dalam
Bagian Mata bila terjatdi keluhan pada mata
10. Perawatan Rumah Sakit
Rawat inap
11. Terapi / tindakan
(ICD 9-CM)
Reaksi kusta ringan :
1. Istirahat dan imobilisasi
2. Asam mefenamat 3x500 mg
Reaksi kusta berat :
1. Kortikosteroid dapat dimulai antara 30-80 mg prednisone/hari dan dapat diturunkan 5-10 mg/2 minggu.
2. Asam mefenamat 3x500 mg
12. Tempat Pelayanan Ruang rawat inap / rawat jalan
13. Penyulit Alergi obat, efek samping steroid
14. Informed Consent Perlu
15. Tenaga Standar Dokter Spesialis dan Residen kulit, perawat terlatih
16. Lama Perawatan 1- 2 minggu
17. Masa Pemulihan 2 - 8 minggu
18. Hasil Eritema berkurang, nodul hilang , nyeri saraf hilang
19. Patologi Perlu
20. Otopsi Tidak perlu
21. Prognosis Dubius ad bonam
22. Tindak Lanjut Kontrol Poliklinik Kulit dan Kelamin
23. Tingkat Evidens & Rekomendasi
1a dan A
24. Indikator Medis Perbaikan Klinis
25. Edukasi Penjelasan mengenai reaksi kusta, istirahat cukup, makan-minum yang bergizi, MDT diteruskan, minum obat secara teratur & kontrol hindari swaterapi
26. Kepustakaan Delvhine J, Reat, Modlin R. LeprosyFitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 8thed